Tag: Rini Syarifah

  • Gus Iqdam Efek Bikin Rijanto-Beky Menang Mutlak di Pilbup Blitar

    Gus Iqdam Efek Bikin Rijanto-Beky Menang Mutlak di Pilbup Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Pasangan Rijanto-Beky Herdihansah mengklaim unggul mutlak Pemilihan Bupati (Pilbup) Blitar 2024. Klaim tersebut didasarkan pada hitung cepat yang dilakukan oleh internal Rijanto-Beky, dimana pada pasangan calon Bupati Blitar nomor urut 1 tersebut memperoleh suara sebanyak 78,56 persen.

    Rijanto-Beky pun unggul jauh dari sang rival yakni Rini Syarifah-Abdul Ghoni yang hanya mendapatkan 21,54 persen. Beky Herdihansah menyebut kemenangan mutlak versi perhitungan cepat ini merupakan efek dari Gus Iqdam.

    Diketahui bahwa pada Pilbup Blitar 2024 ini, Gus Iqdam memang mendukung sahabatnya yakni Beky Herdihansah untuk maju menantang petahana. Efek kehadiran kiai muda Nahdlatul Ulama (NU) itu pun benar-benar dirasakan oleh pasangan Rijanto-Beky.

    Jumlah jemaah Gus Iqdam yang mencapai puluhan bahkan ratusan ribu warga di Blitar dan sekitarnya ternyata membawa efek suara terhadap pasangan Rijanto-Beky.

    “ Meski masih hitung sementara, kemenangan ini juga efek dari Gus Iqdam dan Sabilu Taubah yang sudah mendukung pasangan Rizky (Rijanto-Beky),” ucap Beky Herdihansah, Rabu (27/11/2024) malam.

    Kemenangan ini pun tentu pasangan Rijanto-Beky cukup berbahagia. Meski ini masih versi hitung cepat, namun Rijanto-Beky tetap optimistis juga bakal menang versi hasil resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU).

    Bahkan Beky sudah berencana menyedekahkan seluruh gajinya sebagai Wakil Bupati Blitar untuk anak yatim-piatu. Ia pun berjanji akan menepati ucapannya tersebut setelah menjabat sebagai Wakil Bupati Blitar mendatang.

    “ Janji tersebut pasti akan saya lakukan namun sekarang jumlah gajinya saja saya belum tahu,” tegasnya.

    Sementara itu, Calon Bupati nomor urut 01 Riyanto mengaku dalam pilkada ini memang beda dengan sebelumnya. Karena dulu pihaknya tidak begitu ada tenaga atau lemah. Apalagi dia ulu tidak punya amunisi sama sekali.

    “ Namun dengan bergandengan si jambul biru atau mas Beky. Tentunya dia diminati anak-anak millenial. Kalau pasangan yang dulu gak diminati oleh millenial,” tutur Riyanto.

    Bahkan dalam pilkada ini Riyanto hanya mengharapkan masyarakat dapat menghendaki perubahan ke arah yang baik. Hal itu dapat diwujudkan dengan dukungan dari tim pemenangan dan relawan.

    Disinggung terkait koalisi partainya yang minoritas di legislatif. Riyanto menganggap hal itu tidak ada masalah. Sebab, legislatif dengan eksekutif harus sama-sama nergerak untuk mewadahi aspirasi masyarakat. Maka dari itu, kepentingan partai ditinggalkan dan diprioritaskan kepentingan rakyat.

    “ Dengan hasil ini paslon 01 bertekad untuk mengadakan perubahan dengan visi berdaya berjaya untuk semuanya. Karena Kabupaten Blitar punya potensi yang luar biasa, alam , wisata, peternakan dan pertanian yang perlu diberdayakan terus untuk kemakmuran bersama,” ungkapnya. [owi/aje]

     

  • Tak Bisa Salurkan Hak Suara di Pilbup Blitar, Rijanto Optimis Menang

    Tak Bisa Salurkan Hak Suara di Pilbup Blitar, Rijanto Optimis Menang

    Blitar (beritajatim.com) – Calon Bupati Blitar nomor urut 1, Rijanto tidak bisa menyalurkan hak suaranya di Pemilihan Bupati (Pilbup) Blitar 2024 ini. Hal itu lantaran Rijanto terdaftar sebagai warga Kota Blitar.

    Meski begitu, Rijanto tetap optimis bakal menang di Pilbup Blitar 2024. Ketua DPC PDIP Kabupaten Blitar tersebut sangat yakin bakal menumbangkan calon petahana, Rini Syarifah.

    “Insya Allah semuanya akan berjalan lancar sesuai dengan harapan rakyat bahwa Pilbup Blitar ke arah yang lebih baik lagi,” ucap Rijanto, Rabu (27/11/2024).

    Rijanto sendiri menyalurkan hak suaranya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 09 Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar. Saat mencoblos Rijanto didampingi oleh istri tercintanya.

    Sejujurnya, Pilkada Blitar 2024 merupakan pertarungan ulangan antara Rijanto dan Rini Syarifah. Sebelumnya Rijanto dan Rini Syarifah sempat bertarung di Pilkada Blitar 2020 lalu.

    Saat itu, Rijanto berstatus sebagai petahana sementara Rini Syarifah berposisi sebagai penantang. Dalam Pilbup Blitar 2020 tersebut, Rini Syarifah keluar sebagai pemenang, menumbangkan Rijanto.

    Namun semua itu hanya jadi kenangan belaka, Rijanto pun optimistis bisa keluar sebagai pemenang di Pilbup Blitar 2024 kali ini.

    “Ya, tentunya sebagai calon kita harus optimis,” kata Rijanto.

    Tentu Rijanto pun telah belajar dari pengalaman yang dulu. Ketua DPC PDIP Kabupaten Blitar itu pun telah melakukan langkah maksimal selama tahapan sosialisasi dan kampanye Pilbup Blitar.

    Dengan usaha itu, Rijanto yang kini berpasangan dengan Beky herdihansah yakin bakal menang di Pilbup Blitar. Tidak ada target khusus, yang penting bagi Rijanto adalah memang di Pilbup Blitar. [owi/beq]

  • Bertarung Sengit, Rijanto dan Rini Tak Bisa Nyoblos di Pilbup Blitar

    Bertarung Sengit, Rijanto dan Rini Tak Bisa Nyoblos di Pilbup Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Rijanto dan Rini Syarifah dipastikan tidak bisa menyalurkan hak suaranya di Pemilihan Bupati Blitar 2024. Itu tentu cukup unik, karena keduanya merupakan Calon Bupati Blitar pada Pilbup 2024 ini.

    Rijanto merupakan Calon Bupati Blitar nomor urut 1, sementara Rini Syarifah merupakan Calon Bupati Blitar nomor urut 2. Sayangnya mereka tidak bisa menyalurkan hak suara untuk dirinya sendiri kerena Rijanto dan Rini Syarifah terdaftar sebagai warga Kota Blitar.

    “Betul, Pak Rijanto dan Ibu Rini Syarifah terdaftar di DPT (daftar pemilih tetap) Kota Blitar,” ungkap Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Blitar, Rangga Bisma Aditya, Selasa (26/11/2024).

    Diketahui Rijanto bakal menyalurkan hak suaranya di tempat pemungutan suara (TPS) 9 kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar. Sementara Rini Syarifah bakal menyalurkan hak suaranya di TPS 4 kelurahan Kepanjenlor, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar.

    Dengan kondisi tersebut maka Rijanto dan Rini Syarifah tidak bisa mencoblos dirinya sendiri. Namun keduanya tetap bisa menyalurkan hak suaranya untuk Calon Gubernur Jawa Timur dan Calon Wali Kota Blitar.

    “Pada Pilkada 2020 juga sama keduanya terdaftar di DPT Kota Blitar,” tegasnya.

    Hal itu tentu cukup unik. Pasalnya pertarungan diantara Rijanto dan Rini Syarifah di Pilbup Blitar kali ini diprediksi bakal lebih sengit. Tentu dengan kondisi seperti itu satu suara bakal cukup berarti.

