Tag: Rijanto

  • Hubungan Mak Rini dan Rijanto Memanas, Bagaimana Nasib Transisi di Blitar?

    Hubungan Mak Rini dan Rijanto Memanas, Bagaimana Nasib Transisi di Blitar?

    Blitar (beritajatim.com) – Rini Syarifah tidak menghadiri acara penetapan Bupati Blitar terpilih yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Blitar pada Kamis (9/1/2025). Padahal Rini Syarifah menyandang status sebagai Bupati Blitar aktif.

    Banyak yang menduga ketidakhadiran perempuan yang akrab disapa Mak Rini itu berkaitan dengan kekalahannya di Pemilihan Bupati Blitar 2024. Mak Rini nampaknya masih berat hati sekaligus kecewa usai dirinya ditumbangkan oleh Rijanto.

    Jika ditarik ke belakang, sejak KPU Kabupaten Blitar mengumumkan hasil Pilkada, Mak Rini dan Rijanto nampaknya belum pernah bertemu kembali. Ucapan selamat atas kemenangan Rijanto-Beky dari Mak Rini pun belum pernah muncul ke publik. Hubungan keduanya pun seolah memanas.

    Ketidakharmonisan antara Mak Rini dan Rijanto ini semakin terasa saat hari penetapan Bupati Blitar terpilih kemarin. Mak Rini dan partai pengusungnya tidak ada yang hadir, PKB sebagai motor dari Mak Rini hanya mengutus salah satu stafnya untuk menghadiri acara penetapan.

    “Lepas dari pernah ketemu atau tidak saya kurang tahu ya (antara Mak Rini dan Rijanto) secara pribadi saya kurang tahu, tetapi yang jelas selama ini kan ada jembatan-jembatan yang menghubungkan dan sebagainya,” ucap Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Blitar, Supriadi, Sabtu (11/1/2025).

    DPC PDIP Kabupaten Blitar sendiri tidak mempermasalahkan kondisi yang terjadi saat ini. Dalam kontestasi tentu kekecewaan atas kekalahan yang terjadi menjadi hal lumrah.

    Namun demikian DPC PDIP Kabupaten Blitar menegaskan bahwa hubungan Rijanto dengan Mak Rini baik baik saja. Jika tidak terjalin secara langsung maka hubungan keduanya bisa lewat penghubung.

    “Saya rasa baik-baik saja hubungannya,” tegasnya

    Ketidakharmonisan antara Rijanto dengan Mak Rini ini sebenarnya menimbulkan kekhawatiran. Pasal tidak bisa dipungkiri bahwa Rijanto bakal meneruskan sejumlah program yang telah dicanangkan oleh Mak Rini sebagai Bupati Blitar aktif.

    Dengan kondisi yang terus memanas apakah mungkin transisi pemerintahan ini akan berjalan mulus. Tentu jika kondisi terus memanas maka akan menjadi tantangan tersendiri buat Rijanto selaku Bupati Blitar yang baru.

    “Kalau itu nanti tim transisi dengan pemerintah sekarang baik Sekda dan sebagainya saya kira di situ nanti akan ada diskusi yang membawa baik semuanya terutama program-program visi-misi baik itu dari Mak Rini sebagai bupati aktif dan pak Rijanto sebagai bupati terpilih usai pelantikan nanti,” pungkas pria yang juga menduduki jabatan sebagai Ketua DPRD Kabupaten Blitar tersebut. [owi/beq]

  • Berkas Pelantikan Lengkap, Rijanto Segera Jadi Bupati Blitar 2025-2029

    Berkas Pelantikan Lengkap, Rijanto Segera Jadi Bupati Blitar 2025-2029

    Blitar (beritajatim.com) – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blitar, Supriadi menyebut bahwa berkas pengusulan pelantikan Bupati Blitar terpilih telah lengkap. Berkas pengusulan pelantikan tersebut telah diajukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Blitar pada Jumat (10/1/2025) kemarin.

    Dengan kondisi tersebut maka pasangan Rijanto-Beky bakal segera menjabat sebagai Bupati-Wakil Bupati Blitar yang baru. Jika sesuai dengan rencana maka kemungkinan Rijanto-Beky bakal dilantik menjadi Bupati-Wakil Bupati Blitar pada tanggal 10 Februari 2025 mendatang.

    “Saya kira sudah memenuhi syarat semuanya,” jawab Supriadi perihal kelengkapan berkas pelantikan Rijanto-Beky pada Sabtu (11/1/2025).

    Berkas pengusulan pelantikan Bupati-Wakil Bupati Blitar terpilih pun kini telah diterima dan sudah diperiksa oleh DPRD Kabupaten Blitar. Dari hasil pemeriksaan berkas pengusulan yang diajukan oleh KPU Kabupaten Blitar tersebut sudah dinyatakan memenuhi syarat.

    “Ini nanti kan ada proses dari KPU sendiri, nanti tanggal 14 Januari nanti KPU akan dipanggil ke Provinsi untuk menentukan tanggal pelantikan, kalau tidak molor sesuai jadwal harusnya 10 Februari tapi tergantung keputusan tanggal 14 itu saat komisioner KPU Kabupaten Blitar dipanggil KPU provinsi,” tegasnya.

    KPU Kabupaten Blitar sendiri membenarkan bahwa pihaknya telah mengajukan berkas pelantikan bupati-wakil bupati terpilih ke DPRD Kabupaten Blitar. Bukan hanya itu KPU Kabupaten Blitar juga telah memberikan salinan Surat Keputusan (SK) penetapan Bupati-Wakil Bupati Blitar terpilih.

    “KPU telah menyampaikan salinan SK dan juga pengusulan kepada DPRD terkait pasangan calon bupati dan wakil bupati terpilih, untuk pengesahan dan tadi dihadiri oleh teman-teman komisioner KPU didampingi sekretaris KPU dan ditemui oleh Ketua DPRD Kabupaten Blitar,” ucap Sugino, Ketua KPU Kabupaten Blitar.

    Jika tidak ada halangan maka Rijanto-Beky bakal dilantik sebagai Bupati-Wakil Bupati Blitar periode 2025-2030 pada 10 Februari 2025 mendatang. Pelantikan ini pun akan dilakukan di gedung DPRD Kabupaten Blitar. [owi/beq]

  • Anggaran Infrastruktur Blitar Dipangkas 50%, Rijanto Tak Gusar

    Anggaran Infrastruktur Blitar Dipangkas 50%, Rijanto Tak Gusar

    Blitar (beritajatim.com) – Rijanto-Beky sebentar lagi akan memimpin Kabupaten Blitar. Sementara, mereka bakal berhadapan dengan sejumlah masalah, salah satunya anggaran infrastruktur di 2025 yang dipangkas sebesar 50 persen.

    Padahal perbaikan jalan dan infrastruktur umum lainnya masih menjadi pekerjaan rumah Kabupaten Blitar. Melihat kondisi itu, Bupati Blitar terpilih Rijanto nampaknya tak gusar dan tidak mau muluk-muluk dengan target 100 hari kerja pertamanya.

    Meski anggarannya minim, Rijanto tetap bertekad untuk kerja cepat demi kemajuan Kabupaten Blitar.

    “Ya kita tidak usah muluk-muluk program 100 hari tetapi kita lebih cepat lebih baik,” ungkap Rijanto usai ditetapkan sebagai Bupati Blitar terpilih, Kamis (9/1/2025).

    Diketahui anggaran perbaikan jalan dan infrastruktur Kabupaten Blitar 2025 hanyalah sebesar Rp60 miliar. Jumlah itu turun drastis dari 2024 yang mencapai Rp110 miliar lebih.

    Kondisi itu tentu membuat pusing dinas terkait dan juga Bupati Blitar yang baru. Pasalnya ditengah pemangkasan anggaran yang mencapai 50 persen, nyatanya Blitar masih memiliki 300 kilometer jalan rusak yang harus dilakukan perbaikan pada 2025 ini.

    Tentu masyarakat berharap agar Rijanto mampu melampaui apa yang dikerjakan oleh Mak Rini utamanya di sektor infrastruktur. Namun apakah hal itu mungkin dilakukan Rijanto pada tahun pertama, sedangkan anggaran untuk perbaikan infrastruktur justru dipangkas 50 persen lebih.

    “Pokoknya lebih cepat lebih baik bagi kita,” tegas Rijanto.

    Dengan kondisi tersebut sebenarnya diperlukan penyelarasan program. Sehingga program yang akan dikerjakan oleh Rijanto-Beky bisa selaras dengan program bupati sebelumnya yakni Rini Syarifah.

