Tag: Ricky Rizal

  • Cara Kerja Poligraf, Alat Deteksi Kebohongan untuk Periksa Istri Sambo

    Cara Kerja Poligraf, Alat Deteksi Kebohongan untuk Periksa Istri Sambo

    Jakarta, CNN Indonesia

    Istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, yang jadi tersangka pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, akan diperiksa penyidik Polri menggunakan lie detector atau alat pendeteksi kebohongan. Bagaimana alat itu bisa bekerja?

    Tim khusus Polri telah menggelar pemeriksaan menggunakan lie detector terhadap tiga tersangka pembunuhan Brigadir J, yaitu Bharada Richard Eliezer (E), Bripka Ricky Rizal (RR) dan Kuat Maruf (KM).

    Pemeriksaan dilakukan untuk menguji tingkat kejujuran para tersangka dan saksi dalam memberikan keterangan terkait peristiwa pembunuhan Brigadir J.

    Sejauh ini kepolisian telah menetapkan lima orang sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J. Mereka adalah Sambo serta istri, Putri Candrawathi. Kemudian, para ajudan yaitu Bharada E dan Bripka RR, serta asisten rumah tangga Kuat Maruf.

    Poligraf atau biasa disebut “detektor kebohongan” adalah instrumen yang memantau reaksi fisiologis seseorang. Instrumen-instrumen ini, seperti yang disarankan oleh nama panggilannya, tidak mendeteksi kebohongan namun hanya dapat mendeteksi apa reaksi yang dihasilkan oleh penipu.

    Dikutip American Psychological Association (APA) alat poligraf pada dasarnya merupakan gabungan dari alat kesehatan yang digunakan untuk memantau perubahan yang terjadi pada tubuh.

    Saat seseorang ditanyai tentang peristiwa atau kejadian tertentu, pemeriksa melihat bagaimana detak jantung, tekanan darah, laju pernapasan, dan aktivitas elektrodermal (keringat, dalam jari-jari) orang tersebut berubah dibandingkan dengan tingkat normal.

    Fluktuasi mungkin menunjukkan seseorang tersebut menipu, tetapi hasil ujian terbuka untuk ditafsirkan oleh tim penyidik.

    Ujian poligraf paling sering dikaitkan dengan investigasi kriminal, tetapi ada contoh lain di mana mereka digunakan untuk ujian seleksi kerja di pemerintahan maupun sektor swasta.

    Pemeriksaan poligraf dirancang untuk mencari respons tak sadar yang signifikan yang terjadi dalam tubuh seseorang ketika orang tersebut mengalami stres, seperti stres yang terkait dengan penipuan.

    Instrumen poligraf telah mengalami perubahan dramatis dalam dekade terakhir. Selama bertahun-tahun, poligraf adalah instrumen yang kerap diperlihatkan di film dengan jarum-jarum kecil yang mencoret-coret garis pada selembar kertas gulir.

    Instrumen itu disebut sebagai poligraf analog. Saat ini, sebagian besar tes poligraf dilakukan dengan peralatan digital. Kertas bergulir telah diganti dengan algoritma canggih dan monitor komputer.

    Ketika seseorang yang hendak dites kebohongan, biasanya akan dipersilahkan untuk duduk di kuri pemeriksaan poligraf, beberapa tabung dan kabel terhubung ke tubuh pemeriksa di lokasi tertentu untuk memantau aktivitas fisiologis.

    Perilaku menipu seharusnya memicu perubahan fisiologis tertentu yang dapat dideteksi oleh poligraf dan pemeriksa terlatih, yang kadang-kadang disebut psikofisiologis forensik (FP), menurut laporan How Stuff Works.

    (can/lth)

  • Brigadir J Trending kala Rekonstruksi Pembunuhan, Riuh Hujatan Netizen

    Brigadir J Trending kala Rekonstruksi Pembunuhan, Riuh Hujatan Netizen

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pihak kepolisian menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat di rumah mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo di jalan Saguling, Jakarta Selatan, Selasa (30/8). Peristiwa rekonstruksi itu tidak lepas dari pengamatan warganet.

    Warganet antara lain mengeluhkan keputusan polisi untuk tidak mempersilakan pengacara Brigadir Yosua masuk ke dalam area rekonstruksi. Rekonstruksi sendiri melibatkan lima tersangka yakni Ferdy Sambo, Bharada Richard Eliezer (E), Bripka Ricky Rizal (RR), dan Kuat Maruf (KM) terlihat mengenakan baju tahanan.

    Ferdy sampai ke lokasi lebih dahulu dibanding tersangka lainnya. Ferdy Sambo dibawa dengan menggunakan kendaraan taktis Brimob.

    Di tengah rekonstruksi itu, sejumlah warganet mengajukan pertanyaan.

    “Aneh banget katanya transparansi tapi kuasa hukum brigadir Yosua ga boleh masuk sedangkan pengacara para tersangka boleh masuk.. transparan dmna nya tuhannn … Bener kata pa Jhonson buat apa lapor polri kalo kita aja di bohongi oleh negara,” tulis akun Wafellofirst.

    Aneh banget katanya transparansi tapi kuasa hukum brigadir Yosua ga boleh masuk sedangkan pengacara para tersangka boleh masuk.. transparan dmna nya tuhannn … Bener kata pa Jhonson buat apa lapor polri kalo kita aja di bohongi oleh negara pic.twitter.com/I1JmWmXrg8

    — wafellofirst ✨ (@rollschese) August 30, 2022

    Pertanyaan transparansi rekonstruksi ini juga diajukan warganet dengan akun @eirzack.

    “Kapolri ingin proses rekonstruksi kasus kematian Brigadir Yosua secara transparan , nah hari ini (rekonstruksi) Pengacara Brigadir Yosua gak diperbolehkan mengikuti proses rekonstruksi,”

    Di sisi lain, warganet dengan akun @goresandunia juga mempertanyakan hal yang sama.

    “Woy ini kenapa rekonstruksi di tutupi, kami butuh tranparasi pak, tolong kuasa hukum korban juga boleh lihat, mana nih katanya terbuka, aahh basi deh.
    Kumpas tuntas utk keadilan Brigadir Yosua, tolong tetangga sambo di duren tiga ikut lihat woyy,”

    Woy ini kenapa rekonstruksi di tutupi, kami butuh tranparasi pak, tolong kuasa hukum korban juga boleh lihat, mana nih katanya terbuka, aahh basi deh.
    Kumpas tuntas utk keadilan Brigadir Yosua, tolong tetangga sambo di duren tiga ikut lihat woyy

    — Dewi Cahyaningsih (@goresandunia) August 30, 2022

    Selani kata kunci ‘Brigadir Yosua’ kata kunci lain yang juga dibuat warganet berkaitan dengan rekonstruksi adalah Duren Tiga. Untuk diketahui, Duren Tiga merupakan salah satu Tempat Kejadian Perkara (TKP) dalam peristiwa pembunuhan Brigadir J.

    “Polisi yg terlibat dlm kasus Duren Tiga layaknya dipecat dr polri. Krn kasus duren tiga adalah persekongolan kejahatan yg dilakukan penegak hukum. Sdh membunuh, menghilangkan barbuk, rusak TKP & bikin skenario. Benar2 memalukan!” tulis akun 

    Polisi yg terlibat dlm kasus Duren Tiga layaknya dipecat dr polri.

    Krn kasus duren tiga adalah persekongolan kejahatan yg dilakukan penegak hukum.

    Sdh membunuh, menghilangkan barbuk, rusak TKP & bikin skenario. Benar2 memalukan! 😌😌😌

    — SiraitBatakDusun™️ (@bachrum_achmadi) August 23, 2022

    Pemilik akun @Dandelion29_ juga menanggapi rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Yosua yang sedang berlangsung.

    [Gambas:Twitter]

    Ada juga netizen yang masih terus mencoba memahami motif pembunuhan Brigadir J.

    [Gambas:Twitter]

    (lth/mik)

    [Gambas:Video CNN]

  • Filter Ferdy Sambo Viral di TikTok, Kreator Mengaku Cuma Iseng

    Filter Ferdy Sambo Viral di TikTok, Kreator Mengaku Cuma Iseng

    Jakarta, CNN Indonesia

    Filter Ferdy Sambo yang dibuat augmented reality creator @Rizalduhhh sedang viral di media sosial Tiktok. Dia menyebut filter ini dibuat hanya karena iseng.

    Rizal (28) mengaku hanya mengikuti topik yang sedang hangat. Saat membuat filter ini, kasus Ferdy Sambo dan Brigadir J sedang menjadi pusat perhatian.

    “Lagi pada bahas tentang Ferdy Sambo kan, jadi saya iseng-iseng. Untuk bikinnya, kurang lebih 1-2 hari. Yang lama itu untuk saya mikirin konsepnya,” ujar Rizal seperti dikutip detik.

    Rizal membuat filter tersebut pada 17 Agustus, tetapi perlu waktu kurang lebih sepekan menunggu persetujuan TikTok untuk akhirnya filter Ferdy Sambo dapat hadir di platform tersebut.

    Setelah filternya diunggah dan akhirnya viral, Rizal mengaku banyak yang mengkhawatirkan dirinya. Pasalnya, nama Ferdy Sambo dinilai “berbahaya” oleh sejumlah orang.

    “Kalau saya nggak (takut), kan cuma iseng. Malahan banyak yang DM ‘Kak, nggak takut?’. Soalnya banyak pro kontra, kan. Saya mah cuma bikin filter-nya doang. Masalah pakainya sekreatif orang-orang. Apalagi, dia (Ferdy Sambo) udah banyak beritanya,” terang Rizal.

    Tak hanya memberi peringatan, netizen juga meminta Rizal untuk membuat filter almarhum Brigadir J. Namun Rizal menyebut dirinya menolak karena merasa bukan hal yang pantas untuk melakukan hal tersebut. Terlebih, keluarga dan Indonesia sedang berduka akibat kepergian Brigadir Yosua.

    Kasus pembunuhan Brigadir Yoshua dengan tersangka utama Irjen Ferdy Sambo memang jadi perhatian publik selama beberapa pekan ke belakang. Beberapa nama terseret menjadi tersangka dalam kasus ini, termasuk istrinya Sambo, Putri Candrawathi.

    Pada awal kasus ini bergulir hanya ada satu orang tersangka, yakni Bharada E. Namun kini ada total lima tersangka termasuk Bripka Ricky Rizal, Bharada E dan Kuat Ma’ruf.

    Perkembangan terbaru dari kasus ini akan membuat rekonstruksi yang mempertemukan Ferdy Sambo dan Bharada E.

    Rencananya, rekonstruksi akan dilakukan pada Selasa, 30 Agustus 2022 di TKP Duren Tiga.

    (lom/mik)

    [Gambas:Video CNN]