Sidang Vonis Razman Nasution Ditunda Pekan Depan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sidang vonis Razman Arif Nasution dalam kasus pencemaran nama baik terhadap Hotman Paris ditunda majelis hakim di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara, Selasa (22/9/2025).
Hal itu dikarenakan Razman berhalangan hadir karena sakit vertigo dan GERD sehingga harus dirawat di rumah sakit.
Persidangan hari ini hanya dihadiri oleh istri Razman yakni Nur Elly Rambe dan empat kuasa hukumnya.
Sebelum sidang dimulai, Elly juga terlihat memberikan beberapa berkas hasil pemeriksaan Razman di rumah sakit.
Seperti surat rekomendasi dari dokter hingga hasil rontgen yang diserahkan ke Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Oleh sebab itu, majelis hakim menunda sidang putusan Razman hingga minggu depan, Selasa (30/9/2025).
“Kami menunda hanya satu minggu ke depan untuk tuntutan,” ucap Ketua Majelis Hakim Syofia Marlianti Tambunan.
Syofia juga memerintahkan agar JPU berkoordinasi dengan dokter yang memeriksa Razman untuk memastikan kondisinya.
Ia juga menyarankan agar Razman segera dirujuk ke Rumah Sakit Bayangkara Polri Kramat Jati.
Ketua Majelis Hakim itu juga mempertegas tak bisa menunda sidang putusan lebih dari satu minggu.
Sebab, dari surat yang mereka terima, para hakim tak bisa memastikan sejauh mana Razman mengidap penyakit vertigo dan GERD tersebut.
“Kami tidak bisa membaca secara medis sejauh mana yang dialami terdakwa, silakan penuntut umum melakukan koordinasi,” tegas dia.
Sebagai informasi, Razman ditetapkan sebagai tersangka kasus pencemaran nama baik terhadap pengacara Hotman Paris. Kasus tersebut berlanjut hingga ke meja hijau.
Razman dijerat dengan Pasal 45 Ayat 3 Juncto Pasal 27 Ayat 3 UU ITE dan atau Pasal 310 dan 311 KUHP.
Kasus ini buntut dari laporan yang dibuat Hotman kepada mantan asisten pribadinya, Iqlima Kim dan pengacaranya Razman Arif Nasution.
Dalam laporan tertanggal 10 Mei 2022 itu, Razman dilaporkan terkait dugaan pencemaran nama baik karena menyebut Hotman Paris melakukan pelecehan seksual kepada asistennya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Razman Nasution
-
/data/photo/2025/09/23/68d2213e06bca.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Sidang Vonis Razman Nasution Ditunda Pekan Depan Megapolitan 23 September 2025
-

Nikita Mirzani Ngamuk Data Keuangannya Dibuka, Razman Nasution Beri Komentar Menohok
GELORA.CO – Pengacara Razman Arif Nasution mengomentari sidang kasus dugaan pencemaran nama baik serta dugaan pemerasan dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dengan terdakwa Nikita Mirzani. Di mana Nikita sempat mengamuk karena bank membuka data rekening miliknya di pengadilan.
“Kalau person to person, non institusi resmi yang bukan penegak hukum itu tidak boleh, tapi kalau pengadilan yang perintahkan dan atau ada permintaan dari penegak hukum, boleh,” ujar Razman kepada wartawan, Jumat (15/8/2025).
Menurutnya, soal pernyataan Nikita yang menyebutkan uang sebesar Rp4 miliar dari Reza Gladys itu hal kecil baginya dan sesumbar bisa memberikan uang lebih dirinya heran. Nikita justru menerima uang tersebut. Dia menilai uang itu berjumlah besar.
“Kalau dia bilang Rp4 miliar kecil bagi gua, ya kalau kecil jangan terima gitu kan. Tapi bagi manusia yang pikirannya sehat Rp4 miliar itu gede, buktinya gede (bisa beli mobil, bisa cicil rumah,” katanya.
Dia juga mengomentari tentang sidang terbatas Nikita Mirzani terjadi tak lepas dari kegaduhan yang dilakukan pendukung Nikita sendiri. Namun, dengan kegaduhan itu menjadikan kekuatan opini publik terhadap Nikita menjadi berkurang.