    “Tentunya itu nanti akan kita pelajari dengan teman-teman terkait,” tegasnya.

    Anggaran perbaikan jalan dan infrastruktur Kabupaten Blitar 2025 ini turun hingga 50 persen lebih. Pada 2025 ini, anggaran perbaikan jalan di Kabupaten Blitar hanya sebesar Rp60 miliar.

    Jumlah tersebut memang lebih kecil jika dibandingkan tahun 2024 lalu. Dimana pada tahun 2024 lalu anggaran perbaikan jalan dan infrastruktur Kabupaten Blitar mencapai Rp110 miliar.

    Kondisi ini tentu cukup ironis, pasalnya jalan rusak di Kabupaten Blitar masih mencapai 300 kilometer. Dimana mayoritas mengalami kerusakan kategori sedang hingga berat.

    “Anggaran Rp60 miliar ini nantinya hanya akan digunakan untuk pengerjaan proyek jalan dan drainase, karena tahun ini tidak ada alokasi anggaran proyek jembatan,” ungkap Kabid Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Blitar, Hamdan Zulkifli Kurniawan, Rabu (8/1/2025) lalu.

    Sebenarnya Dinas PUPR Kabupaten Blitar telah mengajukan anggaran sebesar Rp113 miliar. Namun pengajuan tersebut tidak disetujui oleh Pemerintah Kabupaten Blitar dan hanya diberikan Rp.60 miliar rupiah saja.

    Kondisi ini tentu cukup mengejutkan karena jalan di Kabupaten Blitar banyak yang rusak. Namun semua setelah ditetapkan, dimana Pemkab Blitar memberikan anggaran Rp60 miliar untuk perbaikan infrastruktur.

    “Alokasi anggaran Rp60 miliar ini nantinya akan digunakan untuk perbaikan jalan, hotmix maupun beton di Kabupaten Blitar, baik Blitar Selatan seperti Wonotirto, Bakung maupun wilayah lain seperti wilayah Blitar Utara seperti Nglegok, Garum, Gandusari yang jalannya juga banyak mengalami kerusakan,” bebernya. [owi/beq]

  • Tak Hadiri Penetapan Bupati Blitar Terpilih, Mak Rini Masih Sakit Hati?

    Tak Hadiri Penetapan Bupati Blitar Terpilih, Mak Rini Masih Sakit Hati?

    Blitar (beritajatim.com) – Bupati Blitar sekaligus calon petahana di Pilkada 2024, Rini Syarifah tidak menghadiri penetapan Bupati Blitar terpilih yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Blitar. Padahal perempuan yang akrab disapa Mak Rini tersebut juga telah diundang secara resmi oleh KPU Kabupaten Blitar.

    Yang tidak nampak di acara penetapan tersebut bukan hanya Mak Rini namun juga wakilnya yakni Abdul Ghoni. Ketidakhadiran Mak Rini dan Abdul Ghoni ini seolah memberikan isyarat bahwa dirinya belum rela kursi yang selama 5 tahun didudukinya direbut oleh sang rival Rijanto-Beky.

    “Untuk kegiatan penetapan pasangan calon ini, kita sebenarnya sudah mengundang pasangan nomor urut 2 bersama timnya juga, tetapi tidak hadir pada siang hari ini,” ungkap Sugino, Ketua KPU Kabupaten Blitar, Kamis (9/1/2025).

    Sebenarnya ketidakhadiran Mak Rini-Abdul Ghoni ini sudah bisa ditebak. Pasalnya beberapa bulan terakhir pasca kekalahan di Pilkada 2024 kemarin, Mak Rini juga sempat menghilang dari publik.

    Seolah terpukul atas kekalahannya, Mak Rini tidak nampak dalam beberapa kegiatan. Namun menjelang penetapan Bupati Blitar terpilih, Mak Rini sempat muncul ke publik saat meresmikan mal pelayanan publik Polres Blitar.

    Kemunculan Mak Rini pun tentu menjadi angin segar serta harapan, bahwa perempuan yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PKB Kabupaten Blitar itu bakal hadir di acara penetapan bupati terpilih. Namun harapan itu tak kunjung jadi kenyataan.

    “Kalau ke saya belum konfirmasi ketidakhadiran ya, mungkin ke teman-teman yang lain belum saya cek,” tegasnya.

