Tag: Presnel Kimpembe

  • Marquinhos Tak Ingin Gagal Lagi di Kesempatan Kedua

    Marquinhos Tak Ingin Gagal Lagi di Kesempatan Kedua

    JAKARTA – Bek Marquinhos menjadi salah satu pemain Paris Saint-Germain yang gagal mengangkat trofi pada final Liga Champions 2020. Saat kembali berlaga di final bersama klub sama melawan Inter Milan, Marquinhos tak ingin gagal pada kesempatan kedua ini.

    Laga final di Stadion Allianz Arena, Munich, Minggu, 1 Juni 2025 pukul 02.00 dini hari WIB menjadi momen pembalasan bagi Marquinhos. Bersama Presnel Kimpembe, dirinya merupakan dua pemain yang masih bertahan di PSG.

    Keduanya menjadi bagian dari skuad PSG yang berlaga di final 2020 melawan Bayern Munchen. Hanya, mereka gagal memenuhi ekspetasi merengkuh trofi kuping lebar untuk kali pertama setelah kalah 1-0.

    Usai kegagalan itu, PSG merombak skuad dan kemudian memberhentikan pelatih Thomas Tuchel pada Desember 2020. Pergantian pelatih tetap tak pernah membawa Les Parisiens kembali ke final Liga Champions.

    Saat pemain lain keluar masuk, salah satunya Kylian Mbappe yang hengkang ke Real Madrid, Marquinhos dan Kimpembe tetap menjadi bagian dari PSG.

    Bahkan Marquinhos menjadi pemain yang paling lama bertahan di PSG. Sejak direkrut dari AS Roma pada 2013, bek tim nasional Brasil ini tak tergantikan saat membentengi pertahanan PSG. Selama 12 tahun klub tersebut, dia sudah 10 kali memenangi Ligue 1 Perancis dan delapan kali juara Piala Perancis.

    Bersama bek berusia 31 ini, PSG begitu mendominasi sepak bola Perancis. Bahkan dia juga membawa tim memenangi Piala Liga sebanyak enam kali dan juara Piala Super Perancis atau Trophee des Champions hingga delapan kali.

    Meski demikian, PSG tak pernah meraih sukses di kompetisi Eropa. Mereka hanya sekali melaju ke final dan harus mengakui keunggulan Bayern.

    “Kami pernah di atas dan pernah berada di bawah. Kini, kami punya kesempatan bagus untuk menciptakan sejarah. Bila menjadi juara, tentu ini pencapaian besar bagi klub dan pemain,” kata Marquinhos.

    “Ini merupakan kesempatan kedua saya mencapai final Liga Champions. Saya pastikan kami tidak akan menyerah tanpa perlawanan,” ucapnya.

    Marquinhos memastikan tidak ingin gagal pada kesempatan kedua. Ini menjadikan pasukan Luis Enrique bakal habis-habisan di pertandingan final. Bahkan dia menjanjikan pemain bakal menunjukkan fighting spirit yang belum pernah ada sebelumnya.

    “Kami akan bermain habis-habisan karena kami tahu ini pertandingan yang sulit. Apalagi, kami sudah fight untuk mencapai final,” kata Marquinhos.

    “Kami sudah melakukan segala upaya untuk mencapai final Liga Champions. Musim ini bisa jadi merupakan momen terbaik kami. Jadi, kami ingin membawa trofi ini kembali ke Paris dan kami bisa merayakannya bersama fans,” ucap dia lagi.

    PSG menunjukkan penampilan terbaik di Liga Champions musim ini. Dalam perjalanan menuju final, mereka sukses mengatasi Manchester City, Liverpool dan Arsenal.

    Menariknya, Liverpool dan Arsenal menempati unggulan meraih trofi. Namun PSG mampu mengatasi mereka. Ini yang menjadikan klub yang didanai perusahaan Qatar tersebut menjadi unggulan di laga final

    “Motivasi saya adalah memenangkan Liga Champions untuk kali pertama bagi PSG. Ini akan menjadi kado yang saya persembahkan untuk warga Paris, kota dan klub,” kata Enrique.

  • Marquinhos Tak Ingin Gagal Lagi di Kesempatan Kedua

    Marquinhos Tak Ingin Gagal Lagi di Kesempatan Kedua

    JAKARTA – Bek Marquinhos menjadi salah satu pemain Paris Saint-Germain yang gagal mengangkat trofi pada final Liga Champions 2020. Saat kembali berlaga di final bersama klub sama melawan Inter Milan, Marquinhos tak ingin gagal pada kesempatan kedua ini.

    Laga final di Stadion Allianz Arena, Munich, Minggu, 1 Juni 2025 pukul 02.00 dini hari WIB menjadi momen pembalasan bagi Marquinhos. Bersama Presnel Kimpembe, dirinya merupakan dua pemain yang masih bertahan di PSG.

    Keduanya menjadi bagian dari skuad PSG yang berlaga di final 2020 melawan Bayern Munchen. Hanya, mereka gagal memenuhi ekspetasi merengkuh trofi kuping lebar untuk kali pertama setelah kalah 1-0.

    Usai kegagalan itu, PSG merombak skuad dan kemudian memberhentikan pelatih Thomas Tuchel pada Desember 2020. Pergantian pelatih tetap tak pernah membawa Les Parisiens kembali ke final Liga Champions.

    Saat pemain lain keluar masuk, salah satunya Kylian Mbappe yang hengkang ke Real Madrid, Marquinhos dan Kimpembe tetap menjadi bagian dari PSG.

    Bahkan Marquinhos menjadi pemain yang paling lama bertahan di PSG. Sejak direkrut dari AS Roma pada 2013, bek tim nasional Brasil ini tak tergantikan saat membentengi pertahanan PSG. Selama 12 tahun klub tersebut, dia sudah 10 kali memenangi Ligue 1 Perancis dan delapan kali juara Piala Perancis.

    Bersama bek berusia 31 ini, PSG begitu mendominasi sepak bola Perancis. Bahkan dia juga membawa tim memenangi Piala Liga sebanyak enam kali dan juara Piala Super Perancis atau Trophee des Champions hingga delapan kali.

    Meski demikian, PSG tak pernah meraih sukses di kompetisi Eropa. Mereka hanya sekali melaju ke final dan harus mengakui keunggulan Bayern.

    “Kami pernah di atas dan pernah berada di bawah. Kini, kami punya kesempatan bagus untuk menciptakan sejarah. Bila menjadi juara, tentu ini pencapaian besar bagi klub dan pemain,” kata Marquinhos.

    “Ini merupakan kesempatan kedua saya mencapai final Liga Champions. Saya pastikan kami tidak akan menyerah tanpa perlawanan,” ucapnya.

    Marquinhos memastikan tidak ingin gagal pada kesempatan kedua. Ini menjadikan pasukan Luis Enrique bakal habis-habisan di pertandingan final. Bahkan dia menjanjikan pemain bakal menunjukkan fighting spirit yang belum pernah ada sebelumnya.

    “Kami akan bermain habis-habisan karena kami tahu ini pertandingan yang sulit. Apalagi, kami sudah fight untuk mencapai final,” kata Marquinhos.

    “Kami sudah melakukan segala upaya untuk mencapai final Liga Champions. Musim ini bisa jadi merupakan momen terbaik kami. Jadi, kami ingin membawa trofi ini kembali ke Paris dan kami bisa merayakannya bersama fans,” ucap dia lagi.

    PSG menunjukkan penampilan terbaik di Liga Champions musim ini. Dalam perjalanan menuju final, mereka sukses mengatasi Manchester City, Liverpool dan Arsenal.

    Menariknya, Liverpool dan Arsenal menempati unggulan meraih trofi. Namun PSG mampu mengatasi mereka. Ini yang menjadikan klub yang didanai perusahaan Qatar tersebut menjadi unggulan di laga final

    “Motivasi saya adalah memenangkan Liga Champions untuk kali pertama bagi PSG. Ini akan menjadi kado yang saya persembahkan untuk warga Paris, kota dan klub,” kata Enrique.