Tag: Richard

  • Lebaran Pertama sebagai Mualaf, Richard Lee: Ada Luka dan Air Mata

    Lebaran Pertama sebagai Mualaf, Richard Lee: Ada Luka dan Air Mata

    Jakarta, Beritasatu.com –  Lebaran pertama sebagai mualaf menjadi momen penuh makna bagi Richard Lee. Setelah resmi memeluk Islam, ia merayakan hari raya Idul Fitri dengan berbagai perasaan yang bercampur aduk. Didampingi sang istri, Reni Effendi,  yang masih berbeda keyakinan, Richard berbagi momen hangat saat menikmati hidangan khas Lebaran bersama.

    Di tengah kebahagiaan menyambut hari kemenangan, Richard menjadikan momen ini sebagai ajang refleksi atas perjalanan hidupnya yang penuh tantangan. Ia mengenang berbagai cobaan yang telah dilaluinya, termasuk ujian berat yang menguji keteguhan hatinya.

    “Tahun ini bukan tahun yang mudah. Ada luka yang tak terlihat, ada air mata yang tertahan dalam diam. Ada perjuangan untuk tetap berdiri tegak meski dihujat, meski dijatuhkan, meski niat baik disalahpahami,” ungkapnya.

    Lebaran pertama sebagai mualaf juga mengajarkan Richard makna ketulusan dalam memaafkan. Ia menyadari bahwa hidup bukan tentang mencari siapa yang benar atau salah, tetapi tentang bagaimana tetap memilih untuk tidak menyakiti.

    “Saya mungkin bukan manusia sempurna. Tapi saya terus belajar untuk jujur, untuk bertahan, dan untuk memaafkan — bahkan ketika tak ada permintaan maaf,” lanjutnya.

    Baginya, Lebaran kali ini bukan sekadar perayaan, tetapi sebuah perjalanan spiritual yang mendewasakan. Dalam perjalanan iman yang masih baru, ia berusaha memahami esensi Islam yang menekankan kasih sayang dan keteguhan hati.

    Menutup refleksinya, Richard mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang tetap percaya kepadanya, meskipun banyak yang meragukan atau bahkan menghujatnya. Ia menegaskan bahwa pintu maafnya selalu terbuka bagi siapa saja yang pernah salah paham tentang dirinya.

    “Terima kasih untuk semua yang tetap percaya, dan untuk yang pernah salah paham… pintu maaf ini selalu terbuka,” pungkasnya.

    Lebaran pertama sebagai mualaf bagi Richard Lee bukan hanya tentang perayaan, tetapi juga perjalanan hati. Dengan segala luka dan air mata yang pernah ada, ia memilih untuk terus melangkah dengan ketulusan dan keyakinan yang baru.
     

  • Sinopsis Film Lethal Weapon 3, Kisah Dua Mantan Petugas LAPD Melakukan Perampokan

    Sinopsis Film Lethal Weapon 3, Kisah Dua Mantan Petugas LAPD Melakukan Perampokan

    JABAR EKSPRES – Simak sinopsis film Lethal Weapon 3 yang akan tayang di Bioskop Trans TV malam ini Kamis, 3 April 2025.

    Lethal Weapon 3 adalah film aksi kriminal yang dirilis pada tahun 1992. Film ini merupakan bagian dari franchise Lethal Weapon yang terkenal dan dibintangi oleh Mel Gibson sebagai Martin Riggs dan Danny Glover sebagai Roger Murtaugh.

    Disutradarai oleh Richard Donner, film ini menampilkan aksi penuh ketegangan dengan alur cerita yang menarik.

    Sinopsis Film Lethal Weapon 3

    Cerita dimulai dengan Riggs dan Murtaugh, dua detektif LAPD, yang berusaha menjinakkan bom di sebuah gedung.

    Namun, usaha mereka gagal dan menyebabkan kehancuran besar, yang mengakibatkan mereka diturunkan pangkat menjadi petugas patroli.

    Saat menjalankan tugas baru mereka, mereka terlibat dalam kasus perampokan mobil lapis baja yang mengarah ke penyelidikan lebih dalam.

    BACA JUGA: Bocoran Harga iPhone 16 Series di Indonesia Lengkap dengan Spesifikasi dan Jadwal Rilis

    BACA JUGA: iPhone 16 Series Resmi Dijual di Indonesia! Begini Cara Pre-Ordernya

    Mereka menemukan bahwa dalang di balik serangkaian kejahatan tersebut adalah mantan petugas LAPD yang korup bernama Jack Travis.

    Travis menggunakan aksesnya untuk mencuri senjata dari gudang bukti polisi dan menjualnya ke para penjahat.

    Kejahatan ini semakin berbahaya ketika dia mendapatkan peluru Teflon, yang mampu menembus rompi anti peluru, membuat polisi dalam bahaya besar.

    Dengan bantuan seorang petugas internal affairs, Lorna Cole (diperankan oleh Rene Russo), Riggs dan Murtaugh berusaha menghentikan Travis.

    Mereka menghadapi banyak rintangan, termasuk pengejaran berbahaya dan baku tembak dengan para penjahat bersenjata lengkap.

    Puncak aksi terjadi saat mereka menghadapi Travis di lokasi pembangunan yang ditinggalkan.

    Dengan kecerdikan dan keberanian, mereka berhasil mengalahkan Travis dan menggagalkan rencana perampokannya.

    BACA JUGA: iPhone 16 Series Bakal Rilis di Indonesia Awal April, Cek Tanggal Pastinya di SINI!

    Lethal Weapon 3 (1992) menawarkan aksi yang mendebarkan dengan kombinasi humor khas antara Riggs dan Murtaugh.

    Dengan cerita yang kuat dan karakter yang ikonik, film ini menjadi salah satu film terbaik dalam franchise Lethal Weapon.

