Tag: Putu Kholis Aryana

  • Siswi MTs Malang Nangis Tidak Habiskan Makan Bergizi Gratis, Ternyata Ingin Bawa Setengah untuk Adik – Halaman all

    Siswi MTs Malang Nangis Tidak Habiskan Makan Bergizi Gratis, Ternyata Ingin Bawa Setengah untuk Adik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MALANG- Imelia, siswi kelas VII Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Khalifah Malang, Jawa Timur, menjadi viral karena tidak menyantap habis makan bergizi gratis, Rabu (4/12/2024).

    Makan bergizi gratis tersebut dilaksanakan Polres Malang. Imelia menjelaskan bahwa dia ingin berbagi dengan adiknya di rumah.

    Dia sebagai anak dari seorang buruh tani, menyatakan bahwa dia dan adiknya jarang menikmati makanan enak.

    Saat menceritakan hal itu kepada anggota polisi, Imelia tidak dapat menahan tangisnya.

    Hal itu seperti diungkap Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, seusai memberikan makanan bergizi kepada para siswa.

    “Dia hanya makan separuh makanan yang diberikan. Dia mengatakan separuhnya akan diberikan kepada adiknya, termasuk susunya juga.”

    “Kami sangat tersentuh dengan kondisi seperti ini,” jelas dia, melansir Kompas.com.

    AKBP Putu Kholis Aryana menjelaskan bahwa agenda pemberian makanan bergizi kepada siswa ini merupakan bagian dari simulasi mendukung program pemerintah terkait peningkatan gizi anak-anak sekolah.

    “MTs Al Khalifah kami pilih karena banyaknya siswa di sini yang berasal dari kalangan duafa dan anak yatim,” ujarnya.

    Sebanyak 167 siswa dan guru di MTs Al Khalifah menerima makanan bergizi yang terdiri dari nasi, ayam goreng, sayur mayur, buah segar, dan susu.

    Kejadian serupa di Karawang

    Kejadian serupa juga dilakukan siswi kelas 1 SDN Anggadita 1, Karawang, Jawa Barat.

    Siswi SD bernama Aliya tersebut memilih membawa pulang makan siang gratis tersebut untuk ibunya.

    Bahkan Aliya sampai tak mau membuka nasi kotak yang didapatnya tersebut.

    Hal itu terjadi saat simulasi pelaksanaan makan siang bergizi di SDN Anggadita 1, Selasa (3/12/2024).

    Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, melihat kejadian tersebut.

    Aep mendapati Aliya tidak membuka makanannya.

    “Kenapa tidak dimakan?” tanya Aep kepada sang siswi SD.

    Aliya diam sambil menggelengkan kepala.

    Saat dibujuk untuk memakan, Aliya berkata ingin membawa makanan tersebut untuk ibunya di rumah.

    Setelah mendengar jawaban Aliya, Aep lalu kembali membujuknya agar tetap makan sambil memberikan boks makanan untuk siswi SD tersebut.

    “Tadi ada satu murid saya bilang suruh makan, tapi dia tidak mau makan,” kata Aep kepada awak media, Selasa (3/12/2024).

    “Katanya buat orang tuanya, buat ibunya, kasihan ibu tidak makan gitu,” imbuh dia, melansir Kompas.com.

    Selain itu, kata Aep, ada siswa yang fobia dengan nasi.

    Melalui uji coba ini, ia juga menemukan sejumlah persoalan yang perlu diperhatikan saat program makan bergizi dilaksanakan.

    Diketahui, uji coba di SDN Anggadita 1 melibatkan sekitar 290 siswa.

    Sebelumnya uji coba juga telah dilakukan di sejumlah SD menggunakan uang pribadi Aep.

    “Sekarang masih pakai uang pribadi, karena kita belum ada anggaran. Jadi, uji coba dulu, saya mencoba dulu,” ujar Aep.

    Ditanya soal kebijakan pemerintah pusat yang menetapkan satu porsi makan seharga Rp10.000, Aep mengaku tak mempermasalahkan.

    Dia berencana menggandeng pelaku usaha restoran, perusahaan, hingga UMKM warga asli Karawang untuk mensukseskan program makan siang gratis ini.

    “Kita akan kumpulkan bersama, anggaran Rp10.000 mungkin dibilang cukup agak sedikit kurang.”

    “Tapi apapun yang menjadi kebijakan Pak Presiden, tentunya kita harus jalankan,” tutur Aep.

    “Saya masih punya rekan-rekan yang bisa diajak bareng-bareng.”

    “Misal Rp10.000 tidak ada buah dan air mineral, nanti saya akan ajak teman-teman untuk yuk kasih buahnya, kasih air mineralnya.”

    “Kan tidak boleh jadi berkurang, harus tetap sesuai standar gizi,” ucap Aep.

    Penulis: Alga

  • Imelia Nangis Santap Setengah Makan Siang Gratis Demi Adik, si Anak Petani Ngaku Jarang Makan Enak

    Imelia Nangis Santap Setengah Makan Siang Gratis Demi Adik, si Anak Petani Ngaku Jarang Makan Enak

    TRIBUNJATIM.COM – Kisah mengharukan di momen makan siang gratis kembali viral di media sosial.

    Kali ini cerita datang dari Imelia, siswi kelas VII MTs Al Khalifah Kabupaten Malang.

    Kondisi Imelia terpotret jelas saat dirinya menerima dan menyantap makanan bergizi gratis program khusus Polres Malang pada Rabu (4/12/2024).

    Di saat teman lainnya menyantap habis menu yang diterima, Imelia justru menyisakan separo.

    Siswi kelas VII ini memilih untuk tidak menghabiskan makanan dan susu yang diberikan karena ingin membawanya pulang untuk sang adik.

    Anggota polisi yang menyerahkan makanan terkejut dan mendekati Imelia untuk mengetahui alasan di balik tindakannya.

    Imelia menjelaskan bahwa dia ingin berbagi dengan adiknya di rumah.

    Dia sebagai anak dari seorang buruh tani dan menyatakan bahwa dia dan adiknya jarang menikmati makanan enak.

    Saat menceritakan hal tersebut kepada anggota polisi, Imelia tidak dapat menahan tangisnya.

    “Dia hanya makan separuh makanan yang diberikan.”

    “Dia mengatakan separuhnya akan diberikan kepada adiknya, termasuk susunya juga.”

    “Kami sangat tersentuh dengan kondisi seperti ini,” ungkap Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana seusai memberikan makanan bergizi kepada para siswa.

    AKBP Putu Kholis Aryana menjelaskan bahwa agenda pemberian makanan bergizi kepada siswa ini merupakan bagian dari simulasi untuk mendukung program pemerintah terkait peningkatan gizi anak-anak sekolah.

    “MTs Al Khalifah kami pilih karena banyaknya siswa di sini yang berasal dari kalangan duafa dan anak yatim,” ujarnya, melansir dari Kompas.com.

    Diketahui, sebanyak 167 siswa dan guru di MTs Al Khalifah menerima makanan bergizi yang terdiri dari nasi, ayam goreng, sayur mayur, buah segar, dan susu.

    Sebelumnya, AKBP Putu menyebutkan bahwa Polres Malang juga telah melaksanakan kegiatan serupa di SD Negeri 04 Sitiarjo dan SD Swasta TPN Sendangbiru, Kecamatan Sumbermanjing Wetan.

    “Dua sekolah yang kami lakukan uji coba sebelumnya merupakan lokasi terdampak bencana banjir,” tuturnya.

    Sementara itu, kisah haru lain terjadi di Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

    Tepatnya di SDN 02 Indralaya Utara.

    Seorang siswa SD bernama Danang sempat membuat polisi heran.

    Melansir dari TribunSumsel, Satreskrim Polres Ogan Ilir menyambangangi SDN 02 Indralaya Utara pada Jumat (29/11/2024) lalu.

    Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir AKP Muhammad Ilham membagikan seratus box makanan sehat dan bergizi kepada pelajar.

    Setelah membagikan seluruh makanan, Ilham melihat seorang siswa yang tak menyantap makanan.

    Ilham pun menghampirinya.

    “Kenapa gak dimakan?” tanya Ilham pada pelajar SD tersebut pada video yang diterima TribunSumsel.com dan Sripoku.com, Sabtu (30/11/2024).

    “Nanti di rumah,” jawab siswa kelas III bernama Danang itu.

    Siswa yang bernama Danang tersebut menuturkan, dia ingin makan bersama adiknya yang masih kecil.

    Siswa berusia 8 tahun itu pun memasukkan box makanan ke dalam kantong kain yang dibawanya.

    “(Bawa pulang makanan karena) sayang adik,” ucapnya.

    Sementara Ilham menuturkan, pembagian makan siang sehat dan bergizi merupakan instruksi dari pucuk pimpinan Polda Sumatera Selatan melalui Kapolres Ogan Ilir.

    “Kemarin ada 100 paket makanan sehat dan bergizi yang dibagikan,” kata Ilham.

    Kegiatan seperti ini akan terus dilakukan setiap minggu, sekaligus sebagai uji coba program makan siang gratis yang mulai dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia pada Januari 2025 mendatang.

    “Semoga dengan makan siang sehat dan bergizi ini dapat membantu semangat belajar anak sehingga cerdas dan berprestasi,” ucap Ilham.

    Berita Lain Seputar Makan Bergizi Gratis

    Makan bergizi gratis untuk para pelajar di Gresik sudah disiapkan.

    Diketahui Pemkab Gresik bersama DPRD Gresik sepakat menyiapkan alokasi anggaran makan bergizi gratis pada tahun anggaran 2025.

    Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Gresik, Abdullah Hamdi mengatakan anggaran untuk makan bergizi gratis telah disiapkan pada APBD 2025 yang baru saja digedok.

