Tag: Richard

  • Sidang Gugatan Kepemilikan Dharma Nyata Press, Jawa Pos Hadirkan Mantan Karyawan

    Sidang Gugatan Kepemilikan Dharma Nyata Press, Jawa Pos Hadirkan Mantan Karyawan

    Surabaya (beritajatim.com) – Sidang gugatan atas kepemilikan PT Dharma Nyata Press yang dilayangkan Nany Widjaja terhadap PT Jawa Pos kembali berlanjut. PT Jawa Pos selaku tergugat mendatangkan saksi fakta yakni Andreas Didi selaku Kepala Seksi Keuangan dan Koordinator Anak Perusahaan periode 1989 sampai 2016.

    Selama menjabat sebagai bagian Keuangan di PT Jawa Pos, saksi bertugas membuat jurnal kemudian membukukan tranksaksi dan membuat laporan keuangan bulanan.

    Saksi juga bertugas mencatat anak perusahaan yang diakuisisi oleh PT Jawa Pos karena berkaitan dengan pengambilan kertas yang dibutuhkan anak perusahaan tersebut. Total ada 96 anak yang tercatat sebagai anak perusahaan PT Jawa Pos.

    Saksi menerangkan saat dia bekerja di PT Jawa Pos, saksi mengenal sosok Dahlan Iskan sebagai Direktur di PT Jawa Pos, sementara Nani Widjaja sebagai Direktur Keuangan.

    Saat ditanya tim kuasa hukum Jawa Pos yakni Kimham Pentakosta dan Eleazar Leslie Sajogo, apakah saksi pernah mengetahui sekitar tahun 1990 Jawa Pos melakukan ekspansi bisnis? Ekspansi bisnis semacam apa yang dilakukan Jawa Pos. Menurut saksi, ekspansi Bisnis pernah dilakukan Dahlan Iskan dengan mengembangkan Jawa Pos tidak hanya sebatas vertikal namun juga horisontal.

    Saksi mencontohkan, bentuk ekspansi bisnis Dahlan Iskan secara horisontal adalah dengan mengakuisisi anak perusahaan seperti di Kalimantan ada Duta Manuntung

    Kalau pengembangan horisontal, mengausisi anak perusahaan. Yang horisontal dilaksanakan pada tahun 1990. Wujud pelaksanaanya berupa mengausisi di beberapa perusahaan di Kalimantan seperti Pontianak pos, Duta Manuntung, Manado Pos, Lombok Pos dan juga Dharma Nyata Press. Total ada 32 perusahaan yang diakuisisi oleh Jawa Pos di tahun tersebut.

    Saksi juga menerangkan, Dahlan Iskan selaku Direktur PT Jawa Pos pernah membuat surat yang menyebutkan ada tiga opsi yakni hubungan antara Jawa Pos dan pemegang saham tetap sebagai partner, Jawa Pos membeli saham Ned Sakdani dan Andjar Any atau Sadani dan Anjar Any membeli saham PT Jawa Pos. Yang pada akhirnya diputuskan PT Jawa Pos membeli saham PT Dharma Nyata Press dari Ned Sakdani dan Anjar Any.

    Saat ditanya tim kuasa hukum penggugat yakni Richard Handiwiyanto dan Michael Chris Harianto, Dahlan Iskan saat membuat surat tersebut kapasitasnya sebagai Direktur atau pribadi? Saksi menjawab bahwa karena waktu itu Dahlan Iskan sebagai Direktur maka menurut saksi kapasitas Dahlan sebagai Direktur.

    Lebih lanjut kuasa hukum penggugat menanyakan, saat PT Jawa Pos mengakuisisi anak perusahaan, proses akuisisi seperti apa? Dokumen apa saja yang diberikan untuk mengakuisisi perusahaan tersebut?

    Saksi mengatakan, karena itu menyangkut legal formal maka saksi tidak mengetahui dokumen yang diperlukan untuk mengakuisisi.

    Bagaimana saksi mengetahui bahwa itu sudah diakuisisi? Menurut saksi, dia mengetahuinya dari cerita Dahlan Iskan.

    Tim kuasa hukum penggugat kemudian menanyakan terkait keterangan saksi bahwa PT Jawa Pos memiliki saham di Dharma Nyata Press melalui Dahlan Iskan. Dokumen apa yang diketahui saksi?

    Saksi menjawab bahwa hal itu bisa dilihat dari deviden yang diberikan PT Dharma Nyata Press kepada PT Jawa Pos yang disetorkan ke rekening Ratna Dewi dimana rekening tersebut milik Jawa Pos.

    Saat ditanya apakah saksi mengetahui adanya akta jual beli antara Nany Widjaja dengan Ned Sakdani dan Andjar Any yang dibuat di depan notaris Maria Theresia Budisantoso? Saksi menjawab tidak mengetahui.

    Saat ditanya terkait Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), siapa saja pemegang saham yang tertera? Saksi menjawab hal itu bisa dilihat dalam risalah.

    Saat ditanya apakah saksi mengetahui bahwa dalam keterangan administrasi Hukum Umum (AHU), sepanjang perjalanan PT Jawa Pos tidak pernah sebagai pemegang saham di PT Dharma Nyata Press? Saksi menjawab tidak mengetahui.

    Saat ditunjukkan bukti di hadapan majelis hakim, saksi ditanya siapa yang tercatat dalam AHU sebagai pemegang saham? Saksi menjawab Dahlan Iskan dan Nany Widjaja. Pun demikian saat ditunjukkan risalah rapat umum PT Dharma Nyata Press bahwa yang tercatat sebagai pemegang saham adalah Dahlan Iskan dan Nany Widjaja.

    Tim kuasa hukum Dahlan Iskan yakni Beryl Cholif Arrahman dan Mahendra Suhartono kemudian menanyakan apakah saksi pernah mendengar bahwa PT Jawa Pos rencana ekspansi bisnis agar Jawa Pos go public?

    Saksi terdiam. Karena terdiam beberapa saat, hakim sempet menegur saksi.

    ” Sebentar yang mulia, masih loading,” ujar saksi yang kemudian menjawab bahwa rencana go public tersebut sempat dia dengar namun tidak pernah terlaksana.

    Beryl kemudian menanyakan terkait keterangan saksi bahwa PT Dharma Nyata Press menyerahkan deviden ke Jawa Pos melalui rekening Ratna Dewi. Apakah PT Jawa Pos tidak memiliki rekening sendiri sehingga harus ditransfer ke rekening Ratna Dewi. Menurut saksi, rekening tersebut untuk tranksaksi PT Jawa Pos.

    Sementara Mahendra kuasa hukum Dahlan Iskan menanyakan perihal jabatan saksi sebagai Kasi Keuangan sejak tahun 1995 sementara surat penawaran yang ditulis Dahlan Iskan dibuat pada tahun 1998. Dari mana saksi mengetahui Dahlan Iskan membuat surat penawaran Dahlan Iskan? Saksi menjawab bahwa saat itu dia membantu atasannya Kabag Keuangan sehingga dia mengetahui. [uci/ian]

  • Pedagang Tanah Abang Terpukul Pascademo, Omzet Hancur
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 September 2025

    Pedagang Tanah Abang Terpukul Pascademo, Omzet Hancur Megapolitan 2 September 2025

    Pedagang Tanah Abang Terpukul Pascademo, Omzet Hancur
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sejumlah pedagang di Pasar Tanah Abang berharap kondisi Jakarta kembali kondusif setelah aksi demonstrasi beberapa hari terakhir yang berdampak pada aktivitas perdagangan.
    “Kami berharap situasi terus kondusif, biar pembeli tidak takut lagi datang. Kalau ramai lagi, pasti bisa pulih,” kata Mariana (58), pedagang busana muslim di Blok G, Selasa (2/9/2025), dikutip dari
    Antara
    .
    Mariana mengaku hampir 40 tahun berdagang di Tanah Abang dan baru kali ini merasakan penurunan omzet yang signifikan.
    “Biasanya bisa dapat minimal Rp800 ribu per hari, tapi sekarang paling Rp200 ribu. Kemarin (penjual) banyak yang tutup, masih pada takut,” ujarnya.
    Hal serupa disampaikan Richard (45), pedagang kain. Ia menuturkan unjuk rasa beberapa hari lalu berdampak besar terhadap pendapatannya karena harus menutup gerai lebih dari dua hari.
    “Saat demo, saya tutup jam 1 siang, lalu besoknya tidak buka karena situasi (belum aman). Semoga ke depan damai. Demo silakan, tapi jangan anarkis. Kita pelaku ekonomi kan butuh situasi kondusif,” tutur Richard.
    Karyawan toko di Blok B, Ferdi (30), menyebut sekitar 30 persen pedagang memilih menutup toko sejak Kamis (28/8/2025).
    Menurut dia, ketakutan masih dirasakan baik oleh pedagang maupun pembeli.
    “Dari luar mungkin kelihatannya (Tanah Abang) tidak aman, padahal sebenarnya situasi aman-aman saja untuk belanja. Tapi karena informasi di media sosial, orang jadi enggan ke sini,” kata Ferdi.
    Pedagang pakaian pria, Hendra (50), juga mengalami penurunan omzet hingga 70 persen.
    “Berdampak banget, masyarakat takut ke pasar. Harapan saya damai saja, biar lancar,” ucapnya.
    Kondisi lebih parah dialami Idrus (51), pedagang kain, yang mengaku kehilangan omzet hingga 100 persen.
    “Sebelum demo, omzet bisa Rp3 juta sampai Rp5 juta sehari. Dua karyawan saya sekarang terpaksa diliburkan. Kalau (demonstrasi) berlanjut, bisa banyak pedagang semakin rugi,” jelasnya.
    Meski demikian, ia berharap situasi kembali kondusif.
    “Kalau aman terus, orang-orang mungkin akan belanja lagi,” imbuh Idrus.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 6
                    
