Tag: Prananda Prabowo

  • Dasco Unggah Foto Bareng Megawati-Puan-Prananda: Merajut Persaudaraan

    Dasco Unggah Foto Bareng Megawati-Puan-Prananda: Merajut Persaudaraan

    Jakarta

    Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Dasco pun membagikan momen kebersamaan dalam pertemuan tersebut.

    Dilihat dalam unggahan akun Instagram Dasco, Kamis (31/7/2025), terlihat mereka berkumpul di dalam sebuah ruangan. Dalam pertemuan itu ada pula Ketua DPR sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo dan Mensesneg sekaligus Ketua DPP Gerindra Prasetyo Hadi.

    Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membagikan momen bersama Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. (dok Instagram/sufmi_dasco)

    Dasco menggambarkan pertemuan tersebut sebagai bentuk merajut persaudaraan.

    “Merajut Tali Kebangsaan dan Persaudaraan,” tulis Dasco dalam unggahannya.

    Momen ini diunggah Dasco tak lama setelah dirinya mengumumkan persetujuan DPR RI atas pertimbangan Presiden memberikan amnesti kepada Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Pada Kamis malam, DPR RI dan pemerintah menggelar rapat konsultasi membahas pertimbangan presiden terkait pemberian amnesti hingga abolisi, salah satunya amnesti untuk Hasto Kristiyanto.

    “Atas pertimbangan persetujuan DPR RI tentang pemberian abolisi terhadap saudara Tom Lembong,” kata Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad seusai rapat konsultasi di gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (31/7).

    “Kedua, adalah pemberian, persetujuan dan pertimbangan atas Surat Presiden nomor R 42/Pers/VII/2025 tanggal 30 Juli 2025 tentang Amnesti terhadap 1.116 orang yang telah terpidana diberikan amnesti, termasuk Saudara Hasto Kristiyanto,” ujarnya.

    (fca/jbr)

  • PDIP sebut Prananda rangkul Puan simbol kuat keduanya tak berkonflik

    PDIP sebut Prananda rangkul Puan simbol kuat keduanya tak berkonflik

    Badung (ANTARA) – Ketua DPP PDIP Deddy Yevri Sitorus mengungkapkan momen kedua petinggi PDIP Prananda Prabowo merangkul Puan Maharani merupakan simbol kuat bahwa keduanya tidak memiliki konflik atau ketegangan.

    Menurut dia, kedua anak dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu tidak pernah memiliki permasalahan hubungan apapun. Dia menilai momen tersebut pun bersifat natural dan mematahkan spekulasi-spekulasi negatif tentang keduanya.

    “Memang kita harus akui memang bahwa ada orang yang berusaha mencari-cari masalah atau mempermasalahkan gitu ya. Nah ini yang sebenarnya juga membuat kita di dalam kadang-kadang bingung,” kata Deddy di kawasan Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis.

    Dia pun menilai bahwa momen tersebut merupakan hal yang lazim terjadi sebagai saudara.

    Selama ini, kata dia, mereka pun memang cukup akrab dalam berhubungan.

    Walaupun demikian, dia pun menilai dua sosok tersebut pun memiliki domain atau kesukaannya masing-masing.

    Menurut dia, sosok Prananda lebih mengabdikan diri untuk pengembangan dan penguatan partai berlambang kepala banteng itu.

    Sedangkan Puan, menurut dia, lebih punya naluri sebagai seorang politisi dan mengurusi hal-hal kenegaraan.

    “Karena beliau kan pernah di eksekutif sebagai menteri, juga sebagai anggota DPR dan sudah dua periode menjadi ketua DPR RI,” kata anggota Komisi II DPR RI itu.

    Ketua DPP PDIP Bidang Ekonomi Kreatif M Prananda Prabowo merangkul Ketua DPP Bidang Politik DPP PDIP Puan Maharani setelah menyambut kedatangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada acara Bimbingan Teknis (Bimtek) PDIP di Denpasar, Bali, Rabu.

    Kedua elit partai berlambang kepala banteng itu pun berjalan bersama, beriringan dengan Megawati setelah tiba di lokasi. Puan pun memeluk Megawati, dan momen itu pun disaksikan oleh jajaran pengurus pusat partai.

