Tag: Rijanto

  • Pengangguran di Blitar Capai 36 Ribu Jiwa, PR Buat Rijanto-Beky

    Pengangguran di Blitar Capai 36 Ribu Jiwa, PR Buat Rijanto-Beky

    Blitar (beritajatim.com) – Jelang berakhirnya 2024, angka pengangguran di Kabupaten Blitar masih cukup tinggi mencapai 36 ribu jiwa atau 4,91 persen berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS). Hal ini menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Bupati-Wakil Bupati terpilih, Rijanto-Beky.

    Dengan luas wilayah yang mencapai 22 kecamatan serta memiliki banyak potensi ekonomi, data ini tentu cukup miris. Lapangan pekerjaan masih menjadi hal yang sulit untuk dapatkan oleh pencari kerja di Kabupaten Blitar.

    “Menurut data statistik yang kami terima dari BPS tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada tahun 2024 ini adalah 4,91 persen ini sudah turun 0,54 persen dari TPT dari tahun 2023 yang mencapai 5,45 persen,” ungkap Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Blitar, Tavip Wiyono, Senin (9/12/2024).

    Ada berbagai faktor yang membuat tingkat pengangguran di Kabupaten Blitar masih cukup tinggi. Salah satunya adalah faktor Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di masa pandemi Covid-19 lalu.

    Selain itu faktor utamanya adalah masih kurangnya lapangan kerja yang ada di Kabupaten Blitar. Jika dibandingkan dengan wilayah sekitar Kabupaten Blitar memang masih jauh tertinggal dari sektor industri yang bisa menyerap banyak pengangguran.

    “Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Blitar mencapai 4,91 persen atau turun 0,54 persen poin dari TPT pada 2023 yang mencapai 5,45 persen, Angka ini cenderung menurun dibanding tahun 2022 lalu di mana angka pengangguran mencapai 40 ribu orang,” ungkap Ulfa Hamidah, Statistisi Ahli Muda BPS Kabupaten Blitar, Kamis (13/3/2024) lalu.

    Selama masa kepemimpinan Rini Syarifah sebenarnya sudah banyak upaya untuk menekan angka pengangguran tersebut. Salah satunya adalah dengan mengadakan job fair secara terbuka untuk para pencari kerja.

    Namun hal itu tentu tidak cukup untuk menyelesaikan permasalahan pengangguran yang ada di Bumi Penataran. Diperlukan pembukaan lapangan pekerjaan dan penumbuhan industri-industri baru agar puluhan ribu pengangguran tersebut bisa terserap.

    “Tentunya kami berharap untuk dengan adanya job fair bisa terdeteksi dan bisa mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Blitar,” harap Tavip. [owi/beq]

  • Menang Pilbup Blitar, Rijanto-Beky Bentuk Tim Sinkronisasi Program Lama dan Baru

    Menang Pilbup Blitar, Rijanto-Beky Bentuk Tim Sinkronisasi Program Lama dan Baru

    Blitar (beritajatim.com) – Rijanto-Beky resmi memenangi kontestasi Pemilihan Bupati Blitar 2024 ini. Pasangan yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Amanat Nasional (PAN) serta Partai Nasdem tersebut menang telak atas calon Petahana Rini Syarifah-Abdul Ghoni.

    Dalam rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Blitar diketahui bahwa pasangan Rijanto-Beky mampu memperoleh 504.655 suara. Unggul telak dari Rini-Ghoni yang hanya mendapatkan 137.706 suara.

    Kini Rijanto-Beky pun tinggal menunggu ditetapkan dan dilantik menjadi Bupati-Wakil Bupati Blitar periode 2025-2030. Sejumlah persiapan pun kini tengah dilakukan oleh tim Rijanto-Beky untuk menjalankan roda pemerintahannya.

    “Kami akan membentuk tim sinkronisasi daerah untuk menyelaraskan program-program pemerintah dan pimpinan daerah yang baru,”  ujar wakil ketua tim kampanye Rizky, Miftakhul Huda, Minggu (08/12/2024).

    Menurut Huda, pasangan Rijanto-Beky tidak muluk-muluk, semua gagasan dan janji politik selama pilkada bisa segera diakomodasi di awal tahun pemerintahan. Kendati begitu, dia berharap sebagian ide dan program kepala daerah yang baru bisa direalisasikan.

    “Paling tidak di 2025 nanti 20 persen dari visi misi bupati dan wakil bupati mulai bisa dikerjakan,” harapnya.

    Sementara itu, tim pemenangan Rini-Ghoni tampaknya tidak akan mengajukan gugatan terhadap hasil rekapitulasi suara tingkat kabupaten tersebut. Sebaliknya, mereka bersikap kesatria dengan menerima hasil akhir penghitungan suara ini.

    “Kami sampaikan selamat kepada Pak Riyanto dan Beky atas perolehan suara dalam Pilkada 2024 ini,” ujar Ketua tim pemenangan Rindu, Muhamad Rifa’i.

    Menurut dia, Bumi Penataran membutuhkan inovasi atau terobosan-terobosan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Hal ini hanya bisa diwujudkan dengan tekad dan keberanian dalam memimpin daerah.

    “Semoga bupati dan wakil bupati Blitar terpilih nanti mampu membawa Kabupaten Blitar lebih baik dan lebih maju lagi,” tandasnya. [owi/aje]

  • Pengamat: Tak Ada Logistik Bikin Mesin Politik Mak Rini di Pilbup Blitar Mogok

    Pengamat: Tak Ada Logistik Bikin Mesin Politik Mak Rini di Pilbup Blitar Mogok

    Blitar (beritajatim.com) – Pengamat politik dan sosial, M Trijanto menyebut kekalahan calon petahana Rini Syarifah atau Mak Rini dalam Pemilihan Bupati (Pilbup) Blitar 2024 ini disebabkan tidak adanya logistik. Hal itu berdampak pada mogok atau berhentinya mesin politik mendekati hari pencoblosan.

    Imbasnya, Mak Rini tumbang di tangan sang rival, Rijanto. Kekalahannya pun bukan tipis namun telak.

    Diketahui Mak Rini yang berpasangan dengan Abdul Ghoni hanya mendapatkan 137.706 suara. Tertinggal jauh dari rivalnya Rijanto-Beky yang mendapatkan 504.655 suara.

    “Banyak informasi dari bawah yang menegaskan bahwa logistik menjelang hari pencoblosan tidak ada sehingga mesin politik stagnan alias berhenti total,” ungkap Trijanto, Jumat (6/12/2024).

    Menurut Trijanto, kekalahan yang dialami oleh Mak Rini tersebut lumrah. Pasalnya dalam era demokrasi saat ini logistik menjadi penentu kemenangan seorang calon. Elektabilitas dan popularitas hanya menjadi pendukung dari logistik yang dimiliki oleh calon tersebut.

    “Dalam era demokrasi kapitalis bin super-super liberal seperti saat ini, penentu kemenangan bukanlah elektabilitas, popularitas dan bahkan kapasitas, tapi isi tas. Artinya kesiapan logistik untuk memenangkan pertarungan bebas ini sangat menentukan,” bebernya.

    Logistik menjadi hal yang sangat diperhitungkan oleh pemilih. Menurut Trijanto di era demokrasi yang kapitalis ini, masyarakat mempertimbangkan pilihannya berdasarkan logistik yang diberikan dari para calon.

    Praktik demokrasi ini dipandang Trijanto sebagai sesuatu hal yang tidak sehat. Evaluasi yang menyeluruh dari partai politik, masyarakat hingga penyelenggara pun harus dilakukan, agar praktik demokrasi liberal yang ditentukan oleh logistik ini bisa dihapuskan.

    “Pesta demokrasi super brutal, yang mana setiap calon diduga memang tidak mengedepankan aspek etika, moral dan norma sama sekali. Sekarang bayangkan, money politik dilarang dan ada sanksi pidananya secara tegas. Namun faktanya dalam pemilu legislatif dan eksekutif rata rata para pemenang selalu menggunakan money politik. Praktek demokrasi di negeri ini harus kita evaluasi, sehingga kedepannya nanti setiap pesta demokrasi akan mampu melahirkan figur pemimpin yang benar-benar mempunyai elektabilitas, kualitas dan kapasitas,” tandasnya. [owi/beq]

  • Pilbup Blitar 2024, Rijanto-Beky Bikin Petahana Tumbang

    Pilbup Blitar 2024, Rijanto-Beky Bikin Petahana Tumbang

    Blitar (beritajatim.com) – Pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Blitar nomor urut 1 Rijanto-Beky bikin paslon petahana, Rini-Ghoni tumbang. Ini didasarkan pada hasil rekapitulasi surat suara Pemilihan Bupati (Pilbup) 2024 yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Blitar.

    Pasangan Rijanto-Beky resmi meraih perolehan suara sebanyak 504.655 suara. Sementara pasangan calon nomor urut 2, Rini-Ghoni hanya mendapatkan 137.706 suara. Rijanto-Beky pun diketahui menang di semua kecamatan di Kabupaten Blitar.

    “Paslon nomor urut 1 Rijanto-Beky memperoleh 504.655 suara, sedangkan paslon nomor urut 2, Rini-Ghoni, hanya mendapatkan 137.706 suara,” ungkap Ketua KPU Kabupaten Blitar, Sugino, Kamis (5/12/2024).

    Diketahui suara sah pada Pilbup Blitar 2024 ini ada sebanyak 642.361 dan suara tidak sah 27.976. Rekapitulasi surat suara Pilbup Blitar pun resmi selesai digelar.

    Dengan hasil tersebut, paslon Rijanto-Beky mencatatkan perolehan suara sebesar 78,56 persen dari total suara sah, sementara paslon Rini-Ghoni hanya meraih 21,44 persen.

    “Jumlah suara sah dalam Pilbup Blitar sebanyak 642.361 dan suara tidak sah 27.976,” imbuhnya.

    Rijanto-Beky pun resmi keluar sebagai pemenang di Pilbup Blitar 2024 ini dengan menumbangkan petahana Rini Syarifah-Abdul Ghoni. Ini sekaligus menandakan kembalinya kejayaan PDIP di Kabupaten Blitar usai kalah di Pilbup 2020 lalu.

    Kala itu Rijanto-Marhaenis yang diusung PDIP dan berstatus sebagai petahana harus tumbang di tangan Rini-Rahmat Santoso. Kala itu Rini-Rahmat diusung oleh PKB dan PAN.

    Pertempuran itu pun kini berbalik dan Rijanto keluar sebagai pemenang. Sementara untuk kali kedua petahana harus tumbang di tangan sang penantang. [owi/beq]

  • Petahana Mak Rini Kalah di Pilbup Blitar Karena Uang? Ini Kata Pengamat

    Petahana Mak Rini Kalah di Pilbup Blitar Karena Uang? Ini Kata Pengamat

    Blitar (beritajatim.com) – Calon petahana Rini Syarifah atau Mak Rini kalah dalam Pemilihan Bupati (Pilbup) Blitar 2024. Dalam hitung cepat Lingkaran survei Indonesia (LSI) Denny JA, posisi Mak Rini berada di bawah Rijanto.

    Mak Rini kalah telak dari Rijanto. Calon petahana tersebut hanya mendapatkan suara 21,38 persen. Sementara rivalnya yakni Rijanto unggul mutlak sebanyak 78,68 persen suara.

    Isu yang berhembus di masyarakat, menyebut bahwa kekalahan Mak Rini adalah imbas kurangnya modal atau uang untuk menghadapi Pilkada 2024. Kurangnya uang yang dimiliki Mak Rini dan pasanganya Ghoni pun disinyalir menjadi penyebab berbaliknya suara rakyat sehari jelang pencoblosan.

    Lantas benarkah uang menjadi faktor kekalahan Mak Rini di Pilbup Blitar 2024 ini. Pengamat sosial politik sekaligus dosen Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar, Muhammad Iqbal Baihaqi menilai uang bukan satu-satunya faktor kekalahan Mak Rini.

    Menurut Iqbal, ada 2 faktor utama yang membuat petahana Rini Syarifah tumbang di tangan Rijanto-Beky. Kedua faktor itu adalah kejenuhan masyarakat serta mesin politik yang tak berjalan.

