Tag: Pramono Anung

  • Effendi Simbolon Dinilai Tak Lagi Dianggap oleh PDI-P Usai Beri Dukungan ke Ridwan Kamil
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 November 2024

    Effendi Simbolon Dinilai Tak Lagi Dianggap oleh PDI-P Usai Beri Dukungan ke Ridwan Kamil Megapolitan 20 November 2024

    Effendi Simbolon Dinilai Tak Lagi Dianggap oleh PDI-P Usai Beri Dukungan ke Ridwan Kamil
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Analis politik sekaligus Direktur Eksekutif Skala Data Indonesia, Arif Nurul Imam, menilai
    PDI-P
    sudah tak menganggap kadernya,
    Effendi Simbolon
    , yang secara terang-terangan mendukung calon gubernur Jakarta nomor urut 1,
    Ridwan Kamil
    , pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.
    Hal itu disampaikan Arif usai Ketua DPP PDI-P Said Abdullah mengatakan capek untuk menindak Effendi karena tidak mendukung pasangan calon yang diusung PDI-P, yakni Pramono Anung-Rano Karno.
    “Terkait PDI-P yang tidak menindaklanjuti langkah Effendi Simbolon (mendukung Ridwan Kamil), ini bisa dibaca dua hal. Pertama PDI-P tidak menganggap Effendi Simbolon sebagai kadernya, atau sudah diabaikan, atau sudah tidak dihitung lagi sehingga apa pun langkah Effendi dalam tanda petik tidak dianggap,” jelas Arif kepada
    Kompas.com
    , Rabu (20/11/2024).
    Di lain sisi, Arif menilai PDI-P tidak disiplin dengan kadernya yang tidak mau mengikuti instruksi kebijakan partai.
    Kata Arif, seharusnya Effendi perlu diberikan sanksi apabila dia masih menjadi kader PDI-P.
    “Posisi lain juga bisa dilihat kalau kemudian ini faktor Jokowi atau satu barisan Jokowi. Bisa jadi juga PDI-P juga sudah cukup abai atau membiarkan jika (Effendi) itu dalam barisan satu barisan bersama Jokowi,” imbuhnya.
    Sebelumnya diberitakan, PDI-P mengaku “capek” melihat kadernya, Effendi Simbolon, ikut mengampanyekan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta alih-alih Pramono Anung-Rano Karno yang merupakan usungan PDI-P.
    “Capek,” kata Ketua DPP PDI-P, Said Abdullah, saat ditanya apakah PDI-P akan menindak Effendi, ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/11/2024).
    Ia menilai upaya itu juga tak akan berpengaruh terhadap tingkat elektoral.
    Said memberi contoh, dirinya merupakan calon anggota legislatif dengan perolehan suara terbanyak se-Indonesia pada Pileg 2024.
    Namun, perolehan suara itu belum tentu akan berpengaruh terhadap tingkat elektoral kandidat yang ia dukung dalam sebuah pilkada.
    Sebab, kata Said, dalam pilkada, yang berpengaruh adalah ketokohan si calon itu sendiri.
    “Kalau urusan tindakan,
    ina inu
    , kita fokus tanggal 27. Biar seribu Said, biar suara terbesar di republik, enggak laku,” ujar dia.
    Said juga mengaku tidak tahu status terbaru keanggotaan Effendi di PDI-P, terlebih menyusul tindakannya yang membelot dari arah dukung.
    Adapun Effendi Simbolon hadir dalam pertemuan Presiden ke-7 RI Joko Widodo dengan Ridwan Kamil dan sejumlah kader partai politik anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, Senin (18/11/2024).
    Nama Effendi sempat disapa oleh Ketua Tim Pemenangan Ridwan Kamil dan Suswono, Ahmad Riza Patria. Riza bilang, kader PDI Perjuangan itu mendukung Ridwan.
    “Di sini ada spesial Pak Jokowi, dari PDI Perjuangan ada Effendi Simbolon. Ini kader PDI Perjuangan yang mendukung Ridwan Kamil,” ujar Riza di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin.
    Di penghujung acara, nama Effendi kembali disinggung oleh Ridwan Kamil.
    Ridwan menyinggung soal Pilkada Jakarta yang menjadi ajang rekonsiliasi bagi pihak-pihak yang terpecah pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024, termasuk sosok Effendi.
    “Di belakang saya ada Pak Effendi Simbolon, (tadi) mendeklarasikan 7.000 (dukungan dari) orang-orang Batak, beliau dari partai mana kita semua tahu kan,” kata Ridwan usai acara.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dukungan Terang-terangan Jokowi untuk Ridwan Kamil Dianggap karena Pertemuan Anies dan Pramono-Rano
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 November 2024

