Tag: Retno Lestari Priansari Marsudi

  • PBNU Dukung Sikap Diplomatik Prabowo Akui Israel jika Palestina Merdeka

    PBNU Dukung Sikap Diplomatik Prabowo Akui Israel jika Palestina Merdeka

    Bisnis.com, JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendukung sikap Presiden Prabowo Subianto yang akan mengakui hubungan diplomatik Israel jika Palestina merdeka.

    Dilansir dari NU Online pada Sabtu (31/5/2025), Ketua PBNU, Ulil Abshar Abdalla atau Gus Ulil, mendukung langkah Presiden Prabowo Subianto untuk mengakui negara Israel dan membuka hubungan diplomatik, asalkan pemerintah Israel mau mengakui kemerdekaan Palestina.

    “Bagi saya itu konsekuensi logis bagi Indonesia yang selama ini mendukung two-state solution,” kata Gus Ulil.

    Menurutnya, usulan Prabowo memang kontroversial bagi sebagian kalangan. Namun, menurut Gus Ulil, Prabowo tetap konsisten dengan posisi diplomatik Indonesia yang mendukung negara Palestina.

    Ketika Palestina sudah merdeka dan Israel mengakui Palestina sebagai negara yang merdeka, maka kedua negara harus diterima sebagai negara yang sah. Dalam kondisi tersebut, Indonesia bisa membangun hubungan diplomatik dengan Israel.  

    “Bagi saya ini suatu terobosan diplomatik yang penting yang dilakukan Prabowo di tengah kebuntuan diplomatik dalam beberapa tahun terakhir,” kata Gus Ulil.  

    Terlebih, setelah peristiwa 7 Oktober 2023 dan genosida yang terjadi, masalah bantuan kemanusiaan tidak boleh mengaburkan pokok persoalan bahwa bangsa Palestina harus punya negara.  

    Gus Ulil menekankan bahwa sejak awal, posisi diplomatik Indonesia adalah menerima solusi dua negara. Konsekuensinya, jika negara Palestina sudah merdeka, maka Indonesia juga harus mengakui negara Israel.  

    “Faktanya, wilayah yang sekarang bisa dijadikan negara Palestina makin kecil, tidak masuk akal tetapi itu tidak boleh buat kita mundur. Berapa pun kecilnya wilayah Palestina harus berdiri sendiri sebagai negara,” ujar Gus Ulil.  

    Dia juga menyatakan bahwa hal tersebut tidak mengaburkan fakta bahwa Indonesia tetap mendukung upaya-upaya internasional untuk melaporkan tindakan pemerintah Israel di Gaza sebagai tindakan genosida. 

    “Kalau kita lihat diplomasi yang dilakukan Retno Marsudi dalam pemerintahan sebelumnya jelas sekali Indonesia negara mendukung upaya untuk membawa masalah genosida ke forum internasional,” jelasnya.

  • Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati Raih Penghargaan Perempuan Muda Inspiratif Nasional

    Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati Raih Penghargaan Perempuan Muda Inspiratif Nasional

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, kembali menorehkan prestasi nasional setelah dinobatkan sebagai Outstanding Young Public Leader of The Year dalam ajang Leading Women Award 2025. Penghargaan diserahkan langsung oleh President Director CNN Indonesia, Titin Rosmasari, pada Kamis (15/5/2025) di Jakarta.

    Vinanda, yang akrab disapa Mbak Wali, menjadi wali kota termuda yang dilantik pada 20 Februari lalu. Ia dikenal memiliki kiprah menonjol baik sebelum maupun sesudah menjabat. Dalam 100 hari pertama kepemimpinannya, Vinanda fokus pada sektor pendidikan dan kesehatan dengan misi memastikan tidak ada warga putus sekolah dan pelayanan kesehatan yang merata di seluruh wilayah Kediri.

    “Untuk seluruh perempuan Indonesia jangan pernah takut bermimpi. Teruslah berinovasi dan tunjukkan bahwa kalian mampu serta berhak memimpin,” ujar Mbak Wali usai menerima penghargaan.

    Vinanda menyebut pencapaian tersebut merupakan hasil dari dukungan berbagai pihak, terutama keluarga yang selama ini selalu membersamainya. Ia berharap penghargaan ini dapat menjadi penyemangat bagi perempuan lain di seluruh Indonesia.

    “Harapannya ini bisa menginspirasi bagi seluruh perempuan Indonesia. Lalu juga memberikan dorongan kepada seluruh perempuan Indonesia untuk berinovasi dan bekerja keras memberikan dampak positif bagi masyarakat,” ungkapnya.

    Acara penghargaan ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, di antaranya Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto, Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata Zita Anjani, Menteri PAN-RB Rini Widyantini, Utusan Khusus Sekjen PBB Bidang Air Retno Marsudi, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, serta tamu undangan lainnya. [nm/aje]

  • Dari Sri Mulyani hingga Megawati, Ini 8 Sosok Kartini Indonesia

    Dari Sri Mulyani hingga Megawati, Ini 8 Sosok Kartini Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Dalam semangat memperingati Hari Kartini 2025, kita diingatkan kembali akan pentingnya peran perempuan dalam membangun bangsa. Siapa saja sosok Kartini Indonesia? Berikut ini deretannya.

    Dalam era perkembangan sosial dan teknologi yang begitu pesat, peran perempuan di berbagai sektor semakin diakui dan diperkuat. Sosok-sosok perempuan inspiratif di Indonesia telah menunjukkan kontribusi mereka tidak hanya terbatas pada ranah domestik, tetapi juga meluas ke berbagai bidang publik yang berpengaruh terhadap kemajuan bangsa.

    Pada momen Hari Kartini 2025, menjadi refleksi atas perjuangan perempuan yang tak henti-hentinya menembus batas dan tantangan. Di antara mereka yang mencolok, para tokoh perempuan ini telah membuktikan dengan dedikasi, keberanian, dan kecerdasan, mereka mampu menciptakan perubahan yang signifikan.

    Dari dunia politik hingga seni, sosok-sosok ini tidak hanya menjadi teladan, tetapi juga sumber inspirasi bagi generasi mendatang untuk terus memperjuangkan kesetaraan dan keadilan.

    Berikut ini tujuh sosok Kartini Indonesia masa kini yang layak diapresiasi.

    Sosok Kartini Indonesia

    1. Sri Mulyani Indrawati

    Sri Mulyani, yang lahir di Tanjung Karang (sekarang Bandar Lampung) pada 26 Agustus 1962, saat ini menjabat sebagai menteri keuangan Indonesia pada Kabinet Merah Putih. Sebelumnya, dia juga pernah menjabat di posisi yang sama pada periode 2005–2010 di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sebelum kemudian ditunjuk sebagai direktur pelaksana Bank Dunia dari 2010 hingga 2016.

    Sri Mulyani dikenal karena pemikiran dan strateginya yang berhasil menjaga stabilitas ekonomi Indonesia, terutama saat krisis global 2008. Ia pernah dinobatkan sebagai Menteri Keuangan Terbaik di Asia oleh Emerging Markets dan masuk dalam daftar 100 Most Powerful Women versi Forbes, termasuk peringkat ke-38 pada 2023. Ia juga menjadi perempuan pertama dari Indonesia yang menjabat posisi tinggi di Bank Dunia.

    2. Susi Pudjiastuti

    Susi Pudjiastuti, lahir di Pangandaran pada 15 Januari 1965, adalah mantan menteri kelautan dan perikanan yang menjabat pada periode 2014–2019. Ia dikenal sebagai figur yang berani dan tegas dalam mengambil kebijakan demi melindungi kekayaan laut Indonesia.

    Salah satu kebijakan terkenalnya adalah menenggelamkan kapal-kapal asing yang terbukti melakukan penangkapan ikan ilegal di perairan Indonesia. Langkahnya tersebut mengundang pujian dan perhatian dunia internasional karena keberaniannya dalam menjaga kedaulatan maritim Indonesia.

    3. Retno Marsudi

    Retno Marsudi juga dinobatkan sebagai sosok Kartini Indonesia. Ia adalah perempuan pertama yang menjabat sebagai menteri luar negeri Indonesia. Ia lahir di Semarang pada 27 November 1962 dan mulai menjabat sejak 2014 di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo.

