Tag: Rijanto

  •  Gubernur Jatim serahkan alat dan mesin pertanian ke petani Blitar

     Gubernur Jatim serahkan alat dan mesin pertanian ke petani Blitar

    Alhamdulillah Ibu Gubernur hari ini hadir dan turun langsung menyerahkan bantuan alat mesin pertanian bagi petani di Kabupaten Blitar

    Blitar (ANTARA) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan bantuan 39 alat mesin pertanian (alsintan) ke sejumlah kelompok tani di Blitar serta Tulungagung.

    Gubernur Khofifah mengemukakan penyerahan bantuan ini merupakan wujud nyata dukungan Pemprov Jatim dalam meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus kesejahteraan petani, termasuk di Kabupaten Blitar dan Tulungagung.

    “Kami sedang keliling ke berbagai kabupaten/kota untuk membagikan alat mesin pertanian bagi para petani. Saat ini utamanya adalah petani padi,” katanya dalam keterangannya di Blitar, Rabu.

    Ia mengatakan, salah satu bantuan alat mesin pertanian yang paling favorit di kalangan petani adalah mesin combine harvester. Penggunaan combine harvester dinilai sangat efektif dalam memotong lamanya waktu panen.

    “Kalau manual panen untuk 1 hektare biasanya memerlukan waktu satu minggu. Kalau menggunakan combine harvester hanya butuh waktu dua jam. Walau memang harganya tidak murah, namun bisa dibayangkan efektivitas penggunaan alat mesin pertanian ini,” kata dia.

    Selain meningkatkan produktivitas, kata dia, keberadaan combine harvester diharapkan juga dapat meningkatkan nilai tambah bagi kelompok pertanian penerima bantuan. Ketika panen selesai, kelompok pertanian penerima bisa menyewakan mesin combine harvester ke yang lain.

    “Sehingga mereka nantinya bisa punya nilai tambah selain memberi manfaat bagi kelompok tani yang lainnya,” kata dia.

    Berdasarkan data yang dihimpun oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jatim, sebanyak 320 unit alat mesin pertanian telah disiapkan oleh Pemprov Jatim untuk didistribusikan ke berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur.

    Bantuan alat mesin pertanian ini tidak lain sebagai upaya pemenuhan target luas tambah tanam di Jatim oleh pemerintah pusat.

    Diketahui bahwa luas tambah tanam Jawa Timur per 25 Agustus 2025 telah mencapai 1,6 juta hektare atau setara 61 persen dari target pemerintah pusat seluas 2,3 juta hektare.

    “Jatim saat ini sebagai lumbung pangan telah mencapai kedaulatan pangan. Dengan semakin naiknya produktivitas petani dan tercapainya target luas tambah tanam di Jatim, bukan tidak mungkin Jatim akan mendorong upaya pemerintah mewujudkan ketahanan pangan nasional,” kata dia.

    Sementara itu, Bupati Blitar Rijanto berterima kasih atas perhatian dan bantuan alat mesin pertanian dari Gubernur Jatim.

    “Alhamdulillah Ibu Gubernur hari ini hadir dan turun langsung menyerahkan bantuan alat mesin pertanian bagi petani di Kabupaten Blitar. Terimakasih ibu, bantuan ini benar-benar dibutuhkan oleh para petani kami,” katanya

    Sementara itu, penyerahan bantuan itu dilakukan di Desa Kaliboto, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar, yang disaksikan oleh Bupati Blitar Rijanto dan jajaran perangkat daerah Pemprov Jatim.

    Selain combine harvester besar, ada juga power threser multiguna mobile, corn sheller mobile dan beberapa alat lainnya.

    Pewarta: Asmaul Chusna
    Editor: Sambas
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Waskita Rombak Direksi & Komisaris, Ini Susunan Terbaru

    Waskita Rombak Direksi & Komisaris, Ini Susunan Terbaru

    Jakarta

    PT Waskita Karya (Persero) Tbk merombak jajaran komisaris dan juga memangkas jumlah direksi. Hal ini ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Rabu (20/8/2025).

