Tag: Rosan Roeslani

  • Transformasi Besar BUMN: 844 Entitas Negara Bersatu di Bawah Danantara

    Transformasi Besar BUMN: 844 Entitas Negara Bersatu di Bawah Danantara

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Sebanyak 844 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kini resmi tergabung dalam Danantara, sebuah lembaga pengelola investasi negara yang dibentuk sebagai bagian dari upaya pemerintah memperkuat tata kelola dan konsolidasi aset negara.

    Pengumuman penting ini disampaikan langsung oleh Kepala Badan Pengelola Investasi Danantara, Rosan Roeslani, dalam acara Town Hall Danantara Indonesia 2025 di Jakarta Convention Center (JCC), Senin (28/4/2025).

    Rosan yang juga menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM menyebut bahwa integrasi ini merupakan bagian dari langkah strategis nasional yang diarahkan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.

    Dalam sambutannya, Rosan mengungkapkan bahwa proses evaluasi terhadap seluruh BUMN dilakukan secara menyeluruh dan kolaboratif, melibatkan mitra penasihat dari dalam maupun luar negeri.

    Evaluasi ini difokuskan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia di tubuh BUMN.

    “Evaluasi ini kita lakukan tidak hanya dengan Danantara sendiri, tapi tentunya kami juga akan mengevaluasi bekerja sama dengan advisor, dalam maupun luar negeri, dalam rangka meningkatkan baik dari segi kompetensi, meningkatkan dari segi kepatutan dan juga komitmen serta karakter,” ujar Rosan.

    Kebijakan ini dianggap sebagai upaya konsolidasi kekuatan korporasi negara dalam satu entitas strategis yang beroperasi dengan prinsip tata kelola yang baik, akuntabel, dan berorientasi pada hasil nyata bagi perekonomian nasional.

    Rosan menegaskan bahwa pembentukan Danantara bukan sekadar inisiatif investasi, melainkan sebuah implementasi dari amanat konstitusi, khususnya Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945.

  • GP Ansor Luncurkan BUMA, Ini Harapan Menteri Investasi dan Hilirisasi Terkait Perekonomian – Halaman all

    GP Ansor Luncurkan BUMA, Ini Harapan Menteri Investasi dan Hilirisasi Terkait Perekonomian – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani menyambut baik Badan Usaha Milik Ansor (BUMA) yang diluncurkan Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Rabu (30/4/2025).

    Badan Usaha Milik Ansor (BUMA) adalah sebuah holding company yang mengonsolidasikan berbagai unit bisnis strategis di bawah satu atap. Pembentukan BUMA menandai langkah konkret GP Ansor dalam memperkuat kemandirian ekonomi, memberdayakan generasi muda, serta berkontribusi aktif dalam pembangunan nasional.

    Menurut Rosan, dengan adanya BUMA, akan membuat GP Ansor berperan aktif dan positif dalam pengembangan perekonomian bangsa.

    “Kepentingan dari kita ini sama-sama kepentingan mulia bagaimana kita menjaga dan menciptakan perekonomian dan paling penting ini akan buat GP Ansor mandiri dan berdikari,” kata Rosan dalam sambutannya.

    Rosan menilai tidak menutup kemungkinan pemerintah nantinya bisa bekerja sama dengan BUMA dalam pengembangan perkonomian.

    “Tentunya saya sebagai Menteri investasi/Kepala BKPM dan juga CEO Danantara, akan melihat kolaborasi apa yang bisa kita lakukan,” kata dia.

    Rosan mengatakan sebuah bangsa tidak bisa bersandar pada eksternal terhadap kekuatan ekonominya apalagi melihat perkembangan tensi gepolitik belakangan ini.

    “Keberadaan BUMA akan memberikan dampak positif dan berkesinambaungan tidak hanya untuk GP Ansor tapi kepada seluruh masyarakat Indonesia,” pungkas Rosan.

    Perkuat perekonomian

    Peluncuran BUMA sekaligus meresmikan Gedung BUMA di Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat. Gedung empat lantai ini akan menjadi sentral seluruh kegiatan perusahaan, di bawah bendera PT. Buma Bintang Perkasa.

    BUMA menaungi sejumlah perusahaan yang bergerak di berbagai sektor vital, di antaranya Teknologi Informasi (IT), ketenagakerjaan, tour and travel, retail dan perdagangan, media dan event organizer (EO), pertambangan, hingga ekspor-impor. 

