Tag: Richard

  • Kisah Kepulangan Suroto: Polisi Gresik Antar Pahlawan Devisa Kembali ke Tanah Air

    Kisah Kepulangan Suroto: Polisi Gresik Antar Pahlawan Devisa Kembali ke Tanah Air

    Gresik (beritajatim.com) – Suroto, pekerja migran asal Desa Lowayu, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, akhirnya pulang ke tanah kelahirannya. Bukan dengan langkah gagah membawa kisah sukses dari negeri jiran, melainkan dalam peti kayu yang diselimuti duka. Ia meninggal dunia karena sakit saat bekerja di Kuala Lumpur, Malaysia.

    Kabar itu sampai ke Polres Gresik melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Gresik. Tanpa menunggu lama, tim Seksi Kedokteran dan Kesehatan (Sidokkes) bergerak cepat. Mereka menjemput jenazah Suroto di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, dan mengantarnya menuju rumah duka menggunakan ambulans gratis milik Polres Gresik.

    “Ini merupakan bagian dari komitmen Polres Gresik dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, terutama dalam situasi kemanusiaan,” ujar Kasie Dokkes Polres Gresik, Iptu Sugioto, dengan mata berkaca-kaca mengenang perjalanan itu.

    Perjalanan ambulans malam itu sunyi. Di sepanjang jalan menuju Dukun, beberapa warga menunggu di tepi jalan untuk memberi penghormatan terakhir. Bagi mereka, Suroto bukan hanya tetangga — dia adalah pahlawan devisa yang berjuang di negeri orang demi keluarganya.

    “Kami akan terus berupaya memperluas layanan kemanusiaan semacam ini agar bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang membutuhkan, khususnya bagi keluarga pekerja migran,” lanjut Sugioto.

    Sementara itu, Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu menegaskan bahwa kehadiran polisi bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga merawat sisi kemanusiaan.

    “Wujud kepedulian kami tidak hanya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat tapi juga pengabdian,” tuturnya.

    Ketika ambulans berhenti di depan rumah sederhana di Lowayu, suasana berubah hening. Tangis keluarga pecah menyambut kepulangan Suroto. Di tengah duka itu, masyarakat menyadari: kepedulian aparat tak hanya sebatas tugas, tapi juga bentuk penghormatan bagi mereka yang mengabdi untuk negeri. [dny/beq]

  • 1
                    
                        Ammar Zoni Perlu Dilindungi
                        Nasional

    1 Ammar Zoni Perlu Dilindungi Nasional

    Ammar Zoni Perlu Dilindungi
    Alumnus Psikologi Universitas Gadjah Mada
    EMPAT
    kali Ammar Zoni (AZ) terbelit dalam masalah narkoba. Jelas, sangat memalukan! Namun, jangan berlagak pilon; skandal AZ merupakan hantaman palu godam terhadap seluruh lembaga penegakan hukum, khususnya Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan.
    Pasalnya, program pembinaan yang mereka kenakan ke AZ–andai program itu memang ada–ternyata sama sekali tidak mujarab untuk mengubah tabiat AZ.
    Bahkan bukan hanya gagal, program pemasyarakatan itu justru membuat AZ menjadi residivis dengan kadar bahaya yang semakin tinggi.
    Atas dasar itu, memberikan status
    high risk
    kepada AZ lalu mengerangkengnya di Nusakambangan sepatutnya bukan sebatas manifestasi “buruk muka, cermin dibelah”.
    Apalagi jika perlakuan keras sedemikian rupa cuma dijadikan sebagai siasat untuk mempersulit pendalaman atas kasus AZ.
     
    Pascapenindakan terhadap AZ, otoritas hukum harus mencari tahu penyebab tidak manjurnya rehabilitasi atas AZ selama dia berada di dalam lembaga pemasyarakatan.
    Situasi paling menakutkan adalah apabila penjara secara ironis menciptakan atau menyediakan lingkungan kriminogenik bagi AZ.
    Di lingkungan seperti itu, AZ memperoleh modal baru serta membangun keterampilan baru dan
    network
    baru guna mempercanggih perilaku jahatnya.
    Dengan kata lain, alih-alih sebagai sentra penyiapan narapidana untuk suatu saat kembali ke masyarakat, penjara justru menciptakan dan meneguhkan perilaku kriminal warga binaannya.
    Keberadaan lingkungan kriminogenik di dalam penjara menjadikan AZ bukan sebagai satu-satunya pihak yang harus bertanggung jawab.
    Skandal AZ, dengan demikian, tidak cukup disikapi sebagai masalah individual, melainkan sebagai masalah sistemik.
    Keterlibatan pihak-pihak lain dalam ‘apotek’ atau ‘bisnis bawah tanah’ AZ juga perlu diusut dan diproses hukum. Mulai dari keteribatan dalam bentuk kelalaian, yakni petugas sama sekali tidak tahu-menahu ihwal bisnis AZ.
    Petugas dan otoritas pemasyarakatan secara umum tidak boleh cuci tangan. Keterlibatan lebih serius adalah ketika petugas abai, yakni melakukan pembiaran kendati mereka mengetahui pasar bawah tanah yang AZ terlibat di dalamnya.
    Lebih tinggi lagi adalah petugas terlibat pasif, di mana petugas lapas sebagai pesuruh, sedangkan AZ sebagai motor bisnisnya.
    Yang terberat adalah manakala petugas terlibat aktif. Di situ, petugas berkedudukan sebagai pemrakarsa, sementara AZ sebatas sebagai kaki tangannya.
    Petugas pemasyarakatan bukan pula satu-satunya otoritas yang perlu diinvestigasi. Seorang mantan narapidana berbagi cerita langsung kepada saya: ia mensinyalir narkoba yang AZ perdagangkan berasal dari barang bukti tindak pidana.
    Alih-alih disimpan untuk kepentingan proses hukum, barang bukti justru diselundupkan oleh petugas penegak hukum guna menghasilkan keuntungan pribadi.
    Bahwa barang bukti itu dikomersialisasi di penjara tidak terlepas dari ‘kodrat’ bahwa penjara sesungguhnya merupakan lokasi jual beli narkoba paling ideal.
    Seluruh penghuni penjara merupakan konsumen potensial, karena mereka datang ke lingkungan penjara sebagai orang bermasalah di tengah masyarakat yang kemudian menghidupkan masalah di dalam penjara.
    Di dalam tembok penjara, juga tidak sungguh-sungguh tersedia program kegiatan yang bisa mengalihkan energi para narapidana dari masalah mereka ke arah yang lebih produktif.
    Kombinasi antara
    importation model
    dan
    deprivation model
    itu menjadikan para penghuni penjara sebagai calon pembeli yang selalu ada dan narkoba menjadi dagangan terlaris di musim apapun.
    Para petugas, setelah merasa betapa ‘bermanfaat’-nya bisnis bawah tanah di penjara, juga memilih melindungi sumber penghasilan ekstra mereka itu.
    Sehingga, sebagai simbiosis yang saling menguntungkan, penghuni penjara dan petugas penjara segendang sepenarian mengamankan pasar itu.
    Pertanyaannya, jika bisnis hitam narkoba di dalam penjara nyata-nyata menguntungkan, mengapa ‘apotek’ AZ justru dibongkar?
    Mantan narapidana yang sama kembali menuturkan analisisnya. Kuat dugaannya, berdasarkan pengalamannya selama berada di dalam lapas dan mengetahui langsung “setiap blok penjara memiliki ‘apotek’-nya masing-masing”, ‘apotek’ AZ hanya bisnis kaliber kecil.
    ‘Apotek’ kacangan itu sengaja diobrak-abrik agar terbangun citra bahwa lapas bersangkutan memiliki komitmen nyata terkait pemberantasan narkoba di dalam lingkungannya.
    Pada saat yang sama, manuver tersebut dilakukan untuk menutup-nutupi adanya ‘apotek’ kelas kakap agar tetap terus berbisnis dengan aman.
    Dengan kata lain, jika perkataan si mantan narapidana benar adanya, pengamanan terhadap AZ sesungguhnya tidak dapat dipandang sebagai kerja murni penegakan hukum.
    Sebailknya, AZ merupakan target operasi penegakan hukum dalam rangka menjaga keberlangsungan tindak pidana berskala lebih luas yang ada di dalam penjara yang sama.
    Tentu, penuturan mantan orang dalam itu perlu dijadikan sebagai referensi untuk keperluan investigasi lebih lanjut.
    Pada sisi yang sama, gambaran tentang konstelasi bisnis bawah tanah sedemikian rupa menambah panjang daftar kejahatan yang diyakini publik berlangsung secara terorganisasi di lembaga-lembaga penegakan hukum.
    Sebelumnya ada Konsorsium 303, lalu konsorsium tambang yang dioperasikan oleh institusi penegakan hukum yang sama.
    Dibutuhkan aba-aba langsung dari Presiden, tampaknya, untuk membuktikan seberapa jauh kebenaran kabar itu.
    Memotret kasus AZ sebagai kejahatan terorganisasi yang patut diduga melibatkan peran petugas lapas secara sistemik, serta-merta ada kemiripan posisi AZ dengan Richard Eliezer dalam kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat.
    AZ adalah penjahat yang potensial membuka tabir kejahatan secara lebih menyeluruh. Sehingga, sembari memproses AZ secara hukum, kepadanya juga perlu diberikan perlindungan agar bisa mengekspos habis-habisan ‘apotek-apotek’ di dalam penjara.
    Sebagai orang yang bisa saja kini dianggap
    high risk
    (dalam pengertian membongkar kartel narkoba di dalam penjara), institusi negara semisal Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban, atau bahkan tim investigasi gabungan bentukan pemerintah perlu proaktif menerapkan sistem pengamanan terhadap AZ di Nusakambangan.
    Dua pertanyaan yang jawabannya tersedia seketika. Pertama, siapa yang yakin hanya ada satu ‘apotek’ di penjara-penjara di Indonesia? Dan, siapa pula yang percaya bahwa tidak ada Ammar Zoni serupa di dalam sana?
    Kedua, akankah majelis hakim nantinya menyemangati AZ untuk buka-bukaan di ruang sidang lalu memberikannya peringanan hukuman?
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dua pemuda asal Jakut wakili DKI di ajang pekan kreativitas 2025

    Dua pemuda asal Jakut wakili DKI di ajang pekan kreativitas 2025

    Jakarta (ANTARA) –

    Dua pemuda asal Jakarta Utara, Akmal Firmansyah dan Richard D’Angelo Duykers mewakili DKI Jakarta dalam ajang Pekan Kreativitas Pemuda Indonesia (PKPI) 2025 yang diselenggarakan di Palembang, Sumatera Selatan pada 14–18 Oktober 2025.

    Dalam ajang yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) itu, mereka berkompetisi di bidang Teknologi Informasi Perangkat Keras (hardware), menampilkan inovasi robot maket “Smart Home” dan “Smart City” yang dirancang untuk membantu efisiensi energi dan penanganan banjir di wilayah perkotaan.

    “Keduanya merupakan bagian dari Tim Cyber Sprinters, komunitas robotik binaan Sudin Pemuda dan Olahraga (Sudinpora) Jakarta Utara,” kata Kepala Seksi Kepemudaan Sudinpora Jakarta Utara, Julio Yusuf di Jakarta, Rabu.

    Dia mengaku bangga atas pencapaian dua anak muda tersebut karena tim Robotik Jakarta Utara untuk pertama kalinya bisa berlaga di tingkat nasional.

    “Kami yakin mereka bisa menampilkan yang terbaik,” katanya.

    Menurut dia, tim Cyber Sprinters sebelumnya telah melalui perjalanan panjang, mulai dari juara tingkat kota hingga provinsi, sebelum akhirnya mewakili DKI Jakarta.

    Ia juga berharap keberhasilan ini dapat menjadi inspirasi bagi pemuda lainnya untuk berani berinovasi dan berkreasi.

    “Sudah saatnya pemuda menunjukkan kontribusi nyata lewat kreativitas dan kami dari pemerintah akan terus mendukung langkah positif seperti ini,” kata Julio.

    Sementara itu, mahasiswa Universitas Esa Unggul Akmal Firmansyah (22) mengaku bangga sekaligus tegang menghadapi ajang nasional ini dan dirinya optimistis dapat menampilkan yang terbaik di hadapan juri.

    Dia berharap rancangan berupa “Smart Home” dan “Smart City” bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui teknologi robotik.

    “Selain untuk lomba, kami juga berharap ini bisa diterapkan di dunia nyata,” katanya.

    Keikutsertaan mereka di PKPI bukan hanya soal menang atau kalah, tetapi juga kesempatan untuk menimba pengalaman dan memperluas jaringan.

    “Di sini kami bukan cuma berkompetisi, tapi juga belajar banyak hal dan bertemu teman baru dari seluruh Indonesia. Mudah-mudahan kami bisa membawa pulang juara untuk Jakarta,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Negara Diserang Maling Internet Kelas Kakap, Segini Kerugiannya

    Negara Diserang Maling Internet Kelas Kakap, Segini Kerugiannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Insiden serangan siber di Inggris melonjak tajam dalam setahun terakhir. Badan Keamanan Siber Nasional (National Cyber Security Centre/NCSC) Inggris mencatat peningkatan signifikan dalam kasus kejahatan dunia maya, termasuk serangan yang dikategorikan “sangat signifikan” melonjak hingga 50% dibanding tahun lalu.

    Lonjakan serangan siber ini menimpa sejumlah perusahaan besar Inggris, seperti Marks & Spencer, Co-op, hingga Jaguar Land Rover (JLR). Akibat serangan tersebut, sebagian operasi bisnis sempat lumpuh hingga beberapa pekan.

    Kepala NCSC, Richard Horne, mengatakan bahwa setiap pelaku usaha, dari perusahaan besar hingga individu, wajib memiliki rencana pertahanan digital untuk mengantisipasi kejahatan siber.

    “Setiap pemimpin, baik Anda bekerja sendiri di meja dapur maupun memimpin ribuan karyawan, harus punya rencana melawan serangan siber kriminal,” ujarnya dalam peluncuran laporan tahunan NCSC di London, dikutip dari Reuters, Selasa (14/10/2025).

    Sepanjang 12 bulan hingga Agustus 2025, NCSC menangani 429 insiden siber. Sekitar separuhnya dinilai memiliki dampak nasional, sementara 18 di antaranya dikategorikan “sangat signifikan” karena berpengaruh terhadap pemerintah pusat, layanan penting publik, populasi besar, atau perekonomian Inggris.

    Pemerintah Inggris juga telah mengirim surat kepada 350 perusahaan terbesar di Indeks FTSE, mendesak mereka untuk menjadikan ketahanan siber sebagai tanggung jawab tingkat dewan direksi. Langkah tersebut diambil guna memperkuat kesiapan korporasi menghadapi serangan digital yang semakin masif.

    Pada laporan yang sama, NCSC mengungkapkan telah menangani 204 serangan dalam tiga kategori paling serius selama setahun terakhir, lebih dari dua kali lipat dibandingkan 89 kasus di tahun sebelumnya.

    Kondisi ini memunculkan kekhawatiran terhadap ketahanan bisnis di Inggris, terutama perusahaan kecil yang menjadi bagian dari rantai pasokan perusahaan besar. Jika sistem mereka lumpuh, arus pesanan dan pembayaran bisa terhenti seketika.

    Jaguar Land Rover menjadi salah satu korban besar serangan siber tersebut. Produsen mobil mewah itu sempat menghentikan produksi hampir enam minggu, dengan potensi kerugian mencapai 50 juta poundsterling per minggu.

    Pada akhir September, pemerintah Inggris turun tangan memberikan jaminan pinjaman sebesar 1,5 miliar poundsterling kepada JLR untuk membantu menjaga kelangsungan pasokan.

    “Jika besok infrastruktur IT Anda lumpuh dan semua layar komputer mati, apakah bisnis Anda masih bisa menggaji karyawan, menjalankan mesin, atau mengisi stok di rak?” kata Horne.

    “Jika jawabannya tidak, atau bahkan tidak tahu, maka bertindaklah sekarang.” pungkasnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pengakuan Tiga Pasien yang Sukses Terima Donor Ginjal-Jantung Babi

    Pengakuan Tiga Pasien yang Sukses Terima Donor Ginjal-Jantung Babi

    Jakarta

    Penggunaan organ babi yang telah dimodifikasi secara genetik dipandang sebagai solusi potensial untuk mengatasi kekurangan organ manusia. Bidang studi ini dikenal sebagai xenotransplantasi, yakni transplantasi organ babi ke manusia.

    1. Pasien di China 71 Tahun Terima Donor Hati Babi

    Kasus terbaru dialami oleh pasien pria yang berusia 71 tahun di China. Para dokter berhasil mentransplantasikan hati babi ke pria tersebut, yang membantu hidup selama 171 hari setelah prosedur, 38 di antaranya dengan organ tersebut masih terpasang.

    Transplantasi babi ke manusia di China adalah yang pertama kali dipublikasikan dalam jurnal peer-review. Hati babi sebelumnya telah ditransplantasikan ke orang-orang yang mengalami mati otak untuk melihat bagaimana kondisi mereka.

    Melihat kondisi pasien, para peneliti menyarankan hati babi dapat digunakan sebagai jembatan babi manusia dengan kondisi hati yang serius.

    “Semua orang selalu berkata ‘oh, hati terlalu rumit untuk ditransplantasikan, dibandingkan dengan jantung atau ginjal’. Tetapi, setelah ini di masa mendatang, saya pikir orang-orang akan berpikir berbeda,” jelas presiden Rumah Sakit Afiliasi Pertama Universitas Kedokteran Anhui dan salah satu penulis studi baru ini, Dr Beicheng Sun.

    “Saya pikir hati itu baik jika kita bisa mendapatkan cukup gen manusia pada babi,” sambungnya yang dikutip dari Mirror UK.

    Awalnya, pasien tersebut dirawat di rumah sakit karena sirosis terkait hepatitis B. Itu merupakan suatu kondisi saat jaringan parut menggantikan jaringan sehat, mengganggu fungsi hati dan terkadang menyebabkan gagal hati.

    Ia juga memiliki tumor besar di lobus kanan hatinya, tetapi upaya untuk mengecilkan tumor besar itu dengan kemoterapi konsentrasi tinggi yang ditargetkan pada suplai darahnya tidak berhasil.

    Pada hari ke-37, tekanan darah pasien anjlok dan detak jantungnya meningkat, disertai gangguan kesadaran. Pada saat itu, hatinya sendiri dianggap mampu berfungsi untuk menopang tubuhnya, sehingga dokter mengangkat organ babi tersebut pada hari ke-38.

    Hati pasien tetap berfungsi dengan baik setelahnya. Pada hari ke-135, pria tersebut mengalami perdarahan saluran cerna bagian atas, hingga akhirnya meninggal dunia 171 hari setelah prosedur transplantasi.

    2. Pasien AS Terima Transplantasi Ginjal Babi

    Tahun lalu, pria AS Richard Slayman menjadi orang pertama yang menerima transplantasi ginjal babi yang dimodifikasi secara genetik. Pria berusia 62 tahun itu mengidap penyakit ginjal stadium akhir dan transplantasi ginjal manusianya mulai gagal setelah lima tahun.

    Prosedur tersebut dinyatakan sukses. Hal ini disampaikan oleh pihak Rumah Sakit Umum Massachusetts.

    “Slayman akan selalu dikenang sebagai mercusuar harapan bagi banyak pasien transplantasi di seluruh dunia, dan kami sangat berterima kasih atas kepercayaan dan kesediaannya untuk memajukan bidang xenotransplantasi.”

    Pasien tersebut juga mengidap diabetes tipe 2 dan hipertensi, tetapi ia meninggal hanya dua bulan kemudian. Dokter mengatakan tidak ada indikasi transplantasi sebagai penyebabnya.

    “Rick mengatakan bahwa salah satu alasan ia menjalani prosedur ini adalah untuk memberikan harapan bagi ribuan orang yang membutuhkan transplantasi agar dapat bertahan hidup. Rick mencapai tujuan itu, dan harapan serta optimismenya akan abadi.”

    3. Pasien Pertama di Dunia yang Terima Donor Jantung Babi

    Pada tahun 2022, David Bennett menjadi orang pertama di dunia yang menerima transplantasi jantung dari babi hasil rekayasa genetika. Pria berusia 57 tahun asal AS itu menjelaskan sehari sebelum operasinya.

    “Pilihannya antara mati atau menjalani transplantasi ini. Saya tahu ini seperti tebakan kosong, tetapi ini pilihan terakhir saya,” demikian pernyataan tersebut.

    Sekitar tiga hari setelah prosedur eksperimental selama tujuh jam di Baltimore, David yang mengidap penyakit jantung terminal dan dianggap terlalu lemah untuk menjalani transplantasi manusia itu kondisinya membaik.

    Namun, David meninggal dunia sekitar dua bulan kemudian, setelah mengalami gagal jantung mendadak.

    Halaman 2 dari 3

    (sao/naf)

  • Puluhan Kepala Desa di Gresik Curhat Soal Kamtibmas pada Kapolres

    Puluhan Kepala Desa di Gresik Curhat Soal Kamtibmas pada Kapolres

    Gresik (beritajatim.com)- Puluhan kepala desa yang tergabung di Persatuan Kepala Desa Indonesia (PKDI) Gresik curhat soal keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di hadapan Kapolres AKBP Rovan Richard Mahenu.

    Ketua PKDI Dukun M.Ashari menuturkan, dirinya menyoroti masih banyaknya LSM tidak jelas yang dinilai mengganggu pelayanan desa.

    “Saya berharap aparat kepolisian lebih tegas lagi menindak LSM yang mengganggu, dan aparat kepolisian melakukan verifikasi dulu sebelum menerima laporan,” tuturnya, Jumat (10/10/2025).

    Berbeda halnya yang disampaikan Ketua PKDI Cerme Sapaat. Dia mengapresiasi penertiban jam operasional truk galian c. Namun, masih adanya pelanggaran dari arah selatan serta parkir liar kendaraan besar di sekitar exit tol Cerme.

    “Kalau bisa truk galian c yang melanggar tidak hanya dihimbau tapi ditindak atau ditilang. Saya juga meminta petugas lebih sering melakukan patroli. Utamanya memberikan peringatan tegas terhadap sopir truk yang seenaknya parkir di exit tol Cerme,” ungkapnya.

    Ketua PKDI Gresik Nurul Yatim menyampaikan apresiasi atas inisiatif Polres Gresik yang menggandeng kepala desa turut serta menjaga kamtibmas.

    “Kami telah mengalokasikan anggaran desa untuk pemasangan CCTV dalam mendukung siskamling dan siap berkoordinasi dengan pemda,” urainya.

    Kapolres AKBP Rovan Richard Mahenu menyatakan dirinya menerima masukan konstruktif dari para kepala desa dan memastikan setiap laporan akan ditindaklanjuti.

    “Kami akan terus bersinergi dengan seluruh jajaran PKDI. Kolaborasi ini menjadi kunci dalam menciptakan Gresik yang aman, tertib, dan kondusif,” pungkasnya. [dny/but]

  • Trump-Maduro Bersitegang, Qatar Ajukan Diri Jadi Mediator AS-Venezuela

    Trump-Maduro Bersitegang, Qatar Ajukan Diri Jadi Mediator AS-Venezuela

    JAKARTA – Qatar mengajukan diri untuk menjadi mediator normalisasi hubungan Amerika Serikat dan Venezuela yang semakin memanas.

    Hal ini dilaporkan surat kabar New York Times pada Kamis, 9 Oktober mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut.

    Qatar berupaya memediasi konflik antara AS dan Venezuela, di tengah upaya Presiden AS Donald Trump membangun kekuatan militer di Karibia dan melancarkan serangan terhadap kapal-kapal sipil, demikian papar laporan tersebut.

    Pemerintahan Venezuela dan Presiden Nicolas Maduro mendukung upaya Qatar, sementara pemerintahan Trump tidak menunjukkan minat terhadap inisiatif tersebut, tambah laporan tersebut, kembali mengutip sumber.

    Dilansir ANTARA, menurut New York Times, Qatar berupaya menjaga saluran komunikasi tetap terbuka antara AS dan Venezuela, ujar seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya kepada surat kabar tersebut.

    Qatar, saat ini, telah menjadi mediator dalam 12 dialog diplomatik internasional yang berbeda, termasuk beberapa yang melibatkan AS dan negara-negara lain, tambahnya.

    Sebelumnya pada Rabu (8/10), Venezuela meluncurkan latihan militer komprehensif yang melibatkan personel militer dan sipil karena ketegangan dengan AS terkait pengerahan kapal perang AS di lepas pantai negara Amerika Selatan itu yang terus meningkat.

    Pada Senin (6/10), surat kabar New York Times melaporkan Trump baru-baru ini telah memerintahkan utusan khususnya, Richard Grenell, untuk menghentikan kontak diplomatik dengan Presiden Maduro dan para pejabat senior Venezuela, yang telah berlangsung sejak Februari.

    Juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt pada 19 Agustus, mengatakan Trump siap menggunakan “setiap elemen kekuatan Amerika” untuk memerangi perdagangan narkoba, tanpa mengesampingkan kemungkinan operasi militer di Venezuela.

    Pernyataan tersebut dibuat menyusul laporan Washington mengerahkan lebih dari 4.000 marinir dan pelaut, serta beberapa kapal militer ke perairan lepas Amerika Latin dan Karibia, dengan dalih untuk melawan kartel narkoba.

  • Tiga Ilmuwan Raih Nobel Kimia 2025 Berkat Material Revolusioner Penangkap Karbon dan Air

    Tiga Ilmuwan Raih Nobel Kimia 2025 Berkat Material Revolusioner Penangkap Karbon dan Air

    Bisnis.com, JAKARTA – Tiga ilmuwan, Susumu Kitagawa, Richard Robson, dan Omar Yaghi, meraih Hadiah Nobel Kimia 2025 atas pencapaian mereka dalam mengembangkan bentuk baru arsitektur molekuler yang menghasilkan material revolusioner.

    Temuan ini diyakini mampu membantu manusia menghadapi tantangan besar seperti perubahan iklim dan kekurangan air bersih.

    Melansir Reuters, Rabu (8/10/2025), ketiga penerima penghargaan tersebut berhasil menciptakan struktur molekul berpori dengan ruang luas yang memungkinkan aliran gas dan bahan kimia, serta dapat dimanfaatkan untuk mengekstraksi air dari udara gurun, menangkap karbon dioksida, dan menyimpan gas beracun secara aman.

    Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia menjelaskan, beberapa material yang dikembangkan memiliki luas permukaan luar biasa besar. Satu kubus kecil seukuran gula pasir bisa memiliki area setara satu lapangan sepak bola.

    “Material ini bisa diibaratkan seperti tas Hermione dalam cerita Harry Potter, yang mampu menyimpan volume gas sangat besar di ruang yang amat kecil,” ujar anggota Komite Nobel Kimia Olof Ramstrom.

    Hadiah Nobel yang telah berusia lebih dari seabad ini diserahkan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia. Para pemenang akan berbagi hadiah sebesar 11 juta krona Swedia (sekitar Rp19,4 miliar) dan kehormatan meraih salah satu penghargaan ilmiah paling prestisius di dunia.

    Dalam konferensi pers Nobel, Kitagawa yang merupakan profesor di Universitas Kyoto, Jepang, mengungkapkan rasa syukurnya.

    “Impian saya adalah menangkap dan memisahkan udara—misalnya menjadi karbondioksida, oksigen, atau air—lalu mengubahnya menjadi material berguna dengan energi terbarukan,” katanya.

    Sementara itu, Robson merupakan profesor di Universitas Melbourne, Australia, sementara Yaghi mengajar di Universitas California, Berkeley, Amerika Serikat.

    Melalui pengembangan metal-organic frameworks (MOFs), ketiganya dinilai telah membuka babak baru dalam dunia kimia dengan menciptakan peluang besar untuk menjawab berbagai krisis global, ujar Akademi dalam pernyataannya.

    Hadiah Nobel Kimia menjadi penghargaan ketiga yang diumumkan tahun ini setelah bidang kedokteran dan fisika, dengan Nobel Sastra dijadwalkan menyusul pada Kamis.

    Penghargaan Nobel sendiri didirikan melalui wasiat penemu dan pengusaha asal Swedia, Alfred Nobel, dan telah diberikan sejak tahun 1901, dengan beberapa kali terhenti akibat perang dunia.

    Nobel, yang juga seorang kimiawan, mengumpulkan kekayaannya dari penemuan dinamit pada abad ke-19. Adapun penghargaan Nobel Ekonomi merupakan tambahan yang didanai oleh bank sentral Swedia.

    Meski kerap berada di bawah bayang-bayang Nobel Fisika, Sastra, dan Perdamaian, Nobel Kimia tetap menjadi ajang pengakuan bagi penemuan-penemuan yang mengubah dunia—mulai dari fisi nuklir hingga teknik sekuensing DNA.

    Tahun lalu, penghargaan ini diberikan kepada ilmuwan Amerika David Baker dan John Jumper, serta ilmuwan Inggris Demis Hassabis, atas riset mereka dalam menguraikan struktur dan rekayasa protein yang membuka jalan bagi terobosan baru dalam pengembangan obat.

  • Usai Caplok Motivair, Schneider Electric Luncurkan Portofolio Liquid Cooling

    Usai Caplok Motivair, Schneider Electric Luncurkan Portofolio Liquid Cooling

    Bisnis.com, SINGAPURA — Schneider Electric resmi meluncurkan portofolio liquid cooling end-to-end usai mengakuisisi kepemilikan mayoritas Motivair Corporation (Motivair), sebuah perusahaan yang fokus bergerak di bidang pendinginan cairan dan solusi manajemen termal untuk sistem komputasi berkemampuan tinggi.

    CEO Motivair by Schneider Electric, Richard Whitmore menjelaskan bahwa portofolio itu dicanangkan dalam rangka mendukung terwujudnya AI Factories of the Future. Dia memastikan, inovasi tersebut akan memenuhi kebutuhan daya tinggi serta beban kerja GPU yang intens pada pusat data berdensitas tinggi.

    “Seiring meningkatnya kompleksitas sistem pendinginan pusat data di era kecerdasan buatan (AI), portofolio kami terus berkembang untuk mampu memenuhi kebutuhan infrastruktur masa kini dan masa depan,” kata Richard di Marina Bay Sands, Singapura, Rabu (8/9/2025).

    Adapun, portofolio liquid cooling tersebut mencakup infrastruktur fisik pusat data (data center), termasuk CDU, RDHx, HDU, dynamic cold plates, chillers, dan lainnya, serta perangkat lunak dan layanan pendukung. 

    Dalam penjelasannya, sistem pendingin dapat memangkas hingga 40% dari total konsumsi daya Data Center. Di mana, teknologi liquid cooling mampu menghilangkan panas hingga 3.000 kali lebih efektif dan efisien dibandingkan sistem pendinginan berbasis udara (air cooling).

    “Kami menjadi satu-satunya penyedia liquid cooling yang memiliki keahlian, terbukti hingga ke tingkat silicon melalui kolaborasi pengembangan bersama NVIDIA dan produsen GPU terkemuka lainnya. Bersama Schneider Electric, kami menciptakan portofolio tak tertandingi yang tidak hanya mempercepat waktu ke pasar (time-to-market), tetapi juga meningkatkan ROI bagi pelanggan di seluruh dunia,” ujarnya.

    Untuk diketahui sebelumnya, Schneider Electric mulai melakukan akuisisi terhadap perusahaan asal AS, Motivair pada Oktober 2024. Proses akuisisi baru rampung sepenuhnya pada Februari 2025.

    Schneider Electric saat ini menggenggam 75% saham Motivair, menjadikannya sebagai pemegang saham mayoritas perusahaan. Di mana, nilai akuisisi tersebut mencapai US$850 juta.

    Tak berhenti sampai disitu, Schneider Electric juga berencana kembali mengakuisisi sisa 25% saham minoritas Motivair pada 2028.

  • Bulan Bergerak Menjauhi Bumi, Perbedaan Mulai Dirasakan Manusia

    Bulan Bergerak Menjauhi Bumi, Perbedaan Mulai Dirasakan Manusia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Jarak antara Bumi dan Bulan ternyata tidak tetap, tetapi berubah seiring waktu. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa Bulan perlahan-lahan bergerak makin jauh dari Bumi.

    Orbit keduanya ternyata terus mengalami pergeseran, membuat satelit alami Bumi itu makin menjauh dari planet kita.

    Jarak yang menjauh ini diketahui berkat Lunar Laser Ranging Experiment. Misi Apollo tahun 1960 dan 1970 telah menempatkan reflektor di permukaan Bulan dan kita bisa mengetahui jarak dengan mengukur waktu yang dibutuhkan untuk bisa dipantulkan kembali.

    Pengukuran berulang yang dilakukan menemukan Bulan menjauh dari Bumi dengan kecepatan 3,8 cm (1,5 inci) per tahun, dikutip dari IFL Science, Selasa (7/10/2025).

    Lalu apa yang akan terjadi dengan fakta ini? IFL Science menuliskan salah satunya adalah menghilangnya Gerhana Matahari Total.

    “Seiring berjalannya waktu, jumlah dan frekuensi Gerhana Matahari Total berkurang. Sekitar 600 juta tahun lagi, Bumi akan melihat keindahan Gerhana Matahari Total untuk terakhir kalinya,” kata ilmuwan NASA, Richard Vondrak pada 2017.

    Kemungkinan itu terjadi karena Bulan akan tampak lebih kecil. Berbeda dengan yang terjadi saat ini, Matahari dan Bulan berukuran hampir sama.

    Karena jarak dengan pusat Tata Surya mencapai 400 kali lebih jauh Bumi dan Bulan dengan diameter 400 kali lebih besar.

    Begitu juga empat miliar tahun lalu saat belum bergeser ke orbitnya sekarang, Bulan tampak tiga kali lebih besar dari saat ini.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]