Tag: Rocky Gerung

  • Tak Mampu Imbangi Penjelasan Ilmiah soal Ijazah Jokowi, Irma Suryani Sebut Kelakuan Roy Suryo cs Mirip PKI

    Tak Mampu Imbangi Penjelasan Ilmiah soal Ijazah Jokowi, Irma Suryani Sebut Kelakuan Roy Suryo cs Mirip PKI

    GELORA.CO – Semakin terbongkarnya ijazah Jokowi palsu, buzzer mulai berteriak lantang.

    Salah satunya politisi dan anggota DPR dari Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago.

    Irma pun meminta Roy Suryo Cs segera ditangkap.

    Alasan yang diungkap Irma karena kelompok Roy adalah oknum-oknum yang memaksakan kehendak mereka, terkait ijazah palsu Jokowi.

    “Mereka adalah oknum yang tidak mentaati hukum, mereka selalu memaksakan kehendak ya,” katanya dikutip dari postingan video akun X joe kissanda, dikutip pada Selasa (3/6).

    Bahkan dengan kasarnya, Irma menganggap kelompok Roy Suryo adalah orang-orang yang sama kelakuannya dengan mereka yang pernah membantai jenderal-jenderal di tahun 1965, saat peristiwa kelam G30S/PKI.

    “Orang-orang yang memaksakan kehendak ini sama, mohon maaf ya sama dengan orang-orang yang dulu sering disebut yang pernah membantai jenderal-jenderal di tahun 1965,” ujar Irma.

    Irma juga menyebut bahwa justru kepakaran Roy Suryo perlu dipertanyakan dan diragukan keaslian ijazahnya.

    Menurut Irma, begitu pun hal sama yang akan mereka lakukan terhadap ijazah Jokowi, tak akan pernah berhenti mereka mengorek sampai di sini.

    “Penjarakan itu satu-satunya jalan agar mereka kapok,” ujar Irma.

    Politisi yang kerap “adu mulut” dengan pengamat politik Rocky Gerung ini menganggap, kelompok Roy Suryo adalah orang-orang yang tidak taat aturan.

    “Mereka tidak mentaati aturan yang melecehkan Indonesia sebagai negara berdaulat,” katanya.

    Karena Roy Suryo, termasuk Dokter Tifa, Dr Rismon meminta lab forensik di Singapura agar clear soal ijazah Jokowi.

    “Mikir ga sih ya kalau Indonesia negara yang berdaulat gitu, kalau pengen seperti itu, anda pindah saja ke Singapura,” katanya sinis.

    Ia pun meminta kelompok Roy Suryo angkat kaki dari Indonesia, dan pilih menjadi warga negara Singapura.

    “Indonesia negara berdaulat gak boleh diutak atik oleh negara lain, mikir pake otak gitu ya,” katanya.

    Menanggapi tanggapan sinis Irma terhadap Roy Suryo Cs, akun X joe kissanda pun menyindir Irma.

    “Senin hingga Selasa top trend msh seputar Irma Suryani Nasdem yg suka & sering bikin kontroversi sikapi perbedaan opini & isu ijazah palsu Jokowi.”

    “Wkwk … Jangan bikin warna berbeda seperti kaum pelangi LGBT.”

    “Lebih baik diam meskipun anggota DPR kalau ga pengen di bully net+62.” ***

  • PCO Soal Reshuffle Kabinet Prabowo: Mungkin Saja Terjadi
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        3 Juni 2025

    PCO Soal Reshuffle Kabinet Prabowo: Mungkin Saja Terjadi Nasional 3 Juni 2025

    PCO Soal Reshuffle Kabinet Prabowo: Mungkin Saja Terjadi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kepala Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO)
    Hasan Nasbi
    menuturkan reshuffle atau perombakan Kabinet Merah Putih mungkin saja terjadi.
    Namun, waktu pastinya hanya
    Presiden Prabowo Subianto
    yang tahu.
    “Hanya Presiden yang tahu karena ini hak prerogatif Presiden. Jadi suara-suara di luar anggap saja bagian dari bunga-bunga demokrasi. Apakah akan ada? Ya reshuffle itu sesuatu hal yang mungkin saja terjadi,” kata Hasan di Kantor PCO, Jakarta Pusat, Selasa (3/6/2025).
    Hasan menuturkan, isu reshuffle yang beredar merupakan spekulasi, walau Presiden Prabowo bisa saja melakukannya kapan pun diperlukan.
    Menurutnya, sepanjang tidak diumumkan oleh Presiden, hal itu hanya tebakan semata.
    “Karena yang berhak menyampaikan ini kan hanya Presiden. Orang yang di luar kan nebak-nebak saja, melakukan spekulasi saja,” ucapnya.
    Adapun untuk menentukannya, Prabowo memiliki penilaian menyeluruh yang objektif, meliputi kelebihan, kekurangan, maupun jasanya yang masih diperlukan oleh negara.
    “Masih dibutuhkan atau tidak, ini masih bisa dipertahankan atau tidak, Presiden tentu punya penilaian yang lebih menyeluruh. Tapi kapan dan siapa orang yang akan terkena reshuffle, itu betul-betul hak prerogatif Presiden,” jelas Hasan.

    Sementara itu, pernyataannya yang meminta anggota kabinet mundur dalam amanatnya di upacara Hari Lahir Pancasila tidak ditujukan untuk satu pihak tertentu.
    Pernyataan Prabowo berlaku umum, untuk pihak yang merasa tidak bisa menjalankan pemerintahan yang bersih, korupsi, mencuri uang rakyat, dan sebagainya.
    “Ini peringatan secara umum, dan itu berlaku buat siapa saja. Tidak ditujukan ke orang-orang atau nama-nama tertentu. Kira-kira begitu,” tandas Hasan.
    Sebelumnya diberitakan, isu
    reshuffle Kabinet
    Merah Putih di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto kembali mencuat.
    Kini, isu itu muncul kembali setelah ada desakan untuk merombak sejumlah nama dalam Kabinet.
    Salah satu desakan itu datang dari aktivis
    Rocky Gerung
    , yang menilai Kabinet Merah Putih perlu diisi dengan energi baru demi efektivitas pemerintahan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Isu Ijazah Jokowi Dinilai Picu Keresahan Sosial, Rocky Gerung Nilai Beban Prabowo Makin Berat

    Isu Ijazah Jokowi Dinilai Picu Keresahan Sosial, Rocky Gerung Nilai Beban Prabowo Makin Berat

    GELORA.CO – Pengamat politik Rocky Gerung menilai, polemik ijazah Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dapat menambah berat beban Presiden RI Prabowo Subianto.

    Kata Rocky, tudingan ijazah palsu Jokowi dapat menimbulkan keresahan publik.

    Hal ini dia sampaikan dalam tayangan video yang diunggah di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Senin (2/6/2025).

    Awalnya, pendiri SETARA Institute itu menyoroti penurunan pendapatan negara dari pajak dan rendahnya daya beli masyarakat.

    Apalagi, kabarnya, pembelian hewan kurban jelang Idul Adha 2025 menurun, bahkan lebih rendah dibandingkan saat pandemi Covid-19.

    “Sebetulnya secara statistik kita bisa mulai menduga bahwa akan ada satu keadaan, mungkin, sebulan ke depan itu ketika dihitung secara maksimal bahwa pendapatan negara tidak bertumbuh. Terutama soal pajak yang targetnya baru 23 persen dari yang seharusnya sudah mungkin bisa mencapai 50 persen di tahap-tahap awal pengumpulan pajak,” papar Rocky.

    Namun, Rocky menekankan bahwa persoalan yang lebih mendasar adalah adanya isu politik yang bertubrukan dengan kesulitan ekonomi.

    “Tetapi yang lebih mendasar juga adalah kondisi ketika isu politik itu bertabrakan dengan kesulitan ekonomi,” katanya.

    “Kan pajak itu menurun itu karena yang bayar pajak itu industrinya macet. Demikian juga data terakhir, misalnya, menunjukkan bahwa pengeluaran untuk ibadah kurban itu berkurang.”

    “Itu artinya daya beli masyarakat menurun, sehingga jumlah konsumsi ibadah kurban itu terlihat di dalam fakta bahwa dibandingkan tahun lalu, bahkan dibandingkan mungkin dengan ketika Covid, justru menurun itu data statistik.”

    Adapun isu terkini yang disoroti Rocky meliputi kasus judi online dan ijazah Jokowi, yang bisa berkaitan dengan data-data ekonomi tersebut.

    Ia menilai, Prabowo bisa mengatasi kesulitan ekonomi.

    Namun, jika ditambah dengan adanya isu politik seperti ijazah Jokowi, maka timbul keresahan politik.

    “Tetapi yang lebih penting adalah melihat hubungan antara data itu dengan isu-isu yang ada hari ini. Soal judi online, soal ijazah Jokowi,” ujar Rocky.

    “Jadi, bagi Pak Prabowo kesulitan ekonomi mungkin bisa diatasi.”

    “Tetapi, kalau bertumpuk dengan isu politik yang memungkinkan terjadinya semacam keresahan sosial, berakibat pada keresahan politik.”

    Dari Suram Jadi Gelap

    Selanjutnya, Rocky Gerung menilai, berbelitnya polemik ijazah Jokowi yang tak kunjung usai, dapat membuat kondisi suram perekonomian negara semakin gelap.

    Apalagi, ada tensi antara tuntutan agar ijazah Jokowi dibuktikan secara saintifik dengan pernyataan Bareskrim Polri yang menyatakan ijazah itu asli.

    “Dan kita mau coba melihat itu dari dekat bagaimana pihak-pihak penegak hukum itu menjalankan fungsinya secara maksimal,” kata Rocky,

    “Terutama soal ijazah Jokowi yang sampai sekarang, bukan makin gelap, tapi justru makin terang jejak pemalsuannya selepas dari diputuskan oleh Bareskrim.”

    “Tetapi ilmu pengetahuan bertumbuh untuk menuntut pertanggungjawaban atau diuji lewat pihak yang lain kan begitu sifatnya.”

    “Jadi, sekali lagi keadaan ekonomi ada di dalam kondisi yang suram, tapi kondisi itu bisa dibuat dari suram ke gelap, ketika isu-isu politik, soal ijazah Jokowi yang terus-menerus menjadi cause célèbre, menjadi jadi kasus yang diselebritikan.”

    “Dan pembuktian-pembuktian di dalam lembaga-lembaga resmi, terutama Bareskrim, tidak dipercayai, sehingga timbul kontroversi bahwa ada pengagendaan khusus untuk menghentikan kasus ini di tingkat penyidikan, atau bahkan di tingkat penyelidikan, dengan menunjukkan bahwa tidak ada kasus karena ijazah itu memang asli.”

    “Jadi, ilmu pengetahuan akan mengejar kesimpulan forensik dari Bareskrim.”

  • Suzuki Fronx vs Raize-Rocky dan Honda WR-V?

    Suzuki Fronx vs Raize-Rocky dan Honda WR-V?

    Jakarta

    Mobil makin pintar, dan sekarang soal keselamatan jadi salah satu faktor penentu saat memilih kendaraan. Menariknya, di segmen compact SUV Jepang, fitur keamanan aktif alias ADAS (Advanced Driver Assistance System) sudah mulai jadi standar baru.

    Nah, dari Suzuki Fronx, Honda WR-V, sampai duet Toyota Raize dan Daihatsu Rocky, siapa yang paling unggul soal perlindungan dan teknologi canggihnya?

    Suzuki Fronx: Paket Safety Support Paling LengkapSuzuki Fronx. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Suzuki Fronx tampil cukup mengejutkan di sektor keselamatan. Di varian tertingginya, mobil ini tidak hanya punya 6 airbag, tapi juga dilengkapi struktur bodi TECT dengan fitur pedestrian protection.

    Sebagai standar, Suzuki juga menghadirkan fitur seatbelt pretensioners dan yang paling beda dari rivalnya adalah kehadiran NVH Reduction yang diklaim menambah kenyamanan dan keheningan kabin saat berkendara.

    Di sisi lain, yang bikin Fronx mencuri perhatian adalah sistem ADAS bernama Suzuki Safety Support. Fronx jadi model pertama Suzuki di Indonesia yang punya fitur ini.
    Di dalamnya terdapat Dual Sensor Brake Support II, Blind Spot Monitor, Lane Keep Assist, Rear Cross Traffic Alert, Lane Departure Warning, Lane Departure Prevention, hingga Adaptive Cruise Control dan High Beam Assist.

    Fitur-fitur ini membuat Fronx tak hanya mampu memberi peringatan dini, tapi juga aktif mengambil alih fungsi pengereman atau koreksi setir dalam situasi darurat. Belum lagi tambahan Around View Monitor dan Head-up Display yang memperkuat visibilitas pengemudi.

    Toyota Raize dan Daihatsu Rocky: Safety Sense yang Terbukti AndalFirst drive Toyota Raize Foto: Dok. TAM

    Raize dan Rocky sudah lama dikenal punya fitur safety yang solid. Di tipe tertinggi, keduanya dilengkapi Toyota Safety Sense dan Daihatsu ASA, sistem ADAS yang punya fungsi serupa dengan kompetitor.

    Beberapa fitur unggulan yang ditawarkan antara lain Pre-Collision Warning and Braking, Lane Departure Warning dan Lane Keeping Control, Adaptive Cruise Control, Blind Spot Monitoring, dan Rear Cross Traffic Alert. Tak ketinggalan ada Pedal Misoperation Control untuk mencegah salah injak pedal.

    Daihatsu Rocky. Foto: Rengga Sancaya

    Meski tak selengkap Fronx dalam jumlah total fitur ADAS, Raize dan Rocky tetap hadir dengan enam airbag, hill start assist, vehicle stability control, hingga kamera parkir dan sensor belakang. Kelebihannya, teknologi ini sudah terbukti matang dan menyebar di berbagai model Toyota-Daihatsu lain.

    Honda WR-V: Aman dan Praktis dengan Sentuhan Honda SensingHonda WR-V. Foto: Ari Saputra

    Honda WR-V juga mengandalkan paket Honda Sensing di varian tertinggi. Sistem ini mencakup Collision Mitigation Braking System, Lane Keeping Assist System, Road Departure Mitigation, Adaptive Cruise Control, Auto High Beam, dan fitur unik Lead Car Departure Notification.

    Fitur unggulan lain yang jadi pembeda adalah Honda LaneWatch. Kamera di spion kiri ini memungkinkan pengemudi melihat blind spot sisi kiri secara real-time di head unit, memberikan lapisan keamanan tambahan yang belum dimiliki rival-rivalnya.

    WR-V juga sudah dilengkapi 6 airbag, Vehicle Stability Assist, Hill Start Assist, Emergency Stop Signal. Sama halnya seperti Suzuki, struktur rangka G-CON + ACE jadi hal yang Honda tonjolkan. Ada pula fitur Brake Override System dan Walk-Away Auto Lock.

    Kesimpulan: Semuanya Aman, Tapi…

    Ketiga mobil ini tampil tangguh dari sisi keselamatan. Namun jika bicara kelengkapan ADAS secara kuantitatif, Suzuki Fronx muncul sebagai yang paling ambisius dengan daftar fitur yang padat.

    Honda WR-V tetap menarik berkat fitur khas seperti LaneWatch yang tidak ditemukan di rival lain. Sementara Raize dan Rocky, meski sedikit lebih konservatif, tetap konsisten menawarkan safety package yang fungsional dan terbukti andal.

    Pada akhirnya, semua kembali ke kebutuhan masing-masing. Mau yang paling lengkap, paling praktis, atau paling matang, detikers?

    (mhg/rgr)

  • Suzuki Fronx, SUV Ringkas yang Paling ‘Masuk Akal’ Dibeli

    Suzuki Fronx, SUV Ringkas yang Paling ‘Masuk Akal’ Dibeli

    Jakarta

    Kemunculan Suzuki Fronx di Indonesia menjadi perbincangan di mana-mana. Karuan saja, dengan desain dan fitur yang ditawarkan, kendaraan perkotaan tersebut diyakini menjadi SUV ringkas yang kini paling ‘masuk akal’ dibeli.

    Di kelasnya, Suzuki Fronx akan menghadapi sejumlah kompetitor, mulai dari Daihatsu Rocky, Toyota Raize dan Honda WR-V. Seluruhnya bermain di segmen low-SUV dengan rentang harga Rp 200-300 jutaan, on the road Jakarta.

    Donny Saputra selaku Deputy Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menyadari, pertarungan di pasar low SUV sudah sangat ketat. Namun, dengan kelebihan yang dibawa, dia yakin, Suzuki Fronx mampu bersaing dengan musuh-musuhnya.

    “Secara dimensi Fronx berkompetisi di kelas SUV small atau compact. Kami yakin daya pikat atau kelebihan fitur dan value yang ditawarkan Fronx mampu disandingkan dengan mobil yang kelasnya lebih tinggi,” ujar Donny Saputra saat ditemui di Kuningan, Jakarta Selatan.

    “Mobil ini menyasar generasi muda dengan rentang usia 25-40 tahun, sebagai contoh keluarga muda berjiwa profesional yang aktif dan ekspresif,” tambahnya.

    Suzuki Fronx. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Suzuki Fronx saat ini dibanderol mulai dari Rp 259 jutaan hingga Rp 319 jutaan. Bahkan untuk pembelian sebelum September mendatang, konsumen berhak mendapat potongan langsung Rp 10 juta. Nominal itu sudah berstatus on the road Jakarta.

    Sebagai perbandingan, Daihatsu Rocky dijual Rp 212-289 jutaan, Toyota Raize dihargai Rp 242-291 jutaan dan Honda WR-V Rp 280-310 jutaan. Seluruhnya juga berstatus on the road Jakarta.

    Meski demikian, ada sejumlah alasan yang membuat Suzuki Fronx paling ‘masuk akal’ dibeli di segmen tersebut. Mulai dari mesinnya yang sudah menggunakan mild-hybrid, fitur ADAS yang lengkap hingga interior dan eksterior yang elegan.

    Alasan Suzuki Fronx Paling ‘Masuk Akal’

    Mesin Mild Hybrid

    Suzuki Fronx Foto: Pradita Utama

    Suzuki Fronx tersedia dalam tiga varian berbeda di Indonesia, yakni GL, GX dan SGX. Namun, hanya dua opsi terakhir yang sudah menggunakan mesin mild-hybrid.

    Untuk tipe terendah alias GL, Suzuki Fronx pakai mesin berkode K15B 1.500cc dengan transmisi manual 5 percepatan dan transmisi otomatis 4 percepatan. Sedangkan untuk tipe GX dan SGX menggunakan mesin K15C 1.500cc bertransmisi otomatis 6 percepatan dengan teknologi mild hybrid atau Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS).

    Mesin K15B pada Fronx tipe GL memiliki tenaga maksimal 104,7 PS / 6.000 rpm dan torsi puncak 138 Nm / 4.400 rpm. Sedangkan mesin K15C mild hybrid pada tipe GX dan SGX memiliki tenaga 100,6 PS / 6.000 rpm dan torsi 135 Nm / 4.400 rpm.

    Catatan tersebut membuat Fronx lebih bertenaga dibandingkan Rocky-Raize yang kapasitas mesinnya lebih kecil. Namun, kendaraan tersebut masih berada di bawah WR-V. Meski demikian, Fronx dirancang lebih irit BBM dengan konsumsi 19 km/liter!

    Fitur ADAS Lengkap

    Suzuki Fronx Foto: Pradita Utama

    Khusus untuk varian tertinggi atau SGX, Suzuki Fronx sudah dibekali fitur ADAS (Advanced Driver Assistance System) melalui paket Suzuki Safety Support. Teknologi ADAS kendaraan tersebut memanfaatkan monocular camera, millimeter wave radar di bagian depan, serta sensor gelombang milimeter di area belakang.

    Selain itu, Suzuki Fronx jga sudah menggunakan head-up display di ruang kabin yang membuat visibilitas pengemudi tak terganggu. Fitur-fitur sejenis tak ditemukan di kompetitor mobil tersebut.

    Berikut fitur-fitur ADAS di Suzuki Fronx:

    Adaptive Cruise ControlLane Keep AssistAutonomous Emergency Braking (DSBS II)Head Up DisplayLane Departure PreventionLane Departure WarningRear Cross Traffic Alert360 View CameraVehicle Swaying WarningBlind Spot MonitorHigh Beam AssistParking Sensor.

    Interior Elegan

    Suzuki Fronx Foto: Pradita Utama

    Suzuki Fronx dirancang dengan kabin yang memadukan kenyamanan dan kesan premium. Interior mobil ini mengusung kombinasi warna hitam dan bordeaux atau merah anggur, memberikan nuansa elegan sekaligus sporty.

    Jok Suzuki Fronx terbuat dari perpaduan material kulit dan fabric yang terasa lembut namun tetap kokoh. Kombinasi bahan ini memberikan kenyamanan duduk baik untuk perjalanan harian maupun jarak jauh.

    Secara tampilan, penggunaan material tersebut, ditambah kombinasi warnanya, membuat interior Suzuki Fronx tampak lebih mewah dibandingkan para kompetitor. Lebih lagi, joknya juga menggunakan model semi-sporty yang menawarkan kenyamanan sekaligus gaya.

    Sementara ukuran headunit-nya kurang lebih sama dengan para pesaing, yakni berukuran 9 inch dan bisa terhubung ke ponsel pintar melalui Apple CarPlay dan Android Auto.

    Head unit Fronx mendukung fitur keselamatan 360 Around View Monitor. Dengan sistem kamera yang terpasang di berbagai sisi kendaraan, pengemudi dapat melihat kondisi sekitar mobil secara menyeluruh.

    Eksterior Unik dan Dimensi Ringkas

    Suzuki Fronx. Foto: Pradita Utama

    Dibandingkan kompetitor, dimensi Fronx memang paling kompak atau ringkas. Karuan saja, kendaraan tersebut punya panjang 3.995 mm dengan jarak sumbu roda 2.520 mm. Sementara ketiga pesaingnya punya panjang 4 meter lebih.

    Selain itu, postur Fronx juga lebih rendah dibandingkan Rocky, Raize dan WR-V. Mobil baru Suzuki itu hanya setinggi 1,5 meter saat kompetitornya sudah di atas 1,6 meter. Hanya saja, Fronx sedikit lebih lebar.

    Dengan catatan tersebut, Suzuki Fronx cocok dipakai harian di jalanan ramai dan cenderung sempit. Lebih lagi, mobil baru itu juga punya radius putar 4,9 meter atau lebih kecil dibandingkan rival-rivalnya yang mencapai 5 – 5,3 meter.

    Suzuki Fronx tampil dengan wajah yang unik. Mobil tersebut punya komposisi pencahayaan tak biasa, di mana lampu utama menggunakan proyektor LED yang terletak di bumper, sementara posisi DRL (Daytime Running Light) berada di bagian atas, dekat dengan kap mesin.

    Desain depan Fronx juga dihiasi Three-Point Signature LED DRL, menyerupai tampilan Grand Vitara yang lebih dulu dipasarkan di Indonesia. Di bagian grille, Suzuki menyematkan desain baru bernama NEXWave Grille dengan aksen krom dan logo Suzuki di tengahnya.

    Mobil tersebut memadukan aura SUV dengan bentuk coupe yang menguatkan rasa crossover perkotaan. Suzuki menyebut nama ‘Fronx’ berasal dari gabungan dua kata, yakni frontier dan crossover.

    (sfn/riar)

  • Perang Fitur dan Teknologi Suzuki Fronx vs Rocky-Raize, Honda WR-V, Siapa Paling Canggih?

    Perang Fitur dan Teknologi Suzuki Fronx vs Rocky-Raize, Honda WR-V, Siapa Paling Canggih?

    Jakarta

    Segmen compact SUV asal Jepang makin ramai dengan hadirnya Fronx. Jagoan terbaru Suzuki ini langsung berhadapan dengan Daihatsu Rocky, Toyota Raize, dan Honda WR-V. Lantas, siapa di antara mereka yang paling unggul dari sisi fitur dan teknologi?

    Suzuki Fronx

    Suzuki Fronx coba tampil beda lewat fitur-fitur yang terasa cukup berani di kelas harga Rp 250-300 jutaan. Di varian tertingginya, Fronx hadir dengan head unit besar 9 inci yang sudah mendukung Apple CarPlay dan Android Auto nirkabel. Bahkan ada juga fitur wireless charging.

    Untuk menunjang keasyikan berkendara Fronx dibekali dengan paddle shift, kombinasi yang pas dengan transmisi otomatis konvensionalnya. Selain itu ada juga Around View Monitor, Head-up Display, hingga ada fitur auto A/C.

    Desain interior Suzuki Fronx Foto: Pradita Utama

    Fitur keselamatannya juga tak main-main. Selain enam airbag, Fronx punya paket ADAS lengkap lewat Suzuki Safety Support yang mencakup Dual Sensor Brake Support II, Blind Spot Monitor, Rear Cross Traffic Alert, sampai Lane Departure Prevention dan Adaptive Cruise Control. Tak ketinggalan, dan struktur bodi TECT khas Suzuki yang sudah dilengkapi fitur pedestrian protection.

    Tampilan eksterior Suzuki Fronx Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Toyota Raize dan Daihatsu Rocky

    Toyota Raize dan Daihatsu Rocky juga datang dengan pendekatan fitur yang solid dan terukur. Raize GR Sport dan Rocky mulai tipe R menawarkan head unit besar 9 inci yang sudah bisa terhubung ke Apple CarPlay dan Android Auto.

    Sama halnya dengan Frox, Raize termahal juga punya fitur Auto A/C sementara Rocky hanya sampai Max Cool. hingga paddle shift. Lantas untuk Raize tipe termahal punya fitur Paddle Shift yang membuatnya bisa lebih adaptive.

    Toyota Raize Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Kendati ada beberapa fitur yang berbeda di sisi interior, kedua mobil ini sama-sama punya fitur keselamatan aktif lewat Toyota Safety Sense dan ASA. Fitur ADAS ini memungkinkan Raize-Rocky bisa punya Pre-Collision Warning, Lane Departure Warning and Prevention, Adaptive Cruise Control, hingga Blind Spot Monitoring dan Rear Cross Traffic Alert.

    Di sisi lain, fitur-fitur dasar seperti enam airbag, hill start assist, serta stability control juga tersedia. Meski secara jumlah fitur ADAS sedikit lebih terbatas dibanding Fronx atau WR-V, kombinasi kenyamanan dan teknologi Raize-Rocky tetap kompetitif.

    Honda WR-V

    Honda WR-V juga tak ketinggalan lengkap fiturnya. Honda Sensing jadi senjata utama di varian tertinggi WR-V, ini mencakup Collision Mitigation Braking System, Lane Keeping Assist, Road Departure Mitigation, hingga Adaptive Cruise Control dan Auto High Beam.

    Honda WR-V Foto: Ari Saputra

    Sedikit ketinggalan ketimbang rival-rivalnya, Honda masih mengandalkan head unit 7 inci untuk WR-V dan MID digital-nya juga paling kecil di antara ketiganya.

    Namun WR-V punya fitur menarik seperti Honda LaneWatch yang tidak dimiliki kompetitornya. Dengan adanya fitur ini, pengemudi WR-V bisa dengan mudah mengaktifkan kamera sebelah kiri, untuk melihat blind spot.

    WR-V juga punya Remote Engine Start, Walk-Away Auto Lock, dan struktur bodi G-CON + ACE yang dirancang menyerap energi tabrakan secara maksimal. Fitur keselamatan basic di mobil ini juga lengkap, ada 6 Airbags, Hill Start Assist, Vehicle Stability Assist (VSA), ABS, EBD & Brake Assist, Emergency Stop Signal, ISOFIX & Tether, hingga Brake Override System,

    Perang Fitur!

    Dari sini terlihat jelas bahwa masing-masing model punya kekuatan sendiri. Suzuki Fronx tampil paling lengkap dari sisi fitur konektivitas dan visibilitas berkendara, serta membawa ADAS yang sangat kompetitif.

    WR-V juga unggul dari segi kepraktisan penggunaan fitur. Sementara Raize-Rocky tetap solid sebagai pilihan mainstream dengan fitur yang matang dan cukup lengkap di kelasnya. Jika bicara soal value dan kelengkapan, Fronx bisa jadi pilihan menarik bagi konsumen yang mendambakan fitur premium dengan harga jual kompetitif.

    Namun dari penjabaran di atas, terlihat compact SUV asal Jepang di tipe termahalnya sudah dilengkapi dengan fitur yang tak kalah saing dengan pabrikan lainnya. Jadi, pilih yang mana, detikers?

    (mhg/riar)

  • Sarjana Muda atau Insinyur? Tanda Lingkaran di Formulir Registrasi Jokowi Picu Teka-Teki Baru

    Sarjana Muda atau Insinyur? Tanda Lingkaran di Formulir Registrasi Jokowi Picu Teka-Teki Baru

    GELORA.CO –  Sepotong surat berlogo UGM terpajang di layar konferensi pers Bareskrim, 22 Mei 2022. Tapi alih-alih menjernihkan, goresan pena di sana justru mengaburkan: “Sarjana Muda” dilingkari—bukan “Sarjana.”

    Satu surat, satu lingkaran pena, satu pertanyaan baru. Itulah yang terjadi saat Bareskrim Mabes Polri menayangkan dokumen her-registrasi milik Joko Widodo dalam jumpa pers yang semestinya membungkam keraguan terhadap ijazah Jokowi.

    Namun di media sosial, yang terjadi justru sebaliknya. Dokter Tifa, aktivis yang dikenal vokal mengkritik kekuasaan dan elite negara, kembali membuat lini masa gaduh lewat akun @DokterTifa.

    “Kenapa yang dilingkari itu ‘Sarjana Muda’? Apakah UGM masih menyelenggarakan program itu tahun 1980–1985? Kalau iya, maka gelarnya harusnya B.Sc., bukan Ir,” tulis dr Tifa di X pada Jumat, 30 Mei 2025.

    Pernyataan itu memantik gelombang diskusi publik, menyoal konsistensi data akademik Jokowi yang selama ini diklaim lulusan Sarjana (Ir.) dari Fakultas Kehutanan UGM, tahun 1985.

    Dokter Tifa, lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM), kembali menumpahkan kegusarannya lewat utas tajam. Ia membandingkan total 211 SKS yang ia tempuh untuk menjadi dokter, dengan klaim bahwa Presiden Joko Widodo bisa menjadi Insinyur dari Fakultas Kehutanan UGM hanya dengan 122 SKS.

    “Jadi dokter butuh 211 SKS. Masa jadi Ir Kehutanan cuma 122 SKS? Siapa yang bohong ini?” tulisnya di X pada Sabtu, 31 Mei 2025.

    Pernyataan itu membuka ruang diskusi akademik yang lebih serius: berapa sebenarnya beban kredit normal program sarjana di Indonesia, dan mungkinkah lulus sebagai ‘Ir’ hanya dengan 122 SKS?

    Tifa lalu menjabarkan struktur pendidikan yang ia tempuh di UGM: Mata kuliah wajib: 149 SKS, Pilihan: 8 SKS, Profesi + KKN: 54 SKS. Total menjadi dokter: 211 SKS

    Diandingkan dengan Jokowi, berdasarkan dokumen her-registrasi yang ditampilkan Bareskrim pada konferensi pers 22 Mei 2022, disebut menempuh 122 SKS di Fakultas Kehutanan. Dokumen itu bahkan menunjukkan bahwa Jokowi melingkari opsi “Program Sarjana Muda”, bukan Program Sarjana.

    “Kalau benar program Sarjana Muda, maka gelarnya B.Sc., bukan Insinyur (Ir). Kok bisa berubah?” tanya dr Tifa.

    Fakta akademik: Standar nasional dan konteks historis

    Mengacu pada Permendikbud No. 3 Tahun 2020, beban SKS minimal untuk program sarjana di Indonesia adalah 144 SKS. Fakultas Kehutanan UGM, dalam katalog akademik mutakhir, juga menetapkan standar SKS lulusan berada di atas angka tersebut.

    Namun, era 1980-an memang menyimpan kompleksitas. Program Sarjana Muda (B.Sc.) masih eksis, tetapi tengah dihapus secara bertahap sejak 1982. Jika benar Jokowi masuk 1980 dan lulus 1985, maka ia seharusnya sudah berada dalam transisi ke sistem sarjana penuh, bukan Sarjana Muda.

    Hal inilah yang menjadi titik kritis. Jika Jokowi mendaftar sebagai Sarjana Muda, mengapa kemudian ia menyandang gelar Insinyur (Ir)? Dan sebaliknya, jika ia adalah peserta Program Sarjana, mengapa formulir resmi menunjukkan pilihan “Sarjana Muda” yang dilingkari?

    “Bareskrim harusnya menyodorkan bukti yang memperjelas, bukan malah menambah teka-teki. Ini bukan tuduhan, ini pertanyaan,” tambah dr Tifa dalam unggahan terpisah.

    Prof. Ikrar yakin ijazah Jokowi palsu?

    Dalam perbincangan mendalam di podcast kanal YouTube Abraham Samad Speak Up pada 29 Mei 2025, Prof. Ikrar, ilmuwan politik dan mantan Duta Besar Indonesia untuk Tunisia, tak ragu menyatakan keyakinannya: “It is certainty in my opinion bahwa Jokowi itu memang ijazahnya palsu.”

    Prof. Ikrar, yang dulu fanatik mendukung Jokowi, mengaku pernah marah ketika isu ijazah muncul.

    “Saya berpikir, masa sih calon presiden enggak punya ijazah?” katanya. Namun, pandangannya berubah sejak 2022, saat ia aktif di Lemhannas.

    “Teman-teman di sana banyak cerita. Lembaga itu open-minded, mengundang kritikus seperti Rocky Gerung dan Faisal Basri,” ungkapnya.

    Diskusi dengan koleganya, termasuk Faisal Basri yang mengaku sebagai konsultan KPK, membuka matanya. Data dari KPK, menurut Faisal, menguatkan dugaan adanya ketidakberesan.

    Isu ijazah Jokowi ini kian rumit ketika Ikrar menyoroti sikap Jokowi yang tak kunjung menunjukkan ijazah asli.

    “Kalau memang benar, serahkan dan selesai,” tegasnya.

    Ia mempertanyakan peran Bareskrim yang mengesahkan keaslian ijazah.

    “Mana ada badan reserse kriminal di suatu negara menentukan ijazah seseorang asli atau palsu?” katanya, nada sinis. Bagi Ikrar, ini mempermalukan institusi negara.

    Ikrar menyinggung bukti fisik yang memperkuat dugaannya. Ia menyebut video di YouTube dari seorang alumni UGM yang menunjukkan ijazah Jokowi dilipat-lipat.

    “Ijazah asli UGM itu besar, tebal, tidak bisa dilipat. Kalau dilipat, itu pasti fotokopi,” jelasnya.

    Ia membandingkan dengan pengalamannya sendiri di Griffith University, Australia, di mana ijazahnya tiba dalam tabung, bukan map biasa. “Enggak mungkin dilipat,” tegasnya.

    Analisis dari tokoh seperti Roy Suryo dan Dr. Tifa memperkuat keraguan. Roy Suryo, misalnya, mempertanyakan keabsahan data alumni Jokowi di UGM dan SMA 6 Yogyakarta, yang ternyata terkait adik iparnya, almarhum Hari Mulyono.

    “Foto-foto masa muda Jokowi juga dipertanyakan. Gigi dan telinga di foto wisuda tak sama dengan Jokowi sekarang,” tambah Ikrar, merujuk analisis dr Tifa.

    Ikrar juga menyinggung kasus Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM, yang gelar doktornya dari UI menuai kontroversi.

    “Promotornya kena sanksi. Ini soal etika akademik,” katanya. Menurutnya, kejujuran akademik adalah cerminan integritas pemimpin. Polemik ijazah Jokowi ini, baginya, mencerminkan kegagalan membangun kepercayaan publik.***

  • Suzuki Fronx vs Raize-Rocky dan Honda WR-V?

    Bedah Eksterior Suzuki Fronx, Lebih Ringkas dari Raize-Rocky

    Jakarta

    Suzuki Fronx telah meluncur di Indonesia, Rabu (28/5) kemarin. Kendaraan berjenis SUV crossover tersebut membawa sejumlah keunggulan, salah satunya eksterior yang unik dan memikat mata.

    Donny Saputra selaku Deputy Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengaku, pihaknya telah melakukan survei kepada konsumen sebelum kendaraan benar-benar diluncurkan. Hasilnya, kata dia, kebanyakan mereka menganggap Fronx merupakan mobil Suzuki dengan desain terbaik di Indonesia.

    “Antusiasme konsumen (saat pertama lihat Fronx) sangat tinggi. Nah, soal aspek apa yang mereka suka kurang lebih ada tiga, termasuk desain. Kami mendapat feedback positif. Konsumen kami banyak bilang ini salah satu desain Suzuki terbaik yang pernah dilihat,” ujar Donny di Kuningan, Jakarta Selatan.

    Eksterior Suzuki Fronx. Foto: Pradita Utama

    Sementara Harold Donnel Tampubolon selaku PT SIS menegaskan, selain tampang yang memikat mata, keunggulan lain eksterior Suzuki Fronx adalah dimensinya yang ringkas dibandingkan para kompetitor sekelasnya.

    “Desain Suzuki Fronx punya dimensi yang kompak namun tetap akomodatif dengan panjang dasar 3,9 meter,” kata dia.

    Dibandingkan kompetitor seperti Daihatsu Rocky, Toyota Raize, Honda WR-V dan Chery Tiggo 5X, dimensi Fronx memang paling kompak. Karuan saja, kendaraan tersebut punya panjang 3.995 mm dengan jarak sumbu roda 2.520 mm. Sementara ketiga pesaingnya itu punya panjang 4 meter lebih.

    Selain itu, postur Fronx juga lebih rendah dibandingkan Rocky, Raize dan WR-V. Mobil baru Suzuki itu hanya setinggi 1,5 meter saat kompetitornya sudah di atas 1,6 meter. Hanya saja, Fronx sedikit agak lebar.

    Dengan catatan tersebut, Suzuki Fronx cocok dipakai harian di jalanan ramai dan cenderung sempit. Lebih lagi, mobil baru itu juga punya radius putar 4,9 meter atau lebih kecil dibandingkan rival-rivalnya yang mencapai 5 – 5,3 meter.

    Eksterior Suzuki Fronx. Foto: Pradita Utama

    Berbeda dari para pesaingnya, Suzuki Fronx tampil dengan wajah yang khas. Mobil tersebut mengusung komposisi pencahayaan unik, di mana lampu utama menggunakan proyektor LED yang terletak di bumper, sementara posisi DRL (Daytime Running Light) berada di bagian atas, dekat dengan kap mesin.

    Desain depan Fronx juga dihiasi Three-Point Signature LED DRL, menyerupai tampilan Grand Vitara yang lebih dulu dipasarkan di Indonesia. Di bagian grille, Suzuki menyematkan desain baru bernama NEXWave Grille dengan aksen krom dan logo khas Suzuki di tengahnya.

    Fronx disebut Suzuki dirancang untuk para konsumen modern. Mobil ini memadukan aura SUV dengan bentuk coupe yang menguatkan rasa crossover kota. Suzuki menyebut nama ‘Fronx’ berasal dari gabungan dua kata, yakni frontier dan crossover.

    Sentuhan desain coupe pada mobil ini terlihat dari siluet atap yang melandai dari depan ke belakang. Pada bagian buritan, garis atap menurun menyatu dengan kaca belakang, kemudian berpadu dengan lampu belakang yang tersambung dari kanan ke kiri. Penampilan belakang makin diperkuat melalui underbody spoiler pada bumper.

    (sfn/lth)

  • Membahas Interior Suzuki Fronx, Termewah di Kelasnya?

    Membahas Interior Suzuki Fronx, Termewah di Kelasnya?

    Jakarta

    Suzuki Fronx telah meluncur di Indonesia, Rabu (28/5). Selain eksterior atau tampilan luar, kendaraan berjenis low SUV tersebut juga menyita perhatian melalui interior yang mewah.

    Di kelasnya, Suzuki Fronx bertarung ketat dengan para pendahulunya, seperti Toyota Raize, Daihatsu Rocky dan Chery Tiggo 5X. Namun, di tengah pertarungan sengit tersebut, kendaraan itu menawarkan nilai jual lebih melalui interior mewah dan elegan.

    Direktur Pemasaran PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Harold Donnel Tampubolon mengatakan, interior mewah memang salah satu elemen yang mau ditonjolkan di mobil barunya tersebut. Itulah mengapa, dibandingkan pesaingnya, Suzuki Fronx diklaim unggul.

    “Bukan hanya memberikan kesan elegan dan mewah, interior Suzuki Fronx juga dilengkapi dengan kompartemen dan sisi fungsionalitas yang sangat mumpuni,” ujar Harold Donnel saat menyampaikan materi di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (28/5).

    Interior Suzuki Fronx. Foto: Pradita Utama

    Suzuki Fronx dirancang dengan kabin yang memadukan kenyamanan dan kesan premium. Interior mobil ini mengusung kombinasi warna hitam dan bordeaux atau merah anggur, memberikan nuansa elegan sekaligus sporty.

    Jok Suzuki Fronx terbuat dari perpaduan material kulit dan fabric yang terasa lembut namun tetap kokoh. Kombinasi bahan ini memberikan kenyamanan duduk baik untuk perjalanan harian maupun jarak jauh.

    Secara tampilan, penggunaan material tersebut, ditambah kombinasi warnanya, membuat interior Suzuki Fronx tampak lebih mewah dibandingkan para kompetitor. Lebih lagi, joknya juga menggunakan model semi-sporty yang menawarkan kenyamanan sekaligus gaya.

    Interior Suzuki Fronx. Foto: Pradita Utama

    Sementara ukuran head unit-nya kurang lebih sama dengan para pesaing, yakni berukuran 9 inch dan bisa terhubung ke ponsel pintar melalui Apple CarPlay dan Android Auto.

    Head unit-nya mendukung fitur keselamatan 360 Around View Monitor. Dengan sistem kamera yang terpasang di berbagai sisi kendaraan, pengemudi dapat melihat kondisi sekitar mobil secara menyeluruh.

    Menariknya, Suzuki Fronx sudah punya head-up display (HUD) yang menambah kesan modern di bagian kabin. Fitur tersebut tak dimiliki para pesaingnya, bahkan di varian tertinggi.

    Selain HUD, Suzuki Fronx varian tertinggi sudah punya Tilt & Telescopic Steering, 360 View Camera, Steering Wheels with Cruise Control Button & Paddle Gear Shift.

    “Ketika kita bicara mengenai teknologi, Suzuki Fronx tidak hanya menawarkan desain yang agresif, tapi juga melengkapinya dengan teknologi-teknologi khas milik Suzuki,” kata Harold.

    Berikut Fitur ADAS di Suzuki Fronx Varian Tertinggi

    Adaptive Cruise ControlLane Keep AssistAutonomous Emergency Braking (DSBS II)Head Up DisplayLane Departure PreventionLane Departure WarningRear Cross Traffic Alert360 View CameraVehicle Swaying WarningBlind Spot MonitorHigh Beam AssistParking Sensor.

    (sfn/rgr)

  • Segini Konsumsi BBM Chery Tiggo Cross Dipakai Liburan Jakarta-Bandung

    Segini Konsumsi BBM Chery Tiggo Cross Dipakai Liburan Jakarta-Bandung

    Jakarta

    Chery Tiggo Cross jadi pilihan menarik buat detikers yang cari mobil pertama atau kendaraan harian dengan harga terjangkau. Tapi, apakah mobil ini cukup bisa diandalkan untuk perjalanan jauh? Dan seirit apa konsumsi BBM-nya?

    Tim detikOto sudah mengetes SUV asal China ini dalam jangka panjang. Lawan dari Daihatsu Rocky, Toyota Raize, dan Suzuki Fronx ini memang cukup menggoda, terutama karena nilai jualnya yang tinggi dibanding harganya, alias value for money-nya bagus.

    Dari sisi desain dan fitur, Tiggo Cross tampil mewah. Tapi di balik itu, mobil ini menggendong mesin yang cukup familiar. Ia memakai mesin 1.500 cc naturally aspirated, sama dengan yang dipakai Chery Tiggo 5X.

    Meski begitu, Chery mengklaim transmisi CVT-nya sudah di-upgrade supaya lebih optimal. Saat kami coba, karakternya memang mirip dengan Tiggo 5X, tenaga disalurkan halus dan linear, tapi cukup responsif di putaran bawah.

    Karakter CVT seperti ini justru cocok untuk penggunaan harian, apalagi kalau sering kena macet. Injak gas sedikit, mobil langsung ngacir. Tenaga dan torsi yang dihasilkan terasa kuat di awal-awal tarikan.

    Sayangnya, saat butuh akselerasi lebih di putaran menengah ke atas, performanya agak tertahan. Jadi kalau mau nyalip di jalan tol, kamu perlu lebih dalam menginjak pedal gas.

    Tapi tenang, Tiggo Cross punya mode berkendara yang bisa bantu menyesuaikan karakter mesin. Dengan tenaga 114 HP dan torsi 138 Nm, performa mesinnya masih bisa diandalkan dalam berbagai situasi.

    Chery Tiggo Cross Foto: Agung Pambudhy

    Konsumsi Bensin Chery Tiggo Cross

    Kami juga mengetes efisiensi bahan bakar Tiggo Cross di berbagai kondisi: dalam kota, luar kota, dan tol. Hasilnya cukup beragam.

    Di rute dalam kota dengan kecepatan rata-rata 25 km/jam, konsumsi BBM-nya tercatat 13,3 km/liter. Sementara saat dibawa melaju konstan 90 km/jam di jalan tol, konsumsi bensinnya tembus 16,3 km/liter.

    Nah, bagaimana saat dipakai liburan ke Bandung? Dalam perjalanan dari Jakarta ke Bandung yang didominasi jalan tol dan kontur menanjak, kami mencatat jarak tempuh 141 km. Untuk itu, mobil butuh isi ulang bensin sebanyak 9,44 liter.

    Artinya, konsumsi BBM rata-ratanya di rute ini adalah 14,9 km/liter. Tidak terlalu irit, tapi juga tidak boros, mengingat medan yang dilalui menuntut mesin bekerja lebih keras di putaran menengah ke atas. Menurut kalian irit atau nggak, detikers?

    (mhg/dry)