Tag: Ray Sahetapy

  • Ray Sahetapy Meninggal Dunia di Usia 68 Tahun, Warganet Ramaikan X Twitter dengan Ucapan Duka – Page 3

    Ray Sahetapy Meninggal Dunia di Usia 68 Tahun, Warganet Ramaikan X Twitter dengan Ucapan Duka – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Ray Sahetapy meninggal dunia di usia 68 tahun. Kabar duka ini disampaikan langsung oleh putra aktor senior tersebut, Surya Sahetapy, lewat unggahannya di media sosial (medsos).

    Lewat akun pribadinya di X (dulunya Twitter), Surya Sahetapy menunggah foto dirinya bersama dengan sang ayah disertai unggahan bertuliskan:

     

    “Selamat jalan, Ayah! 

    Alm meninggal dunia pada hari ini, jam 21.04 WIB di RSPAD.

    Mohon maafkan beliau …

    Titip salam kangen dan cinta ke Kak Gisca, Ayah!

    Rest in peace, dear Dad!” tulis Surya di akun Twitter-nya.

    Ucapan Duka dan Kesedihan Warganet

    Sontak, kabar duka ini langsung dibanjiri doa dan ucapan duka dari warganet. Banyak dari pengguna internet merasa terkejut dan berduka mendengar dunia perfiliman Indonesia kehilangan aktor senior luar biasa dan legendaris.

    Berikut adalah beberapa bunyi cuitan warganet di X saat mendengar Ray Sahetapy meninggal dunia pada Selasa, 1 April 2025.

    “Innalilahi wa inna ilaihi rajiun. Berita duka untuk dunia perfilman Indonesia. Telah meninggal dunia Ray Sahetapy pada 1 April 2025 pukul 21.04 WIB di usia 68 tahun. Semoga seluruh amal ibadah beliau diterima Allah SWT dan semua yg ditinggalkan diberikan ketabahan,” tulis akun @HabisNontonFilm. 

    Akun @t**** di X mencuitkan, “Innalilahi wa inna ilaihi rajiun telah meninggal dunia Aktor Senior Ray Sahetapy …Sahetapy meninggal dunia pada 1 April 2025, “RIP Legend””

    “Rest in Peace Ray Sahetapy, salah satu aktor legend. Dan gw suka banget waktu dia di “The Raid”, kata @d****.

    Akun @d**** di X Twitter menulis, “Rest In Peace bapak Ray Sahetapy. beliau pernah muncul di deleted scene film Captain America: Civil War.”

    Selamat jalan, Ray Sahetapy. Terima kasih atas dedikasimu untuk dunia seni peran Indonesia.

  • Ray Sahetapy Meninggal, Fadli Zon hingga Dasco Turut Berduka

    Ray Sahetapy Meninggal, Fadli Zon hingga Dasco Turut Berduka

    Jakarta, Beritasatu.com – Aktor kawakan Ray Sahetapy meninggal dunia pada Selasa (1/4/2025) malam di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Almarhum berpulang akibat komplikasi diabetes dan strok yang telah dideritanya selama dua tahun terakhir.

    Kabar duka meninggalnya Ray Sahetapy ini pertama kali disampaikan oleh menantunya, Merdianti Octavia, melalui unggahan di media sosial Instagram.

    “Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Telah berpulang ayah, kakek kami, Farence Raymond Sahetapy (Ray Sahetapy) bin Pieter Sahetapy pada pukul 21.04. Kami mohon doanya dan mohon dimaafkan segala kesalahan,” tulis Merdianti, dikutip Rabu (2/4/2025).

    Kepergian Ray Sahetapy meninggalkan duka mendalam bagi banyak pihak, termasuk Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang mengenang sosok aktor kawakan tersebut.

    “Selamat jalan Bang Ray Sahetapy, semoga husnulkhatimah. Banyak kenangan dari Oncor Studio di Tebet, Moskow 1996, dan banyak lagi. Al-Fatihah,” cuit Fadli Zon melalui media sosial X (@fadlizon).

    Selain Fadli Zon, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad juga mengungkapkan belasungkawa atas meninggalnya Ray Sahetapy melalui akun X (@bang_dasco).

    “RIP Bung Ray Sahetapy. Selamat jalan,” tulis Dasco.

    Tak hanya itu, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga) Isyana Bagoes Oka, turut menyampaikan duka cita di kolom komentar unggahan anak Ray Sahetapy, @suryasahetapy.

    “Turut berdukacita sedalam-dalamnya,” tulis Isyana di akun Instagram pribadinya, @isyanabagoesoka.

    Sepanjang kariernya, Ray Sahetapy dikenal sebagai salah satu aktor terbaik di Indonesia. Ia pernah tujuh kali dinominasikan di Festival Film Indonesia (FFI), dengan enam di antaranya untuk kategori aktor terbaik.

    Pada 2023, kondisi kesehatan Ray Sahetapy mulai menurun akibat strok. Meski sempat mendapatkan perawatan medis intensif, kondisinya terus memburuk dalam beberapa bulan terakhir. Ray Sahetapy meninggal dunia pada Selasa (1/4/2025).

  • Riwayat Sakit Ray Sahetapy Sebelum Meninggal, Sempat Dirawat karena Stroke

    Riwayat Sakit Ray Sahetapy Sebelum Meninggal, Sempat Dirawat karena Stroke

    Jakarta

    Aktor senior Ray Sahetapy meninggal dunia. Kabar meninggalnya Ray Sahetapy ini pertama kali disampaikan melalui unggahan di akun Instagram anaknya, Surya Sahetapy.

    “Selamat jalan, Ayah! @raysahetapy. We always cherish the memories of our time with you. ❤️ Titip salam cinta dan kangen ke kak Gisca! 🤍,” tulis Surya Sahetapy di akun Instagramnya, Senin (1/4/2025).

    Sampai saat ini belum ada informasi lebih lanjut mengenai penyebab meninggalnya aktor berumur 68 tahun itu. Namun dia sempat dirawat di rumah sakit akibat stroke di tahun 2023.

    Saat itu, kondisi Ray Sahetapy disebut tidak bisa berdiri sendiri dan harus dibantu. Dia mengalami stroke akibat penyumbatan di pembuluh darahnya.

    “Terkena stroke, ada penyumbatan di pembuluh darah otaknya,” kata anaknya, Rama, saat mengisi Pagi Pagi Ambyar di Transmedia, Jakarta Selatan, Senin (7/8/2023).

    Stroke adalah penyakit pembuluh darah otak yang dapat menyebabkan kecacatan dan kematian. Stroke terjadi ketika aliran darah ke otak berkurang atau terganggu.

    Dikutip dari laman Kemenkes RI, hasil Riskesdas menunjukkan prevalensi stroke di Indonesia meningkat 56% dari 7 per 1000 penduduk pada tahun 2013, menjadi 10,9 per 1000 penduduk pada tahun 2018.

    Ada dua jenis utama stroke, yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik. Stroke iskemik disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah arteri atau vena. Sementara stroke hemoragik disebabkan oleh perdarahan.

    Untuk mencegah stroke berdampak buruk, ketahui gejala-gejala yang biasanya terjadi pada penderita. Gejala dan tanda stroke ingat SeGeRa Ke RS:

    Senyum tidak simetris (mencong ke satu sisi), tersedak, sulit menelan air minum secara tiba-tibaGerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tibaBicaRa pelo/tiba-tiba tidak dapat bicara/tidak mengerti kata-kata/bicara tidak nyambungKebas atau baal, atau kesemutan separuh tubuhRabun, pandangan satu mata kabur, terjadi tiba-tibaSakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya, Gangguan fungsi keseimbangan, seperti terasa berputar, gerakan sulit dikoordinasi (tremor / gemetar, sempoyongan).

    (kna/kna)

  • Kenang Ray Sahetapy, Ayu Azhari: Sosok Baik yang Berdedikasi

    Kenang Ray Sahetapy, Ayu Azhari: Sosok Baik yang Berdedikasi

    Jakarta, Beritasatu.com – Aktris Ayu Azhari turut hadir di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, untuk menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Ray Sahetapy, yang meninggal dunia pada Selasa (1/4/2025) malam akibat komplikasi diabetes dan strok.

    Ayu mengenang Ray sebagai sosok baik yang memiliki pemikiran besar untuk masyarakat.

    “Turut berduka cita yang mendalam untuk keluarga almarhum. Saya bersaksi Mas Ray adalah orang yang sangat baik dan memiliki pemikiran yang bermanfaat bagi umat dan bangsa ini. Semoga kebaikannya diteruskan dan membawa kedamaian bagi kita semua,” ujar Ayu Azhari.

    Lahir dengan nama lengkap Ferenc Raymond Sahetapy pada 1 Januari 1957 di Donggala, Sulawesi Tengah, Ray menikah dengan Dewi Yull pada 1981 dan bercerai pada 2004. Ia kemudian menikah dengan Sri Respatini Kusumastuti.

    Karier Ray Sahetapy di dunia hiburan dimulai dengan membintangi film Gadis (1980), yang melejitkan namanya. Ia kemudian membintangi sejumlah film legendaris, seperti Ponirah Terpidana (1983), Tatkala Mimpi Berakhir (1987), dan Jangan Bilang Siapa-Siapa (1990).

    Sepanjang kariernya, Ray tercatat tujuh kali dinominasikan di Festival Film Indonesia (FFI), enam di antaranya untuk kategori aktor terbaik.

    Pada 2023, Ray mulai mengalami gangguan kesehatan akibat stroke. Meskipun sempat mendapatkan perawatan medis intensif, kondisi Ray Sahetapy terus memburuk dalam beberapa bulan terakhir.

  • Ray Sahetapy Meninggal, Adik: Kondisi Memburuk Sebulan Terakhir

    Ray Sahetapy Meninggal, Adik: Kondisi Memburuk Sebulan Terakhir

    Jakarta, Beritasatu.com – Dunia hiburan Tanah Air berduka. Aktor senior Ray Sahetapy meninggal pada Selasa (1/4/2025) malam di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Almarhum meninggal dunia akibat komplikasi diabetes dan strok yang telah dideritanya selama kurang lebih dua tahun terakhir.

    Sejumlah keluarga dan rekan sesama artis tampak hadir di Rumah Duka Sentosa di RSPAD Gatot Subroto pada Rabu dini hari. Aktris Ayu Azhari juga turut datang untuk menyampaikan belasungkawa kepada keluarga almarhum.

    Adik kandung Ray Sahetapy, Noudy Sahetapy, mengungkapkan kondisi kesehatan sang kakak memang memburuk dalam beberapa bulan terakhir.

    “Beliau sudah sakit hampir dua tahun. Sebulan terakhir sempat dirawat di RSPAD, tetapi Tuhan berkehendak lain. Selasa malam sekitar pukul 21.04 WIB, beliau mengembuskan napas terakhir,” ujar Noudy.

    “Kalau enggak salah tiga kali beliau kritis. Memang selama ini tidak diekspose dan terakhir tadi sudah enggak respons lagi. Jadi sempat di pompa,” tambahnya.

    Ray Sahetapy diketahui telah berwasiat kepada keluarganya untuk dimakamkan di pemakaman keluarga di Desa Sibowi, Sulawesi Tengah.

    Kabar duka ini pertama kali disampaikan oleh putranya, Surya Sahetapy, melalui unggahan di akun Instagram pribadinya.

    “Selamat jalan ayah. We always cherish the memories of our time with you,” tulis Surya dalam unggahannya.

    Ia juga menitipkan salam untuk kakaknya, Gisca Putri Agustina Sahetapy, yang lebih dahulu berpulang pada 2010.

    Ray Sahetapy lahir pada 1 Januari 1957 dan dikenal sebagai salah satu aktor terbaik Indonesia. Sepanjang kariernya, ia membintangi berbagai film layar lebar dan sinetron, meninggalkan jejak mendalam di industri perfilman nasional.

  • Menteri Kebudayaan Fadli Zon kenang almarhum Ray Sahetapy

    Menteri Kebudayaan Fadli Zon kenang almarhum Ray Sahetapy

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengenang sosok almarhum aktor kawakan Ray Sahetapy yang wafat Selasa (1/4), melalui cuitan akun media sosial X pribadinya @fadlizon.

    Ia mengatakan bahwa banyak kenangan yang dialami dirinya bersama almarhum.

    “Selamat jalan Bang Ray Sahetapy, semoga husnulkhatimah. Banyak kenangan dari Oncor Studio di Tebet, Moskow 1996, dan banyak lagi. Al Fatihah,” ujarnya dikutip ANTARA, Rabu.

    Selain Fadli Zon, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad turut mengucapkan berdukacita atas kepergian almarhum.

    “RIP Bung Ray Sahetapy. Selamat jalan,” cuit Dasco melalui akun media sosial X pribadinya, @bang_dasco, dikutip ANTARA, Rabu.

    Sementara itu, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga) yang juga Wakil Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Isyana Bagoes Oka, menyampaikan belasungkawa dalam kolom komentar unggahan anak Ray Sahetapy, @suryasahetapy.

    “Turut berdukacita sedalam-dalamnya,” ujar Isyana melalui akun media sosial Instagram pribadinya, @isyanabagoesoka, dikutip ANTARA, Rabu.

    Sebelumnya, kabar kepergian Ray Sahetapy diinformasikan oleh menantunya, Merdianti Octavia melalui akun media sosial Instagram pribadinya, @merdioctav.

    “Innailahi wa innailahi rojiun. Telah berpulang ayah, kakek kami, Farence Raymond Sahetapy (Ray Sahetapy) bin Pieter Sahetapy pada pukul 21.04. Kami mohon doanya, mohon dimaafkan segala kesalahan,” katanya dikutip ANTARA, Rabu.

    Adapun semasa hidupnya, Ray Sahetapy sempat berperan dalam film Captain America: Civil War, The Raid, Sebelum Iblis Menjemput, Killers, hingga Opera Jakarta.

    Pewarta: Rio Feisal
    Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ray Sahetapy Meninggal, Fadli Zon hingga Dasco Turut Berduka

    The Raid, Jejak Akhir Ray Sahetapy di Layar Lebar

    Jakarta, Beritasatu.com – Aktor senior Indonesia, Ray Sahetapy meninggal dunia hari ini pukul 21.04 WIB di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, pada usia 68 tahun, setelah berjuang melawan penyakit strok sejak 2023.

    Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi dunia perfilman Indonesia, mengingat kontribusinya yang luar biasa dalam industri hiburan tanah air.

    Kepergian Ray disampaikan oleh sang anak Surya Sahetapy melalui akun Instagram miliknya @Suryasahetapy.

    “Selamat jalan, Ayah! @Raysahetapy. We always cherish the memories of our time with you. Titip salam kangen dan cinta ke kak Gisca!,” ujar @Suryasahetapy.

    Ray Sahetapy dikenal sebagai aktor yang sangat berdedikasi terhadap profesinya. Dengan gaya akting yang mendalam dan karakter yang kuat, dia selalu mampu menghidupkan peran yang dimainkannya dengan sangat apik.

    Lalu, bagaimana sosok Ray Sahetapy? Berikut ini profilnya.

