Tag: Rosan Roeslani

  • Danantara-Rusia kembangkan galangan kapal energi bersih

    Danantara-Rusia kembangkan galangan kapal energi bersih

    Jakarta (ANTARA) – Holding investasi Indonesia, Danantara, menyiapkan kerja sama strategis dengan mitra Rusia untuk mengembangkan industri galangan kapal berbasis energi bersih di Indonesia.

    CEO Danantara Rosan Roeslani di loby Hotel Taleon, St. Petersburg, Rusia, Jumat, menyebut kerja sama ini akan dijalin dengan sejumlah BUMN maritim, termasuk PT PAL Indonesia dan perusahaan pelat merah lainnya di sektor perkapalan.

    “Jadi, tidak ada yang masuk sendiri. Mereka akan bersama dengan kita, ada empat perusahaan, baik itu PAL dan yang lain-lain,” katanya.

    Rosan Roeslani menjelaskan bahwa kerja sama ini bertujuan tidak hanya untuk membangun kapal ramah lingkungan, tetapi juga untuk memperbaiki kondisi keuangan BUMN maritim nasional yang saat ini dinilai kurang sehat.

    “Kita akan lihat mana yang paling cocok. Harapannya, kerja sama ini juga bisa menyehatkan BUMN tersebut,” ujarnya.

    Selain aspek finansial, proyek ini juga menekankan pentingnya transfer teknologi, khususnya dalam penggunaan teknologi clean energy.

    Kapal-kapal yang akan dikembangkan mengandalkan tenaga listrik dan tenaga surya, bahkan memiliki kemampuan membelah es—teknologi yang sudah digunakan secara luas oleh mitra Rusia di wilayah sungai maupun laut.

    Rosan menyebut proyek ini sebagai salah satu inisiatif prioritas yang akan segera dikembangkan, seiring meningkatnya komitmen Indonesia dalam memperkuat industri maritim nasional berbasis teknologi hijau.

    Pewarta: Andi Firdaus, Genta Tenri Mawangi
    Editor: Adi Lazuardi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Prabowo-Putin dijadwalkan tampil bersama di pleno Forum Ekonomi Rusia

    Prabowo-Putin dijadwalkan tampil bersama di pleno Forum Ekonomi Rusia

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto dijadwalkan tampil dalam sesi pleno bersama Presiden Rusia Vladimir Putin di St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF), Jumat, sekitar pukul 14.00 waktu setempat.

    Hal itu diinformasikan oleh CEO Danantara Rosan Roeslani di loby Hotel Taleon, St. Petersburg, Rusia, menjelang keberangkatannya mendampingi Presiden Prabowo di SPIEF.

    “Tentunya, karena ini adalah investment forum, beliau juga akan di plenary bersama-sama dengan Presiden Putin nanti pada pukul 14,” katanya.

    Ia mengatakan, kehadiran Presiden Prabowo di forum investasi bergengsi ini akan dimanfaatkan untuk menyampaikan berbagai capaian serta arah kerja sama ekonomi strategis antara Indonesia dan Rusia.

    Menurut Rosan, agenda SPIEF bukan hanya menyoroti pertemuan antarpemerintah, tetapi juga menjembatani interaksi dengan pelaku usaha dan konglomerat swasta Rusia.

    Presiden Putin sendiri dijadwalkan menghadiri sejumlah pertemuan dengan sektor swasta, yang turut disaksikan oleh delegasi Indonesia.

    Rosan menambahkan, terdapat semangat kuat dari kedua kepala negara untuk memperkuat kerja sama bilateral secara konkret.

    “Kami melihat kemauan yang sangat kuat dari kedua pemimpin. Tugas kami sekarang adalah mewujudkan semua peluang kerja sama ini secepat mungkin,” ucapnya.

    Pewarta: Andi Firdaus, Genta Tenri Mawangi
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Danantara-Rusia bentuk dana investasi Rp37,8 triliun

    Danantara-Rusia bentuk dana investasi Rp37,8 triliun

    Jakarta (ANTARA) – Perusahaan holding investasi Indonesia, Danantara, menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Russian Direct Investment Fund (RDIF) untuk membentuk dana investasi bersama senilai 2 miliar Euro atau setara Rp37,8 triliun.

    CEO Danantara, Rosan Roeslani, di loby Hotel Taleon, St. Petersburg, Rusia, Jumat, menyebut kesepakatan ini sebagai bagian dari upaya memperkuat hubungan ekonomi strategis antara Indonesia dan Rusia.

    “Salah satu kesepakatan yang kita tanda tangani kemarin adalah antara Danantara dengan RDIF, yang di mana kita sepakat untuk membuat joint fund sekitar 2 miliar Euro,” katanya.

    Ia menyatakan bahwa dana bersama ini akan difokuskan pada sektor-sektor prioritas seperti energi terbarukan, infrastruktur digital, kecerdasan buatan (AI), serta mineral kritis.

    “Beberapa potensi investasi di antaranya untuk di bidang bauksit, di alumina, aluminium, hilirisasi. Mereka bahkan langsung mengirimkan tim untuk bertemu dengan kami minggu depan,” ujar Rosan.

    Selain sektor tersebut, potensi kerja sama juga mencakup pengembangan industri galangan kapal berbasis energi listrik dan tenaga surya.

    Menurut Rosan, teknologi perkapalan ramah lingkungan milik mitra Rusia ini telah digunakan secara luas di wilayah perairan, termasuk sungai dan laut.

    Rosan juga menyebutkan bahwa langkah awal operasional dana investasi ini akan dimulai dalam waktu dekat.

    “Kita juga akan segera finalisasi dan saya yakin paling lama dalam waktu sebulan juga sudah selesai,” katanya.

    Dalam pengembangan Dana Investasi Danantara, Rosan menambahkan bahwa pihaknya juga menjalin kerja sama serupa dengan mitra dari Tiongkok, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi.

    “Kami baru saja membentuk dana bersama 1 miliar dolar AS dengan China, dan saya akan segera ke Arab Saudi untuk bertemu dengan PIAF (Public Investment Fund),” katanya.

    Menanggapi pilihan menggunakan mata uang euro dalam kerja sama dengan Rusia, Rosan menyebut hal itu merupakan kesepakatan bersama kedua belah pihak, menyesuaikan dengan preferensi investor Rusia.

    Pewarta: Andi Firdaus, Genta Tenri Mawangi
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • RI-Rusia Bakal Rilis Platform Investasi Rp 37,7 Triliun

    RI-Rusia Bakal Rilis Platform Investasi Rp 37,7 Triliun

    Jakarta

    Badan Pengelola Investasi Indonesia Danantara bersama dengan Russian Direct Investment Fund (RDIF) akan meluncurkan platform investasi bersama dengan modal hingga 2 miliar euro atau setara Rp 37,7 triliun (asumsi kurs Rp 18.822). Platform tersebut bernama Russia-Indonesia Investment Platform (RIDNIP).

    Momentum ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepakatan antara CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, dan CEO Russian Direct Investment Fund, Kirill Dmitriev. Hal tersebut juga disaksikan oleh masing-masing kepala negara, Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

    “CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, dan CEO Russian Direct Investment Fund, Kirill Dmitriev, menandatangani nota kesepakatan untuk peluncuran Russia-Indonesia Investment Platform (RIDNIP) dengan komitmen pendanaan hingga €2 miliar yang disaksikan kedua kepala negara,” tulis Danantara dalam unggahan di akun Instagram @danantara.indonesia, dikutip Jumat (20/6/2025).

    Lebih lanjut, sejumlah kolaborasi strategis disepakati dalam kunjungan kenegaraan ini dengan mempererat tali diplomasi dan hubungan bilateral kedua negara. RIDNIP akan berfungsi sebagai platform strategis untuk transfer teknologi bilateral sehingga memungkinkan pertukaran pengetahuan industri, penelitian terapan, dan solusi-solusi canggih antara Indonesia dan Rusia.

    Platform ini bertujuan juga untuk mempercepat peningkatan industri, mendukung pengembangan ekosistem inovasi yang kompetitif, dan memperdalam kemandirian teknologi di sektor-sektor penting seperti infrastruktur, energi, manufaktur canggih, dan ketahanan pangan.

    “Dengan mendorong inovasi dan pengembangan kapabilitas bersama, platform ini bertujuan untuk mempercepat peningkatan industri, mendukung pengembangan ekosistem inovasi yang kompetitif, dan memperdalam kemandirian teknologi di sektor-sektor penting seperti infrastruktur, energi, manufaktur canggih, dan ketahanan pangan yang mendorong kemajuan bersama,” tambah Danantara.

    (rea/rrd)

  • Mentan dampingi kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo ke Rusia

    Mentan dampingi kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo ke Rusia

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman turut mendampingi Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam kunjungan kenegaraan ke Rusia pada 18-20 Juni 2025.

