Tag: Rosan Roeslani

  • AHY Ungkap Skema Pembangunan Giant Sea Wall, Ini Bocorannya

    AHY Ungkap Skema Pembangunan Giant Sea Wall, Ini Bocorannya

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan bahwa pemerintah tengah menyiapkan skema terpadu untuk pembangunan tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall di Pantai Utara (Pantura) Jawa.

    AHY menjelaskan, tahap awal pembangunan akan difokuskan pada harmonisasi berbagai konsep yang sebelumnya pernah disusun oleh sejumlah lembaga.

    Hal itu diungkapkan AHY usai rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto dan sejumlah menteri di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (9/9/2025).

    “Intinya kami terlebih dahulu akan melakukan harmonisasi atau memutakhirkan karena sejumlah konsep sudah pernah dirumuskan. Setelah ada Badan Otorita, kami akan mengharmoniskan dan mensinkronisasi segalanya untuk menghadirkan masterplan yang komprehensif,” ujar AHY.

    Selain koordinasi lintas kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, proyek ini juga akan melibatkan investasi skala besar. Pemerintah, kata AHY, tidak hanya mengandalkan fiskal negara, tetapi juga mengundang investasi dari dalam maupun luar negeri.

    “Berbicara proyek besar ini membutuhkan investasi. Tidak hanya bersandar pada fiskal, tentunya kita mengundang investasi sebesar-besarnya,” jelasnya.

    Meskipun target investasi belum ditentukan, tetapi AHY menegaskan bahwa pembahasan masih dalam tahap awal dan akan dilengkapi melalui studi lanjutan. Sejumlah negara juga disebut sudah masuk dalam pertimbangan untuk ikut berpartisipasi.

    Terkait bentuk proteksi pantai, AHY menekankan perlunya pendekatan yang berbeda di tiap wilayah sesuai kondisi geografis. Pada daerah dengan tingkat penurunan tanah yang parah, pembangunan tanggul laut beberapa kilometer dari pantai dinilai wajib dilakukan. Namun, di wilayah lain, cukup dengan tanggul pantai atau bahkan solusi berbasis alam seperti rehabilitasi mangrove.

    Dia melanjutkan pemerintah berharap rancangan ini bisa menjadi solusi jangka panjang bagi masyarakat Pantura Jawa yang selama ini kerap menghadapi ancaman banjir rob dan land subsidence, sekaligus menjaga keberlangsungan kawasan industri strategis di wilayah tersebut.

    “Jadi nanti akan ada kombinasi. Ada wilayah yang butuh tanggul laut, ada yang cukup dengan tanggul pantai, dan ada juga yang justru lebih efektif menggunakan mangrove,” tandas AHY.

    Diberitakan sebelumnya, Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Rosan Roeslani mengatakan proyek pembangunan Giant Sea Wall atau tanggul laut raksasa menarik perhatian sejumlah investor internasional.

    Dia mengungkapkan minat investasi datang dari berbagai negara, termasuk China, Eropa, Belanda, hingga Jepang.

    “Terbuka kok [investasi], dari China, Eropa, Belanda, dari Jepang. Baik itu dari segi pilot project sampai konstruksinya,” ujar Rosan usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (8/9/2025).

    Menurut Rosan, ada dua perusahaan besar asal China yang secara khusus menyatakan ketertarikan untuk ikut serta menggarap megaproyek tersebut.

    “Dua company besar dari China mau partisipasi. Mereka sudah sering membuat tanggul laut besar di China. Kita juga diajak lihat tanggul laut di Jepang oleh perusahaan di sana,” jelasnya.

    Rosan menambahkan, tindak lanjut atas minat investasi itu kini berada di tangan badan otorita yang mengelola proyek Giant Sea Wall. Terkait tahap konkret, Rosan menyebut sejumlah perusahaan sudah mengirimkan tim untuk melakukan penjajakan.

  • AHY Laporkan Progres Giant Sea Wall Pantura Jawa ke Prabowo

    AHY Laporkan Progres Giant Sea Wall Pantura Jawa ke Prabowo

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan bahwa pembangunan Giant Sea Wall di Pantai Utara (Pantura) Jawa menjadi langkah esensial untuk melindungi jutaan masyarakat pesisir sekaligus kawasan industri strategis.

    Hal itu disampaikan AHY usai menghadiri rapat terbatas bersama bersama Kepala Badan Otorita Pengelola Pantura Jawa Didit Herdiawan untuk melaporkan perkembangan rencana pembangunan kepada Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (9/9/2025).

    “Proteksi Pantura Jawa ini bukan hanya perlu tetapi benar-benar sangat esensial dalam rangka menyelamatkan masyarakat pesisir yang terancam penurunan permukaan tanah, banjir rob, dan land subsidence. Selain itu juga melindungi kawasan industri strategis dan kawasan ekonomi khusus,” kata AHY.

    Menurut AHY, penetapan Badan Otorita khusus untuk Pantura Jawa menjadi momentum penting karena memberi mandat eksekutif yang fokus dalam penyusunan masterplan hingga eksekusi pembangunan.

    Koordinasi lintas kementerian/lembaga, pemerintah provinsi, hingga kabupaten/kota akan menjadi kunci agar proyek berjalan efektif.

    Di hadapan Presiden Ke-8 RI itu, AHY menekankan bahwa pembangunan Giant Sea Wall akan mengedepankan pendekatan terintegrasi, menggabungkan tanggul laut, tanggul pantai, serta solusi berbasis alam seperti rehabilitasi mangrove.

    “Tidak semua harus dengan tanggul laut. Ada bagian-bagian yang lebih tepat menggunakan solusi natural, disesuaikan dengan kondisi daerah,” ujarnya.

    Terkait pendanaan, Kepala Badan Otorita telah memaparkan sejumlah skema pembiayaan yang kini masih dimatangkan. Pemerintah memastikan rancangan pendanaan akan tepat sasaran, efisien, dan mampu menjawab persoalan banjir rob secara menyeluruh.

    “Yang terpenting, kami ingin memastikan bahwa solusi yang dihadirkan benar-benar menjawab masalah dan memberi perlindungan bagi masyarakat serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” pungkas AHY.

    Sebelumnya, Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Rosan Roeslani mengatakan proyek pembangunan Giant Sea Wall atau tanggul laut raksasa menarik perhatian sejumlah investor internasional.

    Dia mengungkapkan minat investasi datang dari berbagai negara, termasuk China, Eropa, Belanda, hingga Jepang.

    “Terbuka kok [investasi], dari China, Eropa, Belanda, dari Jepang. Baik itu dari segi pilot project sampai konstruksinya,” ujar Rosan usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (8/9/2025).

    Menurut Rosan, ada dua perusahaan besar asal China yang secara khusus menyatakan ketertarikan untuk ikut serta menggarap megaproyek tersebut.

    “Dua company besar dari China mau partisipasi. Mereka sudah sering membuat tanggul laut besar di China. Kita juga diajak lihat tanggul laut di Jepang oleh perusahaan di sana,” jelasnya.

    Rosan menambahkan, tindak lanjut atas minat investasi itu kini berada di tangan badan otorita yang mengelola proyek Giant Sea Wall. Terkait tahap konkret, Rosan menyebut sejumlah perusahaan sudah mengirimkan tim untuk melakukan penjajakan.

  • BPI Danantara Tinjau Rencana Pembangunan Kampung Haji di Mekah

    BPI Danantara Tinjau Rencana Pembangunan Kampung Haji di Mekah

    Bisnis.com, JAKARTA — Chief Operating Officer (COO) BPI Danantara, Dony Oskaria mengungkapkan bahwa pihaknya tengah meninjau rencana pembangunan Kampung Haji di Mekah.

    Dony menjelaskan, peninjauan langsung saat ini dilakukan oleh Chairman BPI Danantara Rosan Roeslani, yang sedang berada di Arab Saudi. Hal itu disampaikan usai dirinya bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (9/9/2025).

    “Pak Rosan lagi ke sana,” kata Dony saat ditanya mengenai progres program tersebut.

    Menurutnya, tujuan utama peninjauan adalah memastikan lokasi yang tepat untuk pembangunan fasilitas tersebut.

    “Lokasi pastinya ya kan bagus ya buat kita kalau ada tamu haji. Ini salah satu program yang bagus biar ke depan jemaah haji kita lebih bagus fasilitasnya,” ujarnya.

    Dia menambahkan, program ini digadang menjadi salah satu unggulan dan diharapkan mendapat dukungan penuh dari masyarakat.

    Meski begitu, BPI Danantara belum merinci target penyelesaian maupun model kerja sama yang akan digunakan dalam pembangunan Kampung Haji. Namun, langkah awal peninjauan lokasi disebut menjadi bagian penting untuk memastikan kualitas pelayanan jamaah haji Indonesia di masa mendatang.

    “Hari ini Pak Rosan lagi di Mekah untuk melihat lokasi yang akan kita tentukan. Nah ini program unggulan lah ya dan tentu diapresiasi oleh seluruh rakyat Indonesia,” pungkas Dony.

  • Rosan Sebut Patriot Bond Bakal Danai Proyek Besar Sampah Jadi Listrik

    Rosan Sebut Patriot Bond Bakal Danai Proyek Besar Sampah Jadi Listrik

    Jakarta, CNBC Indonesia – CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Roeslani mengungkapkan dana yang dihimpun melalui Patriot Bond akan digunakan untuk proyek pengolahan sampah. Yaitu waste to energy atau mengubah sampah menjadi sumber energi berupa PLTSa.

    “Ke waste to energy,” kata Rosan saat ditanya wartawan, di Kompleks Istana Negara, Senin (9/9/2025).

    Rosan mengatakan bahwa dalam proyek waste to energy nantinya juga akan ditawarkan kepada pihak swasta melalui tender.

    “Proses tendernya kita akan launching juga secara terbuka dan kita harapkan prosesnya bisa berjalan dalam jangka waktu sesegera mungkin, agar bisa mulai ada yang bisa dilaksanakan pada akhir tahun ini,” kata Rosan.

    Lebih lanjut saat ini proses penawaran Patriot Bond juga dinilai banyak yang berminat. Terutama dari para konglomerat besar di Indonesia.

    “Ya akan yang diundang saja (Pengusaha) yang besar besar ya, semuanya itu berpartisipasi kok, yang besar-besar pasti tau semuanya (namanya),” kata Rosan.

    Sayangnya, dia belum bisa menyebutkan nama-nama calon investor yang berminat membeli Patriot Bond.

    “Ya kan kalau masa book building kita gak boleh sebutin dulu dong. Pasti kan udah tau kan, saya sudah bilang yang besar -besar ikut partisipasi,” kata Rosan.

    Seperti diketahui, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) telah memperkenalkan instrumen baru bernama Patriot Bond, dengan target dana hingga Rp50 triliun. Patriot Bond merupakan instrumen pembiayaan strategis berupa surat utang, yang diterbitkan dengan mekanisme private placement.

    Patriot Bond sendiri akan ditawarkan secara langsung kepada sekelompok kecil investor terpilih, dalam hal ini kepada konglomerat dan kelompok usaha besar di Indonesia dan bukan kepada masyarakat umum. Dengan kata lain, surat utang ini tidak tersedia secara bebas dan tidak bisa diserap oleh investor ritel.

    Adapun instrument ini ditawarkan dalam dua tenor berbeda yakni 5 dan 7 tahun. Sementara itu kupon atau imbal hasil yang ditawarkan berada di level 2%.

    (haa/haa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Temui Prabowo di Istana, Rosan: Bahas Investasi Kampung Haji dan Waste to Energy

    Temui Prabowo di Istana, Rosan: Bahas Investasi Kampung Haji dan Waste to Energy

    Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Rosan Roeslani, angkat bicara usai bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (8/9/2025).

    Rosan menegaskan bahwa pertemuannya dengan Presiden Ke-8 RI itu hanya dalam rangka makan siang dan menyampaikan laporan singkat mengenai agenda kerjanya.

    “Saya hanya makan siang sama beliau,” kata Rosan kepada wartawan.

    Rosan juga memastikan kedatangan sejumlah konglomerat ke Istana berlangsung terpisah dari agendanya. Mengingat, setelah dia masuk ke Istana tak lama berselang, sejumlah konglomerat turut memasuki kompleks Istana dengan menumpang kendaraan boogey. Mereka antara lain Maher Algadri, Adien Algadri, Emier Algadri, Dodi Abdul Kadir, serta Axel Ganendra, yang tiba sekitar pukul 13.37 WIB. 

    “Tadi laporan besok mau pergi sekalian ditanyain update-nya gimana lebih ngomongin itu aja sih ngomongin, kampung haji gitu aja sama waste to energy.,” ungkapnya.

    Menurut Rosan, laporan yang dia sampaikan lebih banyak terkait rencana perjalanan dinas ke Jeddah. Di sana, termasuk dia dijadwalkan membahas peluang investasi untuk proyek Kampung Haji serta inisiatif waste to energy.

    “Pokoknya kan diharapkan karena ada undangan juga, harapannya bisa terealisasi,” pungkas Rosan.

  • Konglomerat Maher Algadri Sowan ke Istana Saat Prabowo Panggil Kepala BPI Danantara

    Konglomerat Maher Algadri Sowan ke Istana Saat Prabowo Panggil Kepala BPI Danantara

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menerima sejumlah tokoh bisnis dan pengusaha papan atas di Istana Kepresidenan, Senin (8/9/2025).

    Berdasarkan pantauan Bisnis, pertemuan ini diawali dengan kedatangan Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Rosan Roeslani, yang tiba sekitar pukul 13.18 WIB dengan mengenakan jas hitam dan kemeja putih.

    “Tidak tau saya agenda apa, saya juga dipanggil secara mendadak, asli, saya tidak tahu,” kata Rosan kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (8/9/2025)

    Tidak lama berselang, sejumlah konglomerat turut memasuki kompleks Istana dengan menumpang kendaraan boogey. Mereka antara lain Maher Algadri, Adien Algadri, Emier Algadri, Dodi Abdul Kadir, serta Axel Ganendra, yang tiba sekitar pukul 13.37 WIB.

    Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak Istana mengenai agenda pertemuan tersebut.

    Namun, kedatangan para pengusaha besar ini diperkirakan terkait pembahasan mengenai arah investasi nasional serta dukungan terhadap prioritas pembangunan pemerintahan Prabowo.

     

  • Diplomasi Investasi di Forum APEC Korea Selatan, BKPM Bawa Dua Agenda Utama – Page 3

    Diplomasi Investasi di Forum APEC Korea Selatan, BKPM Bawa Dua Agenda Utama – Page 3

    Diskusi dalam workshop ini berfokus pada tiga isu penting. Pertama, tren global dalam investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI) di era digital, termasuk tantangan regulasi dan infrastruktur. Kedua, peluang kebijakan yang dapat dikembangkan untuk mempermudah aliran investasi digital lintas negara.

    Ketiga, pandangan dan kontribusi sektor swasta—yang diwakili oleh perusahaan besar seperti Google Korea, IBM Korea, Yanolja, dan Nearthlab—dalam mendukung regulasi yang adaptif terhadap dinamika teknologi digital.

    Partisipasi Indonesia dalam forum ini adalah bagian dari diplomasi investasi yang selaras dengan arahan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, untuk perbaikan iklim investasi.

    Peran ini memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu penggerak utama dalam agenda investasi regional demi membuka peluang kerja sama yang lebih luas dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifik.

  • Daftar Konglomerat yang Dukung Patriot Bond Danantara

    Daftar Konglomerat yang Dukung Patriot Bond Danantara

    Jakarta

    Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) memperkenalkan instrumen baru bernama Patriot Bond, dengan target dana hingga Rp 50 triliun. Instrumen ini ditawarkan secara terbatas kepada sejumlah taipan besar Indonesia, dengan tujuan membiayai proyek konversi sampah menjadi energi.

    Patriot Bond diterbitkan dalam dua seri dengan tenor lima tahun dan tujuh tahun, masing-masing memberikan kupon 2% per tahun. Sejumlah grup usaha papan atas disebut sudah menyatakan minat, mulai dari Barito Pacific hingga Djarum Group.

    Minat para pengusaha itu dibenarkan langsung oleh CEO Danantara, Rosan Roeslani, yang menyebut skema ini dirancang untuk mendorong partisipasi sektor swasta.

    “Semua ikut berpartisipasi kok. Iya berminat,” ujar Rosan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (4/9/2025).

    Dikutip dari Antara, dukungan terhadap Patriot Bonds datang dari sejumlah pengusaha terkemuka Indonesia. Meski belum secara eksplisit menyatakan minat membeli, para konglomerat itu menyatakan pandangan positif terhadap Patriot Bonds.

    Daftar Konglomerat Dukung Patriot Bond

    1. Franky Widjaja

    Franky Widjaja adalah konglomerat putra dari taipan Eka Tjipta Widjaja yang merupakan pendiri Sinar Mas Group. Ia memimpin bisnis agribisnis dan pangan lewat Golden Agri-Resources, salah satu produsen minyak sawit terbesar di dunia.

    Franky Widjaja menilai bahwa Patriot Bonds dapat menghadirkan manfaat ganda. Instrumen ini memberi kepastian investasi sekaligus mempercepat pertumbuhan yang inklusif bagi masyarakat luas

    “Patriot Bonds yang digagas Danantara Indonesia memperkuat kolaborasi pemerintah dan dunia usaha. Instrumen ini memberi kepastian investasi sekaligus mempercepat pertumbuhan yang inklusif bagi masyarakat luas,” ujarnya.

    2. Prajogo Pangestu

    Prajogo Pangestu adalah konglomerat Indonesia yang membangun gurita bisnisnya lewat Barito Pacific Group. Ia dikenal sebagai “raja petrokimia” dan masuk daftar orang terkaya Indonesia berkat ekspansi besar di sektor energi dan industri kimia.

    Prajogo Pangestu menyatakan bahwa pembangunan Indonesia merupakan tanggung semua pihak, termasuk pengusaha. Melalui Patriot Bonds, kata dia, dunia usaha bisa berkontribusi dalam transformasi ekonomi nasional.

    “Inisiatif Danantara Indonesia melalui Patriot Bonds memberi kesempatan bagi dunia usaha untuk berkontribusi dalam transformasi ekonomi nasional dengan tata kelola yang baik dan berkelanjutan,” tuturnya.

    3. Boy Thohir

    Garibaldi Thohir, yang lebih dikenal sebagai Boy Thohir, merupakan pengusaha Indonesia di bidang energi dan keuangan. Ia menjabat sebagai Presiden Direktur PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (sebelumnya Adaro Energy), salah satu perusahaan batu bara terbesar di Tanah Air.

    Dukungan terhadap Patriot Bonds juga datang dari Boy Thohir, yang menekankan aspek gotong royong sekaligus dampak nyata proyek yang akan didanai. Menurutnya, Patriot Bonds mencerminkan semangat gotong royong yang telah menjadi kekuatan bangsa ini.

    “Melalui instrumen ini, dunia usaha dapat ikut memastikan pembiayaan pembangunan nasional lebih mandiri dan berkelanjutan. Kami mendukung program ini, apalagi Patriot Bond ini akan mendanai proyek-proyek waste to energy yang sangat dibutuhkan dan bermanfaat bagi rakyat Indonesia,” terang dia.

    (ily/eds)

  • Bos Danantara soal Alasan RUPSLB Telkom Ditunda: Kita Mau Lakukan Penyempurnaan

    Bos Danantara soal Alasan RUPSLB Telkom Ditunda: Kita Mau Lakukan Penyempurnaan

    JAKARTA – Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Rosan Roeslani angkat bicara soal penundaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.

    Sekadar informasi, RUPSLB Telkom Indonesia sejatinya harusnya digelar kemarin, Rabu, 3 September pukul 14.00 WIB secara online. Tetapi melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan mengumumkan penundaan.

    Kata Rosan, penundaan RUPSLB tersebut dilakukan karena ada hal yang harus mau disempurnakan lagi.

    “Itu kan satu proses biasa saja. Nanti kita mau penyempurnaan, nanti akan segala dilaksanakan secepatnya,” kata Rosan di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis, 4 September.

    Berdasarkan informasi yang beredar, perombakan di tubuh Telkom Indonesia hanya dilakukan pada jajaran Dewan Komisaris.

    Pada 27 Mei 2025 lalu, Telkom Indonesia baru saja merombak jajaran Komisaris dan Direksi secara besar-besaran. Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamen Komdigi), Angga Raka Prabowo diangkat sebagai Komisaris Utama (Komut), menggantikan Bambang Brodjonegoro.

    Kemudian, pada 28 Agustus 2025, Mahkamah Konstitusi (MK) mengeluarkan larangan wakil menteri untuk rangkap jabatan. Hal itu tertuang dalam putusan Nomor 128/PUU-XXIII/2025. Wakil menteri dilarang rangkap jabatan di perusahaan BUMN, BUMD hingga perusahaan swasta.

    Dalam putusan tersebut, jangka waktu yang diberikan MK maksimal dua tahun, agar para wamen yang merangkap komisaris mundur, dan fokus pada tugasnya di kementerian.

    Saat ditanyakan apakah Angga Raka akan dicopot dari posisi Komut Telkom Indonesia, Rosan mengatakan pihaknya menghormati putusan MK.

    Rosan bilang dalam putusannya, MK juga memberi jangka waktu untuk mematuhi aturan tersebut.

    “Sesuai dengan keputusan MK, ya dibaca keputusan MK ini kan ada jangka waktunya juga ya, itu saja,” ucap Rosan.

  • Rosan Roeslani Sebut Djarum dan Prajogo Berminat pada Patriot Bond

    Rosan Roeslani Sebut Djarum dan Prajogo Berminat pada Patriot Bond

    Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Rosan Roeslani membenarkan bahwa nama besar seperti Prajogo Pangestu dan Grup Djarum menunjukkan minat pada obligasi tersebut.

    “Iya, [mereka] berminat,” ucapnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (4/9/2025).

    Meskipun tertutup soal proyek infrastruktur, tetapi Rosan memberi bocoran mengenai minat investor dalam instrumen Patriot Bond. Dia menyebut sejumlah konglomerat nasional ikut berpartisipasi.

    “Semua ikut berpartisipasi kok,” ungkapnya.

    Lebih jauh, Rosan belum buka mulut terkait dengan hasil pembahasan proyek giant sea wall dalam kunjungan ke China baru-baru ini, Rosan enggan membeberkan detail. 

    “Nanti ya, nanti aja pas sudah selesai [rapat] aja,” ujarnya kepada wartawan.

    Saat ditanya dengan kemungkinan adanya perjanjian yang dibawa pulang, dia kembali menegaskan akan disampaikan pada waktunya.

    “Ya nanti, nanti aja deh,” pungkas Rosan.