Tag: Prihasto Setyanto

  • Novi Helmy Dicopot dari Dirut Bulog dan Lanjut Berkarier di TNI

    Novi Helmy Dicopot dari Dirut Bulog dan Lanjut Berkarier di TNI

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mencopot Novi Helmy Prasetya dari jabatan direktur utama Perum Bulog dan menunjuk Prihasto Setyanto sebagai pelaksana tugas dirut. Novi kembali ke institusi TNI.

    “Keputusan ini tertuang dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-179/MBU/06/2025 tanggal 30 Juni 2025, yang sekaligus mengakhiri masa penugasan dan pengabdian Bapak Novi Helmy Prasetya sebagai direktur utama Perum Bulog dan kembali melanjutkan karier dan Pengabdian di TNI,” begitu bunyi keterangan resmi Perum Bulog, Kamis (3/7/2025).

    Kementerian BUMN mengangkat Prihasto Setyanto sebagai pelaksana tugas direktur utama sekaligus direktur pengadaan Perum Bulog.

    Penunjukan Novi Helmy Prasetya sebagai direktur utama Bulog sempat menuai kritik dari berbagai kalangan karena dia masih tercatat sebagai TNI aktif. Setelah banyak dikritik, TNI menyatakan sedang memproses pengunduran diri Novi Helmy.

    Berikut susunan terbaru jajaran direksi Perum Bulog:

    Pelaksana Tugas Direktur Utama sekaligus Direktur Pengadaan: Prihasto Setyanto.
    Wakil Direktur Utama Mayjen TNI (Purn) Marga Taufiq.
    Direktur Bisnis Febby Novita.
    Direktur Keuangan Hendra Susanto.
    Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Mokhamad Suyamto.
    Direktur SDM dan Umum Sudarsono Hardjosoekarto.

  • Prihasto jabat Plt Dirut Bulog gantikan Novi Helmy

    Prihasto jabat Plt Dirut Bulog gantikan Novi Helmy

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Pengadaan Perum Bulog Prihasto Setyanto resmi ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Bulog menggantikan Novi Helmy Prasetya yang sebelumnya menjabat posisi tersebut.

    Berdasarkan keterangan resmi Perum Bulog diterima ANTARA di Jakarta, Kamis menyebutkan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah resmi melakukan pergantian Direktur Utama Perum Bulog.

    Keputusan itu tertuang dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-179/MBU/06/2025 tanggal 30 Juni 2025, yang sekaligus mengakhiri masa penugasan dan pengabdian Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Utama Perum Bulog dan kembali melanjutkan karir dan pengabdian di institusi TNI.

    “Perum Bulog menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas dedikasi dan pengabdian Bapak Novi Helmy Prasetya selama menjabat,” demikian pernyataan resmi Perum Bulog.

    Di bawah kepemimpinannya, Perum Bulog mencatat berbagai capaian penting yang memberikan kontribusi signifikan dalam memperkuat peran Bulog sebagai fondasi ketahanan pangan nasional.

    Seluruh jajaran Perum Bulog mengucapkan terima kasih atas kontribusi positif Novi Helmy dalam mendorong transformasi dan kemajuan perusahaan, serta mendoakan yang terbaik untuk pengabdian selanjutnya.

    Seiring dengan adanya pergantian Direktur Utama, berikut adalah susunan terbaru jajaran Direksi Perum Bulog:

    • Pelaksana Tugas Direktur Utama sekaligus Direktur Pengadaan: Prihasto Setyanto

    • Wakil Direktur Utama: Mayjen TNI (Purn) Marga Taufiq

    • Direktur Bisnis: Febby Novita

    • Direktur Keuangan: Hendra Susanto

    • Direktur Operasional dan Pelayanan Publik: Mokhamad Suyamto

    • Direktur SDM dan Umum: Sudarsono Hardjosoekarto

    Perum BULOG akan terus melanjutkan komitmen dalam memastikan ketersediaan dan stabilisasi pangan nasional, sejalan dengan kebijakan pemerintah serta harapan masyarakat.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Adi Lazuardi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Stok Beras RI Melimpah, Jadi Ekspor?

    Stok Beras RI Melimpah, Jadi Ekspor?

    Jakarta

    Stok cadangan beras pemerintah saat ini menjadi tertinggi sepanjang sejarah sebesar 3,5 juta ton hingga 4 Mei 2025. Sementara, Presiden Prabowo Subianto sebelumnya memberikan restu untuk ekspor beras. Lantas, apakah ekspor beras jadi dilakukan?

    Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan pemerintah dapat melakukan dua hal untuk mengeluarkan stok beras yang ada sekarang. Pertama, melalui bantuan sosial dan kedua melalui ekspor beras.

    “Kan kalau untuk mengeluarkan stok yang ada, itu bisa untuk dalam bentuk bansos dan juga ekspor (beras),” kata Amran saat konferensi pers di kantornya, Jakarta Selatan, Senin (5/5/2025).

    Meski begitu, Amran menerangkan masih menunggu perintah Presiden Prabowo Subianto untuk memutuskannya. Amran memastikan akan mematuhi apapun yang diperintahkan Prabowo, baik itu ekspor beras maupun bansos.

    Menurut Amran, pembahasan mengenai hal itu akan ditindaklanjuti di pertemuan berikutnya. Namun demikian, Amran tidak membeberkan kapan pertemuan tersebut berlangsung.

    “Sekarang kita ikut perintah Bapak Presiden nanti. Kalau Bapak Presiden mengatakan ekspor, kita ekspor. Kalau itu domain kementerian lain. Kalau itu untuk menjadikan bansos, terserah. Kita ikut. Pokoknya apa perintah Bapak Presiden, kita ikut,” terang Amran.

    Seperti diketahui, Prabowo memberikan izin pengiriman beras atau ekspor ke negara lain dengan alasan memenuhi asas kemanusiaan. Bahkan dia bilang, saat beras diekspor, jangan terlalu banyak mencari untung, yang penting bisa balik modal sudah cukup.

    “Saya izinkan dan saya perintahkan, kirim beras ke mereka, dan kalau perlu, sekarang. Ini atas dasar kemanusiaan. Kita jangan terlalu cari untung besar, yang penting ongkos produksi, plus angkutan, plus administrasi kembali,” kata Prabowo saat peluncuran Gerakan Indonesia Menanam di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (23/4).

    Menanggapi hal itu, Direktur Pengadaan Perum Bulog, Prihasto Setyanto mengatakan cadangan beras yang dimiliki Bulog saat ini melimpah. Untuk itu, Bulog menyatakan siap apabila diberikan penugasan untuk ekspor beras.

    “Kalau diperintahkan out ya, out kan gitu. Siap lah kan cadangannya banyak kok,” kata Prihasto saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (29/4).

    Simak video “Prabowo Sebut Produksi Jagung-Beras Melimpah, Tapi Gudang Terbatas” di sini:

    (acd/acd)

  • Prabowo Buka Peluang Ekspor Beras, Bulog Pastikan Stok Melimpah

    Prabowo Buka Peluang Ekspor Beras, Bulog Pastikan Stok Melimpah

    Bisnis.com, JAKARTA — Perum Bulog memastikan stok cadangan beras pemerintah (CBP) melimpah di tengah adanya peluang Presiden Prabowo Subianto yang ingin membuka keran ekspor beras.

    Direktur Pengadaan Perum Bulog Prihasto Setyanto menuturkan pihaknya akan mengekspor beras jika Presiden Prabowo Subianto memberikan penugasan kepada Bulog. Terlebih, dia mengeklaim cadangan beras saat ini juga melimpah.

    Berdasarkan data Perum Bulog, stok beras yang dimiliki telah mencapai 3.306.486 ton sampai dengan 28 April 2025. 

    “Kalau diperintahkan [ekspor beras], kita siaplah, wong cadangannya banyak kok,” kata Prihasto saat ditemui di Kompleks Senayan, DPR, Jakarta, Selasa (29/4/2025).  

    Namun, dia menjelaskan keran ekspor beras dalam negeri yang dikirim Bulog tergantung dari titah Kepala Negara RI. Meski demikian, Bulog sampai saat ini masih menyimpan beras sebagai cadangan pangan pemerintah.

    “Tergantung penugasan [dari Presiden Prabowo] semuanya. Kalau ditugaskan untuk gelontor, [kami] gelontor. Kalau ditugaskan untuk ekspor, [kami] ekspor. Kalau ditugaskan untuk simpan, [kami] simpan. Bulog bukan regulator, Bulog hanya operator,” terangnya.

    Sebelumnya dalam catatan Bisnis, Presiden Prabowo Subianto menuturkan sudah ada beberapa negara yang datang untuk membeli beras dari Indonesia. Laporan itu diterima Prabowo dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan.

    “Saya dapat laporan dari Menteri Pertanian, Menko Pangan, berapa negara minta agar kita kirim beras ke mereka, saya izinkan dan saya perintahkan kirim beras ke mereka,” kata Prabowo dalam sambutannya pada agenda Peluncuran Program Gerakan Indonesia Menanam (Gerina), dikutip dari laman YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (24/4/2025). 

    Orang nomor satu di RI itu menegaskan Indonesia harus membuktikan bahwa Indonesia saat ini merupakan bangsa yang dapat membantu bangsa lain, bukan bangsa yang suka meminta-minta.

    Lebih lanjut, Prabowo meminta agar Indonesia tidak mencari untung besar dari ekspor beras. Menurutnya, yang paling penting, ongkos produksi, angkutan, dan administrasi bisa balik modal.

    “Kalau perlu atas dasar kemanusiaan, kita jangan terlalu cari untung besar yang penting ongkos produksi, plus ongkos angkutan, plus administrasi kembali,” katanya.

  • Respons Bulog soal AS Soroti Impor Pangan RI

    Respons Bulog soal AS Soroti Impor Pangan RI

    Jakarta

    Pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat atau United States Trade Representative (USTR) menyoroti peran Perum Bulog dalam impor pangan. Melalui laporan tahunan 2025 National Trade Estimate Report on Foreign Trade Barriers, USTR menilai Bulog dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) terlalu mendominasi dalam impor pangan, seperti beras, jagung pakan, dan kedelai.

    Salah satu aturan yang disoroti adalah pembatasan Perum Bulog untuk mengimpor beras selama panen raya. Sementara perusahaan swasta hanya diizinkan impor beras pecah 100% dan beras khusus, beras basmati, untuk ritel dan layanan makanan.

    Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah menugaskan Perum Bulog untuk importasi untuk menjaga cadangan pangan pemerintah. Penugasan ini dinilai mempunyai hak eksklusif yang dimiliki Bulog.

    Kondisi inilah yang menjadi sorotan USTR karena dinilai dapat memicu hambatan perdagangan hingga berpotensi mempersulit akses pelaku usaha asing, termasuk dari AS ke pasar pangan Indonesia.

    Saat ditanya terkait hal tersebut, Direktur Pengadaan Perum Bulog, Prihasto Setyanto mengatakan selama ini Perum Bulog bekerja berdasarkan penugasan yang diberikan oleh pemerintah. Dia mengembalikan tuduhan tersebut kepada USTR.

    “Tanyain sama yang menuduh. Sekali lagi, Bulog kan bekerja atas dasar penugasan,” kata Prihasto di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (29/4/2025).

    Dia berulang kali menekankan Bulog hanya menjalankan kebijakan pemerintah. “Saya nggak bilang nggak masuk akal. Yang saya bilang adalah Bulog bekerja atas dasar penugasan. Kalau Bulog ditugaskan begini, kita bergerak sesuai penugasan kan,” imbuh dia.

    Saat ditanya lebih lanjut apakah ada selain Bulog yang ikut mengimpor beras, Prihasto enggan memberikan jawaban tegas.

    “Saya nggak mengamati sampai ke sana. Artinya, sementara ini kita melaksanakan tugas gitu,” terang Prihasto.

    (rea/ara)

  • Prabowo Mau RI Ekspor Beras, Bulog: Cadangannya Banyak Kok

    Prabowo Mau RI Ekspor Beras, Bulog: Cadangannya Banyak Kok

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto mengizinkan ekspor beras ke negara lain dengan alasan memenuhi asas kemanusiaan. Terkait hal itu, Perum Bulog menyatakan siap apabila ditugaskan untuk ekspor.

    Direktur Pengadaan Perum Bulog, Prihasto Setyanto mengatakan cadangan beras yang dimiliki Bulog saat ini melimpah. Untuk itu, Bulog siap apabila ditugaskan untuk ekspor beras. Terbaru, stok beras di gudang Bulog mencapai 3,3 juta ton dan menjadi rekor.

    “Kalau diperintahkan out ya, out kan gitu. Siap lah kan cadangannya banyak kok,” kata Prihasto di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (29/4/2025).

    Prihasto mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih ditugaskan untuk menyerap serta menyimpan beras sebagai cadangan pangan. Saat ditanya lebih lanjut mengenai stok cadangan ideal apabila melakukan ekspor, Prihasto enggan memberikan jawaban pasti.

    Dia mengatakan, cadangan hingga ekspor beras tergantung penugasan yang diberikan pemerintah. Sebab, Bulog hanya berperan sebagai operator.

    “Masalah cadangan, masalah stok, masalah apa semuanya tergantung penugasan. Bukan tergantung Bulog. Tergantung penugasan semuanya. Kalau ditugaskan untuk gelontor, gelontor. Kalau ditugaskan untuk ekspor, ekspor. Kalau ditugaskan untuk simpan, simpan. Bulog bukan regulator, Bulog hanya operator,” imbuh dia.

    Sebelumnya, Prabowo mengizinkan ekspor beras ke negara lain dengan alasan memenuhi asas kemanusiaan. Bahkan dia bilang, saat beras diekspor, jangan terlalu banyak mencari untung, yang penting bisa balik modal sudah cukup.

    “Saya izinkan dan saya perintahkan, kirim beras ke mereka, dan kalau perlu, sekarang. Ini atas dasar kemanusiaan. Kita jangan terlalu cari untung besar, yang penting ongkos produksi, plus angkutan, plus administrasi kembali,” kata Prabowo saat peluncuran Gerakan Indonesia Menanam di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (23/4/2025).

    (rea/ara)

  • Tak Kenal Hari Lebaran, Mentan Amran Sidak Empat Gudang Bulog di Bone

    Tak Kenal Hari Lebaran, Mentan Amran Sidak Empat Gudang Bulog di Bone

    Pada tahun 2024, Kementerian Pertanian menjalankan program pompanisasi sebagai solusi tercepat untuk mengatasi dampak kekeringan terhadap sektor pertanian. Melalui kebijakan refocusing anggaran untuk pompanisasi, produksi padi meningkat sebesar 1,49 juta ton, dengan nilai ekonomi mencapai Rp 17,89 triliun selama Agustus–Desember 2024.

    Dalam program ini, 62.378 unit pompa alsintan dan 9.904 unit irigasi perpompaan telah dialokasikan ke berbagai sentra produksi padi. Langkah ini memastikan produksi tetap berjalan meskipun menghadapi cuaca ekstrem.

    Keberhasilan serapan BULOG juga merupakan hasil kolaborasi erat antara Kementerian Pertanian, BULOG, dan Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC), yang bekerja dalam satu komando untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Sinergi ini memastikan hasil panen petani terserap optimal, harga gabah stabil, dan kesejahteraan petani meningkat.

    Sementara itu, Direktur Pengadaan BULOG Prihasto Setyanto menegaskan bahwa Mentan Amran memberi dorongan besar bagi BULOG dalam menyerap gabah petani.  Bahkan Mentan seringkali menanyakan langsung terkait informasi harga gabah di lapanhan agar tetap menguntungkan para petani.

    “Saat ini, seluruh pimpinan wilayah dan cabang BULOG fokus bekerja untuk memastikan petani tidak dirugikan menjelang panen raya. Kami berdiri di depan, bersama petani,” tegas Prihasto.

    Di bawah komando Mentan Amran, Kementerian Pertanian menerapkan kebijakan hulu ke hilir yang mencakup penyediaan pupuk tepat waktu, pembangunan irigasi modern, peningkatan produksi benih unggul, optimalisasi alat dan mesin pertanian (Alsintan), serta Program Oplah, yang meningkatkan produktivitas lahan petani. 

  • Bulog Cetak Rekor Tertinggi 10 Tahun Terakhir, Penyerapan Gabah Petani Capai 725 Ribu Ton Setara Beras

    Bulog Cetak Rekor Tertinggi 10 Tahun Terakhir, Penyerapan Gabah Petani Capai 725 Ribu Ton Setara Beras

    Jakarta, Beritasatu.com – Dalam upaya menjaga ketahanan pangan nasional dan mendukung kesejahteraan petani, Perum Bulog terus mempercepat proses penyerapan gabah dan beras dari hasil panen petani di seluruh Indonesia. 

    Bahkan hingga Maret 2025, Direktur Pengadaan Bulog Prihasto Setyanto mengungkapkan, pihaknya telah mencatat penyerapan gabah petani yang luar biasa, dengan total mencapai lebih dari 725.000 ton setara beras. Serapan tersebut merupakan sebuah capaian tertinggi dalam 10 tahun terakhir. 

    “Penyerapan gabah yang mencapai lebih dari 725.000 ton setara beras ini merupakan capaian tertinggi Bulog dalam periode Januari-Maret dalam 10 tahun terakhir. Angka ini sejalan dengan target yang telah ditetapkan oleh pemerintah, dan merupakan upaya nyata Bulog untuk memastikan cadangan pangan nasional tetap stabil,” ungkap Prihasto dalam keterangannya, Minggu (30/3/2024). 

    Sebagai bagian dari langkah konkret dalam mempercepat penyerapan gabah, Prihasto mengungkapkan, Bulog telah meningkatkan kerja sama dengan petani, gabungan kelompok tani (Gapoktan), serta perusahaan penggilingan beras di seluruh Indonesia. Penyerapan gabah dilakukan dengan harga yang sesuai dengan ketentuan pemerintah, yakni Rp 6.500,-/kg untuk gabah kering panen (GKP). 

    “Kami berkomitmen untuk terus mendukung para petani dengan cara menyerap hasil panen mereka, sehingga program penyerapan gabah ini menjadi wujud nyata komitmen kami dalam mendukung kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional,” tegas Prihasto. 

    Disisi lain, Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog, Sudaryono memberikan apresiasi atas kinerja Bulog dalam mendukung para petani melalui penyerapan gabah dan beras. Sudaryono menambahkan bahwa upaya ini sangat penting untuk menjaga kesejahteraan petani, terutama menjelang hari raya, saat kebutuhan pangan biasanya meningkat.

    “Bulog telah membeli gabah kering panen (GKP) dari petani dengan harga Rp 6.500,-/kg. Harga ini mencerminkan bentuk kehadiran pemerintah untuk mensejahterakan petani Indonesia. Ini adalah bukti perhatian nyata Presiden Prabowo melalui Bulog. Ini kebijakan nyata. Dengan harga Rp 6.500, para petani akhirnya bisa merasakan manfaat dari hasil kerja keras mereka dan mendorong perekonomian di desa,” kata Sudaryono, yang juga menjabat sebagai Wakil Menteri Pertanian. 

    Lebih lanjut, Sudaryono mengungkapkan, kebijakan pembelian dan penyerapan gabah sebesar Rp 6.500 per kilogram oleh pemerintah melalu Perum Bulog bertujuan untuk meningkatkan nilai tukar petani (NTP) atau mendukung harga yang menguntungkan bagi petani serta meningkatkan kesejahteraan mereka. Selain itu, kebijakan tersebut juga memastikan ketersediaan pangan dalam negeri, khususnya beras, yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

    “Selain terus gencar melakukan sosialisasi pembelian gabah di tingkat petani dengan harga yang sesuai ketentuan pemerintah, kami juga aktif mengedukasi petani dan pemangku kepentingan terkait mengenai pentingnya melakukan panen pada waktu yang tepat. Hal ini sangat penting karena panen yang tepat akan menghasilkan gabah dengan kualitas yang lebih baik, yang tentunya akan berdampak positif bagi kesejahteraan petani,” terang Sudaryono. 

    Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Arwakhudin Widiarso menjelaskan, dengan harga pembelian gabah Rp 6.500,-/kg, Bulog memastikan bahwa para petani tidak merugi dan dapat menikmati hasil panen mereka dengan harga yang baik. 

    Selain itu, lanjut Widiarso, Bulog juga berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, seperti pemerintah daerah, TNI, dan POLRI, untuk memastikan penyerapan gabah dapat berlangsung dengan lancar di seluruh wilayah Indonesia.

    “Dengan langkah dan capaian ini, Bulog berharap dapat terus berkontribusi dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional yang lebih kuat dan meningkatkan kesejahteraan petani serta mendukung pemerintah dalam mencapai target swasembada pangan di masa depan. sesuai dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto,” pungkas Widiarso.

  • Memang Dingin Tangan Mentan Amran

    Memang Dingin Tangan Mentan Amran

    Jakarta, Beritasatu.com – Perum Bulog mencatat lonjakan serapan beras yang luar biasa dalam tiga bulan pertama tahun 2025. Tercatat hingga bulan Maret ini, Bulog telah menyerap 725.513 ton beras dari petani. Lonjakan ini menjadi serapan tertinggi dalam lima tahun terakhir untuk periode yang sama.

    Peningkatan ini mencapai 2.000 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, di mana serapan Bulog hanya sekitar 35.000 ton dalam tiga bulan pertama. Biasanya, Bulog membutuhkan satu tahun penuh untuk menyerap satu juta ton beras. Namun, kini dalam waktu hanya tiga bulan, serapan Bulog sudah mendekati pencapaian tahunan di masa lalu.

    Pengamat politik Hendri Satrio (Hensa) menilai pencapaian ini memang pencapaian Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam membawa perubahan di sektor pertanian. Dia memahami langsung suara petani dan mengambil tindakan nyata di lapangan.

    “Dalam waktu singkat, kita bisa melihat dampak tangan dingin Amran Sulaiman. Serapan Bulog melonjak, produksi beras meningkat, mafia pangan ditindak, dan efisiensi anggaran membuahkan hasil maksimal. Jargon “tidak ada hari libur di Kementan untuk swasembada” bukan sekadar slogan, tapi benar-benar diterapkan,” ujar Hensa.

    Hensa menyebut bahwa lonjakan capaian serapan gabah tahun ini merupakan kado istimewa lebaran bagi seluruh komponen bangsa karena perlahan tapi pasti Indonesia betul-betul akan mewujudkan swasembada. Namun, Hensa mengingatkan agar pemerintah tidak terlalu terlena mengingat tantangan swasembada masih cukup panjang, terutama pada persoalan cuaca yang kini memasuki musim hujan lebat.

    “Saya oke ya dengan data ini, prestasi sekaligus kado istimewa bagi bangsa Indonesia. Kenapa? Pangan itu sektor dasar yang menentukan nasib bangsa kita ke depan. Tapi saya juga mengingatkan jangan terlalu terlena karena tantangan ke depan masih cukup panjang, walaupun saya apresiasi kinerja Bulog dan Menteri Pertanian (Andi Amran Sulaiman) yang terus bekerja meningkatkan produksi dalam negeri,” ujar Hensa.

    Sebagai informasi, serapan gabah pada 28 Maret 2025 tercatat mencapai 725.513 ton setara beras atau meningkat 2.243,09 persen bila dibandingkan tahun 2015 yang hanya 30.964 ton. Serapan gabah tahun ini juga jauh meningkat sebesar 1.970,53 persen bila dibandingkan serapan tahun lalu yang hanya 35.040 ton. Sedangkan rata-rata serapan 2015 sampai 2024 mencapai 152.082 ton.

    Capaian ini sejalan dengan Badan Pusat Statistik (BPS) yang melaporkan lonjakan produksi beras nasional pada periode Januari-Maret 2025 sebesar 52,32% dibandingkan periode yang sama tahun 2024, mencapai 8,67 juta ton, dengan potensi luas panen padi mencapai 2,83 juta hektar. Bahkan produksi beras di periode Januari-April 2025 diperkirakan akan mencapai angka tertinggi dalam tujuh tahun terakhir. Produksi padi pada periode tersebut diprediksi mencapai 13,95 juta ton, meningkat 25,99% atau naik 2,88 juta ton dibandingkan tahun sebelumnya.

    Tentu saja peningkatan serap gabah petani tidak bisa dilepaskan juga dari kebijakan HPP gabah yang saat ini mencapai Rp 6.500 perkilogram. Penetapan HPP ini juga disertai denagn penghapusan rafaksi sehingga gabah wajib dibeli dalam kondisi apapun.

    “Komunikasi pemerintah untuk isu penyerapan gabah juga baik, ini tumben baik, tidak seperti kasus lainnya, maka dengan komunikasi yang baik, koordinasi juga baik sehingga, saat pemerintah memberikan tambahan anggaran sebesar Rp 16,6 triliun untuk Perum Bulog bisa terlaksana,” katanya.

    Selain itu, Hensa mengatakan bahwa terdapat peran besar yang dilakukan jajaran Kementerian Pertanian dalam meningkatkan produksi sehingga tahun ini pemeintah memutuskan untuk tidak melakukan kebijakan impor.

    “Menteri Amran menyadari perlunya kolaborasi antar kementerian maupun lembaga,  termasuk di level bawah seperti PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan),” katanya.

    Sebagai informasi, Kementan di bawah komando Mentan Amran mampu bekerja taktis dalam menerjemahkan arahan Presiden Prabowo untuk meningkatkan produksi pangan dan kesejahteraan petani, dengan memaksimalkan anggaran secara efisien.

    Salah satu faktor utama yang menopang lonjakan produksi beras adalah program pompanisasi, yaitu proses mengalirkan air menggunakan pompa untuk irigasi guna mengatasi masalah pertanian di musim kemarau. Pada tahun 2024, Kementerian Pertanian menjalankan program pompanisasi sebagai solusi tercepat untuk mengatasi dampak kekeringan terhadap sektor pertanian. Melalui kebijakan refocusing anggaran untuk pompanisasi, produksi padi meningkat sebesar 1,49 juta ton, dengan nilai ekonomi mencapai Rp 17,89 triliun selama Agustus–Desember 2024. Dalam program ini, 62.378 unit pompa alsintan dan 9.904 unit irigasi perpompaan telah dialokasikan ke berbagai sentra produksi padi. Langkah ini memastikan produksi tetap berjalan meskipun menghadapi cuaca ekstrem.

    Keberhasilan serapan Bulog juga merupakan hasil kolaborasi erat antara Kementerian Pertanian, Bulog, dan Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC), yang bekerja dalam satu komando untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Sinergi ini memastikan hasil panen petani terserap optimal, harga gabah stabil, dan kesejahteraan petani meningkat.

    Selain strategi produksi dan distribusi, Mentan Amran juga dikenal tegas dalam memberantas mafia pangan. Beberapa langkahnya meliputi penindakan kasus pupuk palsu yang merugikan petani, pengendalian distribusi Minyakita agar harga tetap stabil dan tidak dimainkan spekulan, serta pengawasan harga gabah langsung di lapangan, dengan harga yang dijaga di level Rp 6.500/kg. Mentan juga selalu terbuka dengan petani. Ia memberikan akses langsung bagi mereka untuk menyampaikan keluhan melalui nomor pribadinya.

    Sementara itu, Direktur Pengadaan Bulog Prihasto Setyanto menegaskan bahwa Mentan Amran memberi dorongan besar bagi Bulog dalam menyerap gabah petani. Bahkan Mentan seringkali menanyakan langsung terkait informasi harga gabah di lapanhan agar tetap menguntungkan para petani.

    “Saat ini, seluruh pimpinan wilayah dan cabang Bulog fokus bekerja untuk memastikan petani tidak dirugikan menjelang panen raya. Kami berdiri di depan, bersama petani,” tegas Prihasto.

    Di bawah komando Mentan Amran, Kementerian Pertanian menerapkan kebijakan hulu ke hilir yang mencakup penyediaan pupuk tepat waktu, pembangunan irigasi modern, peningkatan produksi benih unggul, optimalisasi alat dan mesin pertanian (Alsintan), serta Program Oplah, yang meningkatkan produktivitas lahan petani. Dengan berbagai langkah strategis ini, Kementerian Pertanian semakin optimistis bahwa Indonesia bisa mencapai ketahanan pangan yang kuat. Produksi dalam negeri dipastikan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan.

  • Serapan Bulog Naik 2.000 Persen, Pengamat: Dampak Tangan Dingin Mentan Amran – Page 3

    Serapan Bulog Naik 2.000 Persen, Pengamat: Dampak Tangan Dingin Mentan Amran – Page 3

    Dalam program ini, 62.378 unit pompa alsintan dan 9.904 unit irigasi perpompaan telah dialokasikan ke berbagai sentra produksi padi. Langkah ini memastikan produksi tetap berjalan meskipun menghadapi cuaca ekstrem.

    Keberhasilan serapan BULOG juga merupakan hasil kolaborasi erat antara Kementerian Pertanian, BULOG, dan Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC), yang bekerja dalam satu komando untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Sinergi ini memastikan hasil panen petani terserap optimal, harga gabah stabil, dan kesejahteraan petani meningkat.

    Selain strategi produksi dan distribusi, Mentan Amran juga dikenal tegas dalam memberantas mafia pangan. Beberapa langkahnya meliputi penindakan kasus pupuk palsu yang merugikan petani, pengendalian distribusi Minyakita agar harga tetap stabil dan tidak dimainkan spekulan, serta pengawasan harga gabah langsung di lapangan, dengan harga yang dijaga di level Rp6.500/kg.

    Mentan juga selalu terbuka dengan petani. Ia memberikan akses langsung bagi mereka untuk menyampaikan keluhan melalui nomor pribadinya.

    Sementara itu, Direktur Pengadaan BULOG Prihasto Setyanto menegaskan, Mentan Amran memberi dorongan besar bagi BULOG dalam menyerap gabah petani.  Bahkan Mentan seringkali menanyakan langsung terkait informasi harga gabah di lapanhan agar tetap menguntungkan para petani.

    “Saat ini, seluruh pimpinan wilayah dan cabang BULOG fokus bekerja untuk memastikan petani tidak dirugikan menjelang panen raya. Kami berdiri di depan, bersama petani,” tegas Prihasto.

    Di bawah komando Mentan Amran, Kementerian Pertanian menerapkan kebijakan hulu ke hilir yang mencakup penyediaan pupuk tepat waktu, pembangunan irigasi modern, peningkatan produksi benih unggul, optimalisasi alat dan mesin pertanian (Alsintan), serta Program Oplah, yang meningkatkan produktivitas lahan petani.

    Dengan berbagai langkah strategis ini, Kementerian Pertanian semakin optimistis bahwa Indonesia bisa mencapai ketahanan pangan yang kuat. Produksi dalam negeri dipastikan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan.