Tag: Richard

  • Timnas Esports Indonesia Berangkat ke SEA Games 2025 Thailand, PB ESI Targetkan Gelar Juara Umum

    Timnas Esports Indonesia Berangkat ke SEA Games 2025 Thailand, PB ESI Targetkan Gelar Juara Umum

    Timnas Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) Women Indonesia kembali mencatatkan sejarah di kancah esports internasional. Para Srikandi Merah Putih tampil dominan sejak awal turnamen digelar, dan menutup Grand Final IESF World Esports Championship 2025 dengan indah.

    Menghadapi Kamboja di babak final, Timnas esports Indonesia yang diperkuat oleh Fumi Eko, Vival, Cinnyyy, Chel, dan Vivian berhasil menang telak dengan skor akhir 3-0 dalam pertandingan Grand Final IESF WEC 2025 di Kuala Lumpur pada Sabtu, 6 Desember 2025, malam.

    Digelar di Quill City Mall, atlet MLBB Women Indonesia yang saat ini berada di bawah organisasi Team Vitality, menunjukkan konsistensi performa mengagumkan sepanjang tahun.

    Vival dkk sukses mempertahankan gelar juara dunia mereka yang sebelumnya diraih di IESF 2024 Riyadh, dan melanjutkan momentum emas dari Asian Esports Games 2024 hingga Esports World Cup 2025.

    Richard Permana, Kepala Pelatih Timnas Esports Indonesia, menegaskan kemenangan ini hasil dari proses panjang. Ia menyebut para atlet tampil dengan mental juara dan disiplin tinggi.

    “MLBB Women’s meraih seluruh gelar ini dengan latihan serta persiapan sangat panjang. Vivian dkk sudah menunjukkan etos kerja luar biasa, dan menampilkan will power kemenangan. Bagi mereka, rekor adalah skill. Kita yakin tim ini merupakan dream team yang sangat sulit didapatkan beberapa saat ke depan,” ujar Richard dalam keterangannya.

  • Timnas MLBB Women Indonesia Juara Dunia Lagi Tuai Perhatian

    Timnas MLBB Women Indonesia Juara Dunia Lagi Tuai Perhatian

    Liputan6.com, Jakarta – Timnas Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) Women Indonesia yang kembali juara dunia di kancah esports internasional, menuai perhatian para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Minggu (7/12/2025).

    Informasi lain yang juga populer datang dari fitur notifikasi Good Lock yang akan kembali hadir di One UI 8.5.

    Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

    1. Timnas MLBB Women Indonesia Juara Dunia Lagi di IESF WEC 2025, Dominasi Sempurna 3-0 Atas Kamboja 

    Timnas Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) Women Indonesia kembali mencatatkan sejarah di kancah esports internasional. Para Srikandi Merah Putih tampil dominan sejak awal turnamen digelar, dan menutup Grand Final IESF World Esports Championship 2025 dengan indah.

    Menghadapi Kamboja di babak final, Timnas esports Indonesia yang diperkuat oleh Fumi Eko, Vival, Cinnyyy, Chel, dan Vivian berhasil menang telak dengan skor akhir 3-0 dalam pertandingan Grand Final IESF WEC 2025 di Kuala Lumpur pada Sabtu, 6 Desember 2025, malam.

    Digelar di Quill City Mall, atlet MLBB Women Indonesia yang saat ini berada di bawah organisasi Team Vitality, menunjukkan konsistensi performa mengagumkan sepanjang tahun.

    Vival dkk sukses mempertahankan gelar juara dunia mereka yang sebelumnya diraih di IESF 2024 Riyadh, dan melanjutkan momentum emas dari Asian Esports Games 2024 hingga Esports World Cup 2025.

    Richard Permana, Kepala Pelatih Timnas Esports Indonesia, menegaskan kemenangan ini hasil dari proses panjang. Ia menyebut para atlet tampil dengan mental juara dan disiplin tinggi.

    Baca selengkapnya di sini

     

  • Timnas MLBB Men Indonesia Akhiri IESF WEC 2025 di Peringkat 4, Pelatih Bidik SEA Games Thailand

    Timnas MLBB Men Indonesia Akhiri IESF WEC 2025 di Peringkat 4, Pelatih Bidik SEA Games Thailand

    Liputan6.com, Jakarta – Timnas Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) Men Indonesia harus puas mengakhir perjuangan mereka di turnamen IESF World Esports Championship (WEC) 2025 di posisi ke-4. 

    Bertanding di Quill City Mall, Kuala Lumpur, pada Minggu, 7 Desember 2025, timnas MLBB Men harus mengakui kekalahan mereka melawan Turki saat laga perebutan medali perunggu.

    Walau sudah tampil percaya diri sepanjang turnamen, timnas esports Indonesia ternyata masih belum mampu menembus tiga besar dunia MLBB. Walau begitu, Kepala Pelatih Timnas Esports Indonesia, Richard Pernama, memberikan apresiasi untuk performa pemain.

    Ia menilai, pencapaian ini menjadi momen penting untuk mematangkan tim menuju agenda besar berikutnya. “Para atlet MLBB Men telah menyelesaikan debut internasional membela Merah Putih dengan memberikan sebagian besar potensi mereka,” katanya.

    Ia menambahkan, “ajang ini sangat membantu dalam menyempurnakan aspek teknis dan non-teknis tim. Ini adalah bekal penting dalam persiapan akhir menuju sasaran utama, yaitu pertandingan cabor (cabang olahraga) esports di SEA Games 2025 Thailand.”

    Timnas MLBB Women Indonesia Juara Dunia di IESF WEC 2025

    Timnas Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) Women Indonesia kembali mencatatkan sejarah di kancah esports internasional. Para Srikandi Merah Putih tampil dominan sejak awal turnamen digelar, dan menutup Grand Final IESF World Esports Championship 2025 dengan indah.

    Menghadapi Kamboja di babak final, Timnas esports Indonesia yang diperkuat oleh Fumi Eko, Vival, Cinnyyy, Chel, dan Vivian berhasil menang telak dengan skor akhir 3-0 dalam pertandingan Grand Final IESF WEC 2025 di Kuala Lumpur pada Sabtu, 6 Desember 2025, malam.

    Digelar di Quill City Mall, atlet MLBB Women Indonesia yang saat ini berada di bawah organisasi Team Vitality, menunjukkan konsistensi performa mengagumkan sepanjang tahun. 

    Vival dkk sukses mempertahankan gelar juara dunia mereka yang sebelumnya diraih di IESF 2024 Riyadh, dan melanjutkan momentum emas dari Asian Esports Games 2024 hingga Esports World Cup 2025.

    Richard Permana, Kepala Pelatih Timnas Esports Indonesia, menegaskan kemenangan ini hasil dari proses panjang. Ia menyebut para atlet tampil dengan mental juara dan disiplin tinggi.

    “MLBB Women’s meraih seluruh gelar ini dengan latihan serta persiapan sangat panjang. Vivian dkk sudah menunjukkan etos kerja luar biasa, dan menampilkan will power kemenangan. Bagi mereka, rekor adalah skill. Kita yakin tim ini merupakan dream team yang sangat sulit didapatkan beberapa saat ke depan,” ujar Richard dalam keterangannya.

  • Ayahanda Arhan Meninggal Dunia, Unggahan Mantan Mertua Jadi Sorotan

    Ayahanda Arhan Meninggal Dunia, Unggahan Mantan Mertua Jadi Sorotan

    Jakarta, Beritasatu.com – Duka mendalam dirasakan pesepak bola Timnas Indonesia Pratama Arhan atas kepergian ayahandanya, Sutrisno untuk selamanya yang menderita sakit. Ungkapan belasungkawa tak hanya datang dari rekan-rekan sesama pesepak bola, tetapi juga dari mantan ibu mertuanya, Nurul Anastasya.

    Melalui unggahan di Instagram Story, ibunda Azizah Salsha itu menyampaikan rasa duka mendalam serta doa untuk Arhan dan keluarga.

    “Kullu nafsin dzaiqatul maut, setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati,” kata Nurul Anastasya, Minggu (7/12/2025).

    Ia juga menuliskan, doa khusus untuk almarhum ayahanda Arhan agar mendapat ampunan dan ketenangan di sisi Allah SWT.

    “Allahumma firlahu adalah bagian dari doa Islami yang berarti ‘Ya Allah, ampunilah dia’ digunakan untuk mendoakan jenazah laki-laki agar diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT, sering digabungkan dengan doa lengkap seperti ‘Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’ fuanhu’ yang berarti ‘Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, sejahterakan dia, dan maafkanlah dia’,” lanjutnya.

    Hingga kini, Pratama Arhan belum memberikan tanggapan atas doa dan unggahan Nurul Anastasya terkait wafatnya sang ayah pada pukul 05.45 WIB di Blora.

    Namun, hubungan baik antara Arhan dan mantan mertuanya memang sudah terlihat sejak lama.

    Sebelumnya, Pratama Arhan dan Azizah Salsha pernah menikah di Jepang pada 20 Agustus 2023. Selama menikah, keduanya belum dikaruniai seorang anak.

    Sayangnya, pernikahan keduanya harus berakhir di Pengadilan Agama (PA) Tigaraksa setelah Pratama Arhan menggugat cerai Azizah Salsha.

    Meski sudah bercerai, tetapi hubungan keluarga Pratama Arhan dan Azizah Salsha masih terjalin dengan baik. Di mana, ayahanda Azizah Salsha, Andre Rosiade menepis tudingan netizen yang menyebut dirinya memojokkan pesepak bola Pratama Arhan setelah bercerai dengan putrinya, Azizah Salsha.

