Tag: Rano Karno

  • Pramono dan Rano pilih stafsus bukan dari kalangan ASN

    Pramono dan Rano pilih stafsus bukan dari kalangan ASN

    Orangnya tentunya bukan ASN

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur dan Wakil Jakarta terpilih Pramono Anung-Rano Karno memilih tujuh orang staf khusus (stafsus) untuk membantu kerja mereka membangun Jakarta, bukan dari kalangan aparatur sipil negara (ASN).

    “Orangnya tentunya bukan ASN dan ada yang sehari-hari mengurus saya, mengurus Bang Rano. Beberapa profesional, dari tujuh orang yang ada. Saya lebih percaya memakai profesional,” kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Selasa.

    Ia mengatakan, adapun jumlah staf khusus sebanyak tujuh orang sesuai dengan yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Provinsi Daerah Khusus Jakarta (DKJ). Para staf khusus ini memiliki tugas utama membantu kerja gubernur dan wakil gubernur.

    “Karena memang Undang-Undangnya menyebut tujuh (staf). Saya akan menaati aturan perundang-undangan bahwa mempunyai tujuh staf khusus,” katanya.

    Selain staf khusus, Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta pun memiliki staf ahli.

    Pramono mengatakan tak akan menggunakan tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).

    Adapun TGUPP merupakan sebuah tim dan bukan merupakan Perangkat Daerah.

    “Saya memang ingin lebih hal yang fungsional karena saya meyakini birokrasi pemerintahan Jakarta ini salah satu birokrasi pemerintahan yang sudah sudah kuat,” kata Pramono.

    Lebih lanjut, dia mengatakan dirinya telah berkomunikasi dengan para Gubernur Jakarta terdahulu seperti Sutiyoso, Fauzi Bowo, Anies Baswedan dan Joko Widodo guna mendapatkan saran terkait upaya membangun Jakarta.

    “Jadi, untuk urusan itu saya tidak mau kemudian ada batasan. Beliau-beliau ini pasti akan kami minta bantuan minta tolong, minta saran, minta pendapat. Bagi saya itu adalah hal yang biasa,” demikian kata Pramono.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • PAM JAYA pastikan turut berkontribusi sukseskan Program MBG

    PAM JAYA pastikan turut berkontribusi sukseskan Program MBG

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    PAM JAYA pastikan turut berkontribusi sukseskan Program MBG
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 03 Februari 2025 – 12:10 WIB

    Elshinta.com – Direktur Utama (Dirut) PAM JAYA Arief Nasrudin memastikan pihaknya bakal turut berkontribusi menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah berlangsung di berbagai sekolah di Indonesia, termasuk Jakarta.

    Adapun MBG menjadi salah satu program prioritas Presiden RI Prabowo Subianto. Ditambah Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih, Pramono Anung-Rano Karno juga tengah menggodok program serupa yakni Sarapan Bergizi Gratis.

    “Pokoknya pemerintah programnya apa saja, PAM JAYA siap berkontribusi karena kalau enggak ada air repot,” ujar Arief di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (1/1/2025).

    Terkait kontribusi dari PAM JAYA, nantinya ungkap Arief, pihaknya akan memasang alat yang berfungsi untuk menyaring dan membersihkan air dari kotoran.

    Hal itu, tambah dia, selaras dengan program 100 kerja Gubernur Pramono guna menunjang kebutuhan air siap minum bagi para pelajar saat beraktivitas di sekolah.

    “Jadi di sekolah kita akan pasangin water purifire, ini juga bagian dari program kerjanya pak gubernur 100 hari kerja nanti kita akan masukan itu ke dalam 100 hari kerjanya pak gubernur,” ungkap dia.

    Kendati begitu, Arief menyebut bahwasanya target pemasangan water purifire bukan hanya menyasar sekolah-sekolah yang di Jakarta. Melainkan, kantor pemerintahan yang membutuhkan juga bakal dipasang alat serupa.

    “100 di sekolah-sekolah kemudian di kantor-kantor pemerintah yang diperlukan,” kata Arief memungkasi. 

    Sebagai informasi, Program Sarapan Bergizi Gratis menjadi salah satu program prioritas 100 kerja Pramono-Rano saat resmi menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta. Adapun pelantikan tersebut rencananya bakal terlaksana pada 6 Februari mendatang. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Lebih dari 3.000 Siswa DKI Jakarta Penerima KJP Plus Terancam Putus Sekolah

    Lebih dari 3.000 Siswa DKI Jakarta Penerima KJP Plus Terancam Putus Sekolah

    PIKIRAN RAKYAT – Justin Andrian Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta mengatakan, adanya persyaratan yang mengharuskan nilai akademik 70 bagi penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus saat ini, 3.000 lebih siswa terancam putus sekolah.

    Angka tersebut kata Justin, berdasarkan data Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi DKI Jakarta yang menyebut bahwa saat ini terdapat 3.507 siswa penerima KJP Plus yang nilainya kurang dari 70.

    “Kami paham semangatnya adalah untuk anak-anak yang berkomitmen untuk belajar, tapi melihat angkanya juga cukup banyak,” kata Justin usai rapat dengan Disdik DKI Jakarta. Pada Senin, 03 Februari 2025.

    Lanjutnya, Justin menegaskan bahwa jika persyaratan dengan standar nilai itu diterapkan, maka siswa yang putus sekolah dalam jumlah cukup besar akan terjadi di Jakarta. Padahal menurut Justin, kecerdasan anak itu berbeda beda.

    “Ada sekitar 3.000-an anak penerima KJP Plus sekarang yang nilainya di bawah 70 sehingga jangan sampai anak-anak ini juga putus sekolah,” katanya.

    Menurut Justin, dengan melihat dampak kedepannya, yaitu kerugian bagi generasi penerus Jakarta jika kebijakan ini diterapkan, maka ia beserta sebagian besar anggota Komisi E menolak kebijakan baru tersebut.

    Sementara itu Sarjoko, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta menjelaskan bahwa persyaratan nilai diatas 70 bagi penerima KJP Plus tersebut merupakan masukan dari Tim Transisi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Pramono Anung-Rano Karno.

    Sarjoko menjelaskan bahwa hal tersebut dilatar belakangi dari alasan awal pemberian KJP Plus yang diperuntukkan bagi pelajar yang Pintar, juga bertujuan untuk memotivasi pelajar agar berusaha belajar lebih keras lagi.

    “Kalau dipresentasikan hanya 2,6 persen saja, relatif kecil. Tapi sekiranya menjadi perhatian maka akan kami bicarakan lebih lanjut dengan tim transisi,” katanya.

    Sebelumnya, sejumlah Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta juga meminta kepada Disdik untuk mempertimbangkan kembali penerapan persyaratan nilai diatas 70 bagi penerima KJP Plus tersebut.

    “Justru mereka yang menengah ke bawah ini prestasinya kurang baik,” kata Anggota Komisi E Jhonny Simanjuntak.

    Menurutnya, jika persyaratan tersebut diterapkan, dikhawatirkan yang menerima program tersebut bukan lagi orang yang membutuhkan.

    Jhonny mengatakan, karena masyarakat kurang mampu biasanya memiliki nilai akademik yang kurang baik. Dengan pandangan itu, salah satu Anggota DPRD DKI Jakarta ini meminta persyaratan tersebut agar dicabut.

    Jhonny juga menambahkan bahwa setiap anak memiliki kecerdasan yang berbeda, sehingga nilai akademik tidak bisa dijadikan patokan.

    “Standar nilai ini harus dicabut, agar bantuan dari pemerintah bisa tepat sasaran kepada yang membutuhkan,” kata dia.

    Sejalan dengan Jhonny, Anggota Komisi lainnya Muhamad Subki juga mengatakan bahwa dalam persyaratan KPJ Plus dan KMJU ini, nilai tidak bisa menjadi acuan.

    Terlebih lagi, menurut Subki, persyaratan nilai ini tidak sejalan dengan UUD 1945, karena pendidikan merupakan hak seluruh masyarakat.***(Sri Wulandari _UIN Sunan Gunung Djati Bandung)

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Dua Alasan Pencairan KJP Plus Tahap I Molor di Maret 2025

    Dua Alasan Pencairan KJP Plus Tahap I Molor di Maret 2025

    TRIBUNJAKARTA.COM – Ada dua alasan yang membuat bantuan pendidikan Kartu Jakarta Pintar atau KJP Plus Tahap I baru dicairkan pada Maret 2025.

    Padahal Dinas Pendidikan Jakarta berencana melakukan pencairannya pada Januari 2025 ini.

    Adapun penyebabnya, pertama gegara Pemprov Jakarta belum memiliki dana untuk mencairkan bantuan pendidikan tersebut.

    “Untuk target penyaluran KJP Plus ini di bulan Maret 2025 dengan alokasi untuk tiga bulan, yaitu Januari, Februari, dan Maret,” ucap Plt Kepala Disdik Jakarta, Sarjoko, saat ditemui di Gedung DPRD Jakarta, Senin (3/2/2025).

    “Hasil koordinasi awal kami dengan BPKD itu memang diinformasikan bahwa pada posisi Januari ini dari sisi ketersediaan anggaran memang belum memungkinkan untuk bisa dilakukan penyaluran,” ujarnya.

    Kedua, perubahan dalam tata kelola KJP Plus dan KJMU pun jadi salah satu penyebab bantuan pendidikan itu belum dapat disalurkan di awal 2025 ini.

    Hal ini berdasarkan hasil diskusi antara Disdik dengan Tim Transisi Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung-Rano Karno yang meminta supaya bantuan pendidikan itu lebih tepat sasaran.

    “Hasil dari rapat-rapat tersebut mengerucut adanya satu keperluan perubahan tata kelola terhadap kegiatan KJP Plus dan KJMU,” tuturnya.

    Begitu pun pada bantuan pendidikan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) yang juga molor dari rencana awal.

    lihat foto
    KLIK SELENGKAPNYA: Jauhari Mengingat Obrolan Terakhir Bersama Istrinya Ade Aryati (30) Sebelum kebakaran Glodok Plaza di Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (15/1/2025).

    “Untuk KJMU ini di bulan Mei 2025 untuk (pencairan) tahap satunya,” kata anak buah Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi ini.

    Berikut jadwal pendataan dan pencairan KJP Plus tahap I tahun 2025:

    – 13 Januari – 6 Februari: Pendaftaran KJP Plus
    – -15 Januari – 8 Februari 2024: Pemadanan data dan verifikasi
    – Februari 2025: Penetapan penerima dan besaran KJP Plus melalui Keputusan Gubernur
    – Minggu pertama Maret 2025: Pencairan KJP Plus Tahap 1

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Pemkot Jakbar dukung 40 target program 100 hari kerja Pramono-Rano

    Pemkot Jakbar dukung 40 target program 100 hari kerja Pramono-Rano

    salah satu yang menjadi program adalah pencegahan dan penanganan banjir untuk itu perangkat terkait harus segera menjalankannya

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) menyatakan kesiapannya untuk mendukung pencapaian 40 target dalam rangka mendukung program 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Pramono Anung dan Rano Karno.

    Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Kota Jakarta Barat, Imron Sjahrin menyebut pencapaian 40 target tersebut harus menjadi atensi dan menjadi rencana aksi seluruh jajaran di lingkungan pemerintahan.

    “Diantaranya itu ada pemutakhiran data Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), transportasi gratis untuk pengguna kartu KIP, sarapan pagi gratis anak sekolah,” ucap Imron di Jakarta, Senin.

    Selain itu pengadaan balai latihan kerja kelurahan, aktivasi balai warga, pengendalian banjir, dan optimalisasi aplikasi superapps JAKI.

    “Ini menjadi perhatian Pemkot Jakbar,” tutur Imron.

    Oleh karena itu, Imron meminta jajaran Pemkot Jakbar semua sektor dan Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) turut monitor dan menyukseskan target dalam rencana 100 hari kerja tersebut.

    “Terkait program-program kerja 100 hari kerja pertama gubernur dan wakil gubernur terpilih, agar semua sektor dan unit UKPD turut monitor dan menyukseskan,” tutur Imron.

    Selanjutnya, Imron juga menginstruksikan salah satu yang menjadi program adalah pencegahan dan penanganan banjir untuk itu perangkat terkait harus segera menjalankannya.

    “Wilayah Jakbar masih dalam masa musim curah hujan yang intens. Untuk itu harap semua pihak dan sektor terkait untuk mempersiapkan langkah-langkah antisipasi banjir,” ujar Imron.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Bamus Betawi Siap Kawal Program Pram-Rano Membangun Jakarta – Halaman all

    Bamus Betawi Siap Kawal Program Pram-Rano Membangun Jakarta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Dewan Adat Bamus Betawi, Heikal Safar menghadiri acara penganugerahan gelar kehormatan adat Betawi kepada Gubernur terpilih Jakarta Dr. H. Pramono Anung Wibowo.

    Heikal tampil memakai busana adat Betawi yakni baju Sadariah dan kain Cukin menghadiri undangan kehormatan tersebut.

    Adapun penganugerahan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Dewan Adat Majelis Kaum Betawi, Dr. Ing. Fauzi Bowo pada Sabtu 1 Februari 2025 di Aula Pondok Pesantren Al Hamid Putra Jalan Cilangkap Munjul RT. 007/01 No. 1 Clangkap Cipayung Jakarta Timur.

    Menurut Heikal gubernur terpilih Jakarta Pramono Anung dianugerahi gelar Adat Betawi ‘Abang Anung’ yang ditandai dengan penyematan Pin Kuku Macan dilakukan oleh Ketua Dewan Adat Majelis Kaum Betawi Fauzi Bowo.

    “Gubernur Daerah Khusus Jakarta Terpilih Pramono Anung dan Wakil Gubernur Daerah Khusus Jakarta Terpilih Rano Karno tentunya harus kita kawal untuk membangun Jakarta ke depannya yang lebih baik,” ujar Heikal melalui keterangan tertulis, Minggu (2/2/2025).

    Dia mengatakan Ketua Umum Dewan Adat Bamus Betawi Eki Pitung merangkul semua kalangan.

    Khususnya para sesepuh Dewan Adat Betawi seperti Fauzi Bowo, Nahrowi Ramli, Nuri Tahir, Yoyo Muchtar, KH.Lutfi Hakim, Dr. H.Marullah Matali dan Tokoh Betawi lain-lainnya senantiasa berkolaborasi untuk menyejahterakan seluruh masyarakat Betawi di Daerah Khusus Jakarta.

    “Lantaran semakin sengitnya kompetisi global, di Daerah Khusus Jakarta, maka Saya Heikal Safar sebagai Wakil Ketua Umum Dewan Adat Bamus Betawi, berharap masyarakat Betawi wajib maju dan berkembang dalam segala bidang. Jadilah tuan di negeri sendiri,” kata Heikal.

    Selain itu, Heikal menegaskan bahwa segenap Pengurus Dewan Adat Bamus Betawi juga turut menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis yang digagas oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

    “Yang pastinya bakal selaras dengan program Gubernur terpilih Jakarta Mas Pram yang telah dianugerahi gelar kehormatan adat Betawi oleh Majelis Kaum Betawi,” pungkas Heikal.

  • Pramono siapkan 40 program untuk Jakarta usai keliling belanja masalah

    Pramono siapkan 40 program untuk Jakarta usai keliling belanja masalah

    Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung dan Rano Karno usai penganugerahan gelar kehormatan adat Betawi di Pondok Pesantren Putra Al Hamid Putra, Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu (1/2/2025). ANTARA/Siti Nurhaliza.

    Pramono siapkan 40 program untuk Jakarta usai keliling belanja masalah
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 01 Februari 2025 – 19:59 WIB

    Elshinta.com – Gubernur DKI Jakarta terpilih Pramono Anung menyiapkan 40 program bagi Jakarta usai bersama wakilnya Rano Karno berkeliling untuk belanja masalah selama masa kampanye Pilkada.

    “Ada 40 program yang dipersiapkan. Nanti Bang Doel kalau mau menambahkan silakan. Kami sudah siap untuk itu karena janji selama kampanye,” kata Pramono usai diberikan gelar kehormatan “Abang” dari Majelis Kaum Betawi yang secara seremonial diberikan oleh Ketua Dewan Adat Fauzi Bowo alias Foke di Pondok Pesantren Putra Al Hamid Putra, Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu.

    Pramono mempertimbangkan program tersebut berdasarkan hasil diskusi dan melihat permasalahan di Jakarta selama berkampanye dan menyosialisasikan visi-misi kepada warga.

    Pramono juga menegaskan program dan janji yang disiapkan tentunya merupakan hal yang bisa dikerjakan demi kebaikan Jakarta.

    “Selama sosialisasi, selama belanja masalah itu saya dan Bang Doel tidak pernah menjanjikan yang tidak bisa dikerjakan. Jadi semua hal adalah yang bisa dikerjakan. Sehingga itulah yang menjadi PR (pekerjaan rumah) saya dan Bang Doel,” jelas Pramono.

    Sebelumnya, Ketua Tim Transisi Pramono Anung-Rano Karno (Doel), Ima Mahdiah mengatakan, tim transisi memiliki agenda yang lebih spesifik, yaitu memastikan peralihan kepemimpinan berjalan lancar dan menyiapkan program-program prioritas yang dapat langsung dieksekusi setelah Pramono Anung dan Rano Karno dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta.

    “Fokus tim transisi saat ini adalah mempersiapkan langkah-langkah konkret agar pemerintahan baru dapat langsung bekerja sejak hari pertama menjabat,” kata Ima dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (22/1).

    Program prioritas yang dikerjakan mencakup isu-isu mendesak seperti penanganan banjir, transportasi publik, dan peningkatan kualitas layanan publik.

    Sumber : Antara

  • Pramono Janji Putihkan Ijazah Siswa yang Ditahan Sekolah pada 100 Hari Kerja sebagai Gubernur
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 Februari 2025

    Pramono Janji Putihkan Ijazah Siswa yang Ditahan Sekolah pada 100 Hari Kerja sebagai Gubernur Megapolitan 1 Februari 2025

    Pramono Janji Putihkan Ijazah Siswa yang Ditahan Sekolah pada 100 Hari Kerja sebagai Gubernur
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih,
    Pramono Anung
    dan
    Rano Karno
    berjanji akan memutihkan ijazah seluruh siswa di Jakarta yang ditahan pihak sekolah.
    “Ijazah-ijazah yang ditahan di seluruh dinas SD, SMP, dan SMA di Jakarta akan kami putihkan dalam waktu 100 hari kerja,” kata Pramono, usai acara Penerimaan Gelar Kehormatan Adat Betawi di Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu (1/2/2025).
    Pramono mengatakan, pemutihan ijazah para siswa yang ditahan pihak sekolah merupakan salah satu janji politiknya dalam 100 hari kerja usai ia dan Rano dilantik sebagai gubernur dan wakil gubernur Jakarta.
    Pramono berharap janji tersebut bisa memberikan manfaat bagi para siswa yang membutuhkan ijazah mereka.
    “Kami akan memenuhi janji-janji politik karena janji-janji politik saya dan Bang Doel adalah hal-hal yang bukan luar biasa, tetapi apa yang dirasakan secara langsung oleh rakyat Jakarta,” tegas dia.
    Pramono juga menyebutkan soal janji lain yang akan dikerjakan selama 100 hari kerjanya sebagai gubernur.
    “Misalnya, hal yang berkaitan dengan Kartu Jakarta Pintar (KJP), Jakarta Sehat, lansia, difabel, dan sebagainya, kami akan perbaiki,” ucap Pramono.
    Pramono mengaku akan menyelesaikan masalah KJP di seluruh kecamatan Jakarta.
    Di sisi lain, ia juga akan membuka beberapa taman di Jakarta selama 24 jam.
    “Kami berdua telah berdiskusi secara mendalam dengan tim transisi dan itu akan dipersiapkan,” ujar Pramono.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pramono Anung Larang ASN Poligami di Eranya: Melanggar, Dipecat!

    Pramono Anung Larang ASN Poligami di Eranya: Melanggar, Dipecat!

    PIKIRAN RAKYAT – Dalam pernyataannya, Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung membeberkan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) Jakarta jangan pernah sekali-kali berpikir untuk bisa berpoligami di era kepemimpinan dirinya dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih Rano Karno.

    Pernyataan tersebut disampaikan oleh Pramono Anung setelah menerima gelar kehormatan ‘Abang’ dan pin kuku macan dari Majelis Kaum Betawi di Pondok Pesantren Putra Al Hamid Putra, Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu, 1 Februari 2025.

    Pernyataan tersebut pun dipertegas oleh Pramono Anung yang mengatakan bahwa dirinya penganut Monogami. Dia pun mempersilahkan yang berminat untuk poligami, tetapi bukan ASN yang bekerja di Jakarta selama kepemimpinannya.

    “Saya penganut monogami dan bagi saya ASN di Jakarta jangan pernah berpikir mendapatkan poligami di era saya,” kata Pramono Anung, dilansir Pikiran-rakyat.com dari Antara, Sabtu, 1 Februari 2025.

    “Jadi, saya sampaikan terbuka, belum jadi gubernur saja sudah menyampaikan terbuka, saya penganut monogami. Yang lain monggo berpoligami, tetapi tidak ASN,” ujar politikus PDIP itu melanjutkan.

    Dia kemudian menegaskan bahwa jika nantinya ada ASN yang melanggar larangan tersebut, maka akan dipecat. Dia juga mengatakan bahwa tidak hanya ASN saja yang mendapat aturan tersebut, dirinya dan Rano Karno juga masuk dalam larangan berpoligami tersebut.

    “Ya gak diizinkan. Kalau gak diizinkan, dilanggar kan dipecat. Bang Doel juga gak saya izinkan,” ucapnya.

    Pramono juga mengungkapkan bahwa dirinya akan merealisasikan aturan tersebut dalam kehidupan sehari-hari di Kantor Gubernur Jakarta. Namun, katanya, untuk di tempat lain dipersilakan saja dan ini bagi ASN yang bekerja di Jakarta.

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 2 Tahun 2025 yang isinya mengatur tata cara pemberian izin perkawinan dan perceraian bagi ASN.

    Kebijakan tersebut memiliki tujuan untuk memberikan pedoman hukum yang jelas bagi ASN dalam menjalani kehidupan pribadi mereka, terutama dalam urusan pernikahan dan perceraian.

    Salah satu poin penting yang diatur dalam Pergub tersebut adalah syarat bagi ASN pria yang ingin memiliki lebih dari satu istri atau poligami untuk mendapatkan izin dari pejabat yang berwenang.

    Prosedur tersebut memiliki tujuan guna memastikan setiap keputusan yang diambil sesuai dengan aturan yang berlaku dan telah melalui proses pertimbangan yang matang.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kenneth DPRD DKJ Minta Penanganan Banjir Jakarta Dievaluasi

    Kenneth DPRD DKJ Minta Penanganan Banjir Jakarta Dievaluasi

    Jakarta

    Hujan deras yang melanda wilayah Jakarta mengakibatkan banjir di beberapa titik. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebut, ada puluhan RT di Jakarta Barat yang terendam banjir, pada Selasa 28 Januari 2025 hingga Jumat 31 Januari 2025.

    Kini, BPBD menyatakan bahwa banjir yang sempat melanda sebagian wilayah Jakarta dipastikan telah surut, dan rata-rata pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing, pada Jumat 31 Januari 2025, sekira pukul 21.00 WIB.

    Menanggapi hal tersebut, anggota DPRD Khusus Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth mengatakan, Pemerintah Daerah (Pemda) Jakarta harus melakukan evaluasi keseluruhan atas kinerja dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) hingga UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Jakarta. Pasalnya, banjir selalu terjadi setiap tahun pada saat hujan melanda atau air kiriman dari kota penyangga dan tidak pernah ada solusinya.

    “Pemda DKI harus segera mengevaluasi secara menyeluruh terhadap dinas yang bertanggungjawab dengan masalah banjir dan sampah, karena permasalahan banjir ini masih terus dirasakan oleh warga Jakarta dan tidak pernah ada solusinya. Dan juga lambatnya penanganan sampah di saringan sampah yang terdapat di rumah-rumah pompa, menjadi salah satu penghambat dalam hal teknis terkait penanggulangan banjir,” ujar Kenneth dalam keterangannya, Sabtu (1/2/2025).

    Anggota DPRD Khusus Jakarta, Fraksi PDI Perjuangan Hardiyanto Kenneth Meninjau Wilayah Banjir di Jakarta Barat. Foto. Dok: DPRD DKJ.

    Pria yang akrab disapa Bang Kent itu meminta kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung-Rano Karno, untuk memprioritaskan program penanganan banjir yang solutif mulai dari jajaran dinas hingga sampai ke jajaran suku dinas. dan juga menetapkan pejabat definitif agar bisa mengambil keputusan-keputusan yang tepat.

    “Penanganan banjir harus menjadi perhatian khusus Pak Pram selaku Gubernur Daerah Khusus Jakarta terpilih. Harus berani mencopot pejabat yang tidak mampu bekerja dengan baik dan digantikan dengan orang yang lebih kompeten, hal itu agar bisa meningkatkan respons pemerintah terhadap pelayanan masyarakat di masa depan. Karena kenyataannya saat ini banyak kepala dinas yang masih dijabat Plt dan rata rata tidak becus dalam bekerja, terutama dalam penanganan banjir adalah Dinas Sumber Daya Air Jakarta yang sekarang kepala dinasnya masih dijabat Plt, solusinya harus segera diangkat dan ditetapkan Kepala Dinas definitifnya, harus di pilih calon pejabat yang sudah sangat berpengalaman di ilmu tata air, dan yang mempunyai karakter pekerja keras, cerdas, tahan banting dan bukan hanya kebanyakan teori, karena Dinas Sumber Daya Air ini adalah tulang punggung dan lini terdepan gubernur dalam hal penanganan banjir di Jakarta,” tegas Anggota Komisi C DPRD Jakarta ini.

    Kent juga menyoroti kinerja Kepala Unit Pelaksana Kerja (UPK) Badan Air Dinas Lingkungan Hidup Jakarta yang dinilai tidak becus dalam berkolaborasi terkait penanganan banjir di Jakarta. Padahal, dari segi anggaran, gaji para satgas PJLP tersebut sangat besar dibandingkan dengan gaji PJLP yang lain. Kent meminta Satgas UPK Badan Air agar bisa berkerjasama yang baik dengan petugas rumah pompa untuk mengangkat sampah yang menyangkut di mesin pompa air.

    “PJLP Satgas UPK Badan Air itu anggaran untuk gajinya terbesar jika dibandingkan oleh PJLP yang lain, personel paling banyak tapi tidak bisa bekerja dengan baik, mereka seharusnya mensuport rumah pompa dengan mengangkut sampah-sampah yang menyangkut di mesin pompa pada saat terjadi hujan deras, banjir kiriman atau rob. Kinerja Kepala UPK Badan Air juga harus menjadi perhatian khusus Gubernur terpilih Pak Pramono Anung, karena jika sampah yang ada di rumah pompa tidak segera mereka angkat, secara tidak langsung akan berdampak terhadap maksimalnya kinerja rumah pompa tersebut, semua permasalahan ini terletak pada sifat kepemimpinan Kepala UPK Badan Air ini, jika tidak tegas dan tidak membuat aturan kerja yang jelas dampaknya warga akan kebanjiran,” bebernya.

    Kent pun mencontohkan saat dirinya melakukan inspeksi mendadak (sidak) dibeberapa rumah pompa, dan tidak menemukan personel Satgas PJLP UPK Badan Air.

    “Contohnya pada saat saya sidak ke beberapa rumah pompa yang seharusnya ada personil Satgas PJLP UPK Badan Air, tetapi saya tidak menemukan satu pun dari mereka ada di rumah pompa sehingga sampah yang menyangkut di rumah pompa tidak di angkat, dan akibatnya pompa tidak bisa berjalan dengan baik. Intinya mereka harus bisa herkolaborasi yang baik dengan Dinas SDA. Saling bahu membahu dalam menangani masalah banjir, baik dari sampahnya maupun rumah pompa,” tegas Ketua IKAL (Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas RI) PPRA Angkatan LXII itu.

    Tak hanya itu, kata Kent, kinerja Walikota hingga Lurah juga harus disoroti dalam menangani banjir di wilayahnya masing-masing. Banjir ini berdampak besar pada perekonomian warga, terutama di daerah yang sering terkena bencana. Seperti jalan, jembatan, dan fasilitas umum rusak, bisa menghambat aktivitas ekonomi. Lalu rumah dan tempat usaha warga tergenang, bisa mengakibatkan kerugian materiil yang sangat besar.

    “Mas Pram dan Bang Rano harus berani mengevaluasi kinerja para Bupati, Walikota, Camat, dan Lurah, jika tidak mampu menangani masalah banjir di wilayahnya, maka copot saja dan ganti dengan yang lebih kompeten, jangan jadi pejabat hanya bisa jago ngomong, tetapi tidak becus bekerja, harus visioner dan lebih solution dalam hal pelayanan masyarakat. Mas Pram harus mencari anak buah yang tahan banting dan mau bekerja keras, jangan yang hanya bisa ABS atau Asal Bapak Senang,” ketusnya.

    Menurut Kent, yang harus dilakukan dalam waktu jangka pendek untuk masalah banjir yaitu fokus mengeruk sedimen lumpur pada seluruh sungai di Jakarta. Pasalnya, pengerukan sedimen lumpur merupakan salah satu upaya jitu untuk meminimalisasi banjir di Jakarta. Sehingga kali dan sungai tak lagi dangkal, dan ketika hujan lebat, air tidak meluap ke permukiman penduduk.

    “Dinas SDA menurut saya fokus saja dulu di program pengerukan lumpur di sungai-sungai Jakarta. Kegiatan ini lebih sederhana dan tidak membutuhkan waktu perencanaan yang terlalu lama. Pengerjaan masalah banjir tidak bisa dilakukan secara seporadis, tetapi harus dilakukan secara fokus, spesifik dan terukur,” bebernya.

    Dinas SDA, sambung Kent, harus membuat peta pengerukan lumpur di 13 sungai sebagai program penanganan banjir. Dengan adanya pemetaan ini sebagai parameter kinerja agar terukur, dan bisa dipertanggungjawabkan bagi masyarakat. Program pengerukan sedimen lumpur secara berkala agar dapat menampung debit air yang banyak pada saat hujan turun, terjadi air kiriman atau air laut pasang.

    “Dinas SDA harus melakukan mapping terlebih dahulu di 13 sungai Jakarta, kemudian disusun agenda pengerukan secara berkala dan serentak. Saya berharap dengan optimalnya pengerukan lumpur, maka secara berkesinambungan dampak banjir akan semakin kecil dari waktu ke waktu,” sambung Kent.

    Kepala BAGUNA DPD PDIP DKI Jakarta ini pun memberikan beberapa saran konkret kepada Pemda Jakarta dalam rangka mengantisipasi potensi bencana banjir di musim hujan ini.

    Anggota DPRD Khusus Jakarta, Fraksi PDI Perjuangan Hardiyanto Kenneth Meninjau Wilayah Banjir di Jakarta Barat. Foto. Dok: DPRD DKJ.

    Pertama, Pemda Jakarta segera memastikan bahwa seluruh infrastruktur drainase berfungsi maksimal dengan melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan rutin. Pemprov juga diharapkan dapat melakukan pengerukan lumpur di sungai/kali di Jakarta serta mempercepat normalisasi sungai dan saluran air agar mampu menampung volume air yang tinggi.

    Kedua, Pemda perlu memastikan sistem peringatan dini berjalan efektif dan cepat disampaikan kepada masyarakat. Simulasi evakuasi untuk masyarakat juga perlu diperkuat, agar warga yang tinggal di kawasan rawan banjir bisa dengan cepat bergerak menuju tempat aman.

    Ketiga, Pemda perlu memaksimalkan kapasitas pompa air dan memastikan operasionalnya berjalan lancar. Hal ini penting untuk menghindari genangan air di wilayah-wilayah yang rawan banjir.

    Keempat, Pemda juga diminta untuk menggencarkan kampanye edukasi kepada masyarakat terkait cara-cara mitigasi banjir yang sederhana namun efektif, seperti menjaga kebersihan saluran air dan mengurangi pembuangan sampah sembarangan.

    Kelima, Pemda diminta untuk melibatkan sektor swasta, LSM, dan masyarakat dalam berbagai program mitigasi banjir. Pendekatan kolaboratif akan memaksimalkan sumber daya yang tersedia untuk pembangunan infrastruktur yang lebih baik.

    “Untuk program pembangunan infrastruktur soal banjir harus direalisasikan oleh Pramono-Rano saat menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta. Dan penanganan banjir Jakarta membutuhkan pendekatan yang terpadu dan berkesinambungan, serta kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta untuk mengurangi dampak banjir di masa depan,” bebernya.

    Menurut Kent, Jakarta memiliki potensi untuk menjadi kota global, yang akan memiliki pengaruh besar dalam ekonomi, politik, budaya, dan komunikasi di tingkat Internasional. Jakarta akan berfungsi sebagai pusat keuangan, perdagangan, inovasi, serta konektivitas global. Oleh karena itu, Jakarta harus memiliki infrastruktur kelas dunia, institusi keuangan utama, perusahaan multinasional, serta daya tarik budaya yang besar.

    Saat ini, kata Kent, Jakarta dikategorikan sebagai “Kota Global Emerging” atau kota yang sedang berkembang menuju status kota global penuh. Namun, masih menghadapi beberapa tantangan untuk menuju Kota Global seperti banjir, kemacetan, hingga polusi udara.

    “Kedepan Jakarta harus terbebas dari banjir, macet hingga polusi udara. Karena Jakarta akan menjadi Kota Global, dibutuhkan pejabat-pejabat yang bisa kerja. Jakarta bisa menjadi kota global jika terus meningkatkan standar pelayanan terhadap masyarakat, pembangunan infrastruktur, mengatasi kemacetan, memperbaiki kualitas lingkungan, serta memperkuat perannya dalam ekonomi global. Namun, tantangan besar masih harus diatasi agar bisa sejajar dengan kota-kota global utama seperti Singapura atau Tokyo,” pungkasnya.

    (mpr/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu