Tag: Raffi Ahmad

  • Raffi Ahmad Akui Dirinya Pemilik Plat RI 36 yang Dikawal Patwal Arogan, Begini Pembelaannya

    Raffi Ahmad Akui Dirinya Pemilik Plat RI 36 yang Dikawal Patwal Arogan, Begini Pembelaannya

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pemilik mobil dengan plat RI 36 akhirnya terjawab. Ia adalah utusan khusus presiden sekaligus selebriti, Raffi Ahmad.

    Hal tersebut dikonfirmasi Raffi sendiri. Ia mengakui mobil tersebut miliknya.

    “Bahwa benar adanya mobil tersebut kendaraan yang saya gunakan,” kata Raffi dalam siaran persnya, Sabtu (11/1/2025).

    Meski begitu, Raffi membela diri. Ia mengatakan tidak ada dalam mobil tersebut, saat mobil itu tertangkap video dan viral di media sosial.

    “Namun pada saat kejadian, saya sedang tidak berada di dalam mobil karena pada saat itu mobil berplat RI 36 sedang dalam posisi menjemput saya untuk menuju agenda rapat selanjutnya,” jelas Raffi.

    Diberitakan sebelumnya, video viral yang beredar, di tengah kemacetan lalu lintas tampak polisi Patwal menyalakan lampu strobo sambil membuka jalan untuk rombongan mobil pejabat berpelat RI 36.

    Sementara di depan terlihat sebuah mobil taksi Alphard mencoba menyalip di tengah kemacetan.Tindakan taksi Alphard itu menyebabkan laju rombongan pejabat terhalang.

    Kemudian, anggota polisi Patwal yang mengawal iring-iringan itu menghentikan motornya di samping mobil taksi tersebut.

    Dia menunjuk-nunjuk ke arah sopir taksi, sambil memberikan peringatan dengan gestur yang terlihat marah.

    Jika merujuk Peraturan Kapolri Nomor 5 Tahun 2015, ada setidaknya 42 unit mobil dinas pejabat Indonesia dengan kode plat khusus tanpa huruf seri. 

    Ada dugaan, pemilik RI 36 adalah Nusron Wahid. Menteri Agraria dan Tata Ruang atau Kepala Badan Pertanahan Nasional.

  • Cak Imin Sebut Pengawalan Pejabat Saat Berkendara Lebih Baik Digunakan Seperlunya – Halaman all

    Cak Imin Sebut Pengawalan Pejabat Saat Berkendara Lebih Baik Digunakan Seperlunya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Menteri Koordinator (Menko) Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan bahwa pengawalan terhadap pejabat negara ketika berkendara lebih baik digunakan seperlunya.

    Cak Imin mengatakan itu untuk mengomentari viralnya petugas pengawal (patwal) yang diduga bersikap arogan saat mendampingi mobil berpelat RI 36.

    “Saya malah pengawalan ini menjadi kebiasaan dari dulu yang saya kira kalau sangat butuh saja kita pakai,” ujar Cak Imin kepada wartawan di TMP, Jakarta, Sabtu (11/1/2025).

    Cak Imin menilai konteks kebutuhan yang dia dia maksud di antaranta saat berdinas dalam menjalankan tugas negara, dan karena itulah dibutuhkan kecepatan untuk berpindah dari satu lokasi ke tempat lain.

    “Kalau engga butuh, ya lebih baik kita biasa-biasa saja,” kata Cak Imin.

    Pemilik mobil dinas berpelat RI 36 yang viral di sosial media (sosmed) akhirnya terungkap. Ternyata, kendaraan itu milik Utusan Khusus Presiden Raffi Ahmad.

    Melalui keterangannya, Raffi membenarkan mobil berpelat RI 36 adalah kendaraan yang ia gunakan dalam keperluan dinas kenegaraan. Namun saat kejadian, ia mengaku tidak berada di dalam kendaraan tersebut.

    Menurutnya, kendaraan tesebut sedang dalam perjalanan menjemputnya setelah sebelumnya mengambil beberapa berkas penting sebelum melanjutkan ke rapat berikutnya.

    “Bahwa benar adanya mobil tersebut kendaraan yang saya gunakan, namun pada saat kejadian, saya sedang tidak berada di dalam mobil karena pada saat itu mobil berplat RI 36 sedang dalam posisi menjemput saya untuk menuju agenda rapat selanjutnya,” ujar Raffi dalam keterangannya, Sabtu (11/1/2025).