    Dalam RUPSLB tersebut ditetapkan sejumlah nama yakni Abdul Rochim, Hasby Muhammad Zamri, Aqila Rahmani, Muhammad Harrirar Syafar, dan Muhammad Abdullah Syukri sebagai Dewan Komisaris baru. Kemudian juga memutuskan untuk memberhentikan Dedi Syarif Usman, T. Iskandar, Muhamad Salim, Addin Jauharuddin, dan Muradi sebagai dewan komisaris.

    Dalam RUPSLB tersebut diputuskan menghapus jabatan Direktur Risk Management, Legal, dan QSHE Waskita Karya yang sebelumnya dijabat oleh Anton Rijanto.

    Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita menyatakan, penyesuaian susunan pengurus merupakan wujud komitmen Perseroan agar tetap adaptif terhadap dinamika industri dan menyiapkan strategi dalam menghadapi tantangan ke depan.

    “Perubahan ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang Waskita untuk memperkuat fundamental perusahaan, meningkatkan sinergi, sekaligus memastikan pemulihan kinerja keuangan Perseroan. Proses restrukturisasi yang sedang kami jalankan pun akan terus menjadi prioritas,” ujar Ermy dalam keterangan resmi, Rabu (20/8/2025).

    Berikut susunan Dewan Komisaris dan Direksi Waskita Karya setelah perombakan

    Komisaris

    Komisaris Utama/Independen: Heru Winarko
    Komisaris: Ade Abdul Rochim
    Komisaris: Hasby Muhammad Zamri
    Komisaris Independen: Aqila Rahmani
    Komisaris Independen: Muhammad Harrirar Syafar
    Komisaris Independen: Muhammad Abdullah Syukri

    Direksi

    Direktur Utama: Muhammad Hanugroho
    Direktur Keuangan: Wiwi Suprihatno
    Direktur Business Strategic, Portfolio & Human Capital: Rudi Purnomo
    Direktur Operasi I: Ari Asmoko
    Direktur Operasi II: Dhetik Ariyanto

    Tonton juga video “Ungkap Arahan Pemenang Lelang Tol MBZ: Waskita Adalah Right to Match” di sini:

    (hns/hns)

  • Ternyata Banyak Desa di Blitar Bersedia Batasi Kapasitas Sound Karnaval Jadi 4 Subwoofer
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        8 Agustus 2025

    Ternyata Banyak Desa di Blitar Bersedia Batasi Kapasitas Sound Karnaval Jadi 4 Subwoofer Surabaya 8 Agustus 2025