    Ketua Umum PP GP Ansor, Addin Jauharudin, mengatakan, melalui struktur holding ini, BUMA akan mengintegrasikan kekuatan bisnis internal GP Ansor, mempercepat pertumbuhan usaha, dan membuka lebih banyak lapangan kerja bagi kader-kader muda di seluruh Indonesia.

    “Hari ini, kita buktikan bahwa organisasi kepemudaan tidak hanya berbicara tentang gerakan sosial dan keagamaan, tapi juga harus menjadi kekuatan ekonomi. BUMA adalah kendaraan strategis Ansor untuk menciptakan kesejahteraan kolektif dan memperbesar kontribusi kita terhadap bangsa,” ujar Addin.

    CEO BUMA, Firmana Tri Andika, mengatakan, meski BUMA lahir dari rahim organisasi kepemudaan, namun dibangun dengan prinsip profesionalisme, akuntabilitas, dan inovasi berkelanjutan.

    Setiap anak perusahaan diarahkan untuk mengedepankan standar manajemen modern serta berorientasi pada pasar global, dengan tetap berlandaskan nilai-nilai ke-Ansor-an: keadilan sosial, kebangsaan, dan kerakyatan.

    Kini, sambungnya, BUMA juga membuka peluang kerja sama strategis dengan mitra swasta, BUMN, dan komunitas global, dalam semangat kolaborasi untuk pertumbuhan bersama.

    “BUMA adalah wujud nyata semangat Ansor untuk mandiri, berdaya, dan berkontribusi. Kami mengundang semua pihak untuk bergabung dalam perjalanan ini, membangun ekonomi yang inklusif dan berkeadilan,” pungkas Firmana Tri Andika.

     

  • GP Ansor Bikin BUMA, Rosan Bandingkan dengan Danantara

    GP Ansor Bikin BUMA, Rosan Bandingkan dengan Danantara

    Jakarta

    Gerakan Pemuda Ansor, resmi meluncurkan Badan Usaha Milik Ansor (BUMA), sebuah holding company yang mengonsolidasikan berbagai unit bisnis strategis di bawah satu badan, Rabu (30/4) di Gedung BUMA di Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat.

    BUMA menaungi sejumlah perusahaan yang bergerak di berbagai sektor vital, di antaranya Teknologi Informasi (IT), ketenagakerjaan, tour and travel, retail dan perdagangan, media dan event organizer (EO), pertambangan, hingga ekspor-impor.

    Dalam kesempatan itu Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani mengatakan kehadiran BUMA bisa menjadi dorongan positif pada ekonomi dan iklim usaha di Indonesia.

    “Ini adalah upaya yang baik dari GP Ansor dalam meraih kemandirian ekonomi. Tidak hanya untuk organisasinya, tapi juga untuk perekonomian bangsa kita,” kata Rosan dalam keterangan resmi BUMA, Rabu (30/4/2025).

    Rosan bahkan sempat membandingkan kehadiran holding BUMA bagi Gerakan Pemuda Ansor sama seperti keberadaan Badan Pengelola Investasi Daya Angkasa Nusantara (Danantara) bagi Indonesia. Atas dasar itu ia berharap ke depan Danantara bersama BUMA dapat menjalin kerja sama.

    “Untuk kemandirian, jika negara membuat Danantara, GP Ansor membuat BUMA dan kita bisa berkolaborasi,” ujar Rosan yang kini juga menjabat sebagai CEO Danantara.

    Di sisi lain, Ketua Umum PP GP Ansor, Addin Jauharudin, mengatakan melalui struktur holding ini BUMA akan mengintegrasikan kekuatan bisnis internal GP Ansor. Menurutnya hal ini mempercepat pertumbuhan usaha, dan membuka lebih banyak lapangan kerja bagi kader-kader muda di seluruh Indonesia.

    “Hari ini, kita buktikan bahwa organisasi kepemudaan tidak hanya berbicara tentang gerakan sosial dan keagamaan, tapi juga harus menjadi kekuatan ekonomi. BUMA adalah kendaraan strategis Ansor untuk menciptakan kesejahteraan kolektif dan memperbesar kontribusi kita terhadap bangsa,” ujar Addin.

