Tag: Ridwan Kamil

  • Pilkada Jakarta Masuki Masa Tenang 3 Hari, Simak Larangan Kampanye dan Sanksinya

    Pilkada Jakarta Masuki Masa Tenang 3 Hari, Simak Larangan Kampanye dan Sanksinya

    TRIBUNJAKARTA.COM – Per hari ini, Minggu (24/11/2024), perhelatan Pilkada Serentak 2024, termasuk di Jakarta, memasuki masa tenang, sampai 3 hari mendatang (26/11/2024).

    Masa tenang menandai berakhirnya proses kampanye dan mempersiapkan diri untuk pemungutan suara pada 27 November 2024.

    Sejumlah larangan pun jelas tertulis pada Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) nomor 13 tahun 2024.

    Tiga pasal tertulis pelarangan kampanye dari mulai media daring, media massa maupun dalam bentuk apapun:

    Pasal 31 ayat (1): Penayangan iklan media massa cetak dan media massa elektronik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (6) dilaksanakan selama 14 (empat belas) Hari sebelum dimulainya masa tenang. 

    Pasal 46 ayat (2): Penayangan iklan Kampanye di Media Daring sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan selama 14 (empat belas) Hari sebelum dimulainya masa tenang.

    Pasal 63: Partai Politik Peserta Pemilu atau Gabungan Partai Politik Peserta Pemilu, Pasangan Calon, dan/atau tim Kampanye dilarang melakukan Kampanye sebelum dimulainya masa Kampanye, pada masa tenang, dan pada Hari pemungutan suara. 

    Bahkan para paslon sampai tim suskesnya dilarang mengaktifkan media sosial resmi yang sudah didaftarkan ke KPU, tertuang pada pasal 45:

    Partai Politik Peserta Pemilu atau Gabungan Partai Politik Peserta Pemilu, Pasangan Calon, dan/atau tim Kampanye harus menonaktifkan akun resmi Media Sosial paling lambat sebelum dimulainya masa tenang.

    Media massa pun diberi batasan untuk tidak menyiarkan materi terkait paslon yang dapat mempengaruhi pemilih.

    Pasal 47 ayat (4): Media massa cetak, media massa elektronik, Media Sosial, dan Media Daring dilarang menyiarkan iklan, rekam jejak Pasangan Calon, atau bentuk lainnya yang mengarah kepada kepentingan Kampanye yang menguntungkan atau merugikan Pasangan Calon selama masa tenang.

    Sanksi

    Untuk sanksi pelanggar aturan pada masa tenang dapat dilihat pada Undang-Undang nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

    Pasal 492: Setiap orang yang dengan sengaja melakukan kampanye pemilu di luar jadwal yang telah ditetapkan oleh KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota untuk setiap Peserta Pemilu dipidana dengan pidana kurungan paling lama satu tahun dan denda paling banyak Rp 12.000.000.

    Pasal 523 ayat (2): Setiap pelaksana, peserta, dan/atau tim kampanye pemilu yang dengan sengaja pada masa tenang menjanjikan atau memberikan imbalan uang atau materi lainnya kepada pemilih secara langsung ataupun tidak langsung dipidana dengan pidana penjara paling lama empat tahun dan denda paling banyak Rp 48.000.000.

    Pasal 509: Setiap orang yang mengumumkan hasil survei atau jajak pendapat tentang pemilu dalam masa tenang dipidana dengan pidana kurungan paling lama satu tahun dan denda paling banyak Rp 12.000.000.

    Untuk larangan soal pengumuman hasil survei yang sanksinya disebutkan di atas, tertuang pada pasal 449 ayat (2):

    Pengumuman hasil survei atau jajak pendapat tentang Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilarang dilakukan pada Masa Tenang. 

    3 Paslon

    Seperti diketahui, Pilkada Jakarta 2024 diikuti tiga paslon.

    Nomor 1 Ridwan Kamil-Suswono. Paslon tersebut diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus berisi 13 partai Gerindra, PKS, Golkar, Demokrat, NasDem, PSI, PKB, Gelora, PBB, Perindo, PAN, PPP, serta Garuda.

    Nomor 2 paslon independen, Dharma Pongrekun-Kun Wardhana Abyoto. Paslon ini memenuhi persyaratan dukungan 677.468 KTP warga Jakarta.