  • Wakil Bupati Turun Sudahi Bentrok Antar Kedua Kelompok Warga di Jayapura
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        3 April 2025

    Wakil Bupati Turun Sudahi Bentrok Antar Kedua Kelompok Warga di Jayapura Regional 3 April 2025

    Wakil Bupati Turun Sudahi Bentrok Antar Kedua Kelompok Warga di Jayapura
    Tim Redaksi
    JAYAPURA, KOMPAS.com –
    Bentrok antar dua kelompok warga di
    Kampung Nolokla
    , Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, terjadi pada Rabu (2/4/2025).
    Menanggapi insiden tersebut, Wakil Bupati Kabupaten Jayapura, Haris Richard Yocku, segera turun ke lapangan untuk meredakan ketegangan dan mencari solusi damai.
    Setibanya di lokasi bentrok, Haris bertemu dengan kedua kelompok yang terlibat secara terpisah untuk menggali akar permasalahan yang terjadi.
    “Langkah ini diambil untuk meredakan ketegangan dan mencari solusi damai bagi kedua belah pihak yang terlibat bentrok,” ungkapnya dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Kamis (3/4/2025).
    Sebelum mengunjungi lokasi, Haris mendapatkan informasi mengenai bentrok tersebut yang terjadi di Gedung Gereja GKI Filadelfia, Kampung Nolokla.
    Ia menegaskan bahwa insiden ini menjadi perhatian khusus bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Jayapura untuk menjaga keamanan dan kedamaian.
    “Penyelesaian peristiwa seperti ini harus melibatkan pemerintah daerah, tokoh adat dan tokoh agama, aparat kepolisian, serta TNI, karena tugas menjaga keamanan dan kedamaian merupakan tanggung jawab bersama,” jelasnya.
    Haris juga mengimbau semua pihak untuk menahan diri dan tidak mudah terpancing emosi. “Penyelesaian konflik harus dilakukan dengan kepala dingin dan persaudaraan,” ujarnya.
    Insiden bentrok ini berawal dari masuknya sekelompok orang luar ke Gedung Gereja GKI Filadelfia saat jemaat sedang menjalankan ibadah.
    Kelompok tersebut menyerang jemaat yang berada di dalam gereja.
    Penyerangan ini diduga merupakan buntut dari pemukulan seorang pemuda pada Senin (31/3/2025) malam, yang diduga hendak mencuri kendaraan bermotor di area gereja saat ibadah kunci bulan berlangsung.
    Reaksi atas insiden pemukulan tersebut akhirnya memicu bentrok antara kedua kelompok warga di Kampung Nolokla.
    Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Sentani Timur, Inspektur Polisi Satu (Iptu) Susan Tecuari, mengungkapkan bahwa enam warga mengalami luka-luka akibat bentrokan tersebut.
    Berikut adalah inisial enam orang yang mengalami luka-luka:
    1. BY mengalami luka bacok
    2. VY mengalami luka bacok
    3. YM mengalami luka bekas tembakan senapan angin
    4. MB mengalami luka bacok
    5. BHA mengalami luka bacok
    6. YO mengalami luka akibat terkena panah.
    Susan menambahkan bahwa enam warga yang terluka telah mendapatkan perawatan medis di Jayapura.
    “Saat ini situasi di Kampung Nolokla, Distrik Sentani Timur, sudah kondusif dan warga sudah beraktivitas normal seperti biasa,” katanya.
    Dengan upaya mediasi yang dilakukan oleh Wakil Bupati dan aparat keamanan, diharapkan situasi di Kampung Nolokla dapat kembali stabil dan aman.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tim Raimas Polres Gresik Intensif Melakukan Patroli Keliling

    Tim Raimas Polres Gresik Intensif Melakukan Patroli Keliling

    Gresik (beritajatim.com)- Dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban (Kamtibmas) masyarakat selama libur lebaran hari kedua. Unit Pengurai Masyarakat (Raimas) Polres Gresik intensif melakukan patroli keliling di sejumlah titik strategis.

    Patroli ini bertujuan untuk mengantisipasi berbagai potensi gangguan keamanan, terutama tindak kejahatan curat, curas, dan curanmor (3C).

    Dengan mengendarai motor trail. Tim Raimas melakukan pengecekan di beberapa lokasi rawan, termasuk mesin ATM untuk mencegah pembobolan dan pengganjalan kartu ATM.

    Beberapa kawasan yang menjadi fokus patroli kali ini di antaranya adalah Perum Green Hill, Perum Wiharta, Perum GKGA Kedanyang, dan Perum Permata Regency.

    Saat melakukan patroli, petugas memberikan imbauan kepada warga security keamanan perumahan agar tetap meningkatkan pengawasan terhadap lingkungan sekitar demi menjaga situasi tetap kondusif.

    Kapolres Gresik, AKBP Rovan Richard Mahenu mengatakan, saat menggelar patroli pihaknya berkomitmen untuk memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat selama libur Idul Fitri.

    “Saya mengimbau warga agar segera melaporkan kejadian mencurigakan, atau tindakan kriminal kepada pihak kepolisian terdekat atau melalui hotline Lapor Polisi,” katanya, Selasa (1/4/2025).

    Ia menambahkan, adanya patroli ini diharapkan masyarakat dapat merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan aman dan nyaman, tanpa adanya gangguan keamanan yang dapat meresahkan.

    “Pelayanan masyarakat tetap menjadi prioritas kami dalam memberikan pelayanan terbaik demi menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi seluruh warga,” imbuhnya. [dny/kun]

  • Sederet Kisah Pilu Warga Myanmar Korban Gempa Besar

    Sederet Kisah Pilu Warga Myanmar Korban Gempa Besar

    Naypyidaw

    Gempa dengan magnitudo (M) 7,7 membawa pilu untuk warga Myanmar. Saat jumlah korban terus meningkat, warga Myanmar masih harus menghadapi ketakutan akan serangan dari pasukan junta militer.

    Dilansir Reuters, Senin (31/3/2025), jumlah korban tewas akibat gempa di Myanmar telah mencapai 1.700 orang. Otoritas Myanmar juga menyebut ada 3.400 orang yang terluka dan 300 orang hilang.

    “Gempa berkekuatan 7,7 skala richter, salah satu gempa terkuat di Myanmar dalam satu abad, mengguncang negara Asia Tenggara yang dilanda perang itu pada hari Jumat, menyebabkan sekitar 1.700 orang tewas, 3.400 orang terluka, dan lebih dari 300 orang hilang hingga hari Minggu,” kata pemerintah militer Myanmar.

    Pemimpin junta militer Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing, memperingatkan jumlah korban tewas dapat meningkat dan pemerintahannya menghadapi situasi yang menantang. Sejauh ini, India, China, Thailand, Malaysia, Rusia dan Singapura telah mengirimkan bantuan, termasuk tim penyelamat.

    Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah mengatakan situasi konflik dan juga musim hujan yang segera tiba di Myanmar membuat tim penyelamat harus berpacu dengan waktu. Kerusakan di Myanmar juga disebut sangat luas.

    “Dengan meningkatnya suhu dan musim hujan yang akan segera tiba dalam beberapa minggu, ada kebutuhan mendesak untuk menstabilkan masyarakat yang terkena dampak sebelum krisis sekunder muncul,” ujar Palang Merah Internasional.

    Kehancuran akibat gempa yang terjadi pada Jumat (28/3) telah menambah penderitaan di Myanmar yang dilanda perang saudara sejak militer melakukan kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi pada tahun 2021. Sejak saat itu, pasukan antimiliter terus melakukan perlawanan dan telah merebut sejumlah wilayah dari militer.

    Gempa juga membuat jembatan, jalan raya, bandara, dan rel kereta api di seluruh Myanmar rusak. Hal itu semakin memperlambat upaya kemanusiaan di tengah situasi perang yang menghantam ekonomi, membuat lebih dari 3,5 juta orang mengungsi, dan melemahkan sistem kesehatan terus berlanjut.

    Di beberapa daerah dekat episentrum gempa, penduduk mengatakan bantuan pemerintah sangat terbatas. Warga bahkan harus berjuang sendiri.

    Ibu Hamil Meninggal Usai Dievakuasi dari Reruntuhan

    Kehancuran di Myanmar (Foto: REUTERS/Stringer)

    Seorang ibu hamil meninggal dunia usai dievakuasi dari reruntuhan apartemen di Manalay. Tim penyelamat awalnya mengamputasi kaki wanita hamil itu untuk mengeluarkannya setelah 2 hari tertimbun reruntuhan apartemen.

    Dilansir AFP, Senin (31/3/2025), tim penyelamat mengira mereka telah menyelamatkan nyawa Mathu Thu Lwin. Tetapi, situasi berubah saat Mathu tak sadarkan diri setelah dikeluarkan dari reruntuhan kompleks apartemen Sky Villa Condominium yang hancur akibat gempa besar Myanmar pada hari Jumat (28/3).

    Kondisi itu menjadi akhir tragis dari perjuangan panjang untuk membebaskan wanita berusia 35 tahun itu dengan tim penyelamat China dan Myanmar menggunakan bor, gergaji mesin, dan gergaji putar untuk menembus beton yang menjebaknya. Wanita itu akhirnya dibawa keluar pada Minggu (30/3) pukul 8 malam waktu setempat dan dokter memeriksanya, melakukan CPR di atas brankar, tetapi dia dinyatakan meninggal tak lama kemudian.

    “Kami mencoba segalanya untuk menyelamatkannya,” kata salah satu tim medis, tetapi dia telah kehilangan terlalu banyak darah karena kakinya diamputasi untuk membebaskannya.

    Ruang operasi darurat yang telah disiapkan di bangunan luar untuk menstabilkannya tidak digunakan. Kondominium Sky Villa merupakan salah satu bangunan yang paling parah terkena dampak gempa bermagnitudo 7,7 yang sejauh ini diketahui telah menewaskan sekitar 1.700 orang di Myanmar.

    Gedung yang terdiri dari 12 lantai itu kini hanya tersisa enam lantai akibat gempa. Dinding berwarna hijau dari lantai kini bertengger di atas sisa-sisa lantai bawah yang hancur.

    Di lokasi lain, tim penyelamat berhasil menyelamatkan seorang wanita setelah tiga hari tertimbun reruntuhan Hotel Great Wall. Wanita itu dibawa keluar dari reruntuhan setelah hampir 60 jam tertimbun. Perserikatan Bangsa-Bangsa kini berupaya mempercepat pasokan bantuan untuk sekitar 23.000 korban gempa di Myanmar bagian tengah.

    “Tim kami di Mandalay bekerja sama untuk meningkatkan respons kemanusiaan meskipun mereka sendiri mengalami trauma. Waktu sangat penting karena Myanmar membutuhkan solidaritas dan dukungan global melalui kehancuran yang luar biasa ini,” kata Perwakilan Badan Pengungsi PBB di Myanmar, Noriko Takagi.

    Doa dan Tangis Saat Idul Fitri di Myanmar

    Umat muslim di Myanmar menangis saat rayakan Idul Fitri usai gempa (Foto: AFP/SAI AUNG MAIN)

    Suasana duka juga terlihat saat ratusan umat muslim berkumpul untuk melaksanakan salat Idul Fitri di jalanan di Mandalay, Myanmar. Dilansir AFP, Senin (31/3/2025), salat id digelar di jalan di luar dua masjid tempat 20 orang tewas tertimbun reruntuhan akibat gempa.

    Isak tangis dari umat muslim yang hadir dalam salat id semakin kuat saat imam berdoa untuk korban tewas gempa Myanmar. Menara masjid Sajja Selatan di lingkungan Muslim Mawyagiwah runtuh akibat gempa dan menewaskan 14 anak-anak serta dua orang dewasa. Empat orang lagi tewas di masjid Sajja Utara yang berdekatan ketika menaranya runtuh.

    “Semoga Allah memberi kita semua kedamaian. Semoga semua saudara terbebas dari bahaya,” ujarnya.

    Banyak korban tewas berasal dari keluarga Win Thiri Aung, baik yang dekat maupun yang jauh. Win mengatakan seharusnya momen Idul Fitri menjadi saat yang membahagiakan bagi keluarganya.

    “Pada masa normal, Idul Fitri penuh dengan kegembiraan. Hati kami ringan. Tahun ini, kami tidak seperti itu. Semua pikiran kami tertuju pada anak-anak yang meninggal. Saya melihat wajah mereka di mata saya. Kami percaya jiwa anak-anak dan semua orang yang kami kenal yang meninggal telah mencapai Surga. Kami percaya mereka meninggal dengan bahagia,” kata Win sambil menangis.

    “Ini adalah ujian dari Allah. Ini adalah pengingat dari-Nya bahwa kita perlu menghadap kepada-Nya. Jadi, kami perlu lebih banyak berdoa,” sambungnya

    Di luar gang menuju masjid, umat Islam yang merayakan Idul Fitri banyak yang mengenakan pakaian baru. Pengurus masjid mengatakan semua harus berdoa untuk korban gempa.