    Sementara itu CEO BUMA, Firmana Tri Andika mengatakan meski BUMA lahir dari rahim organisasi kepemudaan, namun dibangun dengan prinsip profesionalisme, akuntabilitas, dan inovasi berkelanjutan.

    Menurutnya setiap anak perusahaan diarahkan untuk mengedepankan standar manajemen modern serta berorientasi pada pasar global, dengan tetap berlandaskan nilai-nilai ke-Ansor-an yakni keadilan sosial, kebangsaan, dan kerakyatan.

    Selain itu ia mengatakan kehadiran BUMA juga membuka peluang kerja sama strategis dengan mitra swasta, BUMN, dan komunitas global, dalam semangat kolaborasi untuk pertumbuhan bersama.

    “BUMA adalah wujud nyata semangat Ansor untuk mandiri, berdaya, dan berkontribusi. Kami mengundang semua pihak untuk bergabung dalam perjalanan ini, membangun ekonomi yang inklusif dan berkeadilan,” pungkas Firmana.

    (igo/fdl)

  • Dirut BRI Pastikan Layanan Bisnis Perbankan Tetap Normal Usai Gabung Danantara  – Halaman all

    Dirut BRI Pastikan Layanan Bisnis Perbankan Tetap Normal Usai Gabung Danantara  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Utama BRI Hery Gunardi memastikan, layanan operasional maupun bisnis perbankan akan tetap berjalan normal meski BRI telah resmi bergabung dengan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).

    “Nasabah tetap dapat menikmati layanan terbaik dari BRI. Jadi sebenarnya tidak ada sesuatu yang dikhawatirkan,” kata Hery dalam Konferensi Pers capaian kinerja Triwulan I 2025 secara virtual, Rabu (30/4/2025).

    “Dengan berada di bawah danantara, tentu memungkinkan BRI menjadi lebih adaptif, agile, dan memiliki fleksibilitas pengelolaan bisnis,” imbuhnya menegaskan.

    Hery menyebut, pembentukan Danantara dengan struktur organisasi yang berlapis meliputi Dewan Pengawas dan Penasehat, Oversight Committee, Komite Audit, Komite Investasi, Komite Etik, dan lainnya menandakan profesionalisme dari Danantara.

    Dia berharap, dengan bergabungnya BRI diharapkan dapat meningkatkan daya saing global dan lebih kompetitif dalam menghadapi berbagai tantangan pasar. 

    “Kami percaya Danantara akan dikelola dengan profesional dan akan membawa manfaat yang lebih baik untuk BRI, untuk BUMN, untuk negara, dan juga untuk masyarakat,” ungkap dia. 

    Sebelumnya, pada gelaran Townhall Meeting BPI Danantara pada Senin (28/4) kemarin, CEO Danantara Rosan Roeslani menyatakan, sebanyak 844 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah resmi bergabung dan menjadi bagian dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).

    “Alhamdulillah, sejak 21 Maret 2025, seluruh BUMN yang berjumlah 844 ini, laporan Bapak Presiden sudah resmi menjadi bagian, menjadi milik dari Danantara Indonesia,” kata Rosan.

    Rosan menyatakan, Danantara hadir di waktu yang tepat. Terlebih lagi, kondisi geopolitik dan geoekonomi dunia sedang tidak baik-baik saja. 

    Hal itu membuat seluruh bangsa di dunia harus bersandar pada kekuatan ekonomi sendiri. Tidak lagi bersandar pada kekuatan eksternal maupun bangsa lain.

    “Kehadiran Danantara benar-benar hadir pada waktu yang sangat tepat. Oleh sebab itu, sejak diluncurkan langsung oleh Bapak Presiden pada 24 Februari 2025 ini, kami langsung bergerak cepat,” ungkap dia.

    Terakhir, Rosan menegaskan bahwa Danantara ini merupakan penjabaran dari Pasal 33 ayat (1) dalam UUD 1945 yang menegaskan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

    “Perekonomian itu jadi susun, bukan tersusun. Tersusun kita menyerahkan kepada mekanisme pasar. Kita menghormati mekanisme pasar, tetapi kita berhak mengintervensi apabila mekanisme pasar sudah jauh melencengvdalam kepentingan nasional dan juga pembangunan nasional di depan,” jelas Rosan.

    “Oleh sebab itu, kehadiran Danantara kembali lagiadalah satu bentuk, konkret dan kehadiran pemerintah dalam menjaga pertumbuhan perekonomian Indonesia ke depan,” sambungnya. 

  • Video: Rosan: Investasi Apple Lanjut Terus, Sudah Beli Tanah di Batam

    Video: Rosan: Investasi Apple Lanjut Terus, Sudah Beli Tanah di Batam

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani mengungkapkan, Apple sudah membeli tanah di Batam untuk pembangunan Pabrik Airtag. Ia menegaskan Investasi Apple di Indonesia tetap berlanjut sesuai dengan komitmen, meski ada ketegangan geopolitik dan geokonomi.

    Selengkapnya dalam program Squawk Box CNBC Indonesia (Rabu, 30/04/2025) berikut ini.

  • Mensesneg Masih Koordinasi soal Pengalihan GBK dan Aset Lain ke Danantara
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        30 April 2025

    Mensesneg Masih Koordinasi soal Pengalihan GBK dan Aset Lain ke Danantara Nasional 30 April 2025

    Mensesneg Masih Koordinasi soal Pengalihan GBK dan Aset Lain ke Danantara
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkapkan pihaknya masih melakukan koordinasi soal aset-aset yang akan dialihkan ke
    Badan Pengelola Investasi
    Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
    “Sedang kita koordinasikan secara teknis dengan pihak-pihak terkait, dengan Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, dan tentunya dengan Danantara,” ujar Prasetyo kepada wartawan, Rabu (30/4/2025).
    Prasetyo mengatakan
    pengalihan aset
    Kementerian Sekretaris Negara, termasuk
    Gelora Bung Karno
    (GBK), adalah arahan langsung dari Presiden RI Prabowo Subianto.
    Arahan itu disampaikan Prabowo dalam acara forum
    town hall meeting
    BPI Danantara di JCC, Jakarta, Senin (30/4/2025) lalu.
    “Ya betul, itu adalah petunjuk dari Bapak Presiden pada saat beliau memberikan pengarahan dalam acara
    town hall
    Danantara beberapa hari yang lalu,” ucap Prasetyo.
    Oleh karena itu, ia meminta publik bersabar karena pengalihan ini masih dalam proses, termasuk teknis pengelolaannya ke depan yang sedang dibahas.
    “Kami tentunya butuh waktu untuk mempersiapkan secara teknis pengalihan ini karena bagaimanapun aset GBK di bawah
    Kemensetneg
    adalah bersifat pengelolaannya di bawah layanan umum yang tentu ada perbedaan dengan proses pengalihan dari aset-aset di BUMN,” kata Prasetyo.
    Sebelumnya, CEO BPI Danantara Rosan Roeslani mengungkapkan bahwa Danantara juga akan mengelola aset negara yang dipegang Kementsesneg, salah satunya GBK.
    Rosan menjelaskan hal ini menjadi alasan Presiden RI Prabowo Subianto menyebut
    aset Danantara
    sebentar lagi akan menembus 1 triliun dollar Amerika Serikat.
    “Jadi ini semua akan, yang tadinya berada di dalam Setneg, akan berada di bawah Danantara,” kata Rosan usai
    town hall meeting
    Danantara di JCC, Jakarta, Senin.
    Rosan juga mengatakan akan mengelola aset yang di bawah Danantara dengan matang sehingga bisa membawa keuntungan bagi negara.
    “Dan dilakukan perencanaan yang matang agar ini menjadi aset yang produktif, aset yang bisa menghasilkan baik dari
    return of asset
    ,
    return of investment
    sesuai dengan parameter atau kriteria benchmarking dengan yang lainnya,” kata Rosan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menteri Rosan sebut investasi Apple di RI bakal meningkat

    Menteri Rosan sebut investasi Apple di RI bakal meningkat

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Menteri Rosan sebut investasi Apple di RI bakal meningkat
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 29 April 2025 – 15:23 WIB

    Elshinta.com – Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyatakan perusahaan teknologi terkemuka asal Amerika Serikat (AS), yakni Apple berkomitmen untuk meningkatkan nilai investasinya di Indonesia.

    Rosan di Jakarta, Selasa menyatakan komitmen tersebut disampaikan pihak Apple berdasarkan komunikasi yang dilakukan setelah perusahaan itu berkomitmen untuk membangun fasilitas produksi AirTag di Batam.

    “Kita melihat justru investasi Apple ini berdasarkan komunikasi dengan mereka ini akan meningkat. Akan meningkat,” kata dia.

    Rosan menyampaikan, menindaklanjuti hal ini lembaga yang dipimpinnya sudah menjalin komunikasi dengan tiga vendor Apple untuk menanamkan modalnya di Tanah Air.

    Selain itu, disampaikan dia perusahaan asal China, Huayou diketahui selama ini menjadi salah satu pemasok komponen untuk produk Apple. Dengan begitu, pihaknya juga meminta perusahaan tersebut secara intensif memfokuskan produksinya di Indonesia.

    “Jadi nanti dari Indonesia juga bisa suplai Apple untuk komponen-komponen dan itu dibebaskan dari tarif,” katanya pula.

    Sebelumnya, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyatakan pabrik vendor Apple sudah mulai dibangun di Batam, di mana vendor itu akan menyuplai 65 persen kebutuhan AirTag di seluruh dunia.

    Menurut dia, investasi itu bernilai 1 miliar dolar AS atau setara dengan Rp16 triliun, dengan potensi penciptaan lapangan kerja hingga 2.000 orang. Investasi itu akan terus didorong hingga bisa mencapai 10 miliar dolar AS. Adapun pabrik vendor itu ditargetkan rampung pada awal 2026.

    Rosan mengungkapkan investasi vendor Apple di Indonesia dapat menciptakan lapangan kerja dan membantu peningkatan ekspor Indonesia.Kemudian investasi ini juga akan menimbulkan hal yang positif, karena produksi vendor Apple tersebut dipakai 65 persen untuk orientasi ekspor.

    Menurut dia, dalam satu produk handphone Apple terdapat ratusan vendor Apple dan saat ini terdapat puluhan vendor Apple yang sudah berinvestasi di sejumlah negara seperti Thailand, Malaysia, Vietnam.

    Masuknya investasi vendor Apple ke Indonesia dapat menjadi pintu masuk bagi Indonesia untuk menjadi bagian dari rantai pasok global (global value chain).

    Selain itu masuk investasi vendor Apple ke Indonesia juga dapat menjadi peluang untuk menarik para investor Amerika Serikat lainnya baik vendor Apple lainnya maupun perusahaan di luar itu.

    Sumber : Antara

  • Pertumbuhan Investasi Melambat, Ekonom Ungkap Penyebab dan Dampaknya

    Pertumbuhan Investasi Melambat, Ekonom Ungkap Penyebab dan Dampaknya

    Bisnis.com, JAKARTA — Pertumbuhan realisasi investasi Indonesia pada kuartal I/2025 melambat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penurunan permintaan dari dalam dan luar negeri diyakini menjadi penyebabnya.

    Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menjelaskan secara eksternal, ketidakpastian global yang timbul akibat eskalasi perang dagang bisa menjadi pemicu penurunan investasi langsung.

    Yusuf mencontohkan pertumbuhan ekonomi negara-negara mitra dagang utama Indonesia seperti Amerika Serikat (AS) dan China berpotensi mengalami perlambatan akibat perang dagang. Akibatnya, terjadi penurunan permintaan komoditas utama ekspor Indonesia seperti minyak sawit (CPO) dan batu bara dari  negara-negara tersebut.

    “Hal ini diperparah penurunan indeks harga komoditas energi dari 100,8 pada 2024 menjadi 94,5 pada 2025. Penurunan harga ini tidak hanya menekan pendapatan ekspor, tetapi juga mengurangi daya tarik sektor ekstraktif bagi investor,” jelas Yusuf kepada Bisnis, Selasa (29/4/2025).

    Selain tekanan eksternal, dia meyakini faktor domestik turut memperlemah kinerja investasi. Menurutnya, ketidakpastian politik dan kebijakan fiskal di masa transisi pemerintahan mendorong pelaku usaha untuk bersikap menunggu dan mengawasi (wait-and-see).

    Akibatnya, pelaku usaha menunda ekspansi sampai regulasi dan insentif yang akan diberikan pemerintah baru sudah lebih jelas.

    Di sisi lain, sambungnya, deflasi yang terjadi pada Januari–Februari 2025 menjadi sinyal melemahnya permintaan domestik. Meskipun secara teknis menurunkan harga barang, Yusuf melihat deflasi tersebut mencerminkan turunnya daya beli masyarakat.

    “Yang pada akhirnya mengurangi prospek pasar domestik sebagai tujuan investasi dan juga menahan pelaku usaha untuk melakukan ekspansi menjadi lebih besar,” ungkapnya.

    Selain itu, Yusuf melihat kondisi moneter global dan domestik juga mempengaruhi investor berpikir dua kali untuk menanamkan modal. Prospek ketidakpastian global dan kenaikan harga-harga barang impor membuat bank-bank sentral cenderung menahan suku bunga.

    Dia mencontohkan Bank sentral AS Federal Reserve alias The Fed yang diprediksi hanya menurunkan suku bunga sebesar 0,5% pada 2025, yang mana lebih rendah dari ekspektasi sebelumnya. Akibatnya, bank sentral negara lain seperti Indonesia akan turut lebih lama mempertahankan suku bunga tinggi agar menahan modal asing dari pasar keuangan dalam negeri.

    Sejalan dengan itu, Yusuf meyakini biaya pinjaman akan semakin meningkat. Setidaknya itu terlihat dari adanya indikasi perlambatan pertumbuhan kredit perbankan dari 10,3% secara tahunan (year-on-year/YoY) pada Februari menjadi 9,16% YoY pada Maret 2025.

    “Meskipun kredit investasi masih tumbuh cukup tinggi 13,36% YoY, perlambatan pada kredit konsumsi dan modal kerja menunjukkan menurunnya aktivitas ekonomi secara keseluruhan, yang akhirnya menahan ekspansi sektor riil,” ungkapnya.

    Masalahnya, sambung Yusuf, investasi menjadi salah satu komponen penting dalam pembentukan produk domestik bruto (PDB). Sepanjang tahun lalu misalnya, investasi berkontribusi hingga 29,15% terhadap pembentukan PDB Indonesia (tertinggi kedua setelah konsumsi rumah tangga).

    “Ketika pertumbuhan PMTB [investasi] melambat, kontribusinya terhadap PDB pun menurun. Dengan demikian, perlambatan investasi menjadi salah satu faktor utama di balik melambatnya laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada awal 2025,” tutup Yusuf.

    Data Perlambatan Investasi

    Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani melaporkan bahwa realisasi investasi mencapai Rp465,2 triliun selama Januari—Maret 2025. Realisasi itu tumbuh 15,9% YoY.

    Kendati demikian, jika dibandingkan dengan pertumbuhan investasi pada periode yang sama tahun lalu maka terjadi perlambatan pertumbuhan.

    BKPM mencatat realisasi investasi mencapai Rp401,5 triliun pada kuartal I/2024, yang mana angka tersebut tumbuh sebesar 22,1% YoY. Artinya, pertumbuhan investasi tahun lalu lebih tinggi daripada tahun ini.

    Rosan tidak mau mengomentari terkait perlambatan pertumbuhan investasi tersebut. Kendati demikian, dia juga menyoroti sejumlah persoalan.

    Mantan bos Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia itu menyatakan pihaknya ingin terus melakukan penyempurnaan iklim investasi Tanah Air.

    “Bagaimana kita lebih memberikan kepastian baik dari segi waktu, baik dari perizinan,” jelas Rosan dalam konferensi pers di Kantor BKPM, Jakarta Selatan, Selasa (29/4/2025).

    Selain itu, dia juga menyoroti persoalan premanisme yang mengganggu iklim investasi. Rosan mengaku sudah menerima keluhan dari investor terkait permasalahan tersebut.

    “Kami pun berkoordinasi dengan Kapolri dan juga dengan pemerintah daerah, untuk memastikan hal-hal ini jangan terjadi lah karena ini memberikan dampak yang negatif ya terhadap investasi yang masuk,” kata Rosan.

  • Target Investasi Tahun Ini Rp1.905 Triliun, Rosan: Optimis Tercapai Tapi Tak Mudah – Halaman all

    Target Investasi Tahun Ini Rp1.905 Triliun, Rosan: Optimis Tercapai Tapi Tak Mudah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengaku optimis, target investasi sebesar Rp 1.905,6 triliun bisa tercapai di tahun 2025. 

    Sebab menurutnya, beberapa komitmen investasi dari asing maupun nasional tercatat berjalan dengan baik meski di tengah gejolak ekonomi global yang terjadi saat ini.

    “Kami cukup optimis ya dalam 3 kuartal berikutnya. Walaupun harus kami akui tidak mudah, ya tidak mudah. Tapi kita optimis karena kami melihat dari komitmen investasinya, ini kan sudah berjalan,” kata Rosan di Kantor BKPM, Selasa (29/4/2025).

    Rosan mengaku, komitmen investasi hingga triwulan I 2025 ini sudah ada yang berjalan maupun baru memulai investasi. Kata dia, dari komitmen tersebut meyakinkan bahwa target investasi tahun 2025 ini bisa tercapai.

    Bahkan dia memproyeksikan realisasi investasi untuk hilirisasi akan meningkat 30 persen dari target.

    “Yang paling penting buat kami bagaimana ya komitmen itu bisa menjadi implementasi. Karena kalau sudah menjadi implementasi, itu baru bisa kami bukukan,” jelas Rosan.

    “Tapi kami melihatnya sih masih baik dan investasi hilirisasi kelihatannya meningkat mungkin bisa mencapai 30 persen,” imbuhnya menegaskan.

    Untuk informasi, realisasi investasi triwulan pertama tahun 2025 sebesar Rp 465,2 triliun, capaian investasi tersebut setara 24,4 persen dari target Rp 1.905,6 triliun.

    Dari total realisasi investasi, tercatat jumlah Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 230,4 triliun atau setara 49,5 persen dari target. Sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 234,8 triliun atau 50,5 persen dari target.

    Sementara itu, realisasi investasi hilirisasi triwulan I tahun 2035 mencapai Rp 136,3 triliun setara 29,3 persen dari total investasi.

    Realisasi ini merupakan capaian nyata sebab tren yang terjadi beberapa tahun terakhir, realisasi investasi hilirisasi setiap triwulan I hanya di kisaran 23 sampai 24 persen dari target.

    “Realisasi investasi atau kontribusi investasi dari hilirisasi itu mencapai 29,3 persen. Padahal kalau kita lihat tren nya selama 3 tahun terakhir ini biasanya di range 23 sampai 24 persen,” kata Rosan.

  • Danantara Bisa Saingi Temasek dan Khazanah, tapi Ada Syaratnya – Page 3

    Danantara Bisa Saingi Temasek dan Khazanah, tapi Ada Syaratnya – Page 3

    Sebelumnya, sebanyak 844 badan usaha milik negara (BUMN) resmi bergabung ke Danantara Indonesia. Ini mencakup anak perusahaan, cucu perusahaan hingga cicit perusahaan.

    Hal ini diungkapkan Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Roeslani.

    “Sejak di launching oleh Presiden Prabowo (24 Februari 2025), kami bergerak cepat. Per 21 Maret 2025, seluruh BUMN yang berjumlah 844 sudah resmi menjadi bagian milik dari Danantara Indonesia,” ujar Rosan melansir Antara di Jakarta, Senin (28/4/2025).

    Rosan mengungkapkan dengan bergabungnya anak usaha hingga cicit BUMN itu, pihaknya bisa melakukan konsolidasi untuk bertumbuh bersama secara bertahap demi berdampak besar terhadap perekonomian Indonesia.

    “Ada anak (perusahaan BUMN), cucu, cicit, di bawahnya cicit lagi, jadi total itu ada 844 perusahaan. Itu sudah resmi berada di Danantara sejak 21 Maret 2025. Jadi, kami bisa melakukan konsolidasi, dan kami sudah lakukan secara bertahap, bersama-sama terhadap yang besar-besar, yang mempunyai dampak besar terhadap perekonomian,” ujar Rosan.

    Dalam kesempatan ini, ia menyebut Danantara Indonesia hadir di saat dunia sedang menghadapi ketidakpastian ekonomi dan geopolitik, yang terbaru yaitu adanya kebijakan tarif dari Amerika Serikat (AS).

    “Danantara hadir dalam waktu sangat tepat, karena kita lihat tensi geopolitik ekonomi dunia semakin meningkat dan menyadarkan banyak bangsa, bahwa kita harus menyandarkan pada ekonomi kita sendiri,” ujar Rosan.