Dugaan Surat Suara Tercoblos di TPS Pinang Ranti, Tim Pramono-Rano Dukung Penuh Penegakan Hukum
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Bendahara tim pemenangan Pramono Anung-Rano Karno, Charles Honoris mendorong penegakan hukum dalam tudingan surat suara yang tercoblos sebelum pemilihan Pilkada Jakarta di Pinang Ranti, Jakarta Timur.
Charles bilang, pihaknya bakal mengikuti proses hukum yang berlaku jika nantinya tudingan ini dilaporkan ke pihak yang berwajib.
“Tim pemenangan Mas Pram dan Bang Doel mendukung penuh proses penegakkan hukum apabila ada terjadinya pelanggaran hukum disini jadi silahkan saja,” kata Charles saat ditemui di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2024).
Pasalnya, Charles menyebut, pihaknya tidak mengetahui adanya pihak dari mereka yang melakukan kecurangan tersebut. Maka dari itu, mereka mendorong para penegak hukum untuk menelusuri hal tersebut.
Ketua tim pemenangan Pramono-Rano, Cak Lontong bakal mendorong penyelidikan hukum terkait hal tersebut.
Kata Cak Lontong, pelaku yang melakukan pencoblosan terhadap Pramono Anung-Rano Karno di Pinang Ranti mesti diketahui dengan jelas keberpihakannya untuk membuat terang kejadian.
“Saya kira, kita sangat
fair
ingin melaksanakan hal itu. Kalau ada oknum, itu bisa dari oknum pihak mana pun. Bisa dari paslon-paslon bahkan bisa dari luar itu, itu yang kita jaga bersama. Kita akan selesaikan semuanya secara aturan yang berlaku,” kata Cak Lontong.
Sebelumnya, Ketua Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono (Rido), Ahmad Riza Patria, mengungkap adanya temuan surat suara tercoblos untuk pasangan calon nomor urut 3, Pramono Anung dan Rano Karno, di salah satu TPS di Pinang Ranti, Jakarta Timur.
“Tadi di Pinang Ranti. Termasuk ini, kalau teman-teman lihat di video. Bayangkan ya, ini video sangat jelas. Suara tidak sah, tapi dicoblos. Nomor urut? Tiga. Berarti ada kecurangan,” ujar Riza dalam konferensi pers di Kantor DPD Golkar, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2024) dini hari.
Ia menegaskan, dugaan ini perlu diusut oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
“Kami ingin KPU, Bawaslu, dan aparat mengusut kenapa ada surat suara yang sudah dicoblos sebelum digunakan. Inilah bentuk kecurangan yang sangat nyata,” tambahnya.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Ridwan Kamil
-
/data/photo/2024/12/03/674ed6aae9e85.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dugaan Surat Suara Tercoblos di TPS Pinang Ranti, Tim Pramono-Rano Dukung Penuh Penegakan Hukum Megapolitan 3 Desember 2024
-

Jokowi sebut siapa pun yang menang bukan karena endorse
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Jokowi sebut siapa pun yang menang bukan karena endorse
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Selasa, 03 Desember 2024 – 18:35 WIBElshinta.com – Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyebut siapa pun yang menang dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 bukan karena endorse atau dukungan darinya, melainkan karena calon tersebut bekerja keras.
“Siapa pun kalau menang, ya bukan karena endorse, melainkan karena beliau-beliau ini bekerja keras mengonsolidasi politik di daerah masing-masing,” kata Jokowi usai menerima kunjungan Calon Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud di Solo, Jawa Tengah, Selasa (3/12).
Jokowi mengatakan bahwa calon kepala daerah yang memperoleh suara terbanyak adalah mereka yang mampu melakukan pendekatan dan komunikasi yang baik dengan masyarakat sehingga keberadaan mereka diterima.
“Bukan karena saya, saya bisa apa sih,” kata mantan Presiden RI.
Menyinggung soal kekalahan Ridwan Kamil versi hitung cepat pada Pilkada Jakarta, menurut dia, kekalahan dalam sebuah kompetisi merupakan hal yang wajar.
“Yang namanya kompetisi pilihan gubernur, pilihan bupati, pilihan wali kota itu pasti ada yang menang ada yang kalah. Biasa dalam politik seperti itu,” katanya.
Ia kembali menyampaikan bahwa ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang bisa menang dan bisa kalah.
“Enggak bisa ke sini langsung menang. Itu karena calonnya (menang atau kalah) dan penerimaan masyarakat baik. Bukan karena saya, saya bisa ngapain,” katanya.
Jokowi juga berpesan kepada yang menang agar tetap rendah hati. Sementara itu, pihak yang kalah masih ada kesempatan untuk kembali mengikuti kontestasi pemilu pada 5 tahun mendatang.
Pada kesempatan yang sama, calon gubernur unggul di Pilkada Kaltim 2024 versi hitung cepat Rudy Mas’ud mengatakan bahwa kedatangannya untuk meminta nasihat dari Jokowi terkait dengan pembangunan.
“Mudah-mudahan ilmu, saran, advice serta nasihat beliau bisa bermanfaat untuk seluruh masyarakat, khususnya Kalimantan Timur,” katanya.
Rudy mengatakan bahwa lokasi Ibu Kota Nusantara yang berada di Kalimantan Timur juga menjadikan pemerintah provinsi memberikan dukungan penuh pada IKN.
“Ibu Kota Nusantara adalah wilayah otorita di bawah Presiden, jadi kami harus men-support kegiatan-kegiatan sehingga perlu mendapatkan advice dari Jokowi, terutama berkaitan dengan akselerasi. Kami minta supaya bisa akselerasi untuk mendukung, men-support Kalimantan Timur yang saat ini menjadi etalasenya Indonesia,” katanya.
Sumber : Antara
-

Jokowi Akui Bestie dengan FX Rudy
Jakarta, Beritasatu.com – Meski beberapa waktu berseberangan kubu, terutama di Pilpres dan Pilkada 2024, Jokowi menganggap Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo atau FX Rudy, sebagai bestie atau sahabat baik.
“Tidak ada masalah (dengan FX Rudy). Urusan politik ya politiklah, masa urusan apa sosial berkomunikasi (terpengaruh). Semuanya kita ini kan teman dan sahabat baik yang sudah lama terjalin. Bestie kan,” kata Jokowi ditanya awak media di kediamannya di Jalan Kutai Utara Nomor 1, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa (3/12/2024).
Namun, menurut Jokowi, sejak pensiun sebagai presiden hingga saat ini, ia belum bertemu langsung dengan mantan rekan duetnya saat masih menjabat sebagai wali kota Solo itu.
“Belum, belum ketemu. Ya nanti kalau beliau ada waktu (bertemu),” ujar Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengaku hingga kini masih menyimpan kartu tanda anggota (KTA) PDIP, terlepas dari polemik yang mewarnai hubungannya dengan partai berlambang moncong putih itu. “(KTA PDIP) ya masih (disimpan),” ucapnya.
Ia pun hanya tertawa saat ditanya mengenai statusnya saat ini di partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu.
Terkait pemecatan Effendy Simbolon sebagai kader PDIP lantaran disebut membelot kepadanya dan tidak memberikan dukungan kepada paslon yaitu Pramono Anung dan Rano Karno (Pramono-Rano) di Pilgub Jakarta, Jokowi mengatakan hal tersebut sepenuhnya merupakan kewenangan partai.
“Ya bertemu kenapa kalau bertemu. Itukan (pemecatan) kewenangannya partai,” kata Jokowi.
Diketahui, Effendi Simbolon resmi dipecat PDIP dari keanggotaan partai. Ia dipecat karena tidak mendukung paslon yang diusung partainya, Pramono-Rano pada Pilgub Jakarta 2024 dan justru mendukung paslon Ridwan Kamil-Suswono.
Jokowi, yang kini bermukim di Solo, tetap mempunyai KTA PDIP dan tetap menjadi bestie FX Rudy.
-

Jokowi Masih Simpan Kartu Tanda Anggota PDIP
Solo, Beritasatu.com – Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengaku hingga kini masih menyimpan kartu tanda anggota (KTA) PDIP, terlepas dari polemik yang mewarnai hubungannya dengan partai berlambang moncong putih itu.
“(KTA PDIP) ya masih (disimpan),” ucapnya saat ditanya awak media di kediamannya di Jalan Kutai Utara Nomor 1, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa (3/12/2024).
Ia pun hanya tertawa saat ditanya mengenai statusnya saat ini di partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu.
Terkait pemecatan Effendy Simbolon sebagai kader PDIP lantaran disebut membelot kepadanya dan tidak memberikan dukungan kepada paslon yaitu Pramono Anung dan Rano Karno (Pramono-Rano) di Pilgub Jakarta, Jokowi mengatakan hal tersebut sepenuhnya merupakan kewenangan partai.
“Ya bertemu kenapa kalau bertemu. Itukan (pemecatan) kewenangannya partai,” kata Jokowi.
Diketahui, Effendi Simbolon resmi dipecat PDIP dari keanggotaan partai. Ia dipecat karena tidak mendukung paslon yang diusung partainya, Pramono-Rano pada Pilgub Jakarta 2024 dan justru mendukung paslon Ridwan Kamil-Suswono.
Jokowi, yang kini bermukim di Solo, tetap mempunyai KTA PDIP.
-

Jokowi Bantah Sebutan Calon Kepala Daerah yang Terpilih karena Hasil Endorse
Bisnis.com, JAKARTA – Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) menyebut siapa pun yang menang dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 bukan karena endorse atau dukungan darinya.
Jokowi mengatakan para paslon dalam Pilkada yang terpilih merupakan hasil dari kerja keras mendulang suara.
“Siapa pun kalau menang, ya bukan karena endorse, melainkan karena beliau-beliau ini bekerja keras mengonsolidasi politik di daerah masing-masing,” kata Jokowi dilansir dari Antara, Selasa (3/12/2024).
Jokowi mengatakan bahwa calon kepala daerah yang memperoleh suara terbanyak adalah mereka yang mampu melakukan pendekatan dan komunikasi yang baik dengan masyarakat sehingga keberadaan mereka diterima.
“Bukan karena saya, saya bisa apa sih,” kata mantan Presiden RI.
Menyinggung soal kekalahan Ridwan Kamil versi hitung cepat pada Pilkada Jakarta, menurut dia, kekalahan dalam sebuah kompetisi merupakan hal yang wajar.
“Yang namanya kompetisi pilihan gubernur, pilihan bupati, pilihan wali kota itu pasti ada yang menang ada yang kalah. Biasa dalam politik seperti itu,” katanya.
Dia kembali menyampaikan bahwa ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang bisa menang dan bisa kalah.
“Enggak bisa ke sini langsung menang. Itu karena calonnya [menang atau kalah] dan penerimaan masyarakat baik. Bukan karena saya, saya bisa ngapain,” katanya.
Jokowi juga berpesan kepada yang menang agar tetap rendah hati. Sementara itu, pihak yang kalah masih ada kesempatan untuk kembali mengikuti kontestasi pemilu pada 5 tahun mendatang.
Pada kesempatan yang sama, calon gubernur unggul di Pilkada Kaltim 2024 versi hitung cepat Rudy Mas’ud mengatakan bahwa kedatangannya untuk meminta nasihat dari Jokowi terkait dengan pembangunan.
“Mudah-mudahan ilmu, saran, advice serta nasihat beliau bisa bermanfaat untuk seluruh masyarakat, khususnya Kalimantan Timur,” katanya.
Rudy mengatakan bahwa lokasi Ibu Kota Nusantara yang berada di Kalimantan Timur juga menjadikan pemerintah provinsi memberikan dukungan penuh pada IKN.
“Ibu Kota Nusantara adalah wilayah otorita di bawah Presiden, jadi kami harus men-support kegiatan-kegiatan sehingga perlu mendapatkan advice dari Jokowi, terutama berkaitan dengan akselerasi. Kami minta supaya bisa akselerasi untuk mendukung, men-support Kalimantan Timur yang saat ini menjadi etalasenya Indonesia,” katanya.
-
/data/photo/2024/11/27/674708d579a56.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
1 Real Count Pilkada Jakarta: Ridwan Kamil-Suswono Hanya Menang di Satu Kecamatan di Jakut Megapolitan
Real Count Pilkada Jakarta: Ridwan Kamil-Suswono Hanya Menang di Satu Kecamatan di Jakut
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 1,
Ridwan Kamil-Suswono
hanya unggul di satu kecamatan di wilayah administrasi Jakarta Utara.
Menurut hasil real count
Pilkada Jakarta 2024
dari laman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) di pilkada2024.kpu.go.id, pasangan yang diusung gabungan Partai Koalisi Indonesia (KIM) Plus tersebut menang di Kecamatan Cilincing.