                        Kronologi Pengembalian Jam Tangan Mewah Ahmad Sahroni Usai Rumah Dijarah
                        Megapolitan

    6 Kronologi Pengembalian Jam Tangan Mewah Ahmad Sahroni Usai Rumah Dijarah Megapolitan

    Kronologi Pengembalian Jam Tangan Mewah Ahmad Sahroni Usai Rumah Dijarah
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Jam tangan mewah bermerek Richard Mille milik anggota DPR RI nonaktif Ahmad Sahroni akhirnya dikembalikan setelah sempat diambil dalam peristiwa penjarahan di rumahnya, Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
    Jam tangan Ahmad Sahroni tersebut ditaksir bernilai miliaran rupiah.
    Ketua RW 06 Kelurahan Kebon Bawang, Sugeng, mengonfirmasi bahwa pengembalian dilakukan pada Minggu (31/8/2025) sekitar pukul 17.00 WIB.
    Barang tersebut diserahkan langsung oleh orangtua pelaku kepada pihak Ahmad Sahroni.
    “Sudah (dikembalikan). RT-RW sebagai saksi saja. Dari orangtuanya, langsung diserahkan kepada pihak Pak Sahroni, dalam hal ini adalah Bapak Imanuddin,” ujar Sugeng saat ditemui pada Senin (1/9/2025).
    Sugeng hadir sebagai saksi dalam proses serah terima. Ia menyebut telah dibuat dokumen resmi berupa surat penyerahan yang ditandatangani pihak terkait.
    “Saya juga kan tanda tangan di sini (di surat penyerahan) sebagai saksi. Ada surat penyerahannya juga ada,” jelasnya.
    Menurut Sugeng, proses pengembalian berawal dari laporan orangtua pelaku yang datang kepadanya.
    Dari situ, ia kemudian menghubungi pihak Ahmad Sahroni melalui perwakilannya.
    “Dalam hal ini adalah si ibu (orangtua yang mengambil jam) melapor kepada saya, lalu saya menghubungkan ke Bapak Immanudin,” kata Sugeng.
    Pelaku yang mengambil jam tangan tersebut diketahui merupakan warga Kebon Bawang, Jakarta Utara.
    Sugeng menjelaskan, setelah menerima laporan, ia berkoordinasi dengan pihak RT dan membawa orangtua pelaku ke kantor kelurahan untuk memfasilitasi penyerahan barang.
    Sugeng menegaskan, dirinya hanya menyaksikan pengembalian jam tangan Richard Mille, sedangkan barang-barang lain milik Ahmad Sahroni yang disebut ikut diambil saat penjarahan tidak diketahuinya.
    “Selain jam tangan, saya enggak tahu. Apa aja mungkin ada timnya ke sana, gitu. Yang saya saksikan (hanya jam tangan), kalau yang lain mungkin ada, cuman saya enggak menyaksikan,” tuturnya.
    Peristiwa penjarahan terjadi pada Sabtu (30/8/2025) sore, saat rumah Ahmad Sahroni didatangi sejumlah orang tidak dikenal.
    Mereka merusak rumah, mobil, serta mengambil barang-barang berharga.
    Akibat kejadian itu, kaca rumah Sahroni pecah, furnitur hancur, serta mobilnya mengalami kerusakan parah dengan kaca pecah, bodi penyok, hingga bagian depan nyaris hancur.
    Nama Ahmad Sahroni dalam beberapa pekan terakhir memang tengah menjadi sorotan publik. Ia menuai kritik setelah pernyataannya mengenai kenaikan tunjangan DPR RI.
    Dalam komentarnya, Sahroni menilai desakan masyarakat untuk membubarkan DPR adalah keliru.
    Bahkan saat kunjungan kerja di Polda Sumatera Utara pada Jumat (22/8/2025), ia menyebut wacana pembubaran DPR sebagai “tindakan bodoh”.
    Pernyataan tersebut memicu reaksi keras di masyarakat dan meningkatkan eskalasi ketidakpuasan publik terhadap dirinya.
    Disclaimer: Pemberitaan ini untuk kepentingan informasi publik agar hak masyarakat untuk tahu tetap terjaga.
    Redaksi menolak kekerasan/perusakan/pembakaran/penjarahan, karena bangsa ini hanya akan kuat jika kita setia melindungi sesama, merawat fasilitas umum, dan menjaga dunia usaha tetap berjalan agar ekonomi tak makin terpuruk.
    Tetap tenang, jangan terprovokasi, jadikan negeri ini rumah aman buat kita semua, dan utamakan sumber informasi yang kredibel.
    (Reporter: Hafizh Wahyu Darmawan, Editor: Akhdi Martin Pratama)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jam Tangan Ahmad Sahroni Dikembalikan, Warga: Bukan Hak Kita

    Jam Tangan Ahmad Sahroni Dikembalikan, Warga: Bukan Hak Kita

    Bisnis.com, JAKARTA – Jam tangan mewah milik anggota DPR RI nonaktif Ahmad Sahroni yang dijarah akhirnya dikembalikan secara sukarela oleh warga.

    Jam tangan yang diduga bermerek Richard Mille edisi terbatas, model RM 40-01 McLaren Speedtail, dengan nilai estimasi mencapai Rp11,7 miliar, menjadi salah satu barang yang dikembalikan. Sebelumnya, rumah crazy rich Tanjung Priok ini dijarah yang didalamnya berisi banyak barang-barang mewah, mulai dari mobil-mobil mewah, tas dan jam tangan bermerek, kolam renang, hingga koleksi mainan. 

    Berdasarkan video yang beredar di media sosial, pengembalian dilakukan oleh seorang ibu yang mewakili anaknya, didampingi oleh Ketua RT dan RW setempat di Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

    “Saya sudah bilang sama dia, Kak, ini jam bukan hak kita. Bapaknya juga udah ngomong, kita pulangkan ya,”  ujar sang ibu dalam video tersebut.

    Ibu dari bocah berusia 14 tahun ini juga sempat berseloroh mengenai cara menggunakan jam mewah tersebut.“Saya pegangin saja. Namanya kita orang susah ya, Pak,” ujar sang ibu.

    Peristiwa pengembalian barang berharga ini menjadi sorotan dan telah viral di berbagai platform media sosial.

    Sebelumnya, sejumlah rumah pejabat mulai dijarah oleh orang tidak dikenal setelah peristiwa aksi unjuk rasa terkait tunjangan DPR dan demo pengemudi ojol yang dilindas mobil Brimob. 

    Tercatat, rumah anggota DPR RI nonaktif Ahmad Sahroni di Jakarta Utara mulai dijarah massa anarkis dan OTK pada Sabtu (30/8/2025). Kemudian, rumah Uya Kuya, Eko Patrio hingga Menteri Keuangan Sri Mulyani turut menjadi target penjarahan orang tidak dikenal.

  • Kapolres dan Dandim 0817 Keliling Berpatroli Pastikan Gresik Aman

    Kapolres dan Dandim 0817 Keliling Berpatroli Pastikan Gresik Aman

    Gresik (beritajatim.com) – Untuk memastikan kondisi wilayah Kabupaten Gresik tetap aman dan kondusif, Kapolres AKBP Rovan Richard Mahenh bersama Dandim 0817 Letkol Inf Fadly Subur Karamaha melakukan patroli bersama dengan mengendarai motor trail. Dua pucuk pimpinan di daerah itu berkeliling ke sejumlah titik rawan sambil menyampaikan himbauan kepada masyarakat.

    AKBP Rovan menegaskan, kondisi keamanan di Gresik saat ini terkendali. Patroli skala besar digelar sebagai langkah preventif agar masyarakat tetap nyaman dalam beraktivitas. “Sampai saat ini, situasi Gresik aman dan tertib. Semua aktivitas masyarakat berjalan lancar. Kami bersama Kodim 0817 akan rutin melaksanakan patroli skala besar demi memastikan keamanan masyarakat Kabupaten Gresik,” ujarnya, Senin (1/9/2025).

    Perwira menengah Polri ini juga menyebutkan, masyarakat Gresik dinilai cerdas karena mampu menahan diri dan tidak mudah terprovokasi oleh hasutan pihak yang tidak bertanggung jawab.

    Senada, Dandim 0817/Gresik Letkol Inf Fadly Subur Karamaha mengapresiasi kedewasaan warga Gresik. Menurutnya, masyarakat memiliki pemikiran yang matang dan tidak mudah terpengaruh isu-isu yang berpotensi memecah belah. “Masyarakat Gresik adalah masyarakat yang dewasa, berpikir cerdas, tidak mudah dihasut oleh kelompok yang ingin memecah belah,” urainya.

    Ia menambahkan, sinergitas TNI-Polri bersama pemerintah daerah sangat penting dalam menjaga stabilitas wilayah. “Kami akan selalu berupaya menjaga Gresik agar tetap aman, damai, sentosa, dan bermartabat,” tandasnya.

