Bisnis.com, JAKARTA — PT Dharma Jaya bersiap melakukan transformasi bisnis dalam waktu dekat, mulai dari penguatan lini logistik melalui pembangunan cold storage, pengembangan produk olahan daging, hingga peningkatan kapasitas penggemukan sapi.
Direktur Utama Dharma Jaya Raditya Endra Budiman menuturkan bahwa langkah transformasi ini dilakukan sebagai bagian dari strategi diversifikasi usaha guna memperkuat posisi perusahaan di sektor pangan dan distribusi.
“Transformasi bisnis kami dalam waktu dekat, kami memulai Dharma Jaya itu menjadi suatu perusahaan yang kita punya divisi baru namanya logistik kan, kami mau bangun cold storage. Nah itu nanti ke depannya kita akan berdiversifikasi untuk menambah usaha untuk logistik,” kata Raditya saat ditemui seusai kunjungan media ke Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta, Kamis (16/10/2025).
Selain fokus pada infrastruktur logistik, Raditya menuturkan bahwa Dharma Jaya juga tengah menyiapkan lini produk turunan dari daging, seperti bakso dan nugget, yang ditargetkan mulai diproduksi dalam waktu dekat.
Di samping itu, perusahaan juga akan memperluas sektor peternakan dengan menggarap usaha sapi perah dan meningkatkan kapasitas penggemukan sapi.
“Produk turunan seperti bakso dan nugget, lalu sapi perah, sapi perah Insya Allah tahun depan kita akan melaksanakan. Terus, penggemukan sapi juga dengan kita tambah tahun ini kita dapat 5.000 [ekor], Insya Allah tahun depan bisa kita tingkatkan antara 7.500–10.000 ekor,” jelasnya.
Lebih lanjut, Raditya menambahkan bahwa Dharma Jaya juga berperan dalam mendukung ekosistem pangan melalui program Koperasi Desa/Kelurahan (KopDes/Kel) Merah Putih dengan menjadi pemasok utama bahan pangan hewani seperti daging, ayam, dan ikan.
“Keterlibatan kami men-supply bahan baku untuk koperasi [KopDes/Kel Merah Putih], memasok hewani, daging, ayam dan juga ikan,” imbuhnya.
Hingga saat ini, Raditya menyampaikan bahwa Dharma Jaya baru memasok bahan baku untuk dua KopDes/Kel Merah Putih, yakni di Melawai dan di sekitar Pasar Cipinang. Namun ke depan, dia menuturkan bahwa pihaknya akan menambah ke lokasi lain untuk memasok bahan pangan ke KopDes Merah Putih.
Kinerja Membaik
Dalam hal kinerja keuangan, Dharma Jaya membukukan peningkatan penjualan segmen B2B2C sebesar 191,9% pada kuartal II/2025 daripada periode yang sama 2024.
Direktur Bisnis Dharma Jaya Irwan Nusyirwan mengatakan perusahaan terus melakukan transformasi dan terobosan untuk meningkatkan kinerja.
Dharma Jaya yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu juga tak memungkiri pandemi Covid-19 sempat menghantam kinerja perusahaan pada 2021–2022.
“Performanya memang sedikit terganggu ketika Covid-19, memang Covid semua lini vital terdampak. Tetapi semenjak tahun 2022–2023 itu ada lonjakan dan letupan yang mana penjualannya bagus,” ujar Irwan.
Namun, pada 2023, perusahaan mengalami perbaikan kinerja. Satu tahun berikutnya, perusahaan mengalami penurunan laba seiring dengan transformasi yang tengah dijalankan dan kenaikan beberapa bahan baku impor.
Kemudian pada 2024–2025, Dharma Jaya mencatatkan pertumbuhan laba, termasuk dengan kembali menggerakkan importasi sapi.
“[Kinerja pada kuartal II] 2025 hampir ada peningkatan 200% di B2B2C. Banyak program yang sifatnya bukan baru tetapi sudah lama dilakukan,” bebernya.
Data perusahaan menunjukkan, pendapatan telah mencapai 63% sampai dengan Agustus 2025. Adapun, laba bersih perusahaan sudah mencapai 71% dari target rencana kerja dan anggaran (RKA) 2025.






:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4066643/original/076549700_1656419954-Penjualan-Hewan-Kurban-Wabah-Virus-PMK-Tallo-8.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)