    Dukungan Terang-terangan Jokowi untuk Ridwan Kamil Dianggap karena Pertemuan Anies dan Pramono-Rano Megapolitan 20 November 2024

    Dukungan Terang-terangan Jokowi untuk Ridwan Kamil Dianggap karena Pertemuan Anies dan Pramono-Rano
    Tim Redaksi
     
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menyebut dukungan mantan Presiden Joko Widodo terhadap pasangan RK-Suswono di Jakarta adalah respons dari pertemuan mantan Gubernur
    Anies Baswedan
    dengan Pramono Anung dan Rano Karno.
    Pasalnya, Agung menyebut, dalam Survei Litbang Kompas, pengaruh Jokowi, Anies, dan Ahok dalam
    Pilkada Jakarta
    masih terbilang cukup besar untuk mendulang suara.
    Maka dari itu, RK-Suswono butuh dukungan tambahan dari Joko Widodo.
    “Otomatis, tidak bisa dipungkiri, karena
    endorse
    Mas Anies kan besar, jadi harus diatasi dengan
    endorse
    ‘kingmaker’ lain,” kata Agung saat dihubungi, Selasa (19/11/2024).
    Agung menjelaskan, pertemuan Jokowi dan RK yang dihelat dalam waktu satu minggu sebelum masa tenang kampanye juga membuktikan bahwa dukungan seperti apa pun tetap dibutuhkan oleh RK-Suswono untuk memenangkan Pilkada Jakarta yang kompetitif ini.
    Pasalnya, Agung menyebut, jika RK-Suswono tidak berbuat sesuatu selepas pertemuan Pramono-Rano dengan Anies, maka elektabilitas pasangan asal KIM itu akan tertinggal.
    “Pasti berpengaruh, karena ini kan kompetisinya kompetitif ya, jadi sebesar ataupun sekecil apa pun
    endorse
    akan punya bobot elektoral yang sangat membantu bagi pasukan mana pun, termasuk RK ketika di-
    endorse
    Pak Jokowi, Pak Prabowo, dan ‘kingmaker’ lainnya,” tambah Agung.
    Diberitakan sebelumnya, Jokowi secara resmi menyatakan dukungannya kepada
    Ridwan Kamil
    dan Suswono pada Pilkada Jakarta 2024.
    “Kenapa saya dukung Ridwan Kamil? Karena rekam jejak,” ujar Jokowi saat memberikan sambutan dalam pertemuan di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2024).
    Menurut Jokowi, rekam jejak Ridwan sudah terbukti sejak dia menjabat sebagai wali kota Bandung.
    Selain itu, pengalaman Ridwan sebagai gubernur Jawa Barat juga disebut menjadi bukti kepiawaiannya sebagai pemimpin.
    Jokowi menilai, latar belakang pendidikan Ridwan dari teknik arsitektur dan tata kota menjadi alasan agar warga Jakarta memilih Ridwan.
    “Artinya, secara rekam jejak punya, secara ilmu punya. Kurang apa lagi? Mau pilih yang mana lagi?” tegas Jokowi lagi.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jokowi Turun Gunung di Jakarta dan Jateng, PDIP: Tanda Elektabilitas RK dan Luthfi Merosot – Page 3

    Jokowi Turun Gunung di Jakarta dan Jateng, PDIP: Tanda Elektabilitas RK dan Luthfi Merosot – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Ketua DPP PDI Perjuangan Ronny Talapessy menyoroti langkah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang turun gunung ke Jakarta dan Jawa Tengah (Jateng) untuk memberikan dukungan kepada salah satu kontestan Pilgub di wilayah tersebut.

    Ronny menilai, langkah jokowi tersebut menunjukkan elektabilitas kandidat yang didukungnya yakni Ridwan Kamil di Jakarta dan Ahmad Luthfi di Jawa Tengah sedang terancam, bahkan merosot.