    Nomor 3 Pramono Anung-Rano Karno, diusung PDIP dan Hanura.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Tim Ridwan Kamil-Suswono Bantah Stiker "Mau Dipimpin Siapa?" sebagai Kampanye Hitam
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 November 2024

    Tim Ridwan Kamil-Suswono Bantah Stiker "Mau Dipimpin Siapa?" sebagai Kampanye Hitam Megapolitan 24 November 2024

    Tim Ridwan Kamil-Suswono Bantah Stiker “Mau Dipimpin Siapa?” sebagai Kampanye Hitam
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Tim hukum pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 1,
    Ridwan Kamil

    Suswono
    , membantah tuduhan bahwa stiker bertuliskan “Mau dipimpin siapa?” merupakan bentuk
    kampanye hitam
    .
    “Pemasangan stiker itu tidak ada pelanggaran kampanye dan bukan juga kampanye hitam,” ujar Rimhot Siagian, tim hukum paslon Ridwan Kamil-Suswono, dalam keterangan tertulis yang diterima pada Sabtu (23/11/2024).
    Rimhot memaparkan sembilan poin untuk menjelaskan bahwa stiker tersebut tidak termasuk kampanye hitam:
    Rimhot juga menyoroti tindakan persekusi yang dialami warga saat memasang stiker tersebut.
    “Menggeruduk, memukul, dan mengajak menangkap ini bentuk persekusi di luar koridor hukum,” tegasnya.
    Ia menyebut tindakan tersebut sebagai bentuk barbarisme politik yang melanggar nilai demokrasi dan Pancasila.
    “Tindakan pemburuan terhadap seseorang atau kelompok tanpa memikirkan keadilan adalah bentuk bar-bar politik dan merusak tatanan demokrasi,” ujarnya.
    Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan kegaduhan warga akibat stiker tersebut viral di media sosial. Salah satu akun yang mengunggah video tersebut adalah @gunromli di Instagram.
    Dalam video, terlihat seorang pria dengan jaket bertuliskan Ridwan Kamil-Suswono sedang menempelkan stiker di dinding rumah warga.
    Stiker tersebut terdiri dari dua bagian: biru untuk kubu Ridwan Kamil-Suswono (Rido) dan merah untuk kubu Pram-Rano. Pesan di bagian kubu Pram-Rano dituding mengandung provokasi, dengan tulisan seperti “Mau dipimpin siapa?”, “Gubernur pilihan Prabowo (Rido)”, dan “Gubernur pilihan Megawati (Pram-Rano)”.
    Stiker tersebut juga menampilkan foto Prabowo Subianto di kubu RIDO dan Megawati Soekarnoputri di kubu Pram-Rano, yang memicu perdebatan di masyarakat.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir Dukungan Ridwan Kamil-Suswono Jelang Berakhir Masa Kampanye Pilkada 2024

    Banjir Dukungan Ridwan Kamil-Suswono Jelang Berakhir Masa Kampanye Pilkada 2024

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM PANCORAN – Jelang detik-detik akhir masa kampanye Pilkada Jakarta 2024, pasangan Ridwan Kamil-Suswono masih banjir dukungan.

    Dukungan kali ini datang dari Majelis Nurul Musthofa pimpinan Habib Athos bin Hasan Assegaf yang merupakan majelis taklim pemuda terbesar di Jakarta.

    Adapun deklarasi dukungan disampaikan dalam acara Tabligh Akbar yang diselenggarakan di Majelis Al Inabah yang berlokasi di kawasan Pancoran, Jakarta Selatanz

    Calon Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil yang hadir langsung dalam acara tersebut pun menjanjikan bakal memperjuangkan kawasan Monumen Nasional (Monas) untuk dapat digunakan sebagai tempat kegiatan majelis taklim untuk berzikir dan doa bersama. 

    “Insya allah kalo buat pengajian begini insya Alalh kita akan perjuangkan untuk Monas dibuka untuk acara pengajian jika saya jadi terpilih,” ucapnya . 

    Eks Gubernur Jawa Barat ini bilang, kegiatan majelis taklim seperti Majelis Nurul Musthofa ini merupakan hal positif yang perlu dijaga di Jakarta.

    “Majelis seperti adalah kegiatan positif dan tentu perlu kita jaga, apalagi ini kebanyakan dihadiri oleh anak-anak muda,” ujarnya.

    Sementara itu, pimpinan Majelis Nurul Musthofa Habib Athos mengimbau warga Jakarta untuk tidak golput dan menggunakan hak pilihnya saat Pilkada nanti pada 27 November mendatang.