    Selain itu, Prananda pun berbincang-bincang dengan Puan dalam momen tersebut. Mereka pun kemudian masuk menuju area acara bimtek yang digelar secara tertutup.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Foto Megawati, Puan, dan Prananda Jadi Sorotan, Deddy Sitorus: Tidak Perlu Ditarik ke Urusan Lain

    Foto Megawati, Puan, dan Prananda Jadi Sorotan, Deddy Sitorus: Tidak Perlu Ditarik ke Urusan Lain

    FAJAR.CO.ID, BALI — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sejak Rabu (30/7) mengumpulkan anggota legislatifnya dari seluruh Indonesia dalam rangka bimbingan teknis (bimtek) di Provinsi Bali.

    Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri serta putrinya yang juga Ketua DPP PDIP serta Ketua DPR RI hadir dalam memberikan sambutan dalam acara tersebut.

    Setelah proses pembukaan yang berlangsung kemarin selesai, kini yang menjadi sorotan sejumlah pihak adalah beredarnya foto yang memperlihatkan Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, dan Prananda Prabowo.

    Banyak spekulasi yang muncul setelah foto yang memperlihatkan ketiga tokoh PDIP tersebut beredar. Ada yang menyeretnya ke dalam masalah internal partai hingga politik lainnya.

    Menanggapi hal itu, Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif PDIP, Deddy Yevri Sitorus menyebut viralnya foto kebersamaan Megawati Soekarnoputri, Prananda Prabowo, dan Puan Maharani mencerminkan keharmonisan hubungan di internal partai.

    “Itu sesuatu yang biasa saja. Kami melihat interaksi antara Mas Prananda dengan Mbak Puan sehari-hari sebagai saudara dan pengurus partai tidak pernah ada masalah,” ujar Deddy di kawasan Bali, Kamis (31/7).

    Anggota Komisi II DPR RI ini menjelaskan bahwa Prananda dan Puan memiliki peran yang berbeda di PDIP.

    “Mas Prananda fokus pada penguatan internal partai, sementara Mbak Puan lebih berpolitik praktis, mengurus hal-hal kenegaraan sebagai mantan menteri dan Ketua DPR RI,” jelasnya.

    Karena itu, Deddy menegaskan bahwa foto berpelukan antara Puan dan Prananda adalah hal yang wajar dan membantah spekulasi tentang konflik di tubuh partai.

  • Membaca Gestur Puan Maharani Digandeng Megawati, Dirangkul Prananda Prabowo

    Membaca Gestur Puan Maharani Digandeng Megawati, Dirangkul Prananda Prabowo

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat media sosial, Chusnul Chotimah menyebut Puan Maharani sebagai salah satu sosok kuat Ketua Umum Partai PDI Perjuangan.

    Lewat cuitan di akun media sosial X pribadinya, Chusnul Chotimah menyebut Puan sebagai salah satu penerus.

    “Puan Maharani di Tengah, Penerus Ketum PDI Perjuangan?,” tulisnya dikutip Kamis (31/7/2025).

    Chusnul menyebut Puan Maharani sebagai salah satu kandidat kuat mengingat banyaknya sosok penting di belakangnya.

    “Digandeng ibu Megawati, dirangkul mas Prananda Prabowo, apakah maknanya seperti ini?,” sebutnya.

    “Gestur menggandeng tangan Megawati adalah simbol keberlanjutan. Puan tidak berjalan sendiri, ia masih ’menyambung tangan’ dengan sang ibu, Ketua Umum yang hingga kini menjadi poros sentral PDI Perjuangan,” tambahnya.

    Selain itu, Puan juga disebut masih memegang teguh ideologi dan otoritas dari sang ibu yaitu Megawati Soekarnoputri.

    Hadirnya sosok Prananda Prabowo juga merupakan dukungan luar biasa yang didapatkan oleh Puan dan PDIP tentunya.

    Artinya lanjut dia, Puan tetap berakar pada ideologi dan otoritas Megawati, dan belum sepenuhnya dilepas ke gelanggang politik tanpa pengawasan.

    “Ini mencerminkan proses transisi yang berjalan hati-hati, berjenjang, dan penuh kehati-hatian, seiring partai menghadapi tantangan pasca-kekuasaan nasional,” paparnya.

    Sementara itu, Prananda Prabowo yang merangkul pundak Puan memberi makna lain yang tak kalah penting. Selama ini Prananda dikenal lebih tertutup, bekerja dibalik layar sebagai arsitek strategi dan penggerak struktur internal.

  • Idul Adha dan Hari Lahir Bung Karno, Megawati Kirim Sapi Kurban ke Blitar

    Idul Adha dan Hari Lahir Bung Karno, Megawati Kirim Sapi Kurban ke Blitar

    Surabaya (beritajatim.com) – Momen Iduladha 1446 H yang bertepatan dengan hari lahir Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno, pada 6 Juni 2025, dimaknai secara khusus oleh keluarga besar Bung Karno. Dua ekor sapi kurban disalurkan ke Kota dan Kabupaten Blitar sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan sang Proklamator sekaligus perwujudan nilai pengorbanan yang diajarkan Nabi Ibrahim AS.

    Kurban tersebut merupakan amanah langsung dari Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, dan akan disembelih di Masjid Agung Kota dan Kabupaten Blitar pada 10 Dzulhijjah. Daging kurban akan didistribusikan kepada masyarakat sekitar sebagai bagian dari semangat berbagi dan gotong royong.

    “Ada amanah dua sapi kurban dari Ibu Megawati Soekarnoputri yang rencananya akan diserahkan ke wali kota dan bupati Blitar serta ditaruh di Masjid Agung. Sapi akan disembelih tepat 10 Dzulhijjah,” ujar Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Deni Wicaksono, Kamis (5/6/2025).

    Deni menegaskan bahwa sapi kurban tersebut berasal dari peternak lokal Jawa Timur, dengan bobot lebih dari satu ton dan telah melalui uji kesehatan. Menurutnya, langkah ini bukan hanya untuk membantu masyarakat mendapatkan tambahan gizi, tetapi juga sebagai bentuk kasih sayang dan kepedulian partai terhadap rakyat kecil.

    “Semoga semua hewan yang dikurbankan oleh umat Islam sedunia, setiap tetes darahnya, setiap helai bulunya, kelak menjadi saksi yang akan membawa kita semua menuju surga,” ungkapnya.

    Ia menyebut, seluruh kader PDI Perjuangan di Jawa Timur turut menyambut Iduladha dengan khidmat dan semangat gotong royong. Kegiatan penyembelihan hewan kurban dilakukan secara serentak di berbagai daerah oleh masing-masing struktur DPC.

    “Seusai menunaikan salat Idul Adha, para kader akan melakukan penyembelihan hewan kurban yang digerakkan oleh masing-masing DPC,” ujar Deni, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Jatim.

    Ia juga menekankan pentingnya meneladani nilai-nilai spiritual dan keteguhan iman Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Menurutnya, semangat itu juga yang diwariskan oleh Bung Karno dalam perjuangannya membela rakyat.

    “Betapa dahsyat kekuatan iman Nabi Ibrahim maka kita wajib meneladani kekuatan iman dan tawakkal beliau berdua, dengan selalu belajar welas asih, berani berkorban untuk kepentingan orang banyak,” jelasnya.

    Sebagai bagian dari penghormatan kepada sang Proklamator, keluarga besar Bung Karno juga akan berziarah ke makam beliau di Blitar. Megawati Soekarnoputri bersama Prananda Prabowo dan sejumlah elite partai serta anggota DPR RI dijadwalkan hadir dalam ziarah tersebut.

    “Kami berharap spirit Idul Adha sesuai riwayat Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail bisa kita teladani, sebagaimana Bung Karno juga mengajak segenap umat Islam untuk menyerap intisari kesucian pengorbanan,” pungkas Deni. [asg/beq]

  • Wafatnya Paus Fransiskus Seperti Kehilangan Bapak

    Wafatnya Paus Fransiskus Seperti Kehilangan Bapak

    JAKARTA – Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menyampaikan rasa duka mendalam atas wafatnya pemimpin umat Katolik, Paus Fransiskus.

    “Saya sedang kehilangan seorang tokoh yang namanya Paus Fransiskus. Karena apa? saya diberi tugas sama beliau (Paus Fransiskus) tapi di sini saya tidak cerita,” kata Megawati dalam sambutannya saat menghadiri Penganugerahan Trisakti Tourism Award (Desa Wisata) 2025 di kawasan Jakarta Pusat, dilansir ANTARA, Kamis, 8 Mei.

    Megawati menyebut Paus Fransiskus seperti sosok ayah baginya. Namun, ia tak menceritakan tugas apa yang diberikan Paus kepadanya.

    “Jadi aduh, rasanya apa ya, (kepergian Paus) seperti kehilangan bapak sendiri,” jelasnya.