Sementara, lima kecamatan lainnya dimenangkan oleh paslon nomor urut 3 yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Pramono Anung-Rano Karno.
Berikut
hasil rekapitulasi Pilkada Jakarta 2024
di wilayah Jakarta Utara mengutip dari laman pilkada2024.kpu.go.id, Selasa (3/12/2024):
Kecamatan Cilincing
1. Ridwan Kamil-Suswono: 71.793 suara
2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana: 17.623 suara
3. Pramono Anung-Rano Karno: 70.208 suara
Kecamatan Kelapa Gading
1. Ridwan Kamil-Suswono: 16.853 suara
2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana: 7.302 suara
3. Pramono Anung-Rano Karno: 33.668 suara
Kecamatan Koja
1. Ridwan Kamil-Suswono: 52.842 suara
2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana: 13.375 suara
3. Pramono Anung-Rano Karno: 57.419 suara
Kecamatan Pademangan
1. Ridwan Kamil-Suswono: 20.877 suara
2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana: 6.659 suara
3. Pramono Anung-Rano Karno: 32.540 suara
Kecamatan Penjaringan
1. Ridwan Kamil-Suswono: 41.420 suara
2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana: 13.909 suara
3. Pramono Anung-Rano Karno: 56.773 suara
Kecamatan Tanjung Priok
1. Ridwan Kamil-Suswono: 57.678 suara
2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana: 18.158 suara
3. Pramono Anung-Rano Karno: 77.787 suara
Sebagai informasi, hasil resmi Pilkada Jakarta akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) setelah melakukan rekapitulasi suara secara berjenjang.
Rekapitulasi akan dilakukan dari tingkat kecamatan, lalu dilanjutkan ke tingkat kota. Perhitungan dimulai sejak Kamis (28/11/ 2024) hingga Senin (16/12/2024).
Masyarakat dapat memantau sendiri hasil perhitungan suara tiga paslon cagub-cawagub Jakarta melalui laman pilkada2024.kpu.go.id, kemudian pilih provinsi DKI Jakarta.
Laman tersebut juga menampilkan hasil hitung suara dan rekapitulasi pemilihan calon kepala daerah dalam Pilkada 2024 di seluruh wilayah Indonesia.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Pram-Doel unggul di enam kecamatan di Jakarta Timur
Rapat pleno selanjutnya akan membacakan hasil dari Kecamatan Pasar Rebo, Cipayung, Ciracas, dan Makasar
Jakarta (ANTARA) – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno (Doel) unggul di enam kecamatan yang ada di Kota Administrasi Jakarta Timur.
Pasangan ini unggul di Matraman, Pulogadung, Cakung, Jatinegara, Duren Sawit dan Kramat Jati. Sementara empat kecamatan lainnya, yakni Ciracas, Cipayung, Pasar Rebo dan Makasar belum dibacakan hasil rekapitulasi suaranya.
Rapat pleno selanjutnya akan membacakan hasil dari Kecamatan Pasar Rebo, Cipayung, Ciracas, dan Makasar.
Berikut hasil rekapitulasi tingkat kota Jakarta Timur di enam kecamatan:
1. Kecamatan Jatinegara
DPT: 124.882
Pengguna Hak Pilih : 145.343
Suara Sah: 129.720
Suara Tidak Sah: 15.623
Paslon nomor 1, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO): 49.001 suara
Paslon nomor 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana: 13.073 suara
Paslon nomor 3, Pram-Doel: 67.646 suara2. Kecamatan Duren Sawit
Jumlah DPT: 332.107
Pengguna Hak Pilih : 204.078
Suara sah: 187.081
Suara Tidak sah: 16. 997
Paslon RIDO: 70.721 suara
Paslon Dharma-Kun: 9.142 suara
Paslon Pram-Doel: 97.218 suara3. Kramat Jati
Jumlah DPT: 231.663
Pengguna Hak Pilih: 134.222
Suara sah: 121.056
Suara tIdak sah: 13.166
Paslon RIDO: 51.084 suara
Paslon Dharma-Kun: 12.638 suara
Paslon Pram-Doel: 57.334 suara4. Kecamatan Matraman
DPT: 139.667
Pengguna Hak Pilih : 82.354
Suara Sah: 74.744
Suara Tidak Sah: 7.808
Paslon RIDO: 28.146 suara
Paslon Dharma-Kun: 7.752 suara
Paslon Pram-Doel: 38.846 suara5. Kecamatan Pulogadung
Jumlah DPT: 226.541
Pengguna Hak Pilih : 134.580
Suara sah: 123.611
Suara Tidak sah: 11.292
Paslon RIDO: 44.615 suara
Paslon Dharma-Kun: 13.791 suara
Paslon Pram-Doel: 65.205 suara6. Kecamatan Cakung
Jumlah DPT: 421.878
Pengguna Hak Pilih: 246.779
Suara sah: 229.534
Suara tIdak sah: 17.245
Paslon RIDO: 96.282 suara
Paslon Dharma-Kun: 22.039 suara
Paslon Pram-Doel: 111.213 suaraPewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024 -
/data/photo/2024/11/27/6746d47516f3f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
10 Ditanya Status Jokowi di PDI-P, Puan Maharani: Apa Ya? Nasional
Ditanya Status Jokowi di PDI-P, Puan Maharani: Apa Ya?
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P Puan Maharani bingung menjelaskan status keanggotaan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (
Jokowi
) saat ini dalam struktur keanggotaan partai.
Hal itu ditunjukkan Puan saat ditanya awak media mengenai
status Jokowi di PDI
-P apakah masih berstatus kader atau tidak.
Sebab, status keanggotaan itu kembali dipertanyakan setelah PDI-P memecat kadernya, Effendi Simbolon karena dianggap bersekongkol dengan Jokowi mendukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta 2024.
“Apa ya (statusnya),” kata Puan sambil tersenyum ketika menanggapi pernyataan awak media di Gedung DPR RI, Selasa (3/12/2024).
Saat kembali diminta penjelasan soal kepastian status keanggotaan Jokowi di PDI-P, Puan pun tak menjawab dan hanya tersenyum sambil berjalan menuju ruangannya.
Diberitakan sebelumnya, Juru Bicara
PDI Perjuangan
Aryo Seno Bagaskoro menegaskan, Effendi Simbolon dipecat dari keanggotaan partai banteng bukan hanya karena mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, Ridwan Kamil-Suswono, pada Pilkada Jakarta 2024.
Alasan lain pemecatan tersebut adalah karena Effendi berkomunikasi dengan Jokowi terkait Pilkada serentak 2024.
“Pak Effendi Simbolon ini bertemu dan berkomunikasi dengan Pak Jokowi. Ini beda persoalan kalau dengan yang lain-lain, tokoh politik yang lain. Tapi ini bertemu dengan Pak Jokowi, sebelum kemudian mengambil suatu langkah politik yang berbeda dengan rekomendasi partai,” ujar Seno saat konferensi pers di kantor DPP PDI-P, Minggu (1/12/2024).
Seno menerangkan, PDI-P menganggap Effendi sudah berkongkalikong dengan Jokowi, sampai akhirnya tak lagi tegak lurus dengan keputusan partai. Atas dasar itu, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut langsung mengambil sikap tegas dengan melakukan pemecatan.
“Maka, pada saat Pak Effendi Simbolon melakukan suatu langkah politik yang berkongkalikong, komunikasi dengan Pak Jokowi, ini suatu hal yang tentu saja tidak bisa dikompromi, tidak bisa ditoleransi oleh partai,” kata Seno.
Menurut Seno, jajaran PDI-P sangat mungkin mengambil upaya klarifikasi terlebih dahulu, apabila Effendi hanya bertemu dan berkomunikasi dengan tokoh politik selain Jokowi.
“Jadi kalau dengan yang lain-lain, tentu partai masih kemudian akan melakukan suatu proses mediasi. Tetapi kalau bicaranya ini hari ini dengan Pak Jokowi, maka prinsipnya tegas, ini yang diambil oleh partai,” tutur Seno.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hasto Kristiyanto menegaskan pernyataan Seno. Menurut dia, Effendi tidak akan langsung dipecat apabila bertemu tokoh politik lain, misalnya Presiden Prabowo Subianto.
“Jadi maksudnya Bung Seno kalau ketemu Pak Prabowo enggak apa-apa, kira-kira seperti itu,” kata Hasto sambil tertawa.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/11/28/674814916668e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
6 Real Count Pilkada Jakarta: Pramono-Rano Kuasai Jakarta Barat Megapolitan
Real Count Pilkada Jakarta: Pramono-Rano Kuasai Jakarta Barat
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno unggul dalam hasil rekapitulasi suara di seluruh kecamatan di wilayah administrasi
Jakarta Barat
.
Menurut hasil
real count
dari laman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) di pilkada2024.kpu.go.id, pasangan yang diusung PDI Perjuangan itu mengalahkan dua pesaingnya, paslon Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun, di Jakarta Barat.
Berikut hasil
rekapitulasi Pilkada Jakarta
di wilayah Jakarta Barat mengutip dari pilkada2024.kpu.go.id, Selasa (3/12/2024):
Kecamatan Cengkareng
Kecamatan Grogol
Kecamatan Kalideres
Kecamatan Kebon Jeruk
Kecamatan Kembangan
Kecamatan Palmerah
Kecamatan Taman Sari
Kecamatan Tambora
Sebagai informasi, hasil resmi Pilkada Jakarta akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) setelah melakukan rekapitulasi suara secara berjenjang.
Rekapitulasi akan dilakukan dari tingkat kecamatan, lalu dilanjutkan ke tingkat kota. Perhitungan dimulai sejak Kamis (28/11/ 2024) hingga Senin (16/12/2024).
Masyarakat dapat memantau sendiri hasil perhitungan suara tiga paslon cagub-cawagub Jakarta melalui laman pilkada2024.kpu.go.id, kemudian pilih provinsi DKI Jakarta.
Laman tersebut juga menampilkan hasil hitung suara dan rekapitulasi pemilihan calon kepala daerah dalam Pilkada 2024 di seluruh wilayah Indonesia.
Adapun, Pramono Anung-Rano Karno meraih 49,46 persen berdasarkan hitung cepat (quick count) Litbang Kompas dengan perolehan data masuk mencapai 100 persen, Rabu (27/11/2024).
Data akhir
quick count
Litbang Kompas itu dirilis pada pukul 18.18 WIB.
Sementara itu, pasangan Ridwan Kamil-Suswono mendapatkan 40,06 persen suara. Kemudian, Dharma Pongrekun-Kun Wardana mendapatkan 10,48 persen suara.
Perolehan suara tersebut diperoleh dari penghitungan yang masuk dari total 400 TPS sampel di Jakarta.Quick count
Litbang Kompas dalam Pilkada Jakarta 2024 menggunakan metode sistematik random sampling dan memiliki sampling error sebesar persen ± 1 persen.Quick count
ini dibiayai sepenuhnya oleh harian Kompas (PT Kompas Media Nusantara). Hasil
quick count
ini bukanlah hasil resmi.
Hasil resmi akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) setelah melakukan rekapitulasi suara secara berjenjang dari tingkat kecamatan dari Kamis (28/11/ 2024) hingga Senin (16/12/2024).
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Saksi RIDO enggan tanda tangan rekapitulasi di tiga kecamatan Jaktim
kita tetap jalan dan mereka juga sebenarnya di tingkat kecamatan mengapresiasi hasil perhitungan di tingkat kecamatan yang berjalan dengan baik
Jakarta (ANTARA) – Saksi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 01, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) menolak menandatangani hasil rekapitulasi suara Pilkada Jakarta di tiga kecamatan di Jakarta Timur, yakni Cakung, Duren Sawit, dan Kramat Jati.
Menurut dia, kemungkinan saksi 01 itu melihat akumulasi dari awal pencoblosan sampai rekapitulasi di tingkat kecamatan, banyak yang salah tulis dan lain sebagainya.
Kendati demikian, pihaknya tetap memberikan hasilnya (rekapitulasi), meskipun mereka enggan menandatangani hasil rekapitulasi di tingkat kecamatan.
“Karena memang hak dari para saksi adalah menerima hasil dari setiap rekapitulasi di tingkat kecamatan. Rekapitulasi tetap berjalan, tidak ada persoalan. Mereka tetap mengikuti, cuma persoalan tidak tanda tangan saja,” jelas Tedi.
Hingga saat ini, KPU Jakarta Timur telah membacakan hasil rekapitulasi suara di enam kecamatan, yakni Kecamatan Pulogadung, Cakung, Matraman, Jatinegara, Duren Sawit dan Kramat Jati.
KPU DKI Jakarta telah menetapkan tiga pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta pada Minggu (22/9). Pencoblosan Pilkada Jakarta juga telah berlangsung pada Rabu (27/11).
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024