    Raffi mengaku baru mengetahui kronologi kejadian yang sebenarnya setelah melakukan klarifikasi kepada seluruh jajaran tim patwal yang mengawal dirinya.

    Dijelaskan Raffi, kronologi kejadian bermula saat tim patwal melihat adanya taksi Alphard berwarna hitam. 

    Menurutnya, di depan taksi tersebut ada truk berhenti, sehingga taksi mengambil jalur sebelah kanan dan hampir menyerempet mobil di jalur tersebut.

    “Pengemudi taksi dan mobil tersebut kemudian membuka jendela dan saling adu argument,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Raffi menambahkan petugas patwal yang melihat hal tersebut, khawatir akan menimbulkan kemacetan karena lalu lintas yang sedang lumayan padat, langsung menegur pengemudi taksi.

    “(Petugas patwal) mengatakan ‘sudah, maju pak’ dengan gestur yang terlihat di video,” pungkasnya.

    Diberitakan sebelumnya, Mobil Toyota Lexus berpelat RI-36 yang viral di sosial media (sosmed) karena tidak mau mengantree di tengah kemacetan berbuntut panjang. Pejabat negara yang berada di dalam mobil tersebut pun sudah terkena teguran.

    Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Kabinet (Seskab), Teddy Indra Wijaya. Namun, ia enggan merinci identitas pejabat negara yang memakai mobil berpelat RI-36 tersebut.

    “Sudah, sudah kita tegur,” ujar Teddy saat dikonfirmasi Tribunnews, Sabtu (11/12/2025).

    Teddy pun kembali mengingatkan kepada seluruh kabinet merah putih untuk lebih bijak dalam berkendara. Peringatan ini sudah disampaikan kepada seluruh anggota kabinet.

    “Sudah diingatkan kembali semuanya agar semakin berhati-hati dan bijak saat berkendara,” pungkasnya.

    Diberitakan sebelumnya, viral di media sosial mobil dinas berpelat RI 36 nekat menerobos kemacetan dengan dikawal Patwal.

    Mobil Toyota Lexus berpelat RI 36 menjadi perbincangan publik karena tidak mau mengantre.

    Terlebih lagi polisi pengawal mobil dinas RI 36 tersebut menunjuk sopir taksi Silver Bird yang diduga sengaja menghalangi laju kendaraan melintas di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat.

    Dalam video tersebut terlihat taksi Alphard berwarna hitam hendak menyalip dan sempat menghambat laju mobil RI 36.

    Peristiwa itu membuat Patwal atau pengawal RI 36 menghampiri taksi Alphard sambil menunjuk-nunjuk pengemudi.

    Patwal RI 36 membuka jalan dengan menyalakan lampu strobo sambil memberikan peringatan dengan gestur yang terlihat marah.

    Sejumlah pejabat negara yang diduga menggunakan mobil dinas RI 36 kemudian kompak membantah.

     

    Patwal Kena Sanksi

    Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya memberikn sanksi teguran terhadap personel pengawalan (Patwal) dari satuan polisi lalu lintas (Polantas) yang mengawal mobil nopol RI 36.

    Wadirlantas Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono menyampaikan sanksi berupa teguran itu diberikan kepada Brigadir DK setelah dilakukan klarifikasi atas gestur yang berbuntut kritik dari masyarakat.

    “Anggota sudah dilakukan pemanggilan dan klarifikasi terkait kejadian tersebut serta diberikan sanksi teguran untuk lebih humanis pada saat melaksanakan giat pengawalan,” kata Argo kepada wartawan, Sabtu (11/1/2025).

    Selanjutnya, kata Argo, pihaknya akan mencari sopir Taxi Alphard untuk meminta klarifikasi apakah ada tindakan atau ucapan dari Patwal viral dianggap tidak sopan atau arogan.

    “Ditlantas Polda Metro Jaya meminta maaf apabila sikap gestur yang dilakukan oleh anggota dianggap tidak layak atau arogan akan menjadi bahan evaluasi untuk giat pengawalan selanjutnya,” tuturnya.

    Dari hasil penelusuran, Brigadir DK mengakui kalau yang di dalam video adalah dirinya ketika sedang melakukan pengawalan.

    “Adapun kronologis kejadian sesuai hasil klarifikasi anggota adalah, pada saat itu hari Rabu, tanggal 8 Januari sekira pukul 16.30 WIB di jalan Sudirman-Thamrin ada Truk penambal jalan yang sedang berhenti di lajur tengah,” kata Argo.

    Pada waktu bersamaan terdapat kendaraan Toyota Alphard dari penyedia jasa layanan transportasi Taxi Silver Bird hendak menghindar ke kanan jalan.

    “Namun di saat bersamaan ada kendaraan dari sebelah kanan Suzuki Ertiga putih yang juga sama-sama hendak maju, sehingga hampir menyebabkan terjadi senggolan,” katanya.

    Karena hampir terjadi senggolan antara Taxi Alphard dan pengemudi dari mobil Suzuki Ertiga pun sempat terjadi perdebatan. 

    Pada waktu itulah, Anggota Patwal yang aksinya viral berinisiasi melerai perdebatan keduanya.

    Sebab perdebatan keduanya di tengah jalan berpotensi membuat kemacetan semakin parah. Pada saat itulah, terekam maksud untuk melerai, aksi dari Patwal malah terlihat arogan ketika meminta Sopir Taxi Alphard untuk jalan.

    “Saat itu personel pengawal segera berinisiatif untuk melerai dan meminta kendaraan Taxi Alphard agar segera maju sehingga tidak menimbulkan kemacetan. Saat itu terlihat gestur anggota sambil menunjuk seolah arogan,” ungkapnya.

  • Soal Kendaraan Dinas RI 36 yang Viral, Ini Klarifikasi Raffi Ahmad

    Soal Kendaraan Dinas RI 36 yang Viral, Ini Klarifikasi Raffi Ahmad

    JABAR EKSPRES – Utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad, mengklarifikasi bahwa kendaraan dinas berpelat nomor RI 36 yang viral di media sosial memang miliknya. Namun, ia menegaskan bahwa pada saat insiden tersebut terjadi, dirinya tidak berada di dalam mobil tersebut.

    “Benar, mobil itu adalah kendaraan yang saya gunakan, namun saat kejadian saya tidak ada di dalam mobil karena mobil tersebut sedang dalam perjalanan untuk menjemput saya menuju agenda rapat selanjutnya,” ujar Raffi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu dikutip dari Antara News.

    BACA JUGA: Insiden Kendaraan Dinas RI 36 Viral, Sekretaris Kabinet Tedy Indra Tegaskan Ini!

    Raffi menjelaskan bahwa mobil tersebut sedang dalam perjalanan menjemputnya setelah mengambil beberapa berkas penting sebelum melanjutkan ke rapat berikutnya. Ia menambahkan bahwa saat kejadian, dirinya tidak berada dalam kendaraan dinas yang biasa digunakannya.

    Sementara itu, Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono, mengungkapkan kronologi insiden yang terjadi pada Rabu (8/1) sekitar pukul 16.30 WIB di Jalan Sudirman-Thamrin. Kejadian bermula ketika sebuah truk penambal jalan berhenti di lajur tengah, menyebabkan kemacetan.

    “Akibatnya, taksi Alphard hendak menghindar ke kanan, namun di saat yang bersamaan ada kendaraan lain, Suzuki Ertiga putih, yang juga ingin maju. Kedua kendaraan hampir bersenggolan,” ujar Argo, berdasarkan keterangan petugas patwal yang terlibat.

    Taksi Alphard kemudian berhenti dengan jeda waktu agak lama, memicu perdebatan antara kedua pengemudi yang berpotensi menambah kemacetan. Petugas patwal yang mengawal kendaraan dinas tersebut segera mengambil inisiatif untuk melerai dan meminta sopir taksi untuk segera melanjutkan perjalanan.

    Namun, saat itu muncul gestur dari petugas yang dinilai sebagian orang sebagai tindakan arogan. “Gestur anggota kami terlihat saat meminta kendaraan taksi untuk maju, dan ini dianggap seolah-olah arogan,” kata Argo.

    Argo menambahkan, pihak Ditlantas Polda Metro Jaya akan memanggil sopir taksi Alphard untuk memberikan klarifikasi terkait insiden tersebut. “Kami akan memeriksa apakah ada ucapan atau tindakan dari petugas yang dianggap tidak sopan atau arogan,” jelasnya.