    Ternyata Banyak Desa di Blitar Bersedia Batasi Kapasitas Sound Karnaval Jadi 4 Subwoofer
    Tim Redaksi
    BLITAR, KOMPAS.com
    – Sebanyak tujuh desa di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, sepakat membatasi kapasitas sound system dalam karnaval HUT RI ke-80, yang biasa disebut “karnaval agustusan”, maksimal empat subwoofer.
    Kesepakatan ini diambil sebagai bentuk kepatuhan terhadap aturan yang ditetapkan pihak kepolisian, termasuk larangan penggunaan truk untuk mengangkut perangkat sound system dan pencahayaan.
    Kapolsek Gandusari, AKP Heru Susanto, mengonfirmasi bahwa panitia karnaval agustusan Desa Sumberagung, Kecamatan Gandusari, telah bersedia mematuhi ketentuan tersebut.
    “Sudah. Pak Kades sudah mengabari saya. Panitia bersedia dengan batasan maksimal 4 sub (subwoofer) dan menggunakan pikap,” ujar Heru kepada Kompas.com melalui telepon pada Kamis (7/8/2025) malam.
    Karnaval agustusan Desa Sumberagung direncanakan berlangsung pada Sabtu (9/8/2025).
    Sebelumnya, panitia karnaval Desa Sumberagung sempat menunda pelaksanaan yang dijadwalkan pada Minggu (3/8/2025) karena belum menerima persetujuan terhadap batasan maksimal penggunaan sound system.
    Heru mengakui adanya diskusi yang cukup alot, di mana panitia awalnya menginginkan kapasitas maksimal sound system mencapai delapan subwoofer dan menggunakan truk untuk angkutan.
    Namun, mereka akhirnya sepakat mengikuti aturan kepolisian, sehingga izin pun diberikan.
    Heru menambahkan, meskipun ada keluhan dari sejumlah warga mengenai izin karnaval yang dikhawatirkan dapat mengganggu kesehatan bayi atau anggota keluarga yang sedang sakit, dia optimistis dengan batasan empat subwoofer, getaran suara dapat diminimalisir.
    “Semoga karnaval nanti berlangsung lancar tanpa ada hal-hal yang tidak kita inginkan,” ungkapnya.
    Kapolsek Talun, AKP Bambang Dwi, juga menyampaikan hal serupa terkait pelaksanaan karnaval di Desa Duren, Kecamatan Talun.
    “Alhamdulillah panitia dan yang lainnya bersedia mematuhi aturan. Pesertanya juga tidak banyak, hanya 12. Semoga nanti pukul 22.00 WIB sudah selesai,” tuturnya.
    Karnaval di Desa Duren dijadwalkan berlangsung pada Minggu (10/8/2025). Bambang berharap acara tersebut dapat menjadi percontohan bagi desa lain.
    Bambang juga menginformasikan bahwa masih ada tiga karnaval agustusan lainnya di wilayah hukum Polsek Talun, yakni di Desa Bajang pada bulan September, Desa Pasirharjo pada bulan November, dan Desa Jeblok pada bulan Desember.
    Selain itu, Kapolsek Bakung, AKP Purnomo, menyatakan bahwa tiga agenda karnaval di Kecamatan Bakung akan berlangsung sesuai aturan kepolisian, meskipun ia tidak mengungkapkan tanggal pasti pelaksanaannya.
    Sebelumnya, panitia karnaval Desa Sumberagung memilih untuk membatalkan acara setelah sosialisasi aturan dari kepolisian mengenai batasan kapasitas sound system.
    Di sisi lain, Ketua Persaudaraan Kepala Desa Indonesia (PKDI) Kabupaten Blitar, Rudi Puryono, menyatakan bahwa pihaknya sedang berupaya untuk mendapatkan izin penggunaan sound system berkapasitas hingga delapan subwoofer untuk karnaval agustusan di puluhan desa.
    Setelah bertemu dengan Bupati Blitar Rijanto dan Wakil Bupati Beky Herdihansah, Rudi mengungkapkan bahwa PKDI juga telah bersurat kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk mendukung tujuan tersebut.
    Kabupaten Blitar dikenal memiliki banyak pengusaha sound system skala menengah ke atas.
    Dalam beberapa tahun terakhir, karnaval agustusan yang biasanya menampilkan kendaraan hias bertema perjuangan kemerdekaan mulai beralih ke parade truk-truk pengangkut sound system berukuran besar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wapres Gibran Mendadak Ziarah Makam Bung Karno Bersama Khofifah
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        18 Juni 2025

    Wapres Gibran Mendadak Ziarah Makam Bung Karno Bersama Khofifah Surabaya 18 Juni 2025