    “Melihat Jokowi turun gunung, itu tanda elektabilitas RK dan Luthfi memang sedang terancam dan merosot. Survei-survei terakhir kan memang hasilnya saling susul menyusul,” kata Ronny, dalam keterangannya, Selasa (19/11/2024).

    Ronny menyebut, dengan adanya peran Jokowi pada Pilgub Jakarta dan Pilgub Jateng, menandakan strategi PDI Perjuangan dalam memenangkan pasangan Cagub-Cawagub Jakarta Pramono Anung-Rano Karno serta pasangan Cagub-Cawagub Jawa Tengah Andika Perkasa-Hendrar Prihadi berjalan dengan baik.

    “Terbukti di Jakarta dan Jateng, dari survei awal kami tertinggal cukup jauh, ternyata mulai menyalip dan memimpin. Jadi kami akan terus bekerja keras menyapa rakyat, dari pintu ke pintu,” jelas dia.

    Lebih lanjut, Ronny menegaskan, tim pemenangan Pramono-Rano Karno dan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi terus militan turun ke masyarakat.

    “Justru di sisa waktu ini kita akan semakin intens bergerak, meyakinkan rakyat, bahwa calon-calon yang kami usung, yang kami persembahkan untuk rakyat, adalah memang figur-figur terbaik, putra-putri terbaik di republik ini, individu-individu yang sudah teruji kerja-kerjanya, yang memang punya kualitas dan kualifikasi sebagai pemimpin,” tegas dia.

    “Pada akhirnya rakyat yang akan menentukan nanti,” imbuh Ketua Bidang Reformasi Sistem Hukum Nasional DPP PDIP tersebut menandaskan.

  • Apel siaga pendukung Pramono-Rano untuk kawal PTS digelar 21 November

    Apel siaga pendukung Pramono-Rano untuk kawal PTS digelar 21 November

    memastikan suara rakyat dihitung dengan adil, dan meminimalisir potensi kecuranganJakarta (ANTARA) – Apel siaga menyertakan 15 ribu warga pendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Pramono Anung-Rano Karno untuk mengawal TPS akan digelar 21 November.”Untuk menyambut pesta demokrasi Pilkada Jakarta 2024 akan digelar acara apel siaga Warga Kawal PTS (WKTPS) pada Kamis (21/11) di Lapangan Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dengan jumlah 15 ribu peserta,” kata Ketua Tim WKTPS, Nurita Marthelina di Jakarta, Selasa.

    Baca juga: KPU DKI ingatkan besok adalah hari terakhir urus pindah mencoblos

    Acara apel siaga dirancang untuk memberikan arahan strategis kepada petugas WKTPS di Jakarta.

    Mereka memiliki tugas penting menjaga dan mengawal suara di TPS masing-masing demi memastikan proses pilkada berlangsung dengan jujur dan adil.

    WKTPS ini awalnya dibentuk untuk mendukung Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta. Namun, kini telah memutuskan mendukung Pramono-Rano karena melihat keselarasan visi dan misinya dengan Anies.

    “Pasangan ini memiliki komitmen kuat untuk melanjutkan perjuangan dan visi yang telah

    Gerakan ini telah mempersiapkan ribuan petugas yang tersebar di seluruh TPS Jakarta untuk menjaga integritas pemilu, memastikan suara rakyat dihitung dengan adil, dan meminimalisir potensi kecurangan.

    Nurita mengatakan warga dapat bergabung menjadi bagian dari gerakan ini melalui pendaftaran peserta kawal TPS dan apel siaga masih dibuka melalui tautan resmi.

    Acara ini diharapkan menjadi momentum penting dalam menyatukan dukungan terhadap pasangan Pramono-Rano sekaligus memperkuat upaya untuk menjaga demokrasi yang sehat.

    Adapun apel siaga yang akan digelar pada 21 November mendatang bukan hanya sekadar bentuk persiapan teknis, tetapi juga simbol komitmen bersama seluruh relawan untuk menciptakan pemilu yang transparan, adil, dan demokratis.

    Dengan kolaborasi yang kuat, Warga Kawal TPS optimis dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memastikan kemenangan pasangan Pramono-Rano, sekaligus menjaga kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi di Indonesia.

    KPU DKI Jakarta telah menetapkan tiga pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta pada Minggu (22/9).

    Ketiga paslon tersebut adalah Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dari independen serta Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel).

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Jokowi Turun Gunung Dukung RIDO dan Luthfi-Taj Yasin, Ronny Talapessy: Tanda Elektabilitas RK dan Lutfi Memang Sedang Terancam

    Jokowi Turun Gunung Dukung RIDO dan Luthfi-Taj Yasin, Ronny Talapessy: Tanda Elektabilitas RK dan Lutfi Memang Sedang Terancam

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Langkah mantan Presiden RI, Joko WIdodo turun gunung mendukung pasangan Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub Jakarta dan Luthfi-Taj Yasin di Pilgub Jateng tidak membuat PDIP khawatir.

    Pasalnya, kondisi itu semakin kenyataan dan persepsi yang mulai berkembang akhir-akhir ini kalau elektabilitas kedua pasangan cagub tersebut sedang mengalami kemunduran, sedang lawannya mengalami kenaikan.

    Pandangan tersebut disampaikan Ketua DPP PDI Perjuangan, Ronny Talapessy. Dia menilai elektabilitas pasangan calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil dan Ahmad Luthfi sedang mengalami kemunduran.

    Ronny mengungkapkan penilaian setelah melihat Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) dengan terang-terangan mendukung kandidat Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) dan Luthfi-Taj Yasin pada Pilkada Jakarta serta Jawa Tengah 2024.

    “Tanggapan saya melihat Jokowi turun gunung, itu tanda elektabilitas RK dan Lutfi memang sedang terancam dan merosot,” kata Ronny menjawab awak media melalui layanan pesan, Selasa (19/11).

    Menurut dia, survei dari berbagai lembaga juga sudah menunjukkan bahwa kandidat yang diusung PDIP di Jakarta dan Jateng mengalami peningkatan Elektabilitas.
    Diketahui, PDIP untuk Pilkada Jakarta mengusung Pramono Anung (Pram)-Rano Karno (Doel) dan Pilkada Jateng mendukung Andika Perkasa-Hendrar Prihadi. “Survei-survei terakhir, kan, memang hasilnya saling susul menyusul,” kata pria yang juga berprofesi sebagai pengacara itu.

    Ronny juga menilai strategi dan pendekatan PDIP pada Pilkada Jakarta dan Jateng 2024 terbukti ampuh setelah jagoan mereka mengalami peningkatan elektabilitas. “Jadi, kami akan terus bekerja keras menyapa rakyat, dari pintu ke pintu,” ujarnya.

  • Survei PKHP UIN Jakarta: Elektabilitas RK-Suswono tertinggi

    Survei PKHP UIN Jakarta: Elektabilitas RK-Suswono tertinggi

    Jakarta (ANTARA) – Hasil survei yang dilakukan Pusat Kajian Hukum dan Pemerintahan (PKHP) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menunjukkan elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil-Suswono tertinggi, yakni mencapai 53 persen.

    Sementara pasangan calon lainnya, yakni Pramono Anung-Rano Karno mencapai 36 persen dan Dharma Pangrekun-Kun Wardana mencapai 5 persen. Sedangkan yang belum menentukan pilihan sebesar 6 persen.

    Direktur Eksekutif PKHP UIN Jakarta, Rizki Bahtiar Rifaldi dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, mengatakan hasil survei ini menunjukkan dominasi elektabilitas yang signifikan dari pasangan Ridwan Kamil-Suswono dengan 53 persen dukungan.

    “Angka ini menunjukkan bahwa Ridwan Kamil mendapatkan kepercayaan besar dari pemilih DKI Jakarta, terutama berkat citranya sebagai pemimpin yang inovatif dan memiliki rekam jejak yang baik dalam mengelola pemerintahan (Banding dan Jabar),” kata Rizki.

    Sementara, pasangan Pramono Anung-Rano Karno yang elektabilitas mencapai 36 persen menunjukkan bahwa pasangan ini memiliki basis dukungan yang cukup solid, terutama di kalangan pemilih yang mengutamakan pengalaman pemerintahan, baik di tingkat pusat maupun daerah.

    Baca juga: Jamin harga kebutuhan pokok terjangkau, RIDO siapkan program SEMUR

    Adapun pasangan Dharma Pangrekun-Kun Wardana, meskipun baru mendapatkan 5 persen dukungan, tetap menjadi bagian dari dinamika kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2024.

    “Angka ini menunjukkan bahwa mereka masih menghadapi tantangan besar dalam membangun popularitas dan menarik dukungan masyarakat yang lebih luas,” ujarnya.

    Survei itu juga mencatat sebanyak 6 persen responden belum menentukan pilihannya, sehingga adanya potensi pergeseran preferensi pemilih menjelang hari-H pencoblosan.

    Dalam survei yang dilakukan pada 4-10 November 2024 dengan melibatkan 1.200 responden itu memberikan gambaran awal mengenai arah pemilihan dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.

    Selain itu, penting bagi pasangan calon untuk menggali potensi pemilih yang belum menentukan pilihannya dan merumuskan kebijakan-kebijakan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat Jakarta.

    Terkait dengan metodologi survei, Rizki menegaskan bahwa survei ini dilakukan dengan menggunakan metodologi yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan, dengan sampel yang representatif dari populasi pemilih DKI Jakarta.

    “Survei ini bertujuan untuk memberikan data yang objektif dan akurat sebagai bahan pertimbangan bagi masyarakat dalam menentukan pilihan mereka,” kata dia.

    Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta telah menetapkan paslon Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) nomor urut 1, Dharma Pongrekun-Kun Wardana nomor urut 2 dan Pramono Anung-Rano Karno nomor urut 3 pada Pilkada DKI Jakarta yang digelar 27 November 2024.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Jokowi Turun Gunung Dukung Ridwan Kamil-Suswono, Once PDIP Yakin Warga Jakarta Pilih Pram-Doel

    Jokowi Turun Gunung Dukung Ridwan Kamil-Suswono, Once PDIP Yakin Warga Jakarta Pilih Pram-Doel

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Dukungan presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) terhadap pasangan Ridwan Kamil-Suswono pada pilgub Jakarta, tidak membuat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) khawatir.

    Partai besutan Megawati Soekarnoputri itu yakin masyarakat Jakarta akan mendukung penuh pasangan yang diusung PDIP, Pramono Anung dan Rano Karno (Pram-Doel).

    Kepercayaan diri itu disampaikan politikus PDI Perjuangan, Ellfonda Mekel atau Once. Dia percaya diri banyak masyarakat Jakarta yang bakal memilih kandidat yang diusung parpolnya untuk kontestasi politik di provinsi berikon Monas itu.

    “Saya yakin masyarakat Jakarta akan tetap memilih pasangan Mas Pram dan Bang Doel,” kata Once ditemui awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/11).

    Legislator Daerah Pemilihan II Jakarta itu mengaku menyaksikan langsung sikap rakyat, sehingga menganggap Pram-Doel memperoleh suara besar di provinsi Metropolitan.

    “Kami tiap hari bertemu masyarakat, melihat bagaimana reaksi masyarakat terhadap Mas Pram dan Bang Del, bahwa mereka adalah pemimpin yang punya kemampuan, latar belakang cukup, punya pengalaman di posisi-posisi strategis,” kata Once.

    Sebelumnya, Jokowi di Kafe Kaizen Heritage, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada Senin (18/11) mengaku mendukung Calon Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil karena rekam jejak.

    “Kenapa saya (mendukung) Ridwan Kamil? Karena rekam jejak. Saya ulang, kenapa saya Ridwan Kamil? Karena, rekam jejak,” ucap Jokowi, Senin kemarin. (fajar)

  • Dicecar Soal Pemindahan Balai Kota, Ridwan Kamil: Mas Pram Hobinya Sederhanakan Istilah
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 November 2024

    Dicecar Soal Pemindahan Balai Kota, Ridwan Kamil: Mas Pram Hobinya Sederhanakan Istilah Megapolitan 19 November 2024