    “Kekalahan petahana ini disebabkan oleh satu kejenuhan masyarakat akan tokoh dan figur tersebut, mesin politik yang tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya,” ungkap Iqbal, Kamis (5/12/2024).

    Kejenuhan terhadap tokoh atau figur petahana menjadi penyebab utama kenapa incumbent bisa tumbang di Pilkada. Menurut Iqbal kejenuhan masyarakat terhadap figur ini merupakan dampak dari tidak adanya program yang menonjol selama petahana menjabat sebagai kepala daerah.

    Hingga akhirnya masyarakat menghendaki adanya perubahan atau inovasi yang bisa membawa angin segar bagi jalannya pemerintahan dan kepentingan publik. Itu bisa dijadikan celah oleh lawan dari incumbent untuk mengambil hati rakyat.

    “Selain itu kejenuhan masyarakat akan tokoh ini juga disebabkan oleh tingkah dan perilaku incumbent selama menjabat,” tegasnya.

    Ketika petahana tumbang itu juga membuktikan bahwa mesin politik yang dimiliki oleh sejumlah partai pengusungnya berjalan kurang maksimal. Sehingga kemenangan yang seharusnya diraih lebih mudah oleh petahana, terasa menjadi lebih sulit bahkan bisa gagal seperti yang terjadi di incumbent Bupati Blitar.

    Disinggung soal uang dan modal yang kurang, menurut Iqbal hal itu bukan lah yang paling krusial. Andaikan petahana kurang modal atau uang, maka kemungkinan kekalahannya pun tidak akan telak atau mutlak.

    “Kalau suaranya bagus tidak mungkin perbandingan yang terlalu signifikan dalam proses hitung suaranya,” tutupnya. [owi/beq]

  • Tim Petahana Mak Rini Buka-Bukaan Tumbang di Pilbup Blitar

    Tim Petahana Mak Rini Buka-Bukaan Tumbang di Pilbup Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Pemilihan Bupati (Pilbup) Blitar telah usai digelar. Meski hasil rekapitulasi belum keluar, namun dari sejumlah hitung cepat menunjukkan Cabup Blitar petahana, Rini Syarifah, kalah dari Rijanto.

    Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA adalah salah satu lembaga survei yang telah merilis hasil hitung cepat Pilbup Blitar 2024. Hasil hitung cepat LSI Denny JA menunjukkan pasangan nomor urut 01, Rijanto-Beky unggul mutlak dari pesaingnya, Rini-Ghoni yang berstatus sebagai petahana.

    Diketahui Rijanto-Beky mendapatkan suara sebanyak 78,68 persen suara. Sementara petahana Rini-Ghoni hanya memperoleh suara sebanyak 21,38 persen. Survei LSI Denny JA ini memiliki margin eror sebesar 8 persen.

    Hasil hitung cepat lain yang dimiliki oleh internal PDIP juga menunjukkan hal serupa. Pada hitung cepat PDIP, Rijanto-Beky memperoleh suara sebesar 78,56 persen.

    Rijanto-Beky pun unggul jauh dari sang rival yakni Rini Syarifah-Abdul Ghoni yang hanya mendapatkan 21,54 persen. Dengan kondisi tersebut kemungkinan besar sang petahana yakni Rini Syarifah yang kini berpasangan dengan Abdul Ghoni bakal tumbang di Pilkada 2024 ini.

    Ketua Tim Pemenangan Rini-Ghoni, M. Rifa’i pun buka-bukan penyebab petahana tumbang di tangan rivalnya. Menurut Rifa’i penurunan dukungan untuk petahana Rini-Ghoni terjadi sehari sebelum pencoblosan.

    Sehari pencoblosan banyak suara yang sebelumnya mendukung petahana berbalik arah. Hasilnya suara Rini-Ghoni hancur di hari pencoblosan.

    “Sebenarnya respon masyarakat selama ini bagus, kita juga tidak mau menyalahkan orang lain artinya masyarakat yang berpindah haluan gitu aja,” ungkap Rifa’i yang juga menjabat sebagai Sekretaris PKB Kabupaten Blitar tersebut, Rabu (4/12/2024).

    Sebenarnya petahana dan tim telah berupaya maksimal, namun semua upaya itu sia sia sehari jelang pencoblosan. Bahkan dari beberapa survei internal, suara petahana masih cukup bagus. Rifa’i pun nampak tidak memprediksi petahana Mak Rini bakal tumbang dengan selisih yang cukup jauh.

    “Upaya sudah maksimal waktu surveinya juga bagus tapi di H-1 jelang Pencoblosan itu sudah berbalik arah semuanya,” imbuhnya.

    Atas kekalahan ini, Tim Rini-Ghoni pun tidak mau menyalahkan pihak lain. Pihaknya pun menerima kekalahan ini sebagai bentuk bahwa masyarakat Kabupaten Blitar sudah tidak berkehendak lagi dengan kepemimpinan Mak Rini.

    “Ya itu saja kalau saya memaknai masyarakat sudah tergiur untuk berbelok arah,” imbuhnya.

    Rifa’i pun menepis isu keretakan hubungan antara Mak Rini dengan Abdul Ghoni di detik-detik terakhir pencoblosan. Menurut Rifa’i selama proses hingga hari pencoblosan Rini-Ghoni dan tim tetap solid.

    “Kita tetap solid, kok,” tegasnya.

    Pihaknya pun mengakui bahwa jelang hari pencoblosan, mesin politik petahana kurang maksimal baik itu secara kinerja maupun permodalan. Hal itulah yang disinyalir menjadi penyebab berbaliknya arah dukungan masyarakat jelang hari pencoblosan.

    “Ada modal tapi tidak maksimal,” tandasnya.

    Mak Rini pun kini harus bersiap menghadapi kenyataan dirinya bakal tumbang di pertemuan keduanya melawan Rijanto. Sebelumnya pada Pilkada 2020 lalu, Mak Rini berhasil menumbangkan Rijanto yang kala itu berstatus petahana. [owi/beq]

  • Rijanto-Beky Tinjau Lokasi Bencana Banjir Bandang di Blitar

    Rijanto-Beky Tinjau Lokasi Bencana Banjir Bandang di Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Blitar Rijanto-Beky meninjau langsung lokasi banjir bandang yang merusak puluhan rumah warga di Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar. Rijanto yang menjabat sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) meninjau langsung rumah-rumah warga yang sempat diterjang banjir bandang.

    Selain menyalurkan bantuan, dalam kesempatan tersebut Rijanto juga mengingatkan kembali tentang potensi bencana. Rijanto berharap masyarakat selalu waspada akan bencana hidrometeorologi.

    “Saya sebagai Ketua PMI Kabupaten Blitar saya hadir, PMI selalu di depan, asesmen bersama BPBD, Nanti akan ada data lebih komplit dan manakala nanti masyarakat membutuhkan air bersih maka akan kami salurkan bantuan air bersih,” ucap Rijanto, Ketua PMI Kabupaten Blitar, Senin (2/12/2024).

    Untuk diketahui wilayah Kecamatan Binangun dan Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar baru saja diterjang banjir bandang. Total ada 70 bangunan rumah yang terdampak banjir bandang, bahkan 2 di antaranya hanyut terbawa arus.

    Kondisi itu tentu mendapatkan simpati dari berbagai pihak. Tidak terkecuali bagi Rijanto-Beky yang baru saja mengklaim kemenangan di Pilkada 2024 ini. Rijanto dan Beky Herdihansah ingin melihat langsung kondisi masyarakat terdampak banjir bandang.

    “Itu tentunya kondisi yang sangat memprihatinkan inilah teman-teman semuanya saya dan mas Kaji Beky secara spontan datang, tentunya kondisi ini harus kita atasi bersama-sama saya yakin kalau semua ini cepat turun cepat gotong royong semua akan segera pulih,” tegasnya. [owi/beq]

  • Menang di Hitung Cepat Pilbup Blitar, Beky Ucapkan Terima Kasih untuk Rini-Ghoni

    Menang di Hitung Cepat Pilbup Blitar, Beky Ucapkan Terima Kasih untuk Rini-Ghoni

    Blitar (beritajatim.com) – Rijanto-Beky Herdihansah atau Beky keluar sebagai pemenang di Pemilihan Bupati (Pilbup) Blitar tahun 2024 versi hitung cepat. Berdasarkan hitung cepat yang dilakukan oleh internal Rijanto-Beky, diketahui bahwa pasangan calon Bupati Blitar nomor urut 1 tersebut memperoleh suara sebanyak 78,56 persen.

    Rijanto-Beky pun unggul jauh dari sang rival yakni Rini Syarifah-Abdul Ghoni yang hanya mendapatkan 21,54 persen. Terkait hal itu, Beky Herdihansah mengucapkan terima kasih kepada sang rival.

    “Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Mak Rini dan Mas Ghoni yang telah menjadi partner dalam menegakkan demokrasi di Kabupaten Blitar, ini bukan kemenangan Rijanto-Beky tapi ini merupakan kemenangan seluruh masyarakat Blitar,” ucap Beky di akun media sosial instagramnya, Minggu (1/12/2024).

    Beky berterima kasih kepada calon petahana yakni Rini Syarifah-Abdul Ghoni karena telah menjadi partnernya dalam menegakkan demokrasi di Kabupaten Blitar. Pria berambut biru itu menyebut bahwa kemenangan ini merupakan kemenangan masyarakat Blitar bukan hanya Rijanto-Beky.

    “Saya secara pribadi mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat Kabupaten Blitar yang telah mendukung dan saya mengimbau untuk tidak euforia berlebihan perbedaan pilihan dalam Pilkada adalah hal yang wajar,” imbuhnya.

    Beky meminta agar seluruh pendukung 01 dan 02 untuk bersatu dan mendukung program Bupati-Wakil Bupati Blitar terpilih. Diharapkan dengan dengan persatuan ini pembangunan di Kabupaten Blitar akan berjalan lebih cepat. “Sekarang saatnya bersatu bergerak bersama membangun Kabupaten Blitar,” pungkasnya. [owi/suf]

  • Rijanto-Beky Klaim Menang di Pilbup Blitar, Ini Kata Tim Rini-Ghoni

    Rijanto-Beky Klaim Menang di Pilbup Blitar, Ini Kata Tim Rini-Ghoni

    Blitar (beritajatim.com) – Pasangan Rijanto-Beky Herdihansah mengklaim unggul mutlak di Pemilihan Bupati (Pilbup) Blitar 2024. Klaim tersebut didasarkan pada hitung cepat yang dilakukan oleh internal Rijanto-Beky.

    Hasil hitung cepat tersebut menempatkan pasangan calon Bupati Blitar nomor urut 1 pada posisi unggul dengan perolehan suara sebanyak 78,56 persen. Sementara pasangan rivalnya, Rini Syarifah-Abdul Ghoni hanya mendapatkan 21,54 persen.

    Terkait hal itu tim pemenganan Rini Syarifah-Abdul Ghoni pun angkat bicara. Menurut Tim Rini-Ghoni klaim tersebut sah-sah saja. Namun pihaknya tetap akan menunggu hasil hitung resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Blitar mendatang.

    “Tidak apa-apa, boleh kok (melakukan hitung cepat), tapi kita tetap menunggu keputusan resmi dari KPU,” ucap Ketua Tim Pemenangan Rini-Ghoni, M. Rifa’i, Kamis (28/11/2024).

    Pada Pemilihan Bupati (Pilbup) Blitar 2024 ini, tim pemenangan Rini-Ghoni mengaku tidak melakukan hitung cepat. Sehingga pihaknya tidak mengeluarkan hasil penghitungan pasca pencoblosan.

    Rini-Ghoni lebih memilih untuk menunggu hasil hitung resmi yang bakal dikeluarkan oleh KPU Kabupaten Blitar. Tim Rini-Ghoni pun hanya mau mengakui hasil resmi KPU Kabupaten Blitar bukan dari hitung cepat atau survei.

    “Optimis (menang) selalu tapi kalau terkait hitung cepat kita tidak melakukannya,” tegasnya.

    Meski dari hitung cepat internal Rijanto-Beky menyebut bahwa Rini-Ghoni kalah telak, namun pasangan petahana tersebut mengaku tetap optimis untuk memenangkan Pilkada 2024 ini. Sebagai calon petahana Rini-Ghoni tetap optimis bisa unggul di versi KPU Kabupaten Blitar. [owi/beq]

  • Gus Iqdam Efek Bikin Rijanto-Beky Menang Mutlak di Pilbup Blitar

    Gus Iqdam Efek Bikin Rijanto-Beky Menang Mutlak di Pilbup Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Pasangan Rijanto-Beky Herdihansah mengklaim unggul mutlak Pemilihan Bupati (Pilbup) Blitar 2024. Klaim tersebut didasarkan pada hitung cepat yang dilakukan oleh internal Rijanto-Beky, dimana pada pasangan calon Bupati Blitar nomor urut 1 tersebut memperoleh suara sebanyak 78,56 persen.

    Rijanto-Beky pun unggul jauh dari sang rival yakni Rini Syarifah-Abdul Ghoni yang hanya mendapatkan 21,54 persen. Beky Herdihansah menyebut kemenangan mutlak versi perhitungan cepat ini merupakan efek dari Gus Iqdam.

    Diketahui bahwa pada Pilbup Blitar 2024 ini, Gus Iqdam memang mendukung sahabatnya yakni Beky Herdihansah untuk maju menantang petahana. Efek kehadiran kiai muda Nahdlatul Ulama (NU) itu pun benar-benar dirasakan oleh pasangan Rijanto-Beky.

    Jumlah jemaah Gus Iqdam yang mencapai puluhan bahkan ratusan ribu warga di Blitar dan sekitarnya ternyata membawa efek suara terhadap pasangan Rijanto-Beky.

    “ Meski masih hitung sementara, kemenangan ini juga efek dari Gus Iqdam dan Sabilu Taubah yang sudah mendukung pasangan Rizky (Rijanto-Beky),” ucap Beky Herdihansah, Rabu (27/11/2024) malam.

    Kemenangan ini pun tentu pasangan Rijanto-Beky cukup berbahagia. Meski ini masih versi hitung cepat, namun Rijanto-Beky tetap optimistis juga bakal menang versi hasil resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU).

    Bahkan Beky sudah berencana menyedekahkan seluruh gajinya sebagai Wakil Bupati Blitar untuk anak yatim-piatu. Ia pun berjanji akan menepati ucapannya tersebut setelah menjabat sebagai Wakil Bupati Blitar mendatang.

    “ Janji tersebut pasti akan saya lakukan namun sekarang jumlah gajinya saja saya belum tahu,” tegasnya.

    Sementara itu, Calon Bupati nomor urut 01 Riyanto mengaku dalam pilkada ini memang beda dengan sebelumnya. Karena dulu pihaknya tidak begitu ada tenaga atau lemah. Apalagi dia ulu tidak punya amunisi sama sekali.

    “ Namun dengan bergandengan si jambul biru atau mas Beky. Tentunya dia diminati anak-anak millenial. Kalau pasangan yang dulu gak diminati oleh millenial,” tutur Riyanto.

    Bahkan dalam pilkada ini Riyanto hanya mengharapkan masyarakat dapat menghendaki perubahan ke arah yang baik. Hal itu dapat diwujudkan dengan dukungan dari tim pemenangan dan relawan.

    Disinggung terkait koalisi partainya yang minoritas di legislatif. Riyanto menganggap hal itu tidak ada masalah. Sebab, legislatif dengan eksekutif harus sama-sama nergerak untuk mewadahi aspirasi masyarakat. Maka dari itu, kepentingan partai ditinggalkan dan diprioritaskan kepentingan rakyat.

    “ Dengan hasil ini paslon 01 bertekad untuk mengadakan perubahan dengan visi berdaya berjaya untuk semuanya. Karena Kabupaten Blitar punya potensi yang luar biasa, alam , wisata, peternakan dan pertanian yang perlu diberdayakan terus untuk kemakmuran bersama,” ungkapnya. [owi/aje]