Tag: Richard

  • BREAKING NEWS: 14 WNI Kecelakaan Mobil di Tempat Bersalju di Hokkaido Jepang, Tidak Ada Korban Jiwa – Halaman all

    BREAKING NEWS: 14 WNI Kecelakaan Mobil di Tempat Bersalju di Hokkaido Jepang, Tidak Ada Korban Jiwa – Halaman all

    Kecelakaan mobil di Kutchan Hokkaido mengakibatkan 14 WNI di dalam mobil Hiace mengalami luka, tidak ada korban jiwa. 

    Tayang: Sabtu, 8 Maret 2025 08:50 WIB

    Foto STV News Hokkaido

    WNI KECELAKAAN MOBIL – Kantor polisi Kutchan di Hokkaido Jepang. Kecelakaan mobil di Kutchan Hokkaido mengakibatkan 14 WNI di dalam mobil Hiace mengalami luka, tidak ada korban jiwa.  

    Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

    TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Kecelakaan mobil di tempat bersalju lebat di Kutchan Hokkaido mengakibatkan 14 WNI di dalam mobil Hiace mengalami luka. 

    Beruntung semua selamat tidak ada korban jiwa.

    “Hari ini (8/3/2025) terjadi kecelakaan tunggal di Kota Kutchan, Hokkaido, sebuah mobil tampaknya terbalik di gunung bersalju. Tujuh pria asing telah dibawa ke rumah sakit akibat kecelakaan itu,” ungkap sumber Tribunnews.com kepolisian Jepang Sabtu (8/3/2025).

    Kecelakaan itu terjadi di Route 478 di Tatsumi, Kota Kutchan, Hokkaido yang bersalju lebat saat ini dengan kedinginan minus 3 derajat Celcius.

    “Sekitar pukul 6:10 pagi ini (8/3/2025), sebuah Hiace mengalami kecelakaan tunggal dan terbalik, dan ada 14 orang Indonesia di dalamnya, serta sekitar 11 orang terluka,” tambahnya.

    Seorang pejalan kaki yang melihat kejadian itu segera melapor ke pemadam kebakaran dengan tanggapan segera dari kepolisian dan ambulance juga.

    Menurut pemadam kebakaran, total tujuh pria dewasa asing dibawa ke rumah sakit dalam keadaan sadar akibat kecelakaan itu. 

    “Tidak satu pun dari mereka memiliki klausul terancam hidupnya. Semua baik-baik hanya terluka ringan.”

    Polisi sedang menyelidiki penyebab kecelakaan secara rinci.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Bidik Gaza, Eyal Zamir Langsung Rombak IDF: Depak Hagari, Bentuk Dua Brigade Baru, 2025 Tahun Perang – Halaman all

    Bidik Gaza, Eyal Zamir Langsung Rombak IDF: Depak Hagari, Bentuk Dua Brigade Baru, 2025 Tahun Perang – Halaman all

    Eyal Zamir Langsung Rombak IDF: Depak Hagari, Bikin Brigade Tank Tambahan, 2025 Tahun Perang!

     

    TRIBUNNEWS.COM – Kepala Staf baru Angkatan Darat Israel (IDF), Eyal Zamir, dilaporkan langsung merombak struktur kepemimpinan IDF beberapa jam setelah menduduki jabatannya, menggantikan Herzi Halevi yang mengundurkan diri.

    Anadolu, mengutip media Israel, Jumat (7/3/2025) melaporkan kalau Eyal Zamir memutuskan untuk menunjuk Mayor Jenderal Yaniv Asor sebagai komandan Komando Selatan, dan Itzik Cohen sebagai kepala Divisi Operasi dan mempromosikannya ke pangkat Mayor Jenderal.

    “Kepala Staf baru IDF juga menyetujui perubahan struktural di militer Israel, dengan menganggap tahun 2025 sebagai “tahun perang, dengan fokus pada Gaza dan Iran,” menurut media Israel dikutip Anadolu.

    Sebelumnya pada Rabu malam, Eyal Zamir secara resmi menduduki jabatannya, menggantikan Halevi, yang mengundurkan diri pada Januari, dan mengumumkan tanggung jawabnya atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

    Upacara pelantikan Zamir berlangsung di markas besar Kementerian Pertahanan di Tel Aviv, di hadapan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan sejumlah pejabat, dipimpin oleh Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, dan Herzi Halevi.

    “Setelah resmi mengemban tugasnya, Zamir mengadakan pertemuan pertamanya dengan Forum Staf Umum IDF , di mana ia menyampaikan arahan dan keputusan utama,” menurut laporan Channel 14 Israel.

    LARAS TANK MERKAVA – Foto tangkap layar Khaberni, Rabu (12/2/2025) menunjukkan pasukan Israel (IDF) menjejerkan posisi laras meriam tank Merkava dalam agresi militer di Gaza. Pasukan Israel dijegal krisis keuangan saat mereka berniat melanjutkan perang di Gaza karena potensi berakhirnya gencatan senjata dengan Hamas. (khaberni/tangkap layar)

    Bentuk Dua Brigade Baru IDF

    Menurut sumber yang sama, Zamir mengumumkan penunjukan Mayor Jenderal (Cadangan) Sami Turgeman sebagai kepala tim yang akan dibentuk untuk memeriksa investigasi atas peristiwa 7 Oktober, mengambil pelajaran darinya, dan menyerahkan laporan langsung kepadanya.

    Eyal Zamir, dilaporkan memerintahkan pembentukan brigade tank baru IDF, di samping pembentukan brigade infanteri baru.

    “Zamir memutuskan untuk membubarkan “Divisi Strategi dan Iran” yang dibentuk pada tahun 2020. Dia lalu memutuskan membentuk brigade tank tambahan, mempelajari pembentukan brigade infanteri tambahan, dan menyusun kembali unit pengintaian lapis baja yang sudah dibongkar,” menurut laporan media Israel tersebut.

    Dalam pertemuan tersebut, Eyal Zamir mengatakan kalau 2025 akan menjadi “tahun perang. Dengan fokus pada Gaza dan Iran serta mempertahankan dan memperdalam pencapaian di bidang lain,” menurut Channel 14.

    AGRESI – Pasukan Israel (IDF) dari divisi infanteri melakukan agresi militer darat ke Jalur Gaza. Israel terindikasi enggan melanjutkan negosiasi tahap dua gencatan senjata dengan Hamas. (khaberni/tangkap layar) (khaberni/tangkap layar)

    Depak Daniel Hagari

    Eyal Zamir, juga memutuskan untuk memberhentikan tugas juru bicara IDF, Daniel Hagari, dalam beberapa minggu mendatang, menurut apa yang dilaporkan oleh Channel 14 Israel.

    Koresponden saluran tersebut melaporkan kalau, “Zamir telah membuat keputusan untuk menggantikan Hagari, dan diharapkan seorang perwira tempur dari pasukan darat akan ditunjuk untuk posisi ini dalam waktu dekat.” 

    Pada bulan Maret 2024, sejumlah pejabat senior dalam perangkat propaganda dan media IDF mengundurkan diri, dipimpin oleh Kolonel Shlomit Miller-Butbul, yang dianggap sebagai orang kedua dalam komando di Departemen Juru Bicara IDF setelah Daniel Hagari.

    Selain itu ada juga pengunduran diri Moran Katz, kepala departemen komunikasi di Unit Juru Bicara IDF, dan Letnan Richard Hecht, juru bicara IDF untuk urusan media luar negeri.

    Sebelum menduduki jabatan juru bicara “angkatan darat”, Hagari adalah komandan unit “Shayetet 13”, menjabat sebagai asisten mantan Kepala Staf Gadi Eisenkot, dan juga merupakan bagian dari tim inti Menteri Benny Gantz.

    Perlu dicatat kalau media Israel sebelumnya telah meliput keterkejutan yang dialami IDF setelah serangkaian pengunduran diri besar-besaran para petingginya.

    Herzi Halevi, Kepala Staf, adalah orang pertama yang mengundurkan diri, diikuti oleh sejumlah pemimpin militer, termasuk kepala Divisi Operasi di IDF, Oded Basiuk, yang mengundurkan diri setelah gagal mengusir serangan 7 Oktober 2023.

    Siap Kembali Perang ke Gaza

    Eyal Zamir, juga mengatakan bahwa tentara Israel harus memutuskan pertempuran melawan Hamas.

    Dia mengindikasikan, IDF segera mengerahkan kembali pasukan ke Gaza guna kembali berperang dengan tujuaan utama pembebasan sandera Israel di tangan Hamas.

    “Kami sedang bersiap untuk kembali bertempur dan masalah penculikan menjadi prioritas utama kami,” tambahnya.

    Situs Israel, Walla melaporkan kalau Zamir merencanakan manuver skala besar di Jalur Gaza dan meningkatkan tekanan militer terhadap Hamas.

    PANGLIMA PERANG BARU – Kepala Staf baru Militer Israel (IDF), Eyal Zamir. Pergantian panglima perang ini dilaporkan akan mengubah sifat pertempuran di Gaza, sebuah sinyal yang mengindikasikan Israel tak mau meneruskan negosiasi gencatan senjata dengan Hamas di Gaza. (khaberni/tangkap layar)

    Pajang Foto Sandera Israel di Markas IDF

    Kepala Staf baru IDF juga menanggapi soal sandera Israel yang masih berada di tangan Hamas di Gaza dengan mengatakan bahwa, “Kepulangan mereka merupakan kewajiban moral”.

    Dia juga mengatakan kalau “tentara Israel akan berupaya untuk membawa mereka semua kembali.”

    Ia mengatakan, foto-foto para tahanan tersebut akan dipajang di kantor Kepala Staf hingga mereka kembali.

    Selama kariernya, Zamir memegang posisi militer terkemuka, termasuk Wakil Kepala Staf, Panglima Wilayah Selatan, dan jabatan terakhirnya adalah Direktur Jenderal Kementerian Pertahanan.

    Zamir diketahui dekat dengan Netanyahu dan Katz, dan juga dipandang sebagai sosok yang memiliki hubungan kuat dengan mantan Menteri Pertahanan Yoav Galant.

    Pengangkatannya ke jabatan terjadi pada momen kritis kelanjutan gencatan senjata.

    Israel mengatakan pihaknya sedang bersiap untuk melanjutkan perang di Gaza meskipun ada perjanjian gencatan senjata sejak 19 Januari.

    Minggu tengah malam lalu, 28 Februari 2025, tahap pertama perjanjian gencatan senjata di Gaza, yang berlangsung selama 42 hari, secara resmi berakhir tanpa persetujuan Israel untuk memasuki tahap kedua dan mengakhiri perang.

     

    (oln/khbrn/anadolu/chn14/*)

     
     

  • Dokter Richard Lee Ditolak Keluarga Besar hingga Diancam setelah Mualaf

    Dokter Richard Lee Ditolak Keluarga Besar hingga Diancam setelah Mualaf

  • Sempat Ditolak Keluarga, Dokter Richard Lee Mantap Mualaf, Istri Juga Peluk Agama Islam?

    Sempat Ditolak Keluarga, Dokter Richard Lee Mantap Mualaf, Istri Juga Peluk Agama Islam?

    TRIBUNJATENG.COM – Dokter Richard Lee mengumumkan dirinya Mualaf atau memeluk agama Islam.

    Kabar Dokter Richard Lee mualaf ini disampaikan Ustadz Derry Sulaiman lewat akun Instagramnya @derrysulaiman pada Kamis (6/3/2025).

    Namun ternyata, Dokter Richard mengakui jika ia sudah memeluk Islam sejak 2 tahun lalu.

    “Sebenarnya sejak dua tahun yang lalu aku tuh sudah islam dan selama dua tahun ini aku belajar islam, dan sampai sekarang aku masih belajar islam,” ungkap dr Richard Lee dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Youtube Mantra News, Kamis (6/3/2025).

    Dokter Richard Lee mengatakan dirinya mantap memeluk Islam setelah hatinya merasa kosong.

    Saat itu ia sudah punya karir yang sukses dan profesi mentereng serta banyak rezeki.

    Sayangnya, Dokter Richard merasa hampa lantaran tujuan hidupnya hanya dunia saja.

    Ia pun mulai kehilangan tujuan hidup.

    Dari situ, Dokter Richard mulai belajar tentang Islam dengan bimbingan Ustadz Derry Sulaiman dan Ustadz Fekix Siauw.

    “Sebenarnya aku merasa ada kekosongan aja. Aku dulu merasa sudah sempurna banget, di puncak, tapi aku merasa semuanya karena akunya hebat. Tapi aku merasa kayak ada yang kosong, aku kehilangan tujuan hidup, aku merasa tujuan hidupku cuma dunia. Kebetulan ada yang ngajarin, ada yang bimbing, itu cukup mengubah hidup aku,” pungkas Richard Lee.

    Dokter Richard juga sempat menganggap ujian hidupnya sangat berat.

    Namun setelah belajar Islam dan mendengarkan Surat Al Baqarah ayat 155-157, pandangan hidup Dokter Richard mulai berubah.

    Selama 2 tahun tersebut Dokter Richard terus belajar tentang Islam.

    Namun ia memilih merahasiakan pilihannya saat itu.

    Hal ini karena sang dokter sempat mendapat penolakan besar dari keluarganya.

    “Yang pertama karena aku tidak ingin menyakiti hati orang lain.
    Karena bagaimanapun juga keluarga aku adalah keluarga non muslim. Aku harus menjaga perasaan mereka.

    Dan aku juga punya alasan tersendiriuntuk lebih berhati-hati dalam bersikap, berbuat. Aku tidak ingin ketika aku masuk Islam aku malah menyakiti orang lain terutama keluargaku,” 

    Alasan kedua, Dokter Richard tak ingin pilihannya dianggap sebagai sensasi untuk mencari eksistensi saja.

    “Yang kedua aku tidak ingin dicap mencari eksistensi, terkenal karena Islam. Aku tidak mau,” 

    Yang ketiga, aku ingin kasih edukasi ke masyarakat tentang agama Islam, aku ingin ikut berdakwah, tapi dengan caraku. Aku kan bukan Ustadz, jadi aku pengen bikin acara dengan temen-temen,” 

    Dalam wawancara itu, Dokter Richard menceritakan jika ia sempat mendapat penolakan besar dari keluarganya.

    “Yang pertama penolakan ya, dari 2 tahun lalu penolakan yang besar-besaran banget. Bahkan aku diancem, tapi anceman keluarga. Aku diem aja. Strategiku pelan-pelan. Tepatnya satu tahun lalu, istriku, Go head tak jadi masalah, kalau memang itu pilihan hidup kamu. Aku seneng banget, istriku support banget,” papar Dokter Richard.

    Sampai akhirnya satu bulan yang lalu Dokter Richard membicarakan keputusannya ke keluarga besar.

    Pihak keluarga pun mengerti sehingga Dokter Richard berani mengumumkan menjadi mualaf.

    Sebelumnya, istri Dokter Ridchard memeluk Agama Buddha dan memeluk Katolik setelah menikah dengan Dokter Richard Lee.

    Sang istri, Reni Efendi pun kini kembali memeluk kepercayaan sebelumnya.

    “Betul, dan dia duluan yang mengumumkan duluan, bukan aku,”  ucap Dokter Richard Lee pada Kamis (6/3/2025).

    Sementara itu, Dokter Richard juga membebaskan sang istri dan anak-anak untuk memilih agama yang diyakini.

    “Saya bilang (ke istri) monggo tidak ada masalah, seperti dia membebaskan saya, kepercayaan saya. Ya saya juga membebaskan kepercayaan dia. Asal kita janji sama-sama itu membuat kita pribadi jadi lebih baik. 
    Dia bilang mau kamu agama apapun nggak masalah. Yang penting kamu jadi orang yang lebih baik, suami yang lebih, pribadi yang lebih baik. Selagi dia jadi istri yang baik saya nggak masalah,” 

    (*)

  • Kalimat Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun Jadi Alasan Dokter Richard Lee Mualaf

    Kalimat Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun Jadi Alasan Dokter Richard Lee Mualaf

    GELORA.CO – Alasan Dokter Richard Lee mualaf banyak dicari publik di media sosial. Bos skincare itu ternyata mengagumi satu kalimat di agama Islam, apa itu?

    Bercerita kepada Ustaz Felix Siauw, Dokter Richard Lee ternyata cukup mengagumi firman Allah SWT yaitu Al Baqarah ayat 156 yang berbunyi, ‘Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun’ yang artinya, ‘Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya kami akan kembali’.

    Menurut Dokter Richard Lee, kalimat tersebut memiliki arti yang luar biasa indah bagi seorang manusia yang setiap harinya selalu ada saja ujian hidup.

    Dokter Richard meyakini, dari setiap ujian hidup, Tuhan akan memberikan rahmat yang sempurna dan akan memberikan petunjuk yang luar biasa.

    “Itu menurut aku se-value dengan yang aku yakini bahwa semua masalah yang datang, bikin kita lebih baik,” ungkap Dokter Richard Lee, dikutip Kamis (6/3/2025). 

    Dia menambahkan, kalimat istirja tersebut benar-benar mengubahnya dalam memandang ujian hidup.

    “Dulu aku nganggep ujian hidup itu berat, tapi sejak satu kata itu, sejak aku belajar Islam dan sejak aku Islam, aku benar-benar mengubah pandanganku tentang ujian hidup,” tambahnya.

    Dokter Richard Lee resmi mualaf. Kabar bahagia ini menjadi sorotan netizen di media sosial.

    Usai kabar Dokter Richard Lee mualaf viral, ternyata bos skincare tersebut mendapat tawaran Umrah dari lima orang yang berbeda. Ini membuat dirinya kaget sekaligus bersyukur.

    “5 orang ajak saya umrah hari ini,” kata Dokter Richard Lee di Instastory terbarunya, dikutip dari @dr.richard_lee.

    Sebagai informasi, Dokter Richard Lee menjadi mualaf disaksikan oleh Ustaz Derry Sulaiman dan Ustaz Felix Siauw. Sertifikat mualaf pun sudah dipegang sang dokter, tanda dia kini memeluk agama Islam. 

  • Cerita Perjalanan Dua Tahun Richard Lee Resmi Mualaf

    Cerita Perjalanan Dua Tahun Richard Lee Resmi Mualaf

    Jakarta, Beritasatu.com – Kabar Richard Lee resmi mualaf akhirnya terjawab sudah. Influencer sekaligus dokter kecantikan itu mengungkapkan telah menjadi mualaf selama dua tahun terakhir.

    Pengakuan tersebut disampaikannya saat ditemui di kantornya yang terletak di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada Kamis (6/3/2025).

    “Aku sebenarnya sejak dua tahun lalu sudah Islam. Dan selama dua tahun ini, aku sudah belajar Islam sampai sekarang juga masih belajar tentang agama Islam,” ungkap Richard Lee.

    Lebih lanjut, status Richard Lee resmi mualaf ditutupi untuk sementara waktu lantaran tidak ingin menyakiti hati orang lain, terutama keluarganya yang beragama non-Muslim.

    “Karena keluarga aku non-Muslim dan harus menjaga perasaan mereka juga, sehingga aku harus lebih berhati-hati dalam bersikap dan berbuat karena aku enggak mau menyakiti hati keluargaku,” ungkap Richard Lee.

    Diakui Richard Lee, keputusan untuk berpindah keyakinan memang jadi sesuatu yang pribadi baginya. Sehingga dirinya benar-benar hati-hati dalam menginformasikan perpindahan keyakinannya itu.

    “Aku enggak mau ketika aku jadi Islam, tetapi malah menyakiti orang lain karena buat aku ini adalah alasan yang private antara aku dan Allah Swt,” terangnya.

    Selain itu, dr Richard Lee juga tidak ingin perpindahan keyakinannya itu dicap sebagai cara untuk mencari popularitas.

    “Aku ingin dikenal bukan karena mualaf, tetapi karena prestasi dan dikenal karena karyaku. Buat aku sekali lagi agama aku adalah privasi aku sama Tuhanku,” tandas Richard Lee resmi mualaf.

  • Fix!  Richard Lee Resmi Mualaf

    Fix! Richard Lee Resmi Mualaf

    Jakarta, Beritasatu.com – Konten kreator kecantikan, dokter Richard Lee resmi mualaf. Kabar tersebut diumumkan oleh ustaz Derry Sulaiman melalui unggahannya di media sosial yang dikutip oleh Beritasatu.com pada Kamis (6/3/2025).

    “Takbir! Semoga istikamah dalam iman dan Islam @dr.richard_lee. Tetap jadi orang baik,” tulis ustaz Derry Sulaiman.

    Dalam video yang diunggah ustaz Derry, terlihat dr Richard Lee tengah mengucapkan syahadat ulang dan menandatangani sertifikat sebagai mualaf. Momen tersebut disaksikan oleh ustaz Derry Sulaiman dan ustaz Felix Siauw. Setelah itu, dr Richard Lee resmi mualaf serta menunjukkan sertifikat tersebut kepada publik.

    Sementara itu, pendiri Mualaf Centre Hanny Kristianto jug membenarkan dr Richard Lee resmi mualaf dan telah mengucapkan syahadat ulang pada Rabu (5/3/2025).

    Ustaz Derry Sulaiman dan Richard Lee yang resmi menjadi mualaf. – (Instagram/Istimewa)

    “Pada Rabu, 5 Ramadan 1446 H, ahlan wa sahlan brother Richard to Islam. Saudara kita seiman @dr.richard_lee hari ini bulat hati syahadat ulang bersama koh @felix.siauw disaksikan bang @derrysulaiman. Sayang @kohdennislim kali ini absen,” ujar Hanny.

    “Bukti hidayah adalah prerogatif milik Allah, bukan manusia. Meski selama ini sering dicaci maki, difitnah, dan dizalimi oleh mereka yang mengaku juga beragama Islam, @dr.richard_lee sudah ikhlas atas semua yang telah terjadi,” tambahannya.

    Dalam unggahannya, Hanny juga mendoakan agar dr Richard Lee dapat istikamah dan menjalani ajaran Islam dengan baik.

    “Kita doakan @dr.richard_lee istikamah dan kafah menjalankan Islam, semoga selalu dimudahkan oleh Allah dalam menjalani kehidupan sampai tiba saatnya dipanggil-Nya,” tuturnya.

    Hanny juga berharap agar istri dr Richard Lee, Reni Effendi, segera mengikuti jejak suaminya yang kini resmi menjadi mualaf.

    “Kita doakan juga istri tercinta, cici @renieffendi24, agar segera menerima hidayah dari Allah dan menyusul suami tercinta, sehingga dapat berkumpul abadi di dunia dan akhirat nanti,” tandas Hanny mengabarkan Richard Lee Resmi mualaf.

  • Anak Palestina Bintang Film Dokumenter Gaza, Minta BBC Bertanggung jika Terjadi Sesuatu pada Dirinya – Halaman all

    Anak Palestina Bintang Film Dokumenter Gaza, Minta BBC Bertanggung jika Terjadi Sesuatu pada Dirinya – Halaman all

    Anak Palestina di Film Dokumenter Gaza, Minta BBC Bertanggung jika Terjadi Sesuatu pada Dirinya dan Keluarga

    TRIBUNNEWS.COM- Abdullah al-Yazuri berusia 13 tahun dan telah menyaksikan kematian dan kehancuran dalam skala yang tidak pernah dibayangkan kebanyakan orang.

    Setelah selamat dari perang mematikan Israel di Gaza , yang telah menewaskan sedikitnya 48.380 warga Palestina sejauh ini, impian Abdullah adalah untuk belajar jurnalisme di Inggris yang jauh, tempat ayahnya memperoleh gelar doktornya.

    Namun dalam beberapa minggu terakhir, Abdullah mendapati dirinya menjadi pusat pertikaian nasional di Inggris, yang dipicu oleh perannya dalam menarasikan film dokumenter BBC tentang anak-anak Gaza, Gaza: How To Survive a Warzone .

    Mengutip dari Middle East Eye minggu ini, Abdullah menggambarkan menghabiskan waktu berjam-jam saat dia difilmkan di daerah kantong yang terkepung selama perang.

    Ia mengatakan bahwa ia berharap film dokumenter tersebut dapat “menyebarkan pesan tentang penderitaan yang disaksikan anak-anak di Gaza”.

     

     

    Sebaliknya, hanya empat hari setelah dokumenter itu ditayangkan pada 17 Februari, BBC menariknya dari platform streamingnya, iPlayer, setelah kampanye gencar oleh kelompok pro-Israel dan outlet media Inggris pesaing.

    Kritik mereka berpusat pada pengungkapan bahwa ayah Abdullah, Ayman al-Yazuri, adalah wakil menteri pertanian di pemerintahan Gaza, yang dikelola oleh Hamas.

    Yazuri secara luas dicap sebagai “kepala Hamas” , “pejabat Hamas”  dan  “kepala teroris”  oleh para komentator dan organisasi berita di Inggris.

    Namun MEE mengungkapkan pada tanggal 20 Februari bahwa Yazuri sebenarnya adalah seorang teknokrat dengan latar belakang ilmiah alih-alih politik dan sebelumnya bekerja di kementerian pendidikan UEA dan belajar di universitas-universitas Inggris.

    Menteri, birokrat, dan pegawai negeri di Gaza ditunjuk oleh Hamas, sedangkan di Tepi Barat mereka ditunjuk oleh Organisasi Pembebasan Palestina.

    Penarikan film dokumenter itu dibarengi dengan maraknya pelecehan dan penyiksaan daring yang ditujukan kepada Abdullah dan keluarganya.

    “Saya telah mengerjakan dokumenter ini selama lebih dari sembilan bulan dan tiba-tiba terhapus… hal itu sangat menyedihkan bagi saya.” Abdullah, yang telah menghabiskan sekitar 60 jam untuk mendapatkan rekaman, berkata.

     

     

     

     

     

     

    “Sangat mengecewakan dan menyedihkan melihat reaksi keras terhadap saya dan keluarga saya, serta pelecehan ini,” lanjutnya, seraya menambahkan: “Beberapa orang anonim, katakanlah, telah mencoba menyembunyikan penderitaan sebenarnya yang dialami anak-anak Gaza dengan menyerang saya dan keluarga saya.”

    Dia mengatakan kepada MEE bahwa perselingkuhan tersebut telah menyebabkannya mengalami “tekanan mental” yang serius dan membuatnya takut akan keselamatannya.

    Sekarang, katanya, dia menganggap BBC bertanggung jawab atas nasibnya.

    Perilaku BBC selama pertikaian ini telah dikritik oleh tokoh media terkemuka, mantan diplomat, dan politisi.

    Sir Vincent Fean, yang menjabat sebagai konsul jenderal Inggris di Yerusalem antara tahun 2010 dan 2014, mengatakan bahwa BBC dan para produser “memiliki kewajiban untuk melindungi martabat dan kesejahteraan seorang anak laki-laki berusia 13 tahun yang tidak bersalah.

    “Mereka telah gagal, dia menerima surat kebencian, dan kesehatan mentalnya terganggu,” katanya. 

    “Dia tidak melakukan apa pun yang membuatnya pantas menerima hal ini. Mereka benar-benar tidak tahu malu.”

     

    Tidak ada permintaan maaf

    Pada hari Selasa, ketua BBC, Samir Shah, mengatakan kepada anggota parlemen bahwa pengungkapan mengenai dokumenter tersebut merupakan “belati terhadap inti klaim BBC sebagai lembaga yang tidak memihak dan dapat dipercaya”.

    Meskipun BBC dituduh  menyiarkan  “propaganda Hamas”, tidak ada bukti pengaruh Hamas pada konten film tersebut.

    Abdullah mengatakan narasinya ditulis oleh perusahaan produksi yang ditugaskan untuk membuat dokumenter tersebut tanpa masukan dari aktor luar mana pun.

    Ketika Abdullah yang berusia 13 tahun mengetahui bahwa film tersebut telah dihapus, ia sangat terpukul tetapi menambahkan bahwa BBC belum menghubunginya untuk meminta maaf.

    Sebaliknya, organisasi tersebut telah berjuang melawan kritik lebih lanjut dari pendukung pro-Israel atas pembayaran yang dilakukan kepada Abdullah.

    Kelompok pro-Israel UK Lawyers for Israel mengumumkan pada hari Senin bahwa mereka telah melaporkan BBC dan produser film dokumenter tersebut ke polisi antiteror atas kemungkinan pelanggaran teror.

    BBC  mengonfirmasi minggu lalu bahwa perusahaan produksi film tersebut, Hoyo Films, telah membayar keluarga Yazuri sejumlah uang untuk narasinya.

    Remaja itu mengatakan dia tidak menerima imbalan finansial apa pun atas film dokumenter itu, selain uang untuk menutupi pengeluarannya.

    Abdullah menjelaskan: “Dalam kontrak yang ditandatangani antara perusahaan produksi…dan ibu saya, tidak ada pembayaran untuk saya atau keluarga saya. Namun, saya telah mentransfer $1.000 ke rekening saudara perempuan saya, yang merupakan pengeluaran pribadi, tidak ada yang lain.”

    MEE juga telah menghubungi Hoyo Films untuk meminta komentar mengenai biaya yang dibayarkan kepada Abdullah dan rincian kontrak yang ditandatanganinya.

    Anggota parlemen Partai Buruh Kim Johnson mengatakan kepada MEE bahwa “narasi Abdullah menawarkan perspektif penting yang layak didengar, bukan disensor.”

    Ia menggambarkan keputusan untuk menarik film dokumenter tersebut sebagai “upaya mengejutkan lainnya untuk membungkam kebenaran tentang apa yang sebenarnya terjadi di Gaza”.

    Johnson menambahkan bahwa kasus ini “menimbulkan pertanyaan serius tentang independensi editorial dan tekanan untuk membungkam suara Palestina di saat dunia perlu menyaksikan realitas di lapangan.”

     

    ‘Lebih dari 200 jurnalis terbunuh’

    Sejarawan Inggris-Israel Avi Shlaim, seorang profesor emeritus hubungan internasional di Oxford, mengatakan kepada MEE bahwa penarikan film tersebut merupakan “contoh terbaru dari penyerahan diri lembaga penyiaran publik terhadap tekanan dari lobi pro-Israel”.

    “BBC memiliki reporter yang bagus tentang Israel-Palestina,” kata Shlaim, “tetapi para bosnya sangat terpengaruh oleh bias mereka yang jelas dan terus-menerus yang mendukung Israel. 

    “Alasan bias ini bukanlah kurangnya pengetahuan, melainkan kepengecutan, ketakutan membuat Israel dan sekutu Israel marah di posisi tinggi di Inggris.”

    Jurnalis terkemuka Owen Jones, yang menerbitkan investigasi terhadap apa yang disebutnya sebagai “perang saudara di Gaza” BBC pada bulan Desember, mengatakan pengungkapan tersebut akan “semakin merusak kepercayaan” terhadap penyiar tersebut.

    “Bahwa BBC telah membiarkan anak laki-laki yang mereka berikan makan kepada serigala untuk disiksa sebagai akibat dari kepengecutan mereka, dan bahkan tidak mengulurkan tangan, adalah hal yang memalukan.

    “Hal ini akan semakin merusak kepercayaan terhadap BBC, yang sudah berada pada titik terendah bagi banyak orang.”

    Pembuat film dan jurnalis Richard Sanders , yang memproduksi sejumlah film dokumenter tentang Gaza untuk Al Jazeera selama perang Israel baru-baru ini di daerah kantong itu, menunjukkan bahwa “lebih dari 200 jurnalis telah dibunuh oleh Israel di Gaza”.

    Ia mencatat, sangat berbahaya bahwa “tim yang membuat ini pada dasarnya difitnah sebagai kaki tangan Hamas. Dan inti ceritanya adalah seorang anak yang rentan.”

    Dalam pesan yang ditujukannya kepada BBC, Abdullah mengatakan: “Saya tidak setuju dengan risiko menjadi sasaran dengan cara apa pun sebelum dokumenter itu disiarkan di BBC. Jadi [jika] terjadi sesuatu pada saya, BBC bertanggung jawab atasnya.”

    Seorang juru bicara BBC berkata: “BBC sangat serius dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, terutama saat bekerja dengan anak-anak, dan memiliki kerangka kerja untuk mendukung kewajiban ini.”

    Chris Doyle, ketua Council for Arab-British Understanding, mengatakan klaim Abdullah menyoroti “perlakuan BBC terhadap Palestina secara keseluruhan”.

    “Seharusnya menjadi prioritas untuk menjaga anak-anak.”

    Pada akhirnya, Abdullah tetap berharap film tersebut akan ditayangkan lagi “dan disebarkan ke seluruh dunia”.

    Ia mengatakan ia gembira dengan curahan dukungan yang diterima film tersebut di Inggris, bahkan di tengah-tengah pelecehan.

    Sebuah surat yang diselenggarakan oleh Artists for Palestine UK yang menyerukan agar dokumenter tersebut dikembalikan telah menerima lebih dari 1.000 tanda tangan dari para profesional media, termasuk tokoh-tokoh terkemuka seperti Gary Lineker, Juliet Stevenson, dan Miriam Margolyes.

    Kelompok tersebut mengatakan kepada MEE bahwa BBC “telah gagal total dalam tugasnya untuk menjaga keamanan. BBC bermain politik dengan kehidupan anak-anak yang trauma akibat kekerasan genosida selama 17 bulan.

    “Inilah, dan bukan tuduhan palsu yang dibuat terhadap film dokumenter tersebut, yang merupakan skandal sebenarnya di sini.”

    Abdullah mengatakan dia berterima kasih kepada “semua orang di Inggris yang telah mendukung saya, mendukung film dokumenter tersebut, dan telah memprotes agar film dokumenter tersebut ditayangkan kembali di BBC.

    “Saya mengucapkan terima kasih kepada Anda semua dari lubuk hati saya, dan akan melanjutkan usaha Anda yang diharapkan dapat dan akan mengembalikan film tersebut di BBC,” tambahnya.

    “Saya berharap Gaza kembali melihat cahaya, anak-anak Gaza kembali memiliki masa depan yang cerah, dan semua orang di tempat sejauh 260 kilometer ini… melihat masa depan dan hari esok yang lebih baik.

    “Keinginan saya adalah belajar jurnalisme [di] Inggris.”

     

    SUMBER: MIDDLE EAST EYE

  • Mahasiswi Indonesia di Shizuoka Ditangkap Polisi karena Menguntit Laki-laki Jepang – Halaman all

    Mahasiswi Indonesia di Shizuoka Ditangkap Polisi karena Menguntit Laki-laki Jepang – Halaman all

    Wanita itu berulang kali membuntuti pria Jepang tersebut hingga akhirnya ia melaporkannya ke polisi melalui nomor darurat 110

    Tayang: Rabu, 5 Maret 2025 20:59 WIB

    Kyodo

    MAHASISWI INDONESIA DITANGKAP – Markas besar kepolisian Shizuoka Jepang. Seorang mahasiswi Indonesia di Shizuoka, Jepang, ditangkap polisi belum lama ini karena dituduh menguntit seorang lelaki Jepang sejak Oktober hingga awal November 2024 

    Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

    TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Seorang mahasiswi Indonesia di Shizuoka, Jepang, ditangkap polisi belum lama ini karena dituduh menguntit seorang lelaki Jepang sejak Oktober hingga awal November 2024.  

    “Seorang mahasiswi berkewarganegaraan Indonesia ditangkap karena menguntit seorang pria di Distrik Aoi, Kota Shizuoka, dengan berkeliaran di dekat tempat kerjanya,” ungkap sumber Tribunnews.com, Rabu (5/3/2025), dari kalangan kepolisian Jepang.  

    Mahasiswi Indonesia tersebut ditangkap karena dicurigai melanggar Undang-Undang Pengendalian Penguntit (stalker). Wanita berusia 24 tahun itu tinggal di Ikeda, Distrik Suruga, Kota Shizuoka.  

    Menurut polisi, wanita tersebut diduga menguntit seorang pria berusia 20-an yang tinggal di Distrik Aoi, Kota Shizuoka, dari akhir Oktober hingga awal November 2024, termasuk berkeliaran di dekat tempat kerja pria itu.  

    Wanita itu berulang kali membuntuti pria Jepang tersebut hingga akhirnya ia melaporkannya ke polisi melalui nomor darurat 110.  

    Polisi belum mengungkapkan identitas wanita tersebut demi melindungi korban.  

    “Kami sedang menyelidiki kemungkinan tuduhan tambahan terhadap wanita Indonesia tersebut,” tambah pihak kepolisian.  

    Diskusi mengenai kasus penguntitan (stalking) di Jepang yang merupakan tindak pidana juga dilakukan oleh kelompok Pencinta Jepang. Jika tertarik, silakan kirim email ke: tkyjepang@gmail.com dengan mencantumkan nama, alamat, dan nomor WhatsApp.  (Laporan Wartawan Tribunnews.com di Jepang, Ricard Susilo)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Ini Hasil Sidak Petugas Gabungan di Sejumlah SPBU di Gresik, Polisi Singgung Ketentuan

    Ini Hasil Sidak Petugas Gabungan di Sejumlah SPBU di Gresik, Polisi Singgung Ketentuan

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham

    TRIBUNJATIM.COM, GRESIK – Petugas gabungan dari Satreskrim Polres Gresik dan UPT Metrologi Legal Diskoperindag Gresik menggelar inspeksi mendadak di sejumlah SPBU Pertamina.

    Dua SPBU yang disidak. Pertama di SPBU K3PG dan SPBU Veteran.

    Sidak SPBU Pertamina dilakukan usai viral dugaan BBM oplosan atau pertalite RON 90 dicampur pertamax RON 92 beberapa hari ini.

    Sidak dipimpin langsung oleh Kapolres Gresik, AKBP Rovan Richard Mahenu bersama Wakapolres Kompol Danu dan Kasatreskrim Polres Gresik AKP Abid Uais.

    Dalam sidak tersebut, petugas mengecek takaran BBM jenis pertalite dan pertamax. Kapolres Gresik, AKBP Rovan Richard Mahenu mengatakan bahwa hasil sidak SPBU menunjukkan hasil sesuai dengan ketentuan.

    “Hasil yang kita dapat alhamdulilah sesuai dengan ketentuan yang ada di Permendag,” ujarnya, Rabu (5/3/2025).

    Pihaknya mengimbau agar seluruh SPBU di Kabupaten Gresik menaati seluruh peraturan yang ada.

    “Kami hanya himbau seluruh SPBU di Kabupaten Gresik agar menaati seluruh peraturan yang ada, agar tidak ada konsumen yang dirugikan dalam hal ini, disesuaikan peraturan yang telah dikeluarkan pemerintah,” tutupnya.

    Sementara itu, Sekar Bias Tri Cahyani Penera, Ahli Pertama Metrologi Legal Diskoperindag Gresik memastikan tidak ada pelanggaran yang ditemukan dalam sidak SPBU kali ini.

    “Hasil sidak dua SPBU ini plus minusnya sesuai dengan aturan dari Permendag, semua memenuhi dan hasilnya pas,” ungkapnya.

    Ia juga menyebut tidak ada indikasi oplosan pertamax dengan pertalite di dua SPBU tersebut.

    “Tidak ada indikasi (oplosan) kalau dilihat secara fisiknya warna pertamax biru dan pertalite hijau, sesuai dengan RON masing masing,” sebutnya.

    Sejauh ini, Badan Metrologi Gresik belum menemukan dan belum meneripa laporan adanya kecurangan SPBU di Gresik. Sidak SPBU di Gresik akan dilakukan berkala hingga lebaran untuk mengantisipasi kecurangan yang merugikan masyarakat.