Tag: Rosan Roeslani

  • Selain Apple, Perusahaan Asing Siap Investasi Jumbo di Indonesia

    Selain Apple, Perusahaan Asing Siap Investasi Jumbo di Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani mengungkapkan selain Apple, akan ada perusahaan asing lain yang siap menanamkan investasi besar alias jumbo di Indonesia. Pemerintah telah melakukan pembicaraan intensif dengan investor tersebut dan kesepakatan diharapkan rampung pada kuartal pertama 2025.

    Rosan tidak merinci jumlah investasi yang akan ditanamkan, tetapi nilainya diperkirakan mencapai miliaran dolar AS. Ia juga mengonfirmasi investor tersebut berasal dari Amerika Serikat.

    “Kita terus melakukan pembicaraan, targetnya dalam first quarter ini bisa selesai,” ujarnya saat ditemui di Four Seasons, Jakarta, Senin (10/2/2025).

    Rosan menambahkan, nilai investasi jumbo dari perusahaan asing tersebut berpotensi memberikan dampak signifikan bagi perekonomian Indonesia.

    Dalam upaya menarik lebih banyak investasi asing, Pemerintah Indonesia telah menyiapkan berbagai strategi, mengingat persaingan ketat dengan negara-negara ASEAN lainnya. Rosan optimistis Indonesia tetap menjadi pilihan utama bagi investor global, berkat kebijakan yang lebih fleksibel serta potensi sumber daya alam dan energi terbarukan yang melimpah.

    “Langkah-langkah penyempurnaan regulasi, perizinan, serta kebijakan terus dilakukan agar investasi semakin menarik,” pungkasnya.

    Dengan masuknya investasi jumbo dari perusahaan asing, Indonesia semakin mengukuhkan posisinya sebagai tujuan utama investasi di kawasan Asia Tenggara.

  • Rosan: Danantara Jadi Senjata RI Tarik Investasi Asing – Page 3

    Rosan: Danantara Jadi Senjata RI Tarik Investasi Asing – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, memberi sinyal bahwa Badan Pengelola (BP) Investasi Daya Anagara Nusantara (Danantara) akan segera diluncurkan dalam waktu dekat.

    “Itu kan memang rencananya akan seperti itu ya, Insya Allah bisa diluncurkan dalam waktu segera,” kata Rosan di Four Seasons Hotel, Jakarta, Senin (10/2/2025).

    Rosan meyakini, BP Danantara akan jadi suatu kekuatan yang sangat besar untuk Indonesia dalam rangka mengembangkan ekonomi nasional. Termasuk dalam menghimpun investasi asing dari luar negeri.

    “Tentunya ini akan bersama-sama dengan pihak luar yang ingin berinvestasi, bersama-sama dengan Danantara. Saya rasa ini akan segera berjalan, dan ini akan jadi suatu kekuatan yang besar,” ungkap dia.

    Nomor 7 Terbesar di Dunia

    Pada kesempatan terpisah, Wakil Menteri (Wamen) BUMN, Dony Oskaria mengatakan, Danantara dapat mendorong Indonesia memiliki sebuah korporasi besar yang bisa menembus jajaran Fortune 500, bahkan menjadi perusahaan nomor 7 terbesar di dunia.

    “Kita akan memiliki satu korporasi yang kalau kita lihat di Fortune 500 itu nanti kita punya perusahaan yang nomor 7 terbesar di dunia,” kata Wamen BUMN Dony Oskaria.

    Dony menyebut, dengan pembentukan Danantara akan memberikan daya dobrak yang luar biasa terhadap perekonomian Indonesia. Dengan pembentukan holding company, Indonesia akan memiliki kapitalisasi aset lebih dari Rp 11.000 triliun.

    “Kita akan punya satu holding company yang memiliki kapitalisasi aset lebih daripada Rp 11.000 triliun. Nah, itu dalam satu company. Dan dalam satu company artinya kita akan menjadi di Fortune 500 itu perusahaan dengan nomor 7 terbesar di dunia,” ujarnya.

     

  • BPI Danantara Akan Jadi Penopang Perekonomian Nasional

    BPI Danantara Akan Jadi Penopang Perekonomian Nasional

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyambut baik terbentuknya Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

    Dikatakan Rosan, BPI Danantara akan menjadi kekuatan besar dalam menopang kinerja perekonomian nasional. Untuk saat ini, Danantara dalam proses pematangan seusai payung hukum yang terdapat dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara disahkan DPR pada pekan lalu.

    “BPI Danantara sedang berjalan, tetapi saya meyakini BPI Danantara ini akan menjadi suatu kekuatan yang sangat besar untuk Indonesia dalam rangka mengembangkan perekonomian ke depannya,” ungkap Rosan saat ditemui di Hotel Four Seasons, Jakarta, Senin (10/2/2025).

    Rosan melanjutkan, BPI Danantara akan menarik investasi besar, baik dari domestik hingga asing.

    Diketahui, saat ini pemerintah tengah berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi, bahkan ditargetkan dalam beberapa tahun ke depan mampu menembus angka 8%. Oleh karenanya dibutuhkan sejumlah upaya, salah satunya mendatangkan investasi dalam jumlah besar.

    “Dan tentunya ini akan bersama-sama dengan pihak luar yang ingin berinvestasi bersama-sama dengan Danantara,” beber Rosan.

    Terkait kepastian BPI Danantara akan diluncurkan, Rosan mengaku belum mendapat informasi detail, tetapi kabarnya akan dilakukan dalam beberapa bulan lagi.

    “Memang rencananya seperti itu ya, insyaallah bisa diluncurkan dalam waktu segera,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi Bambang Brodjonegoro juga mengungkapkan, BPI Danantara akan bertugas seperti Lembaga Pengelola Investasi (INA) yang berperan sebagai mitra investor asing dalam menggaet investor asing dalam pendanaan proyek pembangunan.

    “BPI Danantara bukan hanya sekadar BUMN, tetapi dibuat seperti superholding. Namun yang lebih penting, Danantara itu diharapkan bisa melakukan leverage, sehingga bisa melakukan investasi yang lebih agresif untuk proyek-proyek di Indonesia,” ucapnya.

  • Tensi Perang Dagang Memanas, Ini Strategi BKPM Pikat Investor Asing

    Tensi Perang Dagang Memanas, Ini Strategi BKPM Pikat Investor Asing

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah siap melakukan penyesuaian kebijakan untuk mengakomodasi minat investor asing yang berminat melakukan relokasi di tengah eskalasi tensi perang dagang AS-China.

    Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyebut bahwa pemerintah Indonesia berkomitmen untuk melakukan penyesuaian regulasi yang ada untuk menggaet minat para investor asing tersebut. Menurutnya, hal ini perlu dilakukan demi meningkatkan daya tarik Indonesia di mata para pemilik modal.

    Dia menuturkan, selain dapat menarik minat investor, regulasi yang bersahabat juga dapat menciptakan lapangan kerja yang berkualitas. Hal itu pun akan turut memperkuat pertumbuhan ekonomi Indonesia.

    “Kalau memang harus melakukan penyesuaian dari segi kebijakan, ya kita lakukan selama itu memang meningkatkan competitiveness kita. Yang terpenting juga adalah kita bisa menciptakan penciptaan lapangan pekerjaan yang berkualitas,” kata Rosan dalam agenda World Bank New Insight On The Business Environment In Indonesia: Exploring The World Bank’s Business Ready Report di Jakarta pada Senin (10/2/2025). investor

    Dia menambahkan, persaingan untuk menarik minat para investor di tengah bayangan perang dagang AS-China sangat ketat, terutama diantara negara-negara tetangga Indonesia di kawasan Asia Tenggara.

    Seiring dengan hal tersebut, Rosan mengatakan pihaknya akan proaktif melakukan komunikasi dengan para calon investor yang berminat untuk merelokasi pabriknya.

    “Kita tidak bisa hanya duduk diam saja tanpa kita proaktif, karena kembali lagi negara-negara tetangga kita saja juga aktif,” kata Rosan di Jakarta pada Senin (10/2/2025).

    Dia mengatakan, Indonesia memiliki peluang yang besar untuk menarik dana asing. Hal ini mengingat keunggulan Indonesia dari sisi kekayaan sumber daya alam seperti komoditas mineral hingga upaya hilirisasi industri seperti dari energi terbarukan. 

    Rosan menambahkan, dirinya juga selalu menyampaikan keunggulan Indonesia juga dari sisi jumlah sumber daya manusia kepada para calon investor. Selain itu, dia menyampaikan stabilnya kondisi Indonesia yang dapat meningkatkan keyakinan para investor asing. 

    “Menjaga stabilitas menjadi paling penting karena investasi itu adalah long term commitment. Ini jadi salah satu poin positif kita dalam mengundang investasi ke depannya,” jelasnya. 

  • Bocoran dari Rosan, Investasi Jumbo dari AS Bakal Masuk RI di Kuartal I

    Bocoran dari Rosan, Investasi Jumbo dari AS Bakal Masuk RI di Kuartal I

    Jakarta

    Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani menyebut ada investasi miliaran dolar akan masuk ke Indonesia. Investasi itu rencana masuk pada di kuartal I 2025.

    Mantan Ketua Umum Kadin ini menyatakan, kebanyakan investasi itu berasal dari Amerika Serikat (AS). Meskipun saat dikonfirmasi lebih lanjut soal rincian investasinya, Rosan belum mau menjelaskan.

    “Tapi ini kebanyakan dari beberapa perusahaan, termasuk perusahaan dari US,” ujar Rosan di Four Seasons Hotel, Jakarta Selatan, Senin (10/2/2025).

    Rosan juga percaya pemerintah akan mencapai kesepakatan dengan para investor. Saat ini pemerintah terus melakukan pembicaraan terkait hal tersebut.

    “Ya itu kita terus melakukan pembicaraan memang, target yang saya sampaikan dalam first quarter ini dan saya meyakini kita bisa close kesepakatan ini dan nilainya sih lumayan besar bilions juga,” bebernya.

    Sebelumnya, Berdasarkan perhitungan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (Bappenas), tahun 2025 Indonesia membutuhkan investasi Rp 1.900 triliun. Hal itu akan membantu pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3%.

    “Ini saya ingin kasih tau ke Bapak Presiden juga target 5 tahun ke depan Di tahun 2025 ini angkanya dari Bappenas ya Rp 1.905 triliun dengan harapan pertumbuhan kita adalah 5,3%,” imbuh Rosan beberapa waktu lalu.

    Kemudian 2026 diharapkan angka investasi tembus Rp 2.175 triliun yang akan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3%. Sementara tahun 2027 diharapkan investasi yang masuk Rp 2.567 triliun atau mendorong pertumbuhan ekonomi ke level 7,5%.

    “Dan pertumbuhan perekonomian kita di 2028 menjadi 7,7% Dengan diharapkan investasi yang masuk Rp 2.969 triliun. Dan di tahun 2029 menjadi 8% sesuai target pemerintah dengan investasi yang diharapkan masuk Rp 3.414 triliun,” tutup Rosan.

    (ily/rrd)

  • Komut PLN: Investor Asing Enggan Tanamkan Modal di RI karena Inkonsistensi Kebijakan Ekonomi – Halaman all

    Komut PLN: Investor Asing Enggan Tanamkan Modal di RI karena Inkonsistensi Kebijakan Ekonomi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komisaris Utama (Komut) PT PLN (Persero) Burhanuddin Abdullah berpendapat, realisasi investasi asing atau foreign direct investment (FDI) yang masuk ke Indonesia sejak merdeka rata-rata hanya 100 juta dolar Amerika Serikat (AS).

    Menurutnya, capaian itu kalah jauh dibandingkan dengan negara Vietnam sudah mencapai 400 juta dolar AS. Selisihnya bahkan empat kali lipat dibandingkan FDI di Indonesia.

    “Bayangkan selama RI merdeka, rata-rata investasi asing FDI yang masuk 100 juta dolar AS, Vietnam yang baru membangun industrinya tahun 90 avarage FDI yang masuk ke Vietnam 400 juta dolar AS,” kata Burhanuddin dalam Dialog Kebangsaan IKA UNPAD, di Jakarta, Minggu (9/2/2025).

    Burhanudin mengatakan, kurangnya minat negara asing untuk berinvestasi di Indonesia lantaran inkonsistensi kebijakan ekonomi dalam setiap perubahan pemerintahan.

    “Kita situasinya seperti itu, kita terkenal sebagai negara yang dalam policy ekonominya berubah dari waktu ke waktu. Perubahan itu gampang mending kalau konsisten perubahan itu menunjukan kebijakan kita dimasa lalu konsisten dalam inkonsistensi. Itu yang membuat pihak lain tidak suka masuk ke Indonesia,” papar dia.

    Sehingga menurut dia, pemerintah perlu membuat cerita baru dengan menegakkan ekonomi Pancasila untuk mengatasi ketimpangan. Selain itu, juga untuk meningkatkan ketahanan ekonomi nasional.

    “Kita ingin mendorong pembangunan berkelanjutan dan ekonomi pancasila sebagai landasan pemikiran dalam merancang program menjawab tantangan dan peluang Indonesia indonesia emas 2045,” jelasnya.

    Di satu sisi, berdasarkan data Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, sepanjang 2024 realisasi investasi mencapai Rp 1.714,2 triliun.

    Adapun dari total investasi tersebut, jumlah Penanaman Modal Asing (PMA) tercatat sebesar Rp 900,2 triliun atau setara 52,5 persen dan jumlah ini naik 21 persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp 814 triliun atau 47,5 persen dari target investasi.

    Sementara itu, total realisasi investasi di Pulau Jawa sebesar Rp 818,8 triliun setara 47,8 persen. Sedangkan investasi di luar Pulau Jawa sebesar Rp 895,4 triliun.

    Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani mengatakan, dalam 10 tahun terakhir Singapura menjadi negara terbesar menanamkan investasinya di Indonesia sebesar 20,1 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

    “Memang Singapura ini dalam 10 tahun terakhir ini konsisten nomor 1 terus tidak tergeserkan. Lada tahun ini negara Singapura adalah 20,1 miliar dolar AS,” kata Rosan dalam Konferensi Pers di BKPM, Jumat (31/1/2025).

    Posisi kedua yakni Hongkong yang berinvestasi ke Indonesia sebesar 8,2 miliar dolar AS. Sedangkan posisi ketiga yakni Tiongkok sebanyak 8,1 miliar dolar AS. Rosan bilang, bahwa kedua negara ini kerap kali bertukar posisi. Namun untuk tahun 2024 ini Hongkong jadi yang nomor dua.

    “Kemudian memang ini kita pecah nih biasanya Tiongkok itu nomor 2 Hongkong nomor 3. Tetapi dari Hongkong 8,2 miliar dolar AS dari China 8,1 miliar dolar AS,” tutur Rosan.

    Sedangkan posisi keempat yakni Malaysia sebesar 4,2 miliar dolar AS. Kata Rosan, investasi Malaysia ini terbantu karena ada pembangunan pabrik Lotte yang berlokasi di Banten.

    “Nomor 4 ini Malaysia karena ada investasi yang masuk dari Lotte yang cukup signifikan dan juga dari Amerika Serikat 3,7 miliar dollar AS. Jadi ini adalah 5 besarnya,” papar Rosan.

    Berdasarkan paparan Rosan, realisasi PMA di lima besar subsektor yakni industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya 13,6 miliar dolar AS atau 22,6 persen dari total realisasi investasi.

    Kemudian sektor pertambangan 5,2 miliar dolar AS atau 8,6 persen, industri kertas dan percetakan 4,8 miliar dolar AS atau 8 persen, transportasi, gudang dan telekomunikasi 4,7 miliar dolar AS atau 7,8 persen serta industri kimia dan farmasi 4,1 miliar dolar AS atau 6,9 persen.

    Adapun wilayah PMA sepanjang tahun 2024 terbesar diduduki oleh Jawa Barat sebesar 10 miliar dolar AS atau 16,6 persen, Sulawesi Tengah sebesar 9 miliar dolar AS atau 15 persen. Lalu Jakarta sebesar 7,6 miliar dolar AS setara 12,6 persen, keempat Maluku Utara sebesar 4,4 miliar dolar AS atau 7,3 persen dan terakhir Banten 3,9 miliar dolar AS setara 6,4 persen.

  • Pede Investasi Rp1.900 T Mengalir di RI, Ini Alasan-Jurus Rosan

    Pede Investasi Rp1.900 T Mengalir di RI, Ini Alasan-Jurus Rosan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani membahas soal target investasi di Indonesia tahun 2025.

    Di tahun ini pemerintah menargetkan investasi Rp 1.905 triliun, naik 15,6% dari target tahun sebelumnya yakni Rp 1.625 triliun.

    Dari Rp1.900 triliun yang ditargetkan, porsi untuk investasi lokal maupun dari luar negeri hampir sama.

    “Kualitas porsinya dari PMA, penanaman modal asing itu, ya sepertinya hampir sama. Karena mungkin kalau kita secara prediksi kita 51% lebih sedikit lah dari PMA dan PMDN itu kurang lebih 48 something atau hampir 49%,” ujar Rosan dalam program Evening UP di CNBC Indonesia, dikutip Sabtu (8/2/2025).

    “Jadi, tapi sebenarnya kurang lebih hampir sama sih proporsi antara PMDN dan juga PMA,” imbuhnya.

    Terkait dengan target pertumbuhan ekonomi 8% yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, Rosan menyebut, kontribusi investasi itu menjadi nomor 2 yang paling besar dalam rencana tersebut.

    “Pertama adalah dari konsumsi domestik, kontribusinya saat ini mencapai 53-54%, baru dari investasi yang currently mungkin sekarang ya 24-25%,” kata dia.

    Untuk bisa meningkatkan investasi di tanah air, melihat dari beberapa pilihan waktu, yakni jangka pendek, menengah dan panjang.

    Seperti yang selama ini menjadi PR adalah masalah perizinan

    Pemerintah, kata dia, akan meningkatkan iklim investasi dengan mengefektifkan dari segi perizinan, dari segi permit, dan bagaimana memberikan kepastian, predictability, dan juga transparansi dalam proses tersebut. Sehingga selama proses perizinan bisa berjalan dengan baik, cepat, terukur, dan struktur dari segi perizinan.

    “Dan tentunya kalau dari segi potensi kita sudah paling banyak gitu ya. Potensi yang berada di kita baik dari natural resources, dari renewable energy,” ujarnya.

    “Tapi kan selama ini kontribusinya, misalnya contohnya renewable energy dari total potensi kita yang ada kurang lebih hampir 3.700 gigawatt itu ternyata baru 13,1 gigawatt yang terpasang. Less than 1%,” imbuh Rosan.

    Dan juga potensi di bidang-bidang lain yang sangat besar. Tapi yang paling penting, kata dia, bagaimana menerjemahkan potensi ini menjadi implementasi dan mempunyai dampak yang positif dalam peningkatan ekonomi dan juga menciptakan pekerjaan yang berkualitas.

    (dce)

  • Panas Tensi Geopolitik Ganggu Investasi Asing ke RI? Ini Kata Rosan

    Panas Tensi Geopolitik Ganggu Investasi Asing ke RI? Ini Kata Rosan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto memiliki target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8%. Namun, dalam situasi geopolitik yang tengah memanas, bagaimana pemerintah dapat memenuhi target tersebut?

    Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengatakan tensi geopolitik dan geoekonomi pasti akan berdampak ke banyak aspek, tetapi ia menyebut hal ini juga menimbulkan kesempatan tersendiri.

    “Di tengah tension geopolitik dan geoekonomi ya pastinya mempunyai dampak yang challenge. Tapi di saat bersamaan juga, menurut kami, it creates opportunity juga,” ujar Rosan dalam program Evening Up CNBC Indonesia, dikutip Sabtu (8/2/2025).

    “Contohnya saya baru dari China. Dari beberapa perusahaan China yang besar mereka juga sudah memikirkan bagaimana relokasi gitu, ke negara-negara ASEAN, contohnya karena mereka tetap ingin masuk ke pasar di Amerika Serikat,” jelasnya.

    Menurut Rosan, hal ini memperlihatkan beberapa pihak sudah melihat apa yang harus dilakukan ke depannya, termasuk bergerak dengan pihak lain.

    “Mereka sudah melihat apa yang mereka harus lakukan. Termasuk misalnya bergerak sama dengan pihak lain, pengurangan porsi dari kepentingan mereka, agar mereka juga bisa menikmati dan tetap masuk ke pasar di AS, dan bisa menikmati juga insentif dalam bentuk program-program dari AS, seperti Inflation Reduction Act (IRA), dan yang lain-lain,” paparnya.

    “Jadi, menurut saya, daru segi konteks investasi ya, memang ada tantangan, tapi di satu sisi juga menciptakan peluang-peluang baru.”

    Investasi yang masuk ke dalam ASEAN secara keseluruhan disebutkan kurang lebih US$ 280 miliar dolar. Dari total tersebut, Rosan menyebut investasi masuk ke Indonesia saat ini kurang lebih hanya mungkin US$35-40 miliar.

    “Nah kalau kita lihat, itu kan berarti kurang lebih hanya 16-17%. Sedangkan kalau kita lihat potensi ekonomi kita kontribusi ke ASEAN hanya 40%. Maksudnya kalau kita lihat secara hubungannya secara langsung, maksudnya paling tidak kita juga harusnya investasi yang masuk ke Indonesia itu lebih,” jelasnya.

    “Karena hampir 50% masuknya ke Singapura, negara-negara ASEAN lainnya juga mempunyai kontribusi yang ada. Jadi Indonesia masih sangat-sangat mempunyai potensi untuk investasi yang masuk ke Indonesia itu menjadi lebih besar.”

    Tantangan Menarik Investasi Asing ke RI

    Meski investasi asing memiliki potensi besar di RI, tetapi Rosan menyebut hal ini terus tertunda akibat masalah klasik, yakni terkait perizinan dan kepastian hukum. Hal ini, katanya, selalu menjadi pekerjaan rumah yang harus terus diperbaiki.

    “Apa kita sudah memperbaiki ini? Sudah, kita terus memperbaiki itu, tapi mungkin kita perlu percepat akselerasi dari perbaikan-perbaikan yang kita sudah lakukan ini. Dan perlu kita sosialisasikan juga, karena negara lain juga terus memperbaiki, me-reform diri mereka dari segi regulasi, perizinan, policy, dan itu juga kita harus lakukan juga,” jelasnya.

    Rosan melihat beberapa negara, seperti India dan Vietnam, telah mengubah undang-undangnya dalam rangka mereka menarik investasi yang masuk ke negara mereka masing-masing.

    “Kita juga harus proaktif. Kita nggak bisanya di sini saja, ngasih tahu bahwa kita punya ini nih ABCDEF. Tapi kita juga harus memahami demannya kebutuhan pasar, tren di pasar itu seperti apa,” ujarnya. “Tidak hanya dari sisi kita saja, dari sisi supply-nya saja, tapi di mana juga kita harus mengerti dan memahami seperti itu.”

    (dce)

  • Indonesia Punya Nikel-Baterai Buat Mobil Listrik, tapi Mobilnya Belum Ada!

    Indonesia Punya Nikel-Baterai Buat Mobil Listrik, tapi Mobilnya Belum Ada!

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (06/02/2025). Salah satu yang dibahas ialah soal mobil listrik nasional.

    Rosan menjelaskan Indonesia memiliki potensi besar untuk mengambil peran lebih aktif dalam industri kendaraan listrik, mengingat sumber daya nikel yang melimpah serta ekosistem baterai yang sudah berkembang. Namun, ia juga menyoroti bahwa hingga saat ini produksi mobil listrik nasional masih terbatas.

    “Kita kan potensi dari nikelnya segala macem, baterainya sampe baterai itu sudah ada, recycle baterainya sudah ada. Nah, tapi mobilnya kan kita belum ada nih, mobil listriknya, sedangkan kita kan sudah committed untuk net zero emission di 2060, malah keinginannya Bapak Presiden bisa lebih cepat,” ujar Rosan dikutip dari Setkab, Jumat (7/2/2025).

    Lebih lanjut, Rosan turut menyinggung bahwa saat ini Indonesia masih bergantung pada investasi dari perusahaan luar seperti Hyundai, BYD, dan Wuling yang sudah membangun manufaktur kendaraan listrik di dalam negeri. Namun, ia menekankan perlunya peran lebih besar bagi Indonesia dalam industri ini.

    “Produksi mobil kita kan sekitar 1,2 juta per tahun, dan berkembang, dan diharapkan di tahun 2030 tadi disampaikan sampai 2,5 juta. Ya, intinya masa kita hanya tidak bisa berperan lebih besar dari itu?” ungkap Rosan.

    Rosan menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya berfokus pada investasi dari luar, tetapi juga mengkaji kemungkinan pengembangan kendaraan listrik nasional. Maung disebut-sebut menjadi salah satu pertimbangan.

    “Kita kan sudah ada Maung, ini mungkin ada pengembangan berikutnya, nanti kita akan bicara, akan kerjakan lebih lanjut lagi lah,” ucap Rosan.

    (riar/dry)

  • Ekonomi kemarin, subsidi rumah hingga soal gaji ke-13 bagi ASN

    Ekonomi kemarin, subsidi rumah hingga soal gaji ke-13 bagi ASN

    Jakarta (ANTARA) – Berita seputar perekonomian masih menarik untuk dibaca hari ini, Jumat. Mulai dari distribusi subsidi rumah, ketersediaan BBM Shell, rencana work from anywhere (WFA), pengembangan mobil listrik Pindad, serta pencairan gaji 13 dan 14 bagi ASN.

    Berikut beritanya:

    Menteri PKP target 220 ribu rumah dapat subsidi FLPP pada 2025

    Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menargetkan penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi masyarakat berpenghasilan rendah mencapai 220 ribu unit rumah tahun ini, meskipun anggaran Kementerian PKP dipangkas menjadi Rp1,61 triliun.

    “Tetap kami jalankan tahun ini FLPP ya, karena kami sudah berusaha menstimulasi (realisasi rumah murah), mencari jalan untuk bagaimana meningkatkan jumlahnya. Tapi, setidaknya kami punya target awal itu minimal 220 ribu (unit rumah) yang tetap kami bantu,” ujarnya, di Jakarta, Kamis.

    Baca selengkapnya

    Shell: BBM mulai tersedia secara bertahap di jaringan SPBU

    President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia Ingrid Siburian mengatakan bahwa produk bahan bakar minyak (BBM) sudah mulai tersedia kembali di jaringan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Shell secara bertahap.

    “Shell Indonesia menginformasikan bahwa produk bahan bakar minyak (BBM) Shell sudah mulai tersedia kembali di jaringan SPBU Shell secara bertahap,” ujar Ingrid, di Jakarta, Kamis.

    Baca selengkapnya

    Menko AHY: Wacana WFA semangatnya untuk urai kepadatan mudik Lebaran

    Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan bahwa wacana kebijakan kerja dari mana saja (Work From Anywhere/WFA), memiliki semangat untuk mengurai kepadatan saat periode libur Lebaran 2025.

    AHY mengatakan pihaknya telah menyampaikan dan mendiskusikan terkait kemungkinan diberlakukannya WFA menjelang cuti bersama Lebaran 2025, dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian PAN-RB (terkait ASN), Kementerian Dikdasmen (terkait siswa sekolah), dan Kementerian Ketenagakerjaan yang berkaitan dengan urusan pekerja pada berbagai jenis usaha.

    Baca selengkapnya

    Pemerintah kaji Maung Pindad jadi kandidat mobil listrik nasional

    Pemerintah terus mengkaji pengembangan kendaraan listrik buatan dalam negeri, salah satunya dengan menjadikan mobil taktis Maung produksi PT Pindad sebagai kendaraan listrik nasional.

    Hal itu dikemukakan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, usai menghadiri rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto.

    Baca selengkapnya

    Sri Mulyani beri sinyal gaji ke-13 dan 14 ASN tetap cair

    Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberi sinyal bahwa gaji ke-13 dan 14 (tunjangan hari raya/THR) bagi aparatur sipil negara (ASN) tetap cair.

    Saat ditemui di Jakarta, Kamis, Sri Mulyani menyatakan pihaknya telah menyiapkan anggaran untuk gaji ke-13 dan 14 bagi ASN. Namun, ia tak merinci besarannya.

    Ia juga menyebut proses persiapan gaji 13 dan 14 tetap berlanjut. Menkeu meminta publik untuk menunggu pengumuman lebih lanjut soal perkembangan gaji ke-13 dan 14 bagi ASN.

    Baca selengkapnya

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2025