Tag: Rini Syarifah

  • Ini Cabup Blitar yang Sudah Bertemu Ketum PKB, Loh Bukan Mak Rini?

    Ini Cabup Blitar yang Sudah Bertemu Ketum PKB, Loh Bukan Mak Rini?

    Blitar (beritajatim.com) – Seorang pengusaha asal Sidoarjo bernama Agus Pranowo menjadi orang pertama yang mendaftar sebagai Calon Bupati (cabup) Blitar di PKB. Pria berusia 57 tahun itu mendaftar Cabup Blitar di PKB secara online. Loh ternyata bukan Mak Rini?

    Ia pun mendahului Mak Rini selaku ketua DPC PKB Kabupaten Blitar. Bahkan pengusaha tersebut sudah ketemu dengan sang Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

    “Kemarin DPC PKB diundang oleh DPP untuk mempertemukan calon-calon yang sudah mendaftar secara online ataupun offline tanggal 4 Mei di Surabaya itu bertemu dengan Ketum,” kata Sektretaris DPC PKB Kabupaten Blitar, M. Rifa’i, Rabu (08/05/24).

    Agus Pranowo sendiri memiliki latarbelakang sebagai pengusaha yang cukup sukses di Sidoarjo. Pria berusia 57 tahun itu sebenarnya lahir Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar.

    Pengusaha ini sebenarnya sudah sempat menjajal peruntungan sebagai Calon Legislatif namun dirinya gagal. Kini di Pilkada 2024 ini, Agus Pranowo menjajal peruntungannya untuk nyalon sebagai Calon Bupati Blitar.

    “Agus Pranowo kita ketemukan dengan Ketum dan beliau juga sudah berfoto-foto baru kita bertemukan dengan DPP,” imbuhnya.

    Agus Pranowo pun telah bertemu dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar serta DPP PKB. Pengusaha asal Sidoarjo itu pun dipastikan bakal menerima rekomendasi pertama dari PKB.

    “Rekom pertama ini untuk berjalan, bergerak ke masyarakat untuk memperkenalkan diri dalam tanda kutik kampanye dan sosialisasi,” tegasnya.

    Meski mendapatkan rekom pertama, namun belum menjadi jaminan bagi Agus Pranowo memperoleh rekom final dari PKB. Pasalnya saat ini pendaftaran masih terbuka hingga saat ini.

    “Baru tanggal 10 mendapatkan rekom pertama, rekom pertama kalau di PKB itu adalah siapa pun yang daftar dari PKB pasti dapat rekom pertama,” bebernya.

    Disisi lain, DPC PKB Kabupaten Blitar memastikan bahwa Mak Rini atau Rini Syarifah bakal ikut mendaftar, namun saat ini sang Ketua DPC tersebut masih menunggu petunjuk dari para kiai dan Ketum PKB. [owi/aje]

  • Mak Rini Rencanakan Garum Jadi Pusat Belanja, Wisata bahkan Pendidikan di Blitar

    Mak Rini Rencanakan Garum Jadi Pusat Belanja, Wisata bahkan Pendidikan di Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Bupati Blitar, Rini Syarifah berencana menjadikan Kecamatan Garum Kabupaten Blitar sebagai Pusat Pelayanan Kawasan. Nantinya, Kecamatan Garum Kabupaten Blitar bakal menjadi pusat perdagangan dan jasa skala lokal-regional bahkan pusat Pendidikan.

    Bukan hanya itu Kecamatan Garum, Blitar diwacanakan menjadi kawasan pusat kesehatan skala lokal. Lebih dari itu Garum diwacanakan bakal menjadi lokasi pengembangan wisata Gunung Kelud dan evakuasi bencana.

    Wacana itu disampaikan Mak Rini saat menghadiri Rapat Koordinasi Lintas Sektor yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN bertempat di Hall Sutasoma Hotel.

    Rapat Koordinasi Lintas Sektor ini terkait Permohonan Persetujuan Substansi Atas Rancangan Peraturan Bupati (Ranperbup) Tentang Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Wilayah Perencanaan Garum.

    “Perkotaan Garum merupakan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan kecamatan, pusat kesehatan, pusat rekreasi, olahraga, wisata, pusat pendidikan, dan pusat peribadatan. Dari system transportasi, Kecamatan Garum berada di simpul pergerakan dari arah Kabupaten Malang menuju Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Kediri dan sebaliknya. Terdapat Jaringan Jalan Nasional yang berfungsi sebagai Jalan Arteri Primer menghubungkan wilayah selatan Pulau Jawa meliputi batas Kabupaten Tulungagung – Blitar – Batas Kabupaten Malang” papar Mak Rini.

    Tujuan penataan Wilayah Perencanaan Garum adalah menata dan mengendalikan pemanfaatan ruang agar konsisten dengan rencana yang telah ada. Namun dalam perencanaan ini Pemkab Blitar akan memperhatikan permasalahan pemanfaatan ruang yang berkembang di Wilayah Perencanaan (WP) Garum.

    “Mewujudkan ruang WP Garum sebagai Wilayah Penyangga Kota Blitar dan Perkotaan Kanigoro yang didukung simpul transportasi regional, kegiatan komersial, industri pengolahan, serta sarana dan prasarana perkotaan yang tangguh dan berkelanjutan,” tegasnya. [owi/aje]

  • Blitar Raih WTP ke-8, Mak Rini: Pelecut Lebih Profesional

    Blitar Raih WTP ke-8, Mak Rini: Pelecut Lebih Profesional

    Blitar (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Blitar kembali menerima opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) ke-8 kalinya dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI. Penghargaan ini diberikan langsung oleh Kepala BPK RI Provinsi Jawa Timur, Karyadi dan diterima oleh Bupati Blitar Rini Syarifah atau Mak Rini.

    Mak Rini menyampaikan terima kasih menyampaikan terima kasih atas dedikasi dan kerja keras seluruh ASN, Non ASN, masyarakat dan dukungan DPRD Kabupaten Blitar. Ia berharap penghargaan ini bisa menjadi pelecut untuk bekerja lebih baik lagi.

    Orang nomor satu di Kabupaten Blitar ini berharap, capaian Opini WTP ke-8 tersebut merupakan pelecut semangat untuk bekerja lebih profesional lagi. Sehingga Opini WTP ini bisa terus dipertahankan.

    “Terima kasih kepada jajaran BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Timur atas penghargaan ini. Seluruh rekomendasi, catatan dari BPK RI Perwakilan Jawa Timur akan segera ditindaklanjuti,” kata Rini Syarifah, Jumat (3/4/2024).

    Kepala BPK Perwakilan Jatim, Karyadi menyampaikan, pihaknya memberikan waktu (untuk pemerintah kabupaten/kota) untuk perbaikan dari rekomendasi dan ditindaklanjuti selama 60 hari ke depan.

    Dijelaskan pula bahwa opini WTP yang diberikan BPK merupakan pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran penyajian laporan keuangan dan bukan merupakan jaminan bahwa laporan yang disajikan terbebas dari fraud atau tindakan kecurangan lainnya.

    Sejumlah catatan rekomendasi yang dirangkum oleh BPK Jatim antara lain masih terdapat pengelolaan pajak dan retribusi daerah belum dilakukan secara tertib, terdapat proses penyusunan anggaran dan realisasi belanja belum sesuai ketentuan.

    Selain itu masih ditemukan penatausahaan dan pencatatan aset tetap pada pemerintah daerah belum tertib, pembayaran belanja listrik penerangan jalan umum belum berdasarkan data pemakaian listrik yang akurat.

    “Juga terdapat kekurangan volume, kelebihan pembayaran atau keterlambatan penyelesaian pekerjaan atas pekerjaan belanja modal dan barang, serta terdapat implementasi sistem informasi pemerintahan daerah belum dilaksanakan secara optimal dan terintegrasi,” beber Karyadi

    Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Jatim, Adhy Karyono, memberikan apresiasi kepada pemerintah kabupaten/kota yang telah bekerja keras sehingga meraih.opini WTP. Diingatkan pula supaya pemerintah kabupaten/kota segera menindaklanjuti rekomendasi catatan BPK terhadap LHP atas LKPD 2023.

    “Hasil laporan keuangan daerah bisa memberikan dampak pembangunan kepada masyarakat,” ucap Pj Gubernur Jatim. [owi/beq]

  • Maju Cabup Blitar, Mak Rini Tunggu Petunjuk Kiai NU

    Maju Cabup Blitar, Mak Rini Tunggu Petunjuk Kiai NU

    Blitar (beritajatim.com) – Hingga kini, Petahana Rini Syarifah belum mengambil formulir pendaftaran calon Bupati Blitar di PKB. Mak Rini sapaan akrabnya mengaku masih menunggu petunjuk dari para kiai sepuh NU yang ada di Bumi Penataran.

