Tag: Ridwan Kamil

  • Tanggapi Ucapan Ridwan Kamil Soal Gaya Memimpin Bakal Serupa Ahok, Pramono Ungkit Masa Lalu Jokowi

    Tanggapi Ucapan Ridwan Kamil Soal Gaya Memimpin Bakal Serupa Ahok, Pramono Ungkit Masa Lalu Jokowi

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM – Di tengah aktivitas kampanyenya, Cagub Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung kembali ditanyakan pendapatnya mengenai tudingan dari Cagub nomor urut 1, Ridwan Kamil terhadapnya dalam debat pamungkas.

    Diketahui, dalam debat semalam, RK menyebut gaya kepemimpinan Pramono Anung kemungkinan bakal sama dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

    Bahkan, RK menyebut istilah petugas partai, sebagaimana yang kerap disematkan kepada para politisi dari PDIP.

    Ditanya demikian, Pram tak menjawab tegas. Pram justru mengungkiut masa lalu Joko Widodo.

    Pasalnya, ia hanya mengatakan bahwa saat Ahok menjadi pemimpin di Jakarta yang dimulai pada 2012, yang merupakan kader PDIP adalah Jokowi yang kini merupakan mantan Presiden Ke-7 RI.

    “Jadi kalau dilihat Pak Ahok itu jadi Gubernur tahun 2012-2014. Pada waktu itu yang menjadi anggota PDI-nya Pak Jokowi,” kata Pram singkat saat berkampanye di kawasan Cipete, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (18/11/2024).

    Diketahui, saat maju di Pilkada Jakarta 2012, Ahok memang masih berstatus politisi Partai Gerindra dan berduet dengan Jokowi dari PDIP.

    Dalam kesempatan itu, Pram juga kembali menyoroti ide RK yang ingin memindahkan kantor Balai Kota DKI Jakarta ke Jakarta Utara.

    “Ya jangan dipindahkan, gimana mau dipindahkan, wong ibukotanya aja udah pindah,” kata Pram.

    Ketimbang membangun gedung baru, Pram justru akan memanfaatkan gedung-gedung bekas kementerian dan lembaga yang bakal tak digunakan setelah mereka pindah ke IKN.

    “Akan banyak gedung-gedung yang tidak termanfaatkan dengan baik. Pasti lebih baik tetap di Jakarta Pusat dan nanti di sekitar Monas akan kita perbaiki.

    Karena di sekitar situ kan banyak sekali kantor-kantor kementerian lembaga dan kementerian lembaga sebagian besar akan pindah ke IKN jadi saya akan manfaatkan semaksimal mungkin,” kata Pram.

    Momen RK menyenggol Ahok itu terjadi ketika eks Gubernur Jawa Barat itu membantah argumentasi Pram yang ingin memanfaatkan lahan milik Pemprov atau BUMD untuk dijadikan hunian warga.

    Sebab, menurut RK program itu tidak memungkinkan diwujudkan.

    Saat itulah, RK menyebut justru di era Ahok saat menjabat Gubernur Jakarta paling brutal dalam hal menggusur warga.

    “Gubernur yang paling menggusur datang dari partainya Mas Pram, Pak Ahok itu menggusur 113 kasus,” kata RK.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • RK Klaim Didukung Jokowi-Prabowo, Pramono Temui Anies, Pengamat Provokatif: Nggak Perlu Malu-malu!

    RK Klaim Didukung Jokowi-Prabowo, Pramono Temui Anies, Pengamat Provokatif: Nggak Perlu Malu-malu!

    TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA – Pengamat Politik Adi Prayitno meminta sejumlah tokoh tidak perlu malu-malu menyatakan dukungannya kepada calon gubernur pada Pilkada Jakarta 2024.

    Dimana, Ridwan Kamil mengklaim didukung oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi.

    Sementara, Pramono Anung menemui Eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan di kediamannya Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat (15/11/2024) pagi.

    “Saya memang agak provokatif karena saya tidak ingin Pilkada ini normatif kayak kuliah di kelas gitu biasa-biasa saja. Kalau memang mau mendukung calon dukung enggak perlu malu-malu,” kata Adi Prayitno dikutip TribunJakarta.com dari akun Youtube Metro TV, Senin (18/11/2024).

