Tag: Rachmat Kaimuddin

  • BBM Etanol E10 Baru Diterapkan 3 Tahun Lagi

    BBM Etanol E10 Baru Diterapkan 3 Tahun Lagi

    Jakarta

    Pemerintah sedang merencanakan penerapan bahan bakar minyak (BBM) dengan campuran nabati atau biofuel. Selain biodiesel yang sudah mencapai 40 persen, ke depan juga ada bahan bakar bioetanol untuk kendaraan bermesin bensin.

    Pemerintah sudah memiliki target penerapan BBM bioetanol di Indonesia. Saat ini, BBM bioetanol baru 5 persen dengan produk Pertamax Green 95. Ke depan, kandungan etanol di bensin akan ditambah lagi.

    Menurut Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi, saat ini pemerintah melaksanakan berbagai program biofuel seperti biodiesel, bioetanol, bioavtur/SAF, dan green diesel atau hydrotreated vegetable oil (HVO).

    Eniya menyebut, pemerintah menargetkan penerapan bioetanol E10 di tahun 2028 alias tiga tahun dari sekarang.

    “Keberhasilan implementasinya perlu dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, terutama dalam peningkatan infrastruktur pendukung,” kata Eniya dikutip dari siaran pers.

    Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar, Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Rachmat Kaimuddin menekankan pentingnya keseimbangan antara ketahanan energi, pertumbuhan ekonomi, dan keberlanjutan lingkungan.

    “Kami ingin mengeliminasi impor energi. Saat ini sekitar 20-30% energi di Indonesia masih impor, mayoritas berupa minyak untuk sektor transportasi. Dengan target pertumbuhan ekonomi 8 persen pada tahun 2030, kami berupaya menjaga keberlanjutan fiskal nasional,” tuturnya.

    Sementara itu, Jepang sudah memiliki rencana menerapkan bioetanol lebih tinggi lagi. Keisuke Hosonuma dari Ministry of Economy, Trade and Industry(METI) Jepang menjelaskan bahwa negaranya menargetkan penerapan E10 pada 2030 dan E20 pada 2040.

    Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Setia Diarta menyampaikan, pemerintah terus mendorong pengembangan bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan.

    “Pemerintah berkomitmen kuat untuk mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060, dan komitmen ini didukung penuh oleh Kemenperin melalui program Low Carbon Emission Vehicle (LCEV),” kata Setia seperti dikutip dari siaran persnya.

    Setia mengemukakan, program LCEV mencakup berbagai teknologi secara komprehensif, termasuk pengembangan mesin fleksibel yang dapat menggunakan biofuel.

    “Kami berharap inisiatif-inisiatif ke depan dapat memberikan dampak nyata di seluruh rantai industri, baik hulu maupun hilir, guna mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan kemakmuran bersama,” ungkapnya.

    (rgr/dry)

  • Menuju Netralitas Karbon Nggak Cuma dengan Mobil Listrik

    Menuju Netralitas Karbon Nggak Cuma dengan Mobil Listrik

    Jakarta

    Dunia sedang menghadapi tantangan lingkungan global. Makanya, ada target untuk menuju netralitas karbon. Langkah menuju netralitas karbon juga dilakukan di sektor transportasi. Kendaraan bermotor mau tak mau harus mengadopsi teknologi ramah lingkungan.

    Namun, kendaraan ramah lingkungan untuk menuju netralitas karbon tidak hanya dengan menghadirkan mobil listrik. Ada banyak teknologi kendaraan yang turut membantu menuju netralitas karbon.

    Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memperkuat kerja sama dengan berbagai mitra internasional dalam upaya mengembangkan industri otomotif nasional yang berkelanjutan dan berdaya saing global. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah untuk mendorong transformasi menuju kendaraan rendah emisi karbon sekaligus memperkuat rantai pasok industri otomotif di dalam negeri.

    Teknologi kendaraan saat ini beragam. Mulai dari mobil hybrid, plug-in hybrid, mobil listrik, hingga mobil bertenaga hidrogen. Namun, tidak hanya kendaraan elektrifikasi, ada pula kendaraan berbahan bakar alternatif yang memanfaatkan bahan baku terbarukan. Bahan bakar biodiesel atau bioetanol, misalnya.

    Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Setia Diarta menyampaikan, pemerintah terus mendorong pengembangan bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan.

    “Pemerintah berkomitmen kuat untuk mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060, dan komitmen ini didukung penuh oleh Kemenperin melalui program Low Carbon Emission Vehicle (LCEV),” kata Setia seperti dikutip dari siaran persnya.

    Setia mengemukakan, program LCEV mencakup berbagai teknologi secara komprehensif, termasuk pengembangan mesin fleksibel yang dapat menggunakan biofuel.

    “Kami berharap inisiatif-inisiatif ke depan dapat memberikan dampak nyata di seluruh rantai industri, baik hulu maupun hilir, guna mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan kemakmuran bersama,” ungkapnya.

    Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mempercepat adopsi energi bersih. “Saat ini pemerintah melaksanakan berbagai program biofuel seperti biodiesel, bioetanol, bioavtur/SAF, dan green diesel atau hydrotreated vegetable oil (HVO),” jelasnya.

    Eniya juga menyampaikan bahwa pemerintah menargetkan penerapan bioetanol E10 (bensin dengan campuran etanol 10 persen) di tahun 2028. “Keberhasilan implementasinya perlu dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, terutama dalam peningkatan infrastruktur pendukung,” tambahnya.

    Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar, Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Rachmat Kaimuddin menekankan pentingnya keseimbangan antara ketahanan energi, pertumbuhan ekonomi, dan keberlanjutan lingkungan.

    “Kami ingin mengeliminasi impor energi. Saat ini sekitar 20-30% energi di Indonesia masih impor, mayoritas berupa minyak untuk sektor transportasi. Dengan target pertumbuhan ekonomi 8% pada tahun 2030, kami berupaya menjaga keberlanjutan fiskal nasional,” tuturnya.

    (rgr/dry)

  • Tantangan Transisi Energi Bersih: Pembangkit Listrik dan Kendaraan RI Masih Bergantung Fosil – Page 3

    Tantangan Transisi Energi Bersih: Pembangkit Listrik dan Kendaraan RI Masih Bergantung Fosil – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Pemerintah menargetkan nol emisi karbon atau net zero emission pada 2060 mendatang. Namun, target itu menghadapi tantangan yang tak mudah: ketergantungan pada energi fosil.

    Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Rachmat Kaimuddin mengatakan, perjalanan ke energi bersih tidak semudah yang diperkirakan. Ada proses yang perlu dilalui.

    “Bikin aja listriknya green gitu ya, bikin aja transportasi green, gampang gitu. Tapi ternyata enggak semudah itu. Ini tentunya butuh kerja sama kita dan perjalanannya juga nggak bisa instan,” jata Rachmat dalam Indonesia Connect by Liputan6, ditulis Minggu (10/8/2025).

    Ada sejumlah tantangan yang menurutnya perlu dihadapi oleh Indonesia. Tak lain aspeknya berada pada ketergantungan Indonesia terhadap energi fosil, baik dari sisi pembangkit listrik, maupun penggunaan kendaraannya.

    Dia mencatat sekitar 80 persen listrik Indonesia disumbang energi fossil, mayoritas dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan bahan bakar batubara. Pada saat yang sama, kegiatan pengeboran minyak bumi masih terus dilakukan demi kepentingan nasional.

    “Ini semuanya penting, enggak bisa dengan serta-merta, oke kita berhenti menggunakan fossil. Ada yang mau misalnya tiba-tiba listriknya mati, atau listriknya nyala pada saat matahari bersinar dan angin berhembus? Kan nggak mau kan, pasti maunya listriknya 24 jam tapi bersih,” tuturnya.

    Sama halnya dengan penggunaan kendaraan. Rachmat mengatakan setidaknya ada 150 juta kendaraan, baik mobil maupun sepeda motor yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM).

    Sedangkan, baru ada sekitsr 200-300 ribu kendaraan listrik. Angka ini membuktikan masih jomplangnya penggunaan kendaraan dengan emisi rendah. Namun, pemerintah kembali lagi tidak bisa membatasinya dengan tiba-tiba.

    “Apa iya misalnya kita bilang, oke semua masyarakat sekarang enggak boleh lagi pake mobil yang pake bensin atau kita enggak jual lagi BBM fossil. Kan enggak mungkin, hari ini enggak mungkin,” tegas dia.

     

  • Kepemimpinan Baru di Tengah Momentum Strategis: PT Vale Mengumumkan Perubahan Susunan Pengurus Melalui RUPSLB

    Kepemimpinan Baru di Tengah Momentum Strategis: PT Vale Mengumumkan Perubahan Susunan Pengurus Melalui RUPSLB

    Perseroan menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Bapak Adriansyah Chaniago, Bapak Muhammad Rachmat Kaimuddin, Bapak Edi Permadi, dan Bapak Yusuke Niwa atas kontribusinya yang berharga dan dedikasinya terhadap Perseroan.

    Sejalan dengan apresiasi tersebut, kepemimpinan baru Perseroan berkomitmen untuk melanjutkan fondasi yang telah dibangun serta memperkuat arah transformasi di masa depan. Bernardus Irmanto, Presiden Direktur dan Chief Executive Officer PT Vale, menegaskan “Dengan kepercayaan yang diberikan, saya bertekad untuk memastikan keberlanjutan praktik pertambangan terbaik (best mining practices) yang telah menjadi fondasi PT Vale. Kami akan terus menjaga kelangsungan proyek-proyek strategis yang tengah berjalan, mendorong

    hilirisasi yang bertanggung jawab, serta menciptakan nilai bersama bagi negara, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan. Melalui disiplin, integritas, dan pengabdian, kami ingin memastikan kontribusi nyata PT Vale terhadap kedaulatan energi dan pembangunan berkelanjutan Indonesia”.

    Dengan pengangkatan ini, susunan lengkap Direksi dan Dewan Komisaris PT Vale adalah sebagai berikut:

    Direksi:

    Presiden Direktur dan Chief Executive Officer : Bernardus Irmanto

    Wakil Presiden Direktur dan Chief Operation and Infrastructure Officer: Abu Ashar

    Direktur dan Chief Human Capital Officer : Heriyanto Agung Putra

    Direktur dan Chief Sustainability and Corporate Affairs Officer : Budiawansyah

    Direktur dan Chief Financial Officer : Rizky Andhika Putra

  • 5
                    
                        Jenderal TNI hingga Pejabat BUMN Alumni Tarnus Defile Dadakan, AHY-Sugiono Terima Penghormatan
                        Nasional

    5 Jenderal TNI hingga Pejabat BUMN Alumni Tarnus Defile Dadakan, AHY-Sugiono Terima Penghormatan Nasional

    Jenderal TNI hingga Pejabat BUMN Alumni Tarnus Defile Dadakan, AHY-Sugiono Terima Penghormatan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Momen tak terduga terjadi dalam Upacara Pembukaan Pendidikan dan Pelantikan Siswa Angkatan ke-36
    SMA Taruna Nusantara
    (TN) di
    Magelang
    , Jawa Tengah, Senin (14/7/2025).
    Sejumlah alumni lintas angkatan melakukan defile dadakan. Namun, yang menjadi sorotan, yang melakukan defile adalah para tokoh penting nasional dari berbagai sektor.
    Defile ini dipimpin langsung oleh Kepala SMA TN Magelang, Mayjen TNI Muhammad Imam Gogor Agnie Aditya, yang juga merupakan alumnus angkatan ke-3.
    Meski tanpa persiapan khusus, barisan alumni tetap tampil kompak saat berjalan melewati area upacara.
    Dua sosok penting alumni, yakni Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Menteri Luar Negeri Sugiono, bertindak sebagai inspektur upacara.
    Keduanya menerima penghormatan langsung dari barisan alumni yang ikut dalam defile.
    Yang menarik, defile ini tidak dirancang sebelumnya.
    Aksi spontan ini dilakukan untuk memperingati Hari Ulang Tahun ke-35 SMA Taruna Nusantara.
    Para alumni, yang berasal dari berbagai angkatan, berjalan bersama mengenang masa awal mereka sebagai siswa baru.
    “Tanpa persiapan, tanpa latihan, kami-kami yang sudah puluhan tahun lulus, dari Angkatan 1 sampai 20, menjajal kembali paving block tempat dulu kami defile pertama kali,” kata Staf Khusus Menko Infrastruktur Herzaky Mahendra Putra, dalam keterangannya, Rabu (16/7/2025).
    Sejumlah nama penting turut serta dalam defile ini, di antaranya Mensesneg Prasetyo Hadi, Anggota DPR Endipat Wijaya, Kapuspen TNI Mayjen Kristomei Sianturi, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Achirudin, Deputi Kemenko Infrastruktur Rachmat Kaimuddin, dan Deputi Kementerian BUMN Tedi Bharata.
    Tradisi defile sendiri merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan siswa SMA TN.
    “Defile sendiri sebenarnya merupakan tradisi penting di SMA TN yang dijalani dua kali oleh setiap siswa baru; pertama, saat pelantikan resmi setelah satu hingga dua minggu latihan bersama; kedua, setelah menjalani masa pendidikan dasar selama tiga bulan,” ungkap dia.
    Herzaky menyampaikan, tampilan barisan alumni yang tetap rapi dan serempak, meski telah puluhan tahun lulus.
    Hal itu juga disambut senyum puas oleh Menko AHY dan Menlu Sugiono.
    “Semoga kekompakan ini bisa terus mewujud dalam kerja-kerja nyata di berbagai bidang pengabdian untuk bangsa,” tutur dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BYD Belum Ada Lawan, MPV Listrik 7 Penumpang Kapan Rilis di RI? Ini Kata Wuling

    BYD Belum Ada Lawan, MPV Listrik 7 Penumpang Kapan Rilis di RI? Ini Kata Wuling

    Jakarta

    Wuling belum memiliki mobil listrik 7 penumpang di Indonesia. Padahal pabrikan asal China ini jadi pionir kendaraan listrik. Deputi Bidang Infrastruktur Dasar Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan M. Rachmat Kaimuddin mendorong supaya Wuling segera membawa mobil yang jadi idaman masyarakat Indonesia.

    “Jangan khawatir dengan pasar Indonesia, selama kalian membawa produk yang sesuai dengan pasar ini,” kata Rachmat di Cikarang, Jawa Barat, Jumat (11/7/2025).

    “Indonesia adalah 7 seater, jadi kamu harus membawa 7 seater dan affordable,” tambah dia.

    Wuling belum merilis MPV7-seater, seperti yang sudah dilakukan oleh BYD. Kini BYD sedang merasakan manisnya penjualan MPV. Terbukti dari data penjualan M6 dan Denza D9 selalu masuk dalam daftar mobil terlaris.

    Secara global, SAIC GM Wuling (SGMW) sudah punya MPV tujuh penumpang anyar yang dibekali tiga jantung pacu berbeda, yakni Internal Combustion Engine (ICE), Plug in Hybrid Electric Vehicles (PHEV), dan Battery Electric Vehicles (BEV). Nama mobil itu Xingguang 730.

    Varian BEV mengadopsi wajah depan tertutup sementara varian ICE dan PHEV mengadopsi kisi-kisi depan berbentuk V poligonal besar. Trim hitam dengan logo merek Wuling di tengah menghubungkan lampu depan di kedua sisi.

    Saat ini, SGMW memiliki beberapa model MPV entry-level termasuk Wuling Hongguang, Baojun 730, dan Wuling Jiachen, dengan penjualan kumulatif melebihi 7,8 juta unit.

    Well, apakah salah satu produk di atas menjadi model yang bakal diperkenalkan di GIIAS 2025?

    “Ya pada dasarnya tadi disampaikan juga memang pasar Indonesia ini sangat besar di segmen MPV ya. Atau kita mengenalnya juga 7-seat dan betul secara global kita sudah punya platform untuk produk MPV ini.Ya harapannya bisa membawa secepatnya aja lah,” kata Ricky Christian selaku Marketing Operation Director Wuling Motors.

    (riar/lth)

  • Merek China Pertama yang Produksi 165 Ribu Unit Mobil

    Merek China Pertama yang Produksi 165 Ribu Unit Mobil

    Jakarta

    Wuling menorehkan sejarah baru. Selama delapan tahun mengisi pasar otomotif Indonesia, sudah lebih dari 165.000 unit mobil yang diproduksi.

    Wuling genap delapan tahun berkiprah di Indonesia. Produk Wuling telah mendapatkan respons positif dari masyarakat Indonesia. Perjalanan Wuling Motors dimulai sejak diresmikannya fasilitas pabrik seluas 60 hektar di Cikarang, Jawa Barat pada 11 Juli 2017 lalu. Sejak saat itu, Wuling berhasil menggoda konsumen di Indonesia lewat deretan produknya.

    8 tahun Wuling di Indonesia. Foto: (Ridwan Arifin/detikOto)

    Hal ini dibuktikan dengan angka produksi sejak awal kehadiran Wuling di Indonesia. Pabrik Wuling di Indonesia telah memproduksi lebih dari 165 ribu unit kendaraan sampai Juli 2025. Ini mencatatkan sejarah baru sebagai produsen otomotif Tiongkok pertama di Indonesia terbanyak yang memproduksi mobil di dalam negeri.

    “Hingga saat ini kami telah berhasil membangun pabrik manufaktur yang lengkap dengan sistem rantai pasokan lokal yang kuat, serta ekosistem penjualan dan after sales. Kami juga telah memproduksi lebih dari 165.000 unit di Indonesia,” ujar President of Wuling Motors, Tang Wensheng di Cikarang, Jawa Barat, Jumat (11/7/2025).

    Wuling Indonesia juga menjadi pionir dalam produksi mobil listrik di tanah air. Pabrik Wuling di Indonesia, tidak hanya memproduksi kendaraan konvensional tetapi juga menjadi pusat produksi mobil listrik Wuling Indonesia lewat produk EV ABC Stories; Air EV, Binguo EV dan Cloud EV.

    Wuling turut memperkenalkan MAGIC Battery yang dirakit secara lokal. Momen ini pun menjadi bukti konsistensi strategi dan komitmen Wuling dalam pengembangan ekosistem EV di Tanah Air. Pembangunan fasilitas tersebut menelan investasi sebesar 40 juta RM atau Rp 87 miliar!

    Indonesia juga mempunyai andil besar dalam pencapaian Wuling, dalam laporan Mei 2025 lalu sebanyak 40.000 dari total produksi global EV berasal dari pabrik Cikarang, yang berperan sebagai sentra produksi, atau hub, untuk pasar lokal dan ASEAN, serta negara-negara dengan setir kanan.

    “Dalam perjalanan 8 tahun Wuling di Indonesia, kami telah berkembang menjadi perusahaan internasional yang kuat di Indonesia. Sebagai bagian dari masyarakat yang bertanggung jawab, kami juga senantiasa berkomitmen untuk memberikan kontribusi sosial melalui berbagai inisiatif. Dan dengan keunggulan kami sebagai broker di industri otomotif, Wuling juga turut mendorong perusahaan komponen kendaraan listrik EV asal Tiongkok untuk berinvestasi dan membantu pengembangan rantai masuk lokal di Indonesia,” kata dia.

    Khusus bagi Indonesia, kehadiran fasilitas produksi Wuling membuktikan kapasitas Indonesia sebagai produsen dan bagian dari rantai pasok berskala internasional. Selain itu, fasilitas Wuling melengkapi ekosistem EV lokal untuk mempercepat pencapaian tujuan keberlanjutan nasional melalui elektrifikasi kendaraan.

    Selama 8 tahun, Wuling memperkenalkan segmen ICE, Hybrid, dan EV. Lewat pengenalan beragamnya produk ini telah memberikan pilihan bagi konsumen Indonesia.

    Deputi Bidang Infrastruktur Dasar Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan M. Rachmat Kaimuddin mengapresiasi Wuling merupakan pabrikan yang berani membuka pasar mobil China di Indonesia.

    “Wuling pabrikan China pertama yang percaya dengan pasar Indonesia dan berinvestasi di Indonesia. Terima kasih atas kepercayaan dan sudah berinvestasi di Indonesia,” ujar Rachmat.

    (riar/dry)

  • ICI 2025 Tawarkan Proyek Rp 200 Triliun, Siapa Minat? – Page 3

    ICI 2025 Tawarkan Proyek Rp 200 Triliun, Siapa Minat? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan (Kemenkoinfra) akan menggelar Konferensi Infrastruktur Internasional (ICI) 2025 pada pada 11-12 Juni mendatang.

    Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar, Kemenkoinfa, Rachmat Kaimuddin mengungkapkan bahwa Menteri Investasi dan BKPM Rosan Roeslani menjadi salah satu pembicara yang akan menghadiri kegiatan ICI 2025 yang akan diselenggarakan di JCC Senayan, Jakarta.

    Rosan, yang juga menjabat sebagai CEO Danantara akan mewakili badan pengelola investasi tersebut

    Dengan kehadiran Rosan, Rachmat mengatakan, kegiatan ICI diharapkan dapat membuka peluang kemitraan antara Danantara dan investor dari negara mitra.

    “Mengenai Danantara, tentunya kita harapkan investasi menjadi bagian yang sangat penting, dan Pak Rosan baik sebagai Menteri Investasi maupun juga sebagai CEO Dantara punya peran strategis,” kata Rachmat kepada media di JCC Senayan, Selasa (10/6/2025).

    “Kita juga ada beberapa investor internasional yang akan hadir salah satunya Macquarie yang dikenal sebagai perusahaan investasi terbesar dari Australia. Kemudian juga ada dari Singapura, sehingga (ICI) memang akan menjadi tempat pertemuan. Semoga kalau ada pasar ya terjadi transaksi,” terangnya.

    Kegiatan ICI sendiri akan dilengkapi dengan pameran proyek infrastruktur prioritas Pemerintah. Pemilihan proyek-proyek ini telah melalui proses kurasi.

    “Bersama teman-teman dari kementerian dan juga lembaga, kita menyiapkan suatu daftar kurasi untuk proyek-proyek yang mungkin sudah siap kita tawarkan. Kalau nggak salah nilainya sekitar Rp200 triliun,” terang Rachmat.

     

  • Kemenko IPK: Danantara dan investor global hadiri gelaran ICI 2025

    Kemenko IPK: Danantara dan investor global hadiri gelaran ICI 2025

    Semoga kalau ada pasar terjadi transaksi,

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK) mengungkapkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara serta sejumlah investor global akan hadir dalam gelaran International Conference on Infrastructure (ICI) 2025.

    “Mengenai Danantara, tentunya kita harapkan investasi ini bagian yang sangat penting dan Pak Rosan Roeslani baik sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM maupun juga sebagai CEO Danantara punya peran strategis. Jadi kami mengharapkan beliau juga akan hadir untuk berbicara,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Rachmat Kaimuddin di Jakarta, Selasa.

    Selain itu, Danantara juga diundang untuk berbicara dalam panel. Dalam gelaran ICI 2025, selain Danantara juga turut hadir beberapa investor international seperti Macquarie dari Australia dan GIC dari Singapura.

    Di samping itu, gelaran ICI 2025 selama dua hari di Jakarta juga akan dihadiri bank pembangunan multilateral seperti World Bank.

    “Semoga kalau ada pasar terjadi transaksi,” katanya.

    Indonesia akan menyelenggarakan forum internasional di bidang infrastruktur dan pembangunan bertajuk International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta International Convention Center pada 11-12 Juni 2025.

    ICI 2025 menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan baik dari sektor pemerintah maupun swasta untuk membahas isu-isu terkait pembangunan dan infrastruktur sekaligus menjadi pendorong peluang bisnis dan investasi.

    ICI 2025 menargetkan partisipasi 3.000 peserta dari pemangku kepentingan bidang infrastruktur yang mencakup pemerintah, swasta, lembaga keuangan, lembaga internasional, dan pihak lain seperti organisasi filantropi dan lembaga riset.

    Acara akan berlangsung selama dua hari, terdiri atas tiga sesi yakni sesi pleno yang terpusat untuk semua peserta, sesi tematik yang bersifat paralel dan lebih fokus, serta pameran.

    Terdapat lima topik utama yang akan dibahas dalam forum ICI 2025 yakni pembangunan dan infrastruktur di wilayah perkotaan, infrastruktur bidang perhubungan atau konektivitas antar wilayah, pembangunan kawasan permukiman dan aksesnya kepada fasilitas publik, solusi atas isu-isu lingkungan, dan investasi untuk pembangunan di Indonesia.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Digelar 11-12 Juni, Konferensi Infrastruktur Internasional 2025 Bakal Dihadiri 15 Menteri – Page 3

    Digelar 11-12 Juni, Konferensi Infrastruktur Internasional 2025 Bakal Dihadiri 15 Menteri – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan (Kemenkoinfra) akan menggelar Konferensi Infrastruktur Internasional (ICI) 2025 pada pada 11-12 Juni mendatang.

    Staf Khusus Bidang Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkoinfra, Herzaky Mahendra Putra mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut akan dihadiri oleh sekitar 15 Menteri dan 3 Wakil Menteri kabinet pemerintah Presiden Prabowo Subianto.

    Nantinya, para menteri tersebut akan menyampaikan pidato pada kegiatan ICI 2025.

    “Jadi total ada 15 Menteri dan ada 3 Wakil Menteri yang nanti akan ikut hadir (di ICI 2025). Tentunya perwakilan dari luar (negara mitra) ada beberapa yang akan berbicara dengan berbagai tema yang berbeda-beda. Ini akan menjadi momentum yang akan sangat baik,” ungkap Herzaky kepada media di JCC Senayan, Jakarta (10/6/2025).

    Tak hanya itu, sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perusahaan swasta juga telah menggelar Focus Group Discussion terkait peluang investasi yang bisa diraih dari kegiatan ICI 2025.

    Namun, Herzaky tidak merinci BUMN dan perusahaan swasta yang terlibat.

    “BUMN dan dari private sector juga (telah melakukan) 11 FGD (Focus Group Discussion) sebagai pra-event dari ICI 2025. Semua didukung oleh teman-teman dari sektor swasta. Jadi mereka sudah diskusi panjang dulu sebelum memasuki konferensi ini, sehingga banyak masukan yang kita dapatkan dari teman-teman swasta juga,” terangnya.

    Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar, Kemenkoinfa, Rachmat Kaimuddin mengungkapkan bahwa jumlah peserta ICI 2025 telah menembus 5.000 orang. Jumlah tersebut mencakup peserta dari negara-negara mitra Indonesia.

    “(Jumlah) peserta terhitung dari malam lalu kalau tidak salah sudah hampir 5 ribu yang datang dari berbagai negara,” ungkapnya.

    Namun, ia tidak merinci negara mana saja yang dimaksud.

    “Detailnya nanti kami sampaikan, ini sedang kita sort (proses). Ada sekitar 120 pembicara yang datang dari dalam dan luar negeri yang kita siapkan,” tambahnya.