    “Nominalnya (makan bergizi gratis) sekitar Rp 5 miliar. Namun, secara teknis kami serahkan kepada Pemerintah Kabupaten Gresik, Dalam proses pembahasan APBD 2025 kami berupaya memastikan program mandatory spending dan gagaran pemerintah pusat agar bisa terpenuhi,” kata Hamdi sapaan akrabnya.

    Politisi asal Menganti mengatakan, disiapkannya alokasi anggaran makan bergizi gratis untuk mendukung program yang digagas Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Gresik Herawan Eka Kusuma mengatakan pihaknya telah diminta untuk menyiapkan data siswa terkait makan bergizi gratis.

    Pihaknya sudah menyiapkan mulai dari siswa TK-B, SD hingga SMP baik negeri maupun swasta. Dari data yang dimiliki, total lembaga TK, SD hingga SMP baik negeri maupun swasta sebanyak 1.219 sekolah.

    “Dari 1.219 sekolah tersebut, jumlah siswanya sebanyak 126.712 orang. Teknisnya seperti apa masih belum. Yang pasti kami siapkan dulu perangkatnya,” pungkasnya.

    Terkait mekanisme makan bergizi gratis, kata Herawan, pihaknya menunggu petunjuk teknis dari pemerintah pusat.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Momen Haru saat Pemberian Makanan Bergizi Gratis oleh Polres Malang, Siswi MTs Sisakan Separuh untuk Adiknya di Rumah
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        4 Desember 2024

    Momen Haru saat Pemberian Makanan Bergizi Gratis oleh Polres Malang, Siswi MTs Sisakan Separuh untuk Adiknya di Rumah Surabaya 4 Desember 2024

    Momen Haru saat Pemberian Makanan Bergizi Gratis oleh Polres Malang, Siswi MTs Sisakan Separuh untuk Adiknya di Rumah
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Seorang siswi Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Khalifah, Imelia, mengharukan banyak orang saat menerima
    makanan bergizi
    dari
    Polres Malang
    pada Rabu (4/12/2024).
    Siswi kelas VII ini memilih untuk tidak menghabiskan makanan dan susu yang diberikan, karena ingin membawanya pulang untuk sang adik.
    Anggota polisi yang menyerahkan makanan terkejut dan mendekati Imelia untuk mengetahui alasan di balik tindakannya.
    Imelia menjelaskan bahwa ia ingin berbagi dengan adiknya di rumah.
    Ia mengaku sebagai anak dari seorang buruh tani dan menyatakan bahwa ia dan adiknya jarang menikmati makanan enak.
    Saat menceritakan hal tersebut kepada anggota polisi, Imelia tidak dapat menahan tangisnya.
    “Ya, dia hanya makan separuh makanan yang diberikan. Dia mengatakan separuhnya akan diberikan kepada adiknya, termasuk susu-nya juga.”
    “Kami sangat tersentuh dengan kondisi seperti ini,” ungkap Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, usai memberikan makanan bergizi kepada para siswa.
    Putu menjelaskan bahwa agenda pemberian makanan bergizi kepada siswa ini merupakan bagian dari simulasi untuk mendukung program pemerintah Republik Indonesia terkait peningkatan gizi anak-anak sekolah.
    “MTs Al Khalifah kami pilih karena banyaknya siswa di sini yang berasal dari kalangan duafa dan anak yatim,” ujarnya.
    Sebanyak 167 siswa dan guru di MTs Al Khalifah menerima makanan bergizi yang terdiri dari nasi, ayam goreng, sayur mayur, buah segar dan susu.
    Sebelumnya, Putu menyebutkan bahwa Polres Malang juga telah melaksanakan kegiatan serupa di SD Negeri 04 Sitiarjo dan SD Swasta TPN Sendangbiru, Kecamatan Sumbermanjing Wetan.
    “Dua sekolah yang kami lakukan uji coba sebelumnya merupakan lokasi terdampak bencana banjir,” tuturnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polemik Asuransi Tragedi Kanjuruhan, Kapolres Malang : Kita Bentuk Forum Resmi

    Polemik Asuransi Tragedi Kanjuruhan, Kapolres Malang : Kita Bentuk Forum Resmi

    Malang (beritajatim.com) – Genap dua tahun peringatan Tragedi Kanjuruhan, Selasa (1/10/2024) siang ini, Kepala Polisi Resor Malang AKBP Putu Kholis Aryana menggelar doa bersama bagi almarhum dan almarhumah korban tragedi Kanjuruhan.

    Hadir dalam doa bersama di masjid Al Ajmi Satpas Tegaron, Desa Panggungrejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, sebanyak 52 keluarga korban tragedi Kanjuruhan. Dengan khusyuk, para keluarga korban bersama Polres Malang, menggelar tahlil dan doa bersama.

    “Kami masih bersama keluarga korban. Hari ini kami bersama keluarga korban menggelar doa bersama. Memperingati dua tahun tragedi Kanjuruhan. Hadir 52 keluarga korban Kanjuruhan dari Kabupaten Malang,” ungkap Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana.

    Menurut Kholis, suara suara korban terus kita tindaklanjuti. “Yang terbaru hasil dari interaksi kami bersama keluarga korban Kanjuruhan, bagaimana keluarga korban ingin minta kejelasan tentang polemik asuransi pada saat pertandingan. Karena hal ini salah satu temuan juga oleh TGIPF, namun juga keluarga korban belum memperoleh informasi secara jelas,” beber Kholis.

    Dengan begitu, sambung Kholis, pihaknya sudah melakukan pendalaman kembali. “Harapanya adalah kami bisa menyampaikan lebih detail bagaimana polemik tentang asuransi tersebut. Nanti akan kami sampaikan di forum yang lebih teknis dan resmi. Kita lakukan bersama keluarga korban baik itu paguyupan, yayasan, perhimpunan atau komunitas yang mewadahi. Agar tidak ada lagi pertanyaan di keluarga korban tentang asuransi tersebut,” tegasnya.

    Kholis menambahkan, pihaknya memahami polemik asuransi yang menjadi temuan tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF). “Hal inilah yang belum dipahami seutuhnya oleh keluarga korban. Sehingga kami sudah menyusun, merangkum agar ada kejelasan tentang polemik asuransi ini,” Kholis mengakhiri. (yog/kun)

  • “Dirujak” Warganet, Polres Malang Dalami Dugaan Korupsi Renovasi Stadion Kanjuruhan

    “Dirujak” Warganet, Polres Malang Dalami Dugaan Korupsi Renovasi Stadion Kanjuruhan

    Malang (beritajatim.com) – Kepala Polisi Resor (Kapolres) Malang Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Putu Kholis Aryana bakal melakukan pendalaman secara menyeluruh terkait proyek renovasi Stadion Kanjuruhan. Proyek ini sempat “dirujak” warganet lantaran hasilnya dinilai tidak sebanding dengan anggaran yang digunakan yang mencapai Rp300 miliar lebih.

    Ditanya dugaan besarnya nilai proyek renovasi namun jadi cibiran warganet hingga menduga ada unsur korupsi, Kapolres Malang bilang, pihaknya coba melakukan komunikasi lintas sektoral.

    “Saya coba dalami benar atau tidaknya. Saya coba komunikasi lintas sektoral juga, apakah ada pengaduan tentang hal tersebut ataukah tidak ada,” tutup Kholis Aryana.

    Proyek renovasi stadion Kanjuruhan oleh PT Waskita Karya, sesuai kontrak kerja akan selesai pada akhir Desember tahun 2024 ini.

    Sehari jelang peringatan Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2024 esok, suasana Stadion Kanjuruhan di Jalan Trunojoyo, Kepanjen, Kabupaten Malang, nampak lengang. Hingga pukul 11.41 wib, Senin (30/9/2024) siang ini, proyek pembangunan renovasi Kanjuruhan terus dikebut.

    PT Waskita Karya selaku pelaksana renovasi Kanjuruhan mengklaim, proyek senilai Rp 300 milyar lebih itu sudah mendekati rampung. Secara keseluruhan, pengerjaan renovasi sudah mencapai 85 persen.

    “Secara keseluruhan sudah 85 persen pengerjaan. Tinggal 15 persen lagi yang akan kita rampungkan,” ungkap Vino Teguh Pramudia, Project Manager PT Waskita Karya, Kamis (26/9/2024) lalu di hadapan awak media.

    Vino menjelaskan, penguatan struktur bangunan Stadion Kanjuruhan sudah dilakukan. Finishing arsitek juga sudah dikerjakan.

    “Memang 15 persen sisa yang belum kami laksanakan itu adalah atap di tribun barat stadion beserta penutupnya. Kemudian juga sisa sisa kecil finishing yang belum kami laksanakan. Ya tinggal sedikit sedikit saja,” tegasnya.

    Soal progres monumen atau museum Tragedi Kanjuruhan, Vino mengaku, hasil keputusan sebulan lalu yang diambil khusus bangunan di Pintu 13 dengan monumen, mulai hari ini akhirnya disetujui dengan beberapa titik penguatan struktur bangunan.

    “Titik penguatan struktur kita lakukan hari ini dengan menyisakan originalitas tangga di pintu tiga belasnya. Per hari ini, per siang hari ini, progres penguatan struktur di pintu 13 sudah mencapai tujuh puluh persen. Setelah itu kami akan memberikan tata ruang fungsinya sesuai kesepakatan diwakili yayasan keluarga korban Kanjuruhan dan Pemkab Malang selaku user,” ujar Vino ketika itu.

    Menurut Vino, pihaknya mewujudkan new face. Atau wajah baru Stadion Kanjuruhan pasca tragedi. “Kami mewujudkan new face. Kami merenovasi secara massif, dan ini lebih rumit dibanding kita membangun stadion yang baru. Karena kita harus mempertahankan legacy, dan juga mempertahankan struktur yang lama, dengan menambah kekuatan serta memberikan aspek aspek keamanan dan kenyamanan untuk penonton,” bebernya.

    Sehingga, lanjut Vino, dari setiap gate atau pintu yang dibangun kembali sudah pasti ada perubahan.

    “Ada perubahan pastinya, karena kita ketahui bersama stadion yang lama keamanan dah kenyamanan kan masih kurang ya, termasuk akses keluar masuk untuk evakuasinya. Kami lakukan pelebaran dan perubahan tangga secara total. Jadi tangga lama kami bongkar, kami buat yang baru dengan tangga yang lebih aman,” tuturnya.

    Terakhir, Vino bilang, khusus kapasitas kursi penonton, ada pendisiplinan. “Menang ada pendisiplinan ya untuk seat penonton. Stadion lama kapasitas kursi penonton itu 18 ribu. Tapi karena tidak ada pendisiplinan single seat, jadinya berpuluh puluh ribu penonton dan over kapasitas. Itulah kita masuk disini, kita lakukan pendisiplinan dengan single seat menyesuaikan kekuatan struktur bangunan. Sehingga kapasitas single seat sebanyak 21.700 tempat duduk penonton,” pungkas Vino.

    Sementara itu, meski bangunan megah renovasi Kanjuruhan terus digeber, sejumlah Warganet pun menganggap, proyek besar yang dilakukan PT Waskita Karya masih jauh dari kata layak.

    Warganet menganggap dana besar renovasi Kanjuruhan, tidak sebanding dengan hasilnya meski baru sekitar 85 persen pengerjaan. Di sejumlah laman YouTube yang menampilkan video pembangunan stadion Kanjuruhan, suara minor Warganet menyeruak.

    “Biaya 331 M Kanjuruhan vs 310 M bisa dilihat lah ya perbandingan hasilnya, KPK wajib turun cek lah ya hasilnya,” tulis akun @mu****29* di video Nico Chanel..

    Hal serupa juga dilontarkan akun @ad**m****. Ia menulis ” 331 M untuk renovasi…ya harus setara dengan stadiun Etihad,”. Komentar @fa***hu***** pun sama : “Anggaran 330M, hasilnya masih sama dengan sebelumnya..

    Di chanel beritajatim TV, warganet pun berkomentar serupa. “Tribun utuh..cuma ganti cat dan kursi aja yang utuh,” tulis akun @Na****73*.
    Akun @Al*****uri bahkan membandingkan stadion Kanjuruhan dengan Maguwoharjo hingga Stadion di Aceh. “Lucu dana renovasi 300M tapi stadion Kanjuruhan sangat jelek. Gradasi kursi juga sangat jelek banget. Stadion Maguwoharjo dan Surajaya Lamongan, Stadion Utama Sumut Deli Serdang, Harapan Bangsa Aceh Tertawa Melihat Kanjuruhan,”.

    Akun @m***3*** juga menulis : “model kuno banget..padahal biaya besar..100 persen jelek,”. [yog/beq]

  • Kejahatan Internet Naik Tajam, Polri Bentuk Direktorat Reserse Siber

    Kejahatan Internet Naik Tajam, Polri Bentuk Direktorat Reserse Siber

    Malang (beritajatim.com) – Menghadapi pesatnya perkembangan teknologi dan lonjakan kejahatan siber yang meresahkan masyarakat, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) telah mengambil langkah strategis dengan membentuk Direktorat Reserse Siber (Ditressiber) di delapan Polda di seluruh Indonesia.

    Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo secara resmi menunjuk delapan perwira menengah (Pamen) untuk memimpin unit baru ini sebagai Direktur Reserse Siber di masing-masing Polda.

    Pembentukan Ditressiber ini, mencakup Polda Metro Jaya, Polda Sumatera Utara, Polda Bali, Polda Jawa Barat, Polda Jawa Timur, Polda Jawa Tengah, Polda Sulawesi Tengah, dan Polda Papua.

    Langkah ini merupakan respons cepat Polri untuk menanggulangi meningkatnya kasus kejahatan siber, yang semakin kompleks dan menjadi perhatian publik.

    Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, menyatakan bahwa pembentukan Ditressiber adalah jawaban konkret Polri dalam menghadapi dinamika kejahatan siber yang semakin kompleks. Dalam struktur baru ini, Ditressiber diharapkan mampu lebih cepat mengungkap berbagai kasus kejahatan siber.

    “Ini adalah salah satu langkah strategis Kapolri untuk menanggulangi kejahatan siber yang banyak terjadi dan menjadi perhatian publik serta civil society,” kata AKBP Putu Kholis, Minggu (22/9/2024).

    Beberapa contoh kejahatan siber yang sering terjadi antara lain, penipuan yang bertujuan mendapatkan informasi pribadi seperti kata sandi atau data finansial (phishing), belanja online menggunakan data kartu kredit illegal (carding), serta penipuan yang melibatkan penggantian kartu SIM untuk mengakses akun pribadi korban (SIM swap).

    Selain itu, Polri juga menghadapi ancaman serius dari peretasan illegal (cracking), serangan pemerasan dengan mengenkripsi data korban (ransomware), dan serangan yang menyasar suatu server dengan lalu lintas palsu (DDoS).

    Pembentukan Ditressiber juga dipandang sebagai bentuk legacy Kapolri bagi institusi Polri. Melalui restrukturisasi ini, Polri menunjukkan keseriusan dalam menanggulangi tidak hanya kejahatan siber, tetapi juga kejahatan yang berkaitan dengan perlindungan perempuan dan anak (PPA) serta pidana perdagangan orang (PPO).

    Dengan langkah ini, Polri berkomitmen untuk menjadi benteng utama dalam melindungi masyarakat dari ancaman kejahatan digital yang terus berkembang seiring kemajuan zaman. Sosialisasi, edukasi, dan penegakan hukum yang lebih tegas diharapkan dapat menekan angka kejahatan siber di Indonesia.

    “Kami ingin masyarakat lebih paham dan waspada terhadap berbagai modus operandi yang digunakan pelaku kejahatan siber,” tegasnya.

    Kholis menyebut, keberadaan unit ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna internet, sekaligus menjadikan Polri lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat akan perlindungan di era digital ini.

    Keberadaan Ditressiber ini menjadi harapan baru bagi masyarakat untuk mendapatkan perlindungan yang lebih efektif dalam menghadapi ancaman kejahatan siber.

    “Ditressiber bukan sekadar struktur baru, tetapi juga harapan baru bagi masyarakat untuk merasakan keamanan di dunia maya,” pungkasnya. (yog/ted)

  • Kapolres Malang Lakukan Mutasi Pejabat Utama, Sertijab Digelar di Mapolres

    Kapolres Malang Lakukan Mutasi Pejabat Utama, Sertijab Digelar di Mapolres


    Malang (beritajatim.com) –
    Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, menggelar mutasi jabatan di lingkungan Polres Malang.

    Berdasarkan Surat Keputusan Kapolda Jatim yang diterbitkan pada Sabtu (6/9/2024), terdapat sejumlah pergantian posisi penting, termasuk Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) dan Kasatlantas Polres Malang. Selain itu, beberapa pejabat utama dan Kapolsek juga mengalami rotasi jabatan.

    Upacara serah terima jabatan (Sertijab) dilaksanakan di halaman Mapolres Malang pada Sabtu (7/9/2024), yang dipimpin langsung oleh AKBP Putu Kholis Aryana. Dalam upacara tersebut, dilakukan pengambilan sumpah dan janji jabatan, serta penandatanganan Berita Acara Sumpah dan Pakta Integritas oleh perwira yang menerima jabatan baru, sebagai tanda komitmen mereka dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab.

    Beberapa pejabat utama yang mengalami rotasi antara lain Kasatlantas AKP Adis Dani Garta yang kini bertugas di Polres Bojonegoro. Posisinya digantikan oleh AKP Widyagana Putra yang sebelumnya bertugas di Polres Lamongan. Sementara itu, Kasatreskrim Polres Malang AKP Ghanda Syah mendapatkan penugasan baru sebagai Kasubag Dalpers Ro SDM Polda Jatim, dan digantikan oleh AKP Muhammad Nur dari Polsek Tulungagung.

    Mutasi juga terjadi di jajaran Kapolsek, di mana AKP Suyanto yang sebelumnya menjabat Kapolsek Jabung, berpindah tugas menjadi Kapolsek Pakis. Jabatannya digantikan oleh AKP Sumarsono, yang sebelumnya adalah Wakapolsek Bululawang, dan posisi Sumarsono diisi oleh AKP Sunarko Subianto, mantan Kapolsek Pakis. Selain itu, Iptu Loto Condro Siswanto SH yang sebelumnya menjabat Kapolsek Sumbermanjing, kini menduduki jabatan baru di Reskrim Polsek Singosari dan digantikan oleh Iptu Cahyo dari Kanitgegana.

    AKP Ghanda Syah menyebut bahwa mutasi jabatan merupakan hal yang wajar dalam tubuh kepolisian. “Pergantian jabatan ini adalah hal yang lumrah dan merupakan keniscayaan,” ujar Ghanda kepada awak media pada Sabtu (7/9/2024).

    Ia juga menyampaikan keyakinannya bahwa penggantinya, AKP Muhammad Nur, mampu menjalankan tugas sebagai Kasatreskrim dengan lebih baik. “Saya yakin beliau lebih mampu dari saya. Semoga kasus-kasus yang belum terungkap atau selesai bisa dituntaskan dengan cepat dan benar,” harap Ghanda.

    Menanggapi rotasi ini, AKP Muhammad Nur menyatakan kesiapannya melanjutkan pekerjaan yang ditinggalkan AKP Ghanda. “Kami akan melanjutkan prestasi yang telah ditorehkan oleh bang Ghanda. Kami ingin meneruskan tongkat estafet ini agar lebih baik lagi, baik dalam mengungkap kasus maupun tindakan lainnya, dengan lebih cepat dan tepat,” pungkasnya.

    Dengan mutasi ini, Polres Malang diharapkan dapat lebih efektif dalam menangani berbagai permasalahan, sekaligus meningkatkan kinerja dalam melayani masyarakat. (ted)

  • Kapolres Malang Tegaskan Netralitas dalam Pilkada Serentak 2024

    Kapolres Malang Tegaskan Netralitas dalam Pilkada Serentak 2024

    Malang (beritajatim.com) – Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, menegaskan komitmennya terhadap netralitas dalam pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.

    Hal tersebut disampaikan langsung saat memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Mantap Praja Semeru 2024 di halaman Polres Malang, Senin (19/8/2024).

    “Jaga netralitas, Saya ulangi jaga netralitas, Saya ulangi jaga netralitas, dalam setiap tahapan Pemilukada dengan menghindari setiap tindakan yang dapat mencederai netralitas ASN, TNI, dan Polri,” tegas AKBP Putu Kholis Aryana dalam amanatnya.

    Apel Gelar Pasukan tersebut diikuti oleh personel dari berbagai instansi, termasuk Kodim 0818 Malang-Batu, Polres Malang, Satpol PP, BPBD, Dinas Perhubungan, serta Linmas. Kegiatan ini dimulai dengan penyematan pita tanda dimulainya operasi kepada perwakilan personel pengamanan Pilkada 2024.

    Dalam amanatnya, Kapolres Malang juga menyampaikan bahwa Operasi Mantap Praja Semeru 2024 akan berlangsung selama 135 hari, dimulai pada 19 Agustus hingga 31 Desember 2024. Operasi ini bertujuan untuk mewujudkan situasi yang aman dan kondusif selama berlangsungnya Pilkada 2024 di Kabupaten Malang.

    “Apel gelar pasukan ini diselenggarakan untuk melakukan pemeriksaan persiapan personel serta sarana dan prasarana sebelum diterjunkan dalam pelaksanaan pengamanan Pemilu serentak 2024. Ini juga merupakan wujud nyata komitmen kita dalam memastikan seluruh tahapan Pemilu serentak 2024 di Kabupaten Malang insyaallah berjalan dengan aman, lancar, dan damai,” tegas Kholis.

    Menurut Kholis, Operasi Mantap Praja Semeru 2024 akan didukung penuh oleh TNI, pemerintah daerah, rekan criminal justice system, sentra gakkumdu, KPU, Bawaslu, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan seluruh stakeholder terkait.

    Masa operasi ini dirancang sebagai langkah preventif untuk menekan dan mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat di Kabupaten Malang. Berdasarkan indeks potensi kerawanan Pilkada, lanjutnya, ada beberapa tempat pemungutan suara (TPS) yang menjadi perhatian lebih karena kondisi cuaca dan geografis.

    “Beberapa wilayah yakni di Desa Lebakharjo Kecamatan Ampelgading, Desa Tumpakrejo Kecamatan Gedangan, Desa Wonorejo Kecamatan Singosari, dan Desa Karangsari Kecamatan Bantur,” imbuhnya.

    Kholis menyebut, sebelum pelaksanaan operasi, Polres Malang beserta jajarannya telah melaksanakan kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) berupa kegiatan mendekatkan diri kepada masyarakat dan Cooling System.

    “Langkah ini dilaksanakan untuk membangun narasi besar persatuan dan kesatuan serta kemajuan bangsa di atas kepentingan kelompok, guna mengantisipasi berbagai pola resensi polarisasi seperti isu-isu hoax, SARA, politik identitas, propaganda black campaign, serta isu negatif lainnya,” pungkasnya. (yog/ted)

  • Sambut HUT RI ke-79, Polres Malang Salurkan Bantuan untuk Rumah Ibadah, Pondok Pesantren, dan Panti Asuhan

    Sambut HUT RI ke-79, Polres Malang Salurkan Bantuan untuk Rumah Ibadah, Pondok Pesantren, dan Panti Asuhan

    Malang (beritajatim.com) – Menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79, Kepolisian Resor (Polres) Malang, Polda Jatim, memberikan bantuan kepada sejumlah rumah ibadah, pondok pesantren, dan panti asuhan di wilayah Kabupaten Malang. Penyerahan bantuan tersebut dipimpin langsung oleh Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana di Mapolres Malang, Selasa (6/8/2024).

    Dalam sambutannya, Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana, menyatakan bahwa pemberian bantuan ini merupakan hasil kerjasama antara keluarga besar Polres Malang dengan seluruh komponen masyarakat di Kabupaten Malang.

    “Hal ini adalah wujud perhatian kita semua untuk memberikan dan mengerjakan hal-hal yang memberikan manfaat, terutama bagi tempat ibadah, panti asuhan, dan pondok pesantren yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Malang,” kata Kholis di Polres Malang, Selasa (6/8/2024).

    Pada kesempatan tersebut, sebanyak 51 penerima bantuan masing-masing mendapatkan bantuan sebesar Rp 5 juta rupiah. Bantuan ini disalurkan kepada 32 masjid, 3 gereja, 2 pura, 6 panti asuhan, dan 8 pondok pesantren di seluruh Kabupaten Malang. Sumber dana bantuan berasal dari kontribusi kolektif berbagai komponen masyarakat.

    Kholis berharap agar bantuan ini dapat bermanfaat dalam memakmurkan tempat ibadah, yang menjadi salah satu pondasi untuk menjaga keimanan dan ketakwaan masyarakat.

    “Semoga juga menjadi tempat yang lebih nyaman untuk menimba ilmu dan merawat anak-anak yang kurang beruntung, yang mungkin ditinggalkan oleh orang tua mereka sejak usia dini,” ucapnya.

    Kapolres Malang juga menyampaikan permohonan doa restu kepada masyarakat. Saat ini, Polres Malang tengah fokus untuk terus memperbaiki diri dengan mendengar aspirasi masyarakat agar bisa menjadi polisi yang sesuai dengan harapan warga Kabupaten Malang.

    “Kami juga memohon doa restu dari seluruh pihak agar dapat mengawal seluruh tahapan Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Malang 2024 dengan aman dan kondusif,” tambahnya.

    Bantuan ini tidak hanya sebagai bentuk kepedulian, tetapi juga sebagai langkah nyata Polres Malang dalam mempererat hubungan dengan masyarakat. Diharapkan, kegiatan ini dapat memberikan dampak positif dan memperkuat sinergi antara kepolisian dan masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Kabupaten Malang. (yog/kun)

  • Fenomena Sound Horeg Jadi Bahasan FGD di Malang

    Fenomena Sound Horeg Jadi Bahasan FGD di Malang

    Malang (beritajatim.com) – Kepolisian Resor (Polres) Malang, Polda terus berupaya mewujudkan pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di tengah maraknya fenomena Sound Horeg di Kabupaten Malang. Upaya ini disampaikan Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana dalam Forum Group Discussion (FGD) yang digelar di Aula Pendopo Kabupaten Malang, Kepanjen, Kamis (18/7/2024) kemarin.

    FGD yang diinisiasi bersama Forum Komunikasi Perangkat Daerah (Forkopimda) ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, organisasi perangkat daerah (OPD), akademisi, peneliti, asosiasi kepala desa, dan paguyuban Sound Malang Bersatu.

    Melalui FGD tersebut, pihaknya banyak mendengar masukan dan saran dari berbagai elemen masyarakat yang hadir. “Kami mendengar berbagai masukan tentang pelaksanaan Sound Horeg yang lebih aman dan memberikan nilai manfaat bagi masyarakat. Dengan demikian, kita bisa mengurai, meng-cluster, dan sebisa mungkin menghilangkan dampak-dampak negatif dari fenomena Sound Horeg itu sendiri,” ujar Kholis.

    Kholis menyatakan, fenomena Sound Horeg saat ini sangat diminati masyarakat, terutama di Kabupaten Malang. Popularitasnya yang meningkat pesat juga berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat setempat, terlihat dari menjamurnya usaha penyewaan sound system.

    Namun, tantangan bagi kepolisian dan Forkopimda adalah menekan dampak-dampak negatif yang muncul dari penyelenggaraan kegiatan tersebut. Fenomena yang muncul di media sosial seperti kerusakan fasilitas umum, orang sakit hingga meninggal dunia, dan kecelakaan yang menelan korban jiwa, menjadi fokus utama yang perlu diantisipasi.

    Kholis melanjutkan, kepolisian menyoroti pentingnya pengamanan saat berlangsungnya acara sound horeg. Pihaknya berharap penyelenggara kegiatan dapat memastikan bahwa keamanan dan keselamatan menjadi priorotas utama.

    “Kami mencatat dan membahas beberapa poin masukan, salah satunya pembentukan tim keamanan internal yang dapat mengawal berbagai kegiatan Sound Horeg agar lebih terjamin keamanannya,” tegas Kholis.

    Sementara itu, Ketua Paguyuban Sound Malang Bersatu, David Blizzard, mengakui perkembangan pesat Sound Horeg di Kabupaten Malang. Tingginya permintaan dari masyarakat mendorong pertumbuhan pengusaha sound system.

    David juga menegaskan bahwa penyedia jasa sound system selalu memperhatikan masukan dari warga seperti memastikan lebar jalan yang dilalui truk pengangkut sound hingga menghentikan kegiatan saat waktu ibadah.

    Namun demikian, pihaknya juga mengkritisi rencana pemerintah yang mengatur besaran volume pengeras suara melalui peraturan daerah (Perda). “Untuk desibel suara (sekitar 60db), menurut saya tidak fair jika membuat Perda tapi tidak mengajak kami yang berkontribusi langsung dalam dunia sound system,” kata David.

    Forum Group Discussion ini menjadi langkah awal yang penting dalam mengatasi dampak negatif sound horeg di Kabupaten Malang. Kepolisian Resor Malang bersama Forkopimda dan elemen masyarakat berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi seluruh warga. (yog/kun)