Tag: Ray Sahetapy

  • Kenang Ray Sahetapy, Fadli Zon: Seniman Paket Lengkap

    Kenang Ray Sahetapy, Fadli Zon: Seniman Paket Lengkap

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Kebudayaan Fadli Zon melayat aktor senior Ferenc Raymond Sahetapy atau Ray Sahetapy di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, pada Rabu (2/4/2025). Ia berada di lokasi selama 30 menit dan berbincang dengan keluarga almarhum.

    Fadli mengaku kehilangan sosok Ray Sahetapy, aktor berbakat yang sudah dikenalnya sejak awal 1990-an.

    “Saya mengucapkan belasungkawa kepada keluarga almarhum Bang Ray Sahetapy. Beliau adalah seniman dan budayawan yang sangat lengkap,” ujar Fadli usai melayat.

    Ia juga mengenang kebersamaannya dengan Ray Sahetapy di Oncor Studio, Jakarta Selatan, tempat mereka sering berdiskusi tentang perfilman.

    Di studio itu, Ray menginisiasi komunitas teater yang melahirkan banyak aktor, seniman, dan budayawan.

    “Kita sangat kehilangan sosok Bang Ray Sahetapy, aktor luar biasa dengan akting dan prestasi mengagumkan,” tambahnya.

    Fadli juga menyinggung karya-karya Ray yang luar biasa, seperti Gadis dan Secangkir Kopi Pahit. Ia mendoakan almarhum agar mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan.

    “Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi Allah Swt,” tutupnya saat melayat Ray Sahetapy.

  • Sudah seperti Saudara, Rina Hasyim Berduka Ditinggal Ray Sahetapy

    Sudah seperti Saudara, Rina Hasyim Berduka Ditinggal Ray Sahetapy

    Jakarta, Beritasatu.com – Aktris senior Rina Hasyim ikut berduka atas kepergian aktor Ray Sahetapy. Ia langsung datang melayat ke rumah duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, setelah mendengar kabar meninggalnya Ray.

    Aktris berusia 77 tahun itu mengaku kaget mendapat informasi mengenai meninggalnya Ray Sahetapy dari anaknya. Sebelumnya, ia memang mengetahui bahwa Ray tengah menjalani perawatan akibat sakit.

    Saya menganggap Ray seperti saudara sendiri karena kami pernah bermain film bersama, sutradaranya Teguh Karya,” ujar Rina Hasyim seusai melayat, Rabu (2/4/2025).

    Rina Hasyim mengenang sosok Ray Sahetapy sebagai pribadi yang menyenangkan. Ray juga memiliki hubungan baik dengan sesama aktor.

    “Orangnya sih asyik-asyik saja, enak-enak saja, Bukan satu umur ya, tetapi saya lebih tua. Kita kan sama-sama pemain (film),” kata dia.

    Bintang film Secangkir Kopi Pahit ini juga memuji bakat akting Ray Sahetapy yang sudah terasah sejak lama melalui dunia teater.

    Ray Sahetapy rencananya akan dimakamkan pada Jumat (4/4/2025) di TPU Tanah Kusir, Jakarta.

  • Ray Sahetapy Akan Disalatkan di Masjid Istiqlal sebelum Dimakamkan

    Ray Sahetapy Akan Disalatkan di Masjid Istiqlal sebelum Dimakamkan

    Jakarta, Beritasatu.com – Aktor Ray Sahetapy yang meninggal dunia pada Selasa (1/4/2025) akan dimakamkan di Jakarta pada Jumat (4/4/2025). Sebelum dimakamkan, jenazah pemilik nama lengkap Ferenc Raymond Sahetapy itu akan disalatkan di Masjid Istiqlal Jakarta.

    Hal itu diungkapkan oleh salah satu anak Ray Sahetapy, Muhammad Raya Sahetapy, dalam Instagram story pribadinya, dikutip Rabu (2/4/2025).

    “Almarhum disemayamkan di rumah duka Sentosa RSPAD dan akan dimakamkan pada Jumat setelah salat Jumat, dan almarhum akan disalati di Masjid Istiqlal pada Jumat nanti sebelum dimakamkan,” tulis Raya Sahetapy.

    Raya juga mengucapkan terimakasih atas ucaan duka cita dan juga doa untuk ayahnya. Almarhum rencananya akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

    Sebelumnya, Ray Sahetapy sempat berwasiat meminta dimakamkan di kampung halamannya di Sulawesi Tengah. Namun, keinginan tersebut untuk saat ini belum bisa dipenuhi. Anak-anak almarhum meminta agar ayah mereka dimakamkan di Jakarta agar lebih mudah untuk berziarah dan merawat makamnya.

    Meski demikian, keluarga tetap menghormati wasiat Ray Sahetapy dan berencana memindahkan makamnya ke Sulawesi Tengah.

    “Kami akan beri waktu sekitar 1-2 tahun. Sesuai dengan keinginan almarhum, setelah itu mungkin makamnya akan dipindahkan ke kampung halaman, tetapi masih melihat perkembangan ke depan,” jelas adik kandung Ray Sahetapy, Charly.

  • Aktor Senior Indonesia Ray Sahetapy Meninggal Dunia, Berikut Profilnya

    Aktor Senior Indonesia Ray Sahetapy Meninggal Dunia, Berikut Profilnya

    Liputan6.com, Bandung – Aktor senior Indonesia, Ray Sahetapy dikabarkan meninggal dunia pada Selasa (1/4/2025). Adapun kabar dukanya dibagikan oleh putranya Surya Sahetapy melalui sebuah unggahan di media sosial.

    “Selamat jalan, Ayah! @raysahetapy we always cherish the memories of our time with you. Titip salam cinta dan kangen ke kak Gisca!,” tulisnya (@suryasahetapy).

    Sebagai informasi, Adik Ray Sahetapy yaitu Charly Sahetapy menjelaskan bahwa kakaknya meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), Jakarta Pusat, pada usia 68 tahun.

    “Saya ucapkan terima kasih karena perhatian kalian ke Bang Ray yang saat ini kalian sudah tahu dia meninggal. Dia meninggal tadi malam 21.04 di RSPAD, di ruang ICU,” ucapnya.

    Pihaknya juga menceritakan kondisi Ray yang sudah sangat menurun sebelum dibawa ke rumah sakit. Kemudian, dia menuturkan kondisi kesehatan Ray sebelumnya dan kondisi fisik yang semakin kurus.

    “Sudah enggak sadar. Sebenarnya gini, Ray itu diabetes udah cukup lama dari 2017. Kemudian, mungkin kalian pernah lihat dia jalannya sudah enggak normal, tidak semangat seperti dulu-dulu lagi,” katanya.

    Selain itu, Charly menceritakan bahwa di bulan Maret 2025 Ray Sahetapy sempat mendapatkan perawatan di beberapa rumah sakit termasuk di antaranya di RSPAD dan Rumah Sakit Persahabatan.

    “Tanggal 3 (Maret) kita berusaha berobat lagi ke RSPAD, kami bawa ke rumah sakit yang di Rawamangun, Persahabatan itu. Dia sempat masuk ICU, sempat dirawat, sudah membaik,” ujarnya.

  • Aktor Senior Indonesia Ray Sahetapy Meninggal Dunia, Berikut Profilnya

    Ray Sahetapy Meninggal Dunia, Menekraf Riefky Sampaikan Belasungkawa – Page 3

    Ray Sahetapy memulai kariernya di dunia perfilman sejak tahun 1980 dengan membintangi film “Gadis”, berperan sebagai Jaka. Sejak saat itu, ia terus aktif dan konsisten membintangi berbagai judul film, menunjukkan bakat aktingnya yang luar biasa dan kemampuannya untuk menghidupkan setiap karakter yang diperankannya.

    Ia dikenal karena kemampuannya memerankan karakter yang kompleks, termasuk peran antagonis yang seringkali menjadi ciri khasnya.

    Tidak hanya di kancah perfilman nasional, Ray Sahetapy juga pernah membintangi film internasional, seperti “Captain America: Civil War” (2016). Hal ini menunjukkan kualitas aktingnya yang diakui secara internasional.

    Selain itu, ia juga membintangi film-film populer Indonesia seperti “The Raid”, “Chrisye”, dan “Ponirah Terpidana”, semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu aktor terbaik Indonesia.

    Prestasi Ray Sahetapy di dunia perfilman sangat gemilang. Ia tercatat telah tujuh kali dinominasikan dalam Festival Film Indonesia (FFI), enam di antaranya untuk kategori aktor terbaik. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) 56.

  • Kenang Ray Sahetapy, Dennis Adhiswara Kehilangan Teman Nongkrong

    Kenang Ray Sahetapy, Dennis Adhiswara Kehilangan Teman Nongkrong

    Jakarta, Beritasatu.com – Sutradara Dennis Adhiswara melayat aktor legendaris Ferenc Raymond Sahetapy atau Ray Sahetapy di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Dennis kehilangan sosok Ray, teman nongkrong-nya.

    “Ya awalnya saya respek banget beliau sebagai mentor, tetapi seiring waktu ada sesuatu yang spesial. Beliau tidak cuma seorang mentor saja, tetapi juga teman nongkrong yang asyik ternyata,” ungkap Dennis Adhiswara seusai melayat Ray Sahetapy di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Rabu (2/4/2025).

    Dennis Adhiswara menjelaskan kedekatannya dengan aktor berusia 68 tahun itu. Pada 2015, Dennis diajak bergabung Asosiasi Persatuan Artis Film Indonesia 1956 (Parfi 56) oleh almarhum.

    Ia menyampaikan, semasa hidupnya, Ray Sahetapy sering berbagi cerita banyak hal. Mulai dari pembahasan konsep negara, karier, kemanusiaan hingga cinta.

    “Bisa dibilang dia tuh adalah sosok om keren yang saya rasa semua orang pasti ingin punya. Bayangin saja, beliau diajak TikTok mau. Pas awal-awal diajak main board game juga mau dan sih senang banget bisa mengenal beliau,” ujar Dennis.

    Hal yang paling Dennis ingat saat berbincang dengan aktor legendaris itu, dia jadi mengetahui bagaimana sosok wanita dan negara Indonesia.

    “Namun, ada satu yang saya senang dari dia sih. Banyak hal tentang bagaimana misteriusnya wanita, bagaimana, negara kita itu begitu kuat, bagaimana perfilman Indonesia dan seniman itu adalah salah satu ruas tulang punggung bangsa,” tuturnya.

    Dennis menuturkan, terakhir bertemu dengan Ray Sahetapy pada 2023. Selama Ray sakit, Dennis hanya bisa melakukan panggilan video.

    “Jadi buat seluruh keluarga Om Ray Sahetapy, saya berdoa terbaik dari saya dan keluarga. Semoga bisa dikuatkan dalam kondisi seperti ini dan buat Om Ray, kapan-kapan kita nge-wine lagi om,” kata Dennis Adhiswara dengan nada bergetar.

  • Keluarga Tunda Wasiat Ray Sahetapy untuk Dimakamkan di Sulteng

    Keluarga Tunda Wasiat Ray Sahetapy untuk Dimakamkan di Sulteng

    Jakarta, Beritasatu.com –  Wasiat Ray Sahetapy untuk dimakamkan di Sulawesi Tengah ternyata belum bisa langsung dipenuhi oleh keluarganya. Meski semasa hidupnya almarhum telah berulang kali menyampaikan keinginannya itu, pihak keluarga memutuskan untuk sementara memakamkannya di Jakarta.

    Adik kandung Ray Sahetapy, Charly Sahetapy, menjelaskan bahwa sang aktor ingin dimakamkan di kampung halamannya karena alasan keluarga. “Kita punya keluarga besar Sahetapy Nelwan. Nelwan itu Manado, Sahetapy Ambon. Ada makam khusus keluarga di sana, dari kakek nenek hingga orang tua kami dimakamkan di situ. Dia juga ingin dimakamkan di sana,” ujar Charly di Rumah Duka Sentosa (Gatot Subroto), Jakarta Pusat, Rabu (2/4/2025). 

    Keinginan itu, kata Charly, bukan hanya disampaikan sekali dua kali, melainkan berkali-kali sebelum almarhum meninggal dunia. “Dia selalu bilang, ‘saya nanti akan kembali di sini.’ Itu sudah berulang kali ia sampaikan ke saudara-saudara,” lanjutnya.

    Karangan bunga untuk Ray Sahetapy di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Rabu, 2 April 2025. – (Beritasatu.com/Sella Rizky)

    Namun, wasiat Ray Sahetapy harus ditunda karena anak-anak almarhum meminta agar ayah mereka dimakamkan lebih dekat, yakni di TPU Tanah Kusir, Bintaro, Jakarta Selatan, pada Jumat (4/4/2025). “Anak-anaknya ingin makam ayah mereka berada di Jakarta agar lebih mudah untuk berziarah dan merawatnya,” ungkap Charly.

    Meski demikian, keluarga tetap berkomitmen untuk menghormati wasiat Ray Sahetapy dengan berencana memindahkan makamnya ke Sulawesi Tengah di masa mendatang. Hanya saja, rencana itu tidak akan dilakukan dalam waktu dekat.

    “Kami akan beri waktu sekitar satu sampai dua tahun. Setelah itu, sesuai dengan keinginannya, mungkin makamnya akan dipindahkan ke kampung halaman. Tapi semua masih melihat perkembangan ke depan,” jelas Charly.

    Dengan keputusan  wasiat Ray Sahetapy ini, keluarga berusaha menyeimbangkan antara menghormati keinginan almarhum dan mempertimbangkan keinginan anak-anaknya. “Dua tahun bukan waktu yang sebentar. Kami akan melihat dahulu bagaimana nanti. Untuk saat ini, kami mengikuti permintaan anak-anaknya lebih dahulu,” pungkasnya.

  • Tunggu Kedatangan Anak, Pemakaman Ray Sahetapy Digelar Jumat

    Tunggu Kedatangan Anak, Pemakaman Ray Sahetapy Digelar Jumat

    Jakarta, Beritasatu.com – Aktor legendaris Indonesia, Ferenc Raymond Sahetapy, yang lebih dikenal sebagai Ray Sahetapy, meninggal dunia pada Selasa, 1 April 2025. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan kerja, dan penggemar.

    Charles Sahetapy, adik kandung Ray, mengungkapkan bahwa sang aktor akan dimakamkan pada Jumat (4/4/2025) di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Meskipun demikian, waktu pemakaman masih menunggu kepulangan anaknya, Surya Sahetapy, yang sedang berada di Amerika Serikat dan dijadwalkan tiba pada Kamis malam.

    “Iya, menunggu Surya,” ujar Charles Sahetapy saat ditemui di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Rabu (2/4/2025).

    Selain itu, pihak keluarga, termasuk adik-adik Ray yang tinggal di Surabaya dan Donggala, juga akan hadir dalam pemakaman tersebut. Ray Sahetapy sendiri merupakan anak keempat dari sembilan bersaudara.

    Charles Sahetapy mengenang Ray sebagai sosok yang humoris dan selalu totalitas dalam bekerja. Ia juga menceritakan kenangan-kenangan lucu bersama sang kakak, salah satunya saat Ray lebih suka bercanda dengan orang-orang yang mengajaknya berfoto di rumah sakit.

    “Pas saya bawa ke rumah sakit dia, orang-orang kan sering minta foto susternya lah, dokternya lah, tetapi dia lebih ganteng maksudnya nunjuk saya hahaha,” kenang Charles sambil tertawa.

    “Ah ada-ada saja kamu, saya bilang gitu,” tambahnya.

    Sepanjang kariernya, Ray Sahetapy dikenal sebagai salah satu aktor terbaik di Indonesia. Ia pernah tujuh kali dinominasikan di Festival Film Indonesia (FFI), dengan enam di antaranya untuk kategori aktor terbaik.

    Pada 2023, kondisi kesehatan Ray Sahetapy mulai menurun akibat strok. Meski sempat mendapatkan perawatan medis intensif, kondisinya terus memburuk dalam beberapa bulan terakhir. Beberapa film terakhir Ray Sahetapy, antara lain Lokananta (2024), Jin Khodam dan Kutukan Peti Mati (2023), Sebelum Iblis Menjemput (2018 dan 2020), Nagabonar Reborn (2019), dan Comic 8: Casino Kings (2015).

  • Tak Banyak yang Tahu! Inilah 103 Film yang Dibintangi Ray Sahetapy

    Tak Banyak yang Tahu! Inilah 103 Film yang Dibintangi Ray Sahetapy

    Jakarta, Beritasatu.com – Dunia perfilman Indonesia kehilangan salah satu aktor terbaiknya, Ray Sahetapy, yang meninggal dunia pada Selasa (1/4/2025) di usia 68 tahun.

    Sejak 2023, ia telah berjuang melawan penyakit strok. Kepergiannya meninggalkan duka yang mendalam, mengingat kontribusinya yang besar dalam industri hiburan Tanah Air.

    Perjalanan karier Ray Sahetapy di dunia film dimulai dengan perannya dalam Gadis (1980). Sejak itu, ia terus berkiprah di dunia perfilman, membangun reputasi sebagai aktor berbakat dengan karakter yang kuat.

    Sepanjang kariernya, Ray tercatat telah menerima tujuh nominasi Piala Citra di Festival Film Indonesia, enam di antaranya dalam kategori Aktor Terbaik, menjadikannya salah satu aktor dengan nominasi terbanyak tanpa kemenangan.

    Berikut adalah daftar film layar lebar yang pernah dibintangi oleh Ray Sahetapy:

    Daftar Film yang Diperankan Ray Sahetapy

    1980-an

    Gadis (1980)Sejuta Serat Sutera (1981)Dukun Ilmu Hitam (1981)Kabut Ungu di Bibir Pantai (1981)Tapak-Tapak Kaki Wolter Monginsidi (1982)Ponirah Terpidana (1983)Cinta Semalam (1983)Darah dan Mahkota Ronggeng (1983)Hati Seorang Wanita (1984)Pelangi di Balik Awan (1984)Kabut Perkawinan (1984)Kerikil-Kerikil Tajam (1984)Tirai Kasih (1984)Secangkir Kopi Pahit (1984)Sebening Kaca (1985)Opera Jakarta (1985)Melintas Badai (1985)Cinta yang Terjual (1986)Secawan Anggur Kebimbangan (1986)Di Balik Dinding Kelabu (1986)Pesona Natalia (1986)7 Manusia Harimau (1986)Tahu Sama Tahu (1986)Tatkala Mimpi (1987)Harga Diri (1987)Mekar Diguncang Prahara (1987)Luka di Atas Luka (1987)Noesa Penida (1988)Kanan Kiri OK (1989)Giliran Saya Mana (1989)Api Cemburu (1989)Cas Cis Cus (1989)

    1990-an

    Kanan Kiri OK 2 (1990)Nona Manis (1990)Jangan Bilang Siapa-Siapa (1990)Kanan Kiri OK III (1990)Sejak Cinta Diciptakan (1990)Curi-Curi Kesempatan (1990)

    2000-an

    Dunia Maya (2006)Terowongan Casablanca (2007)Jakarta Undercover (2007)The Wall (2007)Mereka Bilang Saya Monyet! (2008)Mengaku Rasul: Sesat (2008)Anak Ajaib (2008)Jagad X Code (2009)Terowongan Rumah Sakit (2009)Rasa (2009)Identitas (2009)

    2010-2015

    Jinx (2010)Bahwa Cinta Itu Ada (2010)Akibat Pergaulan Bebas (2010)Demi Dewi (2010)Mudik Lebaran (2011)Dilema (2012)The Raid (2012)Sang Martir (2012)Loe Gue End (2012)Air Terjun Pengantin (2013)True Heart (2013)Hari Ini Pasti Menang (2013)Finding Srimulat (2013)Crazy Love (2013)Merry Go Round (2013)Make Money (2013)Eyang Kubur (2013)Pukulan Maut (2014)Killers (2014)Sepatu Dahlan (2014)Runaway (2014)Negeri Tanpa Telinga (2014)Haji Backpacker (2014)Mantan Terindah (2014)Salah Bodi (2014)Kukejar Cinta ke Negeri Cina (2014)Erau Kota Raja (2015)Bulan di Atas Kuburan (2015)Comic 8: Casino Kings Part 1 (2015)

    2016-2020

    I Am Hope (2016)Jingga (2016)Comic 8: Casino Kings Part 2 (2016)Romansa: Gending Cinta di Tanah Turki (2016)Raksasa dari Jogja (2016)Captain America: Civil War (2016)Pacarku Anak Koruptor (2016)Mimpi Anak Pulau (2016)Ini Kisah Tiga Dara (2016)Spy in Love (2016)Senjakala di Manado (2016)Gerbang Neraka (2017)Chrisye (2017)Insya Allah Sah 2 (2018)Sebelum Iblis Menjemput (2018)The Origins of Santet (2018)Keira, Kisah Gadis dengan Tujuh Kepribadian (2018)Boundless Love (2019)Nagabonar Reborn (2019)Darah Daging (2019)Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2 (2020)100 Persen Halal (2020)

    2023-2024

    Jin Khodam (2023)Kutukan Peti Mati (2023)Lokananta (2024)

    Dengan gaya aktingnya yang khas dan penuh penghayatan, Ray Sahetapy berhasil menciptakan berbagai karakter yang melekat di hati penonton. Warisannya dalam dunia perfilman Indonesia akan selalu dikenang dan menjadi inspirasi bagi generasi penerus.

  • Mengungkap Peran Ray Sahetapy dalam Film Captain America: Civil War

    Mengungkap Peran Ray Sahetapy dalam Film Captain America: Civil War

    Jakarta, Beritasatu.com – Dunia perfilman Indonesia berduka atas kepergian aktor senior Ray Sahetapy yang meninggal dunia pada Selasa (1/4/2025). Berita duka tersebut diumumkan oleh putranya, Surya Sahetapy, melalui postingan di akun Instagram pribadinya.

    Ferenc Raymon Sahetapy, atau yang lebih dikenal sebagai Ray Sahetapy, adalah salah satu aktor terbaik Indonesia. Kariernya di dunia akting berlangsung lebih dari empat dekade.

    Ia dikenal karena kepiawaiannya dalam memerankan berbagai karakter kompleks di film-film drama. Dedikasi dan bakatnya membuatnya dihormati oleh banyak kalangan di industri perfilman.

    Salah satu pencapaian menarik dalam kariernya adalah keterlibatannya dalam film internasional Captain America: Civil War (2016). Kehadirannya di produksi Marvel ini sempat menjadi sorotan publik setelah cuplikan adegannya beredar di media sosial.

    Namun, setelah film dirilis, banyak yang menyadari bahwa adegannya tidak muncul di layar karena dipotong dalam tahap penyuntingan akhir.

    Peran Ray Sahetapy dalam Film Captain America: Civil War

    Dalam film tersebut, Ray Sahetapy memerankan seorang auctioneer atau pemimpin lelang. Meskipun banyak yang meragukan keterlibatannya, ia menegaskan bahwa dirinya benar-benar menjalani proses syuting.

    “Saya senang bisa membuktikan bahwa itu hasil kerja saya, bahwa saya benar-benar syuting di sana,” ungkap Ray dalam sebuah wawancara pada tahun 2020.

    Banyak teman-temannya yang penasaran dengan keterlibatannya dalam proyek Marvel dan bertanya mengenai pengalamannya saat syuting.

    “Beberapa teman juga bertanya, ‘Kapan syutingnya?’ Tapi ya sudahlah, fan Marvel sudah tahu,” tambahnya.

    Awalnya, Ray Sahetapy sempat dipertimbangkan untuk memerankan karakter Zemo. Namun, sutradara Joe Russo mengungkapkan bahwa adegan Ray sebagai auctioneer harus dihapus karena perubahan dalam penyampaian cerita.

    Dalam sebuah wawancara di Singapura pada 21 April 2016, Joe Russo menjelaskan bahwa mereka perlu menulis ulang adegan perkenalan karakter Zemo agar lebih jelas bagi penonton. Sayangnya, keputusan ini membuat adegan yang melibatkan Ray harus ditiadakan.

    Joe Russo menjelaskan bahwa Ray Sahetapy adalah aktor yang luar biasa dan telah dipilih secara khusus untuk peran tersebut. Awalnya, Ray seharusnya muncul dalam satu adegan bersama Zemo, tetapi terdapat beberapa perubahan dalam penyampaian cerita.

    Setelah melalui tahap screening, tim produksi memutuskan untuk mengubah adegan perkenalan Zemo agar lebih mudah dipahami oleh penonton, sehingga adegan yang melibatkan Ray akhirnya dihapus.

    Pencapaian Lain dalam Karier Akting Ray Sahetapy

    Meskipun perannya di Captain America: Civil War tidak sampai ke layar lebar, pengalaman Ray Sahetapy tetap menjadi kebanggaan bagi perfilman Indonesia. Sebelumnya, Ray juga dikenal lewat perannya yang ikonik sebagai Tama Riyadi dalam film The Raid (2011).

    Karakter bos kriminal yang ia perankan sukses mencuri perhatian dan memberikan warna tersendiri dalam perfilman aksi Indonesia. Berkat aktingnya yang memukau, ia berhasil memenangkan kategori Pemeran Pendukung Pria Terbaik di Indonesian Movie Actors Awards 2013.

    Ray Sahetapy meninggalkan warisan besar dalam dunia perfilman Indonesia. Dedikasi serta kontribusinya akan selalu dikenang oleh para penggemar dan generasi penerus industri film Tanah Air.