Mobil Meledak Saat Macet Tewaskan 8 Orang, Warga Malah Sibuk Foto-foto
Tim Redaksi
NEW DELHI, KOMPAS.com
– Polisi India menyelidiki penyebab ledakan mobil di kawasan padat Old Delhi, tak jauh dari situs bersejarah Benteng Merah, Senin (10/11/2025) malam.
Sedikitnya delapan orang tewas dan 19 korban luka-luka dalam insiden yang terjadi saat lalu lintas sedang
macet
.
Ledakan besar memicu kobaran api yang melalap beberapa kendaraan di sekitarnya. Lokasi kejadian langsung ditutup oleh pihak berwenang, sedangkan tim forensik dan satuan antiterorisme diterjunkan untuk mengumpulkan bukti.
Menteri Dalam Negeri Amit Shah mengatakan, penyelidikan masih berlangsung dan semua kemungkinan penyebab masih dipertimbangkan.
“Masih terlalu dini untuk memastikan penyebab insiden ini,” kata Shah kepada wartawan, dikutip dari
AFP
. Ia menambahkan bahwa analisis sampel forensik sedang dilakukan.
Hingga Selasa (11/11/2025) dini hari, area sekitar ledakan \ditutup dengan kain putih oleh aparat. Pengamanan di seluruh wilayah Ibu Kota
India
juga diperketat pasca-kejadian.
Benteng Merah, yang terletak tak jauh dari lokasi ledakan, merupakan salah satu
landmark
paling ikonik di India.
Situs bersejarah dari abad ke-17 ini kerap menjadi lokasi pidato tahunan Perdana Menteri India pada Hari Kemerdekaan.
Sejumlah warga yang berada di lokasi menggambarkan suasana kacau penuh kepanikan.
“Saya melihat
mobil meledak
saat sedang melaju. Orang-orang terbakar dan kami berusaha menolong mereka. Mobil dan orang-orang terbakar,” ujar Dharmindra Dhaga (27), saksi mata di lokasi kejadian.
“Saya berteriak meminta bantuan agar orang-orang menolong mereka keluar. Tapi banyak yang justru sibuk membuat video dan mengambil foto,” tambahnya.
Di Rumah Sakit LNJP, para korban luka langsung dilarikan ke ruang gawat darurat. Suasana dipenuhi tangis dan kepanikan keluarga pasien. Seorang perempuan yang suaminya dirawat tampak menangis histeris.
“Saya tidak tega melihatnya seperti itu,” ujarnya lirih, sambil ditenangkan oleh anggota keluarganya.
Perdana Menteri Narendra Modi turut menyampaikan duka cita dalam pernyataan resmi.
“Belasungkawa bagi mereka yang kehilangan orang tercinta dalam ledakan di Delhi. Semoga para korban luka segera pulih,” katanya.
Pemimpin oposisi, Rahul Gandhi, juga menyampaikan keprihatinan. Ia menyebut insiden ini sebagai “peristiwa memilukan” dan menyerukan penyelidikan menyeluruh demi keadilan bagi para korban.
Sementara itu, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyatakan simpati kepada keluarga korban serta menyebut akan terus memantau perkembangan situasi di ibu kota India tersebut.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Fitur Apresiasi Spesial dari pembaca untuk berkontribusi langsung untuk Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
melalui donasi.
Pesan apresiasi dari kamu akan dipublikasikan di dalam kolom komentar bersama jumlah donasi atas nama
akun kamu.
Tag: Rahul Gandhi
-
/data/photo/2025/11/11/6912a94e37223.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
4 Mobil Meledak Saat Macet Tewaskan 8 Orang, Warga Malah Sibuk Foto-foto Internasional
-

Klaim Terjadi Pencurian Suara, Oposisi India Gugat Pemilu Terbesar di Dunia
New Delhi –
Pemimpin oposisi India, Rahul Gandhi, pekan lalu menyatakan bahwa otoritas pemilu India telah memungkinkan terjadinya “pencurian suara” demi mendongkrak suara Partai Bharatiya Janata (BJP) pimpinan Narendra Modi dalam pemilihan umum di India tahun 2024.
Dalam sebuah konferensi pers, Gandhi, sosok sentral dalam Partai Kongres Nasional India (INC) menuduh, dalam pemilu tahun lalu, daftar pemilih di sebuah negara bagian kunci telah dimanipulasi untuk menguntungkan BJP.
Pemimpin oposisi itu juga mengatakan bahwa partainya menemukan sejumlah ketidaksesuaian besar setelah menganalisis data pemilu yang diterbitkan oleh Komisi Pemilihan Umum India (ECI).
Komisi Pemilu India segera membantah klaim Gandhi, sementara BJP menuduh oposisi mencoba menciptakan “keadaan anarki” dengan merusak kepercayaan publik terhadap proses pemilu.
Blok oposisi telah menggelar aksi protes di ibu kota, menyerukan kepada parlemen untuk mengadakan sesi guna membahas tuduhan tersebut. Gandhi ditahan di New Delhi pada awal pekan lalu, bersama pemimpin oposisi lainnya, saat mereka berbaris menuju kantor ECI untuk berunjuk rasa.
“Pertarungan ini bukan pertarungan politik; pertarungan ini adalah demi menyelamatkan konstitusi,” tandas Gandhi usai dirinya ditahan.
Apa dasar dari tuduhan tersebut?
Analisis pihak oposisi berfokus pada daerah pemilihan Mahadevapura, yang merupakan bagian dari segmen majelis Kota Bangalore di Negara Bagian Karnataka, India selatan. Hasil penghitungan resmi menunjukkan bahwa INC kalah dari kandidat BJP dengan selisih lebih dari 114.000 suara.
Ia menuduh terdapat pemilih ganda, alamat fiktif, sejumlah besar pemilih tercatat di satu alamat yang sama, foto tak sah, serta penyalahgunaan formulir pendaftaran pemilih baru.
Dalam satu contoh, ia mengklaim bahwa 46 pemilih dari keluarga berbeda mencantumkan sebuah rumah satu kamar tidur sebagai bukti tempat tinggal mereka. Ia mengatakan bahwa ketika staf Kongres mengunjungi alamat yang dimaksud, ternyata orang-orang tersebut tidak tinggal di sana.
Ia pun mempertanyakan seberapa aman konsep “satu orang, satu suara” di India. Gandhi juga menyoroti penolakan ECI untuk membagikan daftar pemilih dalam format digital, hanya memberikan data yang tidak dapat dibaca mesin, serta membatasi akses terhadap rekaman CCTV dari tempat pemungutan suara—yang menurutnya, memungkinkan BJP untuk “mencuri” pemilu.
Ia juga menuduh adanya pelanggaran serupa dalam pemilihan tingkat negara bagian di Haryana dan Maharashtra pada Oktober dan November 2024.
Pemilihan umum India dianggap sebagai ajang demokrasi terbesar di dunia, dengan hampir satu miliar orang memberikan suara mereka pada tahun 2024 untuk memilih 543 anggota majelis rendah parlemen.
Upaya raksasa ini diawasi oleh ECI dan melibatkan 15 juta petugas pemilu di 28 negara bagian dan delapan wilayah persatuan. Proses pemungutan suara dilakukan dalam beberapa tahap dan memakan waktu enam minggu untuk diselesaikan.
Tahun lalu, BJP pimpinan Modi kehilangan mayoritas absolutnya, namun berhasil tetap berkuasa dan menjadi partai tunggal terbesar dengan meraih 240 kursi. Partai Kongres memperoleh 99 kursi.
Bagaimana respons ECI dan BJP?
Dalam sebuah unggahan di X, ECI menyatakan bahwa Gandhi berupaya menghindari prosedur dan menyesatkan pemilih India.
Dalam sebuah pernyataan, Kepala Petugas Pemilu Negara Bagian Karnataka menolak klaim Gandhi, dengan menyatakan bahwa hasil pemilu hanya dapat digugat melalui pengajuan petisi pemilu di hadapan Pengadilan Tinggi India. Komisi juga mendesak Gandhi untuk memberikan bukti di bawah sumpah.
“Tandatangani pernyataan atas isu-isu yang Anda angkat dalam konferensi pers, yang Anda yakini benar, atau mohon maaflah kepada bangsa,” tulis ECI di X.
Namun, mantan kepala komisioner pemilu India, Om Prakash Rawat, mengatakan kepada DW bahwa ECI seharusnya melakukan lebih banyak hal untuk langsung menanggapi klaim Gandhi dengan segera meminta penyelidikan.
“Di masa lalu kami selalu mencari fakta dan mempublikasikannya secara terbuka untuk menyelesaikan segalanya. Permintaan sumpah seperti ini hanya memperpanjang masalah, menciptakan kebingungan di tengah masyarakat,” ujarnya.
Sebaliknya, BJP justru menyerang balik pemimpin kongres tersebut, dengan juru bicara nasional Gaurav Bhatia menyatakan bahwa Gandhi seharusnya mengundurkan diri dari parlemen jika ia tidak percaya pada ECI. Partai penguasa juga mendesak agar Gandhi menyerahkan pernyataan di bawah sumpah.
Dalam sebuah unggahan di X, BJP menuduh Gandhi “menyebarkan kebohongan, menghindari bukti, mencemarkan lembaga-lembaga demokratis, dan menyesatkan masyarakat.”
Gandhi dilaporkan mencantumkan hotel sebagai alamat pemilih
India memiliki populasi migran yang sangat besar, banyak di antaranya menggunakan kartu pemilih sebagai bentuk identifikasi dan untuk mencari pekerjaan. Banyak dari mereka kerap mencantumkan alamat sementara mereka untuk mendaftar kartu pemilih, yang mungkin menjelaskan mengapa sejumlah besar orang terdaftar di alamat yang sama.
Sebuah laporan dari surat kabar The Indian Express menemukan bahwa beberapa alamat yang disorot oleh Gandhi adalah akomodasi berbayar dan asrama.
Lebih lanjut, penggunaan formulir pendaftaran pemilih baru secara keliru—alih-alih formulir untuk pemindahan alamat tempat tinggal—berpotensi menciptakan banyak entri ganda.
Namun demikian, perangkat lunak milik ECI seharusnya dapat mendeteksi entri ganda dari orang yang sama dalam daftar pemilih.
Apa yang mungkin terjadi selanjutnya?
Selama masa jabatan Modi, ECI telah menghadapi sejumlah kontroversi. Ini termasuk undang-undang baru yang mengubah proses pengangkatan kepala lembaga pemilu, serta sikap bungkamnya terhadap pidato-pidato Modi yang menggunakan retorika provokatif terhadap umat muslim menjelang pemilu tahun lalu.
Tuduhan kecurangan suara oleh Gandhi juga muncul di saat ECI tengah berada dalam sorotan tajam akibat revisi kontroversial terhadap daftar pemilih di negara bagian Bihar bagian timur menjelang pemilu November.
Berbicara kepada DW dengan syarat anonim, seorang jurnalis senior yang telah satu dekade meliput ECI mengatakan bahwa tuduhan kecurangan pemilu bukanlah hal baru.
“Skeptisisme ini bukanlah sesuatu yang baru. Misalnya, setelah kekalahan BJP dalam pemilu 2004, beberapa anggota partai mengklaim bahwa mesin pemungutan suara telah direkayasa. Seorang pemimpin BJP bahkan menulis buku yang menyatakan bahwa mesin pemilu elektronik bisa dimanipulasi,” katanya.
Namun, tuduhan Gandhi muncul di tengah situasi polarisasi yang ekstrem dan “telah memperparah ketakutan yang telah lama ada di kalangan pemilih mengenai keadilan dalam proses pemilu.”
ECI “harus bertindak secara transparan” demi mengembalikan kepercayaan publik, pungkasnya.
Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris
Diadaptasi oleh Ayu Purwaningsih
Editor :Rizki NugrahaLihat juga Video ‘Trump Ancam Naikkan Tarif Impor untuk India gegara Beli Minyak Rusia’:
(nvc/nvc)
-

Parlemen India Loloskan RUU Kontroversial soal Tanah Wakaf Muslim
Jakarta –
Perdana Menteri India Narendra Modi menyebutkan bahwa lolosnya rancangan undang-undang yang mengubah hukum tentang tanah yang didonasikan oleh umat Islam sebagai “momen penting.”
Dalam sebuah postingan di X, Modi menggambarkan RUU Wakaf (Amandemen) 2025 yang kontroversial ini sebagai langkah menuju “keadilan sosial-ekonomi, transparansi, dan pertumbuhan inklusif.”
RUU tersebut lolos di Majelis Tinggi parlemen India, setelah perdebatan sengit yang berlangsung selama 16 jam, dengan 128 anggota memilih mendukung dan 95 menentangnya.
Dengan menjanjikan bahwa undang-undang ini akan memberikan manfaat bagi mereka yang terpinggirkan, Modi mengucapkan terima kasih kepada semua anggota legislatif yang terlibat dalam diskusi terkait RUU ini.
Sebelumnya Majelis rendah parlemen India meloloskan sebuah rancangan undang-undang yang penuh kontroversi pada Kamis (03/04) pagi, yang mengubah undang-undang yang mengatur tanah yang didonasikan oleh umat Islam.
Tanah dan properti yang termasuk dalam kategori wakaf ini merupakan sumbangan dari muslim untuk tujuan agama, pendidikan, atau amal. Setelah dinyatakan sebagai wakaf, tanah tersebut tidak dapat dijual atau dipindahtangankan.
Diusulkan oleh pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi, RUU Wakaf (Amandemen) 2025 ini memungkinkan nonmuslim duduk di majelis yang mengelola properti-properti ini dan memberi wewenang kepada pemerintah untuk menentukan kepemilikan tanah apabila terjadi sengketa.
Jika disetujui, akan dikirim ke Presiden India Droupadi Murmu untuk mendapatkan persetujuannya menjadi undang-undang.
Pemerintah dan oposisi saling berseberangan
Pemerintah mengklaim bahwa perubahan aturan ini akan memerangi korupsi dan salah kelola, sambil mempromosikan inklusivitas.
Menteri Urusan Minoritas India Kiren Rijiju, yang memperkenalkan rancangan undang-undang ini, membela kebijakan tersebut, menyebutnya sebagai “legal dan konstitusional” serta meminta agar undang-undang ini dipandang sebagai “reformasi promuslim.”
Menteri Dalam Negeri India, Amit Shah, menjelaskan bahwa anggota nonmuslim akan mengawasi administrasi, bukan urusan keagamaan.
Sementara itu, oposisi yang dipimpin oleh Kongres Nasional India menyebut undang-undang ini diskriminatif,seraya memperingatkan bahwa undang-undang ini bisa digunakan untuk merampas aset-aset warga muslim.
Pemimpin Kongres dan pemimpin oposisi India, Rahul Gandhi, dalam sebuah postingan di X menyebut RUU ini sebagai “senjata yang ditujukan untuk meminggirkan umat muslim dan merampas hukum pribadi serta hak atas properti mereka.”
Para pengkritik dan banyak kelompok muslim berpendapat bahwa rancangan undang-undang ini diskriminatif, bermuatan politik, dan merupakan upaya partai penguasa Hindu nasionalis Modi untuk melemahkan hak-hak minoritas.
Apa itu wakaf?
Wakaf atau waqf adalah yayasan amal Islam di mana para donor secara permanen mendonasikan properti – seringkali BERUPA tanah atau real estat – untuk tujuan keagamaan atau amal.
Di India, aset wakaf meliputi 872.000 properti dengan perkiraan nilai sebesar $14,22 miliar.
Pemerintah dan organisasi muslim memperkirakan bahwa lebih dari 25 Majelis Wakaf, termasuk di antara pemilik tanah terbesar di India.
Kelompok-kelompok muslim merasa bahwa legislasi ini dapat melemahkan pengendalian atas tanah wakaf, khususnya karena kelompok-kelompok nasionalis Hindu baru-baru ini mengklaim beberapa masjid, dengan alasan bahwa masjid-masjid tersebut dibangun di atas kuil-kuil Hindu yang sudah berusia berabad-abad.
Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
ap/yf (AP, Reuters, media-media India)
Lihat juga video: Heboh Akses Masjid Nurul Islam Koja Diduga Ditutup Pemilik Wakaf
(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-

Petaka Maha Kumbh Mela, Festival Terbesar di India Lenyapkan Hampir 40 Nyawa
PIKIRAN RAKYAT – Puluhan orang tewas sebelum fajar di tengah kerumunan Maha Kumbh Mela di India Utara pada Rabu 29 Januari 2025. Korban berjatuhan ketika puluhan juta umat Hindu berkumpul untuk berenang di air sungai suci pada hari paling menguntungkan di antara festival yang berlangsung selama enam minggu tersebut.
Berdasarkan laporan Reuters, terdapat 39 mayat di kamar jenazah rumah sakit setempat. Mayat-mayat pun masih dibawa dalam 12 jam setelah kerumunan orang meningkat menuju pertemuan sungai tempat perendaman dianggap sangat suci.
Dua sumber polisi mengatakan bahwa seluruh 39 orang tewas dalam pertemuan umat manusia terbesar di dunia. Tiga sumber polisi mengkonfirmasi jumlah korban tewas hampir 40 orang.
“Lebih banyak mayat masuk. Kami memiliki hampir 40 mayat di sini. Kami memindahkan mereka juga dan menyerahkan kepada keluarga satu per satu,” kata salah satu sumber di rumah sakit Moti Lal Nehru Medical College.
Perwira polisi senior Vaibhav Krishna mengatakan bahwa 90 orang dibawa ke rumah sakit setelah kerumunan itu, 30 di antaranya telah meninggal.
Warga Putus Asa
Kerabat yang putus asa mengantre untuk mengidentifikasi korban yang tewas akibat kerumunan itu, yang memicu seruan agar pihak berwenang dan politisi dimintai pertanggungjawaban.
Beberapa saksi berbicara tentang dorongan besar yang menyebabkan umat jatuh satu sama lain, sementara yang lain mengatakan bahwa penutupan rute ke air membuat kerumunan padat terhenti dan menyebabkan orang-orang pingsan karena mati lemas.
“Ada keributan, semua orang mulai mendorong, menarik, memanjat satu sama lain. Ibuku pingsan … lalu adik ipar saya. Orang-orang menabrak mereka,” kata Jagwanti Devi (40) saat duduk di ambulans dengan mayat kerabatnya.
Saroja, yang telah melakukan perjalanan untuk festival dari kota selatan Belagavi, menyalahkan polisi atas kematian empat anggota keluarganya.
“Polisi tidak membuat pengaturan yang tepat. Mereka bertanggung jawab atas ini,” ucapnya.
Sementara itu, Pemerintah negara bagian justru memuji polisi, dengan mengatakan bahwa “tanggapan cepat dan efektif mereka mencegah potensi tragedi”.
“Polisi bertindak cepat untuk memulihkan ketertiban dan memastikan keselamatan para peziarah, secara signifikan meminimalkan dampak situasi,” ujarnya.
Perdana Menteri Berduka
Seorang pejabat di Rumah Sakit SRN Prayagraj, tempat beberapa orang yang terluka dibawa, mengatakan bahwa mereka yang meninggal menderita serangan jantung atau memiliki penyakit penyerta seperti diabetes.
“Orang-orang datang dengan patah tulang, patah tulang … Beberapa pingsan di tempat dan tewas,” kata pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya.
Perdana Menteri Narendra Modi menyampaikan belasungkawa kepada umat yang telah kehilangan orang yang mereka cintai, tanpa menyebutkan jumlah korban tewas.
Ketua menteri negara bagian Uttar Pradesh tempat festival Prayagraj berada, Yogi Adityanath mengatakan bahwa penyerbuan itu terjadi ketika beberapa umat mencoba melompati barikade yang dipasang untuk mengelola kerumunan.
Setelah itu, beberapa orang duduk di tanah sambil menangis, sementara yang lain menginjak barang-barang yang ditinggalkan oleh mereka yang mencoba melarikan diri dari kerumunan.
Oposisi: Pemerintah Salah Urus
Festival Hindu diperkirakan akan menarik sekitar 400 juta orang secara keseluruhan, dibandingkan dengan ziarah haji di Arab Saudi yang menarik 1,8 juta orang tahun lalu.
Pada Selasa 28 Januari 2025, hampir 200 juta orang telah menghadiri festival sejak dimulai dua minggu lalu, kata para pejabat, menambahkan bahwa lebih dari 57 juta orang telah berenang suci hingga pukul 16.00 waktu setempat pada Rabu 29 Januari 2025 saja.
Umat Hindu yang taat percaya masuk ke air di pertemuan tiga sungai suci: Sungai Gangga, Yamuna, dan Saraswati yang mistis dan tak terlihat, membebaskan orang-orang dari dosa dan, selama Kumbh, juga membawa keselamatan dari siklus hidup dan mati.
Peserta tahun ini berkisar dari Menteri Pertahanan Rajnath Singh dan Menteri Dalam Negeri Amit Shah hingga Ketua Grup Adani Gautam Adani dan selebriti seperti Chris Martin dari Coldplay, yang dilaporkan media lokal mencapai Prayagraj pada Selasa 28 Januari 2025.
Pihak berwenang memperkirakan rekor 100 juta orang akan memadati kotapraja sementara di Prayagraj pada hari Rabu, dan telah mengerahkan personel keamanan dan medis tambahan bersama dengan teknologi berbasis perangkat lunak AI untuk mengelola kerumunan.
Pasukan Aksi Cepat (RAF), unit polisi khusus yang dipanggil selama krisis, dikerahkan setelah penyerbuan dengan para penyembah memasuki air terlebih dahulu dan para pertapa memulai prosesi mereka hanya setelah jumlah penyembah berkurang.
Sejumlah pertapa, diolesi abu suci atau mengenakan kunyit, bergerak menuju pertemuan ketika personel keamanan dan kerumunan umat yang padat melihat dan helikopter menghujani kelopak dari atas.
Partai-partai oposisi menyalahkan kerumunan itu pada apa yang mereka sebut “salah urus” dan “budaya VIP” pemerintah.
“Budaya VIP harus dibatasi dan pemerintah harus membuat pengaturan yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan umat umum,” ucap Rahul Gandhi, pemimpin partai oposisi utama Kongres, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.
Penyerbuan serupa pada hari paling menguntungkan dari festival ketika terakhir diadakan pada tahun 2013 telah menewaskan setidaknya 36 peziarah.***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News
-

India Gelar Pemakaman Kenegaraan untuk Mantan PM Manmohan Singh
Jakarta –
India menggelar upacara pemakaman kenegaraan dengan penghormatan militer lengkap, kepada mantan perdana menteri (PM) Manmohan Singh.
Singh, yang menjabat dari tahun 2004 hingga 2014, meninggal pada usia 92 tahun pada hari Kamis lalu. Pemerintah India mengumumkan masa berkabung nasional selama 7 hari usai kematian Singh.
Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (28/12/2024), penghormatan militer yang digelar pada Sabtu (28/12) tersebut dipimpin oleh Presiden Draupadi Murmu dengan dihadiri Perdana Menteri Narendra Modi, bersama dengan para pejabat sipil dan militer tertinggi negara tersebut. Raja Bhutan Jigme Khesar Namgyel Wangchuck juga menghadiri upacara tersebut.
Pemimpin oposisi Rahul Gandhi, yang menyebut mantan perdana menteri itu sebagai mentor dan pembimbingnya, bergabung dengan keluarga Singh saat mereka berdoa sebelum kremasinya.
Sebelumnya, para pelayat berkumpul untuk memberi penghormatan terakhir kepada Singh. Peti jenazahnya, yang dibalut dengan untaian bunga, dibawa ke markas besar Partai Kongres di New Delhi.
Peti jenazah kemudian dibawa ke tempat kremasi, diiringi oleh barisan tentara dan diberikan penghormatan kenegaraan penuh.
Modi menyebut Singh sebagai salah satu “pemimpin paling terhormat” di India.