Tag: Putu Kholis Aryana

  • Kegiatan Sopir Tirto Agung Sebelum Meninggal Ditabrak Truk di Tol Pandaan-Malang Viral di Medsos

    Kegiatan Sopir Tirto Agung Sebelum Meninggal Ditabrak Truk di Tol Pandaan-Malang Viral di Medsos

    Jakarta, Beritasatu.com – Aktivitas terakhir sopir Tirto Agung, Untung Subagyo, dan kernetnya, Rozi, sebelum meninggal dunia akibat kecelakaan tragis di KM 77 Tol Pandaan-Malang  menjadi sorotan setelah beredar di media sosial. Keduanya tewas setelah kendaraan mereka ditabrak oleh truk pengangkut pakan ternak. 

    Pada video yang diunggah akun Instagram @arie_treninet, terlihat sopir Tirto Agung, Untung Subagyo dan kernetnya, Rozi terlihat masih sempat bercengkerama.

    Dalam video itu, Rozi dengan setia menemani Untung Subagyo yang sedang membersihkan bus Tirto Agung dengan Nomor Polisi (nopol) S 7607 UW.

    Untung Subagyo terlihat sedang membersihkan bagian setir busnya. Ia menggunakan kemeja kerja Tirto Agung dengan warna hitam di bagian atas serta warna merah marun di bagian bawahnya serta celana panjang abu-abu dan sepatu cokelat. Saat membersihkan bagian setir bus, Untung Subagyo pun sempat memancarkan senyuman.

    Sementara itu di video berikutnya, kernet, Rozi dengan setia membantu Untung Subagyo mengumpulkan bekas sampah yang ada di dalam bus yang akan dipergunakannya. Untung Subagyo dan Rozi pun sempat bercengkrama.

    Setelah membersihkan, Untung Subagyo mengemudikan bus Tirto Agung dan Rozi pun ikut menemaninya untuk mengeluarkan bus dari pool bus Tirto Agung.

    “Tugasmu di dunia sudah selesai mas. Selamat jalan Pak Untung dan Mas Rozi. Insyaallah, jenengan tiang engkang sae sanget. Mugi sedoyo amal ibadah di tampi. Husnul khotimah Pak, Mas. Amin,” tulis akun tersebut, Kamis (26/12/2024).

    Melihat unggahan tersebut, membuat netizen memberikan doa untuk sopir dan kernet Tirto Agung tersebut.

    “Kirim al fatihah untuk almarhum,” tulis netizen.

    “Melihat bapaknya ngelap setir bis bikin hati saya menangis,” tulis netizen lainnya.

    “Ya, Allah senyuman dari sopirnya seperti enggak akan bisa hilang untuk selamanya,” tulis netizen.

    “Ya, Allah sempat dibuat video bapaknya yang ternyata menjadi kenangan sebelum kepergiannya,” tulis netizen lagi.

    “Semoga husnul khatimah untuk almarhum Pak Untung dan Mas Rozi,’ tulis netizen.

    Sebelumnya, Kecelakaan maut antara Bus Tirto Agung nopol S 7607 UW berisi rombongan sekolah SMP IT Darul Qur’an Mulia Putri Bogor, Jawa Barat dan truk kontainer S 9126 UU pengangkut pakan ternak terjadi di KM 77 Ruas Jalan Tol Pandaan-Malang, Jawa Timur, Senin (23/12/2024) pukul 15.40 WIB. Dari hasil olah TKP, kecelakaan tersebut menyebabkan empat orang tewas.

    Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana mengungkapkan kecelakaan disebabkan karena truk kontainer tidak kuat dan berhenti di bahu jalan. Pada saat sopir akan mengganjal ban, ternyata truk tiba-tiba mundur.

    Sedangkan di belakangnya melaju bus Tirto Agung dengan kecepatan tinggi dan langsung menabrak bagian belakang truk.

    “Ada empat yang meninggal dunia, salah satunya sopir bus. Jenazah korban dibawa ke kamar jenazah Rumah Sakit Syaiful Anwar Kota Malang,” kata Kapolres, Senin (23/12/2024) di lokasi kejadian kecelakaan Tol Pandaan-Malang tersebut.

  • Sopir Truk Tronton Jadi Tersangka Dalam Laka Maut Tol Pandaan – Malang

    Sopir Truk Tronton Jadi Tersangka Dalam Laka Maut Tol Pandaan – Malang

    Malang (beritajatim.com) – Kasus kecelakaan maut yang melibatkan Bus Tirto Agung dengan Truk Tronton pengangkut pakan ternak berujung pada penetapan tersangka, Sigit Winarno. Dia adalah sopir truk yang gagal mengendalikan truk saat jalan mundur akibat berhenti di tanjakan KM 77 Tol Pandaan – Malang pada Senin, (23/12/2024).

    Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana memimpin langsung konferensi pers penetapan tersangka. Dalam kecelakaan 4 orang meninggal dunia. Terdiri dari sopir bus, kernet bus dan 2 penumpang. Sementara 48 penumpang lainnya mengalami luka-luka.

    Sebelum menetapkan tersangka polisi terlebih dahulu melakukan pencocokan data, mengambil gambar dan bukti. Selanjutnya Dirlantas Polda Jatim menurunkan tim Traffic Accident analysis untuk mengetahui penyebab kecelakaan.

    “Keterangan dari saksi dan ahli kita lakukan maraton, tes urine dan gelar perkara atas kecelakaan ini. Kami sudah melakukan pendalaman dengan memeriksa 7 saksi dan mengumpulkan 17 bukti yang akan kita pilah jadi alat bukti,” ujar Kholis.

    Hasilnya sopir ditetapkan sebagai tersangka karena bertanggungjawab atas kelalaian dalam mengendalikan truk tronton yang dia bawa. Berdasarkan 4 alat bukti Sigit dinaikan statusnya menjadi tersangka. Dia disangkakan pasal 310 ayat 1, 2, 3 dan 4 Undang-undang nomor 22 tahun 2019 tentang lalu lintas angkutan jalan..

    “Sopir belum dilakukan penahanan karena menjalani rawat inap di RS Prima Husada Singosari dengan pengawasan penyidik unit Gakkum Satlantas Polres Malang,” ujar Kholis.

    Untuk, penyebab kecelakaan berdasarkan hasil analisis karena bus tidak bisa menghindar ke jalur kiri karena saat bersamaan ada kendaran yang melintas. Bus sisi depan sebelah kanan menghantam bagian belakang kiri truk yang mundur tidak terkendali.

    “Kondisi jenazah yang mengalami kondisi paling berat adalah sopir Bus Tirto Agung. Bus Tirto Agung dengan nomor polisi S 607 UW sebelum kecelakaan kecepatan melaju adalah 82 kilometer per jam,” ujar Kholis.

    Bus tidak sempat mengerem karena TKP jalur untuk persiapan menikung. Hal ini tampak saat tim Traffic Accident analysis tidak menemukan jejak pengereman bus. Karena bus melaju kencang di medan tikungan dan tanjakan.

    “Sopir truk berhenti di posisi tanjakan dan tikungan jadi sangat berbahaya karena menyulitkan pengemudi di belakangnya,” ujar Kholis. [luc/aje]

  • Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Bus SMP IT Darul Quran Bogor Jadi Tersangka, Ini 2 Kesalahannya – Halaman all

    Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Bus SMP IT Darul Quran Bogor Jadi Tersangka, Ini 2 Kesalahannya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sigit Winarno, sopir truk biang kerok kecelakaan maut di ruas tol Pandaan-Malang KM 77, Malang, Jawa Timur, ditetapkan jadi tersangka.

    Ia dijerat dengan Pasal 310 nomor 1, 2, 3, 4 Undang-Undang nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dengan ancaman hukuman maksimal enam tahun penjara.

    Saat ini, Sigit belum ditahan karena masih menjalani perawatan medis di rumah sakit Prima Husada, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.

    Ia mengalami luka-luka karena terjatuh saat mengejar truk yang tak kuat menanjak.

    Diketahui truk yang dikendarai Sigit Winarno mundur dan ditabrak bus yang mengangkut rombongan SMP IT Darul Quran Mulia Bogor yang sedang melakukan study tour.

    Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan Sigit dianggap lalai ketika berhenti di bahu jalan, saat truk mengalami overheat.

    “Sopir truk saudara Sigit Winarno kami tetapkan menjadi tersangka dalam musibah kecelakaan di KM 77+300 A tol Pandaan-Malang,” kata AKBP Putu Kholis Aryana di Crisis Center Pos Pelayanan Karanglo, Rabu (25/12/2024).

    Putu mengungkap sejumlah kesalahan Sigit hingga menyebabkan kecelakaan yang menewaskan 4 orang tersebut.

    Pertama, saat berhenti di bahu jalan, posisi truk saat itu masih berada di tanjakan.

    Sigit selaku sopir memilih turun dari untuk mengganjal roda tanpa mematikan mesin mobil.

    “Upayanya tidak berhasil hingga mobil akhirnya mundur,” kata Putu.

    Kedua, Sigit tidak menarik rem tangan atau handbrake secara sempurna, sehingga truk yang dikendarainya mundur.

    “Hasil pemeriksaan, tarikan handbrake harusnya 15 klik dan sopir hanya menarik 10 klik,” ucapnya.

    Menurut Putu, akibat truk berhenti di tanjakan dan sopir gagal mengganjal roda, menyebabkan truk mundur sekitar 800 meter ke belakang. 

    Truk itu itu melaju dari awalnya berada di bahu jalan sisi kiri ruas jalan tol, sampai berada di sisi kanan, hingga sempat menabrak pembatas tengah jalan tol.

    “Beberapa mobil yang melaju di belakang mobil berhasil menghindari truk itu. Namun akhirnya menabrak bus Tirto Agung yang melaju di lajur kanan ruas jalan Tol Pandaan-Malang, tepat di jalan berbelok di KM 77.100A,” kata Putu.

    Berdasarkan pemeriksaan CCTV, bus tidak bisa menghindari truk, karena tepat di lajur kiri ada bus berwarna putih. 

    “Sehingga diduga bus Tirto Agung tidak dapat menghindar, hingga sisi belakang truk membentur sisi kanan depan bus,” ujarnya.

    Kondisi Truk Bermasalah

    Polisi hingga kini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut atas kejadian tersebut.

    Putu mengatakan terbuka peluang ada tersangka lain dalam kasus tersebut.

    Alasanya ada beberapa faktor yang menyebabkan truk yang dikendarai Sigit tak kuat menanjak.

    Pertama, truk mengalami overheat akibat selang radiator terputus sebelum truk mengalami kecelakaan, sehingga temperatur mesin naik.

    Kedua, berdasarkan pemeriksaan terhadap daftar pengecekan yang dilakukan oleh pemilik truk, PT Rapi Trans Logistik Indonesia, temperatur dan radiator truk tidak dilakukan pemeriksaan berkala sejak Juli 2024.

    Ketiga, hasil pemeriksaan bersama teknisi Mitsubishi, brake fluid juga tidak layak pakai, ada kebocoran silinder rem, kebocoran sistem pengereman, dan handbrake shoes terindikasi aus.

    “Artinya kondisi mobil ini sebenarnya sudah bermasalah sejak lama, yang juga menjadi pendukung dalam peristiwa kecelakaan ini,” ucap Putu.

    Lebih jauh, Putu memastikan bahwa truk tidak dalam kondisi kelebihan muatan. 

    Berdasarkan pemeriksaan pada hasil uji KIR, kapasitas maksimal muatan truk mencapai 21 ton.

    Sementara makanan ternak yang dimuat sebanyak 11,2 ton, dengan berat truk kosong 9,65 ton, dan berat sopir 70 kilogram. 

    “Jadi total berat muatan 20,92 ton. Artinya tidak ada kelebihan muatan,” ucapnya.

    28 Korban Masih Dirawat

    Saat ini, dari 52 korban, tersisa 28 korban yang masih menjalani rawat inap di rumah sakit, 18 korban rawat jalan, dan dua korban dipulangkan atas permintaan pribadi. 

    “Sedangkan empat korban sudah dipulangkan ke rumah duka masing-masing,” jelas Putu. 

    Penanggung Jawab Bidang Pelayanan Jasa Raharja Malang, Nur Hadi Wijaya, 51 dari 52 korban mendapat klaim jaminan kecelakaan lalu lintas dari Jasa Raharja, dengan besaran untuk 47 korban senilai Rp 20 juta, dan 4 korban tewas Rp 50 juta.

    “Untuk sopir truk, karena mengalami luka karena jatuh saat mengejar truk, maka tidak mendapat klaim jaminan Jasa Raharja,” ucapnya.

    (Tribunnews.com/ kompas.com)

  • Sopir Truk Jadi Tersangka Kecelakaan Maut Bus SMP di Tol Pandaan

    Sopir Truk Jadi Tersangka Kecelakaan Maut Bus SMP di Tol Pandaan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sopir truk pengangkut pakan ternak, Sigit Winarno (59), yang terlibat kecelakaan dengan bus pembawa SMP Islam Terpadu Darul Quran Mulia Putri Bogor ditetapkan sebagai tersangka/

    Kecelakaan itu terjadi di KM 77+200 A Tol Surabaya-Malang, Senin (23/12) sore.