    Andre Rosiade menegaskan, hubungan antara keluarganya dan keluarga Arhan masih terjalin dengan baik.

    “Kami masih berhubungan baik dengan keluarga Arhan. Kakaknya Arhan masih menjadi pemain Semen Padang FC, dan istrinya bekerja di Rumah Sakit Semen Padang Hospital,” ujar Andre Rosiade dikutip dari YouTube dr Richard Lee, Kamis (13/11/2025).

    Diketahui, Nurul Anastasya adalah istri dari politikus Andre Rosiade sekaligus ibunda dari Azizah Salsha, mantan istri Pratama Arhan.

    Bahkan beberapa waktu lalu, Pratama Arhan sempat memberikan oleh-oleh khusus untuk Nurul setelah dirinya pulang dari Thailand seusai menjalani kompetisi panjang bersama Bangkok United.

  • Timnas MLBB Women Indonesia Juara Dunia Lagi Tuai Perhatian

    Timnas MLBB Women Indonesia Juara Dunia Lagi di IESF WEC 2025, Dominasi Sempurna 3-0 Atas Kamboja

    Liputan6.com, Jakarta – Timnas Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) Women Indonesia kembali mencatatkan sejarah di kancah esports internasional. Para Srikandi Merah Putih tampil dominan sejak awal turnamen digelar, dan menutup Grand Final IESF World Esports Championship 2025 dengan indah.

    Menghadapi Kamboja di babak final, Timnas esports Indonesia yang diperkuat oleh Fumi Eko, Vival, Cinnyyy, Chel, dan Vivian berhasil menang telak dengan skor akhir 3-0 dalam pertandingan Grand Final IESF WEC 2025 di Kuala Lumpur pada Sabtu, 6 Desember 2025, malam.

    Digelar di Quill City Mall, atlet MLBB Women Indonesia yang saat ini berada di bawah organisasi Team Vitality, menunjukkan konsistensi performa mengagumkan sepanjang tahun.

    Vival dkk sukses mempertahankan gelar juara dunia mereka yang sebelumnya diraih di IESF 2024 Riyadh, dan melanjutkan momentum emas dari Asian Esports Games 2024 hingga Esports World Cup 2025.

    Richard Permana, Kepala Pelatih Timnas Esports Indonesia, menegaskan kemenangan ini hasil dari proses panjang. Ia menyebut para atlet tampil dengan mental juara dan disiplin tinggi.

    “MLBB Women’s meraih seluruh gelar ini dengan latihan serta persiapan sangat panjang. Vivian dkk sudah menunjukkan etos kerja luar biasa, dan menampilkan will power kemenangan. Bagi mereka, rekor adalah skill. Kita yakin tim ini merupakan dream team yang sangat sulit didapatkan beberapa saat ke depan,” ujar Richard dalam keterangannya.

    MLBB Men Indonesia Tembus Semifinal

    Sementara itu, skuad MLBB Men Indonesia juga memperlihatkan performa stabil. Mereka berhasil menuntaskan fase grup dengan kemenangan atas Kazakhstan, Rumania, Peru dan melaju positif dengan menaklukkan Nepal di babak perempat.

    Timnas MLBB Men dijadwalkan menghadapi Malaysia di semifinal pada 7 Desember 2025, dan dipastikan seluruh pemain sudah fokus dan siap melajuk ke babak final.

    “Para pemain saat ini sedang berada dalam kondisi terbaik mereka, dan menunjukkan perkembangan signifikan sepanjang turnamen. Kita menghormati kekuatan Malaysia sebagai tuan rumah, tapi kami datan dengan fokus, disiplin, dan tekad penuh,” katanya.

  • Dokter Richard Lee Kecewa Inara Rusli Nikah Siri dengan Insanul Fahmi

    Dokter Richard Lee Kecewa Inara Rusli Nikah Siri dengan Insanul Fahmi

    Jakarta, Beritasatu.com – Influencer dan dokter Richard Lee mengaku kecewa dengan sikap Inara Rusli yang menikah siri dengan Insanul Fahmi, tanpa mengetahui status perkawinan pria tersebut yang sebenarnya merupakan suami dari konten kreator Wardatina Mawa. 

    “Sebagai seorang teman saya sempat tegur dan omelin dia juga, kenapa kejadiannya bisa sampai yang terjadi sekarang. Sebagai seorang teman kapasitas saya hanya seperti itu dan saya tidak ingin lebih jauh lagi terkait urusan pribadinya dia,” ungkap Richard Lee dikutip dari kanal YouTube Seleb Oncam News, Jumat (5/12/2025).

    Ia menekankan, sebenarnya sebagai teman dirinya tidak ingin menilai Inara bersalah. Namun, menurutnya yang pasti dalam kasus ini Insanul Fahmi hadir sebagai pihak yang telah membohongi kedua belah pihak, baik Mawa sebagai istri sah dan istri pertama, begitu juga Inara sebagai istri siri sekaligus istri kedua. 

    “Saya selalu bilang korban yang ada di kejadian ini adalah istri sah dan anak. Mereka adalah pihak yang paling dirugikan dan paling disakiti, saya bilang ke Insanul dia tidak tegas, berbohong, dan pengecut,” ujar dr Richard. 

    Terkait Inara yang belum meminta maaf kepada Mawa, dokter estetika ini menuturkan permasalahan tersebut bukan hal yang patut ia komentari. 

    “Soal perlukah Inara minta maaf sama Mawa, saya bilang itu di luar kompetensi saya untuk menjawabnya. Tetapi, yang jelas kita berharap Mawa akan mendapatkan yang terbaik dan saya akan mendoakan sekaligus mendukung apa yang terbaik buat Mawa sebagai istri sah,” tutupnya.

  • Santri Kabur dari Pesantren dan Masuk Tol Sumo, Diduga Korban Perundungan

    Santri Kabur dari Pesantren dan Masuk Tol Sumo, Diduga Korban Perundungan

    Gresik (beritajatim.com) – Kasus dugaan perundungan kembali terjadi dan kali ini menimpa MRR (14), santri remaja asal Kecamatan Tarik, Sidoarjo. Diduga tidak betah karena kerap menjadi korban perundungan teman sebaya, MRR nekat kabur dari pondok pesantren dan berjalan kaki seorang diri di ruas Tol Surabaya–Mojokerto (Sumo). Beruntung, ia diselamatkan pasangan suami istri yang melintas sebelum akhirnya diserahkan ke Polsek Driyorejo, Gresik.

    Peristiwa itu terjadi ketika pasangan Bayu dan Sono tengah berkendara di Tol Sumo. Keduanya terkejut melihat seorang remaja berjalan sendirian di tepi tol, kondisi yang membahayakan keselamatan. Mereka kemudian menghentikan kendaraan, menghampiri sang remaja, dan membawanya ke Pos Polisi Legundi Driyorejo.

    Di pos polisi, MRR mengaku kabur dari pesantren karena tidak tahan dengan perlakuan perundungan yang ia alami. Tanpa tujuan jelas, ia berusaha pulang ke Sidoarjo dengan berjalan menyusuri jalan tol—tindakan impulsif yang sangat berisiko bagi keselamatannya.

    Mengetahui situasi tersebut, Aiptu Suwito dari Polsek Driyorejo langsung mengambil langkah cepat. Selain memastikan kondisi fisik MRR aman, ia juga memperhatikan kondisi psikologis korban. Petugas kemudian mengantar MRR pulang dan mempertemukannya kembali dengan keluarga di Sidoarjo.

    Sesampainya di rumah, suasana haru mewarnai pertemuan MRR dan orang tuanya. Pihak keluarga berterima kasih kepada warga yang peduli dan kepolisian yang mengawal sang anak hingga tiba dengan selamat.

    Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu menegaskan bahwa peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kepedulian sosial. Ia juga meminta lembaga pendidikan memastikan kenyamanan serta keamanan para santri, sementara orang tua diminta lebih peka terhadap kondisi emosional anak.

    “Di tengah padatnya arus kendaraan di Tol Sumo, aksi kecil warga dan aparat kembali membuktikan bahwa kepedulian bisa menjadi penyelamat,” katanya, Jumat (5/12/2025).

    Kapolres juga mengimbau masyarakat yang membutuhkan bantuan segera menghubungi call center 110 atau Hotline Lapor Kapolres (Cak ROMA) 0811-8800-2006, untuk laporan kriminal, kecelakaan, gangguan kamtibmas, atau bantuan darurat lainnya.

    “Setiap laporan akan kami tindaklanjuti sebagai bagian dari tugas kami memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat,” pungkasnya. [dny/but]

     

     

  • Indonesia Lawan Mesir dan Peru

    Indonesia Lawan Mesir dan Peru

    Jakarta

    Timnas Mobile Legends Indonesia akan kembali tampil hari ini di kompetisi kelas dunia, IESF World Esports Championship. Kali ini, negara yang akan dihadapi adalah Mesir dan Peru.

    Pertarungan mereka di Land of Dawn akan di selenggarakan di Sri Putra Hall, Kuala Lumpur, Malaysia. Format pertandingannya masih sama, yakni best of 3 (Bo3). Jadi timnas harus bisa mengamankan dua game duluan bila ingin dinyatakan sebagai pemenangnya. Contoh skornya ialah 2-0 atau 2-1.

    Pada 5 Desember 2025, Timnas Indonesia akan bermain di dua kategori, Men dan Women. Kedua tim memiliki jadwal pertandingan yang berbeda. Untuk lebih jelasnya, berikut jadwal IESF Mobile Legends timnas, pantauan detikINET dari media sosial resmi IESF dan PB ESI, Jumat (5/12/2025).

    Jadwal IESF Mobile Legends Hari Ini

    Adapun sejumlah atlet yang akan mewakili Indonesia di Mobile Legends Women di antaranya Vivi Indrawaty, Michelle Denise Siswanto, Venny Lim, Cindy Laurent Siswanto, Viorelle Valencia Chen, Ilyas Rahmanda (pelatih), dan Sherly Sindra (asisten pelatih).

    Sementara atlet yang akan bermain di kategori Men ialah Aldhia Fahmi Aranda, Leonardo Prasetyo Agung, Yonathan Cin, Christian Widy Wardhana Hartono, Yehezkiel Wiseman Hamonangan Napitu. Dalam upaya menentukan strategi, mereka dibantu oleh oleh Doly Van Pelo Sihotang selaku pelatih.

    Saat ini, dari dua kategori yang diikuti Indonesia, timnas Women sudah berhasil lolos ke final upper bracket. Mereka akan bermain hari ini dalam upaya mengamankan tempat di grand final.

    Sedangkan tim Men masih melakoni pertandingan di babak grup. Kendati demikian, dengan dua kemenangan sebelumnya dari Kazakhstan dan Romania, Indonesia sudah dinyatakan lolos playoff. Berikut jadwal IESF Mobile Legends hari ini.

    Timnas Women: Indonesia vs Mesir – 13.00 WIBTimnas Men: Indonesia vs Peru – 19.30 WIB

    Kepala Pelatih Tim Nasional Esports Indonesia, Richard Permana, menyampaikan apresiasi atas performa para atlet Mobile Legends kebanggaan Tanah Air. Menurutnya, para atlet telah menunjukkan disiplin, mental juara, serta kordinasi permainan yang matang.

    “Kemenangan ini (4/12) penting, tetapi tantangan ke depan akan semakin berat. Kami mohon doa dan dukungan masyarakat Indonesia agar para atlet tetap fokus dan mampu menjaga konsistensi hingga pertandingan berakhir,” ujarnya.

    Cara Streaming IESF Mobile Legends

    Bagi para penggemar Mobile Legends di Indonesia yang ingin menonton timnas bermain, tak perlu jauh-jauh terbang ke Malaysia. Para penggemar dapat menyaksikannya secara online, melalui siaran langsungnya yang tayang di kanal YouTube IESF atau PB ESI.

    (hps/fay)

  • Spesies Aneh Ular Kuno Ditemukan di Inggris

    Spesies Aneh Ular Kuno Ditemukan di Inggris

    Jakarta

    Sebuah fosil ular yang baru diidentifikasi mengungkapkan petunjuk tentang evolusi ular awal. Ciri-ciri campurannya menyoroti cabang kuno pohon keluarga caenophidian.

    Identitasnya baru terungkap setelah lebih dari empat puluh tahun setelah pertama kali digali. Reptil yang diberi nama Paradosophision richardoweni ini membantu para peneliti mengeksplorasi bagaimana kelompok ular modern yang paling luas pertama kali mulai berevolusi.

    Fosil yang ditemukan di Hordle Cliff, di sepanjang pantai selatan Inggris pada 1981 ini, sekarang diakui sebagai milik spesies yang belum pernah didokumentasikan sebelumnya.

    Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Comptes Rendus Palevol, hewan ini mewakili spesies baru yang disebut Paradoksofiion richardoweni. Ular ini hidup sekitar 37 juta tahun yang lalu, pada zaman Ketika wilayah yang kini menjadi Inggris memiliki lebih banyak spesies ular.

    Evolusi Caenophidian Awal

    Meskipun biologi tentang ular masih belum banyak diketahui, sisa-sisanya memberikan informasi berharga tentang sejarah awal capophidians, kelompok besar yang mencakup sebagian besar ular hidup. Paradoksofision tampaknya menjadi salah satu anggota paling awal dari garis keturunan ini.

    Anatominya menunjukkan perpaduan sifat yang tidak biasa yang saat ini tersebar di ular caenophidian yang berbeda, kombinasi yang tercermin dalam nama genus Paradoksofi, yang diterjemahkan menjadi ‘ular paradoks’ dalam bahasa Yunani.

    Adapun penamaan spesies ini mengambil nama dari Sir Richard Owen, yang menggambarkan ular fosil pertama dari Hordle Cliff dan memainkan peran kunci membangun Museum Sejarah Alam, tempat fosil-fosil ini disimpan.

    Penulis Utama studi Dr. Georgios Georgalis, dari Institute of Systematics and Evolution of Animals of the Polish Academy of Sciences di Krakow, mengatakan bahwa keberhasilan menggambarkan spesies baru dari koleksi yang sudah ada merupakan mimpi yang menjadi kenyataan.

    “Itu adalah impian masa kecil saya untuk dapat mengunjungi Museum Sejarah Alam, apalagi melakukan penelitian di sana,” ungkap Georgios seperti dikutip dari SciTechDaily.

    “Jadi, ketika saya melihat tulang belakang yang sangat aneh ini dalam koleksi dan tahu bahwa itu adalah sesuatu yang baru, itu adalah perasaan yang luar biasa,” sebutnya.

    Penemuan di Hordle Cliff

    Hordle Cliff, dekat Christchurch di pantai selatan Inggris, ibarat menawarkan jendela untuk menengok periode sejarah Bumi yang dikenal sebagai Eosen yang berlangsung sekitar 56 hingga 34 juta tahun yang lalu.

    Dr. Marc Jones, kurator reptil fosil dan amfibi yang ikut menulis penelitian, mengatakan bahwa zaman ini menyaksikan perubahan iklim yang dramatis di seluruh dunia.

    “Sekitar 37 juta tahun yang lalu, Inggris jauh lebih hangat dari sekarangMeskipun Matahari sedikit redup, kadar karbon dioksida atmosfer jauh lebih tinggi,” Marc menjelaskan.

    “Inggris pada zaman itu juga sedikit lebih dekat ke khatulistiwa, yang berarti bahwa ia menerima lebih banyak panas dari Matahari sepanjang tahun,” imbuhnya.

    Fosil pertama kali ditemukan di Hordle Cliff sekitar 200 tahun yang lalu. Pada awal 1800an Barbara Rawdon-Hastings, Marchioness of Hastings yang berburu fosil, mengumpulkan tengkorak kerabat buaya dari situs tersebut.

    Sejak itu, berbagai fosil kura-kura, kadal, dan mamalia juga telah ditemukan di Hordle Cliff. Ada juga fosil ular yang melimpah, termasuk beberapa spesies yang sangat penting.

    “Fosil ular yang ditemukan di Hordle Cliff adalah yang pertama dikenali ketika Richard Owen mempelajarinya pada pertengahan abad kesembilan belas. Mereka termasuk PaleryxPaleryx, ular konstriktor pertama yang disebutkan dalam catatan fosil,” kata Georgios.

    Untuk melihat lebih baik fosil-fosil ini, Marc dan Georgios mengambil CT scan tulang. Secara total, mereka mengidentifikasi 31 vertebra dari berbagai bagian tulang belakang Paradoksofi.

    Pemindaian menunjukkan bahwa fosil ini memiliki bentuk dan ukuran yang sedikit berbeda, karena tulang belakang ular secara bertahap meruncing dari kepala ke ekor. Namun, mereka berbagi beberapa fitur yang menunjukkan bahwa mereka semua milik satu spesies.

    Georgios memperkirakan bahwa Paradoksofi memiliki Panjang kurang dari satu meter, tetapi rincian lain tentang kehidupan hewan ini sulit untuk diungkap. Kurangnya tengkorak membuat sulit untuk mengetahui apa yang dimakannya, dan tulang belakang tidak memiliki tanda-tanda apakah hewan ini memiliki kebiasaan khusus, misalnya menggali.

    Meskipun tulang belakang tidak memberikan banyak tentang gaya hidup Paradoksofi, mereka sangat mirip dengan sekelompok ular yang dikenal sebagai Acrochordids. Reptil ini dikenal sebagai ular belalai gajah karena kulitnya yang luar biasa longgar.

    Saat ini, hanya beberapa spesies ular ini yang dapat ditemukan hidup di Asia Tenggara dan Australia utara. Tetapi mereka adalah salah satu cabang paling awal dari pohon keluarga caenophidian, dengan catatan fosil yang membentang lebih dari 20 juta tahun.

    “Karena Paradoksofi sangat mirip dengan acrochordids, mungkin saja ular ini bisa menjadi anggota tertua dari keluarga ini. Jika demikian, maka itu bisa berarti bahwa hewan ini adalah spesies akuatik, karena semua Acrochordids adalah akuatik,” rinci Georgios.

    “Di sisi lain, itu mungkin milik kelompok capophidian yang sama sekali berbeda. Tidak ada cukup bukti saat ini untuk membuktikan bagaimana ular ini mungkin hidup, atau keluarga mana yang dimilikinya,” duganya.

    Mencari tahu lebih banyak tentang Paradoksofi dan evolusi awal caenophidians berarti bahwa lebih banyak fosil perlu dipelajari. Georgios berharap untuk melanjutkan karya penelitiannya dalam koleksi reptil fosil yang ada. Ia percaya ada lebih banyak spesies baru menunggu ditemukan.

    (rns/afr)

  • Ketika Keputusan Bisnis Dipidanakan, Siapa Berani Memimpin BUMN?
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        4 Desember 2025

    Ketika Keputusan Bisnis Dipidanakan, Siapa Berani Memimpin BUMN? Nasional 4 Desember 2025

    Ketika Keputusan Bisnis Dipidanakan, Siapa Berani Memimpin BUMN?
    Seorang konsultan bisnis / manajemen, pengajar program studi magister manajemen dan pengamat ekonomi & UMKM yang aktif menulis tentang kebijakan ekonomi dan pengembangan UMKM.
    KRIMINALISASI
    keputusan manajerial di BUMN menimbulkan ketakutan baru bagi profesional dan diaspora Indonesia yang ingin mengabdi. Bila keberanian dihukum, siapa yang masih bersedia memimpin transformasi perusahaan negara?
    Vonis terhadap mantan Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi, beberapa waktu lalu menimbulkan gelombang diskusi yang jauh melampaui ruang sidang. Kendati kemudian Presiden menggunakan hak prerogatifnya dengan memberikan rehabilitasi, publik memperdebatkan apakah pengadaan kapal milik PT Jembatan Nusantara merupakan
    keputusan bisnis
    strategis atau tindakan yang patut dipidana.
    Persoalan ini mengemuka bukan hanya karena sosok Ira yang dikenal progresif dalam mendorong transformasi layanan penyeberangan, tetapi karena kasus ini memunculkan ketakutan baru: apakah setiap keputusan bisnis di
    BUMN
    kini berpotensi menjadi tindak pidana korupsi?
    Pertanyaan itu bergema di kalangan profesional, akademisi, dan diaspora Indonesia yang selama ini didorong untuk kembali ke tanah air guna memperbaiki tata kelola perusahaan negara. Di media sosial maupun kanal opini publik, muncul keresahan bahwa kriminalisasi keputusan manajerial dapat mengubah iklim pengelolaan BUMN menjadi ruang berisiko tinggi, di mana keberanian dihukum dan inovasi dianggap ancaman.
    Tokoh diaspora seperti Dino Patti Djalal pun menyuarakan keprihatinan serupa, bukan untuk membela individu, melainkan mempertanyakan arah kebijakan yang menentukan masa depan kompetensi nasional.
    BUMN memikul mandat ganda: menjalankan tugas pelayanan publik sekaligus berkompetisi dalam ruang bisnis yang semakin keras. Transformasi BUMN dalam satu dekade terakhir dilakukan melalui berbagai strategi yang menuntut keberanian pengambilan keputusan: modernisasi layanan, digitalisasi, efisiensi aset, dan ekspansi model bisnis agar tidak kalah dengan perusahaan swasta dan internasional.
    Tapi keberanian itu membutuhkan ruang aman. Dalam logika bisnis, keputusan tidak selalu menghasilkan keuntungan langsung, dan kerugian operasional tidak otomatis berarti kejahatan. Tidak ada perusahaan besar yang tumbuh tanpa keputusan berisiko, dan risiko itulah yang membedakan pemimpin visioner dengan administrator pasif.
    Namun dinamika penegakan hukum di Indonesia sering kali memandang hasil akhir sebagai satu-satunya parameter penilaian. Bila keputusan menimbulkan kerugian, maka tuduhan korupsi kerap muncul sebelum proses bisnis dipahami secara menyeluruh. Hal ini menimbulkan ketegangan antara logika bisnis dan logika hukum; ruang abu-abu yang semakin luas dan mengancam tata kelola modern.
    Dalam tata kelola korporasi internasional, terdapat prinsip penting bernama
    business judgment rule
    . Prinsip ini memberi perlindungan hukum bagi direksi sepanjang keputusan diambil melalui proses yang benar, dengan itikad baik, dan berdasarkan informasi memadai, bahkan bila hasil akhir tidak sesuai harapan.
    Di banyak negara, prinsip ini menjaga profesional agar tidak takut mengambil keputusan strategis. Tanpa perlindungan tersebut, setiap keputusan akan didominasi rasa takut, bukan rasionalitas bisnis.
    Namun di Indonesia,
    business judgment rule
    seringkali hanya menjadi jargon akademik. Ketika aparat penegak hukum masuk terlalu jauh ke ruang manajerial, batas antara kesalahan bisnis dan kejahatan menjadi kabur. Perdebatan pada kasus ASDP menunjukkan bagaimana perbedaan paradigma antara bisnis dan hukum dapat menjerumuskan negara pada risiko besar: stagnasi keputusan strategis karena semua orang takut bertindak.
    Kasus Ira Puspadewi bukan yang pertama. Sebelumnya, Richard Joost Lino dari Pelindo II dan Karen Agustiawan dari Pertamina pernah mengalami proses hukum yang menimbulkan diskusi serupa: apakah keputusan investasi dan pengadaan merupakan tindak pidana atau risiko bisnis?
    Banyak pihak berpendapat bahwa kegagalan bisnis tidak identik dengan niat jahat. Tanpa bukti
    enrichment
    atau keuntungan pribadi, kriminalisasi keputusan bisnis bisa menjadi preseden berbahaya. Jika kecenderungan ini terus berlanjut, maka setiap keputusan manajerial akan dihitung dari kemungkinan hukum terburuk, bukan dari nilai strategis terbaik. Akibatnya, lebih aman untuk tidak melakukan apa-apa.
    Inilah bahaya terbesar yang jarang dibicarakan: bukan hanya reputasi individu yang dipertaruhkan, tetapi masa depan tata kelola perusahaan negara. Mengelola BUMN membutuhkan profesional terbaik: teknokrat, pemimpin berintegritas, dan pelaku industri yang berpengalaman global.
    Pemerintah selama ini mengajak diaspora untuk pulang dan membantu memperkuat daya saing BUMN, membawa disiplin global, dan mengeksekusi transformasi melalui keberanian perubahan. Namun siapa yang mau mengambil jabatan strategis bila setiap keputusan bisnis berpotensi membuat mereka duduk di kursi terdakwa? Apakah talenta diaspora yang meninggalkan posisi aman di luar negeri akan bersedia kembali ke lingkungan di mana niat baik bisa berujung hukuman?
    Ketika ruang pengambilan keputusan menjadi ruang kriminalisasi, BUMN kehilangan daya tariknya bagi profesional terbaik. Jika ini dibiarkan, transformasi BUMN hanya akan menjadi slogan. BUMN akan kembali dikelola oleh mereka yang sekadar menghindari risiko dan menjaga stabilitas birokrasi, bukan oleh pemimpin visioner yang siap menembus keterbatasan.
    Kita sedang berada di persimpangan sejarah. Indonesia membutuhkan BUMN yang kuat untuk menghadapi persaingan global; bukan BUMN yang lumpuh karena ketakutan. Tidak ada ekonomi maju di dunia yang berkembang melalui kriminalisasi keputusan bisnis. Negara yang maju membangun sistem yang memisahkan kesalahan profesional dari kejahatan yang disengaja.
    Jika kriminalisasi kebijakan manajerial terus terjadi, implikasinya tidak hanya pada individu, tetapi pada masa depan ekonomi: hilangnya keberanian inovasi, matinya efektivitas tata kelola, dan menghilangnya generasi pemimpin berani.
    Solusi untuk kekhawatiran ini bukanlah melemahkan hukum, melainkan mengembalikan akal sehat dalam proses penegakannya. Dunia bisnis pada dasarnya bergerak di atas ketidakpastian; setiap keputusan punya kemungkinan gagal maupun berhasil.
    Karena itu, penting bagi negara untuk membangun batas yang jernih antara kesalahan profesional yang lahir dari risiko bisnis, maladministrasi atau kelalaian birokratis, dan korupsi yang memang dilakukan dengan niat jahat. Jika batas itu kabur, maka setiap kegagalan akan dicurigai sebagai kejahatan.
    Dalam banyak yurisdiksi korporasi modern, terdapat prinsip penting yang disebut
    business judgment rule
    , sebuah kerangka yang melindungi direksi ketika mereka mengambil keputusan dengan informasi yang memadai, pertimbangan rasional, dan tanpa konflik kepentingan.
    Prinsip ini bukan tameng untuk kesewenang-wenangan, tetapi ruang aman bagi profesional agar berani mengambil risiko demi pertumbuhan dan perubahan. Tanpa itu, manajemen hanya akan memilih strategi paling aman: tidak melakukan apa-apa.
    Selain itu, sistem audit dan pengawasan juga perlu bergeser dari pola melihat hasil akhir semata menjadi evaluasi proses secara menyeluruh. Audit yang berfokus pada proses akan menilai cara keputusan diambil: apakah melalui kajian yang matang, apakah transparan, apakah melalui mekanisme tata kelola yang benar.
    Dengan perspektif seperti ini, kerugian bisnis tidak serta-merta diperlakukan sebagai bukti kejahatan, melainkan dievaluasi untuk pembelajaran dan perbaikan. Pada akhirnya, penegakan hukum dalam sektor publik harus menjadi pelindung integritas dan keberanian, bukan perangkap yang menjerat mereka yang mencoba memperbaiki keadaan.
    Tanpa perlindungan bagi niat baik, sulit berharap ada pemimpin yang berani menjemput perubahan.
    Pengadilan mungkin telah memutuskan kasus Ira Puspadewi (walau kemudian dikoreksi Presiden melalu Rehabilitasi), tetapi perdebatan yang lebih besar baru dimulai. Ini bukan tentang membela individu, tetapi membela akal sehat dan masa depan negeri.
    Sebab bila setiap keputusan bisnis dihukum, siapa yang masih mau mengambil keputusan? Dan bila profesional terbaik enggan kembali, siapa yang akan memimpin transformasi BUMN kita? Kita harus memilih: negeri yang menghukum keberanian atau negeri yang membangun masa depan. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.