    Namun ternyata kedua calon bupati Blitar justru tidak bisa menyalurkan hak suaranya untuk dirinya sendiri. Padahal satu suara bakal menentukan siapa pemenang di Pilbup Blitar 2024 ini. [owi/beq]

  • Kurang Sebulan, Realisasi Belanja Anggaran Pemkab Blitar Masih 73 Persen

    Kurang Sebulan, Realisasi Belanja Anggaran Pemkab Blitar Masih 73 Persen

    Blitar (beritajatim.com) – Kurang sebulan lagi tahun 2024 akan berakhir. Namun hingga tanggal 23 November 2024 ini, realisasi belanja daerah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar masih mencapai 73,40 persen.

    Tercatat per tanggal 23 November 2024, realisasi belanja anggaran Pemkab Blitar mencapai Rp2,1 Triliun rupiah. Hal itu diungkapkan oleh Bupati Blitar, Rini Syarifah saat memimpin apal upacara pada Senin (25/11/2024).

    “Pada sisa waktu efektif yang kurang dari satu bulan ini mari kita bekerja lebih keras lagi agar penyerapan anggaran bisa maksimal dan optimal. karena ada batas waktu, maka diharapkan perangkat daerah dapat melakukan pengecekan terhadap seluruh program/kegiatan mana yang terdapat kendala,” kata Rini Syarifah, Bupati Blitar.

    Selain menyampaikan data realisasi belanja, Bupati Blitar juga membeberkan realisasi pendapatan Pemkab hingga tanggal 23 November 2024. Tercatat realisasi pendapatan Pemkab Blitar sampai dengan 23 November 2024 mencapai 83,09% atau sebesar Rp2,2 Triliun.

    “Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Pemerintah Daerah wajib menyusun Laporan Keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pengelolaan keuangan negara,” jelasnya.

    Laporan keuangan ini imbuhnya tidak hanya sekedar dokumen administratif, tetapi juga mencerminkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah yang pada gilirannya akan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan yang kita jalankan.

    Bupati Blitar pun meminta semua pihak untuk bahu-membahu memenuhi target realisasi pendapatan maupun belanja pemerintah kabupaten. Koordinasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pun diharapkan terjalin di akhir tahun ini, sehingga diharapkan dengan begitu realisasi pendapatan dan belanja Pemkab Blitar bisa mencapai 100 persen.

    “Setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) memiliki peran yang sangat penting dalam penyusunan laporan keuangan ini. Oleh karena itu, koordinasi yang baik antar OPD sangat diperlukan agar proses pengumpulan data, penyusunan, serta validasi laporan keuangan dapat berjalan dengan lancar. Semua data keuangan yang ada di OPD harus tercatat dengan jelas dan akurat untuk mendukung laporan yang akuntabel,” tutupnya. [owi/aje]

  • Usai Cuti Kampanye, Mak Rini Kembali Jabat Bupati Blitar

    Usai Cuti Kampanye, Mak Rini Kembali Jabat Bupati Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Rini Syarifah atau Mak Rini kembali menjabat sebagai Bupati Blitar, usai mengambil cuti kampanye di Pilkada 2024. Sejak 24 November 2024, perempuan yang akrab disapa Mak Rini pun kembali ke posisinya sebagai orang nomor satu di Kabupaten Blitar.

    Sebelumnya, Mak Rini mengajukan cuti kampanye pilkada 2024 selama 60 hari. Cuti tersebut dimulai sejak 25 September 2024 dan berakhir pada 23 November 2024. Kini Mak Rini pun akan bisa meneruskan program kerjanya yang sempat tertunda selama masa cuti kemarin.

    “Tepatnya 24 November 2024, saya bisa kembali melaksanakan tugas sebagai Bupati Blitar. Semoga kita semua semakin bersemangat semakin solid menyelesaikan program/kegiatan yang belum rampung dengan harapan semuanya bermanfaat untuk masyarakat Kabupaten Blitar,” kata Mak Rini.

    “Dan terima kasih kepada Pjs. Bupati Blitar, Bapak Dr. Ir. Jumadi yang telah menjalankan tugas sebagai Bupati Blitar,” lanjut Rini Syarifah usai prosesi serah terima jabatan Bupati Blitar, Minggu (24/11/2024).

    Selama 60 hari masa cuti, kursi Bupati Blitar diisi oleh penjabat sementara atau PJs yakni Jumadi. Mantan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur itu ditunjuk sebagai PJs Bupati Blitar selama 60 hari.

    Di tangan Jumadi sejumlah program pemerintah Kabupaten Blitar dijalankan dengan baik. Sejumlah program strategis dan berhubungan dengan masyarakat pun berjalan lancar.

    “Seperti yang disampaikan Bapak Pjs Bupati Blitar tadi bahwa realisasi anggaran kita sampai dengan 19 November 2024 adalah 72,76%. Kinerja sebesar ini artinya kita masih harus kerja keras pada sisa waktu sampai dengan batas akhir keuangan yang telah ditentukan,” imbuhnya.

    Sementara itu, Jumadi menyampaikan permohonan maaf jika selama menjabat sebagai Pjs Bupati Blitar dirinya belum bisa menyelesaikan sejumlah persoalan. Jumadi telah berusaha semaksimal mungkin untuk menjalankan program pemerintah Kabupaten Blitar dan menjaga kerukunan masyarakat di tengah riuh Pilkada 2024.

    “Semoga dengan hadirnya kembali Bupati definitif semakin mengurangi persoalan dan segera terpecahkan. Saya juga mohon maaf yang setulus-tulusnya apabila selama mengabdi di Kabupaten Blitar, bersama panjenengan semua, masih banyak kekurangan, ada tutur kata dan sikap yang kurang berkenan di hati,” Ucap Jumadi. [owi/suf]

  • Pilbup Blitar, Rini-Ghoni Sengaja Tak Gelar Kampanye Akbar Terbuka Ini Alasannya

    Pilbup Blitar, Rini-Ghoni Sengaja Tak Gelar Kampanye Akbar Terbuka Ini Alasannya

    Blitar (beritajatim.com) – Pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Blitar nomor urut 2, Rini Syarifah-Abdul Ghoni sengaja tidak menggelar kampanye akbar terbuka. Hal itu disampaikan langsung oleh Abdul Ghoni usai bertemu dengan Ketua Umum Pimpin Pusat GP Ansor.

    Alih-alih menggelar rapat kampanye terbuka, Pasangan Rini-Ghoni lebih memilih menggelar kampanye di masing-masing desa se-Kabupaten Blitar secara bersamaan. “Tidak ada rapat terbuka, yang ada kampanye di setiap titik desa dan kecamatan,” ungkap Abdul Ghoni, Sabtu (23/11/2024).

    Abdul Ghoni pun menjabarkan alasannya tidak menggelar rapat terbuka di masa tahapan kampanye Pemilihan Bupati Blitar 2024 ini. Menurut Ghoni sudah seharusnya kampanye itu dinikmati semua masyarakat di Kabupaten Blitar, tidak dikumpulkan di satu tempat. “Lebih ke pemerataan sebenarnya, bahwa sosialisasi itu harus dinikmati oleh semua masyarakat tidak difokuskan di satu titik,” beber Ghoni.

    Atas pertimbangan tersebut, Ghoni dan Mak Rini lebih memilih untuk menggelar kampanye di semua titik di seluruh desa se Kabupaten Blitar. Metode kampanye ini pun dinilai lebih efektif dan mengena ke masyarakat. “Iya lebih efektif juga,” tutupnya. (owi/kun)

  • Malam Ini Debat Kedua Pilkada Kabupaten Blitar, Paslon Dilarang Bawa Contekan Materi
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        4 November 2024

    Malam Ini Debat Kedua Pilkada Kabupaten Blitar, Paslon Dilarang Bawa Contekan Materi Surabaya 4 November 2024

    Malam Ini Debat Kedua Pilkada Kabupaten Blitar, Paslon Dilarang Bawa Contekan Materi
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Pasangan calon kepala daerah (paslon) Pilkada Kabupaten Blitar 2024 tidak diperbolehkan membawa contekan dalam bentuk apa pun pada debat publik kedua malam ini, Senin (4/11/2024).
    Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Blitar, Sugino, mengatakan bahwa masing-dua paslon yang berkompetisi dalam Pilkada Kabupaten Blitar 2024 dilarang membawa contekan selama debat kedua berlangsung.
    “Iya. Kesepakatannya demikian. Jadi larangan membawa catatan atau pun contekan ini didasarkan pada kesepakatan dari dua pihak paslon yang ada,” ujar Sugino, Senin.
    Terdapat dua paslon yang bertarung dalam Pilkada Kabupaten Blitar 2024, yakni paslon nomor Urut 01 Rijanto-Beky Herdihansah (Rijanto-Beky) dan paslon nomor urut 02 Rini Syarifah-Abdul Ghoni (Rini-Ghoni).
    Debat kedua tersebut akan berlangsung di Kampung Coklat, Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar pukul 19.00 WIB.
    Menurut Sugino, setiap paslon tetap boleh membawa kertas dan pulpen ke panggung debat. Namun kertas dan pulpen itu disediakan KPU.
    Kertas dan pulpen tersebut, ujarnya, terutama digunakan oleh paslon, baik itu calon bupati atau pun calon wakil bupati, untuk mencatat pertanyaan panelis.
    “Jadi tidak boleh paslon membawa kertas yang mungkin berisi catatan data dan lainnya di luar kertas yang disediakan panitia,” tandasnya.
    Sugino berjanji pihaknya akan lebih ketat mengawasi kemungkinan paslon menerima “selundupan” kertas berisi catatan atau pun contekan dari tim pemenangan selama berlangsungnya debat.
    Ia juga membenarkan bahwa rapat koordinasi tentang aturan debat sempat mengalami jalan buntu ketika paslon Rini-Ghoni menghendaki agar paslon diperbolehkan membawa catatan.
    Isu kertas contekan ini sempat menjadi sorotan pada debat publik pertama Pilkada Kabupaten Blitar 2024 yang berlangsung Jumat (18/10/2024).
    Sebab, petahana Rini Syarifah membawa dan membaca beberapa lembar kertas berisi catatan dan data.
    Pada konferensi pers usai debat, calon bupati Rijanto menyampaikan kekecewaannya karena sebelum debat telah disepakati bahwa setiap paslon tidak boleh membawa kertas berisi catatan atau pun contekan.
    Rijanto juga menyayangkan pihak KPU Kabupaten Blitar yang tidak mengambil sikap apa pun ketika sepanjang debat berlangsung Rini terlihat beberapa kali membaca catatan di kertas yang ia pegang.
    Isu contekan pada debat ini memberikan dampak cukup signifikan karena Rini yang selama menjabat sebagai Bupati Blitar sejak 2020 mengambil sikap tertutup pada awak media.
    Puncaknya, puluhan wartawan menggelar aksi unjuk rasa di depan Pendopo Kabupaten Blitar memprotes sulitnya mewawancarai Rini secara doorstop.
    Bagi pihak oposisi, Rini kerap dianggap sebagai boneka politik yang tidak sepenuhnya mengendalikan kewenangannya sebagai kepala daerah. 
    Sejumlah fraksi di DPRD Kabupaten Blitar sempat menggulirkan hak angket dan hak interpelasi sebagai upaya mengungkap keberadaan orang-orang terdekatnya yang diduga menjadi pengendali kebijakan Bupati Rini Syarifah.
    Namun, upaya ini gembos di tengah jalan. Rini tetap aman dan kini maju lagi sebagai calon bupati dalam Pilkada Kabupaten Blitar 2024.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gandeng Djarum, Blitar Bersiap Jadi Daerah Penghasil Tembakau

    Gandeng Djarum, Blitar Bersiap Jadi Daerah Penghasil Tembakau

    Blitar (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Blitar bersiap untuk menjadi daerah penghasil tembakau. Dalam tahap awal ini, Pemkab Blitar menggandeng PT. Djarum bupasebagai mitranya.

    Sebagai wujud keseriusan tersebut, Pemkab Blitar dan PT. Djarum pun melakukan penanaman benih tembakau Virginia di lahan marginal di Balai Penyuluhan Pertanian Kademangan. Kerjasama ini pun tangani langsung oleh Bupati Blitar, Rini Syarifah.

    [irp]

    “Sekali lagi melalui program penanaman tembakau ini, diharapkan dapat meningkatkan produksi dan kualitas tembakau di Kabupaten Blitar. Karena dalam kesempatan ini juga diserahkan alat pertanian khusus untuk tembakau kepada para petani tembakau melalui DBHCHT, sehingga diharapkan benar-benar membawa manfaat bagi para petani tembakau dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka,” kata Bupati Blitar, Rini Syarifah, Selasa (21/05/24).

    Untuk diketahui di Kabupaten Blitar merupakan salah satu daerah di Jawa Timur sebagai penghasil tembakau. Tercatat pada tahun 2023 lalu produksi tembakau lokal Kabupaten Blitar mencapai 756,25 ton.

    Sementara untuk produksi tembakau Virginia mencapai 34,70 ton. Khusus wilayah Kademangan hasil produksi tembakau Rajang kering 443 kg dengan luas lahan hanya 0,4 hektare.

    Tahun ini rencananya luas tanam tembakau di Wilayah Kabupaten Blitar mencapai 25 hektare dan demplot di BPP 0,2 hektare. Pemkab Blitar pun berharap dengan semakin luas lahan tanam, hasil panen tembakau juga melimpah dengan kualitas bagus.

    “Karena dalam kesempatan ini juga diserahkan alat pertanian khusus untuk tembakau kepada para petani tembakau melalui DBHCHT, sehingga diharapkan benar-benar membawa manfaat bagi para petani tembakau dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka,” paparnya.

    Selain melakukan penanaman benih tembakau, Pemkab Blitar dan PT Djarum juga memberikan bantuan peralatan tanam kepada petani. Diharapkan dengan fasilitasi ini dapat meningkatkan produktivitas petani tembakau di Bumi Penataran.

    [irp]

    Selain PT Djarum, Pemkab Blitar juga menggandeng PT. Petrokimia Gresik. Hal ini dimaksudkan agar kebutuhan pupuk petani tembakau bisa terpenuhi.

    “Selain itu saya juga minta patuhi pula aturan tentang penggunaan pupuk dan pestisida, sehingga tidak mencemari lingkungan. Karena sudah menjadi kewajiban para petani untuk ramah lingkungan, menjaga ekosistem dan berkelanjutan,” tutupnya. [owi/aje]

  • PDIP Bakal Usung Hengky Kurniawan, PKB Blitar Keep Calm

    PDIP Bakal Usung Hengky Kurniawan, PKB Blitar Keep Calm

    Blitar (beritajatim.com) – PKB Kabupaten Blitar keep calm dan tidak gentar jika harus berhadapan dengan Hengky Kurniawan yang kemungkinan bakal diusung oleh PDIP dalam Pilbup 2024 mendatang.

    Sekretaris PKB Kabupaten Blitar, M Rifa’i mengaku pihaknya masih sangat percaya diri bakal memenangi Pemilihan Bupati Blitar, Oktober 2024. PKB pun yakin calon yang diusungnya bisa mempertahankan kursi Bupati Blitar.

    Utamanya jika Cabup yang diusung adalah petahana dalam hal ini adalah Rini Syarifah. Jika mendapatkan rekom, PKB melihat peluang Rini Syarifah menang di Pilbup 2024 masih terbuka lebar.

    “Ya lah harus yakin (menang Pilkada), tapi kan kami harus melakukan koalisi-koalisi dengan partai lain,” ucap Rifa’i, Jumat (10/05/24).

    PKB Kabupaten Blitar sendiri nampaknya mantap untuk mengusung kembali Rini Syarifah atau Mak Rini. Meski PKB belum mengakui hal itu, posisi Mak Rini sebagai petahana sekaligus Ketua DPC tentu menjadi nilai tawar tersendiri.

    Apalagi menurut Rifa’i saat ini Parpol – Parpol kesulitan untuk mencari kader terbaiknya. Sehingga potensi PKB mengusung kembali kader terbaiknya yakni Rini Syarifah masih terbuka lebar.

    “Jadi tidak ada keraguan sama sekali lah PKB khususnya, kami hanya nunggu momen-momen saja lah, saya dengan Mak e untuk melakukan koalisi,” bebernya.

    Terkait pencalonan Hengky Kurniawan, PKB mengaku kalem dan tak gentar. PKB justru meragukan pencalonan Hengky Kurniawan untuk maju Cabup Blitar.

    “Ndak Yakin aku, justru orang yang ingin mencoba ke Blitar dalam rangkanya apa. Beliau kan juga pernah menjabat di Bandung Barat kog,” ragu Rifa’i.

    Meski demikian, PKB tidak mempermasalahkan hal itu. Partai berbasis agama utamanya NU itu mengaku siap untuk menghadapi siapapun dalam Pilbup Blitar 2024 mendatang.

    “Kalau saya no problem,” tutupnya.

    Kini patut dinanti pertarungan antara Mak Rini dengan Hengky Kurniawan. Akankah pertarungan antara kedua tokoh politik ini benar terjadi. Lantas jika hal itu terjadi siapa yang bakal keluar sebagai pemenangnya? [owi/aje]

  • PDIP Blitar Usung Hengky Kurniawan, sang Rival Tetap Optimis Mak Rini Menang

    PDIP Blitar Usung Hengky Kurniawan, sang Rival Tetap Optimis Mak Rini Menang

    Blitar (beritajatim.com) – Hengky Kurniawan telah mendaftar sebagai Calon Bupati Blitar dari PDIP. Langkah Hengky Kurniawan dan PDIP ini pun tentu dipantau oleh sang rival yakni  PKB.

    PKB Kabupaten Blitar pun tidak takut untuk menghadapi PDIP jika jadi mengusung Hengky Kurniawan. Partai yang diketuai umum, Muhaimin Iskandar tersebut masih yakin calon petahananya yakni Rini Syarifah atau Mak Rini tetap bakal bisa memenangkan Pilbup Blitar 2024 mendatang.

    “Jadi tidak ada keraguan sama sekali lah PKB khususnya, kami hanya nunggu momen-momen saja lah, saya dengan Mak e untuk melakukan koalisi,” kata Sekretaris DPC PKB Kabupaten Blitar, M Rifa’i, Rabu (08/05/24).

    PKB pun sangat yakin calon yang bakal diusungnya di Pemilihan Bupati Blitar 2024 mendatang bakal keluar sebagai pemenang. Meski PDIP mengusung nama kuat seperti Hengky Kurniawan.

    Sebaliknya PKB justru meragukan apakah Hengky Kurniawan bisa mendapatkan rekom PDIP sebagai Cabup Blitar. Pasalnya politikus sekaligus selebritas itu pernah menjabat sebagai Bupati Bandung Barat, dan disana dirinya mendapatkan prestasi yang cukup mentereng.

    “Ndak Yakin aku, justru orang yang ingin mencoba ke Blitar dalam rangkanya apa.Beliau kan juga pernah menjabat di Bandung Barat kog,” imbuhnya.

    Secara garis besar PKB Kabupaten Blitar tidak memperbolehkan pencalonan Hengky di PDIP. Pihaknya juga tidak gentar untuk menghadapi Hengky jika jadi diusung oleh PDIP.

    “Kalau saya no problem,” ucap Rifa’i.

    Bagi PKB, semua kemungkinan masih mungkin terjadi. Termasuk koalisi antara PKB dengan PDIP.

    PKB Kabupaten Blitar pun masih akan melakukan penjajakan dengan sejumlah partai politik untuk memulai pembicaraan terkait koalisi. Baik itu dengan PDIP maupun partai politik lain.

    “Ini jujur ya karena Pilkada serentak semua partai kelabakan kebingungan untuk mencari kader kader terbaiknya,” tutupnya. [owi/aje]