    Fransiskus, yang merupakan Paus Amerika Latin pertama, berpulang pada tanggal 21 April di kediamannya, Vatikan, pada usia 88 tahun.

     

    Presiden Kelima RI yang juga Ketum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menghadiri penganugerahan Trisakti Tourism Award (Desa Wisata) 2025 di kawasan Jakarta Pusat, Kamis malam.

    Pantauan di lokasi, Megawati yang tampak mengenakan pakaian berwarna merah hadir didampingi putranya yang juga Ketua DPP PDIP, M. Prananda Prabowo, dan sang istri Nancy Prananda.

    Kegiatan ini diikuti oleh 232 desa wisata dari berbagai kabupaten/kota yang dipimpin oleh kader PDI Perjuangan di seluruh Indonesia.

  • Kapolri Melayat ke Rumah Duka Bunda Iffet, Sampaikan Dukacita Mendalam

    Kapolri Melayat ke Rumah Duka Bunda Iffet, Sampaikan Dukacita Mendalam

    Jakarta

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melayat ke rumah duka Iffet Veceha atau Bunda Iffet, ibunda Bimo Setiawan Almachzumi (Bimbim Slank). Jenderal Sigit menyampaikan rasa dukacita mendalam kepada keluarga.

    Jenderal Sigit tiba di rumah duka Jalan Potlot 3 Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (27/4/2025) sekitar pukul 16.30 WIB. Kedatangannya disambut langsung Bimbim Slank dan istri serta keluarga almarhumah bunda Iffet.

    Jenderal sigit yang mengenakan baju batik dan celana panjang hitam sekitar 30 menit di rumah duka. Dia menguatkan Bimbim Slank dan keluarga serta mendoakan agar almarhumah diampuni dosa-dosanya, diterima amal baiknya semasa hidup, serta mendapatkan tempat terbaik di sisiNya.

    “Saya menyampaikan rasa dukacita mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan,” kata Jenderal Sigit.

    Bunda Iffet meninggal dunia pada Sabtu (26/4), pukul 22.42 WIB. Bunda Iffet disemayamkan di rumah duka Jalan Potlot 3, Duren Tiga, Jakarta Selatan. Salat jenazah akan dilaksanakan seusai salat Zuhur di Masjid Al-Hidayah sebelum jenazah dikebumikan di TPU Karet Bivak.

    Karangan bunga dukacita dari kalangan politisi hingga artis berjejer di rumah duka Bunda Iffet di Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel). Terlihat karangan bunga dari Gubernur Jakarta Pramono Anung, Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo, politikus PDIP Adian Napitupulu, hingga Cak Lontong. Ada juga karangan bunga dari Mantan Menteri Politik Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md hingga mantan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.

    (dek/hri)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Megawati hadiri teater seni musik Imam Al-Bukhari-Soekarno di GKJ

    Megawati hadiri teater seni musik Imam Al-Bukhari-Soekarno di GKJ

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri menghadiri pertunjukan teater seni musik kerja sama antara Indonesia dan Uzbekistan di Gedung Kesenian Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa malam.

    Di mana, pertunjukan ini menyoroti sejarah Presiden Pertama RI Ir. Soekarno atau Bung Karno dengan Imam Bukhari seorang ahli hadis asal Uzbekistan di puncak Perang Dingin.

    Digelar di Gedung Kesenian Jakarta, Jakarta Pusat, pertunjukan teater seni musik turut dihadiri sejumlah menteri, anggota DPR RI hingga budayawan.

    Tampak hadir diantaranya, Menteri Kebudayaan Fadli Zon; Gubernur Jakarta Pramono Anung dan Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno.

    Lalu, Ketua DPP PDIP sekaligus putra Megawati, M. Prananda Prabowo dan Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani.

    Jajaran Ketua DPP PDIP yang terlihat hadir yakni Ganjar Pranowo, Deddy Sitorus, Djarot Saiful Hidayat, Bintang Puspayoga hingga Ronny Talapessy. Elite PDIP seperti Guntur Romli, Andika Perkasa hingga Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Bonnie Triyana.

    Adik kandung Megawati, Sukmawati Soekarnoputri dan Guruh Soekanoputra juga terlihat hadir di lokasi.

    Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi, dan sejumlah budayawan tanah air seperti Butet Kartaredjasa, terlihat turut menyaksikan pertunjukan ini.

    Pertunjukan ini juga turut di hadiri oleh perwakilan Duta Besar Uzbekistan untuk Indonesia dan para seniman tanah air dan masyarakat.

    Ratusan penonton pun tampak antusias ingin menyaksikan pertunjukan tersebut.

    Sebelum dimulainya pertunjukan, Megawati menyempatkan berbincang ringan dengan Menteri Kebudayaan Fadli Zon di ruang tunggu.

    Tak hanya itu, Megawati turut mengajak Duta Besar Uzbekistan untuk Indonesia, Oybek Eshono dan Wakil Gubernur Wilayah Samarkand, Rustam Kobilov untuk berbincang santai.

    Sekira pukul 20.15 WIB, Megawati bersama rombongan pun masuk ke dalam Gedung Kesenian Jakarta untuk menyaksikan pertunjukan teater seni musik tersebut.

    Pertunjukan teater ini dibuka dengan pertunjukan musik khas Uzbekistan dan penampilan 5 orang pemain teater yang memukau.

    Megawati tampak duduk dengan menantunya Nancy Prananda dan putranya M. Prananda Prabowo di ruang pertunjukan.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

  • Profil Kapten Pnb Surindro Supjarso, Suami Pertama Megawati Soekarnoputri yang Jarang Diketahui Publik

    Profil Kapten Pnb Surindro Supjarso, Suami Pertama Megawati Soekarnoputri yang Jarang Diketahui Publik

    loading…

    Mendengar nama Kapten Pnb (Anm) Surindro Supjarso, sebagian orang mungkin masih tampak asing. Dia merupakan suami pertama Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri. Foto: Dok Ist

    JAKARTA – Mendengar nama Kapten Pnb (Anm) Surindro Supjarso, sebagian orang mungkin masih tampak asing. Dia merupakan suami pertama Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri .

    Pada 2022, nama Surindro Supjarso diabadikan menjadi nama gedung Air Combat Maneuvering Instrumentation (ACMI) di Lanud Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur.

    Penyematan tersebut ditujukan sebagai penghargaan atas jasa perjuangan Surindro Supjarso selama mengabdikan diri untuk bangsa Indonesia.

    Lebih jauh, siapa sebenarnya sosok Surindro Supjarso ini? Berikut ulasan profilnya.

    Profil Kapten Pnb Surindro SupjarsoKapten Pnb (Anm) Surindro Supjarso dulunya dikenal sebagai Perwira Pertama (Pama) TNI Angkatan Udara (AU). Dia lahir pada 5 Juli 1943.

    Semasa hidupnya, Surindro yang seorang tentara memiliki sapaan akrab “Mas Pacul” oleh rekan-rekannya. Pada penampilannya, dia memiliki tubuh jangkung dan model rambut berjambul.

    Pada kehidupan pribadinya, Surindro menikah dengan Megawati Soekarnoputri pada 1968. Menariknya, perkenalan mereka awalnya didorong Guntur Soekarnoputra yang tak lain kakak Megawati.

    Kehidupan rumah tangga Surindro dan Megawati dikaruniai dua putra yakni Muhammad Rizki Pratama dan Muhammad Prananda Prabowo.

    Saat aktif di militer, Kapten Surindro Supjarso pernah menjadi penerbang TU-16 KS Skadron Udara 42. Namun, dia gugur dalam salah satu tugas yang dilakukannya.

    Pada 1970, pesawat Skyvan T-701 yang diterbangkan Surindro mengalami kecelakaan dan terjatuh di Perairan Biak, Papua. Setelah insiden itu, pencarian terus dilakukan meski hasilnya nihil.

    Demi mengenang jasanya, TNI AU kemudian mengabadikan nama Surindro Supjarso pada sebuah gedung di Lanud Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur. Penyematan tersebut diresmikan pada 2022 oleh KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.

    Pada momen itu, hadir pula Ketua DPR Puan Maharani yang ikut menandai peresmian dengan menggunting pita dan membuka selubung penutup patung Surindro Supjarso. Kemudian, ada juga dua putra Surindro yang datang yakni Muhammad Rizki Pratama dan Muhammad Prananda Prabowo, sementara Megawati hadir melalui virtual.

    (jon)

  • Megawati Soekarnoputri nyekar ke makam Taufiq Kiemas dan Fatmawati

    Megawati Soekarnoputri nyekar ke makam Taufiq Kiemas dan Fatmawati

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Kelima RI yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri berziarah ke makam suami tercinta yang juga mantan Ketua MPR RI Taufiq Kiemas dan ibunda tercinta Ibu Fatmawati Soekarno, istri Proklamator serta Presiden Pertama RI.

    “Sore ini, Ibu Megawati bersama keluarga nyekar ke makam Ibu Fatmawati di TPU Karet Bivak, setelah itu dilanjutkan nyekar ke makam Bapak Taufiq Kiemas di TMP Kalibata,” ujar Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

    Ahmad Basarah mengatakan Megawati didampingi putranya yang juga Ketua DPP PDIP M. Prananda Prabowo bersama istri Nancy Prananda. Lalu, putrinya yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani yang datang bersama suami Happy Hapsoro dan putri mereka Diah Pikatan Orissa Putri Haprani atau Pinka.

    Tampak juga keponakan Megawati yang merupakan putri Guntur Soekarnoputri, Puti, lalu Rommy Soekarno bersama istri. Tampak pula Bayu Soekarno.

    Terlihat juga sejumlah sahabat Megawati berada di lokasi untuk menemani. Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno juga tampak hadir mengikuti doa bersama itu.

    Megawati yang menggunakan baju berwarna putih dengan motif bunga terlihat khusyuk berdoa di depan pusara almarhumah Fatmawati, Ibu Bangsa yang menjahit bendera pusaka Merah Putih yang dikibarkan saat Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, serta pusara almarhum Taufiq Kiemas, Ketua MPR RI 2009-2013.

    Megawati berfoto bersama Puan Maharani dan beberapa pengurus PDIP usai menabur bunga di makam Taufiq Kiemas. (ANTARA/HO-PDIP)

    Menurut Ahmad Basarah, dalam dua agenda Sabtu sore itu, Megawati mengajak para pimpinan PDIP melakukan nyekar yang sudah menjadi tradisi Megawati. Biasanya menjelang puasa Ramadhan, Megawati mengunjungi dan berdoa di pusara Presiden Pertama RI, Soekarno, di Blitar, Jawa Timur.

    Selain Ahmad Basarah, terlihat pengurus serta fungsionaris PDIP. Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat, Rokhmin Dahuri, Wiryanti Sukamdani, Mindo Sianipar, Deddy Yevri Sitorus, Ronny Talapessy; Wakil Sekjen Yoseph Aryo Adhi Dharmo; Bendahara serta Wakil Bendahara Umum Olly Dondokambey dan Yuke Yurike; dan Kepala BKN PDIP Aria Bima. Tampak juga beberapa anggota DPR RI seperti Mayjen TNI (Purn) Tb.Hasanuddin dan Alex Indra Lukman.

    Ahmad Basarah yang merupakan Dewan Penasihat Pengurus Pusat Baitul Muslimin Indonesia (PP Bamusi), sayap keagamaan PDIP yang ide pembentukannya diinisiasi oleh Taufiq Kiemas, mengatakan nyekar merupakan bentuk penghormatan dan doa kepada anggota keluarga yang telah meninggal dunia, memohon kepada Allah SWT agar di alam barzah jiwa mereka tenang dan bahagia.

    “Selama hidup, almarhum Bapak Taufiq Kiemas dikenal sebagai tokoh nasional yang selalu berusaha merekatkan perbedaan. Makanya sebagai Ketua MPR, almarhum menggagas sosialisasi empat pilar agar NKRI terus utuh. Sedangkan almarhumah Ibu Fatmawati adalah pahlawan bangsa yang ikut berjasa mewujudkan proklamasi kemerdekaan Indonesia,’’ jelas Ahmad Basarah.

    Ketua Fraksi PDI Perjuangan itu menambahkan, Megawati selalu mendoakan agar Indonesia Raya yang dicita-citakan para pendiri bangsa yang dituangkan dalam Pembukaan UUD 1945 bisa terwujud.

    “Nyekar tentunya tidak sekadar membersihkan makam dan menaburkan bunga di pusara. Nyekar menjadi momen silaturahmi keluarga besar Ibu Megawati, berbagi cerita dan memperkuat ikatan dan nilai-nilai kekeluargaan. Selain menunjukkan penghormatan dan ikut berdoa, kehadiran para fungsionaris partai juga menjadi momen refleksi diri dalam menjaga dan memperkuat partai yang solid,” papar Ahmad Basarah.

    Ahmad Basarah membenarkan seperti di tahun-tahun sebelumnya, setelah Ramadhan berakhir, Megawati dan keluarga akan merayakan Idul Fitri di kediaman Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025