    Wapres Gibran Mendadak Ziarah Makam Bung Karno Bersama Khofifah
    Tim Redaksi
    BLITAR, KOMPAS.com
    – Wakil Presiden
    Gibran Rakabuming Raka
    berziarah ke Makam Presiden Soekarno (Bung Karno) mengawali kunjungan kerjanya ke Kota Blitar, Jawa Timur, pada Rabu (18/6/2025).
    Dalam ziarah yang tidak dijadwalkan sebelumnya itu, Gibran didampingi oleh sejumlah pejabat antara lain Gubernur Jawa Timur
    Khofifah Indar Parawansa
    , Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin, dan Bupati Blitar Rijanto.
    Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Blitar, Toto Robandio, mengatakan agenda Gibran berziarah ke
    Makam Bung Karno
    memang terjadwal secara resmi.
    “Agenda dadakan. Kemarin secara
    rundown
    memang tidak ada. Tapi bisa jadi beliau memang ingin ziarah tidak diketahui,” ujar Toto saat dikonfirmasi
    Kompas.com
    melalui sambungan telepon, Rabu.
    “Mungkin kalau dibuntuti wartawan gak
    khusuk
    . Itu asumsi saya,” tambahnya.
    Menurut Toto, Gibran dan pejabat lainnya berziarah ke Makam Bung Karno di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, pada pagi hari sebelum memulai kegiatan resmi kunjungan kerja ke sejumlah tempat.
    Usai berziarah ke Makam Bung Karno, kata Toto, Gibran berkunjung ke Puskesmas Sukorejo, Kota Blitar, guna melihat jalannya program Pemeriksaan Kesehatan Gratis.
    Selanjutnya, kata Toto, Gibran mendatangi sentra kerajinan kendang jimbe yang terletak di Kelurahan Kelurahan Sentul, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar.
    Terakhir, lanjut Toto, Gibran menghadiri pembukaan pameran produk UMKM Blitar Djadoel di Alun-Alun Kota Blitar yang merupakan agenda kegiatan tahunan, bagian dari rangkaian Bulan Bung Karno.
    Toto menambahkan bahwa terdapat kegiatan tambahan yang juga tidak terjadwal sebelumnya, yakni kunjungan ke peternakan ayam milik Wakil Bupati Blitar Beky Herdihansah alias Kaji Beky di Kecamatan Wonodadi, Kota Blitar.
    “Kunjungan ke Kaji Beky itu menjadi yang terakhir. Nah ini juga tidak terjadwal sebelumnya,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wapres sebut pameran bisa tingkatkan pasar produk lokal

    Wapres sebut pameran bisa tingkatkan pasar produk lokal

    Blitar (ANTARA) – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming menyebut bahwa ajang pameran yang melibatkan UMKM bisa turut serta meningkatkan pasar produk lokal.

    “Produk dari Kota Blitar ini luar biasa sekali dan ini saya tadi pesan ke Pak Wali Kota untuk dikonsolidasikan sering-sering ikut pameran, sering-sering berkoordinasi dengan kementerian terkait, biar nanti produknya bisa terus naik kelas dan mendunia,” katanya di sela-sela mengunjungi Pasar Blitar Djadoel 2025 yang berlangsung di Aloon-Aloon Kota Blitar, Jawa Timur, Rabu.

    Ia mengapresiasi gelaran tersebut, sebab turut serta makin mengenalkan produk UMKM. Ia pun juga meninjau satu per satu stand pameran dan juga dialog langsung dengan pengelola.

    Ia menilai, produk UMKM yang dijual dan dipamerkan dalam ajang ini sudah bagus, baik dari sisi produk maupun pengemasan.

    Namun, dirinya juga meminta kepada kepala daerah agar menggandeng e-commerce sehingga produk dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga bisa lebih luas jangkauannya.

    “Tadi banyak produk menarik. Di tempatnya pak Bupati (Bupati Blitar Rijanto) ada jenang, tadi di tempatnya pak Wali (Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin) ada beberapa produk kendang. Produk dari Blitar ini luar biasa. Saya pesan ke pak Wali dikonsolidasikan, sering-sering ikut pameran. Sering koordinasi dengan kementerian terkait biar nanti produknya naik kelas mendunia. Dan akan saya suport untuk keterlibatan e-commerce,” kata dia.

    Wapres juga meyakini dengan pemasaran yang baik, diiringi juga antusiasme warga yang tinggi, produk-produk Indonesia akan jaya dan memiliki pasar yang kuat.

    “Saya lihat antusiasme warga luar biasa sekali, ramai sekali. Padahal ini hari pertama ya, hari pertama. Baru buka panas-panas tapi luar biasa sekali antusiasme dari warga,” kata dia.

    Pewarta: Asmaul Chusna
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Meski Belum Ditemukan Kasus Infeksi, Bupati Blitar Keluarkan SE Kewaspadaan Penyebaran Covid-19
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        12 Juni 2025

    Meski Belum Ditemukan Kasus Infeksi, Bupati Blitar Keluarkan SE Kewaspadaan Penyebaran Covid-19 Surabaya 12 Juni 2025

    Meski Belum Ditemukan Kasus Infeksi, Bupati Blitar Keluarkan SE Kewaspadaan Penyebaran Covid-19
    Tim Redaksi
    BLITAR, KOMPAS.com

    Bupati Blitar
    Rijanto menandatangani Surat Edaran tentang Kewaspadaan Penyebaran Covid-19, Kamis (12/6/2025).
    Meskipun hingga saat ini belum ditemukan kasus infeksi Covid-19 di wilayah Kabupaten Blitar.
    Surat edaran yang ditujukan pada sejumlah organisasi perangkat daerah dan instansi pemerintah lainnya itu dikeluarkan sebagai respon awal atas merebaknya kasus Covid-19 di sejumlah negara Asia dan dilaporkan telah mulai masuk Indonesia.
    Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Christine Indrawati mengatakan bahwa surat edaran tersebut lebih banyak bertujuan untuk kembali meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19.
    “Tekanan utamanya lebih pada edukasi kembali kewaspadaan Covid-19 pada masyarakat,” ujar Christine kepada
    Kompas.com
    melalui sambungan telepon, Kamis sore.
    Surat edaran tersebut, kata Christine, ditujukan kepada sejumlah instansi pemerintah terkait, yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kesehatan, dan rumah sakit umum daerah di Kabupaten Blitar.
    Lalu, Dinas Pendidikan, Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa TImur di Kabupaten Blitar, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blitar (Kemenag), dan seluruh camat di Kabupaten Blitar.
    “Diharapkan instansi-instansi tersebut dapat menyosialisasikan kewaspadaan Covid-19 melalui lembaga pendidikan termasuk yang berada di bawah Kemenag,” ungkapnya.
    “Juga agar para camat meneruskan kepada masyarakat luas melalui pemerintah desa. Kemudian juga kewaspadaan di tempat-tempat ibadah,” imbuh Christine.
    Kewaspadaan yang dimaksud, kata dia, adalah perilaku hidup bersih dan sehat, cuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer, dan menggunakan masker bagi yang sedang sakit saat berada di kerumunan.
    Bagi Dinas Kesehatan sendiri, kata dia, kewaspadaan Covid-19 dilakukan dengan melakukan pemantauan gejala-gejala infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) di tengah masyarakat.
    “Tapi sejauh ini data kasus ISPA tidak ada lonjakan yang cukup signifikan,” tuturnya.
    Menurut Christine, hingga saat ini pihaknya juga tidak menemukan adanya kasus positif Covid-19 di wilayah Kabupaten Blitar meskipun sulit untuk disimpulkan bahwa tidak ada penyebaran kasus.
    “Karena sekarang itu warga yang mengalami gejala yang patut diduga Covid-19 seperti gejala ISPA tidak ada yang mau dites, diswab,” tuturnya.
    Kata Christine, tenaga medis akhirnya hanya memberikan resep obat kepada mereka yang mengeluhkan gejala-gejala tersebut.
    “Kalau demam yang dikasih obat demam. Kalau batuk dikasih obat batuk. Apalagi sekarang memang tidak tersedia alat swab di puskesmas-puskesmas,” ujarnya.
    Lebih jauh, Christine mengatakan bahwa vaksinasi massal selama wabah Covid-19 di seluruh Indonesia diandaikan telah menumbuhkan kekebalan kolektif di kalangan masyarakat.
    Hal itu membuat dampak kesakitan yang ditimbulkan dari infeksi Covid-19 menjadi lebih ringan dan tidak mematikan terlepas dari varian apa pun yang menginfeksi.
    “Covid-19 itu kan disebabkan oleh virus. Jadi pada dasarnya yang terinfeksi akan sembuh dengan sendirinya melalui mekanisme anti bodi kekebalan tubuh. Jadi ya yang penting makan makanan bergizi dan istirahat yang cukup,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Anggaran Berkurang Rp255 M, Angka Stunting di Blitar Bisa Turun?

    Anggaran Berkurang Rp255 M, Angka Stunting di Blitar Bisa Turun?

    Blitar (beritajatim.com) – Anggaran penanganan stunting di Kabupaten Blitar tahun 2025 ini berkurang sebesar Rp255 miliar dari sebelumnya. Saat ini Pemerintah Kabupaten Blitar pun hanya menganggarkan dana Rp92 miliar untuk mengatasi permasalahan stunting.

    Jumlah itu jauh lebih kecil jika dibandingkan anggaran penanganan stunting tahun 2024 lalu yang mencapai Rp375 miliar. Kondisi ini tentu tidak ideal dalam upaya penurunan stunting di Kabupaten Blitar.

    “Alokasi anggaran yang sebelumnya mencapai Rp347 miliar tahun lalu, kini hanya tersisa Rp92 miliar. Penurunan ini cukup signifikan mencapai 73 persen. Tahun lalu, ada 58 sub kegiatan yang kami tag untuk mendukung stunting. Tahun ini hanya 40 yang diakui,” jelas Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kabupaten Blitar, Lila Erayunia, Kamis (12/6/2025).

    Pengurangan anggaran ini terjadi akibat efisiensi anggaran dari pemerintah pusat. Selain itu, hasil review dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) membuat beberapa sub kegiatan terpangkas. Dengan begitu, kegiatan yang dinilai tak secara langsung menyasar anak stunting, tidak diakui sebagai bagian dari pendukung program.

    Salah satu yang terdampak pemangkasan anggaran stunting ini adalah dinas kesehatan yang tahun lalu mendapat alokasi Rp62 miliar. Namun, kini hanya menerima sekitar Rp45,5 miliar untuk program stunting.

    “Anggaran itu paling besar dalam penanganan retardasi pertumbuhan anak,” jelas Lila.

    Meski berkurang, namun Pemerintah Kabupaten Blitar menjamin program-program pokok penanganan stunting tetap berjalan seperti biasa. Program tersebut antara lain penyediaan tablet tambah darah, pemenuhan gizi ibu hamil dan remaja putri, serta edukasi keluarga melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kabupaten Blitar.

    “Terpenting, meski anggaran terkena efisiensi, program tetap berjalan. Pencegahan pernikahan anak, pembinaan tim percepatan penurunan stunting (TPPS), dan kegiatan SOTH (Sekolah Orang Tua Hebat) masih terus kami laksanakan. Sebab, kegiatan itu langsung menyasar anak stunting,” jelasnya.

    Besar kecilnya anggaran, tentu sangat berpengaruh dalam upaya pengentasan stunting di Kabupaten Blitar. Pada tahun 2024, Pemerintah Kabupaten Blitar yang menganggarkan anggaran sebesar Rp375 miliar tercatat mampu menurunkan angka stunting dari 20,3 persen menjadi 17,8 persen.

    Di tengah kondisi itu Bupati Blitar Rijanto justru tak mau menyerah dan menargetkan penurunan angka stunting dari 17 persen menjadi 14,65 persen. Ini dianggap Rijanto sebagai target realistis yang terus dikejar.

    Namun, Bupati Rijanto menegaskan bahwa menuju angka nol (zero stunting) masih menjadi tantangan besar. Hasil identifikasi faktor determinan stunting di Kabupaten Blitar lebih dari 70 persen adalah dikarenakan pola asuh yang kurang tepat.

    Maka dari itu, menjadi suatu tantangan yang besar bagi Pemkab Blitar untuk bisa mengubah pemikiran orang tua dan memberikan pemahaman terkait pola asuh yang benar, gizi seimbang bagi ibu hamil dan balita.

    “Evaluasi dari provinsi tadi memberi semangat baru. Kuncinya keterpaduan, kekompakan, dan komitmen dari seluruh stakeholder. Tidak hanya OPD, tapi juga PKK, Aisyiyah, Muslimat, Fatayat, Baznas, hingga forum CSR turut terlibat,” ungkap Rijanto.