    Profil Ray Sahetapy

    Lahir dengan nama lengkap Ferenc Raymond Sahetapy pada 1 Januari 1957 di Donggala, Sulawesi Tengah, Ray menikah dengan penyanyi dan aktris Dewi Yull pada 1981 dan bercerai pada 2004. Tidak lama setelahnya, Ray menikah dengan Sri Respatini Kusumastuti.

    Dari pernikahan dengan Dewi Yull, mereka dikaruniai empat orang anak bernama Gisca Sahetapy, Rama Sahetapy, Surya Sahetapy, dan Raya Sahetapy. Salah satu anaknya, Surya Sahetapy dikenal sebagai seorang aktivis tuli yang aktif memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas di Indonesia.

    Pada 2023, Ray mulai mengalami gangguan kesehatan akibat strok yang menyerangnya. Meski sempat mendapatkan perawatan medis intensif, kondisinya semakin memburuk dalam beberapa bulan terakhir.

    Namun, di balik kondisi kesehatannya, Ray tumbuh menjadi seorang pria yang memiliki minat besar terhadap dunia seni peran. Sejak muda, dia sudah menunjukkan bakatnya dalam dunia akting dan mulai menapaki kariernya di industri film pada awal 1980-an.

    Perjalanan Ray di dunia hiburan dimulai ketika dia membintangi film “Gadis” pada 1980. Sejak itu, namanya mulai dikenal dan semakin diperhitungkan di dunia perfilman Indonesia.

    Ia kemudian membintangi berbagai film legendaris, termasuk “Ponirah Terpidana” (1983), “Tatkala Mimpi Berakhir” (1987), dan “Jangan Bilang Siapa-Siapa” (1990).

    Berkat aktingnya yang menawan dan penuh karakter, Ray menjadi salah satu aktor papan atas yang sering tampil dalam berbagai film dan sinetron.

    Selain itu, Ray juga dinominasikan untuk Piala Citra di Festival Film Indonesia tujuh kali, enam di antaranya untuk Aktor Terbaik, dan memegang rekor nominasi terbanyak dalam kategori tersebut tanpa kemenangan.

    Namun, dia tidak hanya berperan dalam film drama, tetapi juga sering tampil dalam film laga, horor, dan thriller, menunjukkan fleksibilitasnya sebagai aktor.

    Salah satu peran paling ikonik dalam kariernya adalah saat dia bermain dalam film “The Raid” (2011), yang mendunia dan mendapat banyak apresiasi dari para kritikus internasional.

    Dalam film ini, Ray Sahetapy berperan sebagai Tama Riyadi, seorang bos kriminal yang mengendalikan sebuah gedung apartemen yang dijadikan markas oleh para penjahat.

    Perannya sebagai Tama Riyadi begitu mencuri perhatian dengan akting yang penuh kharisma, menghidupkan karakter penjahat yang cerdas, licik, dan tak kenal ampun.

    Salah satu momen paling diingat dari film ini adalah ketika Tama Riyadi dengan santai menembak anak buahnya bernama Ari (Ananda George) setelah bermain dengan pistol kosong, menunjukkan betapa berbahayanya sosok tersebut.

    Sejak awal kemunculan Tama Riyadi, gerak-geriknya sudah menarik perhatian, menciptakan kesan mendalam tanpa harus mengikuti stereotip bos mafia klasik. Berbeda dari gambaran umum yang sering mengenakan pakaian serba hitam dengan rambut tersisir rapi, karakter Tama justru tampil dengan ciri khasnya sendiri, membuatnya lebih otentik dan tak terduga.

    Perannya dalam film tersebut membawa Ray menjadi pemenang dalam kategori Pemeran Pendukung Pria Terbaik pada Indonesian Movie Actors Awards (2013).

    Selain aktif sebagai aktor, Ray Sahetapy juga dikenal sebagai mentor bagi banyak aktor muda di Indonesia. Ia sering berbagi ilmu tentang seni peran dan mendorong generasi muda untuk lebih serius dalam mendalami dunia akting.

  • Profil Ray Sahetapy: Aktor Legendaris yang Konsisten di Dunia Peran

    Profil Ray Sahetapy: Aktor Legendaris yang Konsisten di Dunia Peran

    Jakarta, Beritasatu.com –  Dunia perfilman Indonesia kembali berduka dengan wafatnya aktor Ray Sahetapy (68 tahun) di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, pada Selasa (1/4/2025) malam.

    Ferenc Raymon Sahetapy atau yang lebih dikenal sebagai Ray Sahetapy (1 Januari 1957 – 1 April 2025) adalah seorang aktor senior Indonesia yang disegani. Ia dikenal karena perannya yang mendalam dan kompleks dalam berbagai film drama. Dengan karier yang berlangsung lebih dari empat dekade, Ray menjadi salah satu aktor terbaik di generasinya.

    Ray Sahetapy memulai debutnya di dunia film melalui Gadis (1980), garapan sutradara Nya’ Abbas Akup. Dalam film ini, ia beradu akting dengan Dewi Yull, yang kemudian menjadi istrinya.

    Selama kariernya, Ray membintangi berbagai film populer, termasuk:
     

    – Ponirah Terpidana (1983)
    – Tatkala Mimpi Berakhir (1987)
    – Jangan Bilang Siapa-Siapa (1990)
    – Noesa Penida (1988)
    – Secangkir Kopi Pahit (1985)
    – Kerikil-Kerikil Tajam (1985)
    – Opera Jakarta (1986) 

    Dikutip dari Wikipedia, Ray Sahetapy memegang rekor sebagai aktor dengan nominasi terbanyak di Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) tanpa pernah menang. Ia dinominasikan tujuh kali dalam kategori Aktor Terbaik.

    Ketika industri film Indonesia mengalami stagnasi pada era 1990-an, Ray Sahetapy tetap aktif di dunia seni peran. Ia mendirikan sanggar teater dan membentuk komunitas seni, berkontribusi pada perkembangan teater di Indonesia.

    Pada tahun 2006, ia kembali ke dunia film dengan membintangi Dunia Mereka. Pada tahun yang sama, ia terpilih sebagai salah satu ketua dalam kongres PARFI (Persatuan Artis Film Indonesia).

    Ray Sahetapy menghabiskan masa kecilnya di Panti Asuhan Yatim Warga Indonesia, Surabaya. Sejak remaja, ia bercita-cita menjadi aktor. Demi mewujudkan mimpinya, ia melanjutkan pendidikan di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) pada 1977, seangkatan dengan Deddy Mizwar dan Didik Nini Thowok.

    Ray Sahetapy menikah dengan Dewi Yull pada 16 Juni 1981. Pernikahan mereka sempat mendapat penolakan dari keluarga Dewi karena perbedaan agama. Pada 1992, Ray menjadi mualaf. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai empat anak, yaitu Giscka Putri Agustina Sahetapy (1982–2010), Rama Putra Sahetapy (1992), Surya Sahetapy (1994), dan Muhammad Raya Sahetapy (2000).

    Namun, pernikahan mereka berakhir pada 24 Agustus 2004 karena Dewi menolak poligami setelah Ray berniat menikah lagi dengan Sri Respatini Kusumastuti, seorang pengusaha kafe dan katering. Pada Oktober 2004, Ray resmi menikah dengan Sri.

    Selain aktif di dunia seni peran, Ray juga dikenal sebagai pemimpin Perhimpunan Seniman Nusantara.

    Ray Sahetapy bukan hanya aktor berbakat, tetapi juga sosok yang berkontribusi besar dalam dunia seni Indonesia. Keberaniannya dalam memilih peran yang menantang serta dedikasinya dalam dunia teater menjadikannya legenda di perfilman Indonesia.

    Kepergian Ray Sahetapy pada 1 April 2025 meninggalkan duka mendalam bagi industri film dan seni peran di Indonesia. Namun, karya-karyanya akan terus dikenang oleh generasi mendatang.
     

  • Penyakit Strok Jadi Penyebab Ray Sahetapy Meninggal

    Penyakit Strok Jadi Penyebab Ray Sahetapy Meninggal

    Jakarta, Beritasatu.com – Aktor senior Ray Sahetapy meninggal dunia hari ini, Selasa (1/4/2025). Penyebab meninggal Ray Sahetapy diduga akibat mengidap strok sejak Juni 2023.

    “Jadi sekitar 1,5 bulan lalu ayah terserang strok,” kata anak Ray Sahetapy, Rama Sahetapy dikutip dari channel YouTube pada 7 Agustus 2023.

    Rama Sahetapy menjelaskan, pada saat itu ayahnya sedang berada di rumah saudara.

    “Papa lagi di rumah saudara. Dia lagi tidur. Biasanya dibantu jalan, tiba-tiba ayah turun karena posisi ayah lagi di lantai dua dan semua saudara lagi di bawah,” jelasnya.

    “Ayah turun tiba-tiba dari tangga dan tanpa dipegangin, semua pada kaget. Ayah seperti orang kebingungan, dia duduk tiba-tiba bicara mulai susah, dan dibawa ke UGD,” ujarnya.

    Rama Sahetapy mengatakan, penyakit strok yang diidap ayahnya baru diketahui saat di rumah sakit.

    “Di rumah sakit itulah, dokter mengatakan kepada kami bahwa ternyata ayah terkena strok,” ungkapnya.

    “Jadi, ayah ada penyumbatan pada pembuluh darah di bagian otak,” lanjutnya.

    Rama mengakui, selama mendapat perawatan di rumah sakit akibat penyakit strok membuat kondisi tubuh Ray Sahetapy menjadi terbatas.

    “Bicara masih terbata-bata. Kalau mengingat masih agak susah. Kesulitan dalam berpikir,” tambahnya.

    Seperti diketahui, Kabar duka datang dari dunia hiburan Tanah Air. Aktor senior Ray Sahetapy dikabarkan meninggal dunia pada Selasa (1/4/2025) malam.

    Informasi ini disampaikan langsung oleh putranya, Surya Sahetapy, melalui unggahan di akun Instagram pribadinya. Surya membagikan foto kenangan bersama sang ayah dengan ucapan perpisahan penuh haru.

    “Selamat jalan ayah. We always cherish the memories of our time with you,” tulis Surya dalam unggahannya soal meninggalnya sang ayah, Ray Sahetapy.

  • Aktor Senior Ray Sahetapy Meninggal Dunia

    Aktor Senior Ray Sahetapy Meninggal Dunia

    Jakarta, Beritasatu.com – Kabar duka datang dari dunia hiburan Tanah Air. Aktor senior Ray Sahetapy dikabarkan meninggal dunia pada Selasa (1/4/2025) malam.

    Informasi ini disampaikan langsung oleh putranya, Surya Sahetapy, melalui unggahan di akun Instagram pribadinya. Surya membagikan foto kenangan bersama sang ayah dengan ucapan perpisahan penuh haru.

    “Selamat jalan ayah. We always cherish the memories of our time with you,” tulis Surya dalam unggahannya.

    Selain itu, Surya juga menitipkan salam untuk kakaknya, Gisca Putri Agustina Sahetapy, yang terlebih dahulu berpulang pada 2010 silam. “Titip salam cinta dan kangen ke Kak Gisca,” tambah putra Ray Sahetapy.

    Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi pasti mengenai penyebab meninggalnya aktor kawakan tersebut.

    Ray Sahetapy lahir pada 1 Januari 1957 dan dikenal sebagai salah satu aktor berbakat Indonesia. Sepanjang kariernya, ia membintangi banyak film layar lebar dan sinetron, meninggalkan jejak yang mendalam di industri perfilman nasional.

    Selamat jalan, Ray Sahetapy. Terima kasih atas karya dan dedikasi Anda untuk dunia seni peran Indonesia.