Tag: Ridwan Kamil

  • 5 Poin Pembelaan Poltracking soal Beda Hasil Survei Pilkada Jakarta 2024

    5 Poin Pembelaan Poltracking soal Beda Hasil Survei Pilkada Jakarta 2024

    Bisnis.com, JAKARTA — Lembaga survei Poltracking Indonesia memutuskan keluar dari Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi), imbas dari hasil survei Pilkada Jakarta 2024 yang dirilis pada pertengahan Oktober silam. 

    Pengumuman keluarnya Poltracking ini disampaikan langsung oleh Direktur Poltracking Indonesia M. Aditya Pradana melalui surat resmi yang diterima Bisnis, Selasa (5/11/2024).

    “Dengan hormat, Melalui surat ini, kami Poltracking Indonesia menyatakan keluar dari keanggotaan Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi). Demikian surat ini kami sampaikan, terima kasih atas perhatiannya,” tulis M. Aditya Pradana. 

    Direktur Poltracking Indonesia Masduri Amrawi menjelaskan lima poin pembelaan Poltracking seusai pihaknya dikenai sanksi oleh Persepi.

    “Betapa naifnya, kalau Poltracking harus mempertaruhkan rekam jejak dan reputasinya selama 12 tahun hanya gara-gara satu survei Pilkada Jakarta,” tuturnya. 

    Masduri juga menyatakan Poltracking merasa diperlakukan tidak adil. Tak hanya itu, dia mengatakan keluarnya Poltracking dari Persepsi bukan karena melanggar etik, tetapi dari awal pihaknya merasa ada anggota dewan etik Persepsi yang tendensius pada Poltracking Indonesia.

    “Biarkan publik yang menjadi hakim dan menilai, kebenaran akan menemukan jalannya,” tandasnya.

    Berikut poin-poin pembelaan Poltracking seusai dikenai sanksi dari Persepi:

    Dewan Etik Persepi tidak adil dalam menjelaskan perbedaan hasil antara LSI dan Poltracking karena hanya menjelaskan pemeriksaan metode dan implementasi dari LSI dapat dianalisis dengan baik. Namun, tidak dijelaskan bagaimana dan kenapa metode dan implementasinya dapat dianalisis dengan baik. Lebih jauh lagi hasil analisis tersebut juga tidak disampaikan ke publik. Padahal bagi Poltracking ini penting untuk disampaikan ke publik.
    Sejak awal Poltracking sudah menyerahkan 2000 data yang diolah pada survei Pilkada Jakarta dan raw data dari dashboard tersebut. Dikirmkan Poltracking pada 3 November 2024 dan hasilnya tidak ada perbedaan antara dua data tersebut.
    Dewan etik merasa tidak bisa memverifikasi data Poltracking, padahal sudah jelas Poltracking menyerahkan seluruh data yang diminta dan memberikan penjelasan secara detail.
    Poltracking mengolah 2000 data, tetapi data invalid tidak memiliki nilai dalam akumulasi hasil. Hal tersebut sudah dijelaskan di depan dewan etik pada dua kali pertemuan dan dalam keterangan tertulis.
    Bagi Poltracking, keputusan dewan etik tidak adil karena tidak proporsional dan akuntabel dalam proses pemeriksaan terhadap Poltracking dan LSI. Poltracking sudah melaksanakan semua Standar Operasional Prosedur (SOP) survei guna menjaga kualitas data. Hal tersebut sudah dipaparkan dan jelaskan kepada dewan etik.

    Hasil Survei Pilkada Jakarta Poltracking vs LSI 

    Survei Poltracking mencatat pasangan Ridwan Kamil (RK)-Suswono memeroleh angka elektabilitas sebesar 51,6% dan Pramono-Rano sebesar 36,4%. Pasangan yang diusung dari PDI Perjuangan (PDIP) itu berada di urutan kedua.

    Hasil Poltracking tersebut berbanding terbalik dengan Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang mengungkapkan bahwa pasangan Pramono Anung – Rano Karno memperoleh elektabilitas paling tinggi, sebesar 41,6%, melampaui elektabilitas Ridwan Kamil (RK) – Suswono yang sebesar 37,4%. 

    Adapun, Periode pengumpulan data Lembaga Survei Indonesia dilakukan pada 10-17 Oktober 2024, dan Poltracking Indonesia pada 10-16 Oktober 2024.

    Imbas dari perbedaan hasil tersebut, Dewan Etik Persepi melakukan pemeriksaan hingga akhirnya memberikan sanksi kepada Poltracking Indonesia. 

    Berdasarkan pernyataan resmi Persepi disebutkan bahwa Dewan Etik telah menyelesaikan penyelidikikan terhadap prosedur pelaksanaan survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia dan Poltracking Indonesia.

    Adpaun, kedua lembaga tersebut adalah anggota Persepi yang telah merilis tingkat elektabilitas tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang hasilnya menunjukkan perbedaan yang signifikan secara statistik, dengan waktu pengumpulan data yang sama.

    Periode pengumpulan data Lembaga Survei Indonesia dilakukan pada 10-17 Oktober 2024, dan Poltracking Indonesia pada 10-16 Oktober 2024.

    “Tujuan penyelidikan untuk mengetahui kenapa terjadi perbedaan hasil survei di antara kedua lembaga, dan mengidentifikasi apakah terjadi kesalahan dan pelanggaran dalam proses pelaksanaan survei hingga publikasi hasil survei,” sebut keterangan resmi Persepi yang dikutip pada Selasa (5/11/2024).

  • Golkar Pastikan KIM Plus Tetap Solid dan Dukung RK-Suswono di Pilkada DKI

    Golkar Pastikan KIM Plus Tetap Solid dan Dukung RK-Suswono di Pilkada DKI

    Bisnis.com, JAKARTA — Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono menegaskan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus masih konsisten dan kompak mendukung pasangan calon Ridwan Kamil-Suswono di kontestasi Pilgub Jakarta 2024.

    Tak hanya itu, Dave juga mengungkapkan bahwa Golkar dan partai-partai koalisi di KIM Plus tetap fokus dan bekerja optimal guna memenangkan pasangan RIDO (Ridwan Kamil-Suswono) di Pilkada 27 November mendatang.

    Hal tersebut disampaikan oleh Dave ihwal ramainya kabar tujuh anggota parpol di KIM Plus yang berbalik arah mendukung pasangan calon Pramono Anung-Rano Karno.

    “Ya kalau secara institusi partai tetap mendukung [Ridwan Kamil-Suswono]. Golkar dan juga partai-partai di KIM, terlepas dari tujuh orang itu tetap bekerja optimal untuk memenangkan RIDO di Pilkada ini,” ujarnya ketika ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, pada Senin (4/11/2024).

    Lebih lanjut, Politikus Golkar ini menyatakan tidak ada tanda-tanda KIM Plus berjalan masing-masing. KIM Plus tetap berjalan maksimal dalam mendukung RIDO di Pilkada Jakarta 2024.

    “Tidak ada tanda-tanda bahwa KIM Plus ini berjalan sendiri-sendiri, tidak [berjalan sendiri]. Semua KIM masih berjalan maksimal,” pungkasnya.

    Senada dengan Dave, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani juga mengungkapkan bahwa sampai sejauh ini di pihak KIM Plus sedang melakukan persiapan konsolidasi dan terus berkomunikasi untuk Pilkada mendatang.

    “Kita terus berkomunikasi supaya potensi yang besar menjadi kekuatan untuk 27 November yang akan datang,” ujarnya, pada Senin (4/11/2024).

    Sebelumnya, Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung bertemu dengan tujuh politikus dari partai politik anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. 

    Pertemuan berlangsung tertutup di kediaman Pramono di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (31/10/2024). 

    Adapun 7 politikus KIM Plus yang bertemu antara lain, Muhammad Ishaq (PPP), H.M Nafiudin (Partai NasDem), Ahmad Faisal (PSI), Firman Abdul Hakim (Partai PPP), Riko (Partai PAN), Ahmad Syukri (PKB), Redim Okto Fudin ( PKB).

    Sementara itu, seluruh partai yang tergabung dalam KIM Plus mengklarifikasi bahwa dukungan kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Ridwan Kamil – Suswono (RIDO) tetap solid, walaupun ada kabar tersebut.

    “Makanya malam ini kami nyatakan, kami semua 16 partai solid, kompak, semakin baik, semakin kuat, semakin optimis, semakin yakin dengan program-program yang kami tawarkan kepada warga Jakarta dan mendapat respon yang baik,” jelas Ketua Tim Sukses RIDO Ahmad Riza Patria dalam konferensi pers di Rumah Pemenangan RIDO, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis malam (13/10/2024). 

  • Poltracking Keluar dari Persepi Usai Disanksi Gara-gara Survei Pilkada Jakarta 2024

    Poltracking Keluar dari Persepi Usai Disanksi Gara-gara Survei Pilkada Jakarta 2024

    Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga survei Poltracking Indonesia memutuskan keluar dari Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) imbas dari hasil survei Pilkada Jakarta 2024. 

    Pengumuman keluarnya Poltracking disampaikan langsung oleh Direktur Poltracking Indonesia M. Aditya Pradana melalui surat resmi yang diterima Bisnis, Selasa (5/11/2024). 

    “Dengan hormat, Melalui surat ini, kami Poltracking Indonesia menyatakan keluar dari keanggotaan Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi). Demikian surat ini kami sampaikan, terima kasih atas perhatiannya,” tulis M. Aditya Pradana. 