    Retno memiliki pengalaman panjang di dunia diplomasi, termasuk pernah menjadi Duta Besar Indonesia untuk Norwegia dan Islandia. Selama kepemimpinannya, Indonesia terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB untuk periode 2019–2020. Ia juga dikenal aktif dalam memperjuangkan isu kemanusiaan dan perdamaian di tingkat global.

    4. Sri Wahyuni Agustiani

    Sri Wahyuni Agustiani atau Yuni, lahir di Bandung pada 13 Agustus 1994. Ia adalah atlet angkat besi yang mengharumkan nama Indonesia dengan meraih medali perak di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 untuk kelas 48 kg. Sebelumnya, dia juga meraih perak di Asian Games 2014.

    Yuni mulai menekuni olahraga angkat besi sejak usia 13 tahun dan telah memenangkan banyak penghargaan internasional. Ia dikenal sebagai atlet yang ulet dan konsisten, meskipun menghadapi berbagai tantangan dalam perjalanan kariernya.

    5. Merry Riana

    Merry Riana lahir di Jakarta pada 29 Mei 1980, adalah seorang motivator, penulis, dan pengusaha sukses. Namanya semakin dikenal setelah kisah hidupnya diangkat dalam film “Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar” pada 2014.

    Mengalami krisis 1998, dia dikirim oleh orang tuanya ke Singapura demi keamanan. Di sana, dia menghadapi banyak tantangan finansial dan harus bekerja keras untuk membiayai kuliah dan hidup mandiri. Semangat juangnya membawanya menjadi sosok inspiratif, terutama di kalangan anak muda.

    6. Najwa Shihab

    Najwa Shihab atau Mba Nana adalah jurnalis dan presenter ternama di Indonesia. Ia dikenal lewat program “Mata Najwa” yang membahas berbagai isu politik dan sosial secara kritis dan mendalam. Najwa juga merupakan pendiri Narasi, sebuah platform media digital independen yang berfokus pada edukasi dan jurnalisme berkualitas.

    Ia dikenal sebagai figur yang berani dan vokal dalam menyuarakan isu-isu publik. Lewat berbagai kanal, Najwa terus mendorong pentingnya partisipasi publik dalam menjaga demokrasi dan transparansi.

    7. Cinta Laura Kiehl

    Cinta Laura lahir pada 17 Agustus 1993 dan dikenal sebagai aktris, penyanyi, serta aktivis pendidikan. Ia menyelesaikan pendidikannya di Columbia University, Amerika Serikat, dengan gelar bachelor of arts di bidang psikologi dan sastra Jerman, lulus dengan predikat cum laude.

    Cinta aktif dalam advokasi isu perempuan dan anak, serta berkontribusi dalam pembangunan sekolah-sekolah di Indonesia. Ia terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan pendidikan, menunjukkan dedikasinya terhadap kemajuan generasi muda.

    8. Megawati Hangestri Pertiwi

    Nama Megawati Hangestri Pertiwi juga masuk dalam daftar sosok Kartini Indonesia. Ia mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai salah satu pevoli putri terbaik di dunia. Atlet asal Indonesia ini berhasil menarik perhatian dunia berkat performa luar biasa di berbagai kompetisi internasional.

    Ia bahkan mendapat julukan “Megatron” dari penggemarnya di Korea Selatan. Megawati lahir pada 20 September 1999 dan mulai menekuni voli sejak duduk di bangku SMP.

    Karier profesionalnya dimulai pada usia 14 tahun ketika bergabung dengan Surabaya Bank Jatim di Livoli Divisi Utama pada 2015. Kemampuannya yang menonjol membawanya ke level Proliga bersama Jakarta Pertamina Fastron, klub yang dia bela dari 2015 hingga 2022.

    Pada 2025, dia mencatat sejarah baru dengan dinobatkan sebagai pevoli putri terbaik di dunia. Penghargaan ini menjadi bukti nyata atas kerja keras dan dedikasi yang dia tunjukkan dalam setiap pertandingan. Tak ayal, Megawati juga dinobatkan sebagai sosok Kartini Indonesia dalam momen Hari Kartini 2025.

  • Kisah Persahabatan Prabowo dengan Raja Abdullah II, Berawal dari Satu Barak Militer – Page 3

    Kisah Persahabatan Prabowo dengan Raja Abdullah II, Berawal dari Satu Barak Militer – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kunjungan Presiden Indonesia Prabowo Subianto ke Yordania pada 13 April 2025 tak sekadar agenda kenegaraan. Di balik prosesi resmi dan pertemuan diplomatik, terdapat kisah persahabatan yang telah terjalin selama lebih dari tiga dekade antara Prabowo dan Raja Abdullah II bin Al-Hussein dari Yordania.

    Kedekatan pribadi kedua pemimpin negara ini menjadi fondasi penting dalam hubungan bilateral Indonesia-Yordania, yang kini diperkuat oleh kerja sama strategis, khususnya dalam isu kemanusiaan dan keamanan global.

    Bermula dari Pelatihan Militer

    Persahabatan Prabowo dan Raja Abdullah II bermula pada era 1980-an, saat keduanya sama-sama mengikuti pendidikan militer di Fort Benning, Amerika Serikat. Saat itu, Prabowo adalah perwira muda dari Indonesia, sementara Abdullah adalah pangeran militer dari Yordania.

    Dalam sebuah wawancara, Prabowo menyebut hubungan mereka tumbuh secara natural melalui kedekatan dalam latihan dan nilai-nilai militer yang sama-sama mereka anut, seperti kedisiplinan, keberanian, dan loyalitas terhadap negara.

    “Raja Abdullah II adalah seorang prajurit sejati, seorang teman yang saya hormati sejak muda,” kata Prabowo, dalam wawancara tahun 2019.

    Seiring berjalannya waktu, keduanya menapaki jalur kepemimpinan nasional masing-masing. Namun tali persahabatan itu tak pernah putus—bahkan kini menjadi landasan penting dalam hubungan kedua negara.

    Dalam kunjungan kenegaraannya ke Yordania, Sabtu (13/4/2025), Prabowo mendapat sambutan yang luar biasa hangat. Setibanya di Bandara Militer Marka, Amman, ia dijemput langsung oleh Raja Abdullah II—sebuah gestur simbolik yang jarang dilakukan oleh kepala negara kepada tamu.

    Tak hanya itu, Raja Abdullah II secara pribadi mengemudikan mobil yang membawa Prabowo ke hotel tempat menginapnya. Potret keduanya saat berbincang akrab di dalam mobil dan di meja makan malam pun beredar luas di media sosial, memperlihatkan nuansa personal yang kuat di antara dua pemimpin negara.

    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden RI, Yusuf Permana, membenarkan hal tersebut. “Selanjutnya, Bapak Presiden menuju ke hotel tempat bermalam dengan diantar langsung oleh Raja Abdullah II. Bahkan beliau yang mengendarai kendaraan kepresidenan, membawa atau mengantarkan Bapak Presiden menuju tempat bermalam di Kota Amman, Yordania,” ujar Yusuf Permana di Amman.

    Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang turut dalam rombongan menyebut, “Kedekatan personal antara Presiden Prabowo dan Raja Abdullah II sangat membantu dalam mempercepat komunikasi diplomatik yang lebih intens dan hangat.”

     

     

     

     

     

     

     

  • Soal Wacana Evakuasi 1.000 Warga Gaza ke Indonesia, Pengamat: Gegabah
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        10 April 2025

    Soal Wacana Evakuasi 1.000 Warga Gaza ke Indonesia, Pengamat: Gegabah Yogyakarta 10 April 2025

    Soal Wacana Evakuasi 1.000 Warga Gaza ke Indonesia, Pengamat: Gegabah
    Tim Redaksi

    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Wacana Presiden
    Prabowo Subianto
    untuk mengevakuasi 1.000 warga Gaza ke Indonesia mendapatkan kritikan dari pakar Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
    Pakar Hubungan Internasional UMY Ratih Herningtyas menyebutkan, wacana evakuasi 1.000 warga Gaza ke Indonesia tidak tepat.
    Pasalnya, konflik Gaza Palestina dengan Israel ini merupakan konflik kedaulatan.
    Negara dinyatakan berdaulat jika memiliki wilayah dan juga penduduk.
    “Kalau kemudian 1.000 warga itu dari Gaza diungsikan keluar dari wilayah yang kemudian disebut berdaulat itu, potensinya akan kemudian mengatakan bahwa wilayah itu kehilangan penduduknya,” jelas Ratih saat dihubungi, Kamis (10/4/2025).
    Menurut dia, kondisi terkini, sebagian wilayah Palestina sudah dikuasai oleh Israel, dengan wacana mengungsikan 1.000 warga ini justru akan mempermudah Israel untuk menyatakan Gaza adalah wilayahnya.
    “Itu kan seolah-olah seperti memudahkan Israel untuk kemudian menganeksasi dan menyatakan itu menjadi wilayah Israel,” katanya.
    Ratih juga mempertanyakan apabila wacana ini dilakukan, apakah 1.000 warga Gaza itu bisa kembali ke Gaza ke depannya.
    “Siapa yang bisa menjamin mereka untuk kembali ke sana (Gaza),” katanya lagi.
    Seharusnya lanjut Ratih, Pemerintah Indonesia lebih fokus kepada mekanisme penyelesaian konflik.
    Menurutnya, apa yang dilakukan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi beberapa tahun belakangan sudah tepat. Yakni berupaya menyelesaikan konflik dengan berbagai jalur seperti bilateral, melalui organisasi internasional, hingga ke Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
    “Kalau mau
    ngomongin
    tentang kemanusiaan, kan lebih baik melakukan upaya untuk segera mendorong gencatan senjata, memudahkan untuk mobilisasi bantuan-bantuan kemanusiaan, ini kan bantuan kemanusiaan aja kan dihambat,” beber dia.
    “Jadi kalau menurut saya, aspek diplomasi yang dilakukan Bu Menlu itu harus dilanjutkan, bahkan diintensifkan daripada dengan ide mengungsikan itu,” lanjut Ratih.
    Ditambah lanjut dia Indonesia memiliki pengalaman tidak menyenangkan saat mengurus pengungsi.
    Misalnya, saat menerima kedatangan pengungsi Rohingya yang justru berkonflik dengan warga Indonesia.
    “Kita juga punya masalah banyak ketika menangani itu. Lah, kok ini malah punya ide untuk mengungsikan dari Gaza, yang kita tahu orang Indonesia itu kan sensitif ya dengan Palestina. Tapi kan tidak perlu dengan ide yang begitu,” jelasnya.
    Ditambah imbuhnya, Indonesia dari aspek ekonomi bakal menjadi sorotan publik internasional karena menampung 1.000 warga Gaza.
    “Kondisi ekonomi kita untuk menopang kehidupan seribu orang yang bakalan menjadi sorotan publik internasional. Apakah kita punya kemampuan untuk itu, jadi menurut saya ini agak gegabah,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Oknum TNI AL Bunuh Wartawati, TB Hasanuddin: Jangan Ada Impunitas, Pelaku Harus Dihukum Maksimal – Halaman all

    Oknum TNI AL Bunuh Wartawati, TB Hasanuddin: Jangan Ada Impunitas, Pelaku Harus Dihukum Maksimal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasus pembunuhan yang menimpa jurnalis perempuan, Juwita (23), di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, mengejutkan banyak pihak. 

    Sebab, pelaku pembunuhan wartawati media Newsway.co.id itu diduga adalah anggota TNI Angkatan Laut (AL), Kelasi Satu J.

    Anggota Komisi I DPR RI, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, menyerukan agar penyelidikan dilakukan dengan transparan dan mendalam untuk mengungkap semua fakta yang tersembunyi.

    Juwita, yang diketahui merupakan seorang jurnalis, ditemukan tewas pada Sabtu (22/3/2025) lalu di Jalan Gunung Kupang, Kabupaten Banjar. Awalnya, kematiannya diduga akibat kecelakaan tunggal, namun penyelidikan lebih lanjut mengungkapkan sejumlah kejanggalan yang mengarah pada pembunuhan.

    Menurut informasi yang beredar, Juwita dan pelaku, yang merupakan anggota TNI AL, telah menjalin hubungan asmara dan bahkan berencana untuk menikah pada bulan Mei mendatang.

    Namun, rencana bahagia mereka berakhir dengan tragedi yang mengubah hidup banyak orang.

    Penyelidikan Harus Tuntas dan Tanpa Kompromi

    TB Hasanuddin, yang juga merupakan mantan perwira tinggi TNI, menegaskan pentingnya penyelidikan yang menyeluruh dan tanpa tebang pilih. 

    Ia menuntut agar motif pembunuhan ini diungkap secara jelas, apakah dilakukan oleh pelaku sendirian atau ada pihak lain yang terlibat dalam peristiwa tragis ini.

    “Saya meminta penyelidikan ini dilakukan secara intensif. Harus diungkap apa sebenarnya motif pembunuhan ini, apakah dilakukan sendiri atau ada kemungkinan pihak lain yang turut serta,” ujar TB Hasanuddin dalam pernyataan resmi pada Kamis (27/3/2025).

    Meningkatnya Kasus Pelanggaran oleh Oknum TNI AL

    Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin saat mengikuti Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi di Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (6/6/2023). (DOK. DPR RI)

    Kasus ini bukanlah yang pertama kalinya pelanggaran serius melibatkan oknum TNI AL. 

    Dalam beberapa waktu terakhir, semakin sering terungkapnya kasus pelanggaran yang merusak citra baik institusi TNI AL.

    TB Hasanuddin pun meminta agar pihak TNI AL melakukan evaluasi menyeluruh, terutama dalam hal pembinaan personel, untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

    “Ini sudah ke sekian kalinya terjadi pelanggaran berat oleh oknum TNI AL. Saya harap ada evaluasi menyeluruh terhadap satuan, termasuk dalam pembinaan personel secara lebih intensif agar kasus-kasus serupa tidak terulang di masa depan,” ucapnya.

    Hukuman Harus Dihukum Berat, Tidak Boleh Ada Impunitas

    Lebih lanjut, TB Hasanuddin menekankan bahwa jika terbukti bersalah, pelaku harus dihukum seberat-beratnya.

    Hukuman yang maksimal akan memberikan efek jera dan sekaligus menjaga nama baik institusi TNI AL di mata publik.

    “Tidak boleh ada impunitas. Jika terbukti bersalah, pelaku harus dihukum seberat-beratnya agar memberikan efek jera, sekaligus menjaga nama baik institusi TNI AL,” tandasnya.

    Penyelidikan Masih Berlanjut

    Sementara itu, Komandan Polisi Militer Lanal Balikpapan, Mayor Laut (PM) Ronald L. Ganap, mengonfirmasi bahwa pihaknya masih mendalami kasus ini dan berusaha menggali lebih dalam mengenai motif pelaku.

    Tim penyidik juga tengah bekerja keras untuk memastikan kebenaran di balik pembunuhan ini.

    Tragedi ini menyisakan kesedihan mendalam, bukan hanya bagi keluarga korban, tetapi juga bagi dunia jurnalisme yang kehilangan salah satu anggotanya.

    Juwita, yang seharusnya merayakan masa depan yang cerah, kini menjadi korban dari sebuah tindakan kekerasan yang tak bisa dimaafkan.

     

  • Ada Operator HP ‘Baru’ 16 April 2025, Cek Bos dan Pemiliknya

    Ada Operator HP ‘Baru’ 16 April 2025, Cek Bos dan Pemiliknya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Setelah melalui proses panjang, XL Axiata dan Smartfren akhirnya resmi merger. Nama penggabungan itu, XLSmart akan mulai beroperasi pada 16 April 2024 mendatang.

    “Legal day 1 nya akan tanggal 16 April 2025,” kata Chairman Sinarmas Telecommunication & Technology Franky Oesman Widjaja dalam acara konferensi pers, di Jakarta, Selasa (25/3/2025).

    Merger tersebut telah mendapatkan persetujuan dari regulator. Mulai dari Bursa Efek Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan persetujuan secara prinsip dari Kementerian Komunikasi dan Digital.

    Tiga merek yang sebelumnya tersedia pada setiap perusahaan, XL,Smartfren dan Axis akan tetap dipertahankan setelah XLSmart terbentuk.

    “Misi kami jelas untuk meningkatkan ekonomi digital Indonesia, agar mempercepat transisi ekonomi, sebagai layanan yang baik bisa menghadirkan konektivitas dan mendorong inovasi,” kata Presiden Direktur XLSmart, Rajeev Sethi dalam kesempatan yang sama.

    Dalam merger ini, Axuata Group Berhard dan Sinar Mas menjadi pemegang saham pengendali bersama. Keduanya memiliki masing-masing 34,8% saham XLSmart.

    Merger itu bernilai US$6,5 miliar. XL dipertahankan sebagai entitas korporasi dan Smartfren serta SmartTel bergabung menjadi OT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk atau XLSmart.

    Berikut susunan direksi dan komisaris XLSmart:

    Direksi XLSmart

    Presiden Direktur & CEO: Rajeev Sethi
    Direktur & CFO: Antony Susilo
    Direktur & CTO: Shurish Subbramaniam
    Direktur & CCO: David Arcelus Oses
    Direktur & CRO: Merza Fachys
    Direktur & CIO: Yessie D. Yosetya
    Direktur & Chief Enterprise & Strategic Relationships: Andrijanto Muljono
    Direktur & Chief Strategy and Home: Feiruz Ikhwan
    Direktur & CHRO: Jeremiah Ratadhi

    Dewan Komisaris XLSmart

    Presiden Komisaris: Arsjad Rasjid
    Komisaris: Vivek Sood
    Komisaris: L. Krisnan Cahya
    Komisaris: Nik Rizal Kamil
    Komisaris: Sean Quek
    Komisaris: David R. Dean
    Komisaris Independen: Retno Lestari Priansari Marsudi
    Komisaris Independen: Robert Pakpahan
    Komisaris Independen: Willem Lucas Timmermans

    (dem/dem)

  • XL Axiata dan Smartfren Merger, Ini Direksi dan Komisaris yang Baru

    XL Axiata dan Smartfren Merger, Ini Direksi dan Komisaris yang Baru

    Jakarta, Beritasatu.com – PT XL Axiata resmi melakukan penggabungan usaha atau merger dengan PT Smartfren Telecom dan PT Smart Telcom. Dengan merger tersebut, nama perseroan kini menjadi PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk.

    Merger XL Axiata dan Smartfren ini disetujui oleh para pemegang saham dalam rapat utama pemegang saham luar Biasa (RUPSLB) yang digelar di Jakarta, Selasa (25/3/2025).

    RUPSLB juga telah menyetujui perubahan susunan dewan komisaris dan direksi perseroan menyusul adanya penggabungan usaha tersebut.

    Diketahui, sebelumnya Dian Siswarini telah mengundurkan diri sebagai presiden direktur perseroan. Posisinya kini digantikan Rajeev Sethi yang sebelumnya menjabat sebagai managing director dan CEO di Robi Axiata Limited. 

    Sementara itu, dalam susunan dewan komisaris, ada nama pengusaha M Arsjad Rasjid yang menjabat presiden komisaris, serta Retno Lestari Priansari Marsudi sebagai komisaris independen. 

    Berikut susunan lengkap dewan komisaris dan direksi PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk:

    Dewan Komisaris
    Presiden Komisaris​​: M Arsjad Rasjid 
    Komisaris​​​: Nik Rizal Kamil, Vivek Sood, Sean Quek, L Krisnan Cahya, David R Dean
    Komisaris Independen​: Robert Pakpahan, Retno Lestari Priansari Marsudi, Willem Lucas Timmermans

    Direksi
    Presiden Direktur​​: Rajeev Sethi
    Direktur​​​: David Arcelus Oses, Antony Susilo,  Andrijanto Muljono, Shurish Subbramaniam, Feiruz Ikhwan, Yessie D Yosetya, Merza Fachys, Jeremiah Ratadhi

    Pengendali perseroan akibat merger XL Axiata dan Smartfren juga berubah, dari semula Axiata Group Berhad (AGB) sebagai pengendali tunggal menjadi AGB dan PT Wahana Inti Nusantara, PT Bali Media Telekomunikasi (BMT), dan PT Global Nusa Data (GND) sebagai pengendali bersama.

  • Mantan Menlu Retno Marsudi Ditunjuk Jadi Komisaris Independen XLSmart – Page 3

    Mantan Menlu Retno Marsudi Ditunjuk Jadi Komisaris Independen XLSmart – Page 3

    Group Chief Executive Officer Axiata Group, Vivek Sood, meyakini konsolidasi industri ini membuka jalan bagi Indonesia dan ASEAN yang lebih terkoneksi, serta membantu mengurai permasalahan kesenjangan digital.

    “Merger XL Axiata dan Smartfren ini merupakan langkah penting dalam membangun fondasi ekonomi digital yang tangguh,” ujar Vivek dalam keterangan resmi yang diterima beberapa waktu lalu.

    Ia menambahkan merger ini akan memungkinkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur yang unik bagi Indonesia sebagai negara kepulauan dengan 1 Seluruh data keuangan berdasarkan LTM September 2024 (Laporan Tahunan 2023).

    Sementara Chairman Sinar Mas Telecommunication and Technology, Franky Oesman Widjaja, menyatakan merger ini adalah upaya penting yang perusahaan lakukan untuk memberikan nilai tambah besar kepada seluruh pemangku kepentingan.

    “Antara lain melalui layanan yang prima, konektivitas digital, dan inovasi, termasuk untuk mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam mendorong transformasi digital,” paparnya.

  • Arsjad Rasjid Komut XLSmart, Eks Menlu Retno Marsudi Komisaris

    Arsjad Rasjid Komut XLSmart, Eks Menlu Retno Marsudi Komisaris

    Jakarta

    Mantan Menteri Luar Negeri (Menlu) di era pemerintahan Joko Widodo, yakni Retno Marsudi, ditunjuk sebagai salah satu Komisaris dari XLSmart, operator seluler hasil merger XL Axiata dan Smartfren.

    Pengumuman tersebut diumumkan langsung Bos Grup Sinar Mas Franky Widjaja dalam konferensi pers update merger XL Axiata dan Smartfren. “Eks Menlu, Bu Retno Marsudi jadi salah satu Komisaris XLSmart,” ujar Franky saat memperkenalkan satu persatu komisaris XLSmart.

    Selain itu, Franky juga memperkenalkan Arsjad Rasjid yang bakal diplot sebagai Presiden Komisaris alias Komisaris Utama XLSmart.

    Pada kesempatan ini juga, Franky mengumumkan Viviek Sood yang juga masuk ke dalam jajaran komisaris XLSmart. Susunan komisaris selanjutnya adalah L. Krisnan Cahya, lalu Nik Rizal Kamil, Sean Quek, dan terakhir David R. Dean.

    Sedangkan untuk dewan direksi, sosok dari Axiata Group yang didapuk sebagai President Director & CEO adalah Rajeev Sethi. Ia merupakan CEO Robi Axiata Bangladesh, anak usaha Axiata.

    XL Axiata dan Smartfren menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada hari ini, Selasa (25/3/2025). Setelah itu, diharapkan akan melahirkan entitas perusahaan seluler baru hasil merger XL Axiata dan Smartfren, yaitu XLSmart.

    Diberitakan sebelumnya, pada Desember 2024, XL Axiata, Smartfren, dan Smart Telecom mengumumkan kesepakatan definitif untuk melakukan merger yang nantinya menjadi XLSmart. Kesepakatan tersebut penggabungan perusahaan senilai Rp 104 triliun atau USD 6,5 miliar.

    Disebutkan bahwa XL Axiata akan menjadi entitas yang bertahan, sedangkan Smartfren dan SmartTel akan menggabungkan diri menjadi bagian dari XLSmart. Axiata Group Berhad dan Sinar Mas akan menjadi pemegang saham pengendali bersama, masing-masing memiliki 34,8% saham di XLSmart, dengan pengaruh yang sama terhadap arah dan keputusan strategisnya.

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah menetapkan XLSmart, entitas operator seluler baru hasil merger antara XL Axiata dan Smartfren, harus mengembalikan lebar pita 2 x 7,5 MHz ke negara.

    (agt/fyk)