Tag: Ronald Gunawan

  • MedcoEnergi selesaikan akuisisi seismik 3D Rebonjaro di Sumsel

    MedcoEnergi selesaikan akuisisi seismik 3D Rebonjaro di Sumsel

    Palembang, Sumsel (ANTARA) – PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi), melalui anak perusahaannya Medco E&P Grissik Ltd bersama SKK Migas, menyelesaikan akuisisi seismik 3D yang ekstensif di Lapangan Rebonjaro, Blok Corridor, Sumatera Selatan.

    Dalam rilis yang diterima ANTARA di Palembang, Sumsel, Kamis, disebutkan akuisisi seismik ini mencakup area seluas 165 km2 dan menghasilkan data subsurface yang sangat penting untuk menjadi dasar dalam perencanaan pengeboran eksplorasi selanjutnya.

    Inisiatif ini sejalan dengan strategi jangka panjang MedcoEnergi untuk mengoptimalkan potensi sumber daya, menjaga keberlanjutan produksi serta memastikan keandalan pasokan energi yang berkelanjutan.

    Akuisisi seismik Rebonjaro mengadopsi teknologi Advanced Wireless Acquisition, untuk menangkap data seismik resolusi tinggi dengan meminimalkan dampak lingkungan.

    Blok Corridor memasok gas ke berbagai industri strategis di Indonesia, termasuk PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), PT Pertamina Hulu Rokan, PT Pupuk Sriwijaya, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan PT Energasindo Heksa Karya, sesuai dengan alokasi yang ditetapkan pemerintah.

    Hingga Februari 2025, realisasi produksi gas Corridor tercatat 5 persen lebih tinggi dari target yang ditetapkan dalam Work Program & Budget (WP&B) 2025, mencerminkan kinerja operasional dan efisiensi yang optimal.

    Ronald Gunawan, Director & COO MedcoEnergi, mengatakan kinerja produksi dan catatan keselamatan yang kuat di Blok Corridor mencerminkan komitmen MedcoEnergi terhadap keunggulan operasional dan pengembangan energi berkelanjutan.

    “Investasi berkelanjutan dalam eksplorasi, pengembangan, dan optimasi produksi sangat penting untuk memastikan pasokan gas yang andal, memperkuat ketahanan energi nasional, serta mendukung pertumbuhan ekonomi,” kata dia.

    Pewarta: Ahmad Rafli Baiduri
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kumpulkan ExxonMobil dkk, SKK Migas Ungkap 1,8 Miliar Barel Minyak Belum Tergarap

    Kumpulkan ExxonMobil dkk, SKK Migas Ungkap 1,8 Miliar Barel Minyak Belum Tergarap

    Bisnis.com, JAKARTA – SKK Migas mengungkapkan potensi 1,8 miliar barel minyak (Bbo) dan 13,4 triliun kaki kubik (Tcf) gas belum tergarap. Lembaga itu pun meminta kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) untuk mengoptimalkan potensi minyak dan gas bumi (migas) tersebut.

    Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menuturkan terdapat beberapa lapangan yang belum diproduksikan, plan of development (PoD) yang belum dilanjutkan ke tahap produksi, serta hasil temuan eksplorasi yang tidak ditindaklanjuti. Ini khususnya pada wilayah kerja (WK) eksploitasi yang hanya fokus pada produksi existing.

    Dia mencatat terdapat beberapa potensi yang masih bisa dikembangkan. Pertama, terdapat 301 struktur yang memiliki potensi sebesar 1,8 Bbo minyak dan 13,4 Tcf gas.

    Kedua, terdapat potensi peningkatan produksi dari kegiatan EOR & waterflood. Dwi mengatakan, pihaknya telah memetakan semua potensi yang ada dan akan fokus untuk menerapkan teknologi ini terhadap 12 Lapangan dengan potensi recoverable resource sebesar 951 juta barel minyak (MMbo).

    Ketiga, terdapat kategori stranded PoD, yang mencakup lapangan-lapangan dengan PoD yang sudah disetujui, tetapi pelaksanaannya terhambat. SKK Migas mencatat saat ini, terdapat 74 lapangan dalam kategori ini yang memiliki potensi sebesar 153 MMbo minyak dan 5,3 Tcf gas, tetapi belum bisa dimanfaatkan.

    Keempat, terdapat idle field dan idle well, yaitu lapangan atau sumur yang saat ini tidak aktif, tetapi masih memiliki potensi untuk diaktifkan kembali. Saat ini terdapat 203 idle field dengan potensi produksi 122 juta barel setara minyak per hari (MMboe).

    Melihat potensi besar itu, SKK Migas mengumpulkan para CEO KKKS untuk melakukan inventarisasi dan potensi percepatan produksi untuk meningkatkan produksi pada akhir pekan lalu.

    Adapun, para CEO yang hadir seperti SVP Business Development ExxonMobil Justin Murphy, BP President Asia Pacific Kathy Wu, President Director Petrochina Qian Mingyang, dan Direktur Utama Pertamina EP Wisnu Hindadari.

    Lalu, Operations Deputy Director ENI Muara Bakau Juan Carlos Coral, Direktur Kangean Energi Indonesia Didi Basuki, Direktur Medco E&P Ronald Gunawan, hingga Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan Ruby Mulyawan.

    Dwi meminta para CEO KKKS itu menyampaikan inventarisasi dan strategi tindak lanjut tersebut maksimal pekan pertama November 2024 ini. Dia menambahkan bahwa sudah banyak kemudahan dan insentif dari pemerintah agar proyek migas menjadi ekonomis.

    “Jika dulu ada istilah proyek tidak ekonomi, maka sekarang sudah berubah yaitu proyek hulu migas dijamin ekonomis, dengan pemerintah memberikan keleluasaan KKKS untuk mengajukannya agar menjadi ekonomis. Oleh karena itu, ditunggu gebrakan dari KKKS,” kata Dwi melalui keterangan resmi dikutip pada Selasa (5/11).

    Dwi pun mengatakan, jika aset yang dimiliki tidak produktif karena KKKS tidak melaksanakan WP&B, maka SKK Migas akan mengevaluasi atau bahkan mengganti manajemen KKKS yang bersangkutan. 

    “Jangan ada potensi cadangan yang tidak dikembangkan, tidak boleh negara menjadi tersandera,” ucap Dwi.

    Sementara itu, Deputi Eksplorasi, Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara menyampaikan bahwa pemerintah telah mengeluarkan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 110 Tahun 2024 tentang Pedoman Pengembalian Bagian WK Potensial yang Tidak Diusahakan dalam Rangka Optimalisasi Produksi. 

    Dia menjelaskan Kepmen ini memberikan tugas dan kewenangan bagi SKK Migas dan Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) untuk melakukan inventarisasi atas bagian WK yang tidak diusahakan untuk percepatan produksi berdasarkan tiga kriteria.

    Pertama, lapangan produksi yang selama 2 tahun berturut-turut tidak diproduksikan (idle field). Kedua, PoD selain PoD I yang tidak dikerjakan dalam 2 tahun berturut-turut (stranded PoD/PoD mangkrak). Ketiga, struktur pada WK eksploitasi yang telah mendapat status temuan (discovery) selama 3 tahun berturut-turut (undeveloped discovery).

    Benny menyampaikan timeline untuk mendukung langkah implementasi dari upaya inventarisasi dan percepatan produksi. Untuk itu, dia meminta semua KKKS yang memiliki WK yang terdampak Kepmen 110 Tahun 2024 untuk mengisi form dengan empat pilihan.

    “Yaitu pertama, tetap dikerjakan oleh kontraktor KKS bersangkutan dan dapat mengajukan insentif. Kedua, dikerjasamakan dengan badan usaha. Tiga, dikerjakan dengan mekanisme KSO, dan pilihan keempat, dikembalikan kepada negara,” katanya.

  • Kepala SKK Migas kumpulkan CEO KKKS guna pacu produksi nasional

    Kepala SKK Migas kumpulkan CEO KKKS guna pacu produksi nasional

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengumpulkan para pemimpin atau CEO dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di sektor minyak dan gas bumi, sehingga diharapkan bisa memacu produksi nasional.

    Pertemuan tersebut dilakukan di Jakarta, Jumat sebagai tindak lanjut implementasi Keputusan Menteri ESDM No 110.K/MG.01/MEM.M/2024 tentang Pedoman Pengembalian Bagian Wilayah Kerja Potensial yang Tidak Diusahakan dalam Rangka Optimalisasi Produksi Minyak dan Gas Bumi.

    “Antusiasmenya CEO KKKS menghadiri pertemuan ini menunjukan SKK Migas dan KKKS berada dalam perahu yang sama, dengan tujuan yang sama yaitu produksi-produksi-produksi. Semangat ini, saya harapkan dapat diimplementasikan dengan langkah nyata dan konkret sehingga produksi dapat ditingkatkan”, kata dia.

    Adapun CEO KKKS yang hadir dalam pertemuan ini yakni Kathy Wu BP BP President Asia Pacific, Juan Carlos Coral Operations Deputy Director ENI Muara Bakau, Justin Murphy SVP Business Development ExxonMobil, Didi Basuki Direktur Kangean Energi Indonesia, Ronald Gunawan Direktur Medco E&P, Qian Mingyang President Director Petrochina, Ruby Mulyawan Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan, dan Wisnu Hindadari Direktur Utama Pertamina EP.

    Dalam pertemuan itu, Dwi mengatakan sudah banyak kemudahan dan insentif yang diberikan Pemerintah agar proyek migas menjadi lebih ekonomis, serta lebih leluasa.

    “Oleh karena itu, ditunggu gebrakan dari KKKS. Kita perlu melakukan percepatan untuk peningkatan produksi, antara lain melalui optimalisasi wilayah kerja (WK) dan meminimalisasi potensi yang mangkrak atau sleeping area”, ujarnya.

    Lebih lanjut, Dwi menyampaikan terdapat beberapa lapangan yang belum diproduksikan, seperti Plan of Development (PoD) yang belum dilanjutkan ke tahap produksi, serta hasil temuan eksplorasi yang tidak ditindaklanjuti, khususnya pada WK eksploitasi yang hanya fokus pada produksi yang sudah ada (existing)..

    SKK Migas mencatat terdapat potensi yang masih bisa dikembangkan, Pertama, terdapat 301 struktur yang memiliki potensi sebesar 1,8 billion barrel oil (BBO) minyak dan 13,4 triliun kaki kubik (TCF) gas yang belum dikembangkan.

    Kedua, terdapat potensi peningkatan produksi dari kegiatan enchanced oil recovery (EOR) dan Waterflood, meski demikian SKK Migas telah memetakan semua potensi yang ada dan akan fokus untuk menerapkan teknologi ini terhadap 12 Lapangan dengan potensi recoverable resource sebesar 951 million barrels of oil (MMBO).

    Ketiga, terdapat kategori POD, yang mencakup lapangan-lapangan yang sudah disetujui, namun pelaksanaannya terhambat. Saat ini, terdapat 74 lapangan dalam kategori tersebut yang memiliki potensi sebesar 153 MMBO minyak dan 5.3 TCF gas, tetapi belum bisa dimanfaatkan.

    Keempat, terdapat Idle Field dan Idle Well, yaitu lapangan atau sumur yang saat ini tidak aktif, tetapi masih memiliki potensi untuk diaktifkan kembali. Saat ini terdapat 203 lapangan idle field dengan potensi produksi 122 MMBOE.

    “Saya minta masing-masing Kontraktor KKS juga melakukan evaluasi kembali dan penyusunan strategi sehingga harmoni dengan strategi SKK Migas. Kontraktor KKS ditargetkan dapat menyampaikan inventarisasi dan strategi tindak lanjut tersebut maksimal satu minggu setelah pertemuan ini atau Minggu pertama bulan November 2024”, ujar Dwi.

    Baca juga: SKK Migas temukan sumber gas berkapasitas 9,45 MMSCFD di Jambi
    Baca juga: SKK Migas sebut peningkatan investasi topang penemuan sumber migas
    Baca juga: Kementerian ESDM dorong investasi masuk ke sektor hulu migas
     

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2024