Tag: Ray Sahetapy

  • Diantar Keluarga, Jenazah Ray Sahetapy Disalatkan di Masjid Istiqlal

    Diantar Keluarga, Jenazah Ray Sahetapy Disalatkan di Masjid Istiqlal

    Jakarta, Beritasatu.com – Setelah berada di Rumah Duka Sentosa RSPAD, jenazah aktor legendaris Ray Sahetapy dibawa ke Masjid Istiqlal untuk disalatkan. Rencananya, jenazah akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

    Berdasarkan pantauan Beritasatu.com, Jumat (4/4/2025), suasana duka masih menyelimuti keluarga besar almarhum Ray Sahetapy, yang dikenal sebagai Ferenc Raymond Sahetapy.  Keluarga dan kerabatnya berkumpul di Rumah Duka Sentosa RSPAD Jakarta Pusat untuk memberikan penghormatan terakhir.

    Dengan menggunakan mobil jenazah, almarhum Ray Sahetapy diantar oleh keluarga dan kerabat menuju Masjid Istiqlal untuk disalatkan.

    Prosesi salat jenazah dijadwalkan berlangsung sebelum jenazah dibawa ke tempat pemakaman umum (TPU) Tanah Kusir di Jakarta Selatan untuk dimakamkan.

    Seperti diketahui, Ray Sahetapy meninggal dunia akibat komplikasi stroke dan diabetes, dikenal sebagai salah satu aktor legendaris Indonesia.

    Sepanjang kariernya, Ray Sahetapy telah membintangi sejumlah film ikonik, seperti Pengkhianatan G30S/PKI, Jakarta Undercover, dan The Raid.

  • Raya Sahetapy Ungkap Pilih Masjid Istiqlal untuk Salatkan Ayahnya

    Raya Sahetapy Ungkap Pilih Masjid Istiqlal untuk Salatkan Ayahnya

    Jakarta, Beritasatu.com – Putra aktor senior Ray Sahetapy, Raya Sahetapy menjelaskan alasan pemilihan Masjid Istiqlal sebagai tempat disalatkannya jenazah ayahnya sebelum dimakamkan di TPU Tanah Kusir.

    Pemilihan Istiqlal ini ternyata berkaitan dengan perjalanan hidup mendiang Ray Sahetapy.

    “Jadi, ayah itu memeluk agama Islam pada 1982 saat menikah dengan ibu (Dewi Yull). Proses mualafnya dilakukan di Masjid Istiqlal. Oleh karena itu, kami memilih Istiqlal sebagai tempat doa untuknya, alhamdulillah,” ujar Raya Sahetapy dikutip dari channel YouTube, Jumat (4/4/2025).

    Raya kemudian menjelaskan tentang prosesi pemakaman yang akan dilakukan keluarga untuk mendiang Ray Sahetapy. 
    “Rencananya, kami akan berangkat pukul 10.00 WIB ke Masjid Istiqlal. Setelah salat Jumat, akan dilaksanakan salat gaib untuk mendoakan almarhum ayah,” tambahnya.

    Ia juga menyebutkan, prosesi di Istiqlal diperkirakan akan selesai sekitar pukul 13.30 WIB. Setelah itu, rombongan akan bergerak menuju TPU Tanah Kusir untuk pemakaman.

    Terkait pemilihan TPU Tanah Kusir sebagai tempat pemakaman sementara, Raya mengungkapkan bahwa keputusan ini diambil untuk efisiensi waktu dan proses pemakaman.

    Meski mendiang Ray Sahetapy sebelumnya berwasiat untuk dimakamkan di makam keluarga yang ada di Palu, pertimbangan logistik membuat pemakaman sementara dilakukan di Jakarta.

    “Sebenarnya almarhum ingin dimakamkan di makam keluarga di Palu, tetapi agar prosesi berjalan lancar dan cepat, kami memutuskan untuk memakamkan beliau di TPU Tanah Kusir terlebih dahulu. Setelah 1-2 tahun, rencananya akan dipindahkan ke Palu,” tutup putra Ray Sahetapy, Raya Sahetapy soal pemilihan Masjid Istiqlal yang menjadi tempat doa untuk ayahnya sebelum dimakamkan.

  • Dia Teman Diskusi yang Menyenangkan

    Dia Teman Diskusi yang Menyenangkan

     

    JAKARTA – Aktor senior dan politisi, Deddy Mizwar, turut melayat ke rumah duka mendiang Ray Sahetapy di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis, 3 April.

    Mengenang sosok Ray Sahetapy, aktor kawakan yang juga eks Wakil Gubernur Jawa Barat itu menyebut almarhum sudah menjadi teman diskusinya sejak lama.

    “Ya, kita ada kenangan, kita sebagai teman diskusi yang menyenangkan,” kata Deddy Mizwar.

    Diskusi dengan Ray, kata Deddy, tidak melulu berakhir dengan kesepakatan. Namun begitu, diskusi yang dilalui selalu berjalan menarik.

    “Kita juga enggak ngotot-ngototan begitu, ada yang kita sepaham dan sepakat, ada juga yang enggak. Tapi sebagai teman diskusi ya menarik,” ujarnya.

    Sebagai orang yang sama-sama dibesarkan di dunia film, Deddy juga membagikan pengalamannya bekerja dengan mendiang Ray. Mereka pernah bermain bersama di beberapa film.

    “Saya main banyak film dengan dia, ada film yang bagus, ada juga film ecek-ecek. Banyak, ada film komedi maupun film yang lebih serius,” kata Deddy.

    Mengenai perjumpaan terakhirnya dengan almarhum, Deddy mengatakan, ia pernah datang menjenguk ketika Ray jatuh sakit beberapa bulan lalu.

    “Beberapa bulan lalu, saya dan teman-teman menjenguk di rumahnya, ramai-ramai di Kelapa Gading. Dia sudah lupa-lupa ingat, sudah amnesia, susah komunikasi. Karena sudah begitu, kita berdoa saja, karena sudah sulit kembali seperti sedia kala kan,” pungkasnya.

  • Bukan Cuma Aktor, Ray Sahetapy Juga Sosok yang Nasionalis dan Pengagum Bung Karno

    Bukan Cuma Aktor, Ray Sahetapy Juga Sosok yang Nasionalis dan Pengagum Bung Karno

     

    JAKARTA – Kepergian aktor kawakan Ray Sahetapy yang meninggal dunia pada Selasa, 1 April malam, menjadi duka untuk banyak orang. Bukan hanya dari dunia film dan teater, tapi juga bagi mereka yang berasal dunia politik.

    Trimedya Panjaitan dan Gusti Randa adalah beberapa politikus yang datang melayat mendiang Ray Sahetapy di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis, 3 April.

    Trimedya yang sudah mengenal Ray Sahetapy cukup lama mengatakan, sosok almarhum bukan hanya sekedar aktor biasa. Politikus PDI Perjuangan itu menilai Ray sebagai sosok yang nasionalis.

    “Bang Ray ini enak diajak ngobrol. Dan bagi saya sendiri, Bang Ray ini nasionalis,” kata Trimedya.

    “Dia juga salah satu pengagum Bung Karno. Kalau hari-hari besar (nasional), dia kirim (pesan lewat) Whatsapp juga, kayak di Hari Proklamasi atau Hari Pemuda,” lanjutnya.

    Bagi politikus 58 tahun itu, Ray Sahetapy adalah aktor yang langka, bukan hanya serius dalam pekerjaannya sebagai insan seni, namun juga menaruh perhatian khusus kepada bangsa dan negara.

    “(Ray Sahetapy) sama kayak Roy Marten, yang menurut saya nasionalismenya cukup tinggi. Jadi, kita sangat kehilangan,” katanya.

    Trimedya juga mendoakan agar mendiang Ray diterima di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan.

    “Mudah-mudahan Bang Ray ini husnul khotimah, dan keluarga yang ditinggalkan bisa kuat menghadapi cobaan ini,” ujar Trimedya.

    “Kita udah lama lihat dia sakit, mungkin bagi Tuhan ini yang terbaik,” tandasnya.

  • Top 3 News: Aktor Senior Ray Sahetapy Berpulang, Ucapan Duka Datang dari Menbud dan Dasco DPR – Page 3

    Top 3 News: Aktor Senior Ray Sahetapy Berpulang, Ucapan Duka Datang dari Menbud dan Dasco DPR – Page 3

    Peristiwa kebakaran terjadi di permukiman warga kawasan Pasir Gunung Selatan, Depok. Peristiwa kebakaran sempat membuat panik warga yang berusaha memadamkan api dan berhasil dijinakan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok.

    Ketua RT2/1 Pasir Gunung Selatan, Rizal Nasuhi membenarkan akan peristiwa kebakaran yang terjadi sekitar pukul 09.00 WIB.

    Saat kejadian kebakaran, aktivitas warga di lingkungannya berjalan dengan normal dan masih dalam kondisi perayaan hari raya Idul Fitri.

    “Namun sekitar pukul 09.00 WIB, terjadi peristiwa kebakaran di lingkungan kami,” ujar Rizal, Rabu (2/4/2025).

    Rizal menjelaskan, kebakaran berawal dari salah seorang rumah warga yang memiliki rumah dua lantai. Penghuni rumah yang terdiri dari tiga orang, berusaha memadamkan api yang berasal dari salah satu ruangan.

     

    Selengkapnya…

  • Ray Sahetapy Sempat Berwasiat Ingin Dimakamkan di Sulawesi

    Ray Sahetapy Sempat Berwasiat Ingin Dimakamkan di Sulawesi

    JAKARTA – Mendiang Ray Sahetapy akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan pada Jumat, 4 April.

    Namun adik Ray Sahetapy, Charly Sahetapy, mengatakan kakaknya sebetulnya ingin dimakamkan di kampung halamannya di Sulawesi Tengah.

    “Anak-anak soalnya yang minta untuk dimakamkan di sini. Iya, benar dia yang minta (dimakamkan di Sulawesi). Jadi, itu udah lama,” kata Charly Sahetapy di Rumah Duka Sentosa, Senen, Jakarta Pusat, Rabu, 2 April.

    “Karena kita punya keluarga Sahetapy Nelwan. Nelwan itu Manado. Sahetapy Ambon. Ada makam khusus kita ada di sana. Dari kakek nenek saya, kemudian ayah ibu saya di situ. Dia minta juga (dimakamin) di situ,” lanjutnya.

    Sebelum meninggal, Ray Sahetapy sempat beberapa kali menyampaikan keinginannya untuk kembali ke sana.

    “Dan ‘saya nanti akan kembali di sini’. Udah berulang-ulang sama saudara-saudara dia ngomong juga gitu. Tapi anak-anaknya, mereka juga kepengin nanti bersihin kuburannya,” tutur Charly.

    Tapi pihak keluarga memberikan waktu bagi anak-anak Ray Sahetapy untuk merawat makamnya di Jakarta sebelum nantinya dipindahkan ke Sulawesi.

    “Oke deh, kita kasih waktu 1-2 tahun (dimakamkan di Tanah Kusir). Nanti sesuai dengan amanah dia, mungkin kita akan pindahin ke sana. Mungkin ya, nanti dilihat perkembangan,” bebernya.

    “2 tahun kan cukup lama. Jadi, kita lihat perkembangan itu. Jadi kita tetap masih ikuti apa keinginan anak-anaknya dulu,” pungkasnya.

  • Ray Sahetapy Dimakamkan di Tanah Kusir, Disalatkan di Masjid Istiqlal

    Ray Sahetapy Dimakamkan di Tanah Kusir, Disalatkan di Masjid Istiqlal

    Jakarta, Beritasatu.com – Putra dari almarhum Ray Sahetapy, Muhammad Raya Sahetapy, memberikan penjelasan terkait pemakaman sang ayah yang akan dilakukan pada hari Jumat (4/4/2025) di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

    Raya Sahetapy mengungkapkan, jenazah Ray Sahetapy akan disalatkan terlebih dahulu di Masjid Istiqlal setelah Salat Jumat, sebelum dimakamkan di TPU Tanah Kusir.

    “Jadi jenazah ayah akan dimakamkan setelah Salat Jumat di Masjid Istiqlal. Ayah akan disalatkan terlebih dahulu,” ujar Raya Sahetapy dikutip dari channel YouTube, Rabu (2/4/2025).

    Raya menjelaskan, alasan pemakaman baru dapat dilakukan pada hari Jumat adalah karena pihak keluarga masih menunggu kedatangan kakaknya yang berada di Amerika Serikat.

    “Kenapa hari Jumat? Karena kami masih harus menunggu kakak dari Amerika, sehingga baru bisa melakukan pemakaman pada hari Jumat,” lanjutnya.

    Selain itu, Raya juga membeberkan permintaan terakhir dari ayahnya terkait pemakaman. Meski Ray Sahetapy ingin dimakamkan di Palu, tepatnya di makam keluarga Sahetapy di Sibowi, Palu, keluarga memutuskan untuk mengikuti prosesi pemakaman secara Islam di Jakarta.

    “Permintaan ayah itu adalah untuk dimakamkan di Palu, karena ada makam keluarga di sana. Namun, karena mengikuti aturan agama Islam, jenazah harus segera dimakamkan,” tambah Raya.

    Meski begitu, Raya menambahkan keluarga berencana untuk memindahkan jenazah Ray Sahetapy ke Palu setelah satu hingga dua tahun.

    “Mungkin setelah satu atau dua tahun, baru jenazah akan dipindahkan ke Palu,” tutup Raya Sahetapy soal pemakaman sang ayah, Ray Sahetapy.

  • Ray Sahetapy Dimakamkan Jumat, Usai Anak Ketiga Tiba di Indonesia

    Ray Sahetapy Dimakamkan Jumat, Usai Anak Ketiga Tiba di Indonesia

    JAKARTA – Adik mendiang Ray Sahetapy, Charly Sahetapy menuturkan kalau jenazah Ray dimakamkan pada Jumat 4 April, usai anak ketiga sang kakak, Surya Sahetapy tiba di Indonesia. Diketahui kalau saat ini Surya tengah berada di Amerika Serikat usai menjalani pendidikan di sana.

    Saat ini, jenazah Ray Sahetapy tengah disemayamkan di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto sejak Selasa, 1 April.

    “Rencana (pemakaman) karena menunggu anaknya yang dari Amerika si Surya rencana hari Kamis mungkin jam 10 malam dia tiba,” ujar Charly di Rumah Duka Sentosa, Senen, Jakarta Pusat, Rabu, 2 April.

    Oleh karena itu direncanakan kalau jenazah Ray akan dimakamkan pada hari Jumat, 4 April di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Untuk detail waktunya akan diinformasikan menyusul.

    “Di hari Jumat akan dimakamkan hari Jumat di Tanah Kusir. Jamnya saya nggak tahu jam berapa karena yang urus pemakamannya anaknya si Rama ya,” kata Charly.

    Sebelumnya Charly menuturkan kalau kakaknya meninggal dunia akibat komplikasi usai satu bulan dirawat di rumah sakit.

    “Dia (meninggal karena) komplikasi, dia tanggal 3 (Maret) masuk rumah sakit, saya yang bawa ke rumah sakit kemudian diperiksa sana sini emang udah waktunya. Sudah diusahakan supaya dia sembuh tapi Tuhan punya rencana lain, dia akhirnya balik kembali,” ungkapnya.

  • Berduka, Menteri Ekraf Kenang Ray Sahetapy Sosok Aktor Senior Paling Populer dan Dihormati

    Berduka, Menteri Ekraf Kenang Ray Sahetapy Sosok Aktor Senior Paling Populer dan Dihormati

    TRIBUNJAKARTA.COM – Menteri  Ekonomi Kreatif / Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya turut mengucapkan belasungkawa yang mendalam atas kepergian aktor kawakan Ray Sahetapy.

    Ray Sahetapy meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat pada Selasa (1/4/2025) malam.

    Ray Sahetapy berpulang akibat sakit yang telah dideritanya selama dua tahun terakhir.

    “Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Turut berduka cita yang mendalam. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran,” kata  Menekraf Riefky dalam keterangan tertulis, Rabu (2/4/2025).

    Menekraf Riefky mengenang almarhum sebagai sosok aktor senior yang mempunyai bakat luar biasa, paling populer dan dihormati di generasinya selama 40 tahun ini. 

    Sosok yang sering memerankan pria kompleks dengan karakter antagonis.

    “Almarhum dikenal sebagai aktor dengan nominasi terbanyak pada Festival Film Indonesia (FFI) dengan tujuh kali dinominasikan dan enam di antaranya dinominasikan dengan kategori aktor terbaik. Di kancah internasional, almarhum berkesempatan berperan dalam film Captain America: Civil War pada 2016, lalu film The Raid, Chrisye, hingga Ponirah Terpidana. Selamat jalan Bang Ray Sahetapy, semoga husnulkhatimah,” ucap Menekraf Riefky

    Diketahui, Ray Sahetapy meninggal dunia pada Selasa (1/4/2025) di usia 68 tahun. 

    Ray Sahetapy menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

    Sang anak, Raya Sahetapy mengungkap bahwa ayahnya itu sempat kritis sebelum akhirnya meninggal dunia.

    “Sebenarnya ayah udah masuk rumah sakit itu dari tanggal 11 kemarin,” ujar Raya, dikutip dari YouTube Cumicumi, Rabu (2/4/2025).

    “Tanggal 12 sempat drop, tapi sempat balik ke ruangan biasa, sempat membaik kondisinya.”

    “Namun kemarin tiba-tiba drop lagi dan akhirnya kembali ke pangkuan Tuhan Yang Maha Esa,” paparnya.

    Raya Sahetapy pun cerita jika sang ayah sudah kangen dengan mendiang putri sulungnya, Gisca Putri Sahetapy.

    “Terakhir beliau udah kangen sama almarhumah kakak,” ucapnya.

    Lebih lanjut, Raya mengungkap pesan almarhum kepada anak-anaknya.

    Ia selalu mengingat pesan Ray Sahetapy agar tetap menjadi orang baik.

    “Kalau untuk spesifik sih nggak, cuma tetap menjadi orang baik,” kata Raya.

    “Tetap ngetreat semua orang itu sama, tetap berperilaku baik ke orang-orang,” sambungnya.

    Adapun sebelum meninggal, Ray Sahetapy sempat mengalami komplikasi karena stroke, diabetes hingga sakit paru-paru.

    Karena kondisi tersebut, Ray harus menjalani perawatan di rumah sakit sejak 3 Maret 2025.

    Hal itu disampaikan adik Ray Sahetapy, Charly Sahetapy.

    “Dia Komplikasi,” kata Charly Sahetapy di Rumah Duka Sentosa, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (2/4/2025).

    Menurut penjelasan Charly, sang kakak sempat dirawat di rumah sakit sejak satu bulan lalu, lantaran kondisinya tidak sadarkan diri.

    “Dia tanggal 3 masuk rumah sakit, saya yang bawa ke rumah sakit kemudian diperiksa sana sini emang sudah waktunya,” ungkapnya. 

    Lebih lanjut, Charly menyebut, kondisi kesehatan sang kakak mulai menurun sejak 2017 silam akibat diabetes.

    Kondisi tersebut, membuat Ray tidak bisa berjalan dengan normal.

    “Sudah engga sadar, sebenarnya gini, Ray itu diabetes udah cukup lama sebenarnya dari 2017, kemudian mungkin kalian pernah lihat dia jalannya sudah enggak normal tidak semangat seperti dulu-dulu lagi,” jelas Charly.

    Lantaran mengalami stroke pada 2023 silam, Ray harus kembali menjalani perawatan meski sebelumnya sempat membaik.

    “Dia kena stroke bulan Juni-Juli tahun 2023 jadi selama itu kami berusaha rawat supaya dia bisa kembali normal, tapi sempat juga dalam proses penyembuhan,” lanjut Charly.

    Lantas, kondisi Ray diperparah ketika ia didiagnosis mengalami sakit paru-paru.

    Setelah menjalani rangkaian perawatan, kondisi Ray sempat membaik, namun terus menurun. (TribunJakarta.com/Tribunnews.com)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Pemakaman Ray Sahetapy Tunggu Anak dari AS, Ini Profil 4 Anaknya

    Pemakaman Ray Sahetapy Tunggu Anak dari AS, Ini Profil 4 Anaknya

    Jakarta, Beritasatu.com – Aktor legendaris Indonesia, Ferenc Raymond Sahetapy, yang lebih dikenal sebagai Ray Sahetapy, meninggal dunia pada Selasa, 1 April 2025. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan kerja, dan penggemar.

    Charles Sahetapy, adik kandung Ray, mengungkapkan bahwa sang aktor akan dimakamkan pada Jumat (4/4/2025) di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Namun, waktu pemakaman masih menunggu kepulangan anaknya, Surya Sahetapy, yang sedang berada di Amerika Serikat dan dijadwalkan tiba pada Kamis malam.

    “Iya, menunggu Surya,” ujar Charles Sahetapy saat ditemui di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Rabu (2/4/2025).

    Diketahui, Ray Sahetapy pernah menikah dengan penyanyi ternama Dewi Yull dan dikaruniai empat orang anak termasuk Panji Surya Sahetapy. Meskipun kedua figur publik ini berpisah, hubungan mereka tetap harmonis, terutama dalam mendukung perkembangan anak-anak mereka.

    Keempat anak mereka pun tumbuh dengan keunikan dan pencapaian masing-masing, baik di dunia hiburan, pendidikan, maupun musik. Berikut profilnya:

    Gizca Puteri Agustina SahetapyAnak Ray Sahetapy dan Dewi Yull – (Google/-)

    Gizca adalah anak pertama Ray Sahetapy dan Dewi Yull. Meskipun lahir dengan kondisi kesehatan yang berbeda, Gizca mendapat kasih sayang penuh dari kedua orang tuanya. Ia dikenal sebagai duta wicara nasional meski mengalami tuna wicara akibat cacat lahir. Sayangnya, Gizca meninggal dunia pada 11 Juni 2010 akibat penyakit radang otak.

    Keberadaan Gizca begitu berarti bagi Ray Sahetapy. Sebelum meninggal dunia, ia sempat mengungkapkan betapa dirinya sangat rindu dengan putrinya itu.

    Rama SahetapyAnak Ray Sahetapy dan Dewi Yull – (Google/-)

    Rama Sahetapy merupakan anak kedua Ray Sahetapy dan Dewi Yull. Ia dikenal sebagai musisi dan penulis lagu berbakat. Karya-karyanya mendapat sambutan positif dari pendengar musik di Indonesia. Rama juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan terlibat dalam beberapa program amal.

    Dedikasi Rama dalam dunia musik terus berkembang dengan dukungan Ray Sahetapy dan Dewi Yull, yang selalu menyemangatinya untuk berkarya.

    Panji Surya SahetapyAnak Ray Sahetapy dan Dewi Yull – (Google/-)

    Panji Surya merupakan anak ketiga Ray Sahetapy dan Dewi Yull. Meskipun berasal dari keluarga dunia hiburan, Surya memilih jalur pendidikan yang berbeda. Saat ini, ia berkarier sebagai Guru Sejarah Amerika di High School California School for the Deaf di Fremont, Amerika Serikat.

    Kehadiran Surya sangat dinantikan oleh keluarga. Setibanya di Indonesia, Ray Sahetapy akan langsung dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

    Muhammad Raya SahetapyAnak Ray Sahetapy dan Dewi Yull – (Google/-)

    Muhammad Raya Sahetapy adalah anak bungsu dari pasangan Ray Sahetapy dan Dewi Yull. Dari penelusuran akun Instagram miliknya, Muhammad Ray Sahetapy memilih berkarier di dunia hiburan seperti ayah dan ibunya. Bedanya, ia lebih memilih berada di balik layar dan fokus pada bidang kreatif.