    Berdasarkan keterangan resmi Kementerian Pertanian di Jakarta, Kamis menyebutkan kunjungan itu dilakukan atas undangan langsung dari Presiden Vladimir Putin, sekaligus dalam rangka menghadiri dan menjadi pembicara utama pada forum ekonomi bergengsi St. Petersburg International Economic Forum 2025 (SPIEF 2025).

    Selain menghadiri forum ekonomi, Presiden Prabowo juga dijadwalkan mengikuti sejumlah agenda penting lainnya, termasuk pertemuan bilateral dengan Presiden Vladimir Putin.

    Pertemuan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat hubungan kedua negara di berbagai sektor. Presiden Prabowo juga direncanakan mengunjungi makam pahlawan Rusia sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah perjuangan bangsa tersebut.

    Rombongan kenegaraan turut diisi oleh sejumlah menteri Kabinet Merah Putih yang sudah tiba lebih dulu, termasuk Mentan Amran, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto; Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin; Menko Pangan Zulkifli Hasan; Menteri Investasi Rosan Roeslani; dan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto.

    Partisipasi Mentan Amran dalam kunjungan itu menunjukkan keseriusan Indonesia dalam memperkuat hubungan kerja sama dengan Rusia, khususnya di sektor pangan dan pertanian.

    Rusia dikenal memiliki sistem pertanian modern yang efisien serta unggul dalam teknologi agrikultur skala besar yang mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi iklim.

    Indonesia dan Rusia memiliki perbedaan musim dan kondisi geografis yang mencolok. Perbedaan ini menciptakan potensi saling melengkapi dalam produksi pangan dan komoditas pertanian, sekaligus membuka peluang kerja sama yang saling menguntungkan.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Rosan Roeslani Klaim Pendapatan Danantara Capai Rp 150 Triliun

    Rosan Roeslani Klaim Pendapatan Danantara Capai Rp 150 Triliun

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Roeslani mengungkapkan, Danantara akan mengelola aset sebesar Rp 15.000 triliun. Menariknya, pendanaan Danantara tidak lagi bergantung pada penyertaan modal negara melalui APBN, melainkan dari dividen perusahaan negara yang akan dikelola ulang untuk proyek-proyek strategis.

    “Dividen yang sebelumnya langsung masuk ke negara, kini bisa kita manfaatkan untuk investasi di sektor industri yang menciptakan quality jobs,” jelas Rosan di Universitas Paramadina, Jakarta, Senin (17/6/2025).

    Ia memperkirakan bahwa pada tahun ini saja, Danantara akan menerima laba sebesar USD 7 miliar, atau setara dengan sekitar Rp 120–150 triliun yang akan digunakan untuk mendorong pertumbuhan sektor riil.

    Menteri Investasi itu menekankan pentingnya investasi sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun ke depan.

    “Investasi adalah komponen penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional, menyumbang sekitar 29% setelah konsumsi rumah tangga yang mencapai 53%,” ujar Rosan.

    Ia menjelaskan bahwa dalam 10 tahun terakhir, total investasi yang masuk ke Indonesia mencapai Rp 9.100 triliun, dan diharapkan akan meningkat menjadi Rp 13.000 triliun dalam lima tahun ke depan guna mendukung target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% pada 2029.

    Lebih jauh, Rosan juga menyoroti tantangan serius kualitas tenaga kerja Indonesia. Dari 140 juta angkatan kerja, sebanyak 36% hanya berpendidikan SD, bahkan 24% di antaranya tidak menyelesaikan pendidikan dasar.

  • Prabowo minta semua bandara dibuka, tingkatkan konektivitas Singapura

    Prabowo minta semua bandara dibuka, tingkatkan konektivitas Singapura

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Prabowo minta semua bandara dibuka, tingkatkan konektivitas Singapura
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 16 Juni 2025 – 18:14 WIB

    Elshinta.com – Presiden RI Prabowo Subianto menginstruksikan pembukaan bandara di kota-kota Indonesia untuk meningkatkan konektivitas penerbangan langsung dari maskapai udara Singapura.

    Presiden Prabowo di hadapan PM Singapura Lawrence Wong dalam pernyataan pers bersama pada rangkaian Leaders’ Retreat perdana antara Indonesia dan Singapura, di Parliament House, Singapura, Senin, mengatakan bahwa banyak bandara di Indonesia yang perlu dibuka untuk meningkatkan konektivitas udara.

    “Saya telah menginstruksikan kementerian terkait di Indonesia untuk meningkatkan pembukaan semua bandara guna mengarahkan koneksi maskapai asing ke bandara kita, yang banyak di antaranya masih perlu dibuka,” kata Presiden Prabowo melalui rekaman suara yang diterima di Jakarta, Senin.

    Presiden mengatakan bahwa Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan intensitas penerbangan seperti sebelum pandemi COVID-19 merebak, bahkan lebih tinggi lagi jumlah penerbangannya.

    Di sisi lain, Presiden menekankan infrastruktur dan mekanisme keselamatan udara juga ditingkatkan seiring dengan pembukaan bandara untuk penerbangan langsung dari Singapura itu.

    “Namun, pada prinsipnya, saya ingin melihat akses yang lebih mudah dan cepat ke bandara kita,” kata Prabowo.

    Dalam sambutannya, Presiden Prabowo Subianto juga menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat Pemerintah Singapura dan mengucapkan selamat atas terpilihnya kembali Lawrence Wong sebagai Perdana Menteri.

    Presiden Prabowo juga mengenang kedekatannya dengan Singapura sejak masa kecil dan menegaskan kuatnya hubungan personal serta historis antara para pemimpin Indonesia dan Singapura.

    Delegasi Indonesia yang mendampingi Presiden Prabowo dalam pertemuan tahunan itu, antara lain Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, serta Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani.

    Selain itu, hadir pula Menteri Hukum Supratman Andi Agtas, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Duta Besar RI untuk Singapura Suryo Pratomo.

    Sumber : Antara

  • Di Hadapan PM Singapura, Prabowo Akui Telah Instruksikan Buka Bandara guna Tingkatkan Konektivitas

    Di Hadapan PM Singapura, Prabowo Akui Telah Instruksikan Buka Bandara guna Tingkatkan Konektivitas

    Di Hadapan PM Singapura, Prabowo Akui Telah Instruksikan Buka Bandara guna Tingkatkan Konektivitas
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Dalam pernyataan bersama Perdana Menteri (PM)
    Singapura
    , Lawrence Wong, Presiden
    Prabowo
    Subianto menginstruksikan pembukaan bandara di kota-kota Indonesia untuk meningkatkan konektivitas penerbangan langsung dari maskapai udara asing, termasuk Singapura.
    “Saya telah menginstruksikan kementerian terkait di Indonesia untuk meningkatkan pembukaan semua bandara guna mengarahkan koneksi maskapai asing ke bandara kita, yang banyak di antaranya masih perlu dibuka,” kata Prabowo pada rangkaian Leaders’ Retreat perdana antara Indonesia dan Singapura di Parliament House, Singapura Senin (16/6/2025), dikutip dari
    Antaranews
    .
    Prabowo mengatakan, Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan intensitas penerbangan seperti sebelum pandemi Covid-19, bahkan lebih tinggi lagi jumlah penerbangannya.
    Di sisi lain, Presiden menekankan infrastruktur dan mekanisme keselamatan udara juga ditingkatkan seiring dengan pembukaan bandara untuk penerbangan langsung dari Singapura tersebut.
    “Namun, pada prinsipnya, saya ingin melihat akses yang lebih mudah dan cepat ke bandara kita,” ujar Prabowo.
    Dalam sambutannya,
    Presiden Prabowo
    juga menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat Pemerintah Singapura dan mengucapkan selamat atas terpilihnya kembali Lawrence Wong sebagai Perdana Menteri.
    Presiden Prabowo lantas mengenang kedekatannya dengan Singapura sejak masa kecil dan menegaskan kuatnya hubungan personal serta historis antara para pemimpin Indonesia dan Singapura.
    Dalam kesempatan itu, Prabowo juga mengungkapkan harapannya terkait kolaborasi strategis antara perusahaan investasi milik Singapura, Temasek Holdings, memperkuat kerja sama di sektor energi hijau dengan sovereign wealth fund (SWF) Indonesia, Danantara.
    “Kami menantikan kolaborasi erat antara Temasek dan Danantara, khususnya di sektor energi terbarukan, kawasan industri berkelanjutan, serta pengembangan wilayah Batam, Bintan, dan Karimun dalam sektor energi rendah karbon dan infrastruktur penting,” kata Prabowo.
    Kemudian, Prabowo menyampaikan apresiasi atas kontribusi besar Singapura dalam investasi langsung ke Indonesia.
    Tahun lalu, investasi dari Singapura tercatat menyumbang sekitar sepertiga dari total Foreign Direct Investment (FDI) di Indonesia.
    “Terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepada kami. Kami berkomitmen memperkuat kolaborasi dan kemitraan ini lebih jauh lagi,” ujar Prabowo.
    Untuk diketahui, delegasi Indonesia yang mendampingi Presiden Prabowo dalam pertemuan tahunan itu, antara lain Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, serta Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani.
    Selain itu, hadir pula Menteri Hukum Supratman Andi Agtas, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Duta Besar RI untuk Singapura Suryo Pratomo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ikut Prabowo ke Singapura, CEO Danantara Rosan Roeslani Temui Bos Temasek

    Ikut Prabowo ke Singapura, CEO Danantara Rosan Roeslani Temui Bos Temasek

    Bisnis.com, JAKARTA — CEO Daya Anagata Nusantara atau Danantara Rosan Perkasa Roeslani telah bertemu dengan Chairman Temasek di tengah agenda kunjungan Presiden Prabowo Subianto dan rombongan ke Singapura, Senin (16/6/2025). 

    Rosan menyebut telah bertemu dengan Chairman Temasek di Singapura, dan pertemuan itu akan dilanjutkan dengan timnya. Menurut Rosan, kedua sovereign wealth fund (SWF) itu akan memiliki banyak kolaborasi. 

    “Saya yakin, akan banyak sekali beberapa kolaborasi antara Danantara dan juga Temasek, dalam hal ini saya sudah sempat ketemu Chairman-nya [Temasek] juga,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Senin (16/6/2025). 

    Pria yang juga menjabat Menteri Investasi dan Hilirisasi itu mengatakan, kerja sama dengan Temasek salah satunya akan berfokus pada investasi pada sektor energi hijau atau terbarukan. 

    Rosan menyebut Presiden Prabowo Subianto telah mengamanatkan agar kerja sama investasi antara Indonesia dan negara sahabat harus saling menguntungkan, dan tidak hanya satu pihak saja. 

    Oleh sebab itu, Indonesia akan bekerja sama dengan Singapura dalam berinvestasi pada pembangunan kawasan industri energi hijau. Investasi itu sejalan dengan bakal dilakukannya ekspor listrik dari Indonesia ke Singapura. 

    “Potensi investasi yang dijalankan salah satunya yang paling besar saat ini yang sudah menjadi pembicaraan selama ini dan akhirnya bisa difinalisasi oleh Menteri ESDM, Pak Bahlil dalam rangka kita melakukan ekspor ke Singapura tapi bersama-sama kita juga membangun industri kita di Indonesia ini melalui, tadi sampaikan, Batam, Bintan, Karimun dan ini adalah yang zero emission,” terang Rosan. 

    Pada kesempatan yang sama, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia turut menyampaikan amanat Prabowo agar ekspor energi bersih ke Singapura turut menguntungkan Indonesia, alias win-win solution. 

    Menurut Bahlil, kesepakatan antara kedua negara itu telah melewati proses panjang komunikasi dan negosiasi yang saling menguntungkan. Tidak hanya soal permintaan ekspor energi bersih, Singapura juga disebut meminta agar Indonesia bisa menerima Carbon Capture and Storage (CCS). 

    Menurut Bahlil, nilai tambah dari kawasan industri itu nantinya adalah kehadiran industri solar panel di Indonesia. 

    “Nilai tambah yang kita bangun adalah solar panel itu, industrinya nanti di Indonesia. Bahkan untuk kabel, itu juga akan dibangun di Indonesia. Inilah nilai tambah yang katakan saya bilang itu win-win. Jangan hanya kita kirim ekspor, jangan kita hanya ekspor listriknya. Karena industrinya kalau kita enggak bangun kan enggak bisa,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar itu. 

    Untuk diketahui, Presiden Prabowo menghadiri Leaders’ Retreat di Singapura untuk bertemu dengan Perdana Menteri Lawrence Wong. Dia juga telah bertemu dengan Presiden Singapura Tharman Shanmugaratnam. 

    Singapura merupakan negara dengan penanaman modal asing atau PMA terbesar di Indonesia. Per 2024, realisasi Penanaman Modal Asiang (PMA) dari Singapura mencapai US$20,1 miliar, mengalahkan Hong Kong, China dan Amerika Serikat (AS). 

    Saat menghadiri Parliament House Singapura, Presiden Prabowo Subianto secara terbuka mengakui bahwa pembentukan Danantara terinspirasi dari Singapura. Prabowo mengaku bahwa kesuksesan SWF milik Singapura yakni Temasek menjadi cikal bakal kelahiran dari superholding BUMN itu.

    Orang nomor satu di Indonesia itu menegaskan bahwa meniru praktik terbaik bukanlah hal tabu dalam kehidupan nyata.

    “Di sekolah, kita tidak diizinkan meniru pekerjaan rumah teman. Namun dalam kehidupan nyata, mengapa tidak meniru praktik terbaik? Itu disebut meniru dengan bangga,” tegasnya.

  • Danantara Alokasikan 20% Investasi ke Luar Negeri, Ekonom Wanti-wanti Soal Ini

    Danantara Alokasikan 20% Investasi ke Luar Negeri, Ekonom Wanti-wanti Soal Ini

    Jakarta

    Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) mengalokasikan modal untuk berinvestasi, baik di dalam maupun luar negeri. Adapun rincian alokasinya, 80% di dalam negeri dan 20% di luar negeri.

    Menanggapi hal tersebut, Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menilai, Danantara memang dimandatkan untuk melakukan investasi, salah satunya di luar negeri. Hal ini sama seperti yang dilakukan lembaga serupa seperti Khazanah asal Malaysia dan Temasek milik Singapura.

    “Sama dengan SWF (sovereign wealth fund) yang mempunyai dual mandate, mereka melakukan investasi di LN (luar negeri) dan DN (dalam negeri). Misalnya, Khazanah dan Temasek menginvestasikan 36% dan 73% di LN,” ujar Wijayanto kepada detikcom, Senin (16/6/2025).

    Namun begitu, Wijayanto mengingatkan setiap investasi yang digelontorkan Danantara mesti berorientasi pada kepentingan ekonomi nasional. Ia menyebut, investasi di luar negeri mesti menjadi pancingan agar investor asing juga berinvestasi di Indonesia.

    “Investasi di LN, selain bertujuan untuk mendapatkan return investasi yang tinggi, investasi di LN juga bisa menjadi pancingan agar investor LN termasuk SWF tertarik untuk berinvestasi di Indonesia bersama Danantara,” jelasnya.

    Menurutnya, aliran investasi asing ini nantinya dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja berkualitas. Ia menilai, skema investasi Danantara bisa dilakukan dalam tiga hal, salah satunya pasar modal dengan membeli saham asing.

    “Investasi ke LN bisa dilakukan lewat hedge private equity, bisa membeli saham, atau join strategic investment dengan SWF LN,” imbuhnya.

    Namun begitu, investasi Danantara di luar negeri dianggap tidak begitu genting. Direktur Ekonomi Digital Center Economic and Law Studies (CELIOS) Nailul Huda menjelaskan, akan lebih baik investasi Danantara digelontorkan untuk sektor riil dalam negeri.

    “Dengan uang yang ada, lebih baik diinvestasikan ke sektor riil di dalam negeri untuk menciptakan multiplier effect terhadap lapangan kerja. Bayangkan Rp 114 triliun di investasikan di dalam negeri melalui perusahaan BUMN untuk membuka industri teknologi misalkan. Bisa berlipat-lipat dan efeknya langsung,” terang Huda kepada detikcom.

    Huda menilai, investasi Danantara di luar negeri masih sangat berisiko. Apalagi, terang Huda, potensi untung yang dijelaskan Chief Executive Officer (CEO) BPI Danantara Rosan Roeslani baru dapat dinikmati tahun berikutnya.

    “Jika mengacu ke hitungannya Rosan, baru bisa dinikmati hasil investasinya di tahun depan, itu pun jika asumsi dia berhasil di mana nilainya bisa naik hingga 5 kali lipat. Saya rasa dengan kondisi seperti saat ini, cukup sulit,” ungkapnya.

    Diberitakan sebelumnya, Rosan sempat menyebut Danantara mengalokasikan 20% modal untuk berinvestasi ke luar negeri. Dalam lima tahun, ia menyebut strategi ini diperkirakan dapat menghasilkan pendapatan sebesar US$ 135 juta.

    Menurut Rosan, investasi bukan hanya soal menanam modal, tetapi juga tentang menciptakan nilai tambah dan efisiensi, terutama bagi BUMN yang selama ini belum optimal.

    “Danantara akan menjadi jembatan untuk meningkatkan kepercayaan investor asing. Dengan dana yang kami miliki, kami bisa leverage investasi menjadi 4 hingga 5 kali lipat dari jumlah awal,” jelas Rosan dalam keterangannya, Sabtu (14/6).

    (acd/acd)