Tag: Riri Riza

  • Desain Karakter Nurman di Film JUMBO Ternyata Terinspirasi dari Sosok Mahar di Laskar Pelangi

    Desain Karakter Nurman di Film JUMBO Ternyata Terinspirasi dari Sosok Mahar di Laskar Pelangi

    Liputan6.com, Yogyakarta – Nurman adalah salah satu karakter di film JUMBO yang menarik perhatian publik. Siapa sangka, desain karakter Nurman ternyata terinspirasi dari sosok Mahar dalam film Laskar Pelangi.

    Nurman adalah salah satu sahabat dekat sang karakter utama, Don. Ia memiliki kepribadian ceria, hangat, dan super enerjik.

    Kepribadian tersebut juga tampak dari bagaimana kreator dan penata busana mempertimbangkan warna serta model baju yang dikenakan Nurman sehari-hari. Detail ini berhasil membuat karakter Nurman semakin hidup.

    Laskar Pelangi adalah film garapan Riri Riza yang tayang pada 2008. Film ini merupakan adaptasi dari buku berjudul sama karya Andrea Hirata.

    Dalam film tersebut terdapat salah satu karakter yang cukup nyentrik, yakni Mahar. Ia digambarkan sebagai seorang anak yang memiliki bakat seni, terutama musik.

    Ia kerap membawa radio lawas saat datang ke sekolah. Sesekali, ia juga menyemangati salah satu sahabatnya, Ikal, dengan lagu-lagu bernuansa Melayu, seperti Bunga Seroja.

    Sosok Mahar dalam film Laskar Pelangi seolah memberikan keceriaan karena kepribadiannya yang aktif dan sangat periang. Karakter inilah yang akhirnya menjadi inspirasi bagi Ryan Adriandhy dalam menciptakan karakter Nurman di film animasi JUMBO.

    Dalam hal wardrobe, Mahar juga menjadi inspirasi terciptanya karakter Nurman. Ini sekaligus menjadi bentuk penghormatan kepada Mahar, mendiang Verrys Yamarno (pemeran Mahar), dan film Laskar Pelangi produksi Miles Films.

    “Nurman, penghormatanku dan caraku mengenang Mahar dan almarhum Verrys Yamarno,” tulis Ryan Adriandhy melalui akun media sosial X-nya.

    Asal nama Nurman

    Dalam cuitan terpisah, Ryan Adriandhy juga membocorkan alasannya memberi nama Nurman pada salah satu karakter dalam film JUMBO. Nurman digambarkan kerap mengenakan kaus default dengan motif matahari.

    Ternyata, terdapat makna tersembunyi di baliknya. Motif tersebut sekaligus terhubung dengan arti nama Nurman.

    “Nur artinya cahaya, dan Man artinya manusia. Aku mau Don punya sosok manusia yang menyinari hari-harinya. Nur-Man. Manusia cahaya” kata Ryan Adriandhy.

    Karakter Nurman digambarkan dengan color palette lebih hangat dengan dominasi warna oranye dan kuning, layaknya matahari. Warna ini dipilih sebagai komplementer karakter Don dengan tujuan menciptakan kontras yang kuat dan dinamis. Melalui warna-warna tersebut, sang kreator juga ingin menciptakan kesan hangat, ceria, dan enerjik pada karakter Nurman.

    Sebagai informasi, JUMBO adalah film animasi asli Indonesia garapan Ryan Adriandhy bersama lebih dari 420 kreator Tanah Air. Sejak tayang perdana pada 31 Maret 2025, film ini telah berhasil meraih lebih dari 1,8 juta penonton dalam 10 hari tayang.

    Penulis: Resla

  • Sah! Erick Thohir Tunjuk Ifan Seventeen Jadi Dirut Produksi Film Negara – Page 3

    Sah! Erick Thohir Tunjuk Ifan Seventeen Jadi Dirut Produksi Film Negara – Page 3

    Sebelumnya, Nama Riefian Fajarsyah alias Ifan Seventeen jadi omongan publik sepanjang hari kemarin hingga kini. Musisi kelahiran Yogyakarta, 16 Maret 1983 ini kini menjabat sebagai Direktur Utama alias Dirut PFN.

    Sebagai informasi, PFN singkatan dari Produksi Film Negara, yakni BUMN yang bergerak di bidang industri audiovisual. Saat ini PFN bertransformasi jadi perusahaan pembiayaan film. Ifan Seventeen resmi jadi pucuk pimpinan BUMN ini.

    Kabar ini mejeng di etalase akun Instagram terverifikasi @lambe_turah hari ini. Netizen mempertanyakan kapasitas Ifan Seventeen sebagai Dirut PFN di era Prabowo. Banyak yang menilai Indonesia sejatinya tak kekurangan sineas berkompeten untuk mengelola PFN.

    Dari penyanyi ke dirut perfilman? Kan ada mirles, riri riza , hanung bramantyo, reza rahardian as a best actor. Why, why Pak?” netizen dengan akun hold*** menulis di kolom komentar. “Atas dasar apa ya?” @flor**** mencuit.

     

  • AADC Digarap Ulang, Rangga dan Cinta Hadir dengan Sentuhan Baru

    AADC Digarap Ulang, Rangga dan Cinta Hadir dengan Sentuhan Baru

    Jakarta, Beritasatu.com – Film Ada Apa dengan Cinta? (AADC) akan dibuat ulang berjudul Rangga & Cinta dengan sejumlah bintang muda, termasuk Leya Princy yang berperan sebagai Cinta. Miles Films mengungkapkan, para pemain baru tidak hanya ahli akting, tetapi juga bisa menyanyi dan menari.

    Riri Riza akan kembali menyutradarai film ini dengan alur cerita dan pengaturan waktu yang serupa dengan versi aslinya, tetapi dengan beberapa sentuhan baru. Puisi karya Rako Prijanto tetap digunakan, tetapi para pemain juga akan menyanyikan lagu-lagu dalam film ini.

    “Remake AADC ini akan memberikan treatment-treatment baru, termasuk pengembangan ide dari film aslinya. Puisi-puisi karya Rako Prijanto akan tetap digunakan, tetapi akan ada kejutan spesial, yaitu para pemain akan bernyanyi dalam film ini,” kata Mira di Jakarta belum lama ini.

    Proses pemilihan pemain membutuhkan waktu sekitar 6-7 bulan, sejak April 2024 hingga September 2024 lalu, dengan lebih dari 700 peserta audisi. Para pemain terpilih menjalani pelatihan intensif untuk mengasah kemampuan mereka.

    Mira Lesmana dan Riri Riza yakin, para pemain muda ini siap berperan karena persiapan yang matang. Remake AADC ini akan kembali menggandeng Melly Goeslaw dan Anto Hoed sebagai komposer musik, dengan dua lagu baru ditambahkan, total ada 11 lagu yang akan diaransemen ulang.

    Film Rangga & Cinta diharapkan dapat menggugah perasaan generasi muda saat ini sekaligus memberikan nuansa baru bagi penggemar film aslinya. 

    Nicholas Saputra, pemeran Rangga di film pertama, juga bergabung sebagai co-producer dan bertanggung jawab memilih para pemeran baru, seperti El Putra Sarira sebagai Rangga dan Leya Princy sebagai Cinta.

    Mira mengungkapkan, syuting film ini berlangsung selama 42 hari, dan meskipun hampir selesai 70%, Riri optimistis film ini akan tayang pada 2025.

    Tim kreatif lainnya yang terlibat dalam produksi film remake Ada Apa dengan Cinta? ini antara lain Toto Prasetyanto (co-producer), Vera Lestava (penata sinematografi), Dita Gambiro (penata artistik), dan Aline Jusria (editor).

  • Perankan Karakter Cinta di Rangga & Cinta, Leya Princy: Sebuah Kehormatan

    Perankan Karakter Cinta di Rangga & Cinta, Leya Princy: Sebuah Kehormatan

    JAKARTA – Harleyava Princy didaulat sebagai Cinta dalam film musikal Rangga & Cinta dari sutradara Riri Riza. Remake ini menjadi proyek film pertamanya setelah memulai karier sebagai aktris.

    Perempuan yang disapa Leya ini merasa bangga dan terhormat bisa memerankan karakter yang sebelumnya dimainkan Dian Sastrowardoyo.

    “Aku nonton AADC (Ada Apa Dengan Cinta?) dari kecil jadi aku suka karya-karyanya mas Riri. Suatu kehormatan mainin Cinta dan karakter ikonik,” kata Leya Princy di konferensi pers di Plaza Senayan XXI pada Jumat, 28 Februari.

    “Bahagia diarahin langsung dan benar-benar percaya akan memberikan yang terbaik dan aku juga mau bekerja dengan mereka sebaik dan sebisaku,” katanya.

    Mulai dibandingkan dengan Dian, Leya merasa santai karena ia sendiri menggemari karya-karya Dian Sastrowardoyo. Ia juga dibantu oleh produser Mira Lesmana dan Nicholas Saputra serta Riri Riza untuk membangun karakternya.

    “Pertama, ini film ikonik banget. Aku tahu itu dan diskusi gimana menginterpretasi karakter cinta dan kebetulan suka sama karya-karyanya sama Dian Sastro,” kata Leya lagi.

    “Aku juga dulu pas nonton AADC sangat amaze melihat mba Dian dalam karakter ini jadi aku cuma bisa mengharapkan yang terbaik karena aku berdiskusi sama mas Riri, mba Mira dan mas Nicho ngebuild semuanya perlahan,” lanjutnya.

    Leya menjalani proses lima bulan untuk menjalani akting serta berlatih musik dan tari untuk Rangga & Cinta. Ia juga membangun diskusi dengan El Putra Sarira yang memerankan Rangga.

    “Kurang lebih 5 bulan latihan akting dan di situ kita saling lebih mendalami karakter, kita ngobrol bagaimana kita deliver menginterpretasi Rangga dan Cinta dari El dan Leya,” tambah El Putra Sarira.

    Rangga & Cinta turut diperankan Rafi Sudirman, Rafly Altama, Kyandra Sembel, Daniella Tumiwa, Jasmine Nadya, Katyana Samira. Film ini juga menghadirkan musik dari Melly Goeslaw dan Anto Hoed serta naskah yang ditulis Mira Lesmana bersama Titien Wattimena.

    Film Rangga & Cinta akan tayang di bioskop pada tahun ini.

  • 7 Rekomendasi Film Indonesia yang Cocok Ditonton saat Hari Ibu

    7 Rekomendasi Film Indonesia yang Cocok Ditonton saat Hari Ibu

    4. Cek Toko Sebelah (2016)

    Film Cek Toko Sebelah dirilis pada 20 Desember 2016. Film ini mengisahkan Erwin (Ernest Prakasa) yang menikmati hidupnya dengan karir gemilang di usia muda.

    Ia memiliki kekasih cantik yang tak kalah sukses, Natalie (Gisella Anastasia). Namun, hidup mereka menjadi pelik saat kesehatan Koh Afuk (Chew Kin Wah) semakin memburuk. Koh Afuk ingin mewariskan toko sembakonya kepada Erwin, anak kesayangannya. Sementara itu, Yohan (Dion Wiyoko) kakak Erwin, naik pitam karena merasa dilangkahi. Sebagai anak sulung yang merasa lebih perhatian pada kedua orang tuanya, Yohan yakin ia dan istrinya, Ayu (Adinia Wirasti), adalah yang paling berhak meneruskan toko tersebut. Sayangnya, Koh Afuk sulit mempercayai Yohan yang selalu memberontak.

    5. Athirah (2016)

    Athirah (judul internasional Emma) diadaptasi dari novel semi-biografi karya Alberthiene Endah. Film ini bercerita tentang Hj Athirah Kalla, ibu Jusuf Kalla.

    Film ini disutradarai Riri Riza dan dibintangi oleh Cut Mini (Athirah), Christoffer Nelwan (Jusuf Kalla remaja), Indah Permatasari (Mufidah Jusuf Kalla remaja), dan lainnya. Film ini bercerita mengenai kehidupan Athirah yang mulai goyah sejak suaminya memiliki perempuan lain.

    Meski sakit hati, ia tetap bertahan melawan perasaannya demi mempertahankan keluarga. Sampai akhirnya, Athirah kehabisan kesabaran dan memilih tinggal bersama lima anaknya. Demi memenuhi kebutuhan hidup, Athirah berjualan sarung yang idenya ia dapat dari ibunya.

    6. Nada untuk Asa (2015)

    Nada untuk Asa disutradarai oleh Charles Gozali dan dibintangi oleh Marsha Timothy (Nada), Acha Septriasa (Asa), serta Darius Sinathrya (Wisnu). Film ini bercerita tentang seorang perempuan bernama Asa yang kehidupannya terlihat sempurna.

    Namun, semua itu berubah setelah suaminya, Bobby, meninggal dunia karena HIV. Penderitaannya semakin terasa ketika mengetahui ia dan putri bungsunya, Asa, juga ikut tertular HIV. Perilaku tak menyenangkan dari masyarakat pun harus mereka lalui.

    7. Emak Ingin Naik Haji (2009)

    Emak Ingin Naik Haji disutradarai oleh Aditya Gumay. Film ini dibintangi oleh Reza Rahardian (Zein), Aty Cancer Zein (Emak), hingga Niniek L. Karim (Hj Markonah).

    Film ini bercerita tentang seorang wanita lanjut usia yang biasa dipanggil Emak. Ia memiliki keinginan menunaikan ibadah haji. Sayangnya, keinginan tersebut terkendala biaya.

    Emak pun gigih menabung demi bisa naik haji dengan berjualan kue. Sang anak pun tak tinggal diam dan berusaha mengumpulkan biaya untuk mewujudkan keinginan Emak.

    Penulis: Resla

  • Miles Films Gandeng Barunson E&A dan Imajinari untuk Produksi Film Musikal Rangga dan Cinta

    Miles Films Gandeng Barunson E&A dan Imajinari untuk Produksi Film Musikal Rangga dan Cinta

    Liputan6.com, Yogyakarta – Setelah sukses dengan Ada Apa dengan Cinta dan Ada Apa dengan Cinta 2, Miles Films bakal menggarap film musikal Rangga dan Cinta. Dalam proses produksinya, Miles Films bermitra dengan Barunson E&A dan Imajinari.

    Mengutip dari berbagai sumber. pengumuman tersebut disampaikan Mira Lesmana pada hari terakhir JAFF Market 2024. Adapun Produksi film musikal Rangga dan Cinta karya Riri Riza ini baru akan dimulai awal 2025.

    Barunson E&A merupakan perusahaan film internasional dari Korea Selatan. Namanya sudah tidak asing lagi di dunia perfilman.

    Salah satu film produksinya adalah Parasite. Film tersebut berhasil meraih penghargaan sebagai film terbaik Oscar.

    Sementara itu, Imajinari merupakan perusahaan film Indonesia yang sedang naik daun. Imajinari dikenal sebagai rumah produksi yang banyak memproduksi karya-karya hebat dari sineas muda Tanah Air.

    Film pertama Imajinari adalah Ngeri-Ngeri Sedap (2022) yang disutradarai oleh Bene Dion Rajagukguk. Selanjutnya, ada Jatuh Cinta Seperti di Film-Film (2023) karya Yandy Laurens yang berhasil memborong tujuh Piala Citra di FFI 2024.

    Tahun ini, Imajinari juga membuktikan eksistensinya melalui film Agak Laen karya Muhadkly Acho yang berhasil mencapai posisi kedua sebagai film Indonesia terlaris sepanjang masa. Masih di tahun yang sama, rumah produksi ini juga merilis film lain, yakni Harta, Tahta, Raisa karya Soleh Solihun serta Kaka Boss karya Arie Kriting dan Kristo Immanuel.

    Sementara itu, film baru mereka yang baru saja tayang adalah Cinta Tak Seindah Drama Korea (CTSDK) karya Meira Anastasia. Terbaru, mereka bakal merilis film Tinggal Meninggal, karya debut penyutradaraan Kristo Immanuel yang dijadwalkan tayang pada 2025.

    Adapun bergabungnya Barunson E&A dan Imajinari melengkapi jajaran kolaborator Miles Films dalam film Rangga & Cinta. Sebelumnya, beberapa mitra telah bergabung, yakni Trinity Entertainment Network, Jagartha, dan Dwidaya Amadeo Gemintang.

    Setelah mengumumkan mitra barunya, Miles Films juga bakal segera mengumumkan jajaran pemeran film musikal tersebut dalam waktu dekat. Film musikal Rangga dan Cinta siap mewarnai dunia perfilman Tanah Air dengan keunikannya.

    Penulis: Resla

    Video Amatir Detik-detik Kereta Tabrak Mobil Box dan Picu Ledakan Dahsyat di Semarang, Tragedi KA Brantas