    Dicecar Soal Pemindahan Balai Kota, Ridwan Kamil: Mas Pram Hobinya Sederhanakan Istilah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Calon gubernur Jakarta nomor urut 1
    Ridwan Kamil
    menilai rivalnya,
    Pramono Anung
    , terlalu menyederhanakan pernyataannya terkait wacana pemindahan Balai Kota ke Jakarta Utara.
    “Ya, Mas Pram 03 hobinya menyederhanakan istilahnya sehingga membingungkan masyarakat, menurut saya, sehingga menjadi ramai, karena sepotong-sepotong,” ujar Ridwan Kamil saat ditemui di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Selasa (19/11/2024).
    Ridwan menegaskan, pernyataan Pramono pada debat ketiga Pilkada tidak lengkap sehingga menimbulkan polemik di masyarakat.
    Dia menjelaskan, rencana pemindahan Balai Kota ke Jakarta Utara bukan hanya bicara soal gedung ikonik Balai Kota saja. Tetapi juga soal pemindahan pusat pemerintahan secara keseluruhan.
    “Kalau simbol Balai Kotanya belum tentu (dipindah). Tapi, pusat pemerintahan, dinas-dinas, dan lain-lain, idenya itu. Jadi, jangan disederhanakan omongin Balai kotanya,” lanjut dia.
    Ridwan mengatakan, pemindahan pusat pemerintahan ini dilakukan karena saat ini semua kegiatan terpusat di Jakarta Pusat sehingga menimbulkan kemacetan.
    “Supaya jangka panjang tidak macet akibat ketidakadilan tata ruang, makanya kita kurangi beban di Jakarta Pusat,” imbuh Ridwan.
    Mantan Gubernur Jawa Barat ini berkeinginan untuk mengumpulkan dinas-dinas dan BUMD yang gedungnya tersebar di seluruh Jakarta untuk berkumpul di satu tempat, yaitu di Ancol, Jakarta Utara.
    “Nah, ada gagasan di Jakarta Utara yang memang ada hak membangun 200 hektar di Ancol itu. Itu bisa dibangun kayak SCBD, tapi pusat pemerintahan,” kata Ridwan lagi.
    Selain membangun pusat pemerintahan, kawasan di Jakarta Utara ini juga akan dilengkapi dengan hunian untuk warga.
    Ridwan mempertanyakan alasan Pramono menolak gagasannya ini.
    Padahal, dalam debat, Pramono juga menyebutkan ingin membangun hunian di atas gedung pemerintahan dan lahan BUMD.
    “Lah, ini saya sediakan gagasan memperbanyak aset-aset untuk membuat hunian malah ditolak idenya. Kan berarti Mas Pram enggak konsisten,” kata Ridwan.
    Kendati demikian, Ridwan mengaku gagasan pemindahan pusat pemerintahan ke Jakarta Utara ini perlu diskusi lebih lanjut.
    Salah satunya dengan pihak DPRD.
    “Dan, semua harus didialogkan. Kan enggak mungkin pindah tanpa persetujuan DPRD. Jadi, ini mungkin gagasan-gagasan yang sifatnya harus dimatangkan,” imbuh dia lagi.
    Diberitakan, calon gubernur (cagub) Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung, mempertanyakan urgensi pemindahan Balai Kota ke Jakarta Utara yang dicanangkan oleh cagub nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK).
    Pertanyaan itu, Pramono sampaikan di debat ketiga
    Pilkada Jakarta
    yang diselenggarakan di Ballroom Hotel Sultan, Jakarta Pusat, malam ini, Minggu (17/11/2024).
    “Pasangan nomor urut 1 menyampaikan bahwa akan memindahkan Balai Kota ke Jakarta Utara. Apakah ini memang perlu dipindahkan atau justru bagian dari imajinasi yang dihadirkan oleh pasangan nomor urut 1?” tanya Pramono.
    Pramono juga menyampaikan, Jakarta tidak lagi menjadi ibu kota dan pusat pemerintahan akan pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
    Nantinya, akan banyak sekali gedung-gedung pemerintahan yang akan menjadi kewenangan pemerintah Jakarta.
    Untuk itu, Pramono mempertanyakan urgensi pemindahan Balaikota ke Jakarta Utara.
    Menjawab pertanyaan itu, Ridwan Kamil mengatakan, pembangunan IKN berawal dari imajinasi.
    “IKN itu datang dari imajinasi oleh sebuah keputusan mahal, keputusan politik pindah ke sana menjadi IKN. Hari ini kebetulan saya kurator di sana,” ujar Ridwan Kamil.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jokowi Dukung Ridwan Kamil, Pramono: Lihat Elektabilitas Saya, Turun Enggak?
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 November 2024

    Jokowi Dukung Ridwan Kamil, Pramono: Lihat Elektabilitas Saya, Turun Enggak? Megapolitan 19 November 2024

    Jokowi Dukung Ridwan Kamil, Pramono: Lihat Elektabilitas Saya, Turun Enggak?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Calon gubernur Jakarta nomor urut 3
    Pramono Anung
    tak ambil pusing perihal dukungan Presiden ke-7 RI Joko Widodo terhadap Ridwan Kamil di
    Pilkada Jakarta
    .
    Dia bilang, dukungan Jokowi kepada RK-Suswono merupakan hak demokrasi.
    Politisi PDI-P itu bahkan menekankan, kendati telah bekerja selama dua periode bersama Jokowi sebagai Menteri Sekretaris Kabinet, dia tidak mempermasalahkan pilihan Jokowi.
    “Jadi bagi saya, ini pilihan demokrasi, boleh-boleh aja, saya tetap konsentrasi seperti sekarang ini untuk keliling belanja masalah dan juga bersilaturahmi dengan rakyat Jakarta, kan yang milih rakyat Jakarta,” kata Pramono Anung di Jakarta Barat, Selasa (19/11/2024).
    Selain itu, mantan seskab itu juga tidak mempermasalahkan adanya pihak-pihak lain yang tidak mendukung dia sebagai calon gubernur Jakarta.
    Bahkan, Pramono tidak risau mengenai elektabilitasnya yang menurun setelah dukungan Jokowi kepada Ridwan Kamil. Dia justru percaya diri elektabilitasnya naik.
    “Ya dilihat saja, elektabilitas saya turun enggak? Malah naik. Pokoknya secara terbuka, saya katakan, siapa saja yang mendukung, tidak mendukung, bagi saya tidak masalah apa-apa, tetap saya doakan untuk kesehatannya,” tutup dia.
    Diberitakan, Jokowi secara resmi menyatakan dukungannya kepada Ridwan Kamil dan Suswono pada Pilkada Jakarta 2024.
    “Kenapa saya Ridwan kamil, karena rekam jejak,” ujar Jokowi saat memberikan sambutan dalam pertemuan di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2024).
    Menurut Jokowi, rekam jejak Ridwan sudah terbukti sejak dia menjabat sebagai wali kota Bandung.
    Selain itu, pengalaman Ridwan sebagai gubernur Jawa Barat juga disebut menjadi bukti kepiawaiannya sebagai pemimpin.
    Jokowi menilai, latar belakang pendidikan Ridwan dari teknik arsitektur dan tata kota menjadi alasan agar warga Jakarta memilih Ridwan.
    “Artinya, secara rekam jejak punya, secara ilmu punya. Kurang apa lagi? Mau pilih yang mana lagi,” tegas Jokowi.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Relawan Anies Beralih Dukung Pramono-Rano, Gerakan Gercos Berubah Haluan

    Relawan Anies Beralih Dukung Pramono-Rano, Gerakan Gercos Berubah Haluan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Dukungan terhadap pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno, semakin menguat. Loyalis mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, Tatak Ujiyati, mengungkapkan bahwa para relawan yang sebelumnya mendorong gerakan Coblos Semua (Gercos) kini mulai mengalihkan dukungan ke paslon nomor urut 3 tersebut.

    “Semenjak pasangan Pram-Doel diterima oleh ABW, kami menganggapnya sebagai sinyal kuat dukungan. Sehingga yang awalnya mendorong gerakan coblos semua (Gercos), kelompok-kelompok relawan Anies mulai mengubah haluan mendukung pasangan nomor 3,” kata Tatak kepada wartawan, Senin (18/11/2024).

    Tatak menjelaskan bahwa perubahan sikap ini terjadi setelah relawan mencermati profil, visi-misi, dan performa debat dari para kandidat. Mereka menilai Pramono Anung dan Rano Karno sebagai pasangan yang paling siap memimpin Jakarta.

    “Memang setelah mencermati profil kandidat, visi misi antar calon, dan performa debat sebelumnya, kami melihat pasangan Pramono-Rano Karno merupakan kandidat terbaik Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta. Semoga menang satu putaran,” ujar Tatak optimis.

    Tatak juga menjelaskan bahwa dirinya hadir di debat pamungkas Pilkada Jakarta atas undangan langsung dari tim paslon nomor urut 3. Meski demikian, ia menegaskan bahwa tidak ada permintaan khusus dari Anies Baswedan untuk mewakili dirinya dalam acara tersebut.

    “Kami hadir atas undangan dari Tim Mas Pram-Bang Doel. Tentunya kami menyambut undangan itu dengan senang hati dan hadir mendukung beliau-beliau di acara debat terakhir,” jelasnya.