Tag: Rocky Gerung

  • Kapolri: Polisi Perlu Banyak Dikritisi, Saya Tersenyum Sendiri kalau Lihat TikTok

    Kapolri: Polisi Perlu Banyak Dikritisi, Saya Tersenyum Sendiri kalau Lihat TikTok

    Kapolri: Polisi Perlu Banyak Dikritisi, Saya Tersenyum Sendiri kalau Lihat TikTok
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, kerap tersenyum sendiri ketika melihat konten di TikTok yang mengkritik polisi.
    Meski begitu, Sigit selalu menganggap kritik dan evaluasi sebagai cara untuk memperbaiki diri dan institusi.
    Hal tersebut disampaikan Sigit saat melaksanakan Sambang Petang di
    Pesantren Nurul Azhar
    Yayasan Tabung Wakaf Umat (YTWU), Pekanbaru, Riau, Sabtu (12/7/2025).
    Pada kesempatan tersebut, Sigit sempat bertemu dengan akademisi Rocky Gerung.
    Sigit mengaku bersyukur bisa terus menjalin silaturahmi dengan banyak orang dari lintas latar belakang.
    “Yang jelas, jujur, kami merasa sangat gembira bisa bertemu dengan sahabat-sahabat dan saudara-saudara semua. Tentunya ini menjadi hal yang membahagiakan buat kami karena kami akhirnya memiliki sahabat-sahabat dan saudara baru,” kata Sigit, dalam keterangannya, Minggu (13/7/2025) malam.
    “Dan tentunya seperti yang tadi disampaikan oleh Bang Rocky, bahwa musuh satu terlalu banyak, teman 1.000 masih kurang. Jadi alhamdulillah hari ini kami mendapatkan sahabat-sahabat dan saudara baru,” sambung dia.
    Sigit menegaskan sikap Polri yang terbuka terhadap kritik.
    Dia mengatakan, kritik merupakan bagian dari evaluasi yang harus terus dilakukan jajaran Polri.
    “Kami sebagai polisi tentunya banyak perlu diperbaiki, dikritisi, dan dievaluasi. Jadi, kenapa tadi saya sampaikan, kalau lihat TikTok saya tersenyum sendiri karena memang buat saya kritik dan evaluasi itu bagian dari memperbaiki diri dan memperbaiki institusi,” kata Sigit.
    “Terima kasih atas pertemuan sore hari ini. Mudah-mudahan ini menjadi pertemuan yang terus akan melekatkan kita semua, melekatkan hati kita untuk terus bisa bersama-sama bekerja, melakukan yang terbaik untuk negeri kita tercinta ini,” imbuh dia.
    Dalam acara ini, Sigit disuguhi sajian makan khas Melayu di ruang makan asrama pesantren.
    Sigit juga berkesempatan menyerahkan santunan kepada lima perwakilan anak yatim.
    Santunan itu berjumlah 200 paket berisi tas sekolah, buku tulis, pensil, pulpen, rautan, kotak pensil, penggaris, penghapus, dan pensil warna.
    Mereka yang menerima bantuan adalah santri yang belajar di Pesantren Nurul Azhar dan masyarakat yang tinggal di sekitar Pesantren Nurul Azhar.
    Selain anak yatim, ada juga yang merupakan anak dari keluarga miskin dan membutuhkan bantuan biaya pendidikan.
    Turut mendampingi Sigit adalah Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo, AS SDM Kapolri Irjen Anwar, Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim, Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho, Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho, dan Kapolda Riau Irjen Hery Heryawan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rocky Gerung Akui Ijazah Jokowi Asli, Tapi Pemiliknya Palsu

    Rocky Gerung Akui Ijazah Jokowi Asli, Tapi Pemiliknya Palsu

    GELORA.CO – Polemik keaslian ijazah Presiden Joko Widodo kembali memanas setelah pernyataan terbaru dari pengamat politik Rocky Gerung di kanal YouTube Hendri Satrio Official pada 12 Juli 2025.

    Tak ada yang disinggung soal keaslian fisik itu sudah dinyatakan asli oleh UGM namun Rocky melontarkan sindiran tajam terhadap “pemiliknya”.

    Rocky lagi-lagi menegaskan bahwa keaslian ijazah Jokowi tak perlu diragukan karena sudah dikonfirmasi oleh Universitas Gadjah Mada.

    “Kalau UGM menyatakan asli, ya sudah, ijazah itu asli,” ujarnya.

    Menurut Rocky, cukup klasifikasi yang resmi; tak perlu terjebak dalam tuduhan bahwa dokumen tersebut dicetak di lokasi tak resmi seperti “Pasar Pramuka.”

    Setelah membenarkan bahwa dokumen fisik itu asli, Rocky langsung menyentil:

    “Ijazah Jokowi itu asli, tapi pemiliknya palsu.”

    Kalimat ini menegaskan ada perdebatan mendalam tentang kredibilitas, integritas, dan representasi pemimpin bukan hanya bukti legalitas ijazah.

    Bukan soal kertas, tapi jiwa intelektual dan moral yang memegang gelar.

    Isu ijazah ini bukan baru; sudah bergulir sejak 2022 dan sempat sampai ke pengadilan.

    Beberapa pihak termasuk pengacara dan tokoh politik mengaku khawatir bahwa tuntutan transparansi bisa menimbulkan kekacauan sosial.

    Roy Suryo pun menuduh bahwa analisis teknologi seperti Error Level Analysis menunjukkan kejanggalan pada versi ijazah yang beredar secara digital.

    Rocky mempertentangkan respons kubu Jokowi. Menurutnya pernyataan seperti “negara akan chaos jika ijazah ditunjukkan” adalah argumen bodoh yang justru memperburuk citra ketidakjujuran.

    Menurut Rocky, perdebatan ijazah bukan hanya teknis, melainkan cerminan kondisi filosofis bangsa.

    Ketika seorang kepala negara menolak menunjukkan dokumen penting, propaganda langsung muncul dengan narasi “pemilik palsu”.

    Ia menekankan bahwa publik berhak memastikan integritas pemimpin, bukan hanya memfokuskan pada fisik dokumen.

    Polemik ini menimbulkan efek psikologis signifikan, baik bagi elit politik maupun publik.

    Menurut Rocky, ketika sebuah isu kebenaran dasar tidak diselesaikan, maka muncul ketidakpercayaan dan friksi politik.

    Di sisi lain, publik yang masih meragukan bisa semakin skeptis terhadap narasi resmi.

    Pernyataan Rocky Gerung yang menyatakan ijazah Jokowi asli berdasarkan UGM, tapi “pemiliknya palsu”, membuka ruang diskusi lebih dalam.

    Bukan sekadar soal kertas atau stempel, melainkan tentang kredibilitas dan moralitas seorang pemimpin.

    Polemik ini mempertegas bahwa publik menuntut transparansi intelektual, bukan sekadar legalitas administratif.

  • Kapolri, UAS, dan Rocky Gerung Bertemu di Pondok Pesantren

    Kapolri, UAS, dan Rocky Gerung Bertemu di Pondok Pesantren

    GELORA.CO –  Sebuah pertemuan sarat makna dan kehangatan terjadi di Pondok Pesantren Nurul Azhar, Pekanbaru, Riau, Sabtu (12/7/2025). Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersilaturahmi langsung dengan Ustaz Abdul Somad (UAS) dan akademisi sekaligus pengamat politik Rocky Gerung.

    Dalam kunjungan tersebut, Kapolri menegaskan pentingnya sinergi antara ulama dan umara demi menjaga persatuan serta mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045. Ia juga membuka ruang kritik terhadap institusinya.

    “Kami ingin dikritik, dikoreksi, karena kami ingin institusi ini terus membaik dan benar-benar dirasakan kehadirannya oleh masyarakat,” ujar Kapolri dalam keterangannya, Minggu (13/7/2025).

    Kapolri menyebut pertemuan itu sebagai bentuk takdir persaudaraan yang mempertemukan mereka dalam semangat kebangsaan.

    “Hari ini kami mendapatkan sahabat dan saudara baru. Musuh satu terlalu banyak, tapi teman seribu masih kurang. Maka pertemuan seperti ini sangat berharga untuk membangun ikatan hati demi negeri ini,” tuturnya.

    Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga keberagaman dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika.

    “Keberagaman yang disatukan dalam Bhinneka Tunggal Ika adalah kekuatan bangsa kita,” tegasnya.

    UAS: Beda Itu Biasa, Persaudaraan Tetap Nomor Satu

    Ustaz Abdul Somad menyambut hangat kedatangan Kapolri. Ia mengingat kembali hubungannya dengan kepolisian yang terjalin sejak lama, bahkan saat dirinya baru kembali dari Maroko pada 2008.

    “Besi bukan sebarang besi, besi yang dipakai untuk membelah kayu. Polisi bukan sembarang polisi, tapi polisi yang peduli kepada pohon kayu. Inilah dia Pak Herry,” ucap UAS disambut tepuk tangan para hadirin.

    UAS menekankan pentingnya menjunjung persaudaraan meski berbeda pandangan.

    “Orang Indonesia kalau sudah bersaudara, kadang tak siap berbeda. Kalau sudah berbeda, enggak mau bersaudara. Tapi hari ini, kita buktikan bahwa kita bisa berbeda dan tetap bersaudara,” katanya.

    Di akhir sambutan, UAS mendoakan kelancaran tugas Kapolri.

    “Ahlan Wasahlan. Ahlan artinya saudara, Sahlan artinya mudah. Bapak kami anggap saudara, dan semoga semua urusan Bapak dimudahkan Allah SWT,” tuturnya.

    Rocky Gerung: Persahabatan dalam Perbedaan

    Rocky Gerung turut memberikan refleksi filosofis dalam forum tersebut. Ia menggarisbawahi bahwa perbedaan nilai dan gagasan justru dapat melahirkan hubungan yang tulus.

    “Persahabatan yang paling jujur adalah dalam perbedaan,” ujar Rocky.

    Ia juga memuji inisiatif Green Policing yang sedang dikembangkan Polda Riau sebagai bentuk nyata kontribusi institusi hukum terhadap pelestarian lingkungan.

    “Kapolda tidak hanya menanam jagung, tapi juga menanam harapan. Dia menanam kaki-kaki anak muda Riau agar mereka bisa berlari menyongsong masa depan,” ucapnya.

    Acara ini juga dihadiri oleh jajaran pejabat tinggi Polri, antara lain Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo. As SDM Kapolri Irjen Anwar, Kadivpropam Polri Irjen Abdul Karim, dan Kadivhumas Polri Irjen Sandi Nugroho.

    Lalu, Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho, Kapolda Riau Irjen Hery Heryawan, serta Gubernur Riau Abdul Wahid.

    Pertemuan ini bukan hanya menjadi simbol persatuan, tetapi juga ruang dialog yang konstruktif antara elemen negara, agama, dan intelektual.

  • Rocky Gerung: Asli Ijazahnya, yang Palsu Pemiliknya

    Rocky Gerung: Asli Ijazahnya, yang Palsu Pemiliknya

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengamat politik, Rocky Gerung, ikut memberikan komentar soal dugaan ijazah palsu mantan Presiden dua periode Indonesia, Jokowi.

    Blak-blakan, Rocky menyebut bahwa yang palsu bukanlah dokumen ijazah, melainkan pemiliknya.

    “Ijazahnya asli, yang nggak asli pemiliknya. Ijazah pasti asli, pemiliknya yang palsu,” kata Rocky dikutip dalam kanal YouTube @Hendri Satrio Official, Minggu (13/7/2025).

    Rocky juga mempertanyakan apakah isu ijazah palsu ini justru dibina oleh Jokowi sendiri. Menurutnya, jika Jokowi memang percaya diri dengan keaslian ijazahnya, tidak seharusnya ia terlihat tertekan.

    “Kalau isu ini dibina Jokowi, nggak mungkin Jokowi setiap malam minum obat penenang. Stres dia. Kan nggak bisa dong sampai psikosomatik. Emang Pak Jokowi sakit apa? Nggak ada kan? Gejala semua, epidermis itu,” cetus Rocky.

    Tak hanya soal ijazah, Rocky juga menyinggung isu lama terkait Rewang, tokoh yang dulu dikenal sebagai petinggi PKI.

    Ia mengaitkan nama Rewang dengan latar belakang sejarah Jokowi saat masih menjabat Wali Kota Solo.

    “Rewang anak muda waktu itu, umurnya mungkin 30-an, jadi pemimpin Pemuda Rakyat, berarti otaknya bagus,” bebernya.

    “Waktu Jokowi masih Wali Kota, sebelum 2014, Rewang itu kemudian meninggal sebelum Jokowi jadi Presiden,” sambung Rocky.

    Ia menjelaskan bahwa Rewang memang tokoh penting di masa lalu, bahkan pernah ditahan di Cipinang.

    “Orang bilang Rewang zaman dulu, iyalah. Dia udah bebas kok. Ketua Pemuda Rakyat, menangkap anggota CC PKI, Komite Central PKI, paling muda di situ. Itu anak muda yang bermutu,” tandasnya.

  • Ponpes Nurul Azhar Bertabur Bintang

    Ponpes Nurul Azhar Bertabur Bintang

    Pekanbaru

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bertemu dengan Ustaz Abdul Somad (UAS) di Pesantren Nurul Azhar Yayasan Tabung Wakaf Umat (YTWU), Pekanbaru, Riau. UAS menyampaikan rasa senangnya bertemu dengan Kapolri dan berharap menjadi sahabat selamanya.

    Kapolri menemui UAS di pondok pesantren binaan Abdul Somad, pada Sabtu (12/7/2025) petang tadi. Turut mendampingi Jenderal Sigit, Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo, As SDM Kapolri Irjen Anwar, Kadivpropam Polri Irjen Abdul Karim, Kadivhumas Polri Irjen Sandi Nugroho, Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho, Kapolda Riau Irjen Hery Heryawan, dan Gubernur Riau Abdul Wahid. Mengawali sambutannya, UAS sempat mengomentari sambutan Kapolri yang dikutip oleh Rocky Gerung yang juga hadir dalam pertemuan tersebut.

    “Ada yang menarik dari sambutan Pak Kapolri yang dikutip oleh Bang Rocky, merawat persaudaraan menjaga perbedaan. Nah, ini kenapa?
    orang Indonesia kalau sudah bersaudara enggak siap berbeda. Kalau sudah berbeda enggak bersaudara,” kata UAS.

    UAS kemudian menyampaikan pesan penting tentang persaudaraan di tengah perbedaan. Ia menegaskan, terlepas dari segala perbedaan yang ada, kemampuan untuk menjaga persaudaraan adalah hal yang luar biasa dan ia pun berharap hal ini menjadi awal persahabatannya dengan polisi yang tidak akan terpisahkan.

    “Tapi hari ini terlepas dari segala perbedaan kita bisa menjaga persaudaraan. Nah, ini yang saya kira luar biasa. Mudah-mudahan bersahabat, berteman kita di sini sampai kapan pun sampai akhirnya waktu yang memisahkan kita. Tapi dalam hati sebenarnya orang-orang bersaudara itu tidak pernah terpisah,” imbuh UAS.

    UAS menyampaikan selamat datang ‘Ahlan Wa Sahlan’ kepada Kapolri Jenderal Sigit di pondok pesantrennya itu. UAS menyampaikan dengan kedatangan Kapolri ke pondok pesantrennya, ia menganggapnya sebagai sahabat.

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit mengunjungi Ustaz Abdul Somad di Pondok Pesantren Nurul Azhar, Pekanbaru, Riau, pada Sabtu (12/7/2025). Hadir juga di lokasi, Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan, Gubernur Riau Abdul Wahid, dan Rocky Gerung. (Foto: dok. Istimewa)

    UAS kemudian mengungkapkan kegembiraannya karena kedatangan jenderal-jendral di pondok pesantrennya. Ia pun menyebut Nurul Azhar ‘bertabur bintang’.

    “Hari ini betul-betul Nurul Azhar ini bertabur Bintang, bintang dua, bintang tiga, bintang empat, kalau bintang lima itu penghormatan,
    bintang tujuh sakit kepala, hari ini kami bahagia sekali,” UAS sambil berseloroh.

    “Tadi sebetulnya keris dengan songket dan tanjak tadi mau diletakkan di dalam nampan. Panitia mengatakan kita letak di tampan, kita pasangkan di depan. Saya bilang tunggu dulu, saya ngelihat feeling dulu. Kalau feeling saya enak, saya pasangkan, kalau tidak enggak,” sambungnya.

    UAS kemudian menyampaikan pihaknya telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk menyambut kedatangan Kapolri.

    “Ternyata akhirnya karena kita enggak tahu apa yang terjadi. Saya terus terang sudah mempersiapkan segalanya dan saya yakin panitia
    ini paling stres, paling risau. Ini anak-anak buah-bapak senyum semua,” katanya.

    UAS menyebut para anak buah Kapolri yang paling was-was karena khawatir cuaca dan hal-hal teknis lainnya membuat pertemuannya dengan Jenderal Sigit ini terkendala.

    “Takut cuaca hujan, takut terkendala, mereka pasang itu semua, ini terwujud ini karena doa anak-anak buah bapak yang tulus ikhlas dan
    enggak tahu berapa di antara mereka yang tahajud tadi malam melelehkan air mata mohon kepada Allah, ya Allah lancarkan besok ya Allah kalau sampai kacau bisa nonjok ini,” katanya sambil berseloroh.