    Patroli tersebut dimulai dari Mapolres Gresik, kemudian rombongan bergerak melewati Jalan Wahidin Sudirohusodo, Taman Bunder, GKB Convex, Jalan Raya Roomo, Jalan Gubernur Suryo, hingga kembali ke Mapolres Gresik. [dny/ian]

  • Jam Tangan Rp12 Miliar Milik Ahmad Sahroni Dikembalikan ke Pengurus RW

    Jam Tangan Rp12 Miliar Milik Ahmad Sahroni Dikembalikan ke Pengurus RW

    Jakarta: Jam tangan mewah milik Ahmad Sahroni yang sempat dijarah dari kediamannya akhirnya dikembalikan.

    Dalam video diunggah di media sosial, pengembalian jam tersebut dilakukan oleh ibu dari remaja viral yang memamerkan jam tangan tersebut saat penjarahan massa terjadi, Sabtu, 30 Agustus 2025 kemarin.

    Jam tangan mewah tersebut dikembalikan oleh sang ibu kepada pengurus RW kediaman Ahmad Sahroni.

    “Saya juga sudah bilang sama dia, Pak Imanudin. Kakak ini jam bukan hak kita. Bapaknya juga sudah bilang. Kita pulangin ya,” ucap sang ibu dalam video yang diunggah oleh akun @tkpmedan pada Senin, 1 September 2025.
     

    Diketahui jam tangan yang dijarah tersebut berjenis Richard Mille RM 40-01 Automatic Tourbillon McLaren Speedtail dengan harga pasaran mencapai Rp11-12 miliar. 

    Seperti jam mewah lainnya, jam ini dilengkapi nomor seri yang bisa mengidentifikasi pemiliknya, sehingga sulit untuk dijual secara ilegal.

    Sebelumnya, kediaman Ahmad Sahroni didatangi ratusan massa. Mereka merusak properti milik Ahmad Sahroni seperti mobil dan hiasan rumah serta menjarah barang-barang pribadi seperti peralatan olahraga, piano, patung Iron Man, hingga dokumen-dokumen berharga milik Ahmad Sahroni.

    Jakarta: Jam tangan mewah milik Ahmad Sahroni yang sempat dijarah dari kediamannya akhirnya dikembalikan.
     
    Dalam video diunggah di media sosial, pengembalian jam tersebut dilakukan oleh ibu dari remaja viral yang memamerkan jam tangan tersebut saat penjarahan massa terjadi, Sabtu, 30 Agustus 2025 kemarin.
     
    Jam tangan mewah tersebut dikembalikan oleh sang ibu kepada pengurus RW kediaman Ahmad Sahroni.

    “Saya juga sudah bilang sama dia, Pak Imanudin. Kakak ini jam bukan hak kita. Bapaknya juga sudah bilang. Kita pulangin ya,” ucap sang ibu dalam video yang diunggah oleh akun @tkpmedan pada Senin, 1 September 2025.
     

     
    Diketahui jam tangan yang dijarah tersebut berjenis Richard Mille RM 40-01 Automatic Tourbillon McLaren Speedtail dengan harga pasaran mencapai Rp11-12 miliar. 
     
    Seperti jam mewah lainnya, jam ini dilengkapi nomor seri yang bisa mengidentifikasi pemiliknya, sehingga sulit untuk dijual secara ilegal.
     
    Sebelumnya, kediaman Ahmad Sahroni didatangi ratusan massa. Mereka merusak properti milik Ahmad Sahroni seperti mobil dan hiasan rumah serta menjarah barang-barang pribadi seperti peralatan olahraga, piano, patung Iron Man, hingga dokumen-dokumen berharga milik Ahmad Sahroni.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (PRI)

  • Jam Tangan Richard Mille Ahmad Sahroni yang Sempat Diambil Dikembalikan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 September 2025

    Jam Tangan Richard Mille Ahmad Sahroni yang Sempat Diambil Dikembalikan Megapolitan 1 September 2025

    Jam Tangan Richard Mille Ahmad Sahroni yang Sempat Diambil Dikembalikan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Jam tangan bermerek Richard Mille milik anggota DPR RI nonaktif Ahmad Sahroni yang sempat diambil telah dikembalikan. Jam itu ditaksir memiliki harga miliaran rupiah.
    Ketua RW 06 Kelurahan Kebon Bawang, Jakarta Utara, Sugeng mengatakan, proses pengembalian jam tangan Ahmad Sahrono dilakukan langsung oleh orangtua pelaku pada Minggu (31/8/2025) sekitar pukul 17.00 WIB.
    “Sudah (dikembalikan). RT-RW sebagai saksi saja. Dari orangtuanya, langsung diserahkan kepada pihak Pak Sahroni, dalam hal ini adalah Bapak Imanuddin,” kata Sugeng saat ditemui, Senin (1/9/2025).
    Sugeng turut hadir sebagai saksi penyerahan. Ia menyebut terdapat dokumen resmi yang menandai serah terima barang tersebut dari orangtua pelaku ke perwakilan Ahmad Sahroni.
    “Saya juga kan tandatangan di sini (di surat penyerahan) sebagai saksi. Ada surat penyerahannya juga ada,” ucap Sugeng.
    Proses pengembalian jam tangan Ahmad Sahroni berawal dari laporan orangtua pelaku kepada Sugeng. Dari situ, Sugeng kemudian menghubungi pihak Sahroni.
    “Dalam hal ini adalah si ibu (orangtua yang mengambil jam) melapor kepada saya, lalu saya menghubungkan ke Bapak Immanudin,” ujar dia.
    Sugeng mengatakan, pelaku yang mengambil jam tangan mewah Ahmad Sahroni diketahui merupakan salah satu warga Kebon Bawang, Jakarta Utara.
    “Maka saya telepon RT-nya, saya temuin RT-nya juga. Saya lihat barangnya ada. Dan ketika itu, orang tuanya kita bawa ke kantor kelurahan,” ujar Sugeng.
    Meski begitu, Sugeng mengaku tidak mengetahui secara pasti barang-barang lain milik Sahroni yang sudah dikembalikan saat dijarah. Ia hanya menyaksikan pengembalian jam tangan tersebut.
    “Selain jam tangan, saya enggak tahu. Apa aja mungkin ada timnya ke sana, gitu. Yang saya saksikan (hanya jam tangan), kalau yang lain mungkin ada, cuman saya enggak menyaksikan,” tutur Sugeng.
    Rumah milik Ahmad Sahroni di Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara didatangi warga tidak dikenal pada Sabtu (30/8/2025) sore.
    Orang tak dikenal itu merusak rumah, mobil dan mengambil barang-barang berharga milik Ahmad Sahroni.
    Akibat kejadian ini, kaca rumah Ahmad Sahroni pecah dan forniturenya hancur.
    Sementara mobil milik Ahmad Sahroni ringsek, kacanya pecah, bodinya penyok, dan bagian depan hampir hancur.
    Nama Ahmad Sahroni dalam beberapa waktu terakhir menjadi sorotan publik usai pernyataannya terkait kisruh kenaikan tunjangan DPR RI.
    Dalam salah satu komentarnya, ia menilai desakan masyarakat untuk membubarkan DPR adalah hal keliru.
    Bahkan, dalam kunjungan kerja di Polda Sumatera Utara, Jumat (22/8/2025), Sahroni menyebut pernyataan pembubaran DPR sebagai tindakan bodoh.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polres Gresik Tindak Tegas Kerumunan Massa Pengganggu Kamtibmas

    Polres Gresik Tindak Tegas Kerumunan Massa Pengganggu Kamtibmas

    Gresik (beritajatim.com) – Aparat Kepolisian Resort (Polres) Gresik menindak tegas kerumunan massa yang mengganggu keamanan ketertiban masyarakat, atau kamtibmas di beberapa titik di wilayah Gresik. Tindakan tersebut dilakukan sebagai bagian dari upaya menjaga kondusifitas serta mencegah potensi gangguan yang menimbulkan anarkisme.

    Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu mengatakan, petugas gabungan dari polres, TNI, Satpol PP, perguruan silat, ormas serta warga dilibatkan dalam pengamanan kamtibmas. “Kami telah memerintah jajaran Polsek di wilayah Gresik melibatkan semua unsur menjaga keamanan serta kondusifitas di wilayah masing-masing,” katanya, Senin (1/9/2025).

    Selain melibatkan semua unsur eleman masyarakat, lanjut dia, Polres Gresik juga menggandeng Dewan Masjid Indonesia (DMI) Gresik turut serta melakukan himbauan terhadap masyarakat supaya tidak menciptakan kerumunan yang bisa mengundang massa. “Dari himbauan DMI itu, kami mohon orang tua tetap mengawasi anak-anaknya agar tidak keluar malam hari yang tidak jelas kegiatannya,” ujarnya.

    AKBP Rovan menegaskan terkait dengan situasi saat ini. Pihaknya tidak akan segan mengambil tindakan tegas terhadap pelanggaran serupa ke depan. “Masyarakat wajib mematuhi aturan dan menjaga ketertiban lingkungan. Kerumunan tanpa izin, apalagi mengganggu warga, tidak bisa ditoleransi,” paparnya.

    Perwira menengah Polri ini juga menggelorakan tagline ‘Jaga Gresik Damai’ yang digelorakan di semua lapisan masyarakat demi terciptanya kondusifitas di wilayah hukum Polres Gresik. “Melalui tagline tersebut kami berharap kondisi Gresik yang sudah tenang jangan sampai disusupi orang yang tidak bertanggungjawab,” pungkas Rovan. [dny/kun]

  • Ahmad Khozinudin Prediksi Rumah Jokowi di Solo Bisa Jadi Target Berikutnya

    Ahmad Khozinudin Prediksi Rumah Jokowi di Solo Bisa Jadi Target Berikutnya

    GELORA.CO –  Ahmad Khozinudin, buka suara terkait viralnya penjarahan rumah sejumlah pejabat dan selebritis usai gelombang aksi massa semakin tak terkendali.

    Ia menilai situasi yang terjadi mencerminkan kemarahan publik yang sudah tak terbendung.

    Dikatakan Ahmad, warganet kini tidak lagi fokus pada demo di gedung DPR atau kantor polisi.

    “Sosial media ramai, bukan lagi mengabarkan demo ke gedung DPR atau kantor Polisi. Hari ini, video viral hilir mudik mengabarkan sejumlah penjarahan di rumah pejabat publik,” ujar Ahmad kepada fajar.co.id, Minggu (31/8/2025).

    Pengacara Roy Suryo ini menyebut, rumah Ahmad Sahroni menjadi lokasi pertama yang diserbu massa. Barang-barang mewah politisi yang dikenal sebagai Crazy Rich Priok itu dijarah habis.

    “Sejumlah aset milik ‘Crazy Rich’ Priok dijarah. Dari jam mahal Richard Mill, tas mewah Luis Vitton, hingga Robot Iron Man,” bebernya.

    Tak hanya itu, Ahmad menambahkan, brankas berisi uang rupiah hingga mata uang asing pun dihamburkan dan dibagi kepada massa.

    Mobil-mobil mewah Sahroni ikut dirusak. Bahkan, ada yang nekat berenang di kolam renang rumah anggota DPR dari NasDem tersebut.

    Lebih jauh, ia menyinggung hal yang menurutnya memalukan, yakni penjarahan koleksi pribadi yang bersifat sensitif.

    “Ada yang menjarah sejumlah CD Porno koleksi Anggora Dewan dari Nasdem ini. Bahkan, ijazah ‘tolol’ kebanggaannya, dengan nilai mayoritas 6 (mewah) turut dijarah dan dipamerkan kepada publik,” sindirnya.

    Ahmad mengatakan, Sahroni marah besar setelah mengetahui rumahnya ludes dijarah. Namun, ia meyakini bila Sahroni tidak kabur, nyawanya pun bisa ikut terancam.

    “Dari tempat kabur, Sahroni marah-marah gak karuan. Marah, karena barangnya dijarah. Padahal, klo dia tidak kabur, kuat dugaan nyawa Sahroni pun bakal ‘dijarah’ massa,” tegasnya.

    Peristiwa serupa, lanjut Ahmad, juga menimpa rumah Eko Patrio. Kediaman anggota DPR dari PAN itu hancur berantakan.

    “Rumah yang menjadi simbol kemewahan sekaligus kesombongan Aleg PAN ini, turut diluluhlantakkan. Nyaris tak bersisa, kecuali lantai, dinding dan langit-langit rumah yang tak bisa dijarah,” kata Ahmad.

    Tidak berhenti di situ, rumah Uya Kuya pun tak luput dari amukan massa. Semua harta benda diangkut hingga hewan peliharaan ikut raib.

    “Semua diangkut, hingga kucing Uya Kuya juga dibawa massa,” ungkap Ahmad.

    Ia menambahkan, Uya Kuya hanya bisa pasrah menyaksikan rumahnya hancur melalui media sosial.

    “Mau melawan? Siapa yang mau dilawan? Berani melawan massa yang jumlahnya tak bisa dihitung?” timpalnya.

    Sastrawan politik ini juga mengungkap, kediaman Menteri Keuangan Sri Mulyani di Bintaro menjadi sasaran. Ia menyindir ironi situasi ini.

    “Ustadzah yang memberikan nasehat, dibalik harta kita ada hak orang lain, kini wejangan dan tausiah itu dipraktikan oleh massa. Dibalik harta Ibu Menteri Kekurangan, ada hak rakyat, maka massa mengesahkan UU perampasan aset, untuk mengambil hak rakyat dari harta pejabat. Tak terkecuali rumah Sri Mulyani,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Ahmad memprediksi rumah siapa lagi yang akan jadi target berikutnya.

    “Entah, rumah siapa lagi yang menjadi target. Kabarnya, rumah Jokowi di Solo hari ini juga akan didemo. Mungkin saja, kembali berujung penjarahan,” terangnya.

    Ia menyoroti reaksi publik di media sosial yang justru mendukung aksi ini.

    “Anehnya, mayoritas Netizen berkomentar bangga dan bahagia. Bangga, pada keberanian massa yang mengesahkan RUU perampasan aset, yang tak kunjung disahkan oleh DPR. Bahagia, menyaksikan kekayaan wakil rakyat diambil kembali secara paksa oleh rakyat,” tandasnya.

    Ahmad bilang, massa terlihat begitu percaya diri dan tanpa rasa takut saat menjarah.

    “Saat menjarah, massa terlihat gembira dan bersuka cita. Tak ada sedikitpun wajah takut. Anggota TNI yang ada di TKP, hanya bisa angkat tangan. Anggota Polisi? Apa lagi,” kuncinya.

  • Tas LV, Jam Richard Mille Rp11,7 M, Sertifikat Tanah hingga PS 5

    Tas LV, Jam Richard Mille Rp11,7 M, Sertifikat Tanah hingga PS 5

    GELORA.CO – Rumah mewah milik Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Ahmad Sahroni di Jalan Swasembada Timur XXII, Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, porak poranda.

    Warga menggeruduk dari sore hingga malam, pada Sabtu (30/8/2025).

    Amukan warga tak hanya merobohkan pagar rumah dan merusak mobil mewah, tetapi juga menjarah seisi rumah politisi berjuluk Crazy Rich Tanjung Priok itu.

    Berbagai barang berharga di dalam rumah tersebut lenyap dijarah massa.

    Mulai dari tas bermerk, jam, drone, laptop, bahkan ijazah sekolah Sahroni pun turut digondol massa.

    Menjarah adalah tindakan merebut dan merampas milik orang lain secara paksa, biasanya terjadi dalam situasi kacau.

    Hal tersebut diketahui dari unggahan netizen di media sosial X.

    Sejumlah warganet mengunggah momen warga berhasil mengambil beragam barang berharga dan barang mewah dari dalam rumah Sahroni.

    Ada seorang warga yang mendapat jam tangah mewah Richard Mille dari rumah politikus partai NasDem itu.

    Jam tangan tersebut diduga adalah Richard Mille RM 40-01 McLaren Speedtail.

    Ditelusuri di situs resmi Richard Mille, jam tangan tersebut memiliki nilai harga mencapai Rp11,7 miliar.

    Tak hanya jam tangan, ada juga warga yang mengambil tas merek Hermes hingga Louis Vuitton atau LV.

    Selain itu, warga juga menjarah piano besar dari rumah Ahmad Sahroni.

    Tidak berhenti di situ, action figure Iron Man hingga Spider-Man seukuran manusia juga ikut dijarah.

    Bahkan, warga juga mengambil ijazah, sertifikat tanah, dan SKCK milik Ahmad Sahroni.

    Sementara itu, barang berharga lain yang dijarah warga di antaranya yakni figurine F1, TV, Macbook, sepatu Air Jordan, PS 5, brankas, hingga kulkas.

    Di sisi lain, di saat warga melakukan penjarahan barang berharga, sebagian lainnya justru berenang di dalam kolam renang yang ada di rumah Ahmad Sahroni. 

    Sejak sore, ratusan warga sudah memadati Jalan Swasembada Timur XXII, Kebon Bawang, Tanjung Priok, tempat rumah Ahmad Sahroni.

    Mereka tersulut amarah akibat pernyataan Ahmad Sahroni yang menyebut desakan pembubaran DPR datang dari orang dengan ‘mental tolol’.

    Massa mulai melempari kediaman Sahroni dengan batu serta benda keras lain.

    Kaca-kaca depan rumah pecah, dinding rusak, dan situasi berubah mencekam.

    Emosi warga memuncak dengan menjebol pagar rumah.

    Pagar roboh ke jalan, membuka akses massa untuk masuk ke halaman rumah.

    Massa menghancurkan mobil listrik Lexus RX 450h+ Luxury seharga Rp1,87 miliar yang terparkir di halaman.

    Warga mulai masuk ke dalam rumah dan menyisir semua lantai.

    Mereka membuka pintu kamar, membongkar lemari, dan mengacak-acak laci demi mencari barang berharga.

    Dalam beberapa waktu terakhir, nama Ahmad Sahroni menjadi sorotan publik setelah pernyataannya terkait kisruh kenaikan tunjangan DPR RI.

    Ia sempat menyebut bahwa desakan masyarakat untuk membubarkan DPR adalah hal keliru.

    Saat melakukan kunjungan kerja di Polda Sumatera Utara, Jumat (22/8/2025), Sahroni menyebut pernyataan pembubaran DPR sebagai tindakan bodoh.

    “Mental manusia yang begitu adalah mental orang tertolol sedunia. Catat nih, orang yang cuma bilang bubarin DPR itu adalah orang tolol sedunia. Kenapa? Kita nih memang orang semua pintar semua? Enggak bodoh semua kita,” kata Sahroni.

    Ahmad Sahroni dicopot dari jabatannya sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI.