Tag: Raditya Endra Budiman

  • Dharma Jaya Genjot Transformasi Bisnis, Bidik Logistik hingga Produk Olahan Daging

    Dharma Jaya Genjot Transformasi Bisnis, Bidik Logistik hingga Produk Olahan Daging

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Dharma Jaya bersiap melakukan transformasi bisnis dalam waktu dekat, mulai dari penguatan lini logistik melalui pembangunan cold storage, pengembangan produk olahan daging, hingga peningkatan kapasitas penggemukan sapi.

    Direktur Utama Dharma Jaya Raditya Endra Budiman menuturkan bahwa langkah transformasi ini dilakukan sebagai bagian dari strategi diversifikasi usaha guna memperkuat posisi perusahaan di sektor pangan dan distribusi.

    “Transformasi bisnis kami dalam waktu dekat, kami memulai Dharma Jaya itu menjadi suatu perusahaan yang kita punya divisi baru namanya logistik kan, kami mau bangun cold storage. Nah itu nanti ke depannya kita akan berdiversifikasi untuk menambah usaha untuk logistik,” kata Raditya saat ditemui seusai kunjungan media ke Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta, Kamis (16/10/2025).

    Selain fokus pada infrastruktur logistik, Raditya menuturkan bahwa Dharma Jaya juga tengah menyiapkan lini produk turunan dari daging, seperti bakso dan nugget, yang ditargetkan mulai diproduksi dalam waktu dekat.

    Di samping itu, perusahaan juga akan memperluas sektor peternakan dengan menggarap usaha sapi perah dan meningkatkan kapasitas penggemukan sapi.

    “Produk turunan seperti bakso dan nugget, lalu sapi perah, sapi perah Insya Allah tahun depan kita akan melaksanakan. Terus, penggemukan sapi juga dengan kita tambah tahun ini kita dapat 5.000 [ekor], Insya Allah tahun depan bisa kita tingkatkan antara 7.500–10.000 ekor,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Raditya menambahkan bahwa Dharma Jaya juga berperan dalam mendukung ekosistem pangan melalui program Koperasi Desa/Kelurahan (KopDes/Kel) Merah Putih dengan menjadi pemasok utama bahan pangan hewani seperti daging, ayam, dan ikan.

    “Keterlibatan kami men-supply bahan baku untuk koperasi [KopDes/Kel Merah Putih], memasok hewani, daging, ayam dan juga ikan,” imbuhnya.

    Hingga saat ini, Raditya menyampaikan bahwa Dharma Jaya baru memasok bahan baku untuk dua KopDes/Kel Merah Putih, yakni di Melawai dan di sekitar Pasar Cipinang. Namun ke depan, dia menuturkan bahwa pihaknya akan menambah ke lokasi lain untuk memasok bahan pangan ke KopDes Merah Putih.

    Kinerja Membaik

    Dalam hal kinerja keuangan, Dharma Jaya membukukan peningkatan penjualan segmen B2B2C sebesar 191,9% pada kuartal II/2025 daripada periode yang sama 2024. 

    Direktur Bisnis Dharma Jaya Irwan Nusyirwan mengatakan perusahaan terus melakukan transformasi dan terobosan untuk meningkatkan kinerja.

    Dharma Jaya yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu juga tak memungkiri pandemi Covid-19 sempat menghantam kinerja perusahaan pada 2021–2022.

    “Performanya memang sedikit terganggu ketika Covid-19, memang Covid semua lini vital terdampak. Tetapi semenjak tahun 2022–2023 itu ada lonjakan dan letupan yang mana penjualannya bagus,” ujar Irwan.

    Namun, pada 2023, perusahaan mengalami perbaikan kinerja. Satu tahun berikutnya, perusahaan mengalami penurunan laba seiring dengan transformasi yang tengah dijalankan dan kenaikan beberapa bahan baku impor.

    Kemudian pada 2024–2025, Dharma Jaya mencatatkan pertumbuhan laba, termasuk dengan kembali menggerakkan importasi sapi.

    “[Kinerja pada kuartal II] 2025 hampir ada peningkatan 200% di B2B2C. Banyak program yang sifatnya bukan baru tetapi sudah lama dilakukan,” bebernya.

    Data perusahaan menunjukkan, pendapatan telah mencapai 63% sampai dengan Agustus 2025. Adapun, laba bersih perusahaan sudah mencapai 71% dari target rencana kerja dan anggaran (RKA) 2025.

  • Hilirisasi Jadi Andalan, Dharma Jaya Perluas Pemasaran

    Hilirisasi Jadi Andalan, Dharma Jaya Perluas Pemasaran

    Jakarta: Perumda Dharma Jaya meningkatkan target kapasitas bisnis penggemukkan sapi dari 5 ribu ekor pada 2025, menjadi 10 ribu ekor pada 2026. Langkah ini menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk memperkuat ketahanan pangan.

    Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman mengatakan, langkah ini sekaligus mendukung program pemerintah pusat yang menargetkan populasi 1 juta ekor sapi nasional.

    Dia menyebut bisnis penggemukan sapi saat ini menjadi salah satu sumber pendapatan baru yang cukup menjanjikan bagi Dharma Jaya. Selain memperbesar skala usaha, Dharma Jaya juga memastikan rantai pasok daging tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat Jakarta.

    Tak hanya fokus pada budidaya, Dharma Jaya juga mulai melirik pengembangan produk olahan daging untuk memperluas lini bisnis dan meningkatkan profitabilitas. Raditya mengungkapkan, perusahaan berencana membuat bakso dan sosis sebagai tahap awal diversifikasi produk turunan daging sapi.

    “Kita akan bikin produk-produk turunan seperti bakso dan sosis,” katanya.

    Selain dua produk utama tersebut, Dharma Jaya tengah melakukan kajian terhadap potensi pasar produk lain seperti nugget daging sapi. Namun, berdasarkan riset internal, preferensi konsumen terutama anak-anak lebih condong pada nugget ayam.

    Meski begitu, tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan varian produk olahan lain yang memiliki daya tarik tinggi di pasar. “Nanti kami coba pelajari bentuk produk lain selain sosis dan bakso,” ujarnya.

    Raditya menjelaskan, upaya pengembangan produk olahan ini juga menjadi bagian dari strategi peningkatan profit Dharma Jaya ke depan. Ia mengatakan, pihaknya akan terus beradaptasi dengan tren dan kebutuhan pasar.

    Ia menambahkan, dengan dua strategi utama, ekspansi penggemukan sapi dan pengembangan industri olahan, Dharma Jaya menargetkan posisi yang lebih kuat sebagai BUMD pangan strategis DKI Jakarta.

    “Langkah strategis ini diharapkan selain mendorong peningkatan kinerja dan pendapatan perusahaan, tetapi juga memperkuat peran Perumda Dharma Jaya sebagai motor penggerak dalam mendukung ketahanan pangan serta memberikan lebih banyak pilihan harga yang terjangkau dan berkualitas bagi masyarakat Jakarta,” katanya.

    Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengatakan, ekspansi usaha penggemukan sapi dan pengembangan produk olahan daging merupakan bentuk nyata dari hilirisasi sektor pangan yang sejalan dengan arah kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

    “Upaya ini tidak hanya memperkuat ketahanan pangan daerah, tetapi juga menunjukkan komitmen Dharma Jaya dalam berinovasi dan beradaptasi terhadap kebutuhan pasar yang dinamis,” katanya.

    Eli menilai strategi hilirisasi yang dijalankan Dharma Jaya mampu memberikan dampak ganda, baik secara ekonomi maupun sosial. Selain membuka peluang peningkatan pendapatan perusahaan, langkah ini juga berpotensi menciptakan lapangan kerja baru dan memperluas rantai nilai industri pangan di Jakarta.

    “Kami berharap Dharma Jaya terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pelaku UMKM dan sektor swasta, agar transformasi bisnis ini dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat,” kata Eli.

    Jakarta: Perumda Dharma Jaya meningkatkan target kapasitas bisnis penggemukkan sapi dari 5 ribu ekor pada 2025, menjadi 10 ribu ekor pada 2026. Langkah ini menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk memperkuat ketahanan pangan.
     
    Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman mengatakan, langkah ini sekaligus mendukung program pemerintah pusat yang menargetkan populasi 1 juta ekor sapi nasional.
     
    Dia menyebut bisnis penggemukan sapi saat ini menjadi salah satu sumber pendapatan baru yang cukup menjanjikan bagi Dharma Jaya. Selain memperbesar skala usaha, Dharma Jaya juga memastikan rantai pasok daging tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat Jakarta.

    Tak hanya fokus pada budidaya, Dharma Jaya juga mulai melirik pengembangan produk olahan daging untuk memperluas lini bisnis dan meningkatkan profitabilitas. Raditya mengungkapkan, perusahaan berencana membuat bakso dan sosis sebagai tahap awal diversifikasi produk turunan daging sapi.
     
    “Kita akan bikin produk-produk turunan seperti bakso dan sosis,” katanya.
     
    Selain dua produk utama tersebut, Dharma Jaya tengah melakukan kajian terhadap potensi pasar produk lain seperti nugget daging sapi. Namun, berdasarkan riset internal, preferensi konsumen terutama anak-anak lebih condong pada nugget ayam.
     
    Meski begitu, tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan varian produk olahan lain yang memiliki daya tarik tinggi di pasar. “Nanti kami coba pelajari bentuk produk lain selain sosis dan bakso,” ujarnya.
     
    Raditya menjelaskan, upaya pengembangan produk olahan ini juga menjadi bagian dari strategi peningkatan profit Dharma Jaya ke depan. Ia mengatakan, pihaknya akan terus beradaptasi dengan tren dan kebutuhan pasar.
     
    Ia menambahkan, dengan dua strategi utama, ekspansi penggemukan sapi dan pengembangan industri olahan, Dharma Jaya menargetkan posisi yang lebih kuat sebagai BUMD pangan strategis DKI Jakarta.
     
    “Langkah strategis ini diharapkan selain mendorong peningkatan kinerja dan pendapatan perusahaan, tetapi juga memperkuat peran Perumda Dharma Jaya sebagai motor penggerak dalam mendukung ketahanan pangan serta memberikan lebih banyak pilihan harga yang terjangkau dan berkualitas bagi masyarakat Jakarta,” katanya.
     
    Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengatakan, ekspansi usaha penggemukan sapi dan pengembangan produk olahan daging merupakan bentuk nyata dari hilirisasi sektor pangan yang sejalan dengan arah kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
     
    “Upaya ini tidak hanya memperkuat ketahanan pangan daerah, tetapi juga menunjukkan komitmen Dharma Jaya dalam berinovasi dan beradaptasi terhadap kebutuhan pasar yang dinamis,” katanya.
     
    Eli menilai strategi hilirisasi yang dijalankan Dharma Jaya mampu memberikan dampak ganda, baik secara ekonomi maupun sosial. Selain membuka peluang peningkatan pendapatan perusahaan, langkah ini juga berpotensi menciptakan lapangan kerja baru dan memperluas rantai nilai industri pangan di Jakarta.
     
    “Kami berharap Dharma Jaya terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pelaku UMKM dan sektor swasta, agar transformasi bisnis ini dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat,” kata Eli.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (FZN)

  • Video: Cegah Inflasi Jakarta Melonjak, Bazar Murah Daging-Ayam Disebar

    Video: Cegah Inflasi Jakarta Melonjak, Bazar Murah Daging-Ayam Disebar

    Jakarta, CNBC Indonesia- Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman mengungkapkan strategi Pemprov DKI Jakarta dalam memenuhi kebutuhan protein yakni daging ayam, daging sapi hingga ikan segar dan menjaga stabilitas pangan daerah.

    Selain mendatangkan pasokan daging impor ,Perumda Dharma Jaya bekerjasama dengan peternak dan UMKM lokal dalam memenuhi kebutuhan daging termasuk dalam rantai pasok daging. Hal ini dilaksanakan dengan penyediaan Rumah Potong Hewan (RPH) hingga pengembangan bisnis penggemukan sapi.

    Dharma Jaya juga memastikan perannya dalam memenuhi pasokan protein termasuk bazar murah yang ditargetkan mencapai 1.000 bazar hingga akhir tahun. Langkah ini tidak hanya menjamin ketersediaan daging namun juga menjaga inflasi daerah.

    Seperti apa perang Perumda Dharma Jaya menjaga stabilitas harga dan pasokan protein Jakarta? Selengkapnya simak dialog Safrina Nasution dengan Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Kamis, 02/10/2025)

  • Dharma Jaya perkuat profesionalisme untuk wujudkan ketahanan pangan

    Dharma Jaya perkuat profesionalisme untuk wujudkan ketahanan pangan

    Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman. ANTARA/HO-Perumda Dharma Jaya.

    Dharma Jaya perkuat profesionalisme untuk wujudkan ketahanan pangan
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 11 Agustus 2025 – 08:37 WIB

    Elshinta.com – Perumda Dharma Jaya berkomitmen terus memperkuat profesionalisme sebagai BUMD pangan di DKI Jakarta untuk mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian penyediaan protein hewani serta mendukung transformasi Kota Jakarta menjadi kota global yang berkelanjutan.

    “Kami terus bergerak agar menjadi perusahaan yang profesional untuk mendukung ketahanan pangan serta mendorong perekonomian berkelanjutan di Indonesia dan skala global, searah dengan visi Gubernur DKI menjadikan Jakarta sebagai kota global yang berkelanjutan,” kata Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman di Jakarta, Senin.

    Dia mengatakan profesionalisme dalam mengelola BUMD juga merupakan sebuah langkah strategis untuk memperkuat tata kelola perusahaan. Hal ini sejalan dengan arahan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung yang menekankan profesionalisme dalam pengelolaan perusahaan yang tersistem dengan baik di setiap BUMD Jakarta.

    Dia menyampaikan, ada tiga pilar strategis yang dilakukan perusahaan untuk mendukung ketahanan pangan di Jakarta, salah satunya ketersediaan Pasokan. Hal itu untuk menjamin ketersediaan pangan protein hewani, terutama daging sapi dan ayam, melalui kemitraan dengan peternak nasional dan impor strategis dari Australia.

    Kedua, keterjangkauan harga, yang dilakukan melalui program pangan murah bersubsidi serta melalukan bazar murah. Ketiga, perluasan jaringan distribusi baik melalui “meat shop”, hub channel, pasar tradisional, serta “platform e-commerce”, dilengkapi armada pendingin dan mobil khusus bazar (Moding). Hal ini untuk memastikan kelancaran distribusi pasokan pangan.

    “Kami terus menjaga harga tetap terjangkau bagi masyarakat di Jakarta dan memudahkan akses terhadap pangan protein hewani,” ujarnya.

    Dalam kesempatan berbeda, Asisten Perekonomian dan Keuangan Setda Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati, mengatakan strategi tiga pilar tersebut merupakan formula tepat untuk menjawab tantangan pangan di Jakarta.

    Menurut dia, upaya menghadirkan pasokan daging sapi dan ayam melalui kemitraan dengan peternak nasional dan impor strategis, disertai program pangan murah bersubsidi dan bazar murah, menunjukkan keberpihakan pada kebutuhan warga, khususnya masyarakat menengah ke bawah.

    Sumber : Antara

  • Dharma Jaya impor 750 sapi bantu jaga stabilitas pangan di Jakarta

    Dharma Jaya impor 750 sapi bantu jaga stabilitas pangan di Jakarta

    Ilustrasi – Perumda Dharma Jaya mendatangkan 750 sapi impor dari Australia pada pertengahan Juli ini, yang merupakan bagian dari tahap kedua program pengadaan sapi tahun 2025, sebagai salah satu upaya menjaga ketahanan dan stabilitas pangan di Provinsi DKI Jakarta. ANTARA/HO- Perumda Dharma Jaya

    Dharma Jaya impor 750 sapi bantu jaga stabilitas pangan di Jakarta
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 26 Juli 2025 – 08:53 WIB

    Elshinta.com – Perumda Dharma Jaya mengimpor 750 sapi dari Australia sebagai salah satu upaya menjaga ketahanan dan stabilitas pangan di Provinsi DKI Jakarta.

    “Ratusan sapi ini akan melalui masa penggemukan selama tiga hingga empat bulan di kandang penggemukan kami di Serang. Nantinya, dijual dalam bentuk sapi hidup,” kata Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.

    Jenis sapi yang datang pada tahap kedua terdiri dari 711 ekor jenis “feeder steer” dan “bull”, serta 39 ekor jenis “productive heifer”. Sapi impor itu merupakan bagian dari tahap kedua program pengadaan sapi tahun 2025, Jenis feeder steer dan bull merupakan sapi yang diperuntukkan dijual sebagai sapi potong setelah penggemukan. Sedangkan jenis productive heifer akan dikembangkan sebagai bagian dari program budidaya sapi Dharma Jaya dan bentuk dukungan peningkatan sapi lokal.

    “Sapi jenis feeder steer dan bull kami rawat dengan baik agar berat badannya bertambah setiap hari, sehingga nilai jualnya pun meningkat. Sementara sapi betina jenis productive heifer akan kami ternakan dan kembangkan hingga empat kali masa produktifnya,” kata Raditya.

    Sebelumnya, pada tahap pertama, sebanyak 500 sapi telah tiba lebih dulu di kandang penggemukan Serang. Setelah menjalani proses penggemukan selama tiga bulan, sapi-sapi tersebut kini memasuki masa siap jual. Raditya menyampaikan, 500 sapi impor tahap pertama berjenis feeder steer dan bull sudah laku terjual. Sementara 750 ekor pada tahap kedua juga sudah bisa dipesan, meski masih menunggu penggemukan.

    “Kami punya sekitar 10 pelanggan tetap dari RPH di Cakung, Serang, Bogor, dan Sukabumi. Tiap pelanggan bisa pesan hingga 50 sapi per bulan. Jadi begitu proses penggemukan selesai, sapi langsung dikirim karena semuanya sudah dipesan,” ujarnya.

    Total sapi impor sebanyak 1.250 ekor, kini berada di kandang penggemukan Dharma Jaya – Serang, Banten. Adapun Dharma Jaya menargetkan 5.000 sapi impor pada program pengadaan sapi sepanjang tahun 2025. Direktur Bisnis Perumda Dharma Jaya, Irwan Nusyirwan mengatakan, penggemukan sapi bukan sekadar jual-beli. Proses ini meningkatkan berat badan sapi secara optimal, menambah nilai jual, serta ikut membuka lapangan kerja dan mendorong ekonomi lokal.

    Dia menambahkan pengiriman sapi impor dari Australia tahap ketiga akan dilakukan di Jakarta pada awal September. Sapi tersebut nantinya dibawa ke kandang penggemukan di Serang yang memiliki kapasitas penampungan hingga 3.000 ekor sapi.

    “Pengiriman dilakukan bertahap agar proses penggemukan berjalan optimal dan distribusi ke pasar lebih terkendali,” katanya.

    Sumber : Antara

  • Ada `vending machine` produk hewani di Jakarta Fair 2025

    Ada `vending machine` produk hewani di Jakarta Fair 2025

    Perumda Dharma Jaya menghadirkan mesin penjual otomatis (vending machine) untuk pembelian produk daging sapi, ayam, dan ikan dengan harga diskon di perhelatan Jakarta Fair 2025, Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat. ANTARA/Dharma Jaya

    Ada `vending machine` produk hewani di Jakarta Fair 2025
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 25 Juni 2025 – 13:51 WIB

    Elshinta.com – Perumda Dharma Jaya menghadirkan mesin penjual otomatis (vending machine) untuk pembelian produk daging sapi, ayam, dan ikan dengan harga diskon di perhelatan Jakarta Fair 2025, Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat.

    “Saat ini sudah ada dua vending machine yang kami miliki (Stasiun MRT Lebak Bulus dan Jakarta Fair). Sementara dua dulu, karena kita ingin melihat dulu marketnya seperti apa di tengah-tengah masyarakat,” kata Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

    Raditya mengatakan mesin penjual otomatis yang ditempatkan di hall anjungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta itu menghadirkan produk unggulan dan premium.

    “Kami berharap animo masyarakat lebih meningkat, sehingga target omzet penjualan antara Rp150-200 juta dapat tercapai dengan adanya vending machine ini,” kata dia.

    Sementara itu, petugas Dharma Jaya Rafli menyampaikan pengunjung yang ingin membeli produk daging dan ikan melalui mesin penjual otomatis, bisa menekan gambar produk yang diinginkan, kemudian muncul kode batang (barcode) pembayaran yang dapat menggunakan QRIS.

    “Ada steak paketan, short plate, daging sop hingga daging giling. Untuk ikan ada dori dan salmon. Selama ini daging ayam yang paling laku. Ukurannya dari 250-500 gram dengan kisaran harga antara Rp20.000 hingga Rp 50.000,” ujar dia.

    Menurut dia, harga produk yang ditawarkan di mesin penjual otomatis relatif terjangkau karena sudah diberikan diskon harga mulai dari 8- 20 persen. Seorang pengunjung Jakarta Fair 2025, asal Teluk Gong, Jakarta Utara, Lizahari Pratiwi berharap mesin penjual otomatis tersebut dapat diperbanyak dan ditempatkan di lokasi yang strategis sehingga dengan mudah diakses oleh masyarakat.

    Sumber : Antara

  • Idul Adha 2025, BUMD Jakarta Dharma Jaya Siapkan 1.241 Sapi – Page 3

    Idul Adha 2025, BUMD Jakarta Dharma Jaya Siapkan 1.241 Sapi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – BUMD milik Pemprov Jakarta Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Dharma Jaya menyiapkan 1.241 ekor sapi dalam rangka Hari Raya Idul Adha 2025. Ukuran hewan kurban itu beragam agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

    Gubernur Jakarta Pramono Anung sendiri sempat meninjau lokasi penampungan hewan kurban, sekaligus melepas pemeriksa hewan dan daging kurban di Perumda Dharma Jaya, Cakung, Jakarta Timur, pada Kamis 5 Juni 2025.

    “Semuanya telah sangat siap dan dipastikan tidak ada penyakit mulut dan kuku pada hewan kurban di Jakarta ini. Sehingga, mudah-mudahan pelaksanaan kurban dapat berjalan baik dan tidak ada permasalahan di lapangan,” tutur Pramono.

    Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman menerangkan, ribuan sapi itu telah melalui pemeriksaan ketat serta dinyatakan sehat dan layak oleh petugas kesehatan hewan dari Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (DKPKP) Provinsi DKI Jakarta.

    Ketersediaan sapi tersebut merupakan hasil kerjasama dari sejumlah daerah penghasil ternak seperti Kupang, Bali, Bima dan Sumbawa dan lainnya.

    “Sapi yang kami sediakan berasal dari berbagai daerah, ada yang dari Jakarta, JawaTengah bahkan Lampung juga ada. Hewan sapi harus disertai surat kesehatan dari daerah asal untuk bisa masuk ke Jakarta. Kemudian ketika sampai disini, Tim dari Dinas KPKP DKI akan melakukan pengecekan ulang untuk memastikan sapi sehat,” ujar Raditya dalam keterangannya, Jumat (6/6/2025).

    Menurutnya, sapi yang telah terjual kepada masyarakat sebanyak 911 ekor. Dari jumlah tersebut, sebanyak 211 ekor dipotong di Rumah Pemotongan Hewan (RPH).

     

  • Dharma Jaya pastikan pemotongan hewan lebih praktis dan higienis

    Dharma Jaya pastikan pemotongan hewan lebih praktis dan higienis

    Jakarta (ANTARA) – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Dharma Jaya memastikan pemotongan hewan kurban pada perayaan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah/2025 berjalan lebih praktis dan higienis.

    “Keunggulannya, customer tinggal tahu beres. Mau dibagiin langsung bisa, mau diambil karkasnya juga boleh. Jadi lebih simpel, praktisi, dan higienis,” kata Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman di Perumda Dharma Jaya, Jalan Penggilingan Raya Nomor 25, Cakung, Jakarta Timur, Jumat.

    Raditya menyebut, pemotongan tersebut membuat masyarakat tidak perlu repot memikirkan pembuangan limbah. Lalu, konsumen juga dapat memilih hewan mau dibagikan langsung dalam bentuk potongan daging per kilo, atau hanya berupa karkas.

    “Konsumen tinggal tahu beres. Mau dibagiin langsung bisa, mau diambil karkasnya juga boleh. Dan yang penting, masyarakat tidak perlu repot dengan limbah. Itu semua kami yang urus,” ujar Raditya.

    Lalu, Raditya juga menyebut bahwa Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memberikan arahan agar Dharma Jaya terus berkoordinasi dengan dinas terkait demi menjaga kualitas daging kurban.

    “Termasuk penggunaan besek ramah lingkungan untuk pengemasan. Di sini kantongnya kita sarankan pakai besek supaya lebih ramah lingkungan,” ucap Raditya.

    Lebih lanjut, Raditya menyebut pihaknya berkurban sebanyak 13 ekor sapi tahun ini yang akan didistribusikan ke berbagai wilayah sesuai arahan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai bentuk kontribusi perusahaan.

    Mengenai teknis pembagian daging kurban, Raditya menyampaikan, pihaknya menyerahkan skema pembagian kepada pemotong hewan.

    Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengimbau seluruh warga dan panitia kurban di Jakarta menerapkan prinsip Eco Qurban dalam pelaksanaan ibadah kurban pada Hari Raya Idul Adha 1446 H, salah satunya tidak membuang limbah ke got.

    Imbauan ini merujuk pada Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 10 Tahun 2022 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pemotongan Hewan Kurban.

    Pergub tersebut mengatur bagaimana penanganan limbah cair dan padat yang bisa dilakukan untuk meminimalisasi pencemaran lingkungan.

    Adapun penerapan Eco Qurban adalah praktik penyelenggaraan pemotongan hewan kurban yang berprinsip kepada perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan on-site atau di lokasi pemotongan.

    Prinsipnya tidak mencemari dan mengotori lingkungan, baik pada saat pelaksanaan maupun setelahnya sehingga jangan sampai ada limbah seperti darah, isi perut, atau bagian hewan kurban lainnya dibuang sembarangan ke selokan, got atau kali.

    Apabila limbah kurban tidak ditangani dengan baik, maka dapat menimbulkan bau tak sedap, mengganggu kenyamanan warga, bahkan membahayakan kesehatan serta merusak ekosistem badan air.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

  • Dongkrak Potensi Komersial, Dharma Jaya Buka Hub Channel di Jakbar

    Dongkrak Potensi Komersial, Dharma Jaya Buka Hub Channel di Jakbar

    Jakarta: Perumda Dharma Jaya membuka hub channel di Jakarta Barat. BUMD DKI Jakarta itu menggandeng Trust Mart untuk melayani kebutuhan penjualan daging dalam jumlah besar.

    Direktur Utama Perumda Dharma Jaya Raditya Endra Budiman mengatakan, hub channel ini untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat, serta melayani kebutuhan penjualan dalam jumlah besar seperti hotel, restoran, katering, dan reseller di berbagai daerah.

    “Di sini tidak hanya jual retail, tapi juga wholesale. Freezer-nya ada yang dari kita, sehingga memudahkan. Kapasitasnya satu ton, bisa jual satu ton, tidak harus beli per kilo. Kalau ada kebutuhan besar dari masyarakat, bisa langsung ambil dari hub ini,” kata Raditya usai meresmikan hub channel di Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.

    Raditya mengatakan, produk yang dijual di Trust Mart sama dengan di outlet Dharma Jaya Cakung dan Warung Buncit. Namun, hub channel Duri Kosambi mampu menjual dalam skala besar dengan kapasitas hingga satu ton. Untuk mendukung kelancaran operasional, Trust Mart dilengkapi dengan fasilitas penyimpanan yang memadai.

    Raditya menyebut Trust Mart menjadi bagian dari strategi ekspansi Dharma Jaya secara komersial melalui kemitraan. Bahkan, pengguna Kartu Jakarta Pintar (KJP) juga dapat melakukan pembelian di Trust Mart.

    “Ini hub kami, warga Jakarta Barat beli di sini lebih hemat, karena tidak perlu mengeluarkan ongkos ke Cakung,” katanya.

    Raditya memastikan harga di Trust Mart lebih terjangkau dibanding pasar umum, namun standar kualitas tetap tinggi. Selain itu, Dharma Jaya berencana memperluas jaringan hub channel ke berbagai wilayah.

    “Kebutuhan masyarakat berubah sesuai musim. Lebaran kita siapkan lebih banyak daging dan hati sapi, Iduladha kita stok daging paha sapi lebih banyak, atau Natal dengan produk-produk premium,” ucap Raditya.

    Anggota DPRD DKI Jakarta Lukmanul Hakim menilai hub channel ini untuk mendekatkan usaha retail di sektor protein hewani kepada masyarakat yang ingin menjadi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di sektor ini. 

    Kepala Bidang Usaha Pangan, Utilitas, Perpasaran, dan Industri BP BUMD DKI Jakarta Thomas mengatakan hub Channel dapat memperluas pemasaran, mendekatkan jangkauan akses masyarakat dalam memenuhi kebutuhan daging dan peningkatan gizi sebagai upaya pencegahan stunting.

    Jakarta: Perumda Dharma Jaya membuka hub channel di Jakarta Barat. BUMD DKI Jakarta itu menggandeng Trust Mart untuk melayani kebutuhan penjualan daging dalam jumlah besar.
     
    Direktur Utama Perumda Dharma Jaya Raditya Endra Budiman mengatakan, hub channel ini untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat, serta melayani kebutuhan penjualan dalam jumlah besar seperti hotel, restoran, katering, dan reseller di berbagai daerah.
     
    “Di sini tidak hanya jual retail, tapi juga wholesale. Freezer-nya ada yang dari kita, sehingga memudahkan. Kapasitasnya satu ton, bisa jual satu ton, tidak harus beli per kilo. Kalau ada kebutuhan besar dari masyarakat, bisa langsung ambil dari hub ini,” kata Raditya usai meresmikan hub channel di Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.

    Raditya mengatakan, produk yang dijual di Trust Mart sama dengan di outlet Dharma Jaya Cakung dan Warung Buncit. Namun, hub channel Duri Kosambi mampu menjual dalam skala besar dengan kapasitas hingga satu ton. Untuk mendukung kelancaran operasional, Trust Mart dilengkapi dengan fasilitas penyimpanan yang memadai.
     
    Raditya menyebut Trust Mart menjadi bagian dari strategi ekspansi Dharma Jaya secara komersial melalui kemitraan. Bahkan, pengguna Kartu Jakarta Pintar (KJP) juga dapat melakukan pembelian di Trust Mart.
     
    “Ini hub kami, warga Jakarta Barat beli di sini lebih hemat, karena tidak perlu mengeluarkan ongkos ke Cakung,” katanya.
     
    Raditya memastikan harga di Trust Mart lebih terjangkau dibanding pasar umum, namun standar kualitas tetap tinggi. Selain itu, Dharma Jaya berencana memperluas jaringan hub channel ke berbagai wilayah.
     
    “Kebutuhan masyarakat berubah sesuai musim. Lebaran kita siapkan lebih banyak daging dan hati sapi, Iduladha kita stok daging paha sapi lebih banyak, atau Natal dengan produk-produk premium,” ucap Raditya.
     
    Anggota DPRD DKI Jakarta Lukmanul Hakim menilai hub channel ini untuk mendekatkan usaha retail di sektor protein hewani kepada masyarakat yang ingin menjadi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di sektor ini. 
     
    Kepala Bidang Usaha Pangan, Utilitas, Perpasaran, dan Industri BP BUMD DKI Jakarta Thomas mengatakan hub Channel dapat memperluas pemasaran, mendekatkan jangkauan akses masyarakat dalam memenuhi kebutuhan daging dan peningkatan gizi sebagai upaya pencegahan stunting.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (FZN)

  • Dharma Jaya Pastikan Stok Daging Aman untuk Ramadan dan Idulfitri

    Dharma Jaya Pastikan Stok Daging Aman untuk Ramadan dan Idulfitri

    Jakarta: Perumda Dharma Jaya memastika stok daging di Jakarta aman untuk memenuhi kebutuhan Ramadan dan Idulfitri. Harga produk pangan protein hewani itu juga dipastikan tidak naik.

    “Harga produk pangan di Dharma Jaya tetap stabil, kami menjual dengan harga yang terjangkau dan saat ini, stok daging sapi, ayam, ikan tersedia dengan harga yang bersaing di pasar,” kata Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman.

    Perumda Dharma Jaya akan menambah cold storage serta dan bekerja sama dengan Pemda lainnya, termasuk dalam sektor penggemukan sapi.

    Kerja sama ini sangat penting untuk menjaga ketersediaan pasokan daging sapi dan produk pangan hewani lainnya agar tetap lancar, baik dalam produksi maupun distribusi.

    “Saat ini, stok pangan protein hewani di Dharma Jaya mencapai sekitar 600 ton, dan kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan stok ini mencukupi kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

    Pihaknya menargetkan tambahan stok hingga 800 ton, dengan pasokan yang terus berputar setiap bulan. Dirinya memprediski kebutuhan menjelang Ramadhan akan meningkat.

    Raditya mengaku sedang mempersiapkan pembangunan fasilitas cold storage baru dengan kapasitas 5.000 ton.Pembangunan dilakukan di lahan Perumda Dharma Jaya di Cakung, Jakarta Timur.

    “Kami sedang mempercepat pembangunan dan menjadi prioritas kami. Kami berharap dapat segera dioperasikan,” katanya.

    Penambahan cold storage kapasitas 5000 ton diharapkan dapat memberikan banyak manfaat bagi kebutuhan penyimpanan stok yang lebih besar bagi Perumda Dharma Jaya, sehingga pengelolaan stok menjadi lebih efisien untuk memastikan ketahanan pangan di Jakarta dan sekitarnya tetap terjaga dengan baik.

    Raditya mengatakan, pihaknya akan memperkuat armada logistik untuk memastikan distribusi pangan ke berbagai daerah berjalan lancar.

    Saat ini, perusahaan memiliki empat armada distribusi, dan akan menambah sejumlah armada lagi agar lebih mudah menjangkau berbagai wilayah.

    “Penambahan armada ini dilakukan untuk mendukung distribusi yang lebih efisien dan efektif, serta untuk memastikan pangan bisa sampai ke masyarakat dengan cepat, tepat dan merata,” ujar Raditya.

    Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno mengaku telah memberikan penugasan khusus kepada Tim Transisi untuk fokus pada penyediaan pangan di Jakarta menghadapi bulan Ramdan dan Idulfitri.

    “Saya sudah meninjau ketersediaan stok di Perumda Dharma Jaya. Stok daging, ayam, ikan cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Jakarta,” kata Rano Karno.

    Menurutnya, produk-produk itu merupakan dasar dari kebutuhan protein masyarakat Jakarta. Karena kebutuhan masyarakat sangat banyak, Rano meminta Dharma Jaya menambah kapasitas cold storage.

    “Populasi semakin bertambah, kebutuhan pangan hewani juga bertambah. Bahkan tidak bisa dipungkiri, saudara-saudara kita yang dari Bekasi juga belanja di sini,” ujarnya.

    Jakarta: Perumda Dharma Jaya memastika stok daging di Jakarta aman untuk memenuhi kebutuhan Ramadan dan Idulfitri. Harga produk pangan protein hewani itu juga dipastikan tidak naik.
     
    “Harga produk pangan di Dharma Jaya tetap stabil, kami menjual dengan harga yang terjangkau dan saat ini, stok daging sapi, ayam, ikan tersedia dengan harga yang bersaing di pasar,” kata Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman.
     
    Perumda Dharma Jaya akan menambah cold storage serta dan bekerja sama dengan Pemda lainnya, termasuk dalam sektor penggemukan sapi.

    Kerja sama ini sangat penting untuk menjaga ketersediaan pasokan daging sapi dan produk pangan hewani lainnya agar tetap lancar, baik dalam produksi maupun distribusi.
     
    “Saat ini, stok pangan protein hewani di Dharma Jaya mencapai sekitar 600 ton, dan kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan stok ini mencukupi kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
     
    Pihaknya menargetkan tambahan stok hingga 800 ton, dengan pasokan yang terus berputar setiap bulan. Dirinya memprediski kebutuhan menjelang Ramadhan akan meningkat.
     
    Raditya mengaku sedang mempersiapkan pembangunan fasilitas cold storage baru dengan kapasitas 5.000 ton.Pembangunan dilakukan di lahan Perumda Dharma Jaya di Cakung, Jakarta Timur.
     
    “Kami sedang mempercepat pembangunan dan menjadi prioritas kami. Kami berharap dapat segera dioperasikan,” katanya.
     
    Penambahan cold storage kapasitas 5000 ton diharapkan dapat memberikan banyak manfaat bagi kebutuhan penyimpanan stok yang lebih besar bagi Perumda Dharma Jaya, sehingga pengelolaan stok menjadi lebih efisien untuk memastikan ketahanan pangan di Jakarta dan sekitarnya tetap terjaga dengan baik.
     
    Raditya mengatakan, pihaknya akan memperkuat armada logistik untuk memastikan distribusi pangan ke berbagai daerah berjalan lancar.
     
    Saat ini, perusahaan memiliki empat armada distribusi, dan akan menambah sejumlah armada lagi agar lebih mudah menjangkau berbagai wilayah.
     
    “Penambahan armada ini dilakukan untuk mendukung distribusi yang lebih efisien dan efektif, serta untuk memastikan pangan bisa sampai ke masyarakat dengan cepat, tepat dan merata,” ujar Raditya.
     
    Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno mengaku telah memberikan penugasan khusus kepada Tim Transisi untuk fokus pada penyediaan pangan di Jakarta menghadapi bulan Ramdan dan Idulfitri.
     
    “Saya sudah meninjau ketersediaan stok di Perumda Dharma Jaya. Stok daging, ayam, ikan cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Jakarta,” kata Rano Karno.
     
    Menurutnya, produk-produk itu merupakan dasar dari kebutuhan protein masyarakat Jakarta. Karena kebutuhan masyarakat sangat banyak, Rano meminta Dharma Jaya menambah kapasitas cold storage.
     
    “Populasi semakin bertambah, kebutuhan pangan hewani juga bertambah. Bahkan tidak bisa dipungkiri, saudara-saudara kita yang dari Bekasi juga belanja di sini,” ujarnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (FZN)