    “Saya menghimbau buat para warga jakarta, khususnya jamaah Nurul Musthofa, jangan sampai golput, gunakan itu kesempatan untuk memilih pemimpin kita di Jakarta,” tuturnya.

    “Pilih pemimpin yang deket ama ulama dan hadir ke majeliz-majelis kaya begini,” tambahnya menjelaskan.

    Lebih lanjut Habib Athos menerangkan, dalam memilih pemimpin yang terpenting ialah memiliki akhlak yang baik.

    Menurutnya, jika pemimpin tersebut memiliki akhlak yang baik, maka baik pula kepemimpinannya nanti.

    “Pemimpin itu yang penting akhlaknya, selama dia masih inget sama Allah dan Rasulnya Insyaallah baik cara mimpinya nanti,” kata dia.

     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Kampanye Pilkada Tuntas, Suswono Berangkat Umrah Bareng Ahmad Syaikhu Besok

    Kampanye Pilkada Tuntas, Suswono Berangkat Umrah Bareng Ahmad Syaikhu Besok

    Jakarta

    Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1 Suswono berencana berangkat umrah ke Tanah Suci selepas kampanye Pilkada 2024. Suswono mengatakan ibadah umrahnya kali ini sebagai ikhtiar menuntaskan perjuangan selama Pilgub Jakarta.

    “Saya insyaallah besok mau umrah. Ini ikhtiar manusianya sudah dilakukan terakhir. Ya tinggal saya, ya ikhtiar langitnyalah,”kata Suswono kepada wartawan saat menghadiri Apel Akbar PKS di Buncit, Jakarta Selatan, Sabtu (23/11/2024).

    “Jadi besok insyaallah saya umrah. Mudah-mudahan doa saja mudah-mudahan lancar semuanya,” sambungnya.

    Suswono menuturkan ibadah umrah akan dilakukan bersama keluarganya. Dia ingin ibadah umrah berlansung khusyuk “Saya satu orang. Menantu berdua aja,” ucapnya.

    Saat ditanya berangkat umroh bareng Ridwan Kamil, Suswono menyebut akan pergi umroh bersama calon Gubernur Jawa Barat Ahmad Syaikhu.

    “Mungkin sama Pak Syaikhu,” jelasnya.

    Suswono berharap seluruh warga Jakarta berpartisipasi pada hari pemungutan. Dia berharap angka golput di Pilgub Jakarta berkurang.

    “Program -program dari calon -calon sudah disampaikan, sudah diserap. Tinggal bagaimana nanti menentukan keputusannya diserahkan kembali kepada rakyat. Karena rakyat sendiri yang nanti akan menanggung 5 tahun ke depan dari kepemimpinan yang dipilihnya kan? Jadi sekali lagi harapannya rakyat ikut partisipasi,” jelas dia.

    (ygs/ygs)

  • Tim Ridwan Kamil-Suswono Bantah Stiker "Mau Dipimpin Siapa?" sebagai Kampanye Hitam
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 November 2024

    Ridwan Kamil: Kami Siap Menang, Juga Siap Kalah Megapolitan 23 November 2024

    Ridwan Kamil: Kami Siap Menang, Juga Siap Kalah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Calon gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil menegaskan siap dengan apapun hasil akhir dalam
    Pilkada DKI Jakarta
    2024.
    Ridwan Kamil mengatakan, ia dan calon wakil gubernurnya, Suswono, telah menjalani serangkaian proses dari hingga berakhirnya masa kampanye hari ini dengan ikhlas.
    “Kami menjalani ini tentunya dengan seikhlas-ikhlasnya. Siap menang harus juga siap kalah, apapun itu,” imbuh Ridwan Kamil saat ditemui di Hotel Malioboro, Jakarta Pusat, Sabtu (23/11/2024). 
    Ridwan Kamil sekaligus berharap, Pilkada Jakarta 2024 dapat berakhir dengan objektif dan mengedepankan transparansi.
    “Kami harap semuanya objektif, semuanya transparan, semuanya menghormati asas adil, jurdil,” kata dia.
    Dengan berakhirnya masa kampanye Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil bakal menginstruksikan seluruh tim untuk mencopot alat peraga kampanye (APK) yang tersebar di wilayah Jakarta.
    “Setelah itu dalam masa tenang silakan berkontemplasi. Mudah-mudahan hasil kontemplasinya adalah memilih pasangan RIDO,” ucap dia. 
    Dalam survei sejumlah lembaga, elektabilitas RK-Suswono bersaing ketat dengan paslon Pramono-Rano.
    Terbaru, Alvara Research Center menunjukkan, elektabilitas Pramono-Rano 49,0 Persen, RK-Suswono 44,5 Persen, Dharma-Kun 1,9 Persen.
    Survei ini digelar pada 17 hingga 21 November 2024 dengan melibatkan 804 orang responden berusia 17 tahun ke atas.
    Survei SMRC Pilkada Jakarta, elektabilitas RK-Suswono 39,1 Persen, Pram-Rano 46 Persen, Dharma-Kun 5,1 Persen. 
    Survei SMRC ini digelar pada 31 Oktober-9 November 2024 yang dilakukan dengan melibatkan 1.210 warga Jakarta yang sudah berumur 17 tahun atau lebih atau sudah menikah.
    Kemudian, Survei Indikator menunjukan elektabilitas RK-Suswono 39,2 persen, Dharma-Kun 5,1 persen, Pramono-Rano 42,9 persen.
    Adapun survei indikator diambil dari tatap muka berlangsung pada 30 Oktober-8 November 2024. Sedangkan, survei metode panggilan telepon berlangsung pada 15 November-21 November 2024.
    Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Pramono-Rano 38,3 persen, RK-Suswono 34,6 persen, Dharma-Kun 3,3 persen.
    Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 800 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jakarta.
    Menggunakan metode ini, tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen. Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas (PT Kompas Media Nusantara).
    Survei Poltracking: Elektabilitas RK-Suswono 51,6 persen, Pramono-Rano 36,4 persen, Dharma-Kun 3,9 persen.
    Adapun survei Poltracking ini digelar pada 10-16 Oktober 2024. Survei melibatkan 2.000 responden warga Jakarta berusia 17 tahun ke atas.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tanggalkan Atribut 03, Relawan Pram-Rano Deklarasi Ridwan Kamil-Suswono Saat Kampanye Akbar

    Tanggalkan Atribut 03, Relawan Pram-Rano Deklarasi Ridwan Kamil-Suswono Saat Kampanye Akbar

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, SAWAH BESAR – Aksi mengejutkan ditunjukan sejumlah relawan Pramono Anung-Rano Karno (RIDO) dalam kampanye akbar pamungkas pasangan Ridwan Kamil-Suswono.

    Berdiri di atas panggung, mereka menanggalkan atribut relawan paslon nomor urut 03 yang dikenakannya itu.

    Kaos putih bergambar Pram-Rano dilepas dan diganti dengan rompu bertuliskan pasangan Ridwan Kamil-Suswono.

    Sekretaris Jenderal Sobat Mas Pram-Bang Doel Yahya Ibnu Sabil menolak bila dikatakan berkhianat. 

    Menurutnya, keputusan ini diambil lantaran ingin bergerak untuk memilih pemimpin yang dapat memuliakan masyarakat Jakarta.

    “Jakarta butuh pemimpin yang berkeadilan dan Jakarta harus maju kotanya. Maka dari itu, pada hari ini, saya sekjen Sibat Mas Pram-Bang Doel mendeklarasikan, mendukung bapak Ridwan Kamil dan pak Suswono untuk menjadi gubernur,” ucapnya, Sabtu (23/11/2024).

    Ia pun memastikan, pilihan tersebut sudah final dan siap memenangkan pasangan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta 2024.

    ”Pada 27 November kita pilih nomor satu, 27 November kita pilih nomor satu, kita pilih nomor satu, kita pilih nomor satu,” ujarnya.

    Aksi dari sejumlah relawan Pram-Rano ini diapresiasi oleh Ketua Tim Pemenangan RIDO Ahmad Riza Patria.

    ”Kita sambut bersama-sama para relawan yang hari ini beralih memberikan dukungan kepada Bang Ridwan dan Pak Suswono. Jangan lupa nanti pilih nomor satu. Jakarta Baru, Jakarta Maju. RIDO, menang, menang, menang satu putaran,” kata Ariza. 

     

     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Anak Buah Prabowo Dicap Mainkan Politik Identitas, Said Didu: Kode bahwa Oligarki Merasa Terancam

    Anak Buah Prabowo Dicap Mainkan Politik Identitas, Said Didu: Kode bahwa Oligarki Merasa Terancam

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Menteri Perumahan Rakyat yang juga politisi Partai Gerindra, Maruarar Sirait, kini jadi sorotan publik, terutama di media sosial.

    Pasalnya, anak buah Prabowo itu menyebut, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Pramono Anung-Rano Karno bakal ditinggalkan pendukung nonmuslim karena didukung Anies Baswedan.

    “Kemudian pemilih-pemilih nonmuslim meninggalkan Rano Karno karena didukung Anies. Meninggalkan Pramono karena didukung oleh Anies. Ini kan baru terjadi belakangan,” kata Maruarar Sirait di Cafe Parley, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (22/11/2024).

    Pernyataan itu juga dibahas mantan sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu.

    “Kode bahwa oligarki dari pantai utara Jakarta merasa terancam dan mulai gelontorkan dana,” tulis mantan anggota DPR RI era Soeharto ini, dikutip Sabtu (23/11/2024).

    Sebelumnya, Maruarar menyebut masyarakat nonmuslim yang tadinya mendukung Pramono-Rano akan beralih dukungan ke pasangan Ridwan Kamil-Suswono. Hal tersebut lantaran adanya efek dukungan dari Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 Joko Widodo.

    “Itu prediksi saya, karena konsolidasi terjadi. Makanya suara Pram makin lama makin turun karena pendukung Prabowo dan pendukung Jokowi konsolidasi,” klaim Maruarar Sirait. (bs-sam/fajar)

  • Jubir: Naiknya Elektabilitas Pramono-Rano Karena Dukungan dari Ahokers dan Anak Abah
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 November 2024

    Jubir: Naiknya Elektabilitas Pramono-Rano Karena Dukungan dari Ahokers dan Anak Abah Megapolitan 23 November 2024

    Jubir: Naiknya Elektabilitas Pramono-Rano Karena Dukungan dari Ahokers dan Anak Abah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Juru bicara cagub cawagub nomor urut 3 DKI Jakarta Pramono Anung-Rano Karno, Aris mengungkapkan, elektabilitas jagoannya yang kini sudah 49 persen merupakan efek bersatunya para pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan pendukung Anies Baswedan (Anak Abah).
    “Tidak bisa dipungkiri, efek bersatunya Anak Abah pendukung Mas Anies dan Ahokers mendukung Pram-Doel sangat terasa di lapangan. Terbukti dari lembaga survei yang merekam bahwa sudah 49 persen elektabilitas Mas Pram-Bang Doel,” ucap Aris dalam keterangan tertulis yang diterima
    Kompas.com
    , Sabtu (23/11/2024).
    Survei yang dimaksud, yakni yang dilakukan oleh Alvara Research Center pada periode 17-22 November 2024. 
    Dalam simulasi pemungutan suara menggunakan kertas suara, elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno sebesar 49 persen. Sementara elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono sebesar 44,5 persen.
    Adapun, cagub cawagub nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardhana terpaut sangat jauh dibandingkan kedua rivalnya, yakni sebesar 1,9 persen. Responden yang belum memutuskan, ada 4,6 persen. 
    Artinya, kata Aris, survei itu baru muncul usai Anies Baswedan menyatakan dukungannya untuk Pramono-Rano, Jumat, (15/11/2024).
    “Kehadiran Mas Anies jelas mempertebal dukungan Mas Pram-Bang Doel yang secara teoritik di angka 49 persen, hanya tinggal 1 persen lagi Mas Pram-Bang Doel akan menang satu putaran,” tambah Aris. 
    Aris menjelaskan, sebelum didukung Anies,
    elektabilitas Pramono-Rano
    memang sudah unggul sekitar 42 persen. 
    Namun, dengan merapatnya Anies, Aris meyakini elektabilitas Pramono-Rano akan semakin naik signifikan. Bahkan, Aris menargetkan elektabilitas Pramono-Rano bisa mencapai 55 persen.
    “Kami yakin, elektabilitas Mas Pram dan Bang Doel akan naik siginifikan. Kami perkirakan insya Allah kami bisa meraih sekitar 55 persen suara,” ujar Aris. 
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Viral! Video Timses RK-Suswono Edarkan Stiker Kampanye Hitam Pram-Rano
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 November 2024

    Viral! Video Timses RK-Suswono Edarkan Stiker Kampanye Hitam Pram-Rano Megapolitan 23 November 2024

    Viral! Video Timses RK-Suswono Edarkan Stiker Kampanye Hitam Pram-Rano
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebuah video yang menunjukkan kegaduhan warga akibat stiker berisi
    kampanye hitam
    yang diduga dilakukan tim kampanye Ridwan Kamil-Suswono, beredar luas di masyarakat.
    Video viral
    itu salah satunya diunggah di akun Instagram @gunromli.
    “Dapat info sudah turun puluhan M unt produksi & nyebarin stiker atau spanduk kampanye hitam. Tapi dengan militansi Tim #JakartaMenyala yang nempel2 langsung dikepung, ditangkep & dibawa ke Polsek. Ini kejadian di Utan Kayu, Jaktim,” tulis narasi video tersebut.
    Akun tersebut juga mengunggah video seorang pria yang tampak mengenakan jaket bertuliskan Ridwan Kamil-Suswono di punggungnya sedang berusaha menempel stiker di dinding rumah warga. 
    Satu stiker itu terdiri dari dua bagian. Yang berwarna biru untuk kubu RIDO dan merah kubu Pram-Rano. Isi pesan dalam stiker untuk kubu Pram-Rano dituding mengandung provokasi.
    Terdapat tulisan di stiker tersebut, “Mau dipimpin siapa?” “Gubernur pilihan Prabowo (RIDO)”, dan “Gubernur pilihan Megawati (Pramono Rano).
    Tampak di selebaran stiker tersebut menampilkan sosok Prabowo Subianto pada kubu RIDO, dan Megawati Soekarno Putri di kubu Pram Rano. 
    Menanggapi beredarnya video itu, Ridwan Kamil mengaku sudah mengetahuinya.
    “Saya sudah tahu, saya sudah sampaikan agar kita selalu mengampanyekan apa adanya,” kata Ridwan Kamil saat ditemui di Hotel Malioboro, Jakarta Pusat, Sabtu (23/11/2024).
    Ridwan Kamil mengingatkan tim agar menghindari hal-hal yang bersifat kurang baik dalam berkampanye.
    “Kalau sifatnya kurang baik tolong dihindari karena kita ingin kampanye yang gembira,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Maruarar Klaim Nonmuslim Tinggalkan Pram karena Didukung Anies, Warganet: Menteri Prabowo Mainkan Isu Sara

    Maruarar Klaim Nonmuslim Tinggalkan Pram karena Didukung Anies, Warganet: Menteri Prabowo Mainkan Isu Sara

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pernyataan Menteri Perumahan Rakyat, Maruarar Sirait, yang menyebut pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Pramono Anung-Rano Karno bakal ditinggalkan pendukung nonmuslim karena didukung Anies Baswedan, viral di media sosial.

    “Kemudian pemilih-pemilih nonmuslim meninggalkan Rano Karno karena didukung Anies. Meninggalkan Pramono karena didukung oleh Anies. Ini kan baru terjadi belakangan,” kata Maruarar Sirait di Cafe Parley, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (22/11/2024).

    Pernyataan itu pun kini jadi sorotan publik. Pasalnya, isu SARA dinilai dimainkan oleh Politikus Partai Gerindra itu.

    “Konslet Nih Orang🤦 Mulai Memainkan SARA nih❗,” tulis pegiat media sosial @Mata_Netizen62, dikutip Sabtu (23/11/2024).

    Postingan yang disertai gambar anak buah Prabowo itu pun kini viral dan dikomentari banyak warganet.

    “Maruarar Sirait panik wkwkwkwk. Katanya pemilih Nonmuslim akan tinggalin Pramono karna didukung Anies. Padahal yang maju kan Pramono bukan Anies. N yang blunder soal agama kan RK-Suswono bukan Pramono-Rano hahahaha. Menteri kok bukannya kerja malah urusin kampanye. Apaan tuh,” balas warganet di kolom komentar.

    “Maaf bang ara @Maruarar_Sirait Kami bayar gaji menteri dan fasilitasnya dari pajak bukan buat jurkam Tapi buat bekerja Cc @prabowo @KemensetnegRI,” ujar lainnya.

    “Molaiii dia memainkan politik identitas dan sara. Kalian kok panikan sih!? Pak anies tuh rakyat biasa yg tak mampu memainkan seluruh instrumen negara spt kalian saat ini,” kritik lainnya.

    Sebelumnya, Maruarar menyebut masyarakat nonmuslim yang tadinya mendukung Pramono-Rano akan beralih dukungan ke pasangan Ridwan Kamil-Suswono. Hal tersebut lantaran adanya efek dukungan dari Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 Joko Widodo.