    “Kami harus berdoa di jalan, merasakan kesedihan dan kehilangan. Situasinya sangat buruk sehingga sulit untuk mengungkapkan apa yang sedang terjadi,” kata Kepala Pengurus masjid Sajja Utara, Aung Myint Hussein.

    Kehancuran di kota terbesar kedua Myanmar itu bervariasi. Sejumlah bangunan hancur total dan beberapa area mengalami kerusakan yang terkonsentrasi.

    Di ujung jalan dari masjid, seorang penduduk mengatakan enam orang tewas saat sebuah toko makanan runtuh, serta dua orang lagi tewas di sebuah restoran di seberang jalan. Namun, sebagian besar kota tampak aman dengan lalu lintas di jalan-jalan dan beberapa restoran mulai kembali buka.

    Seorang warga, Sandar Aung, mengatakan putranya yang berusia 11 tahun terluka parah saat salat Jumat dan meninggal di rumah sakit pada malam harinya. Dia mengaku sangat terpukul karena putranya begitu gembira menyambut Idul Fitri.

    “Saya sangat sedih, anak saya sangat gembira menyambut Idul Fitri. Kami mendapat baju baru yang akan kami kenakan bersama. Kami menerima apa yang telah direncanakan Allah. Allah hanya melakukan apa yang baik dan apa yang benar dan kami harus menerimanya,” kata wanita berusia 37 tahun itu sambil menangis.

    Serangan Militer Terus Berlanjut

    Kerusakan di Myanmar (Foto: REUTERS/Stringer)

    Kelompok pemberontak bersenjata telah mengkritik junta militer Myanmar karena melakukan serangan udara di desa-desa saat negara itu terguncang oleh gempa bumi M 7,7. Dilansir Reuters, Serikat Nasional Karen yang merupakan salah satu tentara etnis tertua di Myanmar mengatakan junta terus melakukan serangan udara di wilayah sipil.

    Serangan disebut terjadi ketika penduduk sangat menderita akibat gempa bumi. Kelompok tersebut mengatakan, dalam kondisi normal, militer seharusnya memprioritaskan bantuan bagi korban gempa. Namun, kondisi sebaliknya terjadi di Myanmar di mana militer malah melakukan pengerahan pasukan untuk menyerang rakyatnya.

    Kelompok bantuan bernama Free Burma Rangers melaporkan jet militer Myanmar melancarkan serangan udara dan serangan pesawat nirawak di negara bagian Karen, dekat markas besar Karen National Union (KNU), beberapa saat usai gempa terjadi pada Jumat (28/3). Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan telah mendesak gencatan senjata segera untuk memudahkan penyaluran bantuan di Myanmar.

    Juru bicara junta militer Myanmar tidak menjawab pertanyaan tentang kritik tersebut. Militer Myanmar terlibat perang saudara dengan beberapa kelompok oposisi bersenjata sejak kudeta tahun 2021, ketika militer merebut kekuasaan dari pemerintah terpilih peraih Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi.

    Sebagai informasi, episentrum gempa M 7,7 itu berada di wilayah yang dikuasai pasukan junta militer. Tetapi, kehancurannya meluas dan juga memengaruhi beberapa wilayah yang dikuasai oleh gerakan perlawanan bersenjata.

    Pada Minggu (30/3), Pemerintah Persatuan Nasional yang mencakup sisa-sisa pemerintahan yang digulingkan pada tahun 2021 mengatakan milisi antijunta di bawah komandonya akan menghentikan aksi militer ofensif selama dua pekan. Penasihat senior Myanmar di Crisis Group, Richard Horsey, mengatakan beberapa pasukan antijunta telah menghentikan serangan mereka tetapi pertempuran masih berlangsung di tempat lain.

    “Rezim juga terus melancarkan serangan udara, termasuk di daerah yang terkena dampak. Itu harus dihentikan,” katanya.

    Halaman 2 dari 4

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Usai Jadi Mualaf, Dokter Richard Lee Rayakan Idul Fitri dan Ungkap Kisah Pahit yang Ia Alami

    Usai Jadi Mualaf, Dokter Richard Lee Rayakan Idul Fitri dan Ungkap Kisah Pahit yang Ia Alami

    Usai Jadi Mualaf, Dokter Richard Lee Rayakan Idul Fitri dan Ungkap Kisah Pahit yang Ia Alami

    TRIBUNJATENG.COM- Dokter Richard Lee masih menjadi sorotan publik khususnya setelah dirinya resmi menjadi mualaf.

    Dalam perayaan Hari Raya Idul Fitri 1446 H di tahun 2025 ini, dokter sekaligus youtuber tersebut tampak mengungkap kisah pahit yang ia alami selama hidupnya.

    Pria kelahiran Medan 11 Oktober 1985 tersebut tampak mengungkap bahwa tahun 2025 ini menjadi tahun yang sangat berat baginya.

    Ia mengungkap ada banyak kesalahpahaman yang harus ia hadapi dan merupakan tahun dengan penuh cobaan serta luka yang harus ia terima.

    Melalui akun sosial media Instagram miliknya yakni @dr.richard_lee ia tampak mengunggah sejumlah foto dengan keterangan bertuliskan:

    “Tahun ini bukan tahun yang mudah. Ada luka yang tak terlihat, ada air mata yang ditahan dalam diam. Ada perjuangan untuk tetap berdiri tegak meski dihujat, meski dijatuhkan, meski niat baik disalahpahami,” tulis Richard Lee.

    Ia tampak mengungkap kisah pahit dalam hidup yang harus ia alami.

    “Saya mungkin bukan manusia sempurna, tapi saya terus belajar untuk jujur, untuk bertahan, dan untuk memaafkan — bahkan ketika tidak ada permintaan maaf. Karena hidup bukan tentang siapa yang paling benar, tapi siapa yang tetap memilih untuk tidak menyakiti,” ungkapnya.

    Dokter Richard Lee tampak mengakui jika dirinya bukanlah manusia yang sempurna, ia juga mengaku masih terus belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

    “Terima kasih untuk semua yang tetap percaya, dan untuk yang pernah salah paham, pintu maaf ini selalu terbuka. Taqabalallahu minna wa minkum. Mohon maaf lahir dan batin,” pungkasnya.