    Dalam rilis resmi, Aditya mengaku Poltracking diperlakukan tidak adil oleh Dewan Etik Persepi, khususnya terkait hasil survei Pilkada Jakarta 2024 yang dipublikasikan lembaga tersebut pada akhir Oktober 2024. 

    Survei Poltracking mencatat pasangan Ridwan Kamil (RK)-Suswono memeroleh angka elektabilitas sebesar 51,6% dan Pramono-Rano sebesar 36,4%. Pasangan yang diusung dari PDI Perjuangan (PDIP) itu berada di urutan kedua.

    Hasil Poltracking tersebut berbanding terbalik dengan Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang mengungkapkan bahwa pasangan Pramono Anung – Rano Karno memperoleh elektabilitas paling tinggi, sebesar 41,6%, melampaui elektabilitas Ridwan Kamil (RK) – Suswono yang sebesar 37,4%. 

    Adapun, Periode pengumpulan data Lembaga Survei Indonesia dilakukan pada 10-17 Oktober 2024, dan Poltracking Indonesia pada 10-16 Oktober 2024.

    Imbas dari perbedaan hasil tersebut, Dewan Etik Persepi melakukan pemeriksaan hingga akhirnya memberikan sanksi kepada Poltracking Indonesia. 

    Menanggapi keputusan Persepsi, Poltracking Indonesia menilai Dewan Etik Persepi tidak adil dalam menjelaskan tentang perbedaan hasil antara LSI dan Poltracking. Menurut Aditya, Persepi hanya menjelaskan pemeriksaan metode dan implementasi dari LSI dapat dianalisis dengan baik. Tapi tidak dijelaskan bagaimana dan kenapa metode dan implementasinya dapat dianalisis dengan baik.

    Poltracking menyerahkan 2000 data yang diolah pada survei Pilkada Jakarta. Lalu dewan etik, meminta raw data dari dashboard, lalu dikirimkan pada tanggal 3 November 2024. Poltracking mengklaim tidak ada perbedaan antara dua data tersebut.

    Aditya menilai Dewan etik merasa tidak bisa memverifikasi data Poltracking, Padahal, kata dia, Poltracking sudah menyerahkan seluruh data yang diminta dan memberikan penjelasan secara detail.

    “Oleh karena itu, Sejak hari ini [5/11] kami telah memutuskan keluar dari keanggotaan Persepi. Kami keluar dari Persepi bukan karena melanggar etik.Tapi karena merasa sejak awal ada anggota dewan etik Persepi yang tendensius pada Poltracking Indonesia,” kata Aditya. 

  • 4
                    
                        Litbang Kompas Pilkada Jakarta 2024: Elektabilitas Pramono-Rano dan RK-Suswono Bersaing Ketat, Prabowo Paling Memengaruhi
                        Megapolitan

    4 Litbang Kompas Pilkada Jakarta 2024: Elektabilitas Pramono-Rano dan RK-Suswono Bersaing Ketat, Prabowo Paling Memengaruhi Megapolitan

    Litbang Kompas Pilkada Jakarta 2024: Elektabilitas Pramono-Rano dan RK-Suswono Bersaing Ketat, Prabowo Paling Memengaruhi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Litbang Kompas menggelar survei terkait elektabilitas pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur pada
    Pilkada DKI Jakarta
    2024.
    Hasilnya, elektabilitas cagub cawagub nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono bersaing ketat dengan cagub cawagub nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno.  
    Sementara cagub cawagub nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana masih terpaut jauh di bawah keduanya.
    “Elektabilitas paslon Pramono Anung-Rano Karno bersaing ketat terhadap Ridwan Kamil-Suswono,” ujar peneliti
    Litbang Kompas
    , Bestian Nainggolan, Selasa (5/11/2024). 
    Berikut ini angka elektabilitas ketiga paslon cagub cawagub di Pilkada Jakarta:
    Meski angka
    elektabilitas Pramono-Rano
    berada di atas Ridwan Kamil-Suswono, tetapi belum bisa disebut unggul signifikan. Sebab, masih berada dalam rentang
    margin of error
    survei, yakni sebesar 3,46 persen.
    Berdasarkan angka elektabilitas itu, sebanyak 56 persen responden mengaku pasti akan pilihannya dan tidak akan mengubahnya lagi. Selain itu, ada 39 persen responden yang mengaku bahwa pilihannya masih bisa berubah.
    Bagi responden yang belum menentukan pilihan, sebanyak 36,5 persen di antaranya mengaku menunggu debat selesai. Diketahui, debat Pilkada Jakarta tersisa satu kali lagi, yakni tanggal 17 November 2024.
    Selain itu, sebanyak 19,3 persen responden mengaku, tidak ada cagub yang sesuai dengan keinginan. Sebanyak 11 persen mengaku, menunggu rekomendasi dari orang yang dipercaya.
    Ada pula faktor tidak percaya dengan cagub cawagub saat ini, yakni 7,2 persen dan belum mengetahui visi dan misinya, yakni 4,7 persen.
    Survei yang digelar dari tanggal 20-25 Oktober 2024 ini diketahui menggunakan metode wawancara tatap muka.
    Adapun, jumlah responden yakni 800 orang yang dipilih acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat.
    Dengan metode itu, tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen. Survei ini juga dibiayai sepenuhnya oleh PT Kompas Media Nusantara.
     
    Pemilih ketiga paslon cagub cawagung itu dapat dibedah berdasarkan beberapa kategori. Pertama, dari asal partai politik.
    Pemilih Pramono-Rano paling banyak berasal dari PDI-P, yakni 66,4 persen.
    Pemilih yang berasal dari partai politik selain PDI-P juga cukup banyak yang mendukung Pramono-Rano, antara lain PKB 60,5 persen, Nasdem 45,5 persen, Demokrat 40,5 persen, Gerindra 37,2 persen, dan PKS 30,6 persen.
    Pemilih RK-Suswono paling banyak berasal dari Golkar, yakni 45,8 persen disusul Gerindra dengan 44,8 persen dan PKS sebesar 36,9 persen.
    “Pemilih PKB, PDI-P, Nasdem, dan Demokrat cenderung ke Pramono-Rano. Pemilih Gerindra, Golkar, dan PKS cenderung ke RK-Suswono,” lanjut Bestian.
    Adapun, pemilih Dharma-Kun relatif tersebar nyaris merata di pemilih yang terafiliasi dengan PDI-P, PKB, PKS, Demokrat, dan Gerindra.
    Kedua, berdasarkan kategori level pendidikan, pemilih dengan latar belakang pendidikan dasar mayoritas memilih Pramono-Rano dengan 43,6 persen. Sebanyak 36,2 persen lainnya memilih RK-Suswono dan 19 persen memilih Dharma-Kun.
    Pemilih dengan latar belakang level pendidikan menengah mayoritas juga memilih Pramono Rano dengan 38,1 persen. Sebanyak 34 persen lainnya memilih RK-Suswono dan 23,6 persen memilih Dharma-Kun.
    Sementara itu, pemilih dengan latar belakang level pendidikan tinggi terbelah relatif sama kuat ke tiga paslon. Rinciannya, RK-Suswono dipilih oleh 33,5 persen, Pramono-Rano dipilih oleh 30,6 persen, dan Dharma-Kun dipilih oleh 31,8 persen.
     
    Litbang Kompas
    juga menangkap siapa sosok yang paling memengaruhi pemilih di Pilkada Jakarta. Hasilnya, 49,7 persen responden menjawab, cagub cawagub yang didukung Prabowo Subianto paling memengaruhi pilihan di Pilkada Jakarta.
    Selain itu, sebanyak 46,6 persen responden menjawab, cagub cawagub yang didukung Joko Widodo juga paling memengaruhi pilihannya.
    Urutan ketiga dan keempat adalah cagub cawagub yang didukung Anies Baswedan dipilih 44,2 persen responden dan cagub cawagub yang didukung Basuki Tjahaja Purnama dipilih 39,9 persen responden.
    “Artinya, tokoh Jokowi dan Presiden Prabowo serta Anies Baswedan masih berpengaruh dalam menentukan pilihan warga Jakarta,” ujar Bestian.
    Meski, temuan lain dalam survei yang sama menunjukkan bahwa responden cukup independen dalam memilih.
    Ada pertanyaan, dalam menentukan cagub cawagub, siapakah pihak yang paling memengaruhi pilihan anda? Mayoritas responden atau 59,3 persen menjawab tidak ada.
    Hanya 20,5 persen responden yang menjawab keluargalah yang paling memengaruhi pilihan. Sisanya ada tokoh masyarakat dipilih 6 persen, dan teman kantor dan tetangga dipilih 5,8 persen.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 5
                    
                        Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Pramono-Rano 38,3 Persen, RK-Suswono 34,6 Persen, Dharma-Kun 3,3 Persen
                        Megapolitan

    5 Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Pramono-Rano 38,3 Persen, RK-Suswono 34,6 Persen, Dharma-Kun 3,3 Persen Megapolitan

    Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Pramono-Rano 38,3 Persen, RK-Suswono 34,6 Persen, Dharma-Kun 3,3 Persen
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Elektabilitas pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno, bersaing ketat dengan paslon nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono, menurut hasil survei Litbang
    Kompas
    periode 20-25 Oktober 2024.
    Menurut survei tersebut, elektabilitas Pramono-Rano berada di angka 38,3 persen. Sedangkan Ridwan Kamil-Suswono meraih 34,6 persen.
    Sementara, tingkat keterpilihan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, sebesar 3,3 persen.
    “Ridwan Kamil-Suswono 34,6 persen, Dharma Pongrekun-Kun Wardana 3,3 persen, Pramono Anung-Rano Karno 38,3 persen,” demikian hasil
    survei Litbang Kompas
    , dikutip
    Kompas.com
    , Selasa (5/11/2024).
    Survei juga memperlihatkan responden yang tidak menjawab atau belum memutuskan sebesar 23,8 persen.
    Adapun unggulnya Pramono-Rano dalam survei elektabilitas ini tidak bersifat absolut. Sebab,
    margin of error
     survei lebih kurang 3,46 persen. 
    Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 800 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jakarta.
    Menggunakan metode ini, tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen. Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas (PT Kompas Media Nusantara).
    Jika dibandingkan hasil jajak pendapat Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dirilis Rabu (23/10/2024), elektabilitas pasangan Pramono-Rano sebesar 41,6 persen juga bersaing ketat dengan pasangan Ridwan Kamil-Suswono yang mencatatkan tingkat keterpilihan sebesar 37,4 persen.
    Sedangkan perolehan elektabilitas Dharma Pongrekun-Kun Wardana cenderung stagnan sebesar 6,6 persen.
    Survei yang digelar LSI pada 10-17 Oktober 2024 ini melibatkan 1.200 responden warga Jakarta yang berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah.
    Responden dipilih menggunakan metode multistage random sampling. Dengan metode wawancara tatap muka, toleransi kesalahan atau margin of error survei sebesar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 5
                    
                        Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Pramono-Rano 38,3 Persen, RK-Suswono 34,6 Persen, Dharma-Kun 3,3 Persen
                        Megapolitan

    7 Poltracking Disanksi Dewan Etik Persepi Buntut Beda Survei Elektabilitas Pilkada Jakarta Megapolitan

    Poltracking Disanksi Dewan Etik Persepi Buntut Beda Survei Elektabilitas Pilkada Jakarta
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Dewan Etik Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) menjatuhkan sanksi kepada lembaga survei Poltracking Indonesia ihwal hasil survei elektabilitas tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Pilkada Jakarta 2024 periode Oktober 2024 yang berbeda dengan Lembaga Survei Indonesia (LSI). 
    Sanksi tersebut dijatuhkan setelah Dewan Etik Persepi meminta keterangan dari Poltracking dan LSI.  
    “Dewan Etik memberikan sanksi kepada Poltracking Indonesia untuk ke depan tidak diperbolehkan mempublikasikan hasil survei tanpa terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dan pemeriksaan data oleh Dewan Etik. Kecuali bila Poltracking Indonesia tidak lagi menjadi anggota Persepi,” demikian bunyi keputusan Dewan Etik Persepi.
    Keputusan tersebut ditandatangani Ketua Dewan Etik Asep Saefuddin dan dua anggota Dewan Etik Persepi, Hamdi Muluk serta Saiful Mujani.
    Dari hasil pemeriksaan, Poltracking Indonesia tidak berhasil menjelaskan ketidaksesuaian antara jumlah sampel valid sebesar 1.652 data yang ditunjukkan saat pemeriksaan, dengan 2.000 data sampel seperti yang dirilis ke publik.
    “Tidak adanya penjelasan yang memadai membuat Dewan Etik tidak bisa menilai kesahihan data,” bunyi keputusan Dewan Etik Persepi.
    Sebelumnya, sejak 29 Oktober 2024, Dewan Etik Persepi telah meminta Poltracking menunjukkan 2.000 data responden yang dirilis dalam survei publik.
    Poltracking sempat tidak dapat menunjukkan data tersebut dengan alasan sudah terhapus. Akan tetapi, pada 3 November 2024, data itu berhasil dipulihkan.
    Namun, setelah membandingkan data-data tersebut, ditemukan ketidaksesuaian.
    Oleh karena adanya perbedaan data itu, Dewan Etik Persepi tidak bisa memverifikasi kesahihan implementasi metodologi survei Poltracking.
    “Adanya dua dataset yang berbeda membuat Dewan Etik tidak memiliki cukup bukti untuk memutuskan apakah pelaksanaan survei Poltracking Indonesia telah memenuhi SOP survei atau belum,” tulis Dewan Etik Persepi.
    Sebaliknya, dari hasil pemeriksaan, ditemukan bahwa Lembaga Survei Indonesia telah melakukan survei sesuai dengan prosedur operasi standar (SOP) survei opini publik.
    “Pemeriksaan metode dan implementasinya dapat dianalisis dengan baik,” tulis Dewan Etik Persepi.
    Untuk diketahui, hasil jajak pendapat Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dirilis Rabu (23/10/2024) memperlihatkan, pasangan Pramono-Rano unggul pada Pilkada Jakarta 2024 dengan elektabilitas sebesar 41,6 persen.
    Sementara, pasangan nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono mencatatkan tingkat keterpilihan sebesar 37,4 persen.
    Sedangkan perolehan elektabilitas pasangan nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana cenderung stagnan sebesar 6,6 persen.
    Survei yang digelar LSI pada 10-17 Oktober 2024 ini melibatkan 1.200 responden warga Jakarta yang berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah.
    Sementara, menurut hasil survei Poltracking yang dirilis Kamis (24/10/2024), pasangan Pramono-Rano berada di urutan kedua dengan elektabilitas sebesar 36,4 persen.
    Menurut survei tersebut, pasangan Ridwan Kamil-Suswono memimpin dengan elektabilitas 51,6 persen.
    Selanjutnya, paslon independen, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, elektabilitasnya sebesar 3,9 persen.
    Adapun survei Poltracking ini digelar pada 10-16 Oktober 2024 dengan melibatkan 2.000 responden.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Alat bantu tuna netra sudah ada di TPS H-1 pencoblosan Pilkada Jakarta

    Alat bantu tuna netra sudah ada di TPS H-1 pencoblosan Pilkada Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta mengungkapkan alat bantu tuna netra (ABTN) dan logistik lainnya sudah ada di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pilkada DKI Jakarta maksimal satu hari menjelang hari pencoblosan atau 26 November 2024.

    “Distribusinya bersamaan dengan logistik lainnya, maksimal H -1 sudah ada di TPS,” kata Kepala Divisi Perencanaan dan Logistik Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Nelvia Gustina ujar dihubungi di Jakarta, Senin.

    KPU DKI menyediakan sebanyak satu ABTN di setiap TPS saat pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.

    “ABTN kami sediakan di TPS yang ada di DKI Jakarta. Jadi setiap TPS disediakan satu ABTN,” kata dia.

    Berdasarkan data, jumlah TPS di Jakarta sebanyak 14.835. Dengan demikian jumlah ABTN yang disediakan pun sama dengan jumlah TPS tersebut.

    Adapun distribusi logistik Pilkada DKI 2024 termasuk ABTN sudah selesai dilakukan oleh penyedia ke gudang KPU kabupaten/kota pada 30 Oktober 2024.

    Selanjutnya, pihaknya akan melakukan distribusi dan serah terima logistik Pilkada dari KPU kabupaten/kota ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) pada 14 November 2024 ditandai dengan Berita Acara Serah Terima dari KPU kabupaten/kota ke PPK.

    Untuk Kepulauan Seribu, kata dia, ada kekhususan. Yakni distribusi logistik dari gudang KPU kabupaten dilakukan langsung ke kelurahan pada H-1 hari pemungutan suara.

    “Kepulauan Seribu ada kekhususan didistribusikan dari gudang KPU kabupaten, nanti H-1 langsung ke kelurahan dan malam atau paginya hari H langsung ke TPS. Untuk logistik turun tidak melalui kecamatan, khusus untuk Kepulauan Seribu saja,” demikian kata dia.

    Pemungutan suara Pilkada Jakarta 2024 akan diadakan pada 27 November 2024. Pilkada DKI Jakarta kali ini diikuti pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), paslon nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dan paslon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel).

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Mitigasi Bencana di Seluruh TPS Pilkada di Jabar, Mana Wilayah Paling Rawan?

    Mitigasi Bencana di Seluruh TPS Pilkada di Jabar, Mana Wilayah Paling Rawan?

    Liputan6.com, Bandung – Pemerintah Jawa Barat (Jabar) mengkklaim sudah memitigasi bencana alam diseluruh lokasi tempat pemungutan suara (TPS) pemilu kepala daerah (Pilkada) serentak 2024.

    Jumlah TPS di Provinsi Jabar yakni 140.457 TPS dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) berjumlah 35.714.901 orang. Menurut Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Machmudin, mitigasi bencana tersebut dilakukan oleh tiga otoritas berwenang jauh hari sebelumnya.

    “Kalau TPS sih sudah diantisipasi. Sudah berapa kali Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah beberapa kali koordinasi dan juga simulasi. Termasuk tadi di daerah-daerah yang akan terjadi puncak hujan ekstrem seperti Kabupaten dan Kota Bogor, Kabupaten dan Kota Sukabumi,” ujar Bey ditulis Bandung, Sabtu (2/11/2024).

    Bey juga mengatakan bahwa otoritasnya telah menetapkan status siaga bencana alam dari 30 Oktober-April 2025. Hal itu merujuk kepada prakiraan BMKG soal puncak musim hujan di Provinsi Jabar mulai November 2024.

    Bey mengatakan selain bencana alam saat memasuki puncak musim hujan, ancaman lainnya itu yakni bencana gempa menimpa Sesar Lembang yang mengancam beberapa daerah.

    “Ya kalau Sesar Lembang kan ada empat kabupaten dan kota jadi Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kota Cimahi. Tapi kan tidak hanya itu seperti hujan, puncak hujan ini kan akhir November 2024 yang tentunya (rawan) ini di Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten dan Kota Bogor dan Sukabumi itu yang paling harus diwaspadai,” ujar Bey.

    Bey memastikan seluruh kelompok penanganan bencana di Provinsi Jabar telah siap menghadapi kebencanaan baik potensi Sesar Lembang hingga hidrometeorologi akhir tahun ini.

    Kelompok penanganan bencana itu terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) provinsi dan koordinasi dengan kabupaten dan kota, relawan, Polri, TNI siap siaga menghadapi bencana.

    “Karena kita daerah rawan bencana memang harus siap siaga. Jadi tidak hanya pemerintah provinsi tapi seluruh pemerintah daerah kabupaten kota. Dan juga masyarakat harus terus diingatkan,” kata Bey.

    Selain dari data BMKG, Pemerintah Jabar juga menerima catatan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).

    Berdasarkan wilayah potensi gerakan tanah di Provinsi Jabar pada bulan Oktober 2024 terdapat 473 kecamatan dari 627 kecamatan setara 75,44 persen di 27 kabupaten dan kota yang memiliki potensi gerakan tanah atau tanah longsor kategori menengah dan tinggi.

    “Dari hasil simulasi tadi angkanya cukup mengerikan. Jadi jalan satu-satunya harus siap akan terjadi bencana,” ucap Bey.

    Status siaga bencana alam ini telah tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 360/Kep.580-BPBD/2024 tentang status siaga dan Nomor 360/Kep.581-BPBD/2024 tentang pos komando penanganan darurat bencana banjir, banjir bandang, cuaca ekstrem, gelombang ekstrim dan abrasi, serta tanah longsor Provinsi Jawa Barat tahun 2024/2025.

    Dengan Surat Keputusan Gubernur tersebut, perlu dilaksanakan upaya kesiapsiagaan darurat bencana yang bersifat cepat, tepat, dan terpadu sehingga mampu meminimalisir potensi dan dampak bencana.

    “Berdasarkan pasal 16 Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang penyelenggaraan penanggulangan bencana menyebutkan bahwa kegiatan kesiapsiagaan dikoordinasikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD, diperkuat dengan pelaksanaan apel siaga bencana hidrometeorologi tingkat Provinsi Jawa Barat yang sedang kita laksanakan,” tukas Bey.

     

    Murahnya Harga Susu Kambing Segar untuk Menangkal Corona Covid-19 di Cilacap

  • Bawaslu perkuat pengawasan dengan lantik 2.386 PTPS di Jakut

    Bawaslu perkuat pengawasan dengan lantik 2.386 PTPS di Jakut

    satu pengawas mengawasi satu TPS

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jakarta Utara memperkuat pengawasan tahapan pilkada di daerah itu dengan melantik 2.386 pengawas tempat pemungutan suara (PTPS).

    “Jumlah mereka sesuai dengan jumlah TPS dan satu pengawas mengawasi satu TPS,” kata anggota Bawaslu Jakarta Utara Yapto Sendra di Jakarta, Senin.

    Ia mengatakan pengawas TPS bekerja mulai dari 23 hari sebelum pemungutan suara dan tujuh hari setelah pemungutan suara

    Ia menjelaskan pengawas TPS memiliki tugas penting dalam proses pemilihan mulai dari mengawasi seluruh tahapan pemungutan dan penghitungan suara di TPS.

    Kemudian, mencegah pelanggaran dan kecurangan, serta menjaga netralitas proses pemilihan.

    Melaporkan kejadian atau potensi pelanggaran, seperti adanya politik uang, tekanan atau intimidasi terhadap pemilih dan membuat laporan hasil pengawasan sebagai bukti administratif jika ditemukan pelanggaran.

    “Mereka bertugas secara efektif pada hari pemungutan suara dan bisa berlanjut hingga penghitungan selesai,” katanya.

    Dirinya berharap kehadiran mereka diharapkan dapat menjamin transparansi dan kejujuran pemilihan sehingga proses pemilihan berlangsung sesuai dengan aturan yang berlaku, menjaga kejujuran dan integritas.

    Selain itu, mereka juga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dengan memberikan rasa aman bagi pemilih dan meningkatkan kepercayaan terhadap proses pemilihan sehingga partisipasi masyarakat dalam pemilihan bisa meningkat.

    “Mereka berperan penting untuk memastikan bahwa hasil pemilihan merefleksikan pilihan masyarakat secara akurat dan adil,” katanya.

    Sebelumnya, KPU Jakarta Utara telah menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada DKI Jakarta di wilayah tersebut sebanyak 1.345.815 pemilih.

    Jumlah pemilih itu terdiri dari 666.181 pemilih pria dan 679.634 pemilih perempuan yang akan mencoblos di 2.386 TPS yang tersebar di enam kecamatan dan 31 kelurahan di Kota Jakarta Utara.

    KPU DKI Jakarta juga telah menetapkan tiga pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.

    Ketiga paslon tersebut adalah Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) nomor urut 1, Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dari independen nomor urut 2 serta Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel) nomor urut 3.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024

  • Pengamat Nilai Ridwan Kamil Butuh Dukungan Prabowo dan Jokowi karena KIM Plus Tak Terlihat Solid
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 November 2024

    Pengamat Nilai Ridwan Kamil Butuh Dukungan Prabowo dan Jokowi karena KIM Plus Tak Terlihat Solid Megapolitan 4 November 2024

    Pengamat Nilai Ridwan Kamil Butuh Dukungan Prabowo dan Jokowi karena KIM Plus Tak Terlihat Solid
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, menilai langkah calon gubernur Jakarta nomor urut 1,
    Ridwan Kamil
    , bertemu dengan Presiden
    Prabowo
    Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (
    Jokowi
    ) merupakan upaya untuk meminta dukungan kedua tokoh tersebut.
    Hal ini, kata Ujang, merupakan efek dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang dianggap tidak solid membantu memenangkan Ridwan Kamil dan
    Suswono
    pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.
    “Kita tahu bahwa kondisi saat ini kelihatannya KIM Plus di Jakarta itu tidak kompak, tidak bersatu, tidak bersinergi (memenangkan Ridwan Kamil-Suswono), jalan masing-masing. Itu dibuktikan dengan ada banyak kader-kader partai KIM Plus, para caleg gagal yang mendukung Pramono-Rano,” kata Ujang kepada
    Kompas.com
    , Minggu (3/11/2024).
    “Itu kan menjadi sesuatu yang merugikan bagi Ridwan Kamil dan Suswono yang telah didukung dan diusung oleh KIM Plus,” lanjutnya.
    Menurut Ujang, dukungan dari banyaknya partai politik yang tergabung di KIM Plus bukan berarti bisa memastikan Ridwan Kamil memenangi
    Pilkada Jakarta 2024
    .
    Ia beranggapan bahwa partai-partai politik di KIM Plus, selain Golkar dan PKS, tidak mendapatkan untung dari mendukung Ridwan Kamil-Suswono pada Pilkada Jakarta.
    “Kalau Ridwan Kamil menang juga partai-partai di KIM Plus tidak diuntungkan sama sekali juga. Jadi jalan masing-masing aja, akhirnya kan tidak kompak. Nah, itulah Ridwan Kamil merasa perlu bertemu dengan Prabowo dan Jokowi,” jelas Ujang.
    Ujang menyampaikan, dukungan koalisi besar di KIM Plus tadinya diharapkan bisa membuat Ridwan Kamil-Suswono menang mudah pada Pilkada Jakarta 2024.
    Namun, dukungan dari banyak partai justru tak membuat jalan Ridwan Kamil-Suswono pada Pilkada Jakarta 2024 berjalan mulus.
    “Kenyataan dan fakta di lapangan ini kan pasangan Pramono-Rano terus menyusul, menyalip elektabilitasnya Ridwan Kamil-Suswono. Di saat yang sama elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono stagnan dan cenderung bisa tersusul, bisa juga punya potensi untuk bisa dikalahkan,” jelas Ujang.
    “Oleh karena itu, ya suka tidak suka, senang tidak senang, di tengah-tengah masa kampanye saat ini Ridwan Kamil butuh Prabowo, butuh dukungannya. Butuh Jokowi juga, butuh support-nya. Jadi peran Prabowo dan Jokowi menjadi penting bagi Ridwan Kamil di Jakarta,” imbuhnya.
    Diketahui, Ridwan Kamil bertemu dengan Prabowo untuk makan malam bersama di Rumah Makan Garuda di daerah Sabang, Jakarta Pusat, pada Kamis (31/10/2024) malam.
    Sehari berselang, Jumat (1/11/2024), Ridwan Kamil langsung bertolak ke Solo, Jawa Tengah, untuk menemui Jokowi.
    Ridwan Kamil menegaskan, pertemuannya dengan Prabowo Jokowi merupakan bentuk dukungan dari kedua elite politik tersebut.
    Ia meminta publik tidak berspekulasi lain terkait pertemuan tersebut.
    “Udah itu aja, jangan ditafsir macam-macam. Kalau tidak mendukung,
    ngapain
    diterima, diberi waktu eksklusif.
    Ngapain
    diposting di IG-nya masing-masing,” ujar Ridwan Kamil kepada
    Kompas.com
    di Telaga Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (3/11/2024).
    Menurut Ridwan Kamil, kesediaan Prabowo dan Jokowi meluangkan waktu untuk bertemu dengannya, bahkan mempublikasikan momen pertemuan tersebut di media sosial menjadi bukti kedua tokoh itu mendukungnya pada Pilkada Jakarta 2024.
    “Saya kan diposting di IG-nya Pak Jokowi, diposting di IG-nya Pak Prabowo, itu menunjukkan secara tersirat, dua presiden itu mendukung,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.