    “Sopir truk atas nama Sigit Winarno ini kami tetapkan menjadi tersangka,” kata Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana di Crisis Center Pos Pelayanan Karanglo di Malang, Rabu (25/12).

    Putu Kholis menyampaikan Sigit ditetapkan sebagai tersangka setelah polisi melakukan serangkaian pemeriksaan, olah TKP, dan gelar perkara.

    Ia menuturkan penyidik menemukan kesesuaian alat bukti dalam peristiwa kecelakaan itu, yakni terdapat unsur kelalaian atau kesalahan yang dilakukan sopir truk.

    Dia menyebut, salah satu alat bukti yang memperkuat unsur kelalaian pada kecelakaan di KM 77-200 Tol Pandaan-Malang ialah dokumen riwayat pengecekan kondisi truk dalam rentang waktu Juli hingga Desember 2024.

    Dalam dokumen itu didapatkan bahwa kolom pemeriksaan mengenai temperatur dan radiator truk tidak terdapat check list pada bulan Juli, Agustus, September, November, dan Desember. Sedangkan, untuk bulan Oktober pemeriksaan dilakukan pada bagian radiator saja.

    Kondisi itu, kata Putu, menjadi pemicu mesin truk mengalami kelebihan suhu atau overheat dan berhenti di bahu jalan Tol Pandaan-Malang di titik dengan kontur menanjak dan menikung dalam kondisi mesin masih menyala.

    “Overheat yang dialami truk dikarenakan adanya kebocoran bagian cooling system dan relevan dengan kondisi saat kejadian di 23 Desember 2024 (terjadinya kecelakaan di Tol Pandaan-Malang), kami menemukan juga adanya selang radiator terputus. Sistem pengereman bermasalah,” jelasnya.

    Meski begitu, lanjut polisi, kepolisian belum bisa menangkap tersangka. Sebab, Sigit masih menjalani perawatan akibat kecelakaan tersebut.

    “Belum dilakukan penahanan karena masih menjalani rawat inap di Rumah Sakit Prima Husada Singosari dengan pengawasan penyidik dari Satlantas Polres Malang,” kata Putu.

    “Saat ini masih pengawasan ketat bersama tim dokter dan permintaan keterangan yang bersangkutan belum utuh karena kami juga memprioritaskan yang bersangkutan agar cepat pulih untuk bisa kita lakukan pendalaman terhadap keterangan ini,” tambahnya.

    Sigit dijerat Pasal 310 ayat 1, 2, 3 dan 4 undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan.

    Diberitakan, kecelakaan tragis melibatkan bus rombongan pelajar SMP Islam Terpadu Darul Quran Mulia Putri Bogor terjadi di KM 77+200 A Tol Surabaya-Malang, Senin (23/12) sekitar pukul 15.45 WIB.

    Insiden ini melibatkan Bus Tirto Agung yang membawa 48 orang, terdiri dari 40 pelajar, 6 pendamping, sopir, dan kernet, serta sebuah truk jenis wingbox.

    Kecelakaan ini mengakibatkan empat orang meninggal dunia, yaitu sopir bus Untung Subagio, kernet bus Ahmad Bahrur, salah satu pendamping Tri Subangkit Mulyana, dan pendamping lainnya Iyan Mariana.

    Selain korban meninggal, 10 orang mengalami luka berat. Sementara sisanya mengalami luka-luka dan masih menjalani perawatan di beberapa rumah sakit di Malang, termasuk sopir truk.

    (frd/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Alasan Sopir Truk jadi Tersangka Kecelakaan di Tol Pandaan, Sopir Bus, Kernet hingga Guru Tewas – Halaman all

    Alasan Sopir Truk jadi Tersangka Kecelakaan di Tol Pandaan, Sopir Bus, Kernet hingga Guru Tewas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ditlantas Polda Jatim melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan gelar perkara kasus kecelakaan maut antara bus dan truk di Tol Pandaan, Malang, Jawa Timur.

    Kecelakaan yang terjadi pada Senin (23/12/2024) mengakibatkan 4 orang tewas.

    Bus Tirto Agung bernopol S 7607 UW menabrak truk bermuatan pakan ternak yang berjalan mundur karena tak kuat menanjak.

    Sopir truk yang bernama Sigit Winarno (65) telah ditetapkan sebagai tersangka karena dianggap lalai.

    Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, menyatakan penyidik telah memeriksa sejumlah saksi dan ahli sebelum penetapan tersangka.

    “Kita menemukan persesuaian antara alat bukti dalam peristiwa musibah kecelakaan ini terdapat unsur kelalaian atau kesalahan yang dilakukan oleh sopir truk, saudara Sigit Winarno ini kami tetapkan menjadi tersangka,” bebernya, Rabu (25/12/2024), dikutip dari SuryaMalang.com.

    Akibat perbuatannya, sopir truk dapat dijerat Pasal 310 ayat (1), (2), (3), dan (4) Undang-Undang Nomor 22 tahun 2019 tentang Lalu Lantas Angkutan Jalan dengan hukuman pidana penjara maksimal 6 tahun.

    Meski berstatus tersangka, sopir truk belum ditahan karena masih menjalani perawatan di RS Prima Husada Singosari, Malang.

    “Saudara Sigit Winarno saat ini dalam pengawasan penyidik dari Satlantas Polres Malang dan dalam pengawasan ketat bersama tim dokter,” imbuhnya.

    Sebelumnya, olah TKP menunjukkan bus yang membawa rombongan  SMP IT Darul Quran Mulia Putri, Kabupaten Bogor melaju dengan kecepatan 80 km/jam.

    Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Komaruddin, menyatakan kecepatan tersebut masih di bawah batas maksimal yakni 100 km/jam.

    Bus tak dapat menghindari truk yang berjalan mundur di tanjakan.

    “Truk turun tadinya dari bahu jalan karena menikung kemudian truk berasa di lajur kanan.”

    “Sementara dari arah belakang bus ada di lajur kanan sehingga menyebabkan kecelakaan,” tuturnya.

    Kondisi Korban Luka-luka

    Keempat korban tewas yakni sopir, Untung Subagyo, kernet, Ahmad Bahrur Rozi, guru dari Kampung Inggris, Subangkit Muliana serta guru perempuan, Iyan Maryana.

    Sedangkan para korban luka-luka terdiri dari siswi dan guru SMP IT Darul Quran Mulia Putri, Bogor, Jawa Barat.

    Sebanyak 8 korban luka-luka dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang.

    Mereka mendapat perawatan intensif dan menunggu tindak lanjut operasi.

    Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSSA, dr. Syaifullah Asmiragani, Sp.OT(K), menyatakan ada 7 dokter spesialis yang menangani 8 korban.

    Dari 8 korban, 5 di antaranya memerlukan tindakan pembedahan ortopedi karena patah tulang paha, patah tulang kaki, patah tulang tengkorak dan wajah. 

    “Jadi saat ini untuk hari ini masih belum ada acara operasi lanjutan, karena kami masih menunggu kedatangan dari pihak keluarga inti terutama, jadi kalau kayak gitu kan orangtua atau kakak adik begitu ya, yang sudah dewasa, untuk mendapatkan persetujuan, karena kondisinya stabil,” paparnya, Selasa (24/12/2024).

    Terkait biaya perawatan, pihak rumah sakit meminta keluarga tak khawatir karena ditanggung Jasa Raharja.

    Kini, 4 korban dirawat di ruang ICU dan 2 di antaranya dipasang ventilator karena trauma berat.

    “Perlu diketahui, 8 pasien yang kami tangani ini semuanya merupakan kasus multitrauma. Jadi artinya tidak hanya satu bagian organ saja yang terkena, tapi ada beberapa.”

    “Jadi ini melibatkan banyak dokter, sebagian besar mereka menderita cedera kepala dan pendarahan di otak, patah tulang, trauma jantung,” lanjutnya.

    Salah satu pasien berinisial A yang berstatus guru SMP telah dilakukan tindakan pembedahan karena kritis.

    “Kalau boleh saya langsung saja sedikit memberikan informasi data yang kami operasi kemarin itu adalah ustaz yang mendampingi, Ustaz A itu memang cedera cukup berat dan istrinya meninggal pada saat kejadian jadi kondisinya sampai saat ini masih dalam kondisi kritis,” tukasnya.

    Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, Nina Nurmasari, menyatakan para korban luka-luka dirawat di lima rumah sakit berbeda.

    “Untuk hal itu (luka) kami tidak bisa menjelaskan, karena sudah dibuka juga call center di rumah sakit masing-masing. Karena kami kan tidak tahu secara medis,” ungkapnya, Selasa (24/12/2024).

    Sebanyak 14 siswi yang mengalami luka-luka telah dijemput orang tua.

    Para korban berasal dari Jabodetabek hingga luar pulau Jawa.

    “Ada yang kondisinya sudah pulang. 14 anak sudah dijemput orang tuanya untuk pulang,” jelasnya.

    Kisah Pilu Guru yang Tewas

    Guru yang tewas, Iyan Maryana mengajak suami dan anaknya mengikuti kegiatan SMP IT Darul Quran Mulia Putri, Bogor, Jawa Barat ke Gunung Bromo.

    Suami dan anak yang masih balita mengalami luka-luka akibat kecelakaan tersebut.

    Perwakilan SMP IT Darul Quran, Abdurrahman mengatakan Iyan Maryana merupakan perawat klinik yang ikut menjadi pendamping para siswi melakukan kegiatan di Gunung Bromo dan Kampung Inggris, Kediri.

    “Adapun korban meninggal ada sopir, kernet, satu orang pendamping dari pihak lembaga kursus yang merupakan tempat anak-anak kami belajar di sana dan juga satu pendamping salah satu pegawai rekan kami. Pendamping itu guru,” tuturnya, Selasa (24/12/2024), dikutip dari TribunnewsBogor.com.

    Seluruh siswi yang berjumlah 40 dinyatakan selamat, tapi mengalami luka-luka.

    Salah satu rekan Iyan Maryanah, Yunita YH, menjelaskan korban pergi ke Kampung Inggris tidak satu bus dengan rombongan siswi.

    Korban menaiki mobil dengan suami dan anaknya dari Bogor ke Kediri.

    Saat kegiatan wisata ke Gunung Bromo, korban mengajak suami dan anaknya ikut rombongan bus.

    Bus mengalami kecelakaan dalam perjalanan pulang ke Kampung Inggris.

    “Sekarang suaminya kritis, anaknya aku masih belum tau kabarnya,” ucapnya.

    Sebagian artikel telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Olah TKP Kecelakaan Maut yang Menewaskan 4 Korban di Tol Pandaan-Malang, Ini Hasil Temuan Polisi

    (Tribunnews.com/Mohay) (SuryaMalang.com/Frida Anjani/Luluul Isniah) 

  • Sopir Truk Kecelakaan Maut di Tol Malang-Pandaan Jadi Tersangka
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        25 Desember 2024

    Sopir Truk Kecelakaan Maut di Tol Malang-Pandaan Jadi Tersangka Regional 25 Desember 2024

    Sopir Truk Kecelakaan Maut di Tol Malang-Pandaan Jadi Tersangka
    Tim Redaksi
    MALANG, KOMPAS.com
    – Polisi menetapkan sopir truk tronton dengan nomor polisi S 9126 UU, Sigit Winarno, sebagai tersangka terkait kasus kecelakaan maut di ruas tol Malang-Pandaan KM 77, Senin (23/12/2024) lalu. 
    Kecelakaan tersebut menewaskan empat penumpang bus Tirto Agung bernomor polisi S 7607 UW.
    Sigit dikenakan Pasal 310 nomor 1, 2, 3, 4 Undang-Undang nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dengan ancaman hukuman maksimal enam tahun penjara.
    Namun, Sigit tak ditahan karena masih menjalani perawatan medis di rumah sakit Prima Husada, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
    Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan Sigit adalah pihak yang bertanggung jawab atas peristiwa itu.
    Ia dianggap lalai ketika berhenti di bahu jalan, saat truk mengalami
    overheat
    .
    Diketahui, saat berhenti di bahu jalan di ruas tol KM 77.300A, posisi truk saat itu masih berada di tanjakan, dan sopir memilih turun untuk mengganjal roda mobil tanpa mematikan mesin mobil.
    “Sopir memilih tidak mematikan mesin saat berhenti, namun memilih mengambil mengganjal mobil, meski upayanya tidak berhasil hingga mobil akhirnya mundur,” ungkapnya dalam konferensi pers di Pos Pelayanan Lalu Lintas Karanglo, Kecamatan Singosari, Rabu (25/12/2024).
    “Di sisi lain, sopir tidak menarik hand brake secara sempurna. Karena dari hasil pemeriksaan, tarikan handbrake harusnya 15 klik, dan sopir hanya menarik 10 klik,” imbuhnya.
    Putu menyebut, masih akan melakukan penyelidikam lebih lanjut atas peristiwa itu. Menurutnya, masih ada kemungkinan ada pihak lain yang dianggap bersalah atas peristiwa itu.
    Sebab, berdasarkan hasil penyelidikan, truk mengalami overheat akibat selang radiator terputus sebelum truk mengalami kecelakaan, sehingga temperatur mesin naik.
    “Selain itu, dalam pemeriksaan dengan teknisi Mitsubishi, brake fluid juga tidak layak pakai, ada kebocoran silinder rem, kebocoran sistem pengereman, dan
    handbrake
    shoes terindikasi aus,” ujarnya.
    “Artinya kondisi mobil ini sebenarnya sudah bermasalah sejak lama, yang juga menjadi pendukung dalam peristiwa kecelakaan ini,” tambah Putu.

    Lebih jauh, Putu memastikan bahwa truk tidak dalam kondisi kelebihan muatan.
    Berdasarkan pemeriksaan pada hasil uji KIR, kapasitas maksimal muatan truk mencapai 21 ton.
    Sementara makanan ternak yang dimuat sebanyak 11,2 ton, dengan berat truk kosong 9,65 ton, dan berat sopir 70 kilogram.
    “Jadi total berat muatan 20,92 ton. Artinya tidak ada kelebihan muatan,” terangnya.
    Sementara itu, Putu menceritakan akibat berhenti di posisi jalan menanjak dan sopir gagal mengganjal roda, menyebabkan truk mundur sekitar 800 meter ke belakang.
    Truk itu itu melaju dari awalnya berada di bahu jalan sisi kiri ruas jalan tol, sampai berada di sisi kanan, hingga sempat menabrak pembatas tengah jalan tol.
    “Beberapa mobil yang melaju di belakang mobil berhasil menghindari truk itu. Namun akhirnya menabrak bus Tirto Agung yang melaju di lajur kanan ruas jalam Tol Pandaan-Malang, tepat di jalan berbelok di KM 77.100A,” beber Putu.
    Berdasarkan pemeriksaan CCTV, bus tidak bisa menghindari truk, karena tepat di lajur kiri ada bus berwarna putih.
    “Sehingga diduga bus Tirto Agung tidak dapat menghindar, hingga sisi belakang truk membentur sisi kanan depan bus,” ujarnya.
    Saat ini, dari 52 korban kecelakaan itu, tersisa 28 korban yang masih menjalani rawat inap di rumah sakit, 18 korban rawat jalan, dan dua korban dipulangkan atas permintaan pribadi.
    “Sedangkan empat korban sudah dipulangkan ke rumah duka masing-masing,” jelas Putu.
    Penanggung Jawab Bidang Pelayanan Jasa Raharja Malang, Nur Hadi Wijaya, 51 dari 52 korban mendapat klaim jaminan kecelakaan lalu lintas dari Jasa Raharja, dengan besaran untuk 47 korban senilai Rp 20 juta, dan 4 korban tewas Rp 50 juta.
    “Untuk sopir truk, karena mengalami luka karena jatuh saat mengejar truk, maka tidak mendapat klaim jaminan Jasa Raharja,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 5 Fakta Horor Truk Tak Kuat Nanjak Picu Kecelakaan Bus SMP Bogor

    5 Fakta Horor Truk Tak Kuat Nanjak Picu Kecelakaan Bus SMP Bogor

    Jakarta

    Bus yang membawa rombongan SMP asal Bogor, Jawa Barat, kecelakaan di Km 77 Tol Pandaan-Malang arah Surabaya, Jawa Timur. Kecelakaan yang membuat 4 orang tewas ini dipicu oleh truk yang tak kuat menanjak.

    Dirangkum detikcom, Selasa (24/12/2024), kecelakaan maut ini terjadi sekitar pukul 15.40 WIB kemarin. Dari video yang beredar, terlihat bagian depan bus bercat merah itu mengalami ringsek pada bagian depan.

    Ruas jalan arah Malang-Surabaya tertutup oleh muatan truk tronton yang terguling. Jasa Marga Pandaan-Malang pun melakukan pengalihan arus lalu lintas akibat kecelakaan tersebut.

    Berikut fakta-fakta horor kecelakaan bus vs truk di Tol Pandaan-Malang:

    1. Bus Berisi Rombongan SMP Bogor

    Bus yang kecelakaan di Tol Pandaan-Malang arah Surabaya ini ternyata membawa rombongan SMP asal Gunung Sindur, Bogor. Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Bogor Bambang Tawekal turut berdukacita atas kejadian tersebut.

    “Kami sangat berbelasungkawa atas kejadian ini, sedang berupaya koordinasi dengan yayasan,” kata Bambang kepada wartawan, Senin (23/12).

    Bambang mengatakan rombongan tersebut tengah menempuh perjalanan ke Pare, Kediri, Jawa Timur. Menurutnya, rombongan sekolah ini hendak berkunjung ke Kampung Inggris.

    “Setiap akhir tahun SMP IT DQ dan DQM mempunyai program bahasa dengan berkunjung ke Kampung Inggris di Pare untuk penguatan penggunaan Bahasa Inggris karena sekolah tersebut menggunakan 3 bahasa yaitu bahasa Arab, bahasa Inggris, dan bahasa Indonesia,” ucapnya.

    2. Daftar Korban Tewas dan Luka

    Bus Vs Truk di Tol Pandaan-Malang (Foto: Muhammad Aminudin/detik Jatim)

    Empat orang tewas dalam kecelakaan bus vs truk di Tol Pandaan-Malang arah Surabaya-Malang. Salah satu korban ialah sopir bus pariwisata yang membawa rombongan SMP IT Darul Quran, Bogor.

    Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan empat korban meninggal itu terdiri atas empat laki-laki dan seorang perempuan. Menurutnya, korban bukan pelajar SMP tersebut. Berikut data korban tewas:

    – Untung Subagyo (46), pengemudi bus Tirto Agung S-7607-UW asal Magetan
    – Ahmad Bahrur (23), kernet bus asal Jombang
    – Tri Subangkit (23) dan Iyan Maryanah (28), penumpang sekaligus pendamping rombongan pelajar SMP IT Darul Quran, Bogor.

    Jumlah korban kecelakaan bus dengan truk itu sebanyak 52 orang yang terdiri atas 45 orang perempuan dan 7 orang laki-laki. Korban luka dirawat di sejumlah rumah sakit di wilayah Kabupaten Malang dan Kota Malang.

    “Dengan klasifikasi total meninggal laki-laki 3 orang, perempuan 1 orang. Luka laki-laki 4 orang, 44 perempuan. Untuk luka berat 10 orang, luka sedang 18 orang, dan luka ringan 20 orang,” ucap Putu Kholis.

    14 Korban Luka Dirawat di RSUD Lawang:

    – Syifa Syauqiya Safitrah (12), perempuan, pelajar, warga Sungai Liat, Desa Parit Padang, Kecamatan Bangka Belitung.
    – Lia Riski Amalia (31) perempuan, swasta, warga Desa Sungereh, Kecamatan Brebet, Kabupaten Nganjuk, mengalami patah tulang bahu kanan.
    – Firda Aulia (14) perempuan, pelajar, warga Komp. Bumi Mutiara Serang RT 05 RW 12 Kecamatan Sipocokjaya, Kabupaten Serang.
    – Isnaini Nur Medina (12), perempuan, pelajar, warga Jalan Pondok Kopi, Jakarta Timur.
    – Cila Hariza Nauri (13), perempuan, pelajar, warga Canta B No 235 Kota Bekasi.
    – Nadhiva Qurratul Ainin (12), perempuan, pelajar, warga Bukit Hijau Karawali Kota Tangerang.
    – Afita Nur Aini (22), perempuan, swasta, warga Karang Gede, Boyolali, Jawa Tengah, mengalami luka pada kepala.
    – Haura Lubna (13) perempuan, pelajar, warga Klaster Paradise 3, Tangerang, mengalami luka pada tangan kanan.
    – Fiona Mega Utari (14), perempuan, pelajar, warga Kampung Karang Anyar.
    – Hilma Syifanna Ali (12), perempuan, pelajar, warga Kp Jombang.
    – Nefertiti Nur Ataita (12), perempuan, pelajar, warga Jl Adhi Karya.
    – Suma Kainunati Irtiah (12) perempuan, pelajar.
    – Farras Annifa Kamilia (14), perempuan, pelajar, warga Bogor Raya Permai FBX 4/4.
    – Kenny Audy Aditya, (20), laki-laki, guru (rujuk dari RSUD).

    19 Korban Luka di RS Lawang Medika:

    – Raisah Tazkiyatul Mufida, perempuan.
    – Kinaura Arifanisa (13), perempuan, pelajar.
    – Laila Syakira (13), perempuan, pelajar.
    – Ilma Navia Putri, perempuan.
    – Talitha Qoratuain, perempuan.
    – Silmi Aghnia Fauzi (14), pelajar.
    – Siti Hajar Arofatus Syifa, perempuan.
    – Zilfi Maliha Rahma (13), perempuan, pelajar.
    – Keisha Aulia Aguina, perempuan.
    – Nayaka Najlaisyah Arifa, perempuan.
    – Nadhifa, perempuan.
    – Rahma Fildza Maulida, perempuan.
    – Syaira Prince Syah Aulia, perempuan.
    – Tabriz Arifah Asyari, perempuan.
    – Hyumna Nazhifa Nur Syirwa, perempuan.
    – Talitha Zahra Shakhi, perempuan.
    – M. Kenzie Rafadhan.
    – Raihana Zahiyah.
    – Nadzila Aira.

    Untuk korban lain dirawat di RS Prima Husada Sukorejo sebanyak 6 orang perempuan mengalami luka ringan.

    3. Korban Kecelakaan di Malang Sudah Pulang dari RS

    Pihak SMP IT Darul Quran Mulia Gunung Sindur menyebutkan beberapa santri korban luka akibat kecelakaan di Tol Pandaan-Malang diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Para santri kini ditampung sementara di rumah singgah menunggu dijemput orang tuanya.

    “Untuk update sekarang, ada beberapa santri yang sudah boleh pulang dari rumah sakit. Bagi orang tuanya yang belum hadir, anak-anak ditampung dulu di rumah singgah di sana. Jadi biar anak anak tenang dulu sebelum dijemput orang tuanya,” kata Humas SMP IT Darul Quran Mulia Syauqi saat dihubungi detikcom, Selasa (24/12).

    “Kita juga terus koordinasi dengan orang tua, kalau ada orang tua yang tidak bisa jemput kita akan antar pulang,” sambungnya.

    4. Penyebab Kecelakaan

    Polisi olah TKP kecelakaan bus vs truk di Tol Pandaan-Malang (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)

    Berdasarkan informasi yang dihimpun polisi, kecelakaan itu terjadi pukul 15.40 WIB kemarin. Saat itu, di depan bus ada truk wing box bernopol L-9126-UU yang tidak kuat menanjak. Sopir disebut sudah sempat menghentikan laju truk di badan jalan.

    Tiba-tiba saja truk muat pakan ternak itu mundur tak terkendali ke tengah jalan tol. Kejadian itu diduga membuat sopir bus yang melaju di belakangnya tidak mampu melakukan antisipasi.

    Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana menyebutkan kontur jalan di Km 77 Tol Pandaan-Malang dari arah Surabaya ke Malang itu memang sedikit menanjak dan berbelok ke kiri.

    “Memang di Km 77 ini kontur jalannya menanjak cukup panjang dan menikung ke arah kiri. Ketika truk ini tidak kuat menanjak lalu parkir di bahu jalan, pada saat parkir diduga kuat pengemudi tidak membuat pengamanan dalam truk yang terparkir sebagaimana mestinya,” ujar Kholis, dilansir detikJatim, Senin (23/12).

    Pada saat truk itu melaju mundur, di belakangnya melaju bus bernopol S-7607-UW. Tabrakan tak terhindarkan. Akibat tabrakan keras itu, bus yang mengangkut puluhan orang pelajar, sejumlah pendamping, juga sopir dan kenek bus itu mengalami kerusakan parah pada bagian kanan bus.

    “Dilihat dari kondisi truk paling ringsek ada di bagian belakang sebelah kiri. Sedangkan kondisi bus paling parah sebelah kanan. Ini kita untuk mengetahui posisi tumburan sebelum evakuasi,” ujar Kholis.

    5. 4 Korban Tewas Dijemput Keluarga

    Empat orang tewas dalam kecelakaan bus vs truk di KM 77+200 A ruas Tol Pandaan-Malang arah Surabaya-Malang. Keempat jenazah telah dijemput keluarga.

    “Update sampai saat ini, empat jenazah sudah dijemput oleh keluarga dan dibawa pulang, berasal dari Magetan, Jombang, Brebes dan Indramayu,” kata Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan dr Syaifullah, dilansir detikJatatim, Selasa (24/12).

    Halaman 2 dari 3

    (fas/fas)

  • Kok Bisa Truk Melorot saat Parkir sampai Dihantam Bus di Tol Pandaan?

    Kok Bisa Truk Melorot saat Parkir sampai Dihantam Bus di Tol Pandaan?

    Jakarta

    Sebelum dihantam bus yang mengangkut rombongan siswa SMP IT Darul Quran Mulia Putri Bogor, truk lebih dulu parkir di bahu jalan. Tapi kok bisa tiba-tiba melorot?

    Kecelakaan maut di Tol Pandaan-Malang yang melibatkan bus dan truk menjadi sorotan. Pasalnya, kecelakaan tersebut terjadi saat truk tiba-tiba melorot mundur dan dihantam bus yang berisi pelajar SMP. Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana mengungkap kecelakaan itu bermula saat truk tak kuat nanjak.

    Sopir kata Kholis, memarkirkan kendaraannya di bahu jalan. Saat parkir, truk justru melorot mundur dan berjalan tak terkendali. Truk yang melorot sempat dikejar oleh sopir. Nahasnya, saat truk melorot, bersamaan dengan bus yang tengah melintas ke arah depan. Belum sempat mengantisipasi, bus kemudian menghantam bagian belakang truk.

    “Dari keterangannya yang bersangkutan mengejar pada saat truk tidak terkendali sehingga menabrak bus tadi,” urai Kholis dikutip detikJatim.

    Dari kecelakaan itu, tercatat ada empat korban tewas dan lainnya luka-luka. Dari insiden itu, yang cukup menjadi pertanyaan kok bisa truk melorot saat posisinya parkir di bahu jalan. Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana menduga ada dua penyebab yang bikin truk melorot. Pertama truk overload yaitu mengangkut muatan melebihi kapasitasnya. Dengan begitu, bobot truk ikut tertarik ke belakang.

    “Dengan muatan yang sesuai aja jika truk tersebut berhenti di tanjakan maka daya dorong ke belakang tetap ada, sehingga sebelum driver mengambil tindakan keluar cabin untuk mengganjal ban, harusnya posisi parking brake aktif, mesin mati dengan posisi tuas gear ada di 1 atau C. Tunggu sesaat untuk memastikan truk tidak mundur (karena ganjal ban itu sifatnya tambahan pengaman) atau minta tolong helper yang turun untuk mengganjal ban,” ungkap Sony saat dihubungi detikOto, Selasa (24/12/2024).

    Kedua, sopir dirasa meremehkan risiko bahaya. Menurutnya, ini mungkin dilakukan sopir karena beban kerja yang terlalu berat.

    “Ini juga banyak terabaikan oleh driver karena faktor beban kerjaan, letih dan beban pikiran, sehingga driver tersebut sudah tidak mampu lagi berpikir jernih untuk bertindak benar,” lanjut Sony lagi.

    Truk overload memang kerap menimbulkan kecelakaan. Selain merugikan negara hingga triliunan, banyak korban meregang nyawa akibat truk overload. Dalam beberapa kejadian juga akibat muatan yang melebihi kemampuan, membuat truk kesulitan melibas jalan tanjakan dan berakhir melorot.

    “PR besar dari teman-teman polisi, Dishubdar, dan pengelola jalan tol kembali dipertanyakan sih. Gimana memilah-milah kendaraan yang tidak laik jalan, ODOL, atau mencurigakan berlalu lalang. Mereka tidak hanya terlatih memiliki kemampuan potensi bahaya tetapi juga secara insting,” kata Sony.

    “Jika merasa ada yang ganjil (tidak aman dan membahayakan) seharusnya disetop. Jika perlu, demi keamanan semua pihak, truk-truk yang akan melintas diinspeksi di mulut gerbang tol, itu kan hal-hal kecil dari tindakan mitigasi bahaya,” terang Sony.

    Sejauh ini, pihak kepolisian masih menelusuri penyebab kecelakaan dengan melakukan olah TKP secara menyeluruh. Olah TKP bakal menggunakan alat-alat The Scientific Investigation of Road Accidents supaya hasilnya lebih akurat.

    (dry/din)

  • Polres Malang Investigasi Kecelakaan Tragis di Tol Malang-Pandaan

    Polres Malang Investigasi Kecelakaan Tragis di Tol Malang-Pandaan

    Malang (beritajatim.com) – Kepolisian Resor (Polres) Malang terus menyelidiki kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Tol Malang-Pandaan, tepatnya di kilometer 77+200, Lawang, Kabupaten Malang. Insiden yang melibatkan 52 orang ini mengakibatkan empat korban meninggal dunia dan 48 lainnya mengalami luka-luka. Penyelidikan dilakukan dengan menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) bersama Direktorat Lalu Lintas Polda Jatim pada Selasa (24/12/2024).

    Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, mengungkapkan bahwa seluruh korban meninggal dunia telah dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar Kota Malang.

    “Dua korban di antaranya adalah sopir truk dan kernet asal Jawa Timur, yang jenazahnya sudah diambil oleh pihak keluarga,” ujar Kholis dalam konferensi pers.

    Kepolisian bersama tim Dirlantas Polda Jatim, Polres Malang, dan Jasa Raharja telah mencocokkan data korban sejak semalam. Beberapa korban luka yang membutuhkan perawatan intensif saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar, termasuk yang memerlukan tindakan medis seperti pemasangan pen dan operasi.

    “Kami memastikan seluruh korban mendapatkan penanganan terbaik,” tambah Kholis.

    Untuk membantu keluarga korban dari luar kota, Polres Malang mendirikan Crisis Center di pos pelayanan Exit Tol Singosari. Keluarga korban dapat menghubungi pos ini untuk mendapatkan informasi terkini mengenai kondisi kerabat mereka.

    Polisi telah mengumpulkan bukti di lokasi kejadian dengan bantuan alat Tracking Accident Analysis. Selain itu, tim Unit Gakkum Polres Malang mulai mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi dan pihak terkait.

    Pemeriksaan juga dilakukan terhadap kedua kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan dengan melibatkan Dinas Perhubungan dan teknisi kendaraan Mitsubishi.

    Kapolres Malang menjelaskan, sopir truk yang selamat mengalami luka di lengan kiri dan lebam di pelipis. Namun, penyelidikan lebih lanjut terhadap sopir dan faktor penyebab kecelakaan masih berlangsung.

    “Setelah seluruh bukti terkumpul, kami akan menggelar perkara untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab dan pasal yang akan dikenakan,” jelas Kholis.

    Kapolres menegaskan komitmen pihak kepolisian untuk memberikan keadilan bagi seluruh korban. Langkah-langkah sigap yang dilakukan mencerminkan keseriusan aparat dalam menangani kecelakaan ini.

    Pihak keluarga korban diimbau untuk tetap tenang dan memanfaatkan Crisis Center yang telah disediakan untuk mendapatkan informasi akurat. Penyelidikan diperkirakan memakan waktu beberapa hari ke depan hingga semua bukti dan keterangan lengkap terkumpul. [yog/beq]

  • Fakta-fakta Kecelakaan Maut Bus Rombongan Pelajar di Tol Pandaan Malang

    Fakta-fakta Kecelakaan Maut Bus Rombongan Pelajar di Tol Pandaan Malang

    Jakarta: Kecelakaan maut melibatkan bus rombongan pelajar dan truk terjadi di Tol Pandaan-Malang pada Senin 23, Desember 2024 pukul 15.40 WIB. Dalam peristiwa ini, empat orang dilaporkan tewas.

    Selain mengakibatkan korban meninggal, dilaporkan 45 orang terluka. Berikut fakta-fakta kecelakaan maut melibatkan bus rombongan pelajar di Tol Pandaan-Malang:
    1. Bus Angkut Rombongan SMP IT Darul Quran Mulya 

    Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan,bus Tirto Agung yang terlibat kecelakaan maut tersebut membawa rombongan pelajar SMP IT Darul Quran, Bogor. Diketahui penumpang bus sebanyak 48 orang yang berada di dalam bus Tirto Agung saat kecelakaan terjadi. 

    Terdiri dari 40 orang pelajar atau siswa, enam orang pendamping, satu orang sopir atau pengemudi, serta satu orang kenek bus.
    2. Kronologi Kecelakaan

    Peristiwa yang melibatkan bus pariwisata Tirto Agung nopol S-7607-UW dan truk bermuatan pakan ternak nopol S-9126-UU terjadi di ruas jalan tol dari arah Surabaya menuju Malang. Kholis mengungkapkan lokasi  itu berada di dataran tinggi, kontur jalannya menanjak dan menikung ke arah kiri.

    “Ini ada satu kendaraan truk yang muatannya adalah pakan ternak tidak kuat nanjak dan berhenti di bahu jalan. Lalu truk itu dihentikan oleh sopir dan diganjal dan bagian belakangnya,” jelasnya.

    Putu Kholis menerangka, diduga ganjalan yang dipasang pengemudi truk tidak sempurna. Sehingga membuat truk tidak kuat menanjak dan berjalan mundur tidak terkendali.

    “Saat mundur tidak terkendali ini, sopir truk berusaha untuk mengevakuasi atau meng-handle truknya, namun sudah terlambat karena ada bus dari belakang, bus Tirto Agung, yang juga melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi, sehingga benturan ataupun tabrakan tidak terelakan,” jelasnya.
     

     

    3.  Korban Tewas dalam Kecelakaan Maut

    Dalam peristiwa itu, sebanyak empat orang tewas. Korban tewas merupakan sopir, kernet, dan pendamping siswa.

    Beberapa siswa juga mengalami luka-luka. Para korban saat ini tengah dirawat di empat rumah sakit yang ada di Kabupaten Malang dan Kota Malang. Antara lain RSUD Lawang, RS Lawang Medika, RS Prima Husada, dan RSUD dr Saiful Anwar (RSSA).
    4. Identitas Korban Tewas
    Dirlantas Polda Jatim, Kombes Komarudin mengungkapkan identitas empat korban tewas yang merupakan penumpang bus Tirto Agung. Berikut daftarnya:

    Untung Subagyo (sopir)
    Ahmad Bahrur (kenek bus)
    Tri Subangkit Mulyana (pendamping siswa)
    Iyan Maryana (pendamping siswa)

    Jakarta: Kecelakaan maut melibatkan bus rombongan pelajar dan truk terjadi di Tol Pandaan-Malang pada Senin 23, Desember 2024 pukul 15.40 WIB. Dalam peristiwa ini, empat orang dilaporkan tewas.
     
    Selain mengakibatkan korban meninggal, dilaporkan 45 orang terluka. Berikut fakta-fakta kecelakaan maut melibatkan bus rombongan pelajar di Tol Pandaan-Malang:
    1. Bus Angkut Rombongan SMP IT Darul Quran Mulya 

    Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan,bus Tirto Agung yang terlibat kecelakaan maut tersebut membawa rombongan pelajar SMP IT Darul Quran, Bogor. Diketahui penumpang bus sebanyak 48 orang yang berada di dalam bus Tirto Agung saat kecelakaan terjadi. 
     
    Terdiri dari 40 orang pelajar atau siswa, enam orang pendamping, satu orang sopir atau pengemudi, serta satu orang kenek bus.
    2. Kronologi Kecelakaan

    Peristiwa yang melibatkan bus pariwisata Tirto Agung nopol S-7607-UW dan truk bermuatan pakan ternak nopol S-9126-UU terjadi di ruas jalan tol dari arah Surabaya menuju Malang. Kholis mengungkapkan lokasi  itu berada di dataran tinggi, kontur jalannya menanjak dan menikung ke arah kiri.
    “Ini ada satu kendaraan truk yang muatannya adalah pakan ternak tidak kuat nanjak dan berhenti di bahu jalan. Lalu truk itu dihentikan oleh sopir dan diganjal dan bagian belakangnya,” jelasnya.
     
    Putu Kholis menerangka, diduga ganjalan yang dipasang pengemudi truk tidak sempurna. Sehingga membuat truk tidak kuat menanjak dan berjalan mundur tidak terkendali.
     
    “Saat mundur tidak terkendali ini, sopir truk berusaha untuk mengevakuasi atau meng-handle truknya, namun sudah terlambat karena ada bus dari belakang, bus Tirto Agung, yang juga melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi, sehingga benturan ataupun tabrakan tidak terelakan,” jelasnya.
     

     

    3.  Korban Tewas dalam Kecelakaan Maut

    Dalam peristiwa itu, sebanyak empat orang tewas. Korban tewas merupakan sopir, kernet, dan pendamping siswa.
     
    Beberapa siswa juga mengalami luka-luka. Para korban saat ini tengah dirawat di empat rumah sakit yang ada di Kabupaten Malang dan Kota Malang. Antara lain RSUD Lawang, RS Lawang Medika, RS Prima Husada, dan RSUD dr Saiful Anwar (RSSA).
    4. Identitas Korban Tewas
    Dirlantas Polda Jatim, Kombes Komarudin mengungkapkan identitas empat korban tewas yang merupakan penumpang bus Tirto Agung. Berikut daftarnya:

    Untung Subagyo (sopir)
    Ahmad Bahrur (kenek bus)
    Tri Subangkit Mulyana (pendamping siswa)
    Iyan Maryana (pendamping siswa)

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)