Tag: Rano Karno

  • Lowongan Petugas PPSU dan Damkar Diutamakan untuk Warga Jakarta, Pramono Jelaskan Nasib Pendatang

    Lowongan Petugas PPSU dan Damkar Diutamakan untuk Warga Jakarta, Pramono Jelaskan Nasib Pendatang

    TRIBUNJAKARTA.COM – Jakarta masih menjadi magnet bagi para pengadu nasib dari berbagai daerah. Daya tarik magnet itu semakin kuat pada momen lebaran yang sebentar lagi datang.

    Sementara itu, Gubernur Jakarta, Pramono Anung, tengah menyiapkan ribuan lowongan kerja.

    Namun, kesempatan kerja itu diprioritaskan untuk warga Jakarta, karena merupakan janji kampanyenya.

    Lantas bagaimana nasib pendatang? 

    Petugas Damkar

    Pramono mengaku akan segera membuka lowongan untuk Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Jakarta.

    Ia menekankan, lowongan menjadi petugas damkar akan diprioritaskan untuk warga ber-KTP Jakarta.

    “Kami akan membuka secara bertahap untuk anggota ataupun petugas pemadam kebakaran. Tentunya diutamakan yang ber-KTP Jakarta, seperti yang saya sampaikan,” ucap Pramono saat ditemui di Kantor Damkar Jakarta Pusat, Senin (24/7/2025), dikutip dari Kompas.com.

    Pram, sapaan karib sang gubernur, tidak menyebut tanggal tepatnya, namun ia memastikan lowongan petugas damkar akan dibuka tahun 2025 ini.

    “Yang jelas akan dibuka tahun ini. Yang jelas segera akan dibuka,” kata dia.

    Politikus senior PDIP itu menjelaskan, saat ini Jakarta memiliki 4.000 petugas damkar.

    Sedangkan, idealnya mencapai 10.000-11.000 petugas.

    “Memang dari segi personel masih sangat kekurangan. Dengan demikian secara perlahan kita akan mempersiapkan supaya kebutuhan personel itu bisa tercukupi,” ucap Pramono.

    Pramono juga mengungkapkan, dari 267 kelurahan di Jakarta, baru sekitar 170 yang memiliki pos damkar.

    Sementara itu, di tingkat kecamatan, seluruhnya atau 44 kecamatan sudah memiliki sektor damkar.

    “Maka untuk itu di daerah-daerah yang padat penduduk seperti Tambora dan sebagainya perlu ada langkah-langkah untuk mempersiapkan sejak dini. Termasuk preventif untuk pencegahan kebakaran,” kata dia.

    Pada kesempatan yang sama, Plt Kepala Dinas Gulkarmat Jakarta, Satriadi menegaskan, calon petugas pemadam kebakaran harus memenuhi dua kriteria kunci.

    Pertama adalah petugas damkar harus sehat. Tentu bertarung melawan api membutuhkan fisik prima.

    Syarat kedua adalah, petugas damkar tidak boleh memiliki trauma tertentu, seperti takut ketinggian ataupun takut gelap.

    “Kriterianya, salah satunya itu pribadi yang sehat, sudah pasti. Terus juga nanti pengetesan lagi, dites lagi apakah trauma dengan ketinggian, trauma dengan gelap. Jadi itu kan tidak boleh jadi petugas pemadam pembakaran. Nanti kita tes lagi,” ucap Satriadi.

    Petugas PPSU

    Selain akan merekrut petugas damkar, Pram juga melonggarkan syarat bekerja menjadi petugas PPSU.

    Siapapun yang ingin menjadi pasukan oranye, hanya membutuhkan ijazah SD.

    Syarat pendidikan itu lebih rendah dari sebelumnya yang mengharuskan pelamar memiliki ijazah sekolah lanjutan tingkatatas (SLTA) atau sekolah menengah atas (SMA).

    Hal itu diumumkan Pram di Balai Kota Jakarta, Minggu (23/3/2025).

    “Saya juga sudah mengubah syarat untuk PPSU dan untuk pasukan oranye. Termasuk sistem penerimaannya. Sistem penerimaannya transparan, syaratnya tidak lagi seperti dulu SLTA, sekarang SD pun cukup,” ucap Pram saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Minggu (23/3/2025), dikutip dari Kompas.com.

    Syarat lain dari Pramono adalah, pelamar PPSU harus memiliki etos kerja yang tinggi.

    “Yang penting bisa baca, tulis, dan rajin bekerja dan kami akan menambah itu,” kata dia.

    Dengan syarat pendidikan diperlonggar, Pramono berharap bisa menurunkan angka pengangguran di Jakarta.

    “Sehingga dengan begitu, mudah-mudahan ini juga akan membuka lapangan kerja baru di Jakarta,” ungkap Pramono.

    Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno juga pernah mengatakan hal serupa.

    Meskipun tanpa syarat ijazah tinggi, gaji petugas PPSU tetap menggiurkan, mengikuti Upah Minimum Regional (UMR) Jakarta.

    Ia menegaskan petugas PPSU bukanlah pekerja rendahan, melainkan bagian penting dalam menjaga kebersihan dan kerapian kota.

     “PPSU bukan pekerja rendah tapi mereka gajinya UMR, jadi bukan dilihat sebelah mata. Artinya, memang tugasnya merapikan kota, segala macam, nah itu juga bagian dari lapangan kerja yang kita ciptakan,” kata Rano.

    Jika berkaca pada UMR Jakarta tahun 2025, gaji PPSU mencapai Rp 5.396.791, atau jika dibulatkan menjadi Rp 5,4 juta.

    Menurut Rano, kebijakan ini merupakan bagian dari target Pemprov Jakarta untuk menciptakan 500.000 lapangan kerja demi menekan angka pengangguran.

    Selain itu, salah satu alasan memperlonggar syarat pendidikan untuk PPSU adalah tingginya angka pengangguran di Jakarta, terutama di kawasan rawan tawuran seperti Cipinang, Jakarta Timur.

    Ia menilai bahwa persoalan ekonomi, pengangguran, dan banyaknya anak putus sekolah menjadi akar masalah yang memicu terjadinya konflik sosial di kawasan tersebut.

    Dengan membuka lebih banyak peluang kerja tanpa mempersoalkan tingkat pendidikan, Rano berharap angka pengangguran bisa ditekan dan potensi tawuran dapat diminimalisir.

    “Inti permasalahan misalnya ekonomi, banyak yang tidak kerja, putus sekolah banyak, ah yuk kita ciptakan, memang tugas kita menciptakan itu (lapangan kerja). Maka dari itu kemarin saya sampaikan Jakarta akan menciptakan 500.000 lapangan kerja,” ungkap Rano.

    Nasib Pendatang

    Di sisi lain, meminta para pendatang yang ingin mengadu nasib di Jakarta untuk melengkapi diri dengan keahlian.

    Sehingga mereka dapat bersaing untuk memperoleh pekerjaan yang layak selama merantau di Jakarta.

    “Bagi siapapun mau datang ke Jakarta monggo saja, tapi tentunya kami sebagai pemerintah Jakarta mengharapkan orang yang datang ke Jakarta bisa capable untuk bekerja dengan baik,”  ucapnya di Balai Kota Jakarta, Jumat (21/3/2025).

    Pramono pun menjanjikan bakal membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya untuk para pendatang dan warga Jakarta yang belum bekerja.

    “Kami akan membuka job fair, kami akan membuka balai latihan kerja, kami akan mempersiapkan memperbaiki kualitas kerja kita,” ujarnya.

    Tak cuma membuka lapangan kerja, Pram juga berjanji bakal memberi pelatihan-pelatihan khusus untuk meningkatkan keahlian masyarakat.

    Sehingga mereka bisa bersaing di bursa kerja dan mampu meningkatkan taraf hidup keluarga.

    “Di dalam balai latihan kerja saya juga sudah meminta untuk diajari belajar bahasa asing, bahasa Korea, Jepang, China. Karena salah satu yang dihadapi kita paling utama adalah di bahasa kalau kota berangkat ke luar negeri,” tuturnya.

    Di sisi lain, Pram juga memastikan, Jakarta terbuka bagi siapapun masyarakat yang ingin mengaku nasib.

    Ia pun memastikan tak akan ada operasi yustisi terhadap para pendatang seperti yang dulu dijalankan di era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.

    “Kita tidak boleh tidak memanusiakan orang, sehingga enggak ada operasi justisia yang dulu pernah ada, saya melarang,” kata dia.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Menanti strategi DKI untuk atasi bau sampah RDF Rorotan

    Menanti strategi DKI untuk atasi bau sampah RDF Rorotan

    Jakarta (ANTARA) – Sampah dan bau. Bak belahan jiwa yang sulit dipisahkan. Pun dengan sampah di fasilitas pengolahan sampah menjadi bahan bakar atau “Refuse Derived Fuel” (RDF) atau sebut saja pabrik RDF.

    Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno mengakui hampir mustahil tempat pengolahan sampah tidak berbau.

    Memang benar, bahkan saat sampah tak ada di sana pun bau masih tercium. Ini seperti yang terjadi saat bunker di RDF Rorotan sedang kosong sejak 24 Maret lalu hingga setidaknya pada Selasa (26/3).

    Kepala Unit Pengelolaan Sampah Terpadu (UPST) Dinas LH DKI Jakarta, Agung Pujo Winarko, mengatakan bau di fasilitas RDF padahal tak ada kegiatan operasional di sana berasal dari sisa sampah yang menempel pada alat atau mesin. Bau ini tak akan keluar dari fasilitas.

    Bau di dalam fasilitas merupakan hal wajar. Tapi lain cerita bila bau itu lari keluar sampai terhirup warga sekitar.

    Inilah pengalaman warga di 18 RT atau sekitar 25.000 kepala keluarga (KK) yang tinggal 800 meter dari RDF Rototan, Cilincing, Jakarta Utara.

    Mereka mencium bau busuk dari fasilitas hampir dua bulan terakhir atau sejak awal Februari. Bukan hanya bau sampah, yang tercium juga bau pestisida, sabun, dan zat kimia.

    Bau ini sampai pada hidung tak tentu waktunya. Kadang pagi, siang, sore atau bahkan malam hari tergantung arah angin.

    Selain bau busuk, warga juga melihat asap hitam pekat dari cerobong pabrik dan polutan plastik sisa pembakaran.

    Masalah tak sampai di situ, karena belakangan ada laporan bahwa sejumlah orang terkena infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan radang selaput mata.

    Warga kemudian melayangkan protes termasuk melakukan aksi demo di depan gedung fasilitas RDF Rorotan.

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pun bergeming. Gubernur Jakarta Pramono Anung menginstruksikan jajaran untuk mengosongkan sampah di bunker serta produk RDF di gudang produksi yang mencapai sekitar 600 ton.

    Bunker di gedung fasilitas pengolahan sampah menjadi bahan bakar atau “Refuse Derived Fuel” (RDF) Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (25/3/2025). (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)

    Penghilang bau

    Fasilitas RDF Rorotan yang berada di Cilincing, Jakarta Utara bersebelahan dengan tempat pemakaman umum (TPU) Rorotan di sisi selatan, lalu area sawah di sisi barat dan utara. Sementara pada sisi timur, terdapat perumahan warga dengan jarak terdekat 150-250 meter.

    Fasilitas ini memiliki satu area atau dinamai hanggar, yang merupakan tempat menyimpan residu, lokasi tiga bunker hingga produk RDF dengan total luas sekitar 25.000 m2 atau 2,5 hektar.

    Pada prinsipnya, ketika sampah masuk maka dilakukan pemilahan, pencacahan, dan pengeringan. Dalam sehari, pabrik bisa menampung sebanyak 5.000 ton sampah dan mengolah 2.500 ton di antaranya agar menjadi RDF.

    Dari 2.500 ton sampah yang diolah, sekitar 875 ton adalah produk RDF. Pengolahan menjadi produk RDF bisa dilakukan dalam satu jam.

    Berbagai alat juga sebenarnya disiapkan untuk mengendalikan limbah termasuk bau dan asap. Khusus bau, ada sistem pengendalian baru meliputi alat bernama deodorizer yang dilengkapi teknologi ozonisasi.

    Deodorizer ditempatkan di dekat area bunker. Menurut rencana, alat ini juga akan ditaruh di area proses, gudang proses, dan gudang residu.

    Ada juga alat sterilisasi sinar ultraviolet yang dikatakan mampu menetralkan bau, seperti amonia dan hidrogen sulfida melalui proses oksidasi. Selain itu, terdapat filter karbon aktif untuk menyerap partikel bau yang tersisa.

    Untuk penanganan asap dan emisi, digunakan alat bernama cyclone web scrubber, teknologi cyclone dan wet scrubber yang dapat menyaring udara atau asap dari hasil pembakaran sebelum dilepaskan ke lingkungan.

    Kedua teknologi ini memastikan udara yang keluar dari fasilitas sudah dinetralkan, sehingga tidak menimbulkan bau dan emisi yang membahayakan lingkungan.

    Lalu, untuk menjaga kebersihan dan memastikan RDF Plant Jakarta beroperasi sesuai standar, terdapat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang dilengkapi tangki ekualisasi, tangki koagulasi, flokulasi dan sedimentasi, serta kolam anaerobik dan tangki filtrasi pasir.

    Ini agar air limbah hasil operasional dapat digunakan kembali untuk pencucian truk dan penyiraman tanaman di sekitar fasilitas.

    Selain itu, di luar area hanggar, pohon-pohon ditanam termasuk bambu. Tujuannya, untuk mereduksi bau agar tidak keluar dari fasilitas.

    Upaya lainnya, yakni ditetapkan aturan bahwa truk pengangkut sampah yang boleh masuk RDF hanya yang berjenis compactor, karena dilengkapi penampung air lindi (limbah cair dari tumpukan sampah), sehingga air tidak tercecer.

    Tapi, pada suatu hari di pertengahan Februari, bau sampah keluar fasilitas dan tercium warga di perumahan sekitar.

    Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto, penyebab utama bau yang dikeluhkan warga berasal dari sampah lama dalam proses uji coba pada 10 Februari 2025. Sampah itu berada lebih dari satu bulan terendap di bunker dan saat uji coba memang menimbulkan bau cukup mengganggu.

    Di sisi lain, bau yang muncul disebabkan pengaturan unit Advanced Oxidation Process (AOP) atau proses oksidasi pada deodorizer (penghilang bau) belum beroperasi penuh.

    Lalu, sesuai instruksi Gubernur Jakarta Pramono Anung, akhirnya bunker sampah dikosongkan. Supaya paling tidak, sampah yang sudah tertumpuk lama bisa dikeluarkan sehingga tak lagi menimbulkan bau.

    Selain itu, tiga Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) bergerak juga ditambahkan yakni di kawasan Metland, Cakung Timur, dan Harapan Indah, Bekasi, dan Jakarta Garden City (JGC) untuk memantau kualitas udara secara lebih komprehensif. Dengan begitu, saat ini terdapat empat SPKU termasuk yang berada di dalam fasilitas RDF.

    Uji coba pun nantinya dilakukan bertahap yakni tanpa beban (tak ada sampah), dengan beban tapi tidak penuh, dan dengan beban penuh atau 2.500 ton sampah.

    Warga di sekitar RDF Rorotan rencananya juga akan diundang, tak seperti pada uji coba pertama.

    Diharapkan, dengan berbagai penyempurnaan dari sisi alat dan berbagai tahapan uji coba, fasilitas RDF Rorotan rampung dan dapat beroperasi resmi pada Juli 2025.

    Produk Refuse Derived Fuel (RDF) yang dihasilkan fasilitas RDF Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (25/3/2025). ANTARA/Lia Wanadriani Santosa

    Halaman selanjutnya: Warga tak menolak asalkan…

    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

  • Wagub Rano serahkan laporan keuangan daerah ke BPK

    Wagub Rano serahkan laporan keuangan daerah ke BPK

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menyerahkan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2024 kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Jakarta sebagai upaya mewujudkan akuntabilitas pengelolaan keuangan.

    “Ini adalah salah satu bukti komitmen kami dalam upaya mewujudkan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan barang,” kata Rano di Kantor BPK-RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Selatan, Rabu.

    Rano menyampaikan, total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Tahun Anggaran 2024 sebesar Rp85,20 triliun. Angka tersebut naik Rp5,64 triliun atau 7,09 persen dibandingkan total APBD Perubahan Tahun Anggaran 2023 sebesar Rp79,56 triliun.

    Dari jumlah tersebut, realisasi penerimaan mencapai Rp82,29 triliun atau 96,59 persen, dan realisasi pengeluaran sebesar Rp77,86 triliun atau 91,38 persen.

    Selain itu, total aset Pemprov DKI Jakarta per 31 Desember 2024 yakni sebesar Rp746,39 triliun, naik sebesar Rp30,89 triliun atau 4,32 persen dibandingkan dengan per 31 Desember 2023 sebesar Rp715,50 triliun.

    “Pemprov DKI Jakarta meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian pada LKPD Tahun Anggaran 2023. Keberhasilan ini sekaligus menjadi tantangan bagi kami untuk terus meningkatkan transparansi serta akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan dan barang daerah,” katanya.

    Menurut dia, berbagai upaya strategis dilakukan Pemerintah Provinsi DKI untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas yang salah satunya melakukan rekonsiliasi secara periodik.

    Kemudian, penguatan dan pengembangan implementasi sistem informasi persediaan secara elektronik (e-persediaan); penguatan sistem pengendalian internal, melakukan reviu laporan keuangan dengan pendekatan berbasis risiko (risk based review) oleh Inspektorat.

    Upaya lainnya, melakukan percepatan pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi LHP BPK RI; melakukan upaya pensertifikatan tanah bekerja sama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN); melakukan upaya percepatan penagihan dan pengamanan aset fasos fasum yang bekerja sama dengan BPN, Kejaksaan, dan KPK-RI; dan mengembangkan Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) dalam pengelolaan dan pelaporan keuangan daerah.

    “Peningkatan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan dan barang daerah merupakan proses berkelanjutan,” tuturnya.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Rano Karno: Mulai April, Bansos KLJ hingga KPDJ Dicairkan Tiap Bulan – Page 3

    Rano Karno: Mulai April, Bansos KLJ hingga KPDJ Dicairkan Tiap Bulan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno mengatakan bahwa dana bantuan sosial Kartu Lansia Jakarta (KLJ), Kartu Anak Jakarta (KAJ), dan Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ) mulai April 2025 dicairkan setiap bulan, tak lagi tiga bulan sekaligus seperti Maret.

    “InshaAllah, dimulai bulan April, seluruh penerima bantuan akan diserahkan setiap bulan. Agar para penerima bantuan tidak lagi berhubungan dengan bank keliling,” katanya di Balai Kota Jakarta, Selasa (25/3) seperti dilansir Antara.

    Hal itu disampaikan dalam acara “Seremonial Pemberian Bantuan Sosial Pemenuhan Kebutuhan Dasar melalui KLJ, KAJ, dan KPDJ serta Alat Bantu Fisik (ABF)”.

    Adapun pencairan bantuan sosial (bansos) KLJ, KAJ, dan KPDJ sebesar Rp300 ribu per bulan pada setiap penerima manfaat diberikan untuk tiga bulan sekaligus, yakni Januari, Februari dan Maret.

    Pencairan pada tahap pertama tahun 2025 dilakukan pada Maret ini sehingga masing-masing penerima mendapatkan haknya.

    “Pada tahap pertama, bantuan terpaksa diberikan selama tiga bulan dulu, yaitu Januari, Februari, Maret. Karena biasanya kas daerah baru masuk di bulan-bulan ini,” ujar Rano.

    Bantuan sosial Pemenuhan Kebutuhan Dasar (PKD) tahap satu tahun 2025 tersebut sudah diserahkan melalui rekening sebanyak 147.304 orang penerima sesuai pemadanan data yang dilakukan Dinas Sosial dan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta.

    “Semoga bantuan yang disalurkan dapat dimanfaatkan dengan baik sesuai dengan peruntukannya untuk meringankan beban yang membutuhkan,” katanya.

    “Apalagi InshaAllah seminggu lagi kita akan menghadapi Hari Raya Idul Fitri, mudah-mudahan bantuan yang diterima ini minimal bisa untuk membeli ketupat dan opor ayam,” ujar Rano.

     

  • Video: Resmikan Puskesmas, Rano Karno Kaget dengan Fasilitasnya

    Video: Resmikan Puskesmas, Rano Karno Kaget dengan Fasilitasnya

    Video: Resmikan Puskesmas, Rano Karno Kaget dengan Fasilitasnya

  • Gubernur Jakarta Pramono Anung Buka Lowongan untuk Petugas Pemadam Kebakaran, Ini 3 Syarat Utamanya – Halaman all

    Gubernur Jakarta Pramono Anung Buka Lowongan untuk Petugas Pemadam Kebakaran, Ini 3 Syarat Utamanya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengumumkan bahwa Pemerintah Provinsi Jakarta akan segera membuka lowongan untuk posisi petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar). 

    Pramono menegaskan bahwa perekrutan ini akan diprioritaskan bagi warga yang memiliki KTP Jakarta.

    Pramono, yang akrab disapa Pram, menyatakan bahwa lowongan akan dibuka secara bertahap, meskipun ia belum menetapkan tanggal pasti pembukaannya.

     

    Namun, ia memastikan bahwa proses perekrutan petugas Damkar akan dimulai pada tahun 2025.

    “Yang jelas, lowongan ini akan segera dibuka tahun ini,” ujarnya saat ditemui di Kantor Damkar Jakarta Pusat, Senin (24/7/2025).

    Saat ini, Jakarta memiliki sekitar 4.000 petugas Damkar. Angka ini masih jauh dari kebutuhan ideal yang seharusnya mencapai 10.000 hingga 11.000 petugas.

    “Kami memang kekurangan personel Damkar, dan kami akan mengupayakan untuk mencapainya secara bertahap,” kata Pramono.

    Selain itu, Pramono juga mengungkapkan bahwa dari total 267 kelurahan di Jakarta, hanya sekitar 170 yang memiliki pos Damkar.

    Di tingkat kecamatan, 44 kecamatan telah memiliki sektor Damkar.

    Ia menambahkan, daerah dengan kepadatan penduduk tinggi, seperti Tambora, perlu persiapan yang matang, termasuk langkah-langkah preventif untuk pencegahan kebakaran.

    Syarat Ketat untuk Petugas Damkar

    Plt Kepala Dinas Gulkarmat Jakarta, Satriadi, menjelaskan bahwa calon petugas Damkar harus memenuhi dua kriteria utama.

    Pertama, petugas harus dalam kondisi fisik yang prima karena mereka akan terlibat langsung dalam penanganan kebakaran.

    Kedua, calon petugas tidak boleh memiliki trauma tertentu, seperti takut ketinggian atau gelap, yang bisa menghambat tugas mereka.

    “Selain itu, akan ada tes tambahan untuk memastikan kondisi mental dan fisik calon petugas,” tambah Satriadi.

    Longgarkan Syarat Pendidikan untuk Petugas PPSU

    Di sisi lain, Pramono juga mengumumkan perubahan syarat untuk menjadi petugas PPSU (Pasukan Orange) di Jakarta.

    Kini, pelamar hanya memerlukan ijazah SD untuk dapat melamar, sebuah perubahan signifikan dari sebelumnya yang mengharuskan pelamar memiliki ijazah SMA.

    “Kami juga telah merubah sistem penerimaan untuk petugas PPSU agar lebih transparan. Yang penting adalah etos kerja yang tinggi dan kemampuan dasar seperti membaca dan menulis,” ujar Pramono saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Minggu (23/3/2025).

    Dengan melonggarkan syarat pendidikan, Pramono berharap dapat membuka lebih banyak kesempatan kerja, terutama untuk mengurangi angka pengangguran di Jakarta.

    Ia juga menyebutkan bahwa gaji petugas PPSU akan mengikuti Upah Minimum Regional (UMR) Jakarta yang pada 2025 tercatat mencapai Rp 5,4 juta per bulan. “PPSU bukan pekerjaan rendah.

    Mereka memiliki peran penting dalam menjaga kebersihan dan kerapian kota,” kata Pramono.

    Target 500.000 Lapangan Kerja Baru

    Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, juga mendukung kebijakan ini dan menekankan bahwa tujuan dari pembukaan lowongan ini adalah untuk mengurangi pengangguran di Jakarta, terutama di daerah-daerah yang rawan tawuran seperti Cipinang, Jakarta Timur.

    “Permasalahan pengangguran dan anak putus sekolah sering kali menjadi akar masalah sosial. Dengan menciptakan lapangan kerja baru, kami berharap dapat mengurangi konflik sosial,” ujar Rano.

    Rano juga menambahkan bahwa Jakarta berkomitmen untuk menciptakan 500.000 lapangan kerja guna menekan angka pengangguran dan mendorong kesejahteraan warga Jakarta.

  • Warga Jaksel bisa titip kendaraan di kantor camat-lurah selama mudik

    Warga Jaksel bisa titip kendaraan di kantor camat-lurah selama mudik

    Jakarta (ANTARA) – Warga di Jakarta Selatan bisa menitipkan kendaraan di kantor kecamatan dan kelurahan di wilayah tersebut selama mudik Lebaran ke kampung halaman.

    “Sudah diklaim oleh Pak Gubernur DKI Pramono Anung dan Pak Wakil Gubernur DKI Rano Karno bahwa boleh dititip di kantor kecamatan dan kelurahan,” kata Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

    Munjirin mengatakan, penitipan di kantor kecamatan dan kelurahan ini diharapkan bisa menjaga keamanan serta ketertiban masing-masing.

    Dia menilai perlu adanya penjaga berkompeten agar kendaraan yang dititipkan bisa terjamin keamanannya.

    “Benar-benar harus dijaga yang ditugaskan orang berkompeten untuk mengelola ini semuanya di kantor kecamatan dan kelurahan,” katanya.

    Camat Jagakarsa, Santoso menambahkan, pihaknya menerima penitipan kendaraan bagi warga sejak Jumat (28/3) hingga selesai masa libur Lebaran.

    “Para petugas yang kami kerahkan yakni Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan PJLP yang ada di kecamatan-kelurahan secara bergiliran melakukan penjagaan,” ujar Santoso.

    Adapun syarat untuk menitipkan kendaraan di kantor kecamatan dan kelurahan kawasan Jagakarsa yakni menyerahkan fotokopi identitas KTP dan STNK.

    Jika nantinya yang menitipkan berbeda orang, maka perlu adanya surat kuasa tambahan untuk mengambil kendaraan sebagai keamanan.

    “Silahkan titipkan kendaraan di kantor kecamatan dan kelurahan, namun apabila sudah memadai maka warga disarankan berkoordinasi dengan pihak RT dan RW,” katanya.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Heran Seragam Dinas Gubernur Jakarta Banyak, Pramono: Hari Ini Satpol PP, Besok Apa Lagi?
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 Maret 2025

    Heran Seragam Dinas Gubernur Jakarta Banyak, Pramono: Hari Ini Satpol PP, Besok Apa Lagi? Megapolitan 25 Maret 2025

    Heran Seragam Dinas Gubernur Jakarta Banyak, Pramono: Hari Ini Satpol PP, Besok Apa Lagi?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Gubernur Jakarta

    Pramono Anung
    mengaku heran banyaknya
    seragam dinas
    yang harus dikenakan dalam berbagai acara resmi.
    Pramono mengenakan
    seragam Dinas
    Pemadam Kebakaran dalam apel bersama Dinas Gulkarmat Jakarta pada Senin (24/3/2025). Kini, Pramono mengenakan pakaian dinas upacara Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
    “Saya dari kemarin merenung kenapa jadi Gubernur Jakarta ini pakaiannya banyak banget, seragamnya banyak banget. Kemarin
    Damkar
    , hari ini Satpol PP, besok apa lagi,” ucap Pramono usai apel
    HUT Satpol PP
    dan Satlinmas di Plaza Selatan Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (25/3/2025).
    Dia juga menyebut pagi tadi telah menghubungi Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno untuk memintanya menjadi inspektur upacara.
    Meskipun demikian, Pramono menegaskan bahwa semua kegiatan tersebut dilaksanakan dengan penuh rasa gembira.
    “Tadi pagi saya udah telepon Bang Dul, ‘Bang, Abang aja yang jadi inspektur upacara’. Tetapi kami melaksanakan dengan penuh rasa gembira,” katanya.
    Adapun Pramono memimpin apel dalam HUT ke-75 Satpol PP dan ke-63 Satlinmas di Plaza Selatan Monas.
    Dalam sambutannya, Pramono mengapresiasi jajaran Satpol PP dan Satlinmas atas dedikasi mereka dalam menjaga ketertiban umum, ketenteraman masyarakat, serta perlindungan bagi warga Jakarta.
    “Secara khusus saya ingin mengucapkan terima kasih yang saya tunjukkan kepada seluruh jajaran Satpol PP dan Satuan Pelindungan Masyarakat atau Satlinmas yang selama ini telah menyelenggarakan ketertiban umum, menjaga ketenteraman masyarakat, dan memberikan perlindungan masyarakat Jakarta dengan tetap mengedepankan sikap yang santun, tegas, dan humanis,” ucap Pramono.
    Ia juga mengajak Satpol PP dan Satlinmas untuk terus beradaptasi dengan perkembangan kota, mengembangkan inovasi, meningkatkan profesionalisme, serta mengedepankan pendekatan humanis dalam menjalankan tugasnya.
    “Saya berharap Satpol PP, Satlinmas, agar terus beradaptasi dengan dinamika perkembangan kota, mengembangkan inovasi, profesionalisme, serta mengedepankan sisi humanis dalam setiap tugas yang dijalankan,” ungkap Pramono.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pimpin Apel HUT Satpol PP dan Linmas, Pramono Minta Selalu Humanis dalam Bertugas
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 Maret 2025

    Pimpin Apel HUT Satpol PP dan Linmas, Pramono Minta Selalu Humanis dalam Bertugas Megapolitan 25 Maret 2025

    Pimpin Apel HUT Satpol PP dan Linmas, Pramono Minta Selalu Humanis dalam Bertugas
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Gubernur Jakarta

    Pramono Anung
    memimpin apel
    HUT Satpol PP
    ke-75 dan
    Satlinmas
    ke-63, di Plaza Selatan Monas, Gambir,
    Jakarta
    Pusat, Selasa (25/3/2025).
    Pramono tampak mengenakan pakaian dinas upacara Satpol PP didampingi Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno dan Wakil Ketua DPRD Jakarta Ima Mahdiah.
    Dalam sambutannya, Pramono mengapresiasi kepada jajaran Satpol PP dan Satlinmas atas dedikasi mereka dalam menjaga ketertiban umum, ketenteraman masyarakat, serta perlindungan bagi warga Jakarta.
    “Secara khusus saya ingin mengucapkan terima kasih yang saya tunjukkan kepada seluruh jajaran Satpol PP dan Satuan Pelindungan Masyarakat atau Satlinmas yang selama ini telah menyelenggarakan ketertiban umum, menjaga ketenteraman masyarakat, dan memberikan perlindungan masyarakat Jakarta dengan tetap mengedepankan sikap yang santun, tegas, dan
    humanis
    ,” ucap Pramono, Selasa.
    Ia juga menegaskan selama 75 tahun, Satpol PP telah menghadapi berbagai tantangan dalam menjalankan tugas sebagai penegak peraturan daerah dan peraturan kepala daerah (Perda dan Perkada).
    Hal yang sama berlaku bagi Satlinmas, yang selama lebih dari enam dekade telah berperan menjaga stabilitas sosial di tengah keberagaman Jakarta.
    “Tema peringatan tahun ini, Satpol PP dan Satlinmas siap mendukung implementasi penyelenggaraan trantibun dalam mendukung astacita,” ungkap Pramono.
    Ia juga mengajak Satpol PP dan Satlinmas untuk terus beradaptasi dengan perkembangan kota, mengembangkan inovasi, meningkatkan profesionalisme, serta mengedepankan pendekatan humanis dalam menjalankan tugasnya.
    “Saya berharap Satpol PP, Satlinmas, agar terus beradaptasi dengan dinamika perkembangan kota, mengembangkan inovasi, profesionalisme, serta mengedepankan sisi humanis dalam setiap tugas yang dijalankan,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Transjakarta Kaji 4 Rute Baru, Ada Alam Sutera-Blok M hingga Binong-Grogol

    Transjakarta Kaji 4 Rute Baru, Ada Alam Sutera-Blok M hingga Binong-Grogol

    PIKIRAN RAKYAT – Kepala Dinas Perhubungan Syafrin Liputo mengatakan bahwa saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah mengkaji terkait Transjabodetabek. Identifikasi awal yang dilakukan, Transjabodetabek akan melayani 4 rute baru.

    “Yang pertama dari wilayah timur itu nanti ada Vida Bekasi ke Cawang. Berikutnya di selatan akan ada layanan dari kota wisata ke Cawang. Yang ketiga itu nanti di barat ada Alam Sutera-Blok M dan Binong-Grogol,” kata Syafrin di Jakarta Pusat, Senin, 24 Maret 2025.

    Syafrin mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan uji coba dan evaluasi untuk kemudian didetailkan dalam rencana implementasi terkait perluasan rute Transjakarta tersebut.

    Rencana perluasan layanan transportasi ini sebagaimana yang dijanjikan Pramono Anung-Rano Karno yang kini menjabat Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta.

    Syafrin menyampaikan penentuan rute ini karena didasarkan banyaknya kendaraan pribadi yang masuk dari luar kota ke Jakarta dari kawasan tersebut. Harapannya dengan adanya perluasan layanan Transjabodetabek mampu merubah kebiasaan penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi umum.

    Terkait jumlah armada untuk Transjabodetabek akan ditetapkan setelah melakukan uji coba. Termasuk jadwal operasionalnya apakah akan mengikuti Transjakarta masih dilakukan kajian.

    “Sekarang masih dalam tahapan uji coba dan akan dievaluasi. Kemudian hasilnya akan kami laporkan ke Pak Gubernur untuk kemudian kita bahas bersama untuk ditetapkan,” kata Syafrin.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News