“Sebenarnya, karena mereka bergaduh di situ kemarin, menjadi kekuatan opini publiknya berkurang karena sudah enggak bisa masuk lagi,” ujar Razman
-

Habib Rizieq Minta Pejabat Sampai Presiden Cabut dari Ormas Preman Jika Jadi Pembina: Rakyat Muak!
TRIBUNJAKARTA.COM – Imam besar Habib Rizieq Shihab meminta agar para pejabat tinggi termasuk presiden sekalipun segera hengkang dari organisasi masyarakat jika menjabat sebagai dewan pembina.
Menurutnya, rakyat kini sudah muak dengan keberadaan ormas yang berbuat aksi premanisme.
“Saya minta pejabat-pejabat tinggi termasuk presiden sekalipun, kalau namanya masih tercantum di sebagai pembina organisasi semacam ini segera tarik namanya, itu akan memalukan si pejabat karena ke depan rakyat sudah muak dengan yang begini,” katanya seperti dikutip dari YouTube Cerita Untungs yang tayang pada Selasa (6/5/2025).
Rizieq melanjutkan sulitnya pemerintah menumpas ormas preman karena para pejabat masuk di dalam struktur organisasi.
“Sebenarnya jawabannya sudah jelas, karena banyak dari ormas-ormas preman tadi pembinanya para pejabat. Nah, kalau pembinanya pejabat, bagaimana ceritanya?” ujar Habib Rizieq.
Hal itu bisa terlihat ketika pemerintah berani membubarkan ormas yang dipimpinnya, Front Pembela Islam (FPI) yang diklaim sebagai organisasi sosial, kemasyarakatan dan kemanusiaan.
Sementara, pemerintah terkesan tak berani ambil sikap tegas terhadap organisasi preman.
Pemerintah semestinya tidak pandang bulu terhadap ormas-ormas preman meskipun tercantum nama para pejabat di dalam struktur ormas.
Ia pun meminta agar ormas preman yang sudah secara sistematis dan struktural terbukti melakukan keresahan di masyarakat untuk dibubarkan.
“Kalau sudah struktural, masif, memang organisasi ini, sok jago di berbagai daerah jadi tukang peres, meresahkan masyarakat, bubarkan enggak peduli pembinanya siapa,” katanya.
Duduk perkara polemik Ormas antara Hercules vs Sutiyoso
Meledaknya kegaduhan ormas diawali dari seorang purnawirawan jenderal TNI bintang tiga yang juga Gubernur Jakarta (1997-2007), Sutiyoso.
Sutiyoso mendukung revisi Undang-Undang Organisasi Masyarakat (UU Ormas) yang wacananya digulirkan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
Dalam mengutarakan opininya, Sutiyoso mengungkap pengalamannya bersinggungan dengan ormas yang berlaku bak preman.
Sutiyoso berbicara di Youtube tvOneNews, tayang Minggu (27/4/2025).
Semasa menjabat Panglima Komando Distrik Militer (Kodam) Jaya pada 1996-1997, Sutiyoso yang bertanggung jawab dengan keamanan Jakarta sering berurusan dengan ormas.
Menurutnya, pengalaman dengan ormas yang berlaku layaknya preman sangat tidak menyenangkan.
Sutiyoso berbicara di Youtube tvOneNews, tayang Minggu (27/4/2025).
Hal itu ia rasakan kurang lebih 11 tahun, ditambah masa jabatan Gubernur Jakarta.
“Jadi waktu panglimapun sudah begitu, hiruk pikuknya ibu kota oleh aksi-aksi ormas yang menjelma jadi preman tukang palak, terutama di tempat-tempat hiburan,” kata Sutiyoso.
Bang Yos, sapaan karibnya menyatakan dukungannya terhadap wacana revisi UU Ormas.
Ia berharap perubahan aturan juga menyentuh tata cara berpakaian ormas, yang saat ini dianggapnya mirip tentara.
“Bahwa saya sangat mendukung Pak Tito Mendagri mau merevisi UU Ormas ini. Bukan tingkah laku mereka saja yang harus dievaluasi ya, tapi juga cara berpakaian.”
Reaksi Hercules
Ketua umum Ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, Hercules yang mendengar pernyataan Sutiyoso, geram.
Pria bernama lengkap Rosario de Marshal itu menganggap Sutiyoso telah menyinggung ormas.
Sambil mengejek, pemimpin ormas bernama Grib itu meminta Sutiyoso untuk diam.
Hal itu disampaikan Hercules saat memberi dukungan kepada Razman Nasution yang sedang bersidang di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (29/4/2025).
“Kaya Pak Sutiyoso itu ngapain, Pak Sutiyoso itu gak usahlah menyinggung ormas, sudahlah kalau saya bilang mulutmu sudah bau tanah. Gak usah nyinggung-nyinggung kita,” tegas Hercules.
Hercules juga tegas mengatakan, tidak takut terhadap Sutiyoso.
“Orang boleh takut sama Pak Sutiyoso, saya gak takut,” jelasnya.
Sambil mengejek, pemimpin ormas bernama Grib itu meminta Sutiyoso untuk diam.
Hal itu disampaikan Hercules saat memberi dukungan kepada Razman Nasution yang sedang bersidang di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (29/4/2025).
“Kaya Pak Sutiyoso itu ngapain, Pak Sutiyoso itu gak usahlah menyinggung ormas, sudahlah kalau saya bilang mulutmu sudah bau tanah. Gak usah nyinggung-nyinggung kita,” tegas Hercules.
Hercules juga tegas mengatakan, tidak takut terhadap Sutiyoso.
“Orang boleh takut sama Pak Sutiyoso, saya gak takut,” jelasnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya.
-

Wanita Paruh Baya Tewas dalam Rumah di Koja, Tangisan Cucu 2 Tahun Jadi Petunjuk Awal Penemuan
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA – Wanita paruh baya bernama Lili Diance (58) tewas dalam rumahnya di Jalan Alur Laut, RT 06 RW 07 Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Senin (5/5/2025) malam.
Tangisan dari cucu korban yang berinisial F (2) menjadi petunjuk awal penemuan.
Saksi mata sekaligus tetangga korban, Andreansyah (26) mengatakan, penemuan jenazah korban terjadi sekitar pukul 20.10 WIB, Senin malam.
Andreansyah yang bekerja di depot air isi ulang di sebelah rumah korban merasa ada yang mencurigakan ketika mendengar tangisan cucu korban.
“Jam 8 lewat 20 malam kalau nggak salah, saya dengar si F ini nangis, anaknya si Elisabeth, cucunya si ibu almarhum,” kata Andreansyah kepada TribunJakarta.com, Selasa (6/5/2025).
“Nangis, saya ngintip lah dari lubang,” sambungnya.
Andreansyah kemudian meminta kunci cadangan dari warung kelontong di sebelah rumah korban.
Razman Nasution berani lantang bersuara membela Hercules yang sempat diultimatum pensiunan TNI, Gatot Nurmantyo. Razman meminta Gatot untuk tidak ikut huru-hara dan menimbulkan polemik baru.
Dengan insting yang kuat, ia lalu masuk ke teras rumah korban dan langsung mengarah ke ruang tamu.
Betapa kagetnya Andreansyah melihat korban Lili Diance sudah terbujur kaku di lantai ruang tamu rumahnya.
“Tahu-tahunya dari depan teralis itu saya lihat si ibunya sudah berbaring, sudah kaku sama biru,” katanya.
Di dalam rumah itu ada jenazah Lili, sang anak Elisabeth Meilani (28), dan cucu Lili alias anak Elisabeth, yakni F (2).
Andreansyah menyaksikan tubuh kaku Lili di lantai ruang tamu.
Sementara itu, Elisabeth hanya terlihat duduk dengan tatapan kosong, sedangkan F terus menangis.
“Penghuni rumah cuman tiga orang doang, si almarhum, anaknya si Elizabeth, sama cucunya si F,” ujarnya.
“Elizabeth lagi tatapan kosong, cuman F ini nangis, makanya ada insting saya untuk masuk ke dalem gitu,” ucap Andreansyah.
Sesaat setelah menemukan jenazah korban, Andreansyah langsung melapor ke pengurus RT setempat yang kemudian diteruskan ke Polsek Koja.
Polisi kemudian melakukan olah TKP awal, mengamankan Elisabeth, dan membawa jenazah korban ke RS Polri Kramat Jati.
Andreansyah menambahkan, kondisi dari Elisabeth selaku anak korban memiliki gangguan kejiwaan.
“Setahu saya memang ada gangguan mental, penyakit psikis,” ucapnya.
Sementara itu, berdasarkan pantauan TribunJakarta.com, rumah korban masih dipasangi garis kepolisian hingga Selasa siang.
Rumah korban yang memiliki pagar hitam, di dalamnya, tepatnya di pintu masuk, juga dipasangi teralis besi.
Di sana, polisi juga memasang garis polisi.
Dari kejauhan juga terlihat di dalam ruang tamu rumah korban terdapat kursi, lukisan, dan beberapa barang lainnya yang tampak berantakan.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Koja Ajun Komisaris Polisi Alex Chandra mengatakan, polisi sudah melakukan olah TKP awal dan tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Hanya saja, ditemukan luka pada kepala korban dan kini sedang diautopsi di RS Polri Kramat Jati.
“Setelah dilakukan pemeriksaan luar pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, tetapi didapati luka di bagian kepala korban,” jelas Alex.
(TribunJakarta)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.
Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
-

Hore! KJP Plus Tahap I Tahun 2025 Bulan Maret Mulai Dicairkan, Jumlah Penerima Capai 707.622
Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus Tahap I Tahun 2025 Bulan Maret mulai dicairkan.
Tayang: Selasa, 6 Mei 2025 12:25 WIB
KJP DKI Jakarta
ILUSTRASI KJP PLUS – Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus Tahap I Tahun 2025 Bulan Maret mulai dicairkan.
TRIBUNJAKARTA.COM – Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus Tahap I Tahun 2025 Bulan Maret mulai dicairkan.
Dilihat dari akun resmi Pusat Pelayanan Pendanaan Personal dan Operasional Pendidikan (P4OP) Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, dana KJP ini mulai dicairkan sejak Senin (5/5/2025).
Secara total, jumlah penerimanya mencapai 707.622 peserta didik.
Berikut besarannya:
SD/SDLB/MI
Dana personal Rp 250 ribu
Tambahan SPP untuk swasta Rp 130 ribu
Jumlah penerima 341.879SMP/SMPLB/MTs
lihat foto
Usai Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) Jaya, Hercules Rozario Marshal, kini giliran Razman Nasution yang senggol Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.Dana personal Rp 300 ribu
Tambahan SPP untuk swasta Rp 170 ribu
Jumlah penerima 189.437SMA/SMALB/MA
Dana personal Rp 420 ribu
Tambahan SPP untuk swasta Rp 290 ribu
Jumlah penerima 62.295SMK
Dana personal Rp 450 ribu
Tambahan SPP untuk swasta Rp 2402 ribu
Jumlah penerima 113.315PKBM
Dana personal Rp 300 ribu
Jumlah penerima 2.696Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
“);
$(“#latestul”).append(“”);
$(“.loading”).show();
var newlast = getLast;
$.getJSON(“https://jakarta.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’23’,img:’thumb2′}, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
newlast = newlast + 1;
newlast = newlast+1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;
if(val.thumb) img = “”+vthumb+””;
else img = ”;
if(val.c_title) cat = “”+val.c_title+””;
else cat=””;
$(“#latestul”).append(“”+img+””);
});
$(“.loading”).remove();
});
}
else if (getLast > 150) {
if ($(“#ltldmr”).length == 0){
$(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
}
}
}
});
});function loadmore(){
if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
$(“#latestul”).append(“”);
$(“.loading”).show();
var newlast = getLast ;
$.getJSON(“https://jakarta.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’23’,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
newlast = newlast+1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;$(“#latestul”).append(“”+img+””);
});
$(“.loading”).remove();
});
}Berita Terkini
-

Habib Rizieq Tanggapi Polemik Ormas: Pemerintah Berani Bubarin FPI, Kenapa Ormas Preman Gak Berani?
TRIBUNJAKARTA.COM – Habieb Rizieq Shihab menanggapi polemik organisasi masyarakat dibalut aksi premanisme yang akhir-akhir ini ramai diperbincangkan.
Ulama pendiri ormas Front Pembela Islam (FPI) yang kini sudah dibubarkan itu mengatakan semestinya pemerintah berani mengambil sikap tegas terhadap ormas semacam itu.
“Kita belajar dari FPI, FPI ini bukan organisasi preman, organisasi sosial, kemasyarakatan, kemanusiaan, pemerintah berani bubarin. Kenapa organisasi preman enggak berani bubarin, ada apa?” ujar Habieb Rizieq seperti dikutip dari YouTube Cerita Untungs yang tayang pada Senin (6/5/2025).
Ia menilai alasan pemerintah sukar membubarkan ormas tersebut lantaran banyak para pejabat yang menjadi pembinanya.
“Sebenarnya jawabannya sudah jelas, karena banyak dari ormas-ormas preman tadi pembinanya para pejabat. Nah, kalau pembinanya pejabat, bagaimana ceritanya?” katanya.
“Apa yang mesti kita lakukan kalau pejabat dengan penjahat sudah berkolaborasi, mereka saling memanfaatkan satu sama lainnya, saling melindungi” tambahnya.
Ia melanjutkan semestinya ormas-ormas yang sudah terbukti berbuat aksi premanisme secara sistematis seperti pemerasan, intimidasi dan teror harus dibubarkan.
Namun, jika hanya sebatas oknum, pemerintah bisa mengingatkan ormas tersebut.
“Kalau itu sudah sistematis, sudah struktural memang ormasnya seperti itu di berbagai daerah, ya bubarkan,” tambahnya.
Duduk perkara polemik Ormas antara Hercules vs Sutiyoso
Meledaknya perdebatan mengenai ormas Hercules yang belakangan diperbincangkan ini diawali dari seorang purnawirawan jenderal TNI bintang tiga yang juga Gubernur Jakarta (1997-2007), Sutiyoso.
Gara-garanya, Sutiyoso berbicara mendukung revisi Undang-Undang Organisasi Masyarakat (UU Ormas) yang wacananya digulirkan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
Dalam mengutarakan opininya, Sutiyoso mengungkap pengalamannya bersinggungan dengan ormas yang berlaku bak preman.
Sutiyoso berbicara di Youtube tvOneNews, tayang Minggu (27/4/2025).
Semasa menjabat Panglima Komando Distrik Militer (Kodam) Jaya pada 1996-1997, Sutiyoso yang bertanggung jawab dengan keamanan Jakarta sering berurusan dengan ormas.
Menurutnya, pengalaman dengan ormas yang berlaku layaknya preman sangat tidak menyenangkan.
Sutiyoso berbicara di Youtube tvOneNews, tayang Minggu (27/4/2025).
Hal itu ia rasakan kurang lebih 11 tahun, ditambah masa jabatan Gubernur Jakarta.
“Jadi waktu panglimapun sudah begitu, hiruk pikuknya ibu kota oleh aksi-aksi ormas yang menjelma jadi preman tukang palak, terutama di tempat-tempat hiburan,” kata Sutiyoso.
Bang Yos, sapaan karibnya menyatakan dukungannya terhadap wacana revisi UU Ormas.
Ia berharap perubahan aturan juga menyentuh tata cara berpakaian ormas, yang saat ini dianggapnya mirip tentara.
“Bahwa saya sangat mendukung Pak Tito Mendagri mau merevisi UU Ormas ini. Bukan tingkah laku mereka saja yang harus dievaluasi ya, tapi juga cara berpakaian.”
Reaksi Hercules
Hercules yang mendengar pernyataan Sutiyoso, geram.
Pria bernama lengkap Rosario de Marshal itu menganggap Sutiyoso telah menyinggung ormas.
Sambil mengejek, pemimpin ormas bernama Grib itu meminta Sutiyoso untuk diam.
Hal itu disampaikan Hercules saat memberi dukungan kepada Razman Nasution yang sedang bersidang di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (29/4/2025).
“Kaya Pak Sutiyoso itu ngapain, Pak Sutiyoso itu gak usahlah menyinggung ormas, sudahlah kalau saya bilang mulutmu sudah bau tanah. Gak usah nyinggung-nyinggung kita,” tegas Hercules.
Hercules juga tegas mengatakan, tidak takut terhadap Sutiyoso.
“Orang boleh takut sama Pak Sutiyoso, saya gak takut,” jelasnya.
Sambil mengejek, pemimpin ormas bernama Grib itu meminta Sutiyoso untuk diam.
Hal itu disampaikan Hercules saat memberi dukungan kepada Razman Nasution yang sedang bersidang di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (29/4/2025).
“Kaya Pak Sutiyoso itu ngapain, Pak Sutiyoso itu gak usahlah menyinggung ormas, sudahlah kalau saya bilang mulutmu sudah bau tanah. Gak usah nyinggung-nyinggung kita,” tegas Hercules.
Hercules juga tegas mengatakan, tidak takut terhadap Sutiyoso.
“Orang boleh takut sama Pak Sutiyoso, saya gak takut,” jelasnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
-

4 Fakta Sejoli Pembuangan Bayi di Pulogadung, Mengira Lokasi ‘Sepi’ Berakhir Diringkus Gegara Viral
TRIBUNJAKARTA.COM – Sejoli berinisial SAA, (24) laki-laki dan RH, (20) perempuan yang membuang bayi darah dagingnya di Pulogadung, Jakarta Timur viral.
Detik-detik pembuangan buah hati mereka pun berhasil terekam CCTV dan akhirnya berujung viral.
Berikut faktanya yang dirangkum Tribun Jakarta:
1. Tinggal bersama
SAA dan RH sudah tinggal bersama meski belum menikah sejak berpacaran di tahun 2023.
Tak cuma itu, keduanya juga melakukan hubungan intim layaknya suami istri di indekos mereka yang berada di wilayah Jakarta Utara.
Sampai akhirnya RH mengandung.
2. Sempat Ingin Digugurkan
Meski mengetahui ada buah cinta mereka, namun keduanya berupaya menggugurkan kandungan.
Namun upaya ini gagal sampai akhirnya RH melahirkan bayi tersebut dalam keadaan sehat. Bahkan memiliki berat badan 3,045 kilogram dan panjang sekitar 52 sentimeter. saat dilahirkan.
lihat foto
Usai Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) Jaya, Hercules Rozario Marshal, kini giliran Razman Nasution yang senggol Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.“Tersangka berusaha menggugurkan kandungan itu. Namun tidak bisa, kandungan itu terlalu kuat. Akhirnya waktu 9 bulan 10 hari melahirkan,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, Senin (5/5/2025).
3. TKP Dikira Sepi
Upaya mereka pun berlanjut. Kali ini, bayi tersebut dengan sengaja di buang mereka di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur.
Jalan Jatinegara Kaum 1, Pulogadung, Jakarta Timur dipilihnya berbekal penilaian SAA mengenai lokasi tersebut.
Kepada penyidik, SAA mengaku kondisi permukiman warga di lokasi sepi.
“Si laki-laki mengetahui tempat itu. Karena dia sudah sering menemui keluarganya yang berada di sekitar situ. Dia beranggapan tempat itu adalah tempat yang sepi,” ujar Kapolres.
Usai ditemukan warga, bayi yang belum memiliki nama itu sempat dibawa ke Puskesmas Kecamatan Pulogadung untuk memastikan kondisi medisnya.
4. Teridentifikasi Lewat CCTV
Namun, wajah kedua pelaku pembuangan justru berhasil terekam CCTV.
Nicolas mengatakan keduanya diringkus setelah teridentifikasi berdasarkan rekaman CCTV saat mereka membuang bayi.
Kini bayi sudah dibawa ke Panti Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa di Kecamatan Cipayung untuk perawatan lebih lanjut, sementara SAA dan RH sudah diamankan di Mapolres Metro Jakarta Timur.
Atas perbuatannya SAA dan RH sudah ditetapkan sebagai tersangka dengan jerat Pasal 76 B juncto Pasal 77 B UU Nomor 35 Tahun 2014, dan atau Pasal 307 KUHP, Pasal 305 KUHP.
Terkait bagaimana perawatan bayi nantinya, Polres Metro Jakarta Timur menyatakan akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Dinas Sosial dan pihak lain untuk memastikan perawatan.
“Ancaman hukuman 5 tahun penjara. Untuk bayinya sehat, selanjutnya kami akan melakukan penanganan kasus dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait lain untuk tindak lanjutnya,” tuturnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya


