Tag: Rachmadi Widdiharto

  • Waaster KSAD Buka Bimtek Bagi 4 Batalyon TNI AD di Daerah Tertinggal Papua

    Waaster KSAD Buka Bimtek Bagi 4 Batalyon TNI AD di Daerah Tertinggal Papua

    Malang (beritajatim.com) – Ratusan Prajurit TNI Angkatan Darat mengikuti bimbingan teknis pendidikan dasar yang dibuka Waaster TNI AD bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Riset Pendidikan Tinggi Republik Indonesia di Markas Komando Batalyon Infanteri Para Raider 502/Ujwala Yudha Jabung Malang, Senin (3/6/2024).

    Waaster KSAD Brigjen TNI Terry Tresna Purnama, S. I.Kom ,M.M didampingi Letkol Inf Deni Suryo Anggo Digdo Komandan Batalyon Infanteri 502 /Ujwala Yudha Malang menjelaskan, tujuan Bimtek bagi Prajurit TNI Angkatan Darat adalah wujud kepedulian TNI Angkatan Darat dalam melaksanakan UUD 1945 dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

    Bimtek mengajar kepada personel TNI Angkatan Darat yang akan melaksanakan penugasan di wilayah perbatasan Republik Indonesia khususnya wilayah Papua sebagaimana kita ketahui bahwa pendidikan merupakan hal yang penting dan fundamental dalam menyiapkan generasi penerus bangsa kemajuan suatu bangsa.

    Kemajuan sebuah negara dapat diukur dari tingkat pendidikan masyarakat yang tercantum dalam tujuan nasional adalah mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara.

    Kemendikbud Ri Setya Dikti Republik Indonesia selaku supervisi pendidikan nasional telah melakukan berbagai upaya program pendidikan yang kita rasakan dalam pencapaian positif.

    “Kita akui bahwa di wilayah tertentu pelaksanaan program pendidikan masih perlu mendapatkan perhatian bersama melalui pemerataan pendidikan di seluruh pelosok negeri , memang sangat sulit tercapai khususnya di wilayah Tertinggal terdepan dan terluar,” tegasnya kepada wartawan, Senin (3/6/2024) di Mako Batalyon 502 Ujwala Yudha Jabung Malang.

    Terbatasnya jumlah tenaga pengajar yang berada atau bertugas di daerah tersebut atas dasar pertimbangan itu sehingga Angkatan Darat bekerja sama dengan Kemendikbud Ri Setya Dikti RI mencari solusi dalam mengatasi permasalahan tersebut .

    Bimbingan Teknis Pendidikan Dasar yang dibuka Waaster TNI AD bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Riset Pendidikan Tinggi Republik Indonesia

    Langkah awal dari kerjasama ini adalah, memberikan pembekalan kompetensi dasar-dasar mengajar pada personil dan Angkatan Darat yang akan melaksanakan penugasan di wilayah perbatasan khususnya Papua dalam bentuk kegiatan Bimtek mengajar.

    Harapannya dengan kegiatan bimtek selama empat hari mulai 3-6 Juni ini, personil TNI Angkatan Darat yang akan ditugaskan di daerah-daerah tersebut memiliki pengetahuan dan keterampilan yang terukur untuk membantu mengajar terutama tingkat sekolah dasar.

    Bimtek mengajar kepada personil TNI Angkatan Darat ini sudah dilaksanakan di 14 tempat yang akan melaksanakan tugas PAM mulai tahun 2019 sampai dengan 2024 .

    Hasil monitoring dan evaluasi peran satuan tersebut di daerah 3 T dinyatakan sukses dalam mengembang tugas bidang teritorial. Hal ini dikarenakan peran serta prajurit TNI Angkatan Darat, mampu meningkatkan nilai pendidikan setingkat Sekolah Dasar dengan indikator anak-anak di wilayah tersebut semakin banyak antusias datang ke sekolah untuk belajar karena merasa nyaman dan merasa aman .

    Bimtek bagi empat Batalyon TNI juga dibekali beberapa materi mulai kompetensi dasar-dasar mengajar kepada personil yang akan ditugaskan di wilayah perbatasan RI dan Papua Nugini.

    Bimtek yang dilaksanakan selama 4 hari merupakan program yang tepat untuk belajar dan saling bertukar informasi tentang bagaimana teknik mengajar dan mentransfer ilmu kepada siswa sesuai dengan metode yang tepat .

    “Saya berharap kepada penyelenggara agar kegiatan Bimtek ini dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sehingga dapat mencapai tujuan dan sasaran,” tegasnya.

    Pihaknya meminta anak buahnya yang mengikuti kegiatan Bimtek ini dengan seksama dan penuh rasa tanggung jawab agar bisa menyerap ilmu pengetahuan dengan optimal sehingga segala upaya yang kita lakukan ini tidak sia-sia serta tidak sekedar membuang waktu tenaga dan anggaran.

    Kedua menjalin kerjasama yang baik antara sesama peserta Bimtek dengan para pengajar atau narasumber sehingga tercipta suatu kondisi hubungan yang harmonis guna menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan dan ketiga pelajari dengan cermat ilmu yang diberikan oleh para narasumber tanyakan hal-hal yang dianggap kurang jelas sampai benar-benar paham atau dikuasai dan dijadikan referensi dalam pelaksanaan tugas.

    Bimbingan Teknis Pendidikan Dasar yang dibuka Waaster TNI AD bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Riset Pendidikan Tinggi Republik Indonesia

    Sementara itu, Dr.Drs.Rachmadi Widdiharto, M. A Direktur Guru Pendidikan Dasar Kemendikbud Riset Dikti RI menambahkan, tujuan Bimtek ini sebagai wujud komitmen bangsa dan negara dalam berkontribusi aktif dalam mendukung penyelenggaraan layanan pendidikan terutama di wilayah 3T Terluar,Tertinggal dan Terdepan.

    Menurutnya, kondisi geografis bangsa Indonesia yang luas dan adanya keragaman adat budaya hingga suku menyebabkan kondisi sosial masyarakat yang majemuk dan menciptakan adanya kesenjangan mutu pendidikan .

    Salah satu upaya yang cukup efektif untuk mendukung layanan pendidikan di 3T adalah kerjasama dengan TNI Angkatan Darat dalam melatih prajurit TNI Angkatan Darat sebagai tenaga pengajar pembantu.

    “Perlu kami garis bawahi bahwa Bimtek TNI Angkatan Darat mengajar di daerah ini bukan ditujukan untuk menyiapkan prajurit agar dapat menggantikan peran guru tetapi lebih pada mengoptimalkan layanan pendidikan kepada siswa di satuan pendidikan di wilayah perbatasan yang kekurangan atau bahkan tidak ada gurunya, ” tukasnya.

    Bimbingan teknis yang pada tahun ini telah memasuki angkatan ke-15 pada tahun 2024 ini untuk pertama kalinya pelaksanaan Bimtek diikuti oleh lebih dari satu Batalyon .

    Prajurit TNI yang menjadi tenaga pengajar terpilih 270 prajurit yang berasal dari Yonif 502/Ujwala Yudha Malang ada 93 Prajurit, Yonif 515/Ugra Tapa Yudha Lumajang ada 40 Prajurit, Yonif 312/Kala Hitam Subang ada 88 Prajurit dan Yonif 328/Dirgahayu Cilodong ada 48 Prajurit.

    Harapannya dengan Bimtek ini Prajurit TNI Angkatan Darat yang bertugas, bisa membantu mendukung layanan Pendidikan dasar di tempat penugasan dengan materi yang akan disampaikan kepada para peserta .

    Materi Bimtek bagi Prajurit TNI AD ini meliputi pendidikan karakter literasi dan numerasi dan fasilitasi pembelajaran dalam rangka Merdeka belajar dan kepanduan serta pendukung berupa pengantar Pedagogi dan pengenalan karakteristik anak usia SD dan SMP.

    Bimbingan teknis pendidikan dasar yang dibuka Waaster TNI AD bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Riset Pendidikan Tinggi Republik Indonesia

    Selain itu pada bingkai kali ini akan disampaikan pengenalan mengenai program awan penggerak sebagai media belajar dan berbagi untuk rekan-rekan pendidik di daerah 3T yang mengalami hambatan teknologi dan program pencegahan penanganan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan atau PPKSP supaya menjadi bekal bagi prajurit untuk bisa berinteraksi dengan guru-guru dan kepala sekolah di daerah perbatasan .

    “Kami berharap semua materi yang disampaikan dapat dipahami dan dimanfaatkan dalam pelaksanaan tugas yang akan bertugas di wilayah perbatasan Papua Khususnya,” pungkasnya.

    Pembelajaran kepada murid di sekolah-sekolah yang berada di daerah melalui biotek ini kami berharap kelas-kelas di daerah perbatasan Papua yang tidak dapat melayani karena kekurangan guru atau kendala lainnya dapat diatasi sehingga semua anak Indonesia dapat mencapai kemerdekaan dalam belajar. [yog/but]