    Namun di tengah persiapan penyambutan itu, UAS pun menyampaikan kelegaannya setelah bertemu dengan Kapolri. Ia pun merasa bersyukur karena Kapolri bersedia mengunjunginya.

    “Hari ini MasyaAllah kami senang sekali plong, Bang Rocky pun plong, kita pun semua plong alhamdulillah syukur kepada Allah SWT. Akhirnya saya sebagai hamba Allah yang sangat dhoif, Pak Gubernur beliau sebetulnya kurang sehat tapi bertemu dengan Bapak, alhamdulillah sehat. Ternyata bertemu dengan saudara-saudara itu membangkitkan adrenalin, energi hormon positif kita, kita sehat, selalu sehat walafiat insyaallah,” paparnya.

    Menutup sambutannya, UAS menyampaikan pantun yang memberi pesan ungkapan rasa terima kasihnya kepada Kapolri dan jajarannya.

    “Akhirnya saya tutup dengan pantun penutup. Madiun lemahe teles, Matur nuwun Gusti Allah sing balas. Terima kasih segala perhatian, mohon maaf segala kesilapan. Assalamualaikum Wr. Wb,” pungkasnya.

    (mei/bar)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Rocky Gerung Skakmat Jokowi: Ijazah Pasti Asli, Pemiliknya yang Palsu

    Rocky Gerung Skakmat Jokowi: Ijazah Pasti Asli, Pemiliknya yang Palsu

    Lebih jauh, Hendri Satrio meminta pandangan Rocky terkait isu ini apakah sengaja dibina Jokowi agar terus mengemuka di lini massa.

    Rocky lagi-lagi menjawab dengan diksi logika.

    “Kalau isunya dibina Jokowi, gak mungkin Jokowi setiap malam minum obat penenang. Kan stres dia, gak bisa dong,” ucapnya.

    Diberitakan sebelumnya, gelar perkara khusus kasus ijazah palsu Jokowi telah dilaksankan di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (9/7).

    Kuasa hukum Jokowi, Yakup Hasibuan mengeklaim bahwa Roy Suryo Cs tak mampu membuktikan bahwa ijazah Jokowi palsu.

    “Karena begini mereka tidak berhasil menunjukkan di mana cacatnya penyelidikan Bareskrim,” ujar Yakup.

    Di sisi lain, Polda Metro Jaya resmi meningkatkan status kasus dugaan pencemaran nama baik atau fitnah ke tahap penyidikan.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, mengungkapkan, penyidik telah melakukan gelar perkara pada Kamis (10/7/2025) pukul 18.45 WIB.

    Dalam proses penyelidikan, penyidik telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk saksi berinisial dr. TT.

    “Saksi dr. TT telah hadir di Subdit Kamneg dan memberikan klarifikasi serta menjawab sejumlah pertanyaan penyidik,” ungkapnya.

    Dari hasil gelar perkara, penyidik menyimpulkan bahwa terdapat dugaan peristiwa pidana dalam laporan dugaan pencemaran nama baik tersebut.

    “Berdasarkan hasil gelar perkara, laporan tersebut kami tingkatkan ke tahap penyidikan,” tegasnya. (Pram/fajar)

  • DPR RI bawa kasus lingkungan PT VDNI dan OSS ke Panja Komisi XII

    DPR RI bawa kasus lingkungan PT VDNI dan OSS ke Panja Komisi XII

    Kendari (ANTARA) – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia membawa kasus pencemaran lingkungan di kawasan industri perusahaan PT Virtue Dragon Industry Nickel Industry (VDNI) serta Obsidian Stainless Steel (OSS) ke Panitia Kerja atau Panja Komisi XII bersama dengan kementerian.

    Anggota Komisi XII DPR RI Rocky Candra saat ditemui di Kendari, Jumat, mengatakan bahwa Komisi XII DPR RI saat ini melakukan kunjungan ke Sulawesi Tenggara karena mendapatkan laporan terkait dengan isu lingkungan atas Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) merah yang didapatkan oleh PT VDNI dan PT OSS sejak tahun 2021 lalu.

    “Ini kami dalami dan kami mintai keterangan (kepada VDNI dan OSS),” kata Rocky Candra saat diskusi bersama PT VDNI dan PT OSS di Kendari.

    Ia menjelaskan bahwa pihaknya juga telah mendapatkan laporan sekitar 5 ribu lebih masyarakat yang datang berobat ke Puskesmas karena terkena penyakit ISPA.

    “Ini juga menjadi catatan tersendiri terhadap dampak lingkungan. Nah, ini juga berkenaan dengan Proper merah tadi,” jelas Rocky Candra.

    Ia mengungkapkan Komisi XII DPR RI akan meneruskan permasalahan tersebut kepada Kementerian Lingkungan Hidup agar menurunkan tim dan memeriksa seluruh kasus-kasus lingkungan di kawasan PT VDNI dan PT OSS di kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sultra.

    “Supaya nanti Gakkum dari Kementerian Lingkungan Hidup bisa periksa semua ini,” ungkapnya.

    Anggota Komisi XII DPR RI Rocky Candra saat diwawancarai di kendari, Sulawesi Tenggara (11/7/2025). (ANTARA/La Ode Muh Deden Saputra)

    Rocky Candra menegaskan usai pertemuan dengan dua perusahaan tersebut, pihaknya akan kembali merapatkan kasus itu bersama dengan Panitia Kerja (Panja) Komisi XII DPR RI dan Kementerian Lingkungan Hidup serta dengan Minerba.

    “Ya, kita akan bawa ke Panja,” tegas Rocky Candra.

    Sementara itu, Perwakilan PT OSS Mr. Wang melalui jubirnya menyampaikan bahwa perusahaannya akan kembali meninjau lagi regulasi terkait pertemuan tersebut.

    “Kita juga pasti dari perusahaan OSS bakal melakukan sesuai dengan peraturan yang ada di Indonesia, Soalnya kami juga tidak tau tentang informasi ini, akan mencari tahu dulu lebih dalam bagaimana, apa yang sebenarnya terjadi, nanti pasti akan melaksanakan kalau sudah tahu,” tambahnya.

    Pewarta: La Ode Muh. Deden Saputra
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pembungkaman Beathor Seusai Sebut Ijazah Jokowi Made in Pasar Pramuka

    Pembungkaman Beathor Seusai Sebut Ijazah Jokowi Made in Pasar Pramuka

    GELORA.CO – Hubungan antara polemik ijazah Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dengan dipecatnya Bambang Beathor Suryadi dari jabatan tenaga ahli pimpinan di Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) tengah menuai sorotan.

    Adapun pemberhentian politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut, disampaikan dalam surat resmi bernomor B.116/KS.02/SES/6/2025. 

    Surat ini ditandatangani langsung oleh Kepala Sekretariat BP Taskin, Eni Rukawiani. Dalam surat itu, diterangkan bahwa masa kerja Beathor berakhir pada 30 Juni 2025 dan tidak diperpanjang.

    Selain itu, berdasarkan evaluasi internal yang sudah dilakukan, Beathor dinyatakan melanggar kode etik dan tidak mencapai target kinerja yang telah ditetapkan.

    Usut punya usut, pemecatan ini ternyata terjadi tak berselang lama setelah pada pertengahan Juni 2025 lalu, Beathor Suryadi menuding bahwa ijazah Jokowi tidak dikeluarkan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM), melainkan dicetak di Pasar Pramuka. Beathor Suryadi adalah seorang aktivis dan pengacara yang sudah beberapa kali terlibat dalam kasus-kasus politik dan hukum. 

    Saat masih menjadi mahasiswa di Universitas Pancasila pada 1980-an, Beathor adalah sosok kritis terhadap rezim Orde Baru di bawah Soeharto.

    Menyoal itu, pengamat politik Rocky Gerung menilai pemecatan Beathor Suryadi dari BP Taskin setelah menyebut ijazah Jokowi dibuat di Pasar Pramuka, sebagai upaya pembungkaman. Beathor dengan statusnya sebagai pejabat negara dan nyanyiannya justru merupakan puncak dari kecurigaan publik soal ijazah Jokowi.

    “Beathor membuka jejak genealogi ijazah Jokowi yang dicatat di Jalan Pramuka. Dia berupaya untuk meyakinkan para aktivis supaya hati-hati dengan kekuasaan. Akhirnya, dia kena damprat dari kekuasaan. Kan Beathor naik ketika Jokowi berkuasa, sekarang dia diturunkan atau dipaksa turun sebagai penasehat ahli lembaga yang dipimpin Budiman Sudjatmiko dan Iwan Sumule,” kata Rocky Gerung dalam tayangan yang diunggah di kanal YouTube pribadinya, Rocky Gerung Official, dikutip Monitorindonesia.com, Rabu (8/7/2025).

    “Jadi kedudukan Beathor itu adalah pejabat negara sebetulnya. Nah, sekarang karena dia mempersoalkan ijazah dari mantan kepala negara maka dia dipecat.”

    “Nah, kita mau membaca itu sebagai eskalasi, atau bahkan akumulasi dari kecurigaan publik, kegelisahan publik tentang kepastian ijazah palsu Jokowi. Jadi, Beathor akhirnya harus menghadapi fakta bahwa dia akan dibungkam,” timpalnya.

    Tak hanya itu, Rocky Gerung juga menilai pemecatan dari BP Taskin dan upaya pembungkaman ini adalah permainan kecil bagi Beathor. Sementara, lanjut Rocky, permainan besar bagi publik adalah kejujuran dari pihak UGM terkait ijazah Jokowi.

    Dia pun meminta agar Jokowi legawa menunjukkan ijazah demi meredam kegaduhan publik. Tapi bagi Beathor, ya udah berkali-kali dia masuk penjara zaman Orde Baru. Bagi dia itu ya permainan kecil. Tapi permainan besar adalah ditunggu oleh publik. Apa sebetulnya kejujuran dari UGM?” ungkapnya.

    “Dan alumni UGM sudah memberi ultimatum pada rektor supaya mengundurkan diri kalau tidak bisa membuat kejujuran, memastikan bahwa UGM itu harus datang ke publik, perlihatkan ijazah aslinya. Demikian juga, Jokowi dengan legawa harusnya memperlihatkan [ijazah, red.] supaya kasus ini betul-betul diteduhkan,” bebernya.

    Rocky Gerung menilai, keterbukaan Jokowi dan UGM mengenai polemik ijazah ini juga dinanti-nanti oleh Presiden RI Prabowo Subianto. Dan saya kira Presiden Prabowo juga menunggu itu, karena nggak mungkin Prabowo yang menuntut kan, itu etikanya tidak ada di situ,” kata Rocky Gerung.

    “Tapi kelihatannya Presiden Prabowo juga berharap banyak bahwa lembaga-lembaga resmi ini betul-betul mengucapkan kejujuran. Lembaga resmi pertama tentu ada UGM, ada lembaga lain KPU, segala macam. Tapi masalah utamanya kan ada di UGM,” imbuh Rocky Gerung.

  • Segala Macam Tipu, Kemaksiatan Terbesar Jokowi adalah Merusak Demokrasi

    Segala Macam Tipu, Kemaksiatan Terbesar Jokowi adalah Merusak Demokrasi

    GELORA.CO – Filusuf politik Rocky Gerung menyampaikan bahwa keburukan terbesar Joko Widodo selama memimpin Republik Indonesia adalah merusak demokrasi.

    “Dia merusak demokrasi, membunuh partai politik yang membesarkan dia itu udah mens rea yang paling buruk di dalam watak seseorang,” kata Rocky dalam tanya jawab bareng Pandji Pragiwaksono seperti dikutip Holopis.com, Rabu (9/7/2025).

    Berbagai kebohongan Jokowi yang sampai dengan saat ini menurut Rocky pun dapat dilihat dengan kasat mata oleh publik. Mulai dari klaim bahwa Jokowi telah mengantongi data uang rakyat Indonesia sebesar Rp11 ribu yang ada di luar negeri, termasuk mobil Esemka yang sampai saat ini tidak jelas kelanjutannya.

    “Apalagi kita hitung segala macam tipu, bahwa di punya 11 trilun, bahwa dia akan bikin mobil segala macam, itu tipu semua itu. Tapi kemaksiatan tertinggi adalah dia merusak demokrasi,” ujarnya.

    Lantas ia juga menentang klaim bahwa sepanjang kepemimpinannya, Jokowi telah berhasil menumbuhkan demokrasi. Dalam kacamata filsafat politik, Rocky menegaskan bahwa Jokowi sama sekali tidak menghasilkan kebaikan apa pun dalam tumbuh kembang demokrasi di Indonesia.

    “Orang bilang Jokowi berupaya untuk menghasilkan demokrasi, lho terbalik. Jokowi datang ketika demokrasi sudah ada. Kan Jokowi datang 2014 setelah 16 tahun reformasi demokrasi sudah ada, apa yang mau dibikin ?,” ketusnya.

    Sekadar diketahui, bahwa Pada tahun 2014 di mana awal kepemimpinan Joko Widodo sebagai Presiden Republik Indonesia ke 7, Indonesia mencatat skor 6,95 dalam Indeks Demokrasi yang disusun oleh Economist Intelligence Unit (EIU), menempatkannya dalam kategori flawed democracy (demokrasi yang cacat). Skor ini sempat meningkat menjadi 7,03 pada 2015, yang merupakan titik tertinggi dalam dekade tersebut. Namun sejak saat itu, tren menunjukkan penurunan skor; misalnya pada 2016 turun menjadi 6,97, dan kembali turun signifikan ke 6,39 pada 2017–2018.

    Setelah sedikit naik pada 2019 (6,48) dan 2020 (6,30), skornya kembali mendaki ke 6,71 pada 2021 dan 2022, sebelum turun lagi menjadi 6,53 pada 2023 dan 6,44 pada 2024. Penurunan terakhir membuat Indonesia turun tiga peringkat ke urutan 59 dari 167 negara, masih dalam kategori demokrasi cacat.

    Analisis EIU juga menunjukkan bahwa lima dimensi yang dinilai mencerminkan tantangan utama dalam demokrasi Indonesia. Dua dimensi terlemah adalah budaya politik (skor 5,00) dan kebebasan sipil (5,29), sedangkan dimensi proses pemilu dan pluralisme mendapatkan skor tertinggi (7,92), diikuti oleh partisipasi politik (7,22) dan fungsi pemerintahan (6,79).

    Secara regional, meskipun Indonesia tetap menjadi salah satu demokrasi terbesar di ASEAN, pada 2024 posisinya adalah ke-4 di ASEAN, di bawah Malaysia, Timor Leste, dan Filipina.

    Tren menurun ini mencerminkan fenomena global: pada 2024, rata-rata skor demokrasi dunia turun ke level terendah dalam hampir dua dekade, dan Asia termasuk wilayah yang mengalami penurunan akibat melemahnya fungsi pemerintahan dan aspek pemilu/pluralisme .

  • Mungkinkah Subaru Rex Kembaran Daihatsu Rocky Dijual di Indonesia?

    Mungkinkah Subaru Rex Kembaran Daihatsu Rocky Dijual di Indonesia?

    Jakarta

    Subaru memiliki compact SUV di pasar Jepang yang dijual dengan nama Subaru Rex. Rex adalah crossover yang mengambil basis dari model Daihatsu Rocky dan juga Toyota Raize. Mungkinkah Subaru Rex dijual di Indonesia?

    Dijelaskan CEO Subaru Indonesia Arie Christopher, kecil kemungkinannya Subaru Indonesia menjual Subaru Rex. Soalnya mobil tersebut merupakan mobil yang khusus dijual hanya untuk pasar Jepang atau bahasa kerennya Japan Domestic Market (JDM).

    Subaru Rex Hybrid Foto: Dok. Subaru

    “Jadi begini, Rex itu kan platform-nya sama kayak Raize dan Rocky ya. Dan kebetulan Rex itu dipasarkan oleh Subaru hanya untuk pasar JDM. Jadi, gak ada versi ekspornya,” bilang Arie kepada wartawan dalam acara Subaru Luncheon di Jakarta, Selasa (24/6/2025).

    Arie menjelaskan lagi, andai Subaru Rex ada versi ekspornya pun, harganya tidak akan kompetitif jika dipasarkan di Indonesia. “Jadi ya nggak feasible lah untuk kita bawa ke Indonesia,” sambung Arie.

    Di sisi lain, Subaru Jepang dan Subaru Indonesia memiliki kebijakan khusus ketika ingin memasukkan suatu model mobil ke suatu negara. Intinya, mobil tersebut harus punya riwayat atau cerita yang jelas.

    “Jadi kita nggak mau, launching (model baru) jebrettt, tiga bulan kemudian discontinue. Jebrettt launching, satu tahun kemudian discontinue. Nggak bisa begitu. Kita, Subaru memperkenalkan mobil, journey-nya harus jelas. Once kita launching, kita harus yakin bahwa itu suitable untuk Indonesia. Long term-nya harus ada. Jangan nanti kustomer beli, tiba-tiba enam bulan kemudian sudah discontinue. Dan itu bukan make people smile seperti yang saya bilang,” terang Arie.

    “Kita ingin memperkenalkan Subaru ini untuk membuat orang itu tersenyum. Tersenyum dalam artian tersenyum karena experience-nya, tentang mobilnya, tentang APM-nya. Jadi kita ingin kustomer puas,” tukas Arie.

    (lua/rgr)