Tag: Ramadhan Sananta

  • Baru Ditunjuk Jadi Pelatih Timnas, Kluivert Out Trending di Media Sosial, Isu Miring Ramai Beredar

    Baru Ditunjuk Jadi Pelatih Timnas, Kluivert Out Trending di Media Sosial, Isu Miring Ramai Beredar

    TRIBUNJATIM.COM – Patrick Kluivert agaknya harus berusaha keras mengambil hati para penggemar bola di Indonesia.

    Bukannya dukungan, Patrick malah diminta keluar meski baru saja ditunjuk sebagai pelatih baru timnas Indonesia.

    Ya, mantan pemain Barcelona ini akan menggantikan posisi Shin Tae Yong.

    Namun, tagar Kluivert Out tengah trending di media sosial X.

    Skandal lama Patrick pun ramai beredar di medsos.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

    Pengumuman Patrick Kluivert menjabat pelatih baru Timnas Indonesia dirilis melalui media sosial resmi Skuad Garuda maupun laman PSSI, Rabu (8/1/2025).

    Dia menggantikan Shin Tae-yong yang diberhentikan dari jabatan pelatih Skuad Garuda per Senin 6 Januari 2025 kemarin.

    “PSSI resmi menetapkan Patrick Kluivert sebagai pelatih baru Timnas Indonesia. Pelatih asal Belanda tersebut dikontrak dua tahun dari 2025 hingga 2027 dengan opsi perpanjangan kontrak,” tulis pihak PSSI.

    Kluivert akan didampingi dua asisten asal Belanda Alex Pastoor dan Denny Landzaat. Selain itu, legenda timnas Belanda itu akan didampingi dua asisten asal Indonesia.

    “Saat melatih Skuad Garuda, Kluivert akan dibantu oleh sejumlah asisten pelatih dari Belanda seperti Alex Pastoor dan Denny Landzaat. Selain itu, akan ada dua pelatih lokal Indonesia yang menjadi asisten pelatih,” tulis pihak PSSI.

    Debut Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia akan terjadi saat melawan Australia pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Sydney, 20 Maret mendatang.

    Trending tagar KluiverOut menggema di media sosial Twitter setelah Patrick Kluiver ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia, Rabu (8/1/2025).

    Kluivert akan diperkenalkan sebagai pelatih baru Timnas Indonesia pada Minggu (12/1/2025).

    Sayangnya, respons terhadap pengumuman pengganti Shin Tae-yong ini tidak semuanya positif. Tak sedikit netizen Tanah Air mengeluhkan PSSI menunjuk Patrick Kluivert sebagai pelatih anyar Timnas Indonesia.

    Hasilnya di media sosial Twitter, tagar #KluiverOut pun menggema. Dari pantauan Tribunnews hingga pukul 17.30 WIB, lebih dari 4ribu tagar #KluiverOut dicuitkan di Twitter.

    Tak sedikit yang meragukan kualitas mantan penyerang Barcelona dan AC Milan ini.

    Bahkan tidak hanya KluiverOut, tagar #PSSI, #ErickThohir, #Struick dan #Timnas juga muncul di trending topik pencapaian Twitter Indonesia.

    Bukannya tanpa alasan mengapa citra Kluivert sedikit tercoreng di mata pendukung Timnas Indonesia. Sebab, selama kariernya dia diduga pernah terjebak kasus pengaturan skor dan judi online.

    Artinya, ini menjadi tantangan bagi pelatih berusia 48 tahun tersebut, untuk mengubah pandangan miring suporter Timnas Indonesia kepada dirinya, menjadi sosok pahlawan.

    Caranya hanya satu, yakni membawa Timnas Indonesia lolos ke putaran final Piala Dunia 2026.

    Selain itu, kehadiran Patrick Kluivert bukannya tanpa keuntungan sama sekali bagi Timnas Indonesia.

    Berstatus sebagai legenda timnas Belanda, Kluivert pernah menjadi salah satu striker terbaik dunia di jamannya.

    Dengan penunjukan Kluivert sebagai pelatih, harapannya tidak hanya dari segi taktikal yang akan diperbaiki. Namun juga menyoal lini serang Timnas Indonesia yang sepenuhnya belum diselesaikan secara klinis oleh Shin Tae-yong.

    Patrick Kluivert bisa menjadi ‘batu asahan’ bagi Ragnar Oratmangoen, Rafael Struick, Ramadhan Sananta, Hokky Caraka, dan Dimas Drajad, dalam menajamkan insting mereka mencetak gol.

    Tajamnya lini serang Timnas Indonesia otomatis akan berbanding lurus dengan peluang untuk meraih 3 poin di empat pertandingan sisa.

    “Kami ingin lolos ke Piala Dunia (2026),” buka Patrick Kluivert kepada De Telegraaf, dilansir Voetbalprimeur.

    “Itu tidak mudah di grup yang dihuni Jepang, Australia, China, Arab Saudi, dan Bahrain.”

    Kendati demikian, pelatih berusia 48 tahun tersebut optimis membawa Timnas Indonesia mengukir sejarah tampil di Piala Dunia 2026.

    “Tapi empat pertandingan sebelum akhir, kami punya posisi di tangan kami sendiri. Kami berada di urutan ketiga dan harus finis di dua pertandingan pertama untuk mendapat tiket langsung.”

    “Finis di peringkat 3 atau 4 juga masih memiliki peluang,” pungkas Patrick Kluivert.

    Sosok Patrick Kluivert

    Patrick Kluivert merupakan mantan pemain sepakbola dan penggawa timnas Belanda yang kini menjadi pelatih sepak bola.

    Kluivert memiliki caps bersama timnas Belanda dalam 79 pertandingan dan menciptakan 40 gol.

    Saat bermain dia merupakan striker bagi De Oranje dan merupakan salah sosok yang cukup melegenda saat berkarir.

    Namun, karirnya sebagai pelatih tidak secemerlang saat menjadi pemain maupun Shin Tae-yong sebagai pelatih.

    Melansir laman Wikipedia, Kluivert memulai karir kepelatihannya sebagai asisten di AZ dan NEC, serta di Australia dengan Brisbane Roar, sebelum mengelola Jong Twente meraih gelar nasional di liga cadangan Belanda. 

    Dia adalah asisten Louis van Gaal dengan tim Belanda yang menempati posisi ketiga di Piala Dunia FIFA 2014 di Brasil. 

    Pada tahun 2015, ia mengambil alih sebagai pelatih kepala Curaçao untuk negara tersebut kualifikasi Piala Dunia FIFA 2018 dan kampanye kualifikasi Piala Karibia 2017. 

    Ia kemudian menjabat sebagai direktur olahraga untuk akademi Paris Saint-Germain dan Barcelona, serta melatih tim Ajax A1 (U-19) dan membantu Clarence Seedorf untuk tim nasional Kamerun.

    Terakhir, ia menjadi pelatih tim kasta pertama Liga Turki Adana Demispor.

    Namun, dia baru saja didepak pada bulan Desember lalu dan baru bertugas selama enam bulan.

    Di klub tersebut dia mencatatkan rekor yang kurang apik dengan delapan kemenangan, enam seri, dan enam kali kalah.

    Saat ini Kluivert berstatus tanpa klub sejak bulan Desember tahun lalu.

    Pengalamannya memimpin timnas terjadi saat dia menjadi pelatih interim timnas Curacao.

    Bersama Curacao dia mencatatkan satu kemenangan, dua hasil imbang, dan tiga kekalah dari enam pertandingan.

    Sebenarnya jika memang harus pelatih asal Belanda, ada beberapa nama yang karirnya lebih mentereng dibanding Kluivert.

    Frank Rijkaard misalnya, ia pernah sukses dengan Barcelona, atau Luis Van Gaal yang juga pernah menukangi MU meski kurang memuaskan.

    Tidak Cemerlang Sebagai Pelatih

    Prestasi sebagai pemain tak dibarengi saat Patrick Kluivert menjadi pelatih.

    Saat ini saja, Patrick Kluivert berstatus tanpa klub.

    Dia baru saja didepak dari tim asal tim kasta pertama Liga Turki, Adana Demirspor.

    Di klub tersebut dia mencatatkan rekor yang kurang apik dengan delapan kemenangan, enam seri, dan enam kali kalah.

    Pengalamannya memimpin timnas dapat dibilang sudah malang-melintang.

    Ia pernah menjadi asisten pelatih Timnas Belanda, pelatih interim Timnas Curacao hingga asisten pelatih Kamerun.

    Diisukan terlibat judi dan terlilit utang

    Dikutip dari berbagai sumber, media Belanda, De Volkskrant, pernah memberitakan Patrick Kluivert terlibat masalah utang judi.

    Kala itu Patrick Kluivert bahkan sempat diperas oleh kelompok kriminal akibat utang judi tersebut.

    Disebutkan, Patrick Kluivert memiliki utang lebih dari 1 juta Euro saat itu.

    Kejadian itu terjadi saat Patrick Kluivert menjabat sebagai pelatih tim kedua FC Twente. 

    Dalam pemberitaan tersebut, tidak disebutkan Patrick Kluivert terlibat dalam pengaturan skor.

    Namun kasus tersebut tetap menjadi sorotan lantaran menyenggol integritas Patrick Kluivert.

    Apalagi sepak bola di Indonesia masih sangat erat dengan isu match fixing dan titip pemain Timnas.

    Apakah Patrick Kluivert bisa menahan godaan match fixing saat menjadi pelatih Timnas Indonesia nanti?

    —– 

    Berita Jatim dan berita viral lainnya.

  • Detik-detik Indonesia Juara Dunia eFootball FIFAe World Cup 2024

    Detik-detik Indonesia Juara Dunia eFootball FIFAe World Cup 2024

    Jakarta

    Timnas eFootball Indonesia sukses menyabet gelar juara dunia FIFAe World Cup 2024 kategori konsol. Detik-detik timnas menjadi juara menjadi video yang banyak dibagi netizen.

    Perebutan titel negara dengan pemain eFootball konsol terbaik di dunia mempertemukan Indonesia vs Brasil di final. Laga final tersebut berlangsung secara offline di Riyadh, Arab Saudi, pada pukul 19.30 waktu setempat atau sekitar 22.30 WIB, Kamis (12/12).

    Dalam upaya merebut gelar juara, Indonesia mengirim atlet timnas esports eFootball terkuatnya. Adapun pemain yang dimaksud adalah Elga Cahya, Rizky Faidan, dan Akbar Paudie. Sementara Brasil diwakili oleh Guifera, Victor, dan Thiago Avare.

    Berikut jalannya pertandingan final FIFAe World Cup 2024 eFootball kategori konsol, pantauan detikINET dari tayangannya di situs FIFae, Jumat (13/12/2024).

    Game PertamaRizky Faidan dan Elga Cahya. Foto: (FIFAe)

    Pertandingan di partai final memberlakukan aturan main best of 3 (Bo3). Jadi apabila di antara kedua partisipan berhasil menang dua game duluan, maka dinyatakan sebagai pemenangnya.

    Di sini Indonesia menurunkan Rizky dan Elga untuk mengalahkan Brasil. Keduanya pun tampil gemilang sejak game pertama bergulir.

    Namun memang Brasil bukan lawan yang mudah, mereka mampu mengimbangi permainan cepat Rizky-Elga di game pertama. Bahkan kerap kali memberikan tekanan, hingga akhirnya mereka berhasil unggul duluan di menit ke-20 dari sepakan kaki kiri Raphael Veiga.

    Tertinggal 0-1, Indonesia pun tak tinggal diam. Mereka melakukan serangan bertubi-tubi untuk merobek jala gawang lawan. Cuma memang hal itu sulit dilakukan.

    Brasil cukup solid dalam menahan segala gempuran Rizky-Elga. Alhasil skor 1-0 bertahan sampai babak pertama usai.

    Babak kedua hampir serupa, sampai akhirnya peluang yang tercipta mampu dimanfaatkan dengan baik jelang akhir laga. Gol penyama kedudukan terjadi di menit ke-87, setelah tendangan kaki kiri Egy Maulana Vikri tak bisa dihalau kiper Brasil Bento.

    Hal itu membuat semangat Rizky-Elga membara. Seakan tak ingin menyia-nyiakan trend positif yang sudah tercipta, mereka langsung melancarkan serangan dari sisi kanan.

    Umpan ciamik dari Egy, mampu dimanfaatkan dengan baik oleh Ramadhan Sananta. Bola yang disundulnya membentur bagian atas gawang dan memantul ke arah dalam. Skor 2-1 bertahan sampai babak kedua berakhir untuk kemenangan Indonesia.

    [Gambas:Instagram]

    Game KeduaRizky Faidan. Foto: (FIFAe)

    Berbeda dengan game pertama, Indonesia lebih seram di game kedua. Atlet esports kebanggaan Tanah Air mampu mendominasi alur permainan.

    Hasilnya pun memuaskan, setelah umpan cantik Marselino Ferdinan dapat diterima dengan baik Rafael Struick. Lalu dengan tekukan andalannya, Struick menempatkan bola dengan kaki kanan dan berhasil membobol gawang Beto di menit ke-9.

    Belum puas dengan satu gol, Indonesia kembali membombardir Brasil dengan serangan-serangan selanjutnya. Tak butuh waktu lama untuk menambah keunggulan, karena pada menit ke-18, umpan silang dari Struick kepada Ramadhan Sananta membuahkan hasil memuaskan.

    Melihat peluang yang ada, Ramadhan Sananta tak mengontrol bola terlebih dahulu. Umpan dari Struick langsung dilesatkannya dengan kaki kiri, dan mengoyak jala gawang Brasil. Dengan begitu Indonesia unggul 2-0 pada babak pertama game kedua.

    Brasil mencoba menyusul ketertinggalan di babak kedua. Mereka berharap bisa membalikkan keadaan dengan melancarkan serangan begitu deras ke daerah pertahanan Indonesia. Upaya yang dilakukan Victor dan Guifera terbukti berhasil. Namun hanya mampu menelurkan satu gol saja di menit ke-72.

    Saat itu umpan pendek Joelinton sukses dimanfaatkan Raphael Veiga. Tendangan kencang Raphael Viega tak bisa ditahan kiper timnas Nadeo Argawinata. Brasil pun mempersempit keunggulan Indonesia.

    Namun sayangnya Brasil tak bisa menciptakan gol penyama kedudukan. Malah di menit ke-88, mereka hampir kebobolan lagi setelah tendangan keras Ramadhan Sananta membentuk mistar gawang.

    Usaha terakhir Victor dan Guifera untuk menyamakan kedudukan kandas, setelah umpan Raphinha dari sisi kanan gagal diolah oleh Joelinto. Sundulan Joelinto melebar ke sisi kiri gawang Indonesia.

    Skor 2-1 bertahan hingga pluit tanda berakhirnya babak kedua dibunyikan. Detik-detik terakhir begitu menegangkan, karena saat perpanjangan waktu Brasil dalam posisi menyerang dan melakukan tendangan. Bola keluar seiring dengan waktu berakhir.

    Elga Cahya, Rizky Faidan, dan Akbar Paudie bersorak dan berpelukan. Philip Franc atlet timnas untuk kategori mobil turut memberikan selamat. Sementara para suporter di lokasi acara bersorak kegirangan. Semua layar TV menampilkan tulisan ‘Champion’ untuk Indonesia.

    Dengan begitu, Indonesia berhasil menang dua game sekaligus dan menjadi juara dunia FIFAe World Cup 2024 eFootball kategori konsol.

    [Gambas:Instagram]

    Sebagai tambahan informasi, kejuaraan dunia FIFAe World Cup 2024 menggelar kompetisi eFootball dalam dua kategori, yakni konsol dan mobile. Untuk kategori konsol, gelar juara berhasil disabet Indonesia. Sementara kategori mobile, titel jawara diperoleh Malaysia. Pemain Indonesia Philip Franc yang tampil di kategori mobile kalah di quarterfinal oleh Thailand.

    (hps/fay)

  • Klasemen FIFAe World Cup 2024 eFootball Konsol: Indonesia di Puncak

    Klasemen FIFAe World Cup 2024 eFootball Konsol: Indonesia di Puncak

    Jakarta

    Hari ini, Senin, 9 Desember 2024, Timnas eFootbal lndonesia memulai perjuangan di kompetisi esports internasional, FIFAe World Cup 2024. Timnas yang bermain di kategori konsol ini sukses mengantongi sembilan poin dan berada di puncak klasemen sementara Grup A.

    Pertandingannya diselenggarakan di Riyadh, Arab Saudi, mulai pukul 16.30 WIB. Sembilan poin tersebut mereka dapatkan setelah mengalahkan tiga negara, yakni Polandia, Malaysia, dan Belanda.

    Dalam upaya memenangkan semua pertandingan, Indonesia menunjuk Elga Cahya, Rizky Faidan, dan Akbar Paudie untuk mewakili timnas. Ketiganya pun bermain dengan amat baik. Berikut sedikit rekap pertandingannya, sebagaimana pantauan detikINET dari tayangan langsungnya di kanal YouTube FIFAe, Senin (9//12/2024).

    Indonesia Vs Polandia

    Pada pertandingan pertama, Indonesia bertemu dengan Polandia. Di sini timnas menurunkan Rizky dan Akbar untuk mencuri 3 poin pertama.

    Babak pertama, Rizky-Akbar mampu menguasai jalannya pertandingan. Keduanya unggul dari segi ball possession. Mereka mampu menguasai bola lebih banyak dan lama dibandingkan lawannya.

    Kendati begitu, meski sudah unggul dalam penguasaan bola, Rizky-Akbar masih sulit membobol gawang Polandia. Pertahanan lawannya cukup baik, walaupun berkali-kali mendapat serangan.

    Lalu akhirnya upaya keduanya membuahkan hasil di babak kedua. Pertandingan baru berjalan tiga menit, Rafael Struick membawa Indonesia unggul 1-0 dan skor bertahan hingga babak kedua berakhir.

    Indonesia Vs Malaysia

    Melawan Malaysia, Indonesia kembali mempercayakannya kepada Rizky-Akbar dan cukup mendapat tekanan. Timnas tidak sebebas seperti ketika berhadapan dengan Polandia.

    Pada babak pertama, jual beli serangan terjadi. Namun memang dalam hal ini, Indonesia masih tetap unggul.

    Setidaknya tekanan dari Malaysia hanya bertahan sampai menit ke-25. Sebab menit ke-29, lagi dan lagi melalui Struick, timnas unggul 1-0 sampai babak pertama berakhir.

    Lanjut babak kedua, Indonesia bermain lebih baik. Kali ini tidak perlu menunggu lama untuk merobek jala gawang Malaysia.

    Kali ini panggungnya diambil alih oleh Ramadhan Sananta, yang mencetak gol tambahan di menit ke-57. Keunggulan 2-0 Indonesia atas Malaysia bertahan sampai babak kedua usai.

    Indonesia Vs Belanda

    Pertandingan terakhir melawan Belanda bisa dibilang menjadi yang paling gampang. Sebab tak butuh waktu lama untuk Indonesia mencetak gol.

    Rizky-Akbar berhasil membobol gawang lawannya itu di menit ke-5 (Rizky Kambuaya), ke-10 (Ramadhan Sananta), dan ke-40 (Ramadhan Sananta).

    Alhasil skor 4-0 pun berakhir sampai pluit tanda berakhirnya babak kedua dibunyikan. Dengan begitu, total sembilan poin berhasil dikantongi Indonesia dan berada di puncak kalasemen FIFAe World Cup 2024 eFootball Konsol.

    Sebenarnya hasil skor ini cukup mengejutkan. Lantaran sebelumnya Belanda bermain sangat baik, setelah membantai Malaysia 3-0.

    Klasemen FIFAe World Cup 2024 eFootball Konsol. Foto: (FIFAe)

    Perjuangan Indonesia hari ini di FIFAe World Cup 2024 belum berakhir. Selain Elga, Rizky, dan Akbar ada Philip Franc yang mewakili timnas di eFootball kategori mobile. Untuk jam mainnya adalah sebagai berikut.

    Indonesia Vs Spanyol – 22.15 WIBIndonesia Vs Inggris – 22.30 WIBIndonesia Vs India – 22.45 WIBIndonesia Vs Brasil – 23.00 WIB

    (hps/fay)

  • Daftar Pemain Timnas U-22 yang Bakal Berlaga di Piala AFF 2024, Nilai Pasarnya Cuma Rp 74,7 Miliar – Page 3

    Daftar Pemain Timnas U-22 yang Bakal Berlaga di Piala AFF 2024, Nilai Pasarnya Cuma Rp 74,7 Miliar – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Pelatih tim nasional Indonesia, Shin Tae-yong, mengungkapkan bahwa ia tidak akan membawa pemain terbaik untuk bertanding di Piala AFF 2024.

    Pelatih asal Korea Selatan tersebut hanya akan mengandalkan pemain dari timnas U-22 Indonesia.

    Hingga kini, Shin Tae-yong belum memutuskan daftar pemain berusia 22 tahun yang akan diikutsertakan.

    Nama-nama pemain yang dipilih masih dirahasiakan oleh Shin Tae-yong.

    Namun, jika dikutip dari Transfermarkt, Minggu (3/11/2024), tercatat, Timnas Indonesia U-22 dihuni 20 pemain. Semua rata-rata usia 22,6 tahun.

    Yang menarik, di daftar pemain Timnas U-22 ini tidak ada pemain naturalisasi. Tercatat, hanya ada dua pemain yang berkarir di luar negeri, yaitu Pratama Arhan yang bermain di Suwon FC, Korea Selatan. Lalu ada Marselino Ferdinan yang bermain di Oxford United, Australia.

    Dari 20 pemain tersebut, Transfermarkt mencatat nilai pasarnya hanya Rp 74,7 miliar. Nilai pasar ini jomplang jika dibandingkan Timnas senior Indonesia yang menjadi salah satu skuad termahal di Asia yang mencapai Rp 477,5 miliar.

    Pemain termahal Timnas Indonesia U-22 kini dipegang oleh sang kapten Rizky Ridho dengan nilai pasaran Rp 7,3 miliar.

    Daftar Pemain Timnas Indonesia

    Berikut daftar pemain Timnas Indonesia U-22:

    Adi Satryo
    Ernando Ari
    Rizky Ridho
    Muhammad Ferarri
    Pratama Arhan
    Haykal Alhafiz
    Fajar Faturrahman
    Bagas Kaffa
    Rio Fahmi
    Alfreandra Dewangga
    Ananda Raehan
    Komang Teguh
    Marselino Ferdinan
    Beckham Putra
    Taufany Muslihuddin
    Witan
    Irfan Jauhari
    Jeam Kelly Sroyer
    Ramadhan Sananta
    Titian Agung

  • Bupati Kediri: Peluang ke Olimpiade Paris Bukan Hal Mustahil

    Bupati Kediri: Peluang ke Olimpiade Paris Bukan Hal Mustahil

    Kediri (beritajatim.com) – Tim Nasional (Timnas) Indonesia harus mengakui keunggulan Uzbekistan dengan skor 0-2 di fase semifinal Piala Asia U-23 Asian Football Confederation (AFC). Namun, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana optimis tim garuda mampu mengamankan peluang tiket menuju Olimpiade Paris 2024.

    Hal itu disampaikan saat gelaran Nonton Bareng (Nobar) semifinal antara Timnas Indonesia melawan Uzbekistan yang bertempat di Depan Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri, Senin (29/4/2024) malam.

    “Kalau Indonesia bisa menang di pertandingan perebutan juara 3, maka ke olimpiade yang terakhir kali tahun 1958 bukan hal yang tidak mungkin,” kata bupati yang akrab disapa Mas Dhito.

    Sebagaimana diketahui, meski Indonesia gagal meraih kemenangan saat menghadapi Uzbekistan, mimpi Indonesia untuk bersinar di panggung Olimpiade Paris itu kembali terbuka setelah 68 tahun menunggu. Sehingga Indonesia harus berjuang lebih keras untuk mengamankan tiket menuju Olimpiade Paris 2024 di laga perebutan juara 3 mendatang.

    Kendati meraih hasil yang tak diharapkan, Mas Dhito tetap mengapresiasi perjuangan tim nasional kelompok umur di bawah 23 tahun itu. Pasalnya, Jeam Kelly Sroyer dan kawan-kawan berhasil melampaui target yang dipasang oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yaitu lolos ke babak delapan besar Piala Asia U-23 AFC.

    “Tentunya sudah melampaui batas, sudah masuk semifinal dan masih ada perebutan juara tiga. Sampai hari ini Timnas Indonesia U23 sudah mencatat sejarah,” tegas bupati berusia 31 tahun itu.

    Laga yang berlangsung di Stadion di Stadion Abdullah bin Khalifa tersebut, sejak awal babak pertama, kedua kubu saling mencoba mendominasi permainan dengan melancarkan serangan dari kaki ke kaki. Hal itu terlihat di 15 menit pertama, Uzbekistan telah mendapatkan sepakan pojok sebanyak kedua kali.

    Timnas Indonesia yang juga berupaya menahan tekanan tim lawan sangat menjaga transisi bertahan dengan compact. Ketegangan bertahan itu akhirnya lebih mencair setelah memasuki menit 20’ Indonesia mencoba bermain sedikit lebih tenang untuk mendominasi permainan.

    Ketenangan itu terlihat ketika pemain Indonesia Witan Sulaeman mendapat benturan di area kotak penalti. Namun usai wasit melihat tayangan ulang menggunakan teknologi VAR, akhirnya dinyatakan sebagai benturan bersih oleh pemain Uzbekistan Abdukodir Khusanov.

    Babak pertama pun di tutup dengan skor kacamata 0-0. Dengan statistik penguasaan bola 39% Indonesia dan 61% Uzbekistan. Ditambahi dengan dua kartu kuning untuk pemain Indonesia Nathan dan Pratama Arhan.

    Memulai babak kedua, Indonesia terus mendapat pressing tinggi dari kubu Uzbekistan sehingga membuat Timnas Garuda cukup kesulitan dalam membangun serangan dan hanya mengandalkan serangan balik.

    Upaya menciptakan peluang sempat berbuah gol, namun gol Muhammad Ferarri dibatalkan usai kaki Ramadhan Sananta dinyatakan offside meski sangat tipis di depan garis pertahanan Uzbekistan. Kemudian, momentum justru berbalik, Uzbekistan merobek gawang Indonesia melalui tandukan Husain Norchaev di menit 69’. Skor berubah menjadi 0-1 sementara.

    Tak hanya itu, pada menit 84’ Indonesia harus bermain dengan 10 pemain lantaran kapten Garuda Rizky Ridho mendapat ganjaran kartu merah usai menekel Jasurbek Jaloliddinov. Kelengahan pun terjadi, Uzbekistan menambah kedudukan melalui Own Goal (OG) Pratama Arhan di menit 86’. Skor bertambah menjadi 2-0 bagi tim lawan.

    Keadaan itu tak membuat Garuda berhenti berjuang. Terlihat Marselino Ferdinan melakukan tembakan ke arah gawang, namun masih sedikit melebar ke arah sasaran. Melihat kebuntuannya, Pelatih Indonesia Shin Tae-Yong memasukkan tiga pemain sekaligus, Ikhsan Zikraj, Rio Fahmi, Dony Tri Pamungkas dengan menarik keluar Pratama Arhan, Fajar Fatur Rahman, Ivar Jenner.

    Namun hingga sang pengadil pertandingan memberikan tambahan waktu 90+16’ tak merubah kedudukan. Skor akhir 0-2 untuk kemenangan Uzbekistan dengan statistik penguasaan bola 37% Indonesia dan 63% Uzbekistan.

    Hasil tersebut membuat Indonesia gagal mencapai final dan menduduki bangku perebutan juara 3 melawan tim antara Jepang dan Irak.

    Adapun, melihat antusias masyarakat dalam mendukung Tim Nasional Garuda, Pemerintah Kabupaten Kediri berencana akan menggelar Nobar lanjutan dalam pertandingan perebutan juara ketiga.

    “Nobarnya luar biasa. Nanti kita lanjut (Nobar) di tanggal 2 Mei untuk perebutan juara 3,” pungkasnya.[ADV PKP/nm]

  • Timnas Kalah atas Uzbekistan 0-2, Pj Wali Kota Mojokerto: Assalamualaikum Olimpiade Paris

    Timnas Kalah atas Uzbekistan 0-2, Pj Wali Kota Mojokerto: Assalamualaikum Olimpiade Paris

    Mojokerto (beritajatim.com) – Laga semifinal Piala Asia U-23 antara Tim Nasional (Timnas) Indonesia melawan Uzbekistan berakhir dengan skor, 0-2. Pejabat (Pj) Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro berharap Garuda Muda masih bisa meraih juara tiga sebagai tiket menuju Olimpiade Paris 2024.

    “Kita masih punya kesempatan lagi di babak play off dan saya harapkan sekali lagi assalamualaikum Olimpiade Paris. Kita insya Allah pasti dapat,” ungkapnya usai nobar di halaman GOR Seni Majapahit Kota Mojokerto, Senin (29/4/2024).

    Masih Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Jawa Timur ini, antusias warga untuk menyaksikan Timnas Indonesia khususnya warga Kota Mojokerto cukup tinggi. Terbukti dengan membludaknya jumlah penonton memehuni halaman GOR Seni Majapahit dan depan Balai Kota Mojokerto.

    “Antusias warga bisa dilihat, ini ada ribuan warga yang hadir dan alhamdulillah saya harapkan, tadi sudah disampaikan agar pulang tetap tertib dan taat berlalu-lintas. Sesama pendukung garuda kita harapkan seluruh supporter bisa pulang secara tertib sampai dengan rumah selamat semuanya,” harapnya.

    Mas Pj (sapaan akrab, red), mengucapkan bisa bertemu kembali dengan para masyarakat pencinta bola di Kota Mojokerto di laga selanjutnya. Menyusul, meski garuda muda kalah 0-2 atas Uzbekistan, namun Pemkot Mojokerto masih berencana akan kembali menggelar nobar Piala Asia U-23 perebutan Juara 3.

    “Ya kita tetaplah, selagi garuda muda bertanding kita tetap mengadakan nobar dan kita akan support terus untuk garuda muda mengangkasa. Sampai bertemu di pertandingan laga berikutnya, babak play off perebutan satu tempat. Peringkat ketiga,” tegas orang nomor satu di lingkup Pemkot Mojokerto ini.

    “Indonesia tidak kalah, Indonesia hampir menang. Peringkat ketiga menuju Olimpiade Paris. Hidup Indonesia,” tambah Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto.

    Ribuan pasang mata memenuhi halaman parkir GOR Seni Majapahit Kota Mojokerto, Senin (29/4/2024) malam. Masyarakat pecinta sepak bola ini datang berbondong-bondong menyaksikan Rizky Ridho dkk. Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto kembali menggelar nonton bareng (nobar).

    Layar lebar di pasang di beberapa titik menyusul antusias penonton yang datang nobar bersama Forkiminda Mojokerto Raya tersebut. Ada empat layar lewar lebar dipasang dan satu layar lebar dipasang di depan Balai Kota Mojokerto lantaran halaman GOR Seni Majapahit tak lagi bisa menampung penonton.

    Meski berakhir kecewa atas gol yang diakumulir wasit Shen Yinhao asal China, pecinta bola di Kota Mojokerto masih memenuhi lokasi nobar. Meski sejumlah supporter bola ini meninggalkan lokasi sebagai bentuk kekecewaan, namun yang bertahan hingga akhir babak kedua masih banyak.

    Dalam laga semi final Piala Asia U-23 tersebut, garuda muda harus menelan kekalahan 0-2 atas Uzbekistan. Muhammad Ferarri gagal membuka keunggulan bagi Indonesia pada menit ke-61. Wasit meninjau tayangan VAR, menilai dalam proses gol tersebut, Ramadhan Sananta berada dalam posisi offside.

    Timnas Indonesia belum berhasil mencapai partai final seusai kalah dari Uzbekistan pada babak semifinal Piala Asia U23 2024. Uzbekistan berhasil menang 2-0 atas Indonesia. Dwigol Serigala Putih, julukan Uzbekistan U23, tercipta melalui aksi Khusain Norchaev di menit 68  dan gol bunuh diri Pratama Arhan menit 86. [tin/ian]

  • Gol Indonesia Dianulir dan Kebobolan Uzbekistan, Wasit Bikin Geram!

    Gol Indonesia Dianulir dan Kebobolan Uzbekistan, Wasit Bikin Geram!

    Jakarta

    Indonesia kebobolan 0-2 dari Uzbekistan, kartu merah dan sebelumnya gol dianulir di Piala Asia U-23 2024. Emosi masyarakat tumpah di lini masa X.

    Laga semifinal Piala Asia U-23 2024 antara Indonesia vs Uzbekistan berlangsung panas di Stadion Abdullah bin Khalifa, Senin (29/4/2024) malam. Garuda Muda tampak tegang sepanjang laga dan Uzbekistan menyetir permainan.

    Usai skor kacamata di babak pertama, drama meningkat di babak kedua. Wasit menganulir gol Muhammad Ferarri di menit ke-61 karena Ramadhan Sananta dianggap offside menurut wasit VAR.

    Tidak lama kemudian Uzbekistan membobol gawang Indonesia di menit ke-68 lewat kaki Husain Norchaev. Lalu Rizky Ridho kena kartu merah di menit ke-84 dan ada gol bunuh diri Pratama Arhan. Dramatis dan reaksi netizen Indonesia langsung meramaikan lini masa X (Twitter) malam ini.

    Wasit ada di puncak trending topic (59.100 tweet) sudah jelas netizen geram dengan kepimpinan wasit. Di bawahnya ada #TimnasDay (60.900 tweet), #AFC23AsianCup (15.900 tweet), Sananta (11.800 tweet), Struick yang tidak dimainkan (6.432 tweet), Arhan (6.746 tweet). Mereka geram dengan kepemimpinan wasit Shen Yinhao asal China. Inilah luapan kekesalan netizen Indonesia.

    “Persiapan bagi warga Indonesia yang mau silaturahmi sama wasit 🤧 #TimnasDay,” sindir seorang netizen.

    “Udah ga berani liat 😭 Wasit sama mesin VAR memang sll menjadi kolaborasi yg menyebalkan,” kata netizen yang lain.

    “Kartu kuning ngga berlaku buat Uzbek 😃 #TimnasDay,” kata @vayan***.

    “Sudah tertebak kalau wasit VAR nya Orang Thailand selalu dirugikan #TimnasDay,” ujar @AchFauz***.

    “Wasit VAR dri Thailand, dri dlu emang merugikan Timnas #wasit #TimnasDay,” ketus @Rayya***.

    (fay/fyk)