    Terakhir, ia tampak mengucapkan terima kasih pada orang-orang yang masih mempercayainya dan memohon maaf serta mengucapkan kalimat yang khas diucapkan saat Hari Raya Idul Fitri bagi umat muslim.

    Unggahan Dokter Richard Lee tersebut banyak menyedot perhatian publik khususnya warganet, yang mendoakan kebaikan untuknya sebagai seorang mualaf.

    (*)

  • Lebaran Pertama sebagai Mualaf, Richard Lee: Ada Luka Tak Terlihat

    Lebaran Pertama sebagai Mualaf, Richard Lee: Ada Luka Tak Terlihat

    Jakarta, Beritasatu.com – Konten kreator dokter Richard Lee membagikan perasaan mendalamnya di media sosial saat merayakan Lebaran pertama setelah memutuskan untuk memeluk agama Islam pada 2025.

    “Tahun ini bukan tahun yang mudah. Ada luka yang tak terlihat, ada air mata yang ditahan dalam diam,” ujar Richard Lee, Senin (31/3/2025).

    Richard Lee mengungkapkan, meski banyak tantangan dan ujian, dirinya terus berjuang untuk tetap tegak berdiri, meski dihujat dan sering disalahpahami.

    “Ada perjuangan untuk tetap berdiri tegak meskipun dihujat, meskipun dijatuhkan, meskipun niat baik kerap disalahpahami,” ungkapnya.

    Pria yang baru memeluk Islam ini mengakui bahwa menjalani agama baru membutuhkan proses pembelajaran yang terus menerus.

    “Saya mungkin bukan manusia sempurna, tapi saya terus belajar untuk jujur, bertahan, dan memaafkan, bahkan ketika tidak ada permintaan maaf,” tambahnya.

    Richard Lee juga mengingatkan hidup bukan tentang siapa yang paling benar, tetapi tentang memilih untuk tidak menyakiti orang lain.

    “Karena hidup itu bukan tentang siapa yang paling benar, tetapi siapa yang tetap memilih untuk tidak menyakiti,” lanjutnya.

    Di akhir tulisannya, Richard Lee meminta maaf kepada publik apabila pernah melakukan kesalahan, baik sengaja maupun tidak sengaja.

    “Terima kasih untuk semua yang tetap percaya, dan untuk yang pernah salah paham. Pintu maaf ini selalu terbuka,” tuturnya.

    “Taqabballahu minna wa minkum. Mohon maaf lahir dan batin,” tutup Richard Lee, mengungkapkan isi hati setelah memilih untuk menjadi mualaf dan merayakan Lebaran pertama kali.

  • Mulai dari Celine dan Listy Chan, Ini Deretan Artis yang Merayakan Lebaran Perdana Setelah Mualaf

    Mulai dari Celine dan Listy Chan, Ini Deretan Artis yang Merayakan Lebaran Perdana Setelah Mualaf

    JAKARTA – Perayaan Idulfitri tahun ini menjadi momen yang amat spesial bagi sejumlah selebritas juga tokoh publik di tanah air, sebab di tahun 2025 ini mereka akan merayakan momen Lebaran untuk pertama kalinya sejak menjadi Mualaf.

    Berikut beberapa artis dan tokoh Indonesia yang merayakan Lebaran pertama mereka pada tahun 2025 setelah memeluk agama Islam dikutip dari Antara, Minggu, 30 Maret. 

    Mahalini Raharja

    Penyanyi yang dikenal melalui ajang Indonesian Idol 2020 ini memutuskan untuk memeluk agama Islam pada awal 2024, sebelum pernikahannya dengan Rizky Febian pada bulan Mei di tahun yang sama.

    Ia pernah mengungkapkan bahwa keputusan tersebut datang setelah pertimbangan yang mendalam dan perjalanan spiritual yang panjang dalam mencari kedamaian dan ketenangan batin.

    Celine Evangelista

    Pada awal Ramadhan 2025, Celine Evangelista dengan resmi mengungkapkan bahwa ia telah memeluk agama Islam.

    Setelah menunaikan ibadah umrah baru-baru ini, Celine terlihat sangat antusias menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan kali ini dan akan menjalani momen Lebaran sebagai Muslim.

    Dr. Richard Lee

    Dokter dan influencer Richard Lee resmi memeluk agama Islam pada 6 Maret 2025, dibimbing oleh Ustaz Derry Sulaiman dan Ustaz Felix Siauw.

    Ia dikabarkan memutuskan menjadi seorang mualaf setelah dua tahun belajar tentang Islam.

    Listy Chan

    Seorang gamer dan selebgram yang mengucapkan dua kalimat syahadat pada hari Maulid Nabi Muhammad 16 September 2024 ini akan segera menempuh momen istimewa saat merayakan Lebaran pertamanya sebagai mualaf.

  • Idul Fitri, Saba, dan Solidaritas Kebangsaan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        31 Maret 2025

    Idul Fitri, Saba, dan Solidaritas Kebangsaan Nasional 31 Maret 2025

    Idul Fitri, Saba, dan Solidaritas Kebangsaan
    Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI), Penulis Buku Politik Untuk Kemanusiaan
    LAKSANA
    musafir yang meniti gurun dengan kesabaran, kita baru saja melewati bulan penuh ujian, menahan diri dari hawa nafsu, dan membersihkan jiwa.
    Dalam suasana hari kemenangan, kita tidak sekadar merayakan pencapaian, tetapi juga menata rencana kemana akan melangkah setelah menjalani festival spiritual sepanjang bulan puasa.
    Idul Fitri
    adalah momen kembali suci. Kita telah melalui etape purifikasi. Pemurnian yang ditempuh sebulan penuh.
    Asabiyyah
    atau
    solidaritas
    sosial, adalah energi kolektif yang menjadi khazanah nilai Ramadhan.
    Kita menahan diri dari lapar dan dahaga bukan sekadar sebagai ritual fisik, tetapi untuk melatih kesabaran, mengekang ego, dan mengasah kepekaan. Kita berpuasa bukan semata untuk memetik benefit kesehatan, tetapi juga agar bisa merasakan keterbatasan orang lain.
    Kita menahan diri bukan hanya untuk mengendalikan hawa nafsu, tetapi agar memahami bahwa kita bukan pusat semesta. Dunia ini tidak selalu harus ditaklukkan dengan kekuatan, tetapi sering kali dengan kesabaran dan ketulusan.
    Sejarah menunjukkan bahwa kebangkitan dan kehancuran suatu peradaban selalu memiliki pola yang sama.
    Menyitir Ibnu Khaldun, kejayaan bangsa lahir dari
    asabiyyah
    atau solidaritas kolektif yang mengikat dan menggerakkan. Dengan semangat ini, peradaban besar lahir, membangun fondasi sosial yang kokoh, dan menorehkan namanya di panggung sejarah.
    Namun sejarah juga mencatat, kejayaan seringkali menjadi awal dari benih kejatuhan. Ibnu Khaldun memperingatkan bahwa kemakmuran, jika tidak dikelola dengan kebijaksanaan dan kesadaran kolektif, justru bisa menjadi awal kehancuran.
    Ketika suatu generasi terlena dengan kenyamanan, asabiyyah pun melemah. Rasa kebersamaan yang dahulu menjadi fondasi peradaban perlahan luntur, digantikan oleh individualisme, ketamakan, dan kemalasan.
    Tanpa disadari, peradaban mulai keropos sebelum akhirnya runtuh dari dalam.
    Ramadhan mengajarkan kita untuk kembali menguatkan solidaritas ini, agar kita tidak mengulang kesalahan sejarah.
    Kita diajak untuk menata kembali diri, memperbarui kebersamaan, dan menanamkan kembali semangat perjuangan. Sebab kejayaan sejati bukanlah sekadar soal kemakmuran, tetapi bagaimana kemakmuran itu dikelola dengan nilai-nilai yang menjaga peradaban tetap hidup.
    Lihatlah bagaimana negeri Saba’, yang digambarkan Al-Qur’an sebagai negeri yang makmur, kaya raya dan berlimpah sumber daya, akhirnya hancur karena kesombongan dan kehilangan solidaritas.
    Saba’ diberkahi dengan tanah subur, kebun-kebun anggur dengan hasil panen melimpah, dan kehidupan aman dan tenteram. Namun, penduduk negeri Saba’ kehilangan dimensi spiritual.
    Situasi kehidupan yang bergelimang kemewahan sumber daya alam membuat mereka lupa diri. Penduduk Saba’ mengabaikan nubuat. Mereka terlena. Lalu mulai berbuat melampaui batas.
    Perilaku itu diilustrasikan dalam Al-Qur’an pada Surah Saba’ ayat 15-17. Mereka dikaruniai dua kebun yang subur di kanan dan kiri, tetapi ketika mereka enggan bersyukur dan menjaga harmoni sosial, Allah menimpakan banjir besar (
    sail al-arim
    ), yang menghancurkan infrastruktur pertanian mereka dan mengubah tanah yang dahulu subur menjadi wilayah gersang.
    Kita teringat dengan apa yang disebut oleh Richard Auty sebagai kutukan sumber daya alam (
    resource curse
    ). Yaitu situasi keberlimpahan yang menjelma menjadi bencana.
    Ibnu Khaldun dalam Muqaddimah mengidentifikasi ini sebagai fase kemunduran. Ketika kemewahan melahirkan sikap malas, rakus, dan kehilangan daya juang.
    Inilah yang terjadi pada Saba’. Kesejahteraan tak lagi dipandang sebagai tanggung jawab, tetapi sebagai hak yang
    taken for granted
    , penduduknya mulai berfoya-foya, korupsi merajalela, penyimpangan moral dinormalisasi, dan semangat gotong royong terkikis oleh individualisme.
    Sejarawan Arnold J. Toynbee yang telah meneliti 26 peradaban sepanjang sejarah umat manusia, dalam karyanya
    A Study of History
    juga menyoroti pola serupa.
    Menurutnya, deklinasi suatu peradaban tidak semata disebabkan ancaman eksternal, tetapi lebih sering berakar pada dekadensi internal. Etos kerja yang hilang, penyimpangan moral, dan ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan tantangan zaman.
    Saba’ adalah contoh nyata dari apa yang Toynbee sebut sebagai
    suicidal state
    . Yaitu situasi di mana peradaban secara perlahan menghancurkan dirinya sendiri.
    Self destruction
    , karena kehilangan daya rekat solidaritas sosial serta nilai-nilai kebersamaan.
    Maka, sejarah Saba’ bukan sekadar kisah masa lalu, melainkan peringatan bagi kita semua. Sebuah negeri yang makmur bisa saja jatuh dalam kehancuran yang perih jika rakyat dan pemimpinnya gagal menjaga keseimbangan antara kesejahteraan dan moralitas.
    Jika asabiyyah melemah, jika rasa syukur tergantikan oleh kesombongan, dan jika kemewahan melahirkan ketamakan, maka kehancuran hanyalah soal waktu.
    Lihatlah pula bagaimana kekaisaran besar seperti Romawi, Abbasiyah, dan Utsmaniyah meredup. Mereka tidak runtuh dalam semalam, tetapi melemah perlahan.
    Bukan karena serangan musuh, tapi lagi-lagi terjadi dari dalam. Dipicu oleh demoralisasi yang meruntuhkan spirit solidaritas.
    Bangsa yang dulu tangguh karena persatuan, akhirnya tercerai-berai oleh pertikaian. Mereka yang dulu memimpin dunia dengan ilmu dan kekuatan, pada akhirnya menjadi catatan kaki dalam sejarah. Tertinggal sebagai kenangan.
    Sejarah telah berulang kali membuktikan bahwa kejayaan tanpa penguatan solidaritas hanya akan menjadi ilusi.
    Hari ini, kita harus bertanya, di manakah asabiyyah kita sebagai bangsa? Apakah kita akan menjaga persatuan agar kekayaan anugerah sumber daya alam tetap lestari?
    Kita adalah bangsa yang dihadiahi anugerah melimpah. Jika Al Qur’an mengisahkan Saba’ dengan begitu indah sebagai negeri kaya raya, maka bangsa kita tidak perlu berimajinasi untuk membayangkan bagaimana wujud negeri Saba’. Karena Indonesia, lebih dari Saba’.
    Indonesia bukan hanya sekadar wilayah geografis, tetapi ekosistem raksasa yang menyimpan kekayaan alam tiada tara.
    Salah satu karunia terbesar yang dimiliki negeri ini adalah hutan tropisnya, hutan dengan biodiversitas terbesar di dunia, yang menjadi paru-paru planet biru ini. Menjadi rumah bagi kehidupan yang tak terhitung jumlahnya.
    Bayangkanlah, di jantung negeri ini, terbentang lebih dari 126 juta hektare hutan tropis yang menyimpan sekitar 15 persen seluruh spesies yang ada di dunia. Luas hutan tropis itu, setara dengan 59 persen luas daratan Indonesia.
    Setiap helai daun di hutan tropis itu, laboratorium alami yang menyimpan perbendaharaan misteri kehidupan. Setiap pohonnya adalah penjaga keseimbangan ekosistem global yang menyerap karbon dan menghasilkan oksigen. Dihirup manusia di seluruh dunia.
    Zamrud khatulistiwa ini adalah rumah yang ramah bagi lebih dari 300.000 spesies fauna dan flora. Dari orangutan yang lembut di Kalimantan, harimau Sumatera yang gagah, hingga burung cendrawasih yang anggun di Papua.
    Namun, lebih dari sekadar keanekaragaman hayati, hutan kita juga menjadi sumber kehidupan bagi jutaan penduduk yang bergantung pada hasil hutan. Mulai dari rotan, kayu, rempah-rempah, hingga obat-obatan herbal yang belum terungkap seluruh potensinya.
    Gunung-gunungnya tegak perkasa, menjulang laksana pilar raksasa yang menopang langit, menyimpan kekayaan yang tak terhitung nilainya. Emas, nikel, gas bumi, dan aneka mineral berharga terpendam di perut bumi Indonesia, menunggu untuk dikelola dengan kearifan.
    Namun, sebagaimana peradaban besar yang pernah ada, kekayaan ini juga membawa tantangan tersendiri.
    Seperti negeri Saba’ yang runtuh karena ketamakan dan hilangnya solidaritas, hutan tropis kita pun berada di bawah bayang-bayang ancaman.
    Pembalakan liar, kebakaran hutan, alih fungsi lahan, dan eksploitasi sumber daya alam yang tidak terkendali mengancam kelangsungan ekosistem ini. Sinyal tentang kerusakan ekosistem semakin intens berdenting. Banjir, longsor dan gejala perubahan iklim makin sering terjadi.
    Indonesia saat ini berada di puncak kemakmuran ekologis. Kita tidak boleh melewatkan momentum tersebut. Namun, jika kita tidak bijak mengelolanya, maka berkah ekologis bisa berubah menjadi kutukan.
    Ibnu Khaldun mengingatkan, peradaban yang tidak mampu menjaga keseimbangan antara kemakmuran dan keberlanjutan akan menghadapi kehancuran.
    Di sinilah peran kepemimpinan menjadi kunci. Visi besar diperlukan untuk memastikan bahwa kekayaan alam Indonesia benar-benar digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 33 UUD 1945.
    Visi ini harus diwujudkan melalui strategi nyata, bukan sekadar retorika. Sejarah mengajarkan bahwa pemimpin bijak bukan hanya yang mampu mengelola kekayaan, tetapi juga yang mampu menjaga harmoni sosial dan solidaritas rakyatnya.
    Nabi Sulaiman, misalnya, tidak hanya dikenal karena kekuasaannya, tetapi juga karena kemampuannya mengintegrasikan teknologi, kesejahteraan, dan kebijaksanaan dalam satu kesatuan.
    Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, dalam semangat menjaga keberlanjutan peradaban, telah menginisiasi jihad konstitusional melalui Rancangan Undang-Undang Pengelolaan Perubahan Iklim dan RUU Masyarakat Hukum Adat.
    Dua regulasi yang akan menjadi benteng bagi sumber daya alam Indonesia agar benar-benar dikelola untuk kepentingan bersama.
    Presiden menyadari bahwa Indonesia memiliki potensi luar biasa, bahkan melebihi negeri Saba’. Jika dikelola dengan baik dan berlandaskan prinsip keadilan, kesejahteraan rakyat bukan sekadar impian, melainkan keniscayaan.
    Dengan kekayaan alam melimpah, Indonesia seharusnya menjadi negeri yang mampu menjamin kebutuhan dasar seluruh warganya. Tidak ada lagi kelaparan, tidak ada lagi rakyat yang hidup dalam kemiskinan ekstrem.
    Gagasan itu merefleksikan visi besar Presiden Prabowo, menjadikan Indonesia sebagai negeri yang
    Baldatun Thayyibatun Warobbun Ghofur
    . Sebuah negara yang makmur dan diberkahi.
    Visi itu lantang dikumandangkan saat Presiden menyampaikan pidato perdana dalam momen pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, 20 Oktober 2024.
    Visi ini tidak hanya sekadar slogan, tetapi diterjemahkan dalam kebijakan konkret yang bertujuan mengentaskan kemiskinan, mempersempit jurang ketimpangan ekonomi, dan memastikan bahwa kesejahteraan bukan hanya dinikmati oleh segelintir kelompok elite, tetapi oleh seluruh rakyat Indonesia.
    Kita harus jujur mengakui, realitas yang terjadi selama bertahun-tahun menunjukkan jika kekayaan alam Indonesia justru seringkali menjadi sumber ketimpangan.
    Sebagian kecil kelompok menikmati keuntungan luar biasa dari eksploitasi sumber daya alam, sementara sebagian besar rakyat masih berjuang memenuhi kebutuhan dasar.
    Pemerintahan Prabowo telah menabuh strategi kemakmuran yang berkeadilan, yaitu membangun Indonesia berdaulat secara ekonomi, sejahtera secara sosial, dan kokoh dalam solidaritas kebangsaan.
    Kesadaran akan pentingnya distribusi kekayaan yang lebih adil mendorong lahirnya kebijakan strategis yang menitikberatkan pada reformasi fiskal dan redistribusi sumber daya.
    Kedua langkah ini tidak hanya merupakan solusi teknokratis dalam pengelolaan ekonomi, tetapi juga merupakan manifestasi dari gagasan besar tentang keadilan sosial yang menjadi pondasi utama dalam membangun bangsa yang kuat dan mandiri.
    Reformasi kebijakan fiskal yang dijalankan oleh Presiden Prabowo bertumpu pada efisiensi anggaran sebagai pilar utama pembangunan inklusif.
    Selama ini, belanja negara kerap tersedot ke dalam birokrasi yang gemuk, program-program tumpang tindih, serta pengeluaran yang tidak selalu berdampak langsung pada kesejahteraan rakyat.
    Oleh karena itu, setiap rupiah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kini diarahkan dengan strategi lebih tepat guna agar menghasilkan manfaat maksimal bagi masyarakat luas.
    Salah satu wujud konkret dari kebijakan ini adalah program makan bergizi gratis, langkah revolusioner yang bertujuan memastikan bahwa setiap anak Indonesia mendapatkan akses gizi memadai.
    MBG bukan sekadar bentuk intervensi sosial jangka pendek, tetapi investasi besar bagi masa depan bangsa, karena kualitas gizi pada anak-anak terbukti berpengaruh langsung terhadap kecerdasan, produktivitas, dan daya saing mereka di masa depan.
    Efisiensi anggaran untuk menopang program ini dilakukan dengan memotong belanja yang tidak produktif, mengoptimalkan penerimaan negara melalui perbaikan sistem perpajakan, serta meningkatkan akuntabilitas penggunaan dana publik.
    Dengan pendekatan ini, setiap pengeluaran diarahkan untuk bermanfaat bagi rakyat, bukan sekadar menggerakkan roda birokrasi.
    Prinsip pembangunan berbasis keadilan ditekankan, di mana negara hadir sebagai pihak yang menjamin bahwa setiap anak Indonesia, tanpa memandang latar belakang ekonomi, memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh dengan sehat dan cerdas.
    Namun efisiensi anggaran saja tidak cukup jika struktur ekonomi masih tetap dikuasai oleh segelintir elite yang menikmati keuntungan besar dari kekayaan alam bangsa.
    Maka Presiden Prabowo mendorong kebijakan redistribusi sumber daya dengan cara yang lebih progresif.
    Salah satunya melalui pendistribusian izin usaha pertambangan kepada organisasi kemasyarakatan dan entitas sosial yang berkontribusi bagi pembangunan nasional.
    Demikian juga program terbaru Koperasi Merah Putih, diarahkan untuk menopang pilar distribusi ekonomi.
    Langkah ini merupakan koreksi terhadap ketimpangan yang telah berlangsung selama bertahun-tahun, di mana sektor pertambangan dan ekonomi lebih banyak dikuasai oleh korporasi besar, sementara masyarakat sekitar hanya menjadi penonton di tanah mereka sendiri.
    Dengan mengalihkan izin pengelolaan sumber daya alam kepada koperasi dan organisasi berbasis komunitas, pemerintah memastikan bahwa hasil kekayaan negara benar-benar kembali kepada rakyat.
    Kebijakan redistribusi ini tidak hanya sebatas mengeser kepemilikan, tetapi juga mencerminkan tekad untuk memberdayakan masyarakat lokal agar memiliki kendali yang lebih besar terhadap sumber daya di wilayah mereka.
    Dengan demikian, sumber daya alam tidak lagi menjadi alat eksploitasi segelintir kelompok, melainkan menjadi instrumen pemerataan kesejahteraan.
    Kombinasi antara reformasi fiskal dan redistribusi sumber daya menopang arsitektur kebijakan strategis yang saling melengkapi dalam agenda pembangunan Prabowo Subianto.
    Ketika anggaran negara dikelola dengan lebih efisien dan kekayaan alam didistribusikan secara lebih merata, hasilnya adalah perekonomian yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Kepercayaan rakyat terhadap pemerintah akan meningkat.
    Pada akhirnya, kebijakan ini bukan hanya soal angka dan statistik, tetapi juga tentang membangun kembali solidaritas kebangsaan.
    Ketika rakyat merasakan bahwa negara benar-benar berpihak kepada mereka, rasa cinta terhadap bangsa ini akan semakin kuat, dan asabiyyah yang menjadi pilar utama dalam teori peradaban Ibnu Khaldun, akan semakin kokoh.
    Dengan fondasi ekonomi yang lebih adil dan sistem sosial lebih solid, Indonesia dapat melangkah menuju masa depan sebagai negeri yang benar-benar makmur dan berkeadaban.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Final Destination Bloodlines Rilis Trailer Resmi, Berikut Sinopsis dan Jadwal Tayangnya

    Final Destination Bloodlines Rilis Trailer Resmi, Berikut Sinopsis dan Jadwal Tayangnya

    Liputan6.com, Bandung – Film horor supernatural, Final Destination: Bloodlines resmi merilis trailer barunya berdurasi 2 menit 25 detik. Adapun sejak perilisannya para penikmat film terutama sekuel Final Destination sangat menantikan kehadiran film tersebut.

    Melalui trailernya menampilkan sejumlah adegan-adegan menarik yang tidak sabar dinantikan dalam franchise tersebut. Sebagai informasi, film keenam ini digarap oleh sutradara Zach Lipovsky dan Adam B. Stein.

    Adapun naskah film ini digarap oleh penulis Guy Busick, Lori Evans Taylor, dan Jon Watts. Final Destination: Bloodlines mengangkat genre slasher horror hingga supernatural horror menarik.

    Sementara itu, filmnya sendiri memiliki rating usia untuk 17 tahun ke atas karena beberapa adegannya. Film ini diperankan oleh sederet aktor menarik mulai dari Gabrielle Rose, Tony Todd, Richard Harmon, dan lain-lain.

    Kemudian melalui film ini turut menandakan kembalinya Tony Todd sebagai William Bludworth yaitu karakter ikonik yang telah muncul dalam beberapa film Final Destination sebelumnya.

    Melansir dari trailernya, para penonton dapat melihat kawasan permukiman dengan sebuah keluarga yang tengah menggelar sebuah ajang kumpul santai di hari libur. Namun, acara yang menyenangkan tersebut menampilkan sejumlah peristiwa-peristiwa yang mengerikan.

    Terdapat adegan shot yang justru menjadi ketakutan baru seperti pecahan gelas yang masuk ke dalam boks es batu dan gelas minuman, gas dari pemanggang yang bisa bocor, hingga alat pembajak tanah tajam yang disimpan di bawah trampolin.