Tag: Rocky Gerung

  • Tarikan Nggak Pelit, Tetap Irit

    Tarikan Nggak Pelit, Tetap Irit

    Daihatsu Rocky Hybrid hadir dengan mengawinkan dua hal: performa mantap dan konsumsi bahan bakar hemat. Kombinasi ini jelas jadi nilai jual menarik yang ditawarkan ke konsumen Indonesia.

    Sebelum mengupas konsumsi bahan bakar Rocky Hybrid. Perlu diketahui, Daihatsu Rocky Hybrid ini menggunakan sistem “seri hybrid” di mana motor listrik menggerakkan roda kendaraan sementara mesin bertindak sebagai generator untuk mengisi daya mesin.

    Rocky Hybrid ini menggunakan sistem e-SMART Hybrid. Berbeda dengan hybrid konvensional yang biasanya mesin dan motor listrik bisa sama-sama menggerakkan roda, sistem Daihatsu terbilang unik. Sebagai gambaran umum, Rocky Hybrid digerakkan motor listrik, sementara mesin bensin hanya jadi “teman setia” yang kerja di balik layar buat jaga baterai tetap terisi.

    PT Astra Daihatsu Motor (ADM) membawa Daihatsu Rocky hybrid dalam ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 di ICE BSD City, Tangerang, Rabu (23/7/2025). (Foto: Rifkianto Nugroho)

    Rocky Hybrid menggunakan mesin bensin 1.200 cc WA-VEX yang terintegrasi dengan baterai Hybrid sebesar 177,6 volt, serta transmisi khusus hybrid Transaxle.

    Di atas kertas, mobil ini terbilang mumpuni buat dipakai harian. Motor listrik Rocky Hybrid mampu menghasilkan tenaga maksimum sebesar 106 PS.

    (Foto: Rifkianto Nugroho/detikOto)

    Di sisi lain, keunggulan dari Rocky Hybrid itu torsi maksimumnya bisa menyentuh 170 Newton meter (Nm), sehingga menjadikan mobil ini memiliki torsi terbesar di kelasnya.

    Imbasnya, Rocky punya akselerasi yang responsif. Perlu diketahui torsi akan memengaruhi kemampuan mobil dalam berakselerasi, menanjak, atau mengangkut beban.

    Spek lainnya, Rocky Hybrid menggunakan baterai dengan daya 0,74 kWh, atau 6 kali lebih besar dibandingkan mobil lain di kelasnya, bahkan setara dengan hybrid SUV medium yang beredar saat ini.

    (Foto: Grandyos Zafna/detikcom)

    Keunggulan yang tentu ditawarkan Rocky Hybrid ialah efisiensi bahan bakar. Rocky Hybrid mampu mencapai 28 Km/liter dengan mode pengujian WLTC (Worldwide Harmonized Light Vehicles Test Cycle), bahkan mampu mencapai hingga 34,8 Km/L berdasarkan metode pengujian JC08 (Japan Cycle 08) yakni pengujian efisiensi bahan bakar di Jepang. Selain efisiensi bahan bakar, Rocky Hybrid juga rendah emisi karena hanya menghasilkan 83 gram CO2/km.

    Angka tersebut bukan klaim di atas kertas belaka, Daihatsu melakukan sesi test drive bersama awak media. Berdasarkan hasil pengetesan, Daihatsu mengumumkan seluruh peserta media bisa mencapai konsumsi BBM lebih dari 30 km/liter. Menariknya ada peserta yang bisa tembus 47,8 km per liter.

    Metode pengukuran yang digunakan adalah dengan melihat data real-time dari MID (multi information display) kendaraan. Angka capaian konsumsi BBM itu masih bisa diperdebatkan dengan pengukuran metode full to full.

    Test drive ini dilakukan dengan kondisi normal melewati rute kombinasi yang biasa dilalui oleh masyarakat perkotaan. Beragam rute kombinasi seperti medan jalan yang menanjak-menurun, lalu lintas yang lancar maupun macet, kondisi jalan paving block ataupun aspal, dan juga melewati persimpangan. Kondisi berkendara pun dilakukan dengan tetap menyalakan AC secara normal dengan jumlah penumpang 3 – 4 orang.

  • Daniel Topan Ungkap Alasan Jadi Investor di Film Getih Ireng: “Satu Kata, Hitmaker!”

    Daniel Topan Ungkap Alasan Jadi Investor di Film Getih Ireng: “Satu Kata, Hitmaker!”

    JAKARTA — Pengusaha sekaligus aktor Daniel Topan semakin serius menapaki industri perfilman Indonesia. Kali ini, ia terlibat sebagai investor di film horor terbaru produksi Hitmaker Studios berjudul Getih Ireng.

    Saat ditanya mengenai alasannya terjun sebagai investor, Daniel dengan tegas menyebut satu nama yang menurutnya menjadi jaminan kesuksesan — sang produser Rocky Soraya.

    “Satu, Rocky Soraya pastinya. Kedua, Hitmaker yang enggak pernah gagal, di atas sejuta semua penontonnya,” ujar Daniel Topan di kawasan Jakarta Pusat, belum lama ini.

    Daniel mengaku memiliki visi yang sejalan dengan Rocky Soraya dalam menciptakan film horor. Ia menyebut bahwa keduanya sama-sama ingin menampilkan film yang tak hanya menonjolkan penampakan, tetapi juga menyajikan cerita kuat dengan elemen sadis dan berdarah (gore).

    “Visi Pak Rocky dan saya emang nyatu karena kita suka film yang bukan cuma penampakan, tapi juga gore, blood, benar-benar ada cerita, ada makna filmnya,” jelasnya.

    Bagi Daniel, rekam jejak Hitmaker Studios yang konsisten melahirkan film-film box office menjadi alasan utama di balik keputusannya untuk berinvestasi.

    “Balik lagi, satu kata: hitmaker. Iya, kan? Kita nyari apa di sini? Hitmaker,” tegasnya.

    Daniel juga merasa bangga bisa berkolaborasi dengan Rocky Soraya dan menyebut sudah memiliki rencana untuk memproduksi lebih banyak film bersama di masa depan.

    “Insyaallah ke depan kita bakal bikin lebih banyak film lagi sama Rocky, pastinya,” tutupnya.

  • Anak Gajah Rocky Ditunggangi Mahout Tuai Polemik, Walkot Eri Panggil Pengelola KBS

    Anak Gajah Rocky Ditunggangi Mahout Tuai Polemik, Walkot Eri Panggil Pengelola KBS

    Liputan6.com, Surabaya – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi angkat bicara soal polemik pawang atau mahout menunggangi anak gajah bernama Rocky di Kebun Binatang Surabaya (KBS).

    Wali Kota Eri menyatakan bahwa informasi terkait Gajah Rocky, yang diduga dimanfaatkan untuk ditunggangi, telah menjadi perhatian serius.

    “Terkait informasi mengenai Gajah Rocky di Kebun Binatang Surabaya (KBS), khususnya dugaan penggunaan gajah tersebut untuk ditunggangi atau dimanfaatkan dalam kegiatan pelatihan dan perawatan, kami telah mengambil langkah segera,” ujarnya, Selasa (14/10).

    Langkah awal yang diambil adalah menginstruksikan Asisten II Perekonomian dan Pemerintahan Pemkot Surabaya untuk melakukan klarifikasi dan evaluasi mendalam.

    Wali Kota Eri menekankan bahwa inti dari evaluasi ini adalah memastikan kepatuhan terhadap standar kesejahteraan satwa.

    “Kami telah menginstruksikan Asisten II untuk segera melakukan klarifikasi mendalam dan evaluasi. Evaluasi ini fokus pada ketentuan usia gajah, apakah gajah pada usia tersebut diizinkan untuk dinaiki atau dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu,” ucapnya.

    Menurut informasi yang beredar, anak gajah Rocky baru berusia sekitar satu tahun dan memiliki batas kemampuan menahan beban yang rendah, sehingga praktik penunggangan manusia dikhawatirkan dapat membahayakan fisik dan perkembangannya.

    Kesulitan ini tidak hanya berhenti pada klarifikasi internal. Wali Kota Eri memastikan bahwa kasus dugaan eksploitasi satwa ini telah diserahkan ke lembaga pengawas.

    “Masalah ini saat ini juga sedang dalam proses pemeriksaan di Inspektorat. Kita akan menunggu hasilnya,” ujarnya.

     

  • Pemkot Surabaya Dalami Dugaan Penyiksaan Anak Gajah di KBS

    Pemkot Surabaya Dalami Dugaan Penyiksaan Anak Gajah di KBS

    Surabaya (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Pemkot Surabaya sedang mendalami dugaan penyiksaan terhadap Rocky, seekor anak gajah berusia sekitar satu tahun di Kebun Binatang Surabaya (KBS), setelah ia terlihat ditunggangi oleh seorang mahout (pawang), Senin (13/10/2025).

    Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan, bahwa pihak inspektorat dan asisten dua pemerintahan sudah mendatangi KBS, untuk memeriksa dugaan pelanggaran tersebut.

    “Ini masih juga pemeriksaan inspektorat. Nanti kita sampaikan hasilnya,” kata Eri Cahyadi, Senin (13/10/2025).

    Eri mengatakan bahwa proses pendalaman dan pemeriksaan dilakukan untuk evaluasi dan memastikan duduk perkara mengenai boleh tidaknya gajah kecil ditunggangi, sekaligus menggali informasi dan klarifikasi dari aksi penunggangan tersebut.

    “Kami sudah meminta di asisten 2 untuk melakukan klarifikasi, untuk melakukan evaluasi. Apakah umur gajah segitu itu sudah boleh ditumpangi apa tidak, boleh dimanfaatkan apa tidak,” urai Eri.

    “Kita belum tahu juga, nanti ketika hasil pemeriksaan dari inspektorat dan asisten 2 (keluar) monggo, nanti kita bisa ngomong ya,” imbuhnya.

    Untuk diketahui, anak gajah bernama Rocky yang terlihat ditunggangi oleh seorang mahout itu viral, terjadi beberapa hari lalu dan menuai banyak kecaman publik.

    Pihak Kasi Humas KBS Lintang Ratri Sunarwidhi memberikan klarifikasi, bahwa anak gajah tersebut ditunggangi dengan waktu yang singkat, lantaran sedang menjalani proses pelatihan bersama pawangnya.

    “Gajah dinaiki untuk tujuan pelatihan agar gajah terlatih terbiasa dengan mahout, untuk tujuan perawatan dan penanganan medis,” kata Lintang, Sabtu (11/10/2025). (rma/ted)

  • Penumpang Whoosh Bantu Jokowi Bayar Utang ke China

    Penumpang Whoosh Bantu Jokowi Bayar Utang ke China

    GELORA.CO -Pengamat politik Rocky Gerung merespons polemik utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

    Rocky menegaskan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang diberi nama Whoosh merupakan kepunyaan China, sementara Indonesia cuma sebagai pembeli.

    “Beli pakai apa? Pakai utang. Kapan bayar utang? 170 tahun lagi kita baru bisa lunasi utang kereta cepat,” kata Rocky dikutip dari video yang diunggah Nusa Update, Senin 13 Oktober 2025.

    Rocky mengatakan, kereta cepat merupakan proyek ambisius Jokowi dengan menggunakan APBN. 

    “APBN itu ya sumbangan saya, setiap kali saya kasih ceramah dipotong pajaknya. Kereta cepat itu punya kita semua,” kata Rocky.

    Rocky menambahkan, ramainya penumpang Whoosh secara otomatis membantu Jokowi membayar utang ke China. 

    “Setiap kali anda naik kereta cepat punya Jokowi, anda membantu Jokowi mempercepat bayar utang,” pungkas Rocky. 

    Diketahui, proyek kereta cepat mengalami pembengkakan nilai proyek dari 6,07 miliar dolar AS menjadi sekitar 7,27 miliar dolar AS. Mayoritas porsi utang dari pembiayaan proyek ini didominasi oleh pinjaman dari China Development Bank (CDB) dengan bunga utang mencapai 3,7 persen-3,8 persen dengan tenor hingga 35 tahun.

  • Jokowi Diam-diam Temui Prabowo, Ini Prediksi Masuk Akal Rocky Gerung, Gibran dan Bobby Nasution Ikut Disebut

    Jokowi Diam-diam Temui Prabowo, Ini Prediksi Masuk Akal Rocky Gerung, Gibran dan Bobby Nasution Ikut Disebut

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengamat Politik Rocky Gerung menilai pertemuan Presiden ke-7 Joko Widodo dengan Presiden Prabowo Subianto di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (4/10/2025) bukan sekadar temu kangen dan silaturahmi biasa. Ia menduga ada maksud lain baliknya.

    Hal tersebut, kata dia, bisa dibaca bukan dengan bocoran. Tapi persepsi akurat dan metodologis.

    “Tentu yang dibicarakan bukan sekadar kangen-kangenan, atau silaturahmi segala macam,” kata Rocky dikutip dari Rocky Gerung Official, Jumat (10/10/2025).

    Di tengah berbagai isu yang berkembang, dia mengatakan publik membaca bahwa pertemuan itu membahas nasib keluarga Jokowi. Terutama Jokowi sendiri, anaknya Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming, dan menantunya, Bobby Nasution.

    “Jadi tetap orang mulai membaca apakah kegelisahan Pak Jokowi, tentang keadaan anak-anaknya, terutama Pak Gibran dan belakangan ada Pak Bobby Nasution yang adalah Gubernur Sumatera Utara,” jelasnya.

    “Itulah jadi tema utama sehingga ada urgensi Pak Prabowo menerima Pak Jokowi. Atau ada urgensi Pak Jokowi ingin bertemu dengan Pak Prabowo,” sambungnya.

    Rocky mengibaratkan kasus yang Jokowi dan keluarganya hadapi semacam jadi berita selebriti.

    “Nasibnya Pak Jokowi apa, nasibnya Pak Gibran apa, nasibnya Pak Bobby apa. Kan itu sudah jadi kasus selebriti, jadi sesuatu kasus yang diselebritikan, dibicarakan maksudnya secara luas,” ujarnya.

    Dugaannya, kata Rocky, makin masuk akal. Bahwa pasti yang dibicarakan adalah soal keluarga Pak Jokowi yang mulai gelisah.

  • Dosen, Dokter, Guru Cuma Lulusan TK Ya Nggak Masalah

    Dosen, Dokter, Guru Cuma Lulusan TK Ya Nggak Masalah

    GELORA.CO  – Pengamat politik Rocky Gerung mengkritisi syarat minimal calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) yang hanya minimal ijazah SMA. Kritik itu disampaikan Rocky Gerung dalam akun media sosial Instagram.

    “Capres Cawapres minimal SMA dengan alasan membatasi hak orang untuk bekerja?,” kata Rocky Gerung, dikutip dari akun media sosial Instagram, Jumat (10/10).

    Rocky membandingkan syarat khusus bagi profesi lain dengan minimal ijazah S1 seperti guru dan dokter. Bahkan, dosen di semua universitas dan sekolah tinggi wajib minimal ijazah S2.

    “Guru minimal S1, dokter minimal S1, dosen minimal S2,” ungkap Rocky.

    Rocky secara tegas menyatakan, seharusnya pemerintah juga tidak membatasi profesi lain dengan syarat minimal pendidikan ijazah S1 dan S2. Ia menyesalkan, masyarakat justru dibatasi untuk memeroleh hak pekerjaan.

    “Tau gitu hapus aja semua syarat pendidikan di semua jenis dan lowongan pekerjaan. Jd dosen, dokter, guru cuma lulusan TK ya nggak masalah, daripada membatasi hak orang kan ya,” pungkasnya.

    Syarat minimal pendidikan Capres-Cawapres ijazah S1 sempat ditolak oleh Mahkamah Konstitusi (MK) dalam putusan Nomor 87/PUU-XXIII/2025, pada Selasa (17/6). Putusan itu menolak pengujian materiil terhadap Pasal 169 huruf r Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu).

    Permohonan diajukan oleh Hanter Oriko Siregar dan Horison Sibarani. Para Pemohon meminta agar syarat pendidikan calon presiden dan wakil presiden dinaikkan dari minimal tamat pendidikan menengah (SMA atau sederajat) menjadi minimal sarjana strata satu (S-1).

    “Menolak permohonan para Pemohon untuk seluruhnya,” ujar Ketua MK Suhartoyo saat membacakan amar putusan, didampingi delapan Hakim Konstitusi lainnya

  • Usul Jokowi Konyol Duetkan Prabowo-Gibran Dua Periode

    Usul Jokowi Konyol Duetkan Prabowo-Gibran Dua Periode

    GELORA.CO –  Keinginan mantan Presiden Joko Widodo alias Jokowi agar putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka kembali menjadi Wakil Presiden bersama Presiden Prabowo Subianto pada Pilpres 2029, dinilai aneh.

    Pengamat Rocky Gerung menyampaikan hal tersebut dalam podcast bersama Jurnalis Senior Hersubeno Arief, di kanal Youtube Rocky Gerung Official, pada Kamis 9 Oktober 2025.

    “Mengusulkan supaya Gibran dan Presiden Prabowo jadi paket ke depan di 2029, orang berpikiran ngapain? (Di masa) Prabowo satu tahun aja masih mau dievaluasi, bagaimana mungkin tiba-tiba Gibran harus dipastikan mendampingi Prabowo di 2029. Itu kan konyol,” ujar Rocky.

    Mantan dosen filsafat Universitas Indonesia (UI) itu menganggap, terdapat makna lebih dalam dari keanehan usul Jokowi menjadikan Gibran Wapres dua periode bersama Presiden Prabowo di 2029 mendatang.

    “Walaupun ide itu konyol, tapi dalam kekonyolan usulan Pak Jokowi itu terbaca kegelisahan dia,” sambungnya.

    Menurutnya, terdapat sebab utama yang membuat Jokowi gelisah, sehingga mengharuskan Gibran tetap berada dalam pucuk kekuasaan tertinggi negara.

    “Dia menginginkan reputasi dia sebagai pemimpin Indonesia selama 10 tahun itu tidak dibatalkan oleh satu keputusan pengadilan nanti, entah tentang dia atau tentang anaknya, Gibran,” kata Rocky.

  • Prabowo Pusing Karena Kabinet Retak? Rocky Gerung: Anggotanya Hasil Transaksi Elektabilitas, Bukan Etikabilitas

    Prabowo Pusing Karena Kabinet Retak? Rocky Gerung: Anggotanya Hasil Transaksi Elektabilitas, Bukan Etikabilitas

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengamat Politik Rocky Gerung menilai kabinet Merah Putih retak. Presiden Prabowo pun disebut sedang pusing.

    Itu diungkapkan Rocky saat peluncuran buku di Kampus IPDN Jakarta yang digelar pada Sabtu (4/10/2025).

    “Kalau sekarang Pak Prabowo pusing, seluruh anggota kabinetnya hasil transaksi elektabilitas Bukan transaksi etikabilitas,” kata Rocky Gerung.

    “Itu yang menyebabkan kita menduga bahwa ada semacam rupture, keretakan di dalam kabinet ini,” sambungnya.

    Dia juga mengungkit program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Menurutnya, program tersebut baik, tapi dilaksanakan tak sesuai seharusnya.

    Selain MBG, menurutnya hal serupa juga terjadi di program lain. Seperti Koperasi Merah Putih.

    “Ide dia tentang MBG beda diwujudkan, Ide tentang koperasi, ide tentang apa aja tuh,” paparnya.

    “Jadi kita mau baca sebetulnya, ilmu pemerintahan ini pertama-tama adalah payung untuk memperlihatkan bahwa pemerintahan efektif kalau ada penerimaan etis,” tambahnya.

    Diketahui, berdasarkan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), 10.482 orang keracunan pada Sabtu, 4 Oktober 2025. (Arya/Fajar)

  • Prabowo Pusing Karena Kabinet Retak? Rocky Gerung: Anggotanya Hasil Transaksi Elektabilitas, Bukan Etikabilitas

    Dorong Gerakan ‘Adili dan Tangkap Jokowi’ Diproses di Pengadilan, Rocky Gerung: Mereka Bukan Perusuh

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Tuntutan adili dan tangkap Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dari berbagai elemen masyarakat diprediksi bakal meluas ke sejumlah daerah setelah Jakarta. Jokowi dirongrong dengan berbagai tuduhan kasus tindak pidana korupsi.

    Pekan lalu, Kamis 2 Oktober 2025, ratusan massa yang mengatasnamakan dirinya Gerakan Lintas Aliansi Adili Koruptor (Gladiator) menggelar aksi di depan Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta Selatan.

    Pengamat Politik, Rocky Gerung menyebut tuntutan tersebut sudah dilakukan secara benar berdasarkan undang-undang di jalur demokrasi.

    “Tulisan ‘adili Jokowi’ itu adalah hak publik untuk terus mengucapkan sesuatu yang menjadi ganjalan di dalam demokrasi,” kata Rocky Gerung dikutip pada Senin (6/10/2025).

    Akademisi ini menilai tuntutan di depan gedung KPK tersebut perlu diproses oleh DPR bahkan dibawa ke pengadilan.

    “Itu artinya harus ada proses entah itu dimulai di DPR atau dimulai di meja pengadilan,” ujarnya.

    Rocky menuturkan tuntutan seperti ini jangan disalahartikan sebagai perusuh karena para demonstran melakukannya secara benar di depan kantor KPK.

    Rocky mengatakan, gerakan adili dan tangkap Jokowi ini akan terus menjadi isu yang akan mengganggu konsentrasi pemerintah. Karena baik Jokowi maupun Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah membuat gelisah bagi mereka yang ngotot melancarkan pembersihan dari unsur-unsur yang merusak demokrasi

    “Jangan dituduh bahwa mereka yang menuntut pengadilan pak Jokowi itu adalah para perusuh, karena mereka lakukan itu dengan cara yang beradab datang di depan KPK,” tegasnya.