    Adi lalu menyoroti Ridwan Kamil dan para pendukungnya yang mendapatkan endorsement Jokowi dan Prabowo Subianto.

    “Ada keyakinan pada pendukung Prabowo khususnya itu terkoordinasi dan digerakkan untuk ke Ridwan Kamil,” katanya.

    Sedangkan, Pramono Anung bertemu dengan Anies Baswedan. Adi melihat harapan terbesar kubu Pramono-Rano agar pemilih Anies memilih calon gubernur Jakarta nomor urut 3 itu.

    Adi melihat dukungan Jokowi, Prabowo dan Anies Baswedan tidak efektif bila hanya sebatas foto dan pertemuan. 

    Menurut Adi, tokoh-tokoh tersebut seharusnya ikut dalam kampanye Pilkada Jakarta maupun tim sukses dan juru kampanye.

    “Itu jauh lebih efektif Kalau cuma klaim-klaim didukung melalui foto-foto efektivitasnya itu tidak terlampau senendang kalau sang elit itu memberikan dukungan politik yang terbuka,” kata Adi.

    “Apa susahnya memberikan dukungan kepada orang sepanjang dia tidak menyalahi undang-undang tidak abuse of power itu yang kemudian di berbagai kesempatan selalu terbuka,” katanya.

    “Ketimbang mendukung tapi pura-pura tidak mendukung kemudian misalnya memberikan dukungan tapi dia mengelak untuk memberikan dukungan politiknya,” sambung Adi.

    KLIK SELENGKAPNYA: Momen Penuh Keceriaan Tampak Saat Calon Gubernur Jakarta Pramono Anung-Rano Karno Ngobrol Bareng Anies Baswedan pada Jumat (15/11/2024).

    Tetapi, Adi memahami para politisi tersebut cenderung menyembunyikan dukungan politik karena kekhawatiran adanya resitensi dan pertimbangan serta kalkulasi politik.

    “Kita tahulah bahwa Prabowo dan Jokowi pasti dukung Ridwan Kamil itu enggak bisa dibantah begitu pun dengan Anis Baswedan yang kelihatan happy dan nyaman gitu ketimbang apa namanya bertemu dengan yang lain kemarin kebersamaannya di ekspose dengan Rano dan Pramono,” imbuhnya.

    Adi pun berharap Anies ikut debat terbuka bahkan menjadi juru bicara untuk memenangkan Pramono Anung.

    “Menurut saya menjadi menarik perdebatan Pilkada Jakarta karena orang juga tahu Anies Baswedan ini kan sebal dengan partai-partai yang dulu mengusung dirinya tapi kemudian tidak mencalonkan dalam pilkada di 2024,” katanya.

    Pramono Bertemu Anies

    Pramono Anung, mengaku menerima pesan khusus dari Anies Baswedan saat pertemuan di kediaman Anies di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat (15/11/2024) pagi.

    Tetapi, Pramono tidak merinci isi pesan tersebut dan menyerahkan penjelasannya kepada Anies. 

    “Ya pasti (ada pesan khusus). Nanti biar Mas Anies yang menyampaikan,” ujar Pramono Anung saat ditemui di Jakarta Timur, Jumat. 

    Selain itu, Pramono enggan memberikan kepastian saat ditanya mengenai kemungkinan kehadiran Anies dalam kampanye akbar pasangan Pramono Anung-Rano Karno pada 23 November mendatang. 

    “Nanti dilihat saja siapa yang akan datang di kampanye akbar,” katanya. 

    Ridwan Kamil Didukung Jokowi

    Sedangkan Ridwan Kamil menegaskan, Presiden ke-7 RI Joko Widodo mendukungnya pada Pilkada 2024.  

    Hal ini disampaikan Ridwan menanggapi video viral di media sosial yang memperlihatkan Jokowi mengatakan, “Saya, Ridwan Kamil”.

    “Saya kira terkonfirmasi ya. Dan, kalimat itu ya diartikan memang Pak Jokowi kan mendukung saya,” ujar Ridwan saat ditemui di Vihara Dharma Bakti, Jumat (15/11/2024). 

    Ridwan mengatakan, video dukungan itu merupakan kelanjutan dari pertemuannya dengan Jokowi di Solo, Jawa Tengah, awal November lalu. 

    Dia berharap dukungan Jokowi ini dapat menguatkan keyakinan warga Jakarta untuk memilih dirinya dan calon wakil gubernur pasangannya, Suswono, pada Pilkada 2024.  

    “Mudah-mudahan menguatkan para pencoblos yang juga mencintai Pak Jokowi untuk mengikuti arah apa yang tadi disampaikan Pak Jokowi,” imbuh Ridwan. 

    Mantan Gubernur Jawa Barat ini pun mengaku semakin optimistis mampu memenangi Pilkada Jakarta berkat dukungan Jokowi. 

    Adapun video yang disinggung Ridwan Kamil ini viral di media sosial, salah satunya diunggah akun X alias Twitter @D4rmesta. 

    Dalam video itu, Jokowi mengenakan kemeja putih tengah duduk di depan meja yang tersaji buah-buahan dan piring kosong. 

    Mantan Gubernur Jakarta itu mengucapkan, “Saya, Ridwan Kamil” sambil tersenyum. Usai mengucapkan kalimat itu, terdengar teriakan “Menang” dari sejumlah orang di balik video tersebut. 

    Jokowi duduk bersebelahan dengan seorang pria berkemeja putih yang tak diketahui namanya. 

    Pria itu mengatakan, dukungan Jokowi kepada Ridwan selaras dengan komunitas perantau di Jakarta.

    “Jadi, para komunitas lintas agama dan komunitas perantauan di Jakarta sudah jelas, kita memenangkan Ridwan Kamil,” kata pria tersebut. 

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Debat Panas Ridwan Kamil Vs Pramono Buntut Kejar-kejaran Elektabilitas, Imajinasi Terus Diserang

    Debat Panas Ridwan Kamil Vs Pramono Buntut Kejar-kejaran Elektabilitas, Imajinasi Terus Diserang

    TRIBUNJAKARTA.COM – Debat panas Ridwan Kamil versus Pramono Anung terjadi dalam debat pamungkas Pilkada Jakarta 2024 pada Minggu (17/11/2024).

    Ridwan Kamil dengan Pramono Anung sempat beradu argumen mengenai rencana pemindahan Balai Kota ke Jakarta Utara serta keterlibatan dalam Ibu Kota Nusantara (IKN)

    Menurut Pengamat Politik Hendri Satrio, aksi para calon gubernur itu buntut persaingan elektabilitas yang ketat.

    Ia pun menilai debat pamungkas Pilkada Jakarta 2024 berlangsung seru.

    “Menurut saya, warga Jakarta sangat beruntung ya karena siapapun yang menang ini adalah tipikal orang-orang cerdas gitu ya dengan pendekatan-pendekatan yang berbeda baik Ridwan Kamil, Dharma Pongrekun dan Mas Pram,” kata Hendri Satrio dikutip TribunJakarta.com dari akun Youtube MetroTV, Senin (18/11/2024).

    Hendri menuturkan debat pamungkas kemarin paling seru dibandingkan sebelumnya. Apalagi hasil survei menunjukkan elektabilitas Ridwan Kamil dan Pramono Anung kejar-kejaran.

    Pasalnya, kata Hendri, bila salah satu calon unggul jauh maka berdampak pada debat yang tidak seru karena akan ada calon gubernur yang bermain aman.

    “Tapi karena ini kejar-kejaran jadi untuk pertama kalinya kan kemarin saya juga melihat ke apa Bang Ridwan Kamil tuh mulai menyerang ya tentang IKN lah dan lain-lain,” kata Hendri.

    Sedangkan, calon gubernur jalur independen Dharma Pongrekun, kata Hendri menjadi sosok yang paling bebas. 

    Meskipun, Hendri menyoroti pernyataan Dharma Pongrekun mengenai banjir serta rencana global terkait Covid-19.

    “Kita dibukakan sebuah apa fenomena yang luar biasa karena Kang Ridwan Kamil misalnya kemarin berusaha untuk menunjukkan siapa dirinya, dia beberapa kali bertanya tentang planologi tuh kepada Mas Pram,” katanya.

    KLIK SELENGKAPNYA: Dua Pekan Jelang Hari Pencoblosan Pilkada Jakarta 2024, Elektabilitas Dua Calon Gubernur Kejar-kejaran. RK dan Pramono Ubah Ttrategi?

    Tetapi, lanjut Hendri, Ridwan lupa bahwa Pramono merupakan politisi senior yang sudah makan asam garam perpolitikan di Indonesia. Sehingga, Pramono dapat menjawab pertanyaan Ridwan Kamil melalui argumentasi yang berputar.

    Hal lain yang disorot Hendri yakni ciri khas Pramono yang terus menyerang Ridwan Kamil terkait imajinasi.

    “Kalau menurut saya sih kemarin oke,” katanya.

    Namun, ia mencatat ketiga calon gubernur terlalu fokus terhadap program dan pembangunan sehingga terkadang lupa mengenai nasib warga Jakarta.

    “Misalnya pada saat bicara tentang pembangunan perumahan Mas Pram sempat menyinggung gitu Ini kalau adanya di tengah kota ya pastinya buat menengah atas,” katanya.

    “Sementara Pak Ridwan Kamil juga mengatakan bahwa ya secara planologi memang Balai kKtanya mesti dipindahkan ke utara dan lain-lain hanya memang bicara tentang manusia Jakartanya Memang agak kurang sih. Jadi melihat di debat  ini masih fokus terhadap program saja program kemudian infrastruktur pembangunan jarang sekali bicara tentang nasib warga,” sambungnya.

    Adu Debat RK Vs Pramono

    Ridwan Kamil dan Pramono Anung terlibat adu pendapat soal pemindahan Balai Kota Jakarta.

    RK membawa-bawa IKN terkait imajinasi yang kemudian dibalas Pramono lebih terlibat dalam proses awal pemindahan ibu kota Indonesia.

    Hal itu dikatakan RK dan Pramono dalam Debat Ketiga Pilgub Jakarta, Minggu (17/11/2024).

    Berawal dari RK yang menjawab Pramono saat menyinggung mengenai imajinasi.

    “Jakarta juga sama, kalau tadi ada yang tertawa urusan imajinasi. Lah, IKN itu datang dari imajinasi. Oleh sebuah keputusan mahal, keputusan politik pindah ke sana, menjadi IKN hari ini. Kebetulan saya kurator di sana, Pak Jokowi sudah sangat luar biasa melakukan sebuah namanya gagasan-gagasan yang realitanya terjadi,” kata RK.

    RK pun menegaskan jika ingin mengurangi kemacetan di Jakarta, tata ruang harus dibenahi.

    Salah satunya mengurangi beban di pusat kota.

    “Salah satunya adalah pusat kantor pemerintahan dikurangi dari pusat, tentu ini harus didialogkan kepada stakeholder di Jakarta,” jelas RK.

    Pramono kemudian merespons jawaban RK tersebut.

    Dan Pramono menegaskan lebih banyak terlibat soal IKN dibandingkan RK.

    “Untuk urusan IKN saya lebih terlibat dari Kang Emil. Dari survei lapangan yang terlibat di awal adalah saya presiden, Pak Basuki,” kata Pramono.

    Kemudian Pramono juga menuturkan survei tersebut dilakukan di Kalimantan Tengah ketika pembangunan IKN sedang di tahap awal.

    Dan pada tahap selanjutnya, barulah RK dilibatkan.

    “Terus juga kita survei ke Kalimantan Tengah dan sebagainya, bahwa betul memang di ujung ketika sudah mulai pembangunan kurasi dilakukan oleh Bapak Ridwan Kamil,” kata Pramono.

    Selanjutnya Pramono pun mempertanyakan apakah masih perlu pemindahan balai kota ke kawasan Jakarta Utara

    Ia juga menyinggung soal nasib gedung-gedung di Jakarta Pusat yang akan ditinggalkan usai ibu kota yang berpindah.

    “Tetapi yang ingin saya sampaikan adalah sekarang Jakarta karena ibukota sudah berpindah, apakah masih diperlukan yang namanya pemindahan balai kota ke Jakarta Utara,” ujarnya lagi.

    “Saya tidak ingin berdebat hal itu tetapi dengan banyaknya gedung-gedung yang akan ditinggalkan di pusat pemerintahan di Jakarta Pusat, apakah itu masih diperlukan? Termasuk gagasan Kang Emil untuk membuat gym di samping halte itu perlu di kaji kembali,” tambahnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Optimis Setelah Debat Pamungkas, Jubir Sebut Program Ridwan Kamil Bukan Janji Kosong

    Optimis Setelah Debat Pamungkas, Jubir Sebut Program Ridwan Kamil Bukan Janji Kosong

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG – Setelah debat pamungkas Pilkada Jakarta 2024, kubu Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) kian optimis jelang hari pencoblosan.

    Juru bicara RIDO Bernardus Djonoputro pun menegaskan bahwa program-program yang dipaparkan Ridwan Kamil saat debat bukan hanya janji-janji kosong, namun kerja-kerja konkret.

    Masa kampanye yang sudah berjalan kurang lebih delapan minggu ini pun digunakan sebaik-baiknya untuk menyerap aspirasi masyarakat.

    “Ridwan Kamil dan Suswono setiap hari konsisten menyapa warga dan belanja masalah. Kekumuhan, kebutuhan perumahan, polusi udara, dan banjir masih menjadi kendala-kendala utama. Semua ini akan diatasi agar Jakarta menjadi lebih layak huni,” ucapnya, Senin (19/11/2024).

    Masukan dari warga yang disampaikan saat kampanye itu kemudian dituangkan Ridwan Kamil dalam rencana program yang disampaikan saat debat kemarin.

    Dari ketiga paslon yang maju di Pilkada Jakarta 2024 ini, ia menyebut, pasangan Ridwan Kamil-Suswono menjadi calon kepala daerah yang paling berpengalaman.

    Sehingga ini menyebut pasangan ini bisa langsung tancap gas membenahi Jakarta menjadi kota global yang layak huni bagi seluruh seluruh lapisan kelompok masyarakat.

    “Dengan semakin banyak kawasan yang layak huni, ditambah dengan pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK), maka akan membuat Jakarta semakin menarik sebagai tujuan investasi,” ujarnya.

    “Dengan demikian, penambahan 1 juta lapangan kerja menjadi semakin cepat terwujud,” tambahnya menjelaskan.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Optimis Setelah Debat Pamungkas, Jubir Sebut Program Ridwan Kamil Bukan Janji Kosong

    Puas dengan Penampilannya di Debat, RK Sebut Maju Pilkada Jakarta untuk Ibadah Bukan Cari Kekuasaan

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, TANAH ABANG – Calon Gubernur Ridwan Kamil menyebut dirinya maju di Pilkada Jakarta 2024 bukan untuk mencari kekuasaan, namun untuk beribadah.

    Eks Gubernur Jawa Barat ini mengaku ingin kehadirannya lebih bermanfaat bagi masyarakat luas.

    “Dalam memimpin, nantinya saya akan selalu mengikuti nasihat orangtua, yaitu menjadi pemimpin niatnya adalah seabagai sarana ibadah bukan mencari kekuasaan,” ucapnya, Senin (18/11/2024).

    Tak hanya itu, ia juga menyebut, kekuasaan itu hanya bersifat sementara, sehingga Ridwan Kamil mengaku bakal selalu rendah hati dan menjauhkan diri dari sifat sombong saat menjadi pemimpin.

    “Maka dari itu saya akan terus mendengar, saya juga bukan orang pintar sehingga saya akan terus belajar tentang Jakarta, terlebih saya adalah irang yang senang belajar,” ujarnya.

    Wali Kota Bandung periode 2013-2018 ini pun berharap, warga Jakarta bakal terus menyampaikan aspirasinya, karena kelak dalam pembangunan Jakarta, setengah dari ide dan inovasi datang dari warga.

    “Sebagai pemimpin kami harus bisa memberi manfaat dengan solusi, kami akan adil terhadap semua golongan,” tuturnya.

    “Terima kasih buat warga Jakarta, mari satukan Jakarta dengan satu solusi dengan coblos RIDO, coblos nomor satu yang ada Monasnya,” sambungnya.

    Sementara itu, Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Suswono berhadap, paparan program yang disampaikan dalam debat mampu menghapus keraguan warga Jakarta untuk memilih pasangan yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus itu.

    “Dengan pengalaman, kami siap bekerja, siap memimpin Jakarta agar rakyat Jakarta kian sejahtera,” kata dia.

    Di sisi lain, Ketua Tim Pemenangan RIDO Ahmad Riza Patria mengaku puas dengan penampilan Ridwan Kamil-Suswono di debat pamungkas Pilkada Jakarta 2024 yang digelar Minggu (17/11/2024) malam.

    Politikus senior Gerindra ini bilang, semua program RUDO disampaikan secara jelas dan lugas. Apalagi, pasangan RIDO berkomitmen dalam melanjutkan program baik yang telah dilakukan gubernur sebelumnya.

    “Sangat puas karena semua ide dan gagasan tang disampaikan adalah hasil menyerap aspirasi warga, masakan dari seluruh warga Jakarta sehingga mereka bisa mengetahui dengan jelas solusi yang ditawarkan pasangan RIDO,” ucapnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Hasil Debat Pilgub Jakarta, Ini Analisis Pengamat Saidiman Ahmad

    Hasil Debat Pilgub Jakarta, Ini Analisis Pengamat Saidiman Ahmad

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Debat terakhir untuk Pilgub Jakarta telah dilaksanakan pada Minggu (17/11). Meski sudah berakhir, namun hasil debat masih menjadi perbincangan menarik terutama dari para pengamat politik.

    Salah satunya datang dari pengamat politik, Saidiman Ahmad. Dia mengaku mengikuti debat terakhir pemilihan gubernur Jakarta dari studio 2 TVRI. Rupanya, Saidiman sengaja diminta TVRI menemani Suryono Herlambang, peneliti Centropolis dan pengajar Untar, dan Monica Kumalasari, pakar gestur dan mikroekspresi, untuk membahas seputar substansi dan jalannya debat.

    “Penjelasan Monica Kumalasari mencuri perhatian saya. Dalam debat ini, menurut pengamatannya, Ridwan Kamil menunjukkan ekspresi anger (marah) yang kemudian disusul dengan ekspresi fear (takut),” kata Saidiman dikutip dari akun X miliknya.

    “Sementara Pramono Anung lebih menunjukkan ekspresi superior. Ada pun Dharma Pongrekun, dia lebih banyak menunjukkan ekspresi netral atau nothing to lose. Kesimpulan ini diambil dari pengamatan pada mikroekspresi yang ditunjukkan melalui pergerakan otot-otot wajah para calon,” tambahnya.

    Di sela-sela acara, dia mengaku bertanya apakah mungkin orang bisa menyembunyikan ekspresinya atau menunjukkan ekspresi palsu? Dia jawab tidak bisa, karena mikroekspresi justru menunjukkan sesuatu di balik yang terlihat atau coba diperlihatkan.

    Saidiman Ahmad mengaku sama sekali kosong pengetahuan tentang ilmu mikroekspresi ini. Namun yang menarik adalah bahwa kesimpulan Monica Kumalasari mirip dengan apa yang saya amati sepanjang debat. Ridwan Kamil sejak awal melancarkan kritik yang mendasar soal Jakarta. Dalam setiap kesempatan bicara, dia selalu mengulang frase “ketidakadilan,” terutama ketidakadilan tata ruang.

  • Debat terakhir, RK sempat sindir Ahok dan Anies 

    Debat terakhir, RK sempat sindir Ahok dan Anies 

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Debat terakhir, RK sempat sindir Ahok dan Anies 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 18 November 2024 – 15:46 WIB

    Elshinta.com – Calon Gubernur (Cagub) Nomor Urut 1, Ridwan Kamil (RK), dalam Debat Ketiga Pilkada Jakarta tadi malam, Minggu (17/11/2024), menyindir dua mantan Gubernur Jakarta. Mantan Gubernur Jakarta yang diserang RK adalah Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

    RK menyebut penggusuran di Jakarta paling banyak dilakukan di era Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Sedangkan sindiran RK terhadap Anies Baswedan terkait kondisi Pasar Tanah Abang yang sepi di era kepemimpinan Anies.

    Selain itu, RK juga menyindir bahwa partainya Pramono Anung yakni PDIP dulu kerap bertentangan dengan ide dan rencana Anies Baswedan. Termasuk soal konsep hunian ke atas. 

    Awalnya Ridwan Kamil membantah pernyataan Cagub Nomor Urut 3 Pramono Anung yang ingin memanfaatkan lahan milik Pemprov Jakarta atau BUMD untuk dijadikan hunian warga. 

    Menurut RK, program itu tidak memungkinkan.

    RK menyanggah Pramono. Dia mengaku sudah melakukan hitung-hitungan soal lahan Pemprov Jakarta yang tak memungkinkan dijadikan hunian warga.

    “Menurut saya, saya membantah argumentasinya Mas Pram, sudah dihitung nggak akan cukup Mas, semua lahan pemerintah, BUMD sudah dihitung nggak akan cukup, harus dikombinasi dengan antara seperti yang tadi disampaikan dengan lahan di atas pasar, TOD dan lain-lain, dengan densifikasi rumah existing dibolehkan. Di Tebet yang hanya 2 lantai, Tanah Abang yang dua lantai bisa 4-5 (lantai),” kata RK.

    Dengan demikian, kata RK, orang yang tinggal bisa lebih banyak, karyawan yang kerja di Sudirman Thamrin bisa ngekos di rumah lantai 3-4 nya, sedangkan pemilik tinggal di lantai 1-2.

    “Itulah densifikasi supaya tak lagi terjadi penggusuran,” pungkas RK.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Ridwan Kamil Malam Ini Akan Bertemu Jokowi, Sinyal Bakal Turun Gunung Ikut Kampanye Akbar? – Page 3

    Ridwan Kamil Malam Ini Akan Bertemu Jokowi, Sinyal Bakal Turun Gunung Ikut Kampanye Akbar? – Page 3

    Usai bertemu dengan Presiden RI Prabowo Subianto pada Kamis 31 Oktober 2024, Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil mendatangi Presiden ketujuh RI Joko Widodo atau Jokowi di Solo, Jawa Tengah, hari ini, Jumat (1/11/2024).

    Dari foto yang diterima, Jokowi dan Ridwan Kamil saling berhadapan di sebuah meja. Ada dua cangkir gelas menemani obrolan keduanya.

    Jokowi terlihat memakai setelah kemeja putih lengan panjang dan Ridwan Kamil mengenakan warna biru. Mereka sesekali tersenyum dan mengobrol serius.

    “Betul ini bertemu di Solo,” kata Dewan Pembina RK (Relawan Kerja) Ecosystem RIDO, Arief Rosyid Hasan saat dikonfirmasi, Jumat (1/10/2024).

    Arief mengungkap, Ridwan Kamil ingin belajar dari Gubernur Jakarta terdahulu seperti Jokowi yang pernah memimpin ibu kota.

    “Mungkin ingin belajar dari Gubernur Jakarta terdahulu, ingin melanjutkan kebaikan-kebaikan gimana bagaiman pun Pak Jokowi pernah memimpin Jakarta,” tuturnya.

    Arief menyatakan, kegiatan ini untuk memantapkan pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) menang satu putaran di Pilkada Jakarta 2024.

    “Jadi ini silaturahim sekaligus memantapkan langkah menuju kemenangan satu putaran,” pungkas eks Ketua TKN Fanta Prabowo-Gibran ini.

  • Jokowi Bakal Turun Gunung ke Jakarta Bantu Kampanyekan Ridwan Kamil-Suswono? – Page 3

    Jokowi Bakal Turun Gunung ke Jakarta Bantu Kampanyekan Ridwan Kamil-Suswono? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Masa pencoblosan Pilkada 2024 tinggal hitungan hari, yang artinya masa kampanye akan segera berakhir.

    Para pasanan calon yang berkontestasi pun berlomba-lomba untuk terus merebut hati masyarakat demi bisa terpilih dan duduk sebagai sang pemimpin kepala daerah, termasuk di Jakarta.

    Misalnya, pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno yang perlahan mengeluarkan salah satu kartu mereka, yaitu dengan menyambangi Anies Baswedan, dan diikuti beberapa tokoh “anak abah” sebutan pendukung Anies, seperti Geisz Chalifah yang hadir di kursi pendukung Pramono saat debat pamungkas Pilkada Jakarta 2024.

    Bagaimana dengan paslon Ridwan Kamil-Suswono, apakah satu tokoh andalannya yaitu Presiden ketujuh RI Joko Widodo atau Jokowi bakal turun gunung?

    Di mana diketahui, sosok tersebut pada Sabtu 16 November 2024 sudah turun pada kampanye pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi-Taj Yasin, di Purwokerto, Banyumas. Nama Luthfi memang santer dibicarakan di-endorse Jokowi, dan begitu pula dengan Ridwan Kamil.

    Adapun, pasangan yang dipanggil RIDO akan menggelar kampanye akbar kedua di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat pada Sabtu, 23 November 2024.

    Juru Bicara RIDO, Bernadus Djonoputro mengatakan, sampai saat ini belum ada konfirmasi yang diterima pihaknya apakah Jokowi bakal hadir secara langsung.

    Meski begitu, menurut pria yang akrab disapa Bernie ini, pilihan mengundang Jokowi hingga tokoh lainnya, termasuk Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tengah dalam pembahasan internal.

    “Saya belum dapat konfirmasinya, bahwa mereka akan hadir tapi memang sedang dibicarakan,” kata Bernie kepada Liputan6.com, Senin (18/11/2024).

     

    Diyakini Jokowi Bawa Pengaruh Bagi Ridwan Kamil-Suswono

    Lebih jauh, Bernie mengakui, kehadiran Jokowi bakal sangat memberikan pengaruh bagi RIDO untuk meraih dukungan di Pilkada Jakarta 2024.

    Meski begitu, sejauh ini pihaknya belum mengirimkan undangan resmi untuk Jokowi.

    “Sebetulnya kita melihat bahwa kehadiran Pak Jokowi itu kan sangat membantu moral kita, semangat kita kalau ada. Tapi saya belum dapat konfirmasinya apakah beliau akan hadir begitu,” kata dia.

    Diketahui, berdasarkan survei yang dilakukan Saiful Mujani Research Center (SMRC)terkait Pilkada Jakarta 2024, di mana salah satunya memotret elektabilitas para calon gubernur dan wakil gubernur yang berkontestasi, hasilnya Ridwan Kamil-Suswono tak lagi berada di posisi teratas.

    Justru pasangan gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno unggul dari dua paslon lainnya, di mana meraih 46%.

     “Pasangan M. Ridwan Kamil-Suswono 39,1%, Pramono Anung-Rano Karno 46%, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto 5,1%. Dan yang belum tahu 9,8%,” kata Direktur Eksekutif SMRC Deni Irfani, Rabu (13/11/2024).

    Dia menuturkan, perbedaan elektabilitas Pramono-Rano dan RK-Suswono berubah menjadi signifikan dari tidak signifikan secara statistik dalam rentang sekitar 3 minggu.

    Di mana selisih dukungan antara pasangan Pramono-Rano dan pasangan RK-Suswono dalam survei terakhir (31 Oktober-9 November 2024) sekitar 6,9%, signifikan secara statistik.

     

  • Paparan visi-misi paslon di Pilkada Jakarta dinilai jelas dan menarik

    Paparan visi-misi paslon di Pilkada Jakarta dinilai jelas dan menarik

    Senin, 18 November 2024 14:06 WIB

    Calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil (kiri) dan Suswono (kedua kiri) menjawab pertanyaan dari calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun (kedua kanan) dan Kun Wardana (kanan) saat mengikuti debat ketiga pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2024 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/11/2024). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/rwa.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024