  • Mobil “Patwal Arogan” dengan Pelat RI 36 Ternyata Milik Raffi Ahmad

    Mobil “Patwal Arogan” dengan Pelat RI 36 Ternyata Milik Raffi Ahmad

    Bisnis.com, JAKARTA – Raffi Ahmad mengakui bahwa mobil berpelat RI 36 yang viral belakangan ini adalah miliknya

    Dilansir dari Antaranews, Utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni tersebut mengakui jika mobil itu tengah menjemputnya.

    “Bahwa benar adanya mobil tersebut kendaraan yang saya gunakan, namun pada saat kejadian, saya sedang tidak berada di dalam mobil karena pada saat itu mobil berplat RI 36 sedang dalam posisi menjemput saya untuk menuju agenda rapat selanjutnya,” kata Raffi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

    Raffi menjelaskan bahwa pada saat kejadian itu, dirinya tidak sedang berada dalam kendaraan yang biasa digunakannya untuk keperluan dinas kenegaraan itu.

    Raffi menyebut bahwa mobil itu sedang dalam perjalanan menjemputnya setelah mengambil beberapa berkas penting sebelum melanjutkan ke rapat berikutnya.

    Patwal Arogan

    Mobil pelat RI 36 viral lantaran sebuah video memperlihatkan aksi patwal yang diklaim arogan.

    Dalam video tersebut, terlihat mobil seorang pejabat dengan pelat RI 36 terekam dalam sebuah video melintas di Jalan Sudirman Jakarta Pusat.

    Kemudian, patwal yang berada di depan mobil tersebut mencoba membukakan jalan.

    Kondisi jalanan memang cukup ramai, tapi patwal tersebut membukakan jalan dengan cara arogan, bahkan sempat menunjuk-nunjuk salah satu taxi Alphard yang tengah berupaya pindah jalur, tetapi masih menunggu kendaraan di depannya maju. 

    Taxi Alphard itu pun kemudian mencoba menyingkir usai ditunjuk patwal tersebut hingga akhirnya mobil RI 36 dapat melintas.

  • Terungkap! Mobil Pelat RI 36 yang Dikawal Patwal Milik Raffi Ahmad

    Terungkap! Mobil Pelat RI 36 yang Dikawal Patwal Milik Raffi Ahmad

    Jakarta

    Setelah melalui drama panjang dan membuat publik menerka-nerka, pemilik mobil Lexus berpelat 36 yang dikawal petugas patwal akhirnya terungkap. Kendaraan tersebut milik artis sekaligus Utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad!

    Kepastian itu dibenarkan langsung Raffi Ahmad. Namun, dia mengklaim, ketika kejadia, dia tak berada di dalam kendaraan.

    “Bahwa benar adanya mobil tersebut kendaraan yang saya gunakan, namun pada saat kejadian, saya sedang tidak berada di dalam mobil karena pada saat itu mobil berplat RI 36 sedang dalam posisi menjemput saya untuk menuju agenda rapat selanjutnya,” kata Raffi Ahmad dalam keterangan yang diterima wartawan, Sabtu (11/1/2025).

    Patwal arogan di kasus mobil pelat RI 36. Foto: Doc. Istimewa.

    Raffi Ahmad kemudian menjelaskan kronologi kejadian secara singkat. Saat itu, di depan rangkaian mobilnya itu terdapat taksi Alphard.

    “Di depan taksi tersebut ada truk berhenti, sehingga taksi mengambil jalur sebelah kanan dan hampir menyerempet mobil di jalur tersebut,” imbuhnya.

    Dia menjelaskan, pengemudi taksi dan mobil tersebut kemudian membuka jendela dan saling adu argumen. Petugas Patwal yang mengawal mobilnya kemudian menegur pengemudi taksi Alphard.

    “Petugas patwal yang melihat hal ini, khawatir akan menimbulkan kemacetan karena lalu lintas sedang lumayan padat, langsung menegur pengemudi taksi bicara dan menunjuk dengan maksud kira ‘hei jangan bertengkar, Bapak ayo maju’ dengan gestur tangan yang terlihat di video,” tuturnya.

    “Jadi tidak ada narasi arogan seperti yang tersebar di media sosial. Personil yang bersangkutan juga sudah dievaluasi oleh instansi kepolisian dan akan terus dibina agar lebih baik lagi,” tambahnya.

    Diberitakan sebelumnya, mobil Lexus berpelat RI 36 menjadi sorotan setelah patwalnya melakukan aksi arogan dengan menunjuk-nunjuk sopir taksi di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.

    Pada tayangan singkat yang beredar di media sosial, patwal terlihat membuka jalan untuk mobil Lexus berpelat RI 36. Kemudian di depannya ada taksi hitam yang hendak pindah jalur untuk menghindari truk. Taksi hitam tersebut lantas dianggap menghalangi jalan.

    Patwal itu merasa tak terima. Dia menyalip taksi sambil menunjuk-nunjuk ke arah sopirnya. Aksi tersebut yang kemudian dianggap arogan oleh sejumlah pihak.

    (sfn/lth)

  • Heboh Patwal Mobil RI 36 ‘Arogan’, Begini Kronologi dari Raffi Ahmad

    Heboh Patwal Mobil RI 36 ‘Arogan’, Begini Kronologi dari Raffi Ahmad

    loading…

    Utusan Khusus Presiden Bidang Pekerja Seni dan Generasi Muda, Raffi Ahmad mengakui mobilnya dengan nomor polisi RI 36 bikin heboh lantaran Patwalnya diduga arogan. Foto/Dok.SINDOnews

    JAKARTA – Utusan Khusus Presiden Bidang Pekerja Seni dan Generasi Muda, Raffi Ahmad mengakui mobilnya dengan nomor polisi RI 36 bikin heboh lantaran Patwalnya diduga arogan menunjuk dan menerobos kemacetan di Jalan Sudirman.

    Dia pun menjelaskan kronologi dari insiden tersebut yang terjadi pada Rabu (8/1/2025) kemarin pada pukul 16.30 WIB. Saat itu, kata dia, di depan rangkaian mobilnya itu terdapat taksi Alphard.

    “Di depan taksi tersebut ada truk berhenti, sehingga taksi mengambil jalur sebelah kanan dan hampir menyerempet mobil di jalur tersebut,” kata Raffi Ahmad dalam keterangannya, Sabtu (11/1/2025).

    Ia menuturkan, pengemudi taksi dan mobil tersebut kemudian membuka jendela dan saling adu argumen. Petugas Patwal yang mengawal mobilnya kemudian menegur pengemudi taksi tersebut.

    “Petugas patwal yang melihat hal tersebut, khawatir akan menimbulkan kemacetan karena lalu lintas yang sedang lumayan padat, langsung menegur pengemudi taksi dengan mengatakan “Sudah, Maju pak” dengan gestur yang terlihat di video,” ucap dia.

    “Jadi tidak ada narasi arogan seperti yang tersebar di media sosial. Personil yang bersangkutan juga sudah dievaluasi oleh instansi kepolisian dan akan terus dibina agar lebih baik lagi,” sambungnya.

    Dia pun menambahkan, bahwa pada saat kejadian dirinya tidak berada di dalam mobil tersebut. Melainkan, mobil tersebut tengah menjemputnya untuk menuju ke kegiatan lain.

  • Saat Patwal Mobil RI 36 Tunjuk-tunjuk Sopir Taksi, Raffi Ahmad: Itu Sedang Jemput Saya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 Januari 2025

    Saat Patwal Mobil RI 36 Tunjuk-tunjuk Sopir Taksi, Raffi Ahmad: Itu Sedang Jemput Saya Megapolitan 11 Januari 2025

    Saat Patwal Mobil RI 36 Tunjuk-tunjuk Sopir Taksi, Raffi Ahmad: Itu Sedang Jemput Saya
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad, memberikan penjelasan terkait insiden yang melibatkan mobil dinas berpelat RI 36.
    Raffi memastikan, saat kejadian, termasuk saat polisi patroli dan pengawalan (Patwak) menunjuk pengemudi taksi, dirinya tidak berada di dalam kendaraan itu.
    “Saya sedang tidak berada di dalam mobil. Pada saat itu mobil berpelat RI 36 sedang dalam posisi menjemput saya untuk menuju agenda rapat selanjutnya,” ujar Raffi Ahmad dalam keterangannya, Sabtu (11/1/2025).
    Raffi sebelumnya membenarkan bahwa mobil berpelat RI 36 berwarna hitam yang dikawal petugas adalah kendaraan yang digunakannya untuk keperluan dinas kenegaraan.
    “Bahwa benar adanya, mobil tersebut adalah kendaraan yang saya gunakan,” kata Raffi.
    Ia menjelaskan, peristiwa itu bermula ketika sebuah taksi Alphard berwarna hitam yang berada di depan rangkaian mobil RI 36 mencoba mengambil jalur kanan karena terhalang oleh sebuah truk yang berhenti.
    Namun, tindakan tersebut hampir menyebabkan taksi menyerempet kendaraan lain. Hal ini memicu pengemudi taksi dan petugas patwal membuka jendela kendaraan masing-masing dan terlibat dalam adu argumen.
    “Petugas patwal yang melihat kejadian itu khawatir akan menimbulkan kemacetan karena lalu lintas sedang padat. Oleh sebab itu, petugas langsung menegur pengemudi taksi dengan mengatakan, ‘Sudah, maju, Pak,’ sambil memberikan gestur seperti yang terlihat di video,” jelas Raffi.
    Sebelumnya diberitakan, dalam video yang beredar di Instagram @pmi_official, terlihat seorang polisi patwal menyalakan lampu strobo sembari membuka jalan untuk iring-iringan mobil pejabat berpelat RI 36 di tengah kemacetan.
    Di depan iring-iringan itu, taksi Alphard tampak berusaha menyelinap di sela-sela kemacetan sehingga menghalangi laju rombongan pejabat.
    Polisi patwal yang mengawal rombongan itu segera menghentikan motornya di samping mobil taksi, lalu menunjuk sopir dengan gestur tegas sambil memberikan peringatan yang terlihat penuh amarah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Raffi Mengaku Tidak di Mobil Berpelat RI 36 saat Insiden Patwal Terjadi, Bagaimana Aturan Voorijder? – Halaman all

    Raffi Mengaku Tidak di Mobil Berpelat RI 36 saat Insiden Patwal Terjadi, Bagaimana Aturan Voorijder? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mobil berpelat nomor RI 36 yang baru-baru ini viral di media sosial ternyata dimiliki oleh Raffi Ahmad, seorang selebritas dan utusan Presiden Prabowo.

    Hal ini dibenarkan oleh Raffi Ahmad melalui keterangan resmi yang ia sampaikan.

    Namun, Raffi Ahmad menjelaskan bahwa ia tidak berada di dalam mobil RI 36 saat insiden tersebut terjadi.

    Kemudian menjadi pertanyaan, bisakah kendaraan dipasang Pelat Khusus Menteri/Pejabat seperti RI 36, jika di dalam kendaraan tersebut justru tidak ada pejabat bersangkutan?

    Sebenarnya, bagaimana aturan penggunaan voorijder?

    Aturan itu ada di UU 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Aturannya tercantum di Pasal 134 dan pasal 135, berikut isinya:

    Pasal 134

    Pengguna Jalan yang memperoleh hak utama untuk didahulukan sesuai dengan urutan berikut:

    a. Kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melaksanakan tugas;

    b. Ambulans yang mengangkut orang sakit;

    c. Kendaraan untuk memberikan pertolongan pada Kecelakaan Lalu Lintas;

    d. Kendaraan pimpinan Lembaga Negara Republik Indonesia;

    e. Kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga internasional yang menjadi tamu negara;

    f. Iring-iringan pengantar jenazah; dan

    g. Konvoi dan/atau Kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia.

    Pasal 135

    (1) Kendaraan yang mendapat hak utama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 134 harus dikawal oleh petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia dan/atau menggunakan isyarat lampu merah atau biru dan bunyi sirene.

    (2) Petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia melakukan pengamanan jika mengetahui adanya Pengguna Jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

    (3) Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas dan Rambu Lalu Lintas tidak berlaku bagi Kendaraan yang mendapatkan hak utama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 134.

    Di dalam aturan di atas memang tidak secara spesifik membahas soal pertanyaan di atas.

    Namun, mengacu pada kebiasaan selama ini, penggunaan pelat khusus presiden, kapolri, panglima TNI, biasa “mewajibkan” sang pejabat ada di kendaraan tersebut.

    Setiap mobil dapat dipasangi pelat RI 1 jika ada Presiden Republik Indonesia di dalamnya. Pun demikian dengan mobil plat dinas Kapolri atau Panglima TNI yakni 1-00.

    Namun apakah ada pengecualian di tingkat menteri atau Staf Khusus Presiden? Tribunnews.com masih mencoba mencari konfirmasi kepada pihak-pihak terkait.

    Viral

    Viralnya mobil RI 36 ini bermula dari aksi arogan yang dilakukan oleh polisi pengawal Brigadir RK terhadap sopir taksi.

    Kejadian tersebut menjadi sorotan publik dan menimbulkan berbagai reaksi di media sosial.

    Raffi menjelaskan pada saat kejadian dirinya tidak berada di dalam mobil tersebut karena kendaraan tesebut sedang dalam perjalanan menjemputnya.

    Mobil dinas itu sebelumnya mengambil beberapa berkas penting sebelum melanjutkan ke rapat berikutnya.

    “Bahwa benar adanya mobil tersebut kendaraan yang saya gunakan, namun pada saat kejadian, saya sedang tidak berada di dalam mobil karena pada saat itu mobil berplat RI 36 sedang dalam posisi menjemput saya untuk menuju agenda rapat selanjutnya,” sebut Raffi.

    Sebagai pengguna mobil berpelat RI 36, Raffi Ahmad menjelaskan kronologi kejadian yang sebenarnya setelah melakukan klarifikasi kepada seluruh jajaran tim patwal yang mengawal dirinya.

    Kronologi kejadian yang sebenarnya di depan rangkaian, terdapat taksi Alphard berwarna hitam di mana di depan taksi tersebut ada truk berhenti, sehingga taksi mengambil jalur sebelah kanan dan hampir menyerempet mobil di jalur tersebut.

    Pengemudi taksi dan mobil tersebut kemudian membuka jendela dan saling adu argumen.

    Petugas patwal yang melihat hal tersebut, khawatir akan menimbulkan kemacetan karena lalu lintas yang sedang lumayan padat, langsung menegur pengemudi taksi dengan mengatakan “Sudah, Maju pak” dengan gestur yang terlihat di video.

    Ditegur Mayor Teddy

    Mobil Toyota Lexus berpelat RI-36 yang viral di sosial media (sosmed) karena tidak mau mengantre di tengah kemacetan berbuntut panjang. 

    Pejabat negara yang berada di dalam mobil tersebut pun sudah terkena teguran.

    Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Kabinet (Seskab), Teddy Indra Wijaya. 

    Namun, ia enggan merinci identitas pejabat negara yang memakai mobil berpelat RI-36 tersebut.

    “Sudah, sudah kita tegur,” ujar Teddy saat dikonfirmasi Tribunnews, Sabtu (11/1/2025).

    Teddy pun kembali mengingatkan kepada seluruh kabinet merah putih untuk lebih bijak dalam berkendara. 

    Peringatan ini sudah disampaikan kepada seluruh anggota kabinet.

    “Sudah diingatkan kembali semuanya agar semakin berhati-hati dan bijak saat berkendara,” pungkasnya.

  • Raffi Ahmad Tegaskan Tak Berada di Mobil RI 36 Saat Kejadian
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 Januari 2025

    Raffi Ahmad Tegaskan Tak Berada di Mobil RI 36 Saat Kejadian Megapolitan 11 Januari 2025

    Raffi Ahmad Tegaskan Tak Berada di Mobil RI 36 Saat Kejadian
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad, memberikan klarifikasi terkait insiden yang melibatkan mobil dinas berpelat RI 36.
    Raffi menegaskan bahwa dirinya tidak berada di dalam mobil saat kejadian berlangsung.
    “Saya sedang tidak berada di dalam mobil karena pada saat itu mobil berpelat RI 36 sedang dalam posisi menjemput saya untuk menuju agenda rapat selanjutnya,” ujar Raffi Ahmad saat dikonfirmasi, Sabtu (11/1/2025).
    Raffi sebelumnya membenarkan bahwa mobil berpelat RI 36 berwarna hitam yang dikawal petugas adalah kendaraan yang digunakannya untuk keperluan dinas kenegaraan.
    “Bahwa benar adanya, mobil tersebut adalah kendaraan yang saya gunakan,” kata Raffi.
    Ia menjelaskan, peristiwa itu bermula ketika sebuah taksi Alphard berwarna hitam yang berada di depan rangkaian mobil RI 36 mencoba mengambil jalur kanan karena terhalang oleh sebuah truk yang berhenti.
    Namun, tindakan tersebut hampir menyebabkan taksi menyerempet kendaraan lain. Hal ini memicu pengemudi taksi dan petugas patwal membuka jendela kendaraan masing-masing dan terlibat dalam adu argumen.
    “Petugas patwal yang melihat kejadian itu khawatir akan menimbulkan kemacetan karena lalu lintas sedang padat. Oleh sebab itu, petugas langsung menegur pengemudi taksi dengan mengatakan, ‘Sudah, maju, Pak,’ sambil memberikan gestur seperti yang terlihat di video,” jelas Raffi.
    Sebelumnya diberitakan, dalam video yang beredar di Instagram @pmi_official, terlihat seorang polisi patwal menyalakan lampu strobo sembari membuka jalan untuk iring-iringan mobil pejabat berpelat RI 36 di tengah kemacetan.
    Di depan iring-iringan itu, taksi Alphard tampak berusaha menyelinap di sela-sela kemacetan sehingga menghalangi laju rombongan pejabat.
    Polisi patwal yang mengawal rombongan itu segera menghentikan motornya di samping mobil taksi, lalu menunjuk sopir dengan gestur tegas sambil memberikan peringatan yang terlihat penuh amarah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Raffi Ahmad klarifikasi mobil RI 36 adalah kendaraan dinas miliknya

    Raffi Ahmad klarifikasi mobil RI 36 adalah kendaraan dinas miliknya

    Jakarta (ANTARA) – Utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad mengklarifikasi bahwa mobil hitam berpelat nomor RI 36 yang viral di media sosial adalah kendaraan dinas miliknya.

    “Bahwa benar adanya mobil tersebut kendaraan yang saya gunakan, namun pada saat kejadian, saya sedang tidak berada di dalam mobil karena pada saat itu mobil berplat RI 36 sedang dalam posisi menjemput saya untuk menuju agenda rapat selanjutnya,” kata Raffi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

    Raffi menjelaskan bahwa pada saat kejadian itu, dirinya tidak sedang berada dalam kendaraan yang biasa digunakannya untuk keperluan dinas kenegaraan itu.

    Raffi menyebut bahwa mobil itu sedang dalam perjalanan menjemputnya setelah mengambil beberapa berkas penting sebelum melanjutkan ke rapat berikutnya.

    Sementara itu, Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono menjelaskan kronologi kejadian tersebut terjadi pada Rabu (8/1) sekitar pukul 16.30 WIB di Jalan Sudirman-Thamrin ada truk penambal jalan yang sedang berhenti di lajur tengah.

    “Sehingga menyebabkan kemacetan, saat itu kendaraan taksi Alphard hendak menghindar ke kanan namun di saat bersamaan ada kendaraan dari sebelah kanan Suzuki Ertiga putih yang juga sama-sama hendak maju, sehingga hampir menyebabkan terjadi senggolan, ” kata Argo berdasarkan pengakuan petugas patwal tersebut.

    Akibatnya Taksi Alphard berhenti dengan jeda agak lama dan saat itu terlihat terjadi perdebatan antara kedua kendaraan tersebut sehingga menyebabkan kemacetan dan berpotensi menimbulkan kemacetan.

    “Saat itu personel pengawal segera berinisiatif untuk melerai dan meminta kendaraan Taxi Alphard agar segera maju sehingga tidak menimbulkan kemacetan, saat itu terlihat gestur (gerak anggota tubuh) dari anggota sambil menunjuk seolah arogan, ” ucap Argo.

    Argo juga menambahkan selanjutnya Ditlantas Polda Metro Jaya juga akan mencari pengemudi Taxi Alphard untuk meminta klarifikasi.

    “Apakah ada tindakan atau ucapan dari personel Ditlantas yang dianggap tidak sopan atau arogan,” ungkapnya.

    Dia juga menyampaikan permohonan maaf apabila sikap gestur yang dilakukan oleh anggota dianggap tidak layak atau arogan dan akan menjadi bahan evaluasi untuk giat pengawalan selanjutnya.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025