    Rijanto mengaku, dalam penanganan stunting perlu sinergi antara pemerintah daerah, pemerintah desa, NGO dan swasta, termasuk PKK. Tidak hanya itu, keberadaan puskesmas dan pustu integrasi layanan primer (ILP) tentu mendekatkan pelayanan ke masyarakat . Apalagi, Kabupaten Blitar sebagai produsen protein hewani memudahkan akses ketercukupan gizi. Namun tentu membutuhkan budaya gotong royong dan kepedulian yang tinggi di masyarakat.

    “Yang paling penting adalah perubahan perilaku. Pola hidup bersih dan sehat harus dibiasakan sejak dini. Kalau masyarakat sudah sadar, kerja pemerintah jauh lebih ringan,” pungkasnya. [owi/beq]

  • Sempat Macet, Proyek Perpusda Blitar Bakal Dilanjut dengan Anggaran Rp8 Miliar

    Sempat Macet, Proyek Perpusda Blitar Bakal Dilanjut dengan Anggaran Rp8 Miliar

    Blitar (beritajatim.com) – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kabupaten Blitar menegaskan bahwa proyek Perpustakaan Daerah (Perpusda) tidak akan jadi bangunan mangkrak. Pasalnya proyek tersebut akan dilanjutkan pengerjaannya pada tahun 2026 mendatang.

    Kepala Disperpusip Kabupaten Blitar, Jumali menyebut bahwa pihaknya telah mengajukan anggaran Rp.8 miliar untuk melanjutkan proyek Perpusda. Anggaran ini akan digunakan untuk menyelesaikan proyek Perpusda yang sempat macet pengerjaannya.

    “Tahun ini pemeliharaan supaya mutu bangunan tetap bertahan sama seperti review perencanaan,” ucap Jumali, Senin (9/6/2025).

    Sebelumnya proyek Perpusda Kabupaten Blitar ini dihentikan pada bulan Oktober 2024 lalu. Pemberhentian proyek ini dilakukan karena progres pembangunan tidak bisa memenuhi target.

    Kini di tahun 2025, proyek tersebut tidak bisa dilanjutkan pembangunannya karena adanya kebijakan efisiensi. Namun menurut Kepala Disperpusip Kabupaten Blitar, Jumali proyek itu akan kembali dilanjutkan pengerjaannya pada tahun 2026 mendatang.

    “Anggaran Rp8 miliar itu, untuk konstruksinya Rp.7,5 miliar, Rp.300 jutanya untuk konsultan pengawas dan Rp.100 juta review perencanaan dan sisanya DED,” bebernya.

    Jumali menyebut bahwa proyek Perpusda Kabupaten Blitar ini akan menjadi proyek strategis Bupati Rijanto dan Wakilnya Beky Herdihansah. Sehingga besar kemungkinan proyek ini akan dilanjutkan dan diselesaikan pada tahun 2026 mendatang.

    “Ini tahun 2026 masuk prioritas dari bapak Rijanto dan pak Beky,” tandasnya. [owi/aje]

  • 2 Sapi Kurban Megawati Seberat Lebih dari 1 Ton Disembelih di Blitar
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        7 Juni 2025

    2 Sapi Kurban Megawati Seberat Lebih dari 1 Ton Disembelih di Blitar Surabaya 7 Juni 2025

    2 Sapi Kurban Megawati Seberat Lebih dari 1 Ton Disembelih di Blitar
    Tim Redaksi
    BLITAR, KOMPAS.com
    – Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri memberikan dua ekor sapi untuk dipotong sebagai hewan kurban di Kota dan Kabupaten Blitar.
    Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Kabupaten Blitar, Rijanto mengatakan, dua ekor sapi yang masing-masing berbobot lebih dari satu ton itu telah diserahkan kepada takmir masjid di Kota dan Kabupaten Blitar.
    “Kemarin waktu berziarah ke Makam Bung Karno Ibu Mega memberikan hewan kurban bagi warga Kota dan Kabupaten Blitar,” ujar Rijanto saat ditemui di Kantor DPC PDI-P Kabupaten Blitar, Sabtu (7/6/2025).
    Menurut Rijanto, dua ekor sapi tersebut telah secara simbolik diserahkan oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P Said Abdullah, masing-masing kepada takmir Masjid Agung Kota Blitar dan takmir Masjid Darussalam, Kanigoro, Kabupaten Blitar.
    Bupati Blitar itu mengatakan, momen pemberian hewan kurban oleh Megawati itu menjadi istimewa karena dilakukan pada tanggal 6 Juni, bertepatan dengan Hari Lahir Bung Karno.
    “Jadi Ibu Mega sendiri beranggapan bahwa ini merupakan kurban yang istimewa yang diberikan setelah berziarah ke makam Ayahanda di hari lahirnya,” tutur dia.
    Kata Rijanto, pemotongan dua ekor sapi berjenis brahman itu dilakukan pagi hari ini, Sabtu.
    “Pemotongan dua ekor sapi kurban dari Ibu Megawati Soekarnoputri sudah dilakukan hari ini tadi. Satu ekor di Kota dan satu ekor di Kabupaten Blitar,” ujar Rijanto.
    Daging dari dua ekor sapi kurban tersebut, kata dia, telah dibagikan oleh takmir dari dua masjid di Kota dan Kabupaten Blitar kepada masyarakat yang berhak.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Megawati ziarah ke makam Bung Karno di Blitar

    Megawati ziarah ke makam Bung Karno di Blitar

    Blitar (ANTARA) – Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dan rombongannya melakukan ziarah ke makam Presiden pertama RI, Soekarno di Kota Blitar, Jawa Timur.

    Juru Bicara PDI Perjuangan Aryo Seno Bagaskoro mengemukakan momentum ziarah ini istimewa karena dilakukan saat ulang tahun Bung Karno (Soekarno). Kegiatan ini juga merupakan tradisi spiritual Ketua Umum DPP PDIP setiap tahun.

    “Hal ini tentu saja momen istimewa, ulang tahun Bung Karno. Ada banyak kawan senior partai ziarah,” katanya di sela-sela ziarah di makam Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jumat.

    Beberapa tokoh yang hadir di antaranya adalah mantan Menteri Sosial Tri Rismaharini, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, mantan Wali Kota Blitar Djarot Saiful Hidayat, Bupati Blitar Rijanto, dan beberapa tokoh lainnya.

    Ia menambahkan, bulan Juni adalah bulan Bung Karno. Di hari kelahiran Bung Karno ini, diharapkan kader juga merasakan kepemilikan yang tinggi terhadap Presiden pertama RI tersebut sebagai figur dan pemimpin.

    “Oleh karena kepemimpinan itu, seluruh kader dari berbagai daerah dan kota bersama. Spiritnya adalah Bulan Bung Karno identik dengan seluruh pemikiran, gerak, sari pati rasa dan juga seluruh warisan dari apa yang telah diberikan Bung Karno ke Indonesia itu menjadi bagian dari yang diperjuangkan seluruh kader PDIP,” kata dia.

    Rombongan Megawati hadir ke Blitar dan tiba di makam Bung Karno sekitar jam 13.00 WIB, setelah menempuh jalur darat dari Kediri.

    Rombongan lalu masuk ke area pendopo, tempat lokasi makam Presiden pertama RI tersebut. Mereka melakukan doa bersama.

    Namun, wartawan tidak diizinkan untuk masuk area pendopo di makam tersebut, sehingga menunggu dari luar.

    Setelah doa bersama selesai, rombongan keluar dari makam menuju ke Pendopo Kabupaten Blitar untuk ramah tamah.

    Dalam kesempatan itu, sejumlah kader juga menunjukkan dukungannya untuk Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, yang juga disambut dengan ucapan terima kasih.

    Selesai dari Blitar, rombongan kembali melanjutkan perjalanan ke Bandara Kediri.

    Pewarta: Asmaul Chusna
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025