    Sebagai tokoh politik yang tumbuh besar di lingkungan NU, sudah jadi barang pasti buat Mak Rini bakal terlebih dahulu meminta restu dan saran dari para kiai. Jika direstui dan diminta maka Mak Rini bakal maju kembali untuk melanjutkan program kerjanya dalam 5 tahun ke depan.

    “Kami pertimbangkan insyaallah dan belum ada perintah masih menunggu petunjuk dan arahan dari para kiai, karena saya dulu juga diperintah oleh Ketum dan Kiai,” kata Rini Syarifah, Bupati Blitar, Jumat (03/04/25).

    Bagi Mak Rini restu kiai menjadi modal mendasar untuk dirinya mencalonkan kembali. Hal itu didasarkan pada pengalamannya di Pilbup Blitar 2019 lalu.

    Pada saat ini Rini Syarifah diminta oleh para kiai NU di Blitar untuk maju sebagai Calon Bupati. Ketika itu, Rini Syarifah diminta untuk berpasangan dengan Rahmat Santoso.

    Dan benar saja, amanat dari para kiai ini yang membawa Mak Rini dan Makde Rahmat bisa menumbangkan petahana Rijanto yang berpasangan dengan Marhaenis Urip Widodo.

    Kini pengalaman itu nampaknya akan kembali diulangi oleh Mak Rini. Bupati perempuan itu bakal menunggu restu dari para kiai terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk maju sebagai calon petahana.

    “Itu masih kami petakan ya belum ada komunikasi yang mengarah ke sana, ” jawab Mak Rini saat ditanya siapa calon wakil yang akan mendampinginya di Pilbup Blitar 2024 mendatang.

    Disingung soal strategi dirinya untuk menang kembali, Mak Rini mengaku belum berpikiran lebih jauh. Saat ini dirinya masih fokus untuk mengerjakan tugas-tugas yang belum selesai.

    Meski saat ini menjabat seorang diri tanpa ditemani Wakil Bupati usai Rahmat Santoso mundur, Mak Rini bertekad untuk menyelesaikan PRnya. Ia ingin masa akhirnya jabatannya, masyarakat Kabupaten Blitar bisa merasakan program-program yang ia jalankan.

    Sementara saat ditanya apakah sudah ada Calon Wakil yang akan digandeng dalam Pilbup mendatang, Rini Syarifah mengaku belum ada komunikasi terkait hal itu. Sekali lagi menegaskan masih fokus bekerja dan menunggu arahan dari Kiai NU di Blitar.

    “Semua terbuka belum mengerucut ke siapa jadi pendaftaran dibuka dulu,” tutupnya.

    Sebagai petahana, nama Rini Syarifah tentu menjadi tokoh yang paling kuat saat ini untuk maju sebagai Calon Bupati Blitar. Masyarakat pun juga banyak yang menantikan keputusan apakah Rini Syarifah bakal maju kembali atau tidak. [owi/aje]

  • PKB Blitar Buka Pendaftaran Cabup, Mak Rini: Daftar Itu Pasti Tapi Bukan Saat Ini

    PKB Blitar Buka Pendaftaran Cabup, Mak Rini: Daftar Itu Pasti Tapi Bukan Saat Ini

    Blitar (beritajatim.com) – PKB Kabupaten Blitar resmi membuka pendaftaran bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Blitar untuk Pilkada 2024 mendatan. Rini Syarifah selaku Ketua DPC PKB Kabupaten Blitar membuka langsung pendaftaran Cabup dan Cawabup tersebut.

    Sebagai Ketua DPC, Mak Rini pun mempersilahkan seluruh masyarakat yang berminat menjadi Calon Bupati dan Wakil Bupati untuk mendaftar baik secara online maupun offline di Kantor. Mak Rini mengaku memberikan kesempatan kepada putra putri terbaik Kabupaten Blitar untuk mendaftar Cabup dan Cawabup dari PKB.

    “Saya masih fokus bekerja PR kami di Kabupaten Blitar masih sangat banyak kami akan fokus bekerja dulu,” kata Rini Syarifah, Ketua DPC PKB Kabupaten Blitar, Rabu (01/05/24).