    Sementara itu sang pemenang, Rijanto telah membuka tangan lebar-lebar. Bupati Blitar terpilih tersebut ingin semua pihak bersatu pasca penetapan ini.

    “Sekarang tidak ada lagi kubu 01 kubu 02 semua jadi satu untuk menyukseskan dan memajukan Kabupaten Blitar,” ucap Rijanto saat sambutan di acara penetapan Bupati Blitar terpilih.

    Rekonsiliasi antara kubu 01 dan 02 pun nampaknya perlu dilakukan, agar perpecahan diantara keduanya tidak semakin memburuk. Diperlukan kedewasaan dari kubu 02 serta diperlukan keterbukaan dari kubu 01. [owi/beq]

  • Rijanto Ditetapkan Jadi Bupati Blitar Terpilih Tanpa Didampingi Beky, Ada Apa?

    Rijanto Ditetapkan Jadi Bupati Blitar Terpilih Tanpa Didampingi Beky, Ada Apa?

    Blitar (beritajatim.com) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Blitar menetapkan Rijanto sebagai Bupati Blitar terpilih. Uniknya, Rijanto menghadiri acara penetapan Bupati-Wakil Bupati Blitar sendiri tanpa didampingi sang wakil yakni Beky Herdihansah.

    Tentu ini menimbulkan pertanyaan kemana wakil dari Rijanto tersebut. Lantas ada apa dibalik ketidakhadiran Beky dalam penetapan Bupati-Wakil Bupati Blitar terpilih. Terkait hal itu Rijanto pun angkat bicara.

    “Mas Beky tadi mendadak ada meeting di luar kota,” ungkap Rijanto, Kamis (9/1/2025).

    Disinggung soal ketidakhadiran Beky sebagai simbol keretakan, Rijanto langsung membantah hal itu. Menurut Rijanto, meski sang wakil absen dalam penetapan ini, namun dirinya dan Beky masih tetap kompak dan satu visi-misi.

    “Saya kira tidak ada karena kita sama-sama satu hati satu jiwa,” tegasnya.

    Lantas benarkah Beky, tidak menghadiri acara penetapan Bupati-Wakil Bupati Blitar karena ada kepentingan yang lain. Apakah acara tersebut jauh lebih penting daripada penetapan dirinya sebagai Wakil Bupati Blitar terpilih.

    Sebenarnya penetapan ini merupakan langkah awal, dari pasangan Rijanto-Beky memimpin Kabupaten Blitar. Sehingga masyarakat tentu berharap agar di bawah kepemimpinan Rijanto-Beky, Kabupaten Blitar bisa lebih maju kembali.

    Rijanto pun menyebut tidak ada program yang muluk-muluk dalam 100 hari kerjanya nanti. Bagi Ketua DPC PDIP Kabupaten Blitar tersebut yang terpenting adalah kerja nyata yang cekatan.

    “Ya kita tidak usah muluk-muluk program 100 hari tetapi kita lebih cepat lebih baik,” tandasnya. [owi/beq]

  • Gantikan Mak Rini, KPU Tetapkan Rijanto-Beky Jadi Bupati-Wabup Blitar Terpilih Besok

    Gantikan Mak Rini, KPU Tetapkan Rijanto-Beky Jadi Bupati-Wabup Blitar Terpilih Besok

    Blitar (beritajatim.com) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Blitar bakal menetapkan Rijanto-Beky Herdihansah sebagai Bupati-Wakil Bupati (wabup) Blitar terpilih untuk periode 2025-2030 pada Kamis (9/1/2025) besok.

    Rijanto bakal ditetapkan sebagai Bupati Blitar yang baru menggantikan Mak Rini yang tumbang di Pilkada 2024 kemarin.

    Begitu pula dengan Beky Herdihansah yang juga akan ditetapkan sebagai Wabup Blitar menggantikan Rahmat Santoso yang sebelumnya mundur dari jabatannya.

    Penetapan Bupati dan Wabup Blitar yang baru ini didasarkan pada Surat Dinas KPU RI No. 24/PL.02.7-SD/06/2025 Tentang Penetapan Pasangan Calon Terpilih Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota Serentak Tahun 2024.

    “KPU Kabupaten Blitar akan melaksanakan penetapan paslon bupati dan wakil bupati terpilih pada hari kamis, 09 Januari 2025 bertempat pukul 13:00 WIB,” ungkap Ibrahim Mukti, Komisioner KPU Kabupaten Blitar, Rabu (8/01/2025).

    Rijanto-Beky memang telah memenangkan Pilkada 2024. Pasangan yang diusung oleh PDIP, Nasdem dan PAN tersebut mampu menumbangkan calon petahana yakni Rini Syarifah atau Mak Rini. Diketahui Rijanto-Beky mampu unggul jauh dengan perolehan 504.655 suara.

    Dengan perolehan suara itu maka Rijanto pun resmi merebut kursi Bupati Blitar dari Ketua DPC PKB Kabupaten Blitar. Rijanto pun akan menjadi pemimpin Kabupaten Blitar selama 5 tahun mendatang.

    “Kegiatan tersebut berupa rapat pleno terbuka untuk menetapkan pasangan calon terpilih bupati dan wakil bupati blitar, acara tersebut akan dihadiri oleh forkopimda, DPRD Kabupaten Blitar,” tegasnya.

    Kini patut dinanti, seperti apa kepemimpinan Rijanto-Beky Herdihansah. Apakah keduanya mampu membawa perubahan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Blitar atau justru sama saja dengan pemimpin sebelumnya yakni Rini Syarifah. (owi/ted)

  • Blitar Belum Punya Rumdis Wabup, Beky Bakal ‘Numpang’ di Wisma Moeradi

    Blitar Belum Punya Rumdis Wabup, Beky Bakal ‘Numpang’ di Wisma Moeradi

    Blitar (Beritajatim.com) – Wakil Bupati (Wabup) Blitar Terpilih, Beky Herdihansah bakal ‘numpang’ di Wisma Moeradi usai dilantik nanti. Kondisi tersebut terjadi lantaran hingga saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar belum memiliki rumah dinas untuk wakil bupati.

    Juru Bicara Tim Transisi Pasangan Rijanto-Beky, Miftakhul Huda menjelaskan, Beky Herdihansah bakal menempati Wisma Moeradi sebagai rumah dinasnya. Bangunan yang lumayang tua itu akan digunakan Beky untuk beristirahat usai menjalankan tugasnya sebagai Wakil Bupati Blitar.

    “Tapi bukan menjadi tempat tinggal, hanya sebagai tempat transit saat mulai bertugas,” ungkap Huda, Senin (6/1/2025).

    Huda menjelaskan bahwa Beky memilih menggunakan Wisma Moeradi untuk rumah dinas karena pertimbangan dekat dengan Pendopo Ronggo Hadi Negoro (RHN). Lokasi Wisma Moeradi juga strategis untuk menjamu tamu-tamu wakil bupati.

    “Mudah dijangkau tamu-tamu Pak Wabup, ketika datang dan akan menemuinya,” jelasnya.

    Beky sebenarnya tidak mempermasalahkan soal Wisma Moeradi. Namun kondisi ini tentu cukup ironis, dengan kemampuan anggaran APBD yang mencapai Rp2,5 triliun tapi Pemkab Blitar tidak bisa membangun rumdis untuk Wabup Blitar.

    Oleh karena itu, salah satu program pada masa pemerintahan Bupati Rijanto dan Wabup Blitar Beky nanti, adalah pembangunan rumdin Wabup Blitar.

    “Infonya sudah pernah dianggarkan sebelum Covid-19 lalu, tapi kemudian terkena refocusing jadi dibatalkan,” ungkap Huda.

    Adapun Wisma Moeradi, peruntukan sebenarnya adalah wisma tamu milik Pemkab Blitar. Kondisi bangunannya sudah cukup tua, bahkan sudah seharusnya direhab.

    Oleh karena Huda menegaskan pihaknya mendesak Pemkab Blitar, secepatnya membangun rumdis wabup.

    “Nanti akan dibicarakan bersama tim anggaran pemkab, agar bisa mulai dibangun pada tahun 2025 ini. Meski tidak bisa penuh dengan anggaran 2025, bisa diselesaikan tahun berikutnya,” tegas Huda yang juga Anggota DPRD Kabupaten Blitar dari PAN ini.

    Sebelumnya, Wisma Moeradi juga sempat digunakan mantan Wabup Blitar, Rahmat Santoso saat pemimpin pada periode 2021-2023 lalu. Sebelum mengundurkan diri pada September 2023, karena maju sebagai calon legislatif (caleg) DPR RI dari Partai PAN. Beberapa hari lalu, Wabup Blitar Terpilih, Beky Herdihansah juga sempat melihat kondisi Wisma Moeradi dan melengkapi sarana pendukung sebagai rumdin. [owi/beq]

  • Kursi Sekda dan Beberapa Kadis Kabupaten Blitar Kosong Tahun Ini

    Kursi Sekda dan Beberapa Kadis Kabupaten Blitar Kosong Tahun Ini

    Blitar (beritajatim.com) – Kursi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Blitar bakal kosong pada tahun ini. Izul Marom yang saat ini menjabat sebagai Sekda Blitar bakal pensiun di bulan Juni 2025 mendatang.

    Selain itu, kursi sejumlah kepala dinas (kadis) di lingkup Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Blitar juga akan kosong. Beberapa kursi kadis yang kosong tersebut adalah Kepala Dinas Tenaga Kerja, Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik serta Kepala Inspektorat.

    “Betul, Pak Izul Marom bakal pensiun tahun ini bersama 3 pejabat eselon II b lainnya,” ucap Kabid Pengadaan, Pemberhentian dan Data, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Blitar, Erbi Erwancoro, Sabtu (4/1/2025).

    Sekadar untuk diketahui, saat ini Kursi Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Blitar ditempati oleh Tavip Wiyono, dimana pejabat eselon II itu bakal pensiun di bulan Maret 2025 mendatang. Sementara Agus Cunanto yang saat menjabat sebagai Kepala Inspektorat Kabupaten Blitar bakal pensiun di bulan April.

    Setelah itu barulah Sekda Blitar yakni Izul Marom yang bakal menyusul pensiun di bulan Juni 2025. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kabupaten Blitar, Herman Widodo juga akan menyusul pensiun di bulan September 2025 mendatang.

    Proses seleksi pun tentu akan dilakukan oleh Pemkab Blitar untuk mengisi kekosongan kursi Sekda dan beberapa kepala dinas tersebut. Seleksi pejabat ini pun akan berada dibawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Blitar yang baru yakni Rijanto-Beky Herdihansah.

    “Batas usia pensiun (BUP) untuk pejabat eselon II adalah 60 tahun atau sama dengan guru, kemudian pejabat eselon III pensiun pada usia 58 tahun,” tegasnya.

    Secara keseluruhan ada sekitar 458 aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Pemkab Blitar yang memasuki batas usia pensiun pada 2025. Dari jumlah tersebut, setidaknya ada beberapa pejabat teras di Kabupaten Blitar yang juga bakal purnatugas.

    Selain itu, ada beberapa kursi pejabat eselon IIb di Kabupaten Blitar yang kosong hingga kini. Di antaranya, kepala satuan polisi pamong praja, kepala dinas sosial, staf ahli bupati, dan asisten di sekretariat daerah. [owi/beq]

  • Bupati Blitar Terpilih Rijanto Dilaporkan ke Polisi, Ini Sebabnya

    Bupati Blitar Terpilih Rijanto Dilaporkan ke Polisi, Ini Sebabnya

    Blitar (beritajatim.com) – Bupati Blitar terpilih, Rijanto dilaporkan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Blitar terkait dugaan pelanggaran Undang-undang ITE. Pelaporan ini dilakukan KONI Kabupaten Blitar pada 29 Oktober 2024 lalu.

    Laporan ini buntut dari unggahan video Bupati Blitar terpilih Rijanto pada masa kampanye beberapa bulan lalu. Saat itu Rijanto diduga memberikan statement soal s-sport saat gelaran di Desa Gaprang, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar.

    “Kita hari ini berada di posko gerakan milenial, kegiatan Mobile Legends, kegiatan semacam ini, Mobile Legends ini, sebetulnya sudah diwadahi oleh pemerintah lewat KONI. Untuk di Kabupaten Blitar malah belum ada, maka mari kegiatan semacam ini mari kita bumikan untuk Kabupaten Blitar yang kita cintai,” ucap Rijanto dalam video tersebut.

    Ucapan Rijanto itupun membuat murka KONI dan organisasi E-Sports Indonesia (ESI) Kabupaten Blitar. Bahkan KONI Kabupaten Blitar merespon ucapan Rijanto itu dengan pelaporan ke Polres Blitar.

    “Memang ada dugaan tindak pidana pelanggaran ITE yang diduga dilakukan oleh Bapak Rijanto, KONI melakukan pengaduan kurang lebih tanggal 29 Oktober 2024, sekarang ditangani oleh teman-teman Polres Kabupaten Blitar,” ungkap Moch. Cholis, Kuasa Hukum KONI Kabupaten Blitar, Kamis (2/1/2024).

    KONI Kabupaten Blitar merasa dirugikan atas ucapan Bupati Blitar terpilih Rijanto yang menyebut olahraga E-Sport belum diberikan wadah. Padahal menurut KONI Kabupaten Blitar sejak 2022, olahraga E-Sport telah diberikan tempat dan difasilitasi.

    “Menurut kami adanya perbuatan melawan hukum. Saat ini tahapannya masih lidik dan masih meminta keterangan beberapa orang yang terkait dengan kejadian tersebut,” tegasnya.

    Informasi yang diperoleh Kuasa Hukum KONI dari aparat kepolisian dalam waktu dekat sejumlah pihak yang terkait dengan kasus itu akan dimintai keterangan. Termasuk pemilik rumah dimana Rijanto mengadakan turnamen E-Sport dan membuat video testimoni tersebut.

    “Insya Allah besok itu, informasinya dia akan mau melakukan pemanggilan undangan klarifikasi terhadap panitia yang pelaksanaan perlombaan e-sport di mana Pak Rijanto memberikan statementnya,” tandasnya.

    Kini patut ditunggu apakah kasus ini akan terus bergulir atau berhenti ditengah jalan. Tentu jika kasus ini terus diproses apakah bukti-bukti yang dimiliki KONI Kabupaten Blitar memenuhi syarat. Tentu semua ada di tangan penyidik Polres Blitar. [owi/beq]

  • Dua Tahun Tak Terbangun, Pasar Kesamben Blitar Jadi PR Rijanto-Beky

    Dua Tahun Tak Terbangun, Pasar Kesamben Blitar Jadi PR Rijanto-Beky

    Blitar (beritajatim.com) – Dua tahun sudah, Pasar Kesamben Kabupaten Blitar belum terbangun usai terbakar pada November 2022 lalu. 740 pedagang pun hingga kini masih menanti kapan realisasi pembangunan pasar tersebut.

    Selama dua tahun terakhir ini ratusan pedagang tersebut hanya menempati kios sementara yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Blitar.

    Realisasi pembangunan Pasar Kesamben Kabupaten Blitar ini pun tentu menjadi pekerjaan rumah untuk Rijanto-Beky. Para pedagang berharap di bawah kepemimpinan bupati yang baru yakni Rijanto-Beky, Pasar Kesamben bisa segera dibangun.

    “Semoga di bawah kepemimpinan bupati yang baru Pasar Kesamben bisa segera dibangun,” ungkap Mona, pedagang Pasar Kesamben Blitar, Senin (30/12/2024).

    Menurut Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kabupaten Blitar pembangunan Pasar Kesamben terus berproses. Saat ini, proses pembangunan Pasar Kesamben memasuki tahap revisi Rancang Bangun Rinci atau Detail Engineering Design (DED).

    Revisi DED ini dilakukan langsung oleh Kementerian PUPR. Saat ini Disperindag Kabupaten Blitar terus berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk menanyakan perkembangan pembangunan Pasar Kesamben.

    “Masih berproses revisi DED dari Kementerian PUPR,” ungkap Darmadi, Kepala Disperindag Kabupaten Blitar.

    Meski telah memasuki tahap revisi DED, namun Disperindag Kabupaten Blitar belum bisa memastikan kapan Pasar Kesamben bakal dibangun. Namun Disperindag Kabupaten Blitar berharap pembangunan Pasar Kesamben bisa terlaksana secepat mungkin.

    Namun demikian mustahil jika Pasar Kesamben bakal terbangun di masa kepemimpinan Rini Syarifah yang akan habis pada bulan Februari 2025 mendatang. Diperkirakan Pasar Kesamben Kabupaten Blitar ini baru terbangun pada kepemimpinan Bupati Blitar yang baru yakni Rijanto-Beky.

    “Insya Allah akan terbangun pada bupati berikutnya,” tandasnya. [owi/beq]