    Pada hari pertama pendaftaran ini, Mak Rini belum mendaftarkan diri sebagai Calon Bupati Blitar. Tentu, ini menjadi pertanyaan publik namun Rini Syarifah meyakinkan dirinya tetap akan mendaftar sebagai Cabup Blitar dalam beberapa hari ke depan.

    Mak Rini sengaja menunda pendaftaran demi memberikan kesempatan bagi yang lain. Pada hari pertama ini, Mak Rini memberi kesempatan bagi kader dan tokoh lain untuk terlebih dahulu mendaftar di PKB.

    “Daftar itu pasti tapi saya menunggu dan memberi kesempatan lainnya,” tegasnya.

    Bupati Blitar itu menjelaskan bahwa dirinya pasti akan maju kembali. Namun saat ini dirinya masih menunggu petunjuk dari para kiai dan Ketua Umum PKB.

    “Kami pertimbangkan insyaallah dan belum ada perintah masih menunggu petunjuk dan arahan dari para kiai, karena saya dulu juga diperintah oleh Ketum dan Kiai,” tegasnya.

    PKB sebenarnya bisa mengusung Calon Bupati Blitar sendiri. Pasalnya PKB saat ini memiliki 11 kursi DPRD Kabupaten Blitar. [owi/aje]

  • Blitar Zero Desa Tertinggal, Bupati Apresiasi Kinerja Pendamping Desa

    Blitar Zero Desa Tertinggal, Bupati Apresiasi Kinerja Pendamping Desa

    Blitar (beritajatim.com) – Bupati Blitar, Rini Syarifah menyampaikan ungkapan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pendamping desa dan pendamping lokal ( PDL) desa se Kabupaten Blitar saat acara halal bihalal dan rapat koordinasi dengan para pendamping desa dan PDL di Gazebo Pendopo Ronggo Hadinegoro.

    Orang nomor satu di Kabupaten Blitar ini menyampaikan bahwa berkat kegigihan para pendamping desa dan PDL, di Kabupaten Blitar zero Desa tertinggal dan sangat tertinggal. Berdasarkan informasi dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Kabupaten Blitar pada Tahun 2023 telah memiliki desa mandiri sebanyak 64 desa, desa maju sebanyak 152 desa, dan desa berkembang 4 desa.

    “Alhamdulillah sudah tidak ada lagi desa tertinggal maupun sangat tertinggal. Untuk itu, monggo terus membangun sinergi dan kolaborasi bersama Pemerintah Desa supaya seluruh desa yang ada di kabupaten kita ini semuanya mandiri, ” kata Rini Syarifah.

    Bupati perempuan pertama di Blitar ini juga meminta agar para pendamping desa dan PDL terus meningkatkan peran dalam pendampingan desa, harus mampu meningkatkan pemahaman warga dalam memanfaatkan dana desa untuk pembangunan yang berkelanjutan.

    Karena peran pendamping desa penting untuk memastikan dana digunakan secara benar, efektif, dan sesuai dengan kebutuhan prioritas desa.

    “Saya juga berharap, panjenengan memberikan pemahaman warga tentang dana desa, karena akan meningkatkan partisipasi warga mulai dari perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang sesuai kebutuhan,” imbuhnya.

    Lebih lanjut Bupati Blitar menyampaikan bahwa guna menuju desa yang mandiri, sejahtera dan berkelanjutan, jangan lupa selalu ingatkan Pemerintah desa agar selalu berjalan memakai regulasi yang telah ditetapkan, sehingga mereka aman dari jerat hukum. Ajak Pemerintah Desa supaya selalu transparan kepada masyarakat. Dorong pula untuk membranding potensi yang dimiliki.

    Dalam kesempatan tersebut, Mak Rini sapaan akrab Bupati Blitar mengajak semuanya untuk kerja nyata dan ikut serta mempromosikan Perusahaan Daerah Tirta Penataran yang memiliki air minum dalam kemasan (AMDK) dengan merk “Blit” dan BPR Hambangun Artha Selaras (HAS) guna peningkatan PAD Kabupaten Blitar.

    Dalam kegiatan yang dihadiri oleh seluruh asisten, perangkat daerah terkait dan anggota TP2ID tersebut, para pendamping desa dan PDL melakukan diskusi. Dalam diskusi tersebut dibahas antara lain terkait pembangunan jalan desa , BUMDESA dan seluruh bidang pembangunan di desa.

    Kepala Bappedalitbang, Rully menyampaikan bahwa terkait pembangunan berdasarkan kewenangan.

    “Jika ada LSM meliput pembangunan Desa mohon dijelaskan dengan baik karena kaitannya dengan keterbukaan informasi publik, ” tegasnya.

    Terkait aspek keselarasan perencanaan yang ada di Desa selaras dengan yang ada di Kabupaten. Ada prioritas-prioritas nasional yang harus dilaksanakan di Desa maupun di Kabupaten misalnya stunting, kemiskinan ekstrem.

    Terkait kewenangan, pada momentum Musrenbangdes masuk dalam usulan rencana kegiatan. Agar output dari IDM betul-betul diperhatikan oleh Desa untuk mengisi SIPD. Yang legitimasinya masuk dalam masing-masing Desa.

    Dijelaskan pula bahwa beberapa hal sudah dilakukan oleh Bupati selama 3 tahun terakhir sebagai bentuk perwujudan Panca Bhakti.

    Ditempat yang sama , Kepala Dinas PMD , Bambang Dwi menyampaikan terkait aplikasi BUM Desa sebetulnya oleh verifikator sudah ada apa saja yg perlu dicukupi.

    ” Nanti kita kumpulkan bersama dengan Pak Camat BUMDesa mana saja yg mengalami kendala. Kami sudah ketemu dengan verifikator, mohon untuk dibina dari atas, ‘ ujarnya.

    Menurutnya Dinas PMD siap membantu menginventarisir dan akan menindaklanjutinya. Terkait ketahanan pangan, masing-masing desa bisa, menanam jenis tanaman produktif sendiri-sendiri. [owi/aje]

  • Jembatan Alternatif Blitar-Tulungagung Ambrol, Butuh Perbaikan

    Jembatan Alternatif Blitar-Tulungagung Ambrol, Butuh Perbaikan

    Blitar (beritajatim.com) – Jembatan alternatif Blitar-Tulungagung di Desa Karangsono, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar ambrol. Kondisi jembatan tersebut berlubang dan membahayakan pengguna jalan.

    Akibatnya arus lalu lintas di jalur alternatif Blitar-Tulungagung menjadi terganggu. Jika ada kendaraan besar melintas, maka sistem buka tutup jalur harus diberlakukan.

    Warga dan pengendara pun meminta Bupati Blitar, Rini Syarifah segera memperbaiki jalan tersebut. Sehingga pengendara bisa tetap aman tanpa rasa khawatir akan terjadi kecelakaan.

    “Ini kan jalur yang sering dilalui truk bermuatan, sangat berbahaya jika tidak ada tindak lanjutnya dari pemerintah. Kemarin kami bersama warga sekitar telah inisiatif memberi tanda tulisan dan ditutup kayu serta ranting untuk memberikan peringatan ke pengguna jalan,” kata Kepala Desa Karangsono, Tugas Nanggolo Yudo Dili Prasetiono, Rabu (24/4/2024).

    Jalan ini sebenarnya jalur vital karena menjadi alternatif penghubung Blitar-Tulungagung. Ratusan kendaraan pun setiap hari hilir mudik di jalur ini.

    Jika jembatan ini dibiarkan begitu saja, warga khawatir lubang jalan semakin besar dan membahayakan kendaraan yang melintas. Warga pun mendesak agar jembatan ini segera diperbaiki.

    “Mungkin karena tergerus arus sungai, akhir-akhir ini sering turun hujan juga. Saya khawatir lubang besar di Jembatan Sungai Bandung ini menimbulkan kecelakaan lalu lintas jika tidak segera diperbaiki,” bebernya.

    Jembatan ini sebenernya sudah berumur cukup tua. Diduga bagian pondasi jembatan tergerus arus sungai Bandung, Desa Karangsono Kecamatan Kanigoro.

    Sehingga bangunan jembatan ambrol dan berlobang. Lebar lobang jembatan sendiri mencapai setengah meter.

    “Sejak saya kecil jembatan itu sudah ada, jadi umurnya sudah sangat tua. Selama ini kami sudah usulkan di Musrenbang, karena memang sudah sangat layak di bangun ulang,” jelasnya.

    Kini warga berharap jembatan itu segera diperbaiki oleh Pemkab Blitar. Sementara waktu lobang jembatan itu dipasangi tulisan agar tidak ada pengendara yang terperosok. [owi/beq]

  • Deretan Nama Cabup Blitar Ramai Dibicarakan, Siapa Saja?

    Deretan Nama Cabup Blitar Ramai Dibicarakan, Siapa Saja?

    Blitar (beritajatim.com) – Deretan nama yang akan menjadi Calon Bupati (Cabup) Blitar telah muncul dan ramai dibicarakan. Diketahui, gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) atau Pemilihan Bupati (Pilbup) Blitar tinggal beberapa bulan lagi terselenggara.

    Berikut sejumlah nama yang ramai dibicarakan dan berpeluang maju sebagai Calon Bupati Blitar pada Pilkada 2024 mendatang.

    1. Rini Syarifah

    Bupati Blitar tersebut jauh-jauh hari telah menyatakan niatnya untuk melanjutkan kepemimpinannya. Mak Rini sapaan akrabnya menyatakan bakal maju kembali sebagai Calon Bupati Blitar di Pilkada 2024.

    Nama Mak Rini pun semakin banyak diperbincangkan warga menjelang Pilkada 2024. Tentu sebagai calon petahana Mak Rini masih cukup kuat untuk memenangkan kembali Pilbup Blitar 2024 mendatang.

    Rini Syarifah yang juga menjabat sebagai Ketua DPC Kabupaten Blitar juga telah aktif berkomunikasi dengan partai politik lain. Pada Pilkada 2024 mendatang, Mak Rini ingin merangkul semua partai politik yang ada di Kabupaten Blitar.

    Langkah Mak Rini semakin mudah karena PKB bisa mengusung sendiri Calon Bupati Blitar lantaran telah mengantongi 11 kursi DPRD.

    2. Rijanto

    Nama selanjutnya yang juga masih ramai diperbincangkan adalah Rijanto. Mantan Bupati Blitar tersebut masih memiliki karisma dan berpeluang maju sebagai Calon Bupati Blitar.

    Sebagai Ketua DPC PDIP Kabupaten Blitar, tentu Rijanto masih sangat dirindukan warga. Sosoknya yang ramah dan karismatik tentu membuat Rijanto menjadi sosok yang dipertimbangkan untuk menantang petahana Rini Syarifah.

    Meski berpeluang untuk maju kembali, namun Rijanto mengaku belum berencana maju sebagai Cabup Blitar. Pasalnya meski masih memiliki suara, namun Rijanto mengaku masih kekurangan amunisi terkait material.

    3. Hengky Kurniawan

    Nama selanjutnya adalah Hengky Kurniawan. Selebritas sekaligus politisi PDIP tersebut juga berpeluang untuk maju sebagai Calon Bupati Blitar.

    Popularitas Hengky Kurniawan tentu menjadi modal utama untuk meraup suara warga Kabupaten Blitar. Jika benar maju tentu Hengky Kurniawan bukan lawan sepele bagi petahana Rini Syarifah dan calon yang lain.

    4. Ferdian Reza Alvisa

    Ketua DPC Gerindra Kabupaten Blitar tersebut juga berpeluang untuk maju sebagai Calon Bupati. Alvis sapaan akrabnya memiliki loyalis serta suara yang cukup kuat di Kabupaten Blitar.

    Meksi demikian belum ada kepastian apakah Alvis bakal maju sebagai Calon Bupati Blitar. Namun nampaknya peluang itu tetap ada, karena Gerindra menyatakan bakal mengusung Calon Bupati atau Gubernur dari internal.

    5. Rahmat Santoso

    Mantan Wakil Bupati Blitar yang sempat mundur tersebut kini mulai menebar signal bakal maju kembali sebagai Calon Bupati. Meski meninggalkan luka bagi sebagian warga Kabupaten Blitar namun nampaknya Rahmat Santoso bakal balik ke Blitar.

    Makde Rahmat sapaan akrabnya bakal menjadi pesaing bagi Rini Syarifah. Kini patut ditunggu apakah Rahmat Santoso benar maju sebagai Calon Bupati Blitar.

    Itulah beberapa nama yang ramai dibicarakan bakal maju sebagai Calon Bupati Blitar di Pilkada 2024. Patut dinantikan juga siapa yang bakal keluar sebagai Bupati Blitar terpilih. [owi/beq]

  • Mak Rini Serahkan 100 Sertifikat Tanah Bagi Eks Pekerja PT Harta Mulia Blitar

    Mak Rini Serahkan 100 Sertifikat Tanah Bagi Eks Pekerja PT Harta Mulia Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Bupati Blitar, Rini Syarifah menyerahkan 100 sertifikat tanah kepada eks pekerja PT Harta Mulia Desa Modangan, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. Mak Rini sapaan akrab Bupati Blitar memberikan langsung ratusan sertifikat tanah tersebut kepada warga, Senin (22/04/24).

    Di hadapan masyarakat, Mak Rini menyampaikan rasa bahagianya karena bisa membantu warga mendapatkan legalitas tanah yang mereka tempati selama ini. Ketua DPC PKB Kabupaten Blitar tersebut juga berpesan agar sertifikat tanah yang diberikan ini bisa dijaga dengan baik oleh warga.

    “Sertifikat yang bapak ibu terima bisa dijadikan agunan di bank. Saya harap bapak ibu tidak memanfaatkannya untuk keperluan konsumtif namun bisa dijadikan modal usaha untuk mengingatkan kesejahteraan keluarga,” kata Rini Syarifah, Bupati Blitar.

    Dalam kesempatan tersebut, Mak Rini juga memberikan pemahaman kepada warga agar tidak takut mengurus sertifikasi atas tanahnya. Bupati perempuan tersebut juga berpesan kepada BPN Kabupaten Blitar agar terus memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang program PTSL.

    “Masih banyak masyarakat yang ragu untuk membuat sertifikat karena akan menimbulkan hal hal rumit di masa depan. Saya berharap BPN dapat meluruskan hal hal semacam ini karena negara hadir untuk membantu masyarakat agar tidak timbul konflik,” tegasnya.

    Sementara itu, Wima Brahmantya, Direktur Utama PT Harta Mulia Blitar menyebut langkah ini, merupakan implementasi dari Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2018 tentang pelaksanaan reforma agraria dan Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2023 tentang percepatan pelaksanaan reforma agraria, yang mewajibkan kami melepas minimal 20% lahan perkebunan. Diharapkan dengan adanya redistribusi ini bisa memberikan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    Redistribusi ini juga bakal menciptakan kondusifitas warga yang menempati tanah PT Harta Mulia. Sehingga dengan begitu diharapkan konflik agraria di lokasi itu bisa berkurang.

    “Jadi pada hari ini, kita secara resmi melepas lahan yang dikuasai oleh PT Harta Mulia”, ungkap Wima Brahmantya”.

    Lebih lanjut, Wima Brahmantya menegaskan bahwa hal tersebut dilakukan dengan harapan ke depannya dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat, utamanya di sektor ekonomi. Meskipun sudah secara legal kita berpisah, tetapi dari segi semangat kita masih bisa Bersatu dengan saling mensupport baik dalam hal keamanan, kenyamanan, dan kesejahteraan.

    “Langkah ini merupakan implementasi dari Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2018 tentang pelaksanaan reforma agraria dan Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2023 tentang percepatan pelaksanaan reforma agraria, yang mewajibkan kami melepas minimal 20% lahan perkebunan. Lahan perkebunan bentuknya HGU yang saat ini prosesnya masih dalam proses perpanjangan dengan dua pertimbangan dalam memberikan lahan 20% yaitu PT Harta Mulia adalah perusahaan yang taat hukum dan sebagai bentuk kontribusi dalam menyejahterakan masyarakat lokal yang masih keturunan dari pekerja atau eks-pekerja di perkebunan Harta Mulia,” sambungnya.

    Sementara itu, Suhali (65), selaku karyawan perkebunan PT. Harta Mulia sejak 35 tahun silam mengaku berterima kasih atas adanya redistribusi tanah ini. Ia pun mengaku lebih tenang karena tanah yang ia tempati telah memiliki kekuatan hukum atau legalitas.

    “Saya sangat berterima kasih kepada PT Harta Mulia yang sudah banyak membantu perekonomian keluarga saya hingga hari ini. Lahan perkebunan yang diberikan kepada kami selaku pekerja sangat bermanfaat karena dapat meningkatkan taraf perekonomian masyarakat dan kedepannya saya ingin mengelola lahan tersebut dengan beragam tanaman yang beragam,” ucapnya.

    Hal serupa juga disampaikan Paulus Wibowo (39), eks karyawan PT. Harta Mulia sejak zaman Belanda itu kini merasa lega karena tanahnya telah dilegalisasi. Wibowo sangat bersyukur karena sertifikat ini sangat berarti bagi dirinya dan keluarganya.

    “PT Harta Mulia menjadi satu-satunya perusahaan yang berperan besar dalam kehidupan keluarga saya dari zaman kolonial. Pemberian lahan kepada karyawan ini sangat berarti bagi saya dan keluarga, karena lahan dan rumah yang dulu hanya sekedar kami tempati, sekarang sudah menjadi hak milik sehingga dapat dikelola secara bebas dan mandiri”, ujarnya.

    Jika dibandingkan dengan perkebunan lainnya yang ada di Kabupaten Blitar, kegiatan ini berlangsung lancar dan penuh antusiasme dari warga. Harapan ke depan adalah terjalinnya hubungan yang harmonis antara pihak pengelola, karyawan, mantan karyawan, dan masyarakat di sekitar perkebunan, sebagaimana diutarakan oleh Direktur Utama PT Harta Mulia, Wima Brahmantya. (owi/ian)

  • Anggarkan Rp75 M, Mak Rini Bangun Gedung Ranap RSUD Ngudi Waluyo Blitar

    Anggarkan Rp75 M, Mak Rini Bangun Gedung Ranap RSUD Ngudi Waluyo Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Bupati Blitar, Rini Syarifah atau Mak Rini melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung rawat inap 8 lantai di RSUD Ngudi Waluyo, Wlingi, Kabupaten Blitar. Untuk membangun gedung rawat ini, Mak Rini menganggarkan dana sebesar Rp75 miliar.

    Rini Syarifah berharap pembangunan gedung rawat inap 8 lantai di RSUD Ngudi Waluyo ini bisa menunjang pelayanan kesehatan kepada masyarakat Kabupaten Blitar.

    “Hari ini, kami melaksanakan ground breaking pembangunan gedung rawat inap 8 lantai di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi. Lokasi pembangunan gedung rawat inap berasa di utara gedung utama RSUD Ngudi Waluyo,” kata Mak Rini, Senin (22/4/2024)

    Dalam pembangunan ini, Rini Syarifah juga menggandeng Polda dan Kejaksaan Negeri Jawa Timur. Hal dilakukan untuk mendapatkan pendampingan dan pengawasan dalam proses pembangunan gedung rawat inap 8 lantai di RSUD Ngudi Waluyo.

    “Targetnya, pembangunan gedung rawat inap di RSUD Ngudi Waluyo bisa selesai Oktober 2024. Mudah-mudahan tidak ada kendala, jadi mohon dukungannya dan kami butuh support dari semua pihak,” bebernya.

    Bupati Blitar menyebut pembangunan gedung rawat inap di RSUD Ngudi Waluyo ditujukan untuk menunjang pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Sehingga masyarakat Blitar tidak perlu lagi jauh-jauh berobat ke luar daerah.

    Penambahan fasilitas di RSUD Ngudi Waluyo itu juga sebagai bukti memperhatikan pelayanan kesehatan masyarakat supaya bisa mendapatkan fasilitas kesehatan tanpa keluar daerah.

    “Rencananya, gedung rawat inap baru di RSUD Ngudi Waluyo kami beri nama Gedung Srikandi. Karena bertepatan dengan momen Hari Kartini, kami ingin menjunjung tinggi peran perempuan untuk banyak orang. Selain itu, ini juga menjadi bukti emansipasi perempuan di Kabupaten Blitar yang bisa turut membangun daerah,” pungkasnya.

    Direktur RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, dr Endah Woro Utami mengatakan pagu anggaran pembangunan gedung rawat inap 8 lantai di RSUD Ngudi Waluyo mencapai Rp75 miliar.

    “Kami berharap proses pembangunan berjalan lancar. Kami juga menyampaikan terima kasih atas peran serta seluruh pihak termasuk Kejaksaan Negeri Blitar dan Polres Blitar terkait pelaksanaan ground breaking gedung rawat inap 8 lantai di gedung rawat inap di RSUD Ngudi Waluyo,” katanya. [owi/aje]