Tag: Pramono Anung

  • Pramono: Rusun Jagakarsa Mungkin Setelah Lebaran Akan Saya Resmikan

    Pramono: Rusun Jagakarsa Mungkin Setelah Lebaran Akan Saya Resmikan

    Pramono: Rusun Jagakarsa Mungkin Setelah Lebaran Akan Saya Resmikan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pemerintah Provinsi (Pemprov)
    Jakarta
    akan meresmikan rumah susun (rusun) baru di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
    Rusun itu diperuntukkan bagi warga yang terdampak pembebasan lahan dalam rangka normalisasi Sungai Ciliwung. Peresmian ini direncanakan dilakukan setelah Lebaran.
    “Mungkin setelah lebaran saya akan resmikan, apakah itu akan diberikan tempat untuk penampungan rumah susun bagi warga, akan kami pikirkan,” ujar
    Gubernur Jakarta
    ,
    Pramono Anung
    saat ditemui di Rumah Dinas, Taman Suropati, Nomor 7, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (31/3/2025).
    Dia pun mengatakan, rusun tersebut disiapkan sebagai tempat tinggal bagi warga yang terdampak program pembebasan lahan di bantaran Sungai Ciliwung.
    Adapun lokasinya, menurut Pramono, telah dipertimbangkan agar tidak terlalu jauh dari tempat kerja warga.
    “Yang paling penting, jangan sampai warga harus tinggal jauh dari tempat mereka bekerja. Ini yang menjadi perhatian kami,” katanya.
    Selain itu, Pramono mengatakan, pihaknya juga berupaya memastikan agar rumah susun tersebut dapat dihuni oleh warga yang membutuhkan dan bukan oleh pihak lain yang tidak berhak.
    “Saya khawatir kalau bukan mereka yang tinggal tetapi warga baru yang tinggal dan itu terjadi di mana-mana,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pramono: Rusun Jagakarsa Mungkin Setelah Lebaran Akan Saya Resmikan

    Pramono Tepati Janji Kampanye, Petugas PPSU Cukup Lulusan SD

    Pramono Tepati Janji Kampanye, Petugas PPSU Cukup Lulusan SD
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Gubernur Jakarta
    ,
    Pramono Anung
    menepati janjinya semasa kampanye, yakni mempermudah syarat menjadi petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (
    PPSU
    ) dan mengubah kontrak kerjanya.
    Menurut Pramono, dalam Peraturan Gubernur (Pergub) yang telah ditandatanganinya, syarat menjadi petugas PPSU atau
    pasukan oranye
    cukup lulusan Sekolah Dasar (SD).
    “Saya sudah menandatangani bahwa untuk PPSU, pasukan oranye itu, SD saja cukup. Dan saya sudah tanda tangani Pergub-nya,” ujar Pramono Anung saat ditemui di Rumah Dinas, Taman Suropati, Nomor 7, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (31/3/2025).
    Selain itu, Pramono mengatakan, kontrak kerja petugas PPSU diperpanjang yakni akan dievaluasi setiap tiga tahun sekali.
    “Mereka akan dievaluasi bukan lagi setiap tahun, tetapi saya pengennya tiga tahun sekali. Kalau memang dia masih rajin, kemudian bekerja keras, pasti akan kita perpanjang,” ujarnya.
    Bahkan, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu menyebut,

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta sedang mengkaji kemungkinan perpanjangan batas usia kerja PPSU.
    Menurut Pramono, banyak petugas PPSU yang masih memiliki fisik prima di usia 55-58 tahun, sehingga perlu dipertimbangkan agar mereka tetap bisa bekerja.
    “Saya akan mempertimbangkan untuk itu, karena sekarang orang di usia 55-58 tahun itu fisiknya masih bagus untuk bekerja, apalagi dia ini kan mempunyai tanggung jawab di keluarganya,” katanya.
    “Intinya kita memberikan secara prinsip apa yang menjadi haknya karena setelah pensiun, mereka rata-rata gamang dan belum ada jaminan apapun,” ujar Pramono lagi.
    Diketahui, saat masih menjadi calon gubernur (cagub), Pramono berjanji bakal menghapus syarat minimal pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk pendaftaran petugas PPSU.
    “Syaratnya enggak perlu lagi SLTA. SD saja cukup,” kata Pramono saat berkampanye di halaman Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Cengkareng, Cengkareng Barat, Cengkareng, Jakarta Barat pada 5 Oktober 2024.
    Dalam kesempatan berbeda, Pramono juga sempat berjanji akan mengubah aturan kontrak petugas PPSU menjadi tiga atau lima tahun.
    “Menurut saya, enggak perlu setiap tahun. Karena yang namanya kerja itu bisa tiga tahun atau lima tahun menjadi lebih efektif,” kata Pramono saat bertemu dengan sejumlah petugas PPSU di Kedoya, Jakarta Barat pada 1 November 2024.
    Selain itu, dia juga berjanji menambahkan PPSU dalam program ‘Jakarta Funding’ yang ingin digagasnya.
    Dari situ, Pramono ingin PPSU masuk ke dalam kategori dana abadi, agar jaminan masa tua para petugas juga bisa terbayar.
    “Nah itu bisa dipikirkan kemudian program ‘Jakarta Funding’ yang saya gagas bisa ada dana abadi untuk hal seperti ini,” ujarnya.
    Hal senada juga disampaikan pasangannya, Rano Karno. Calon wakil gubernur (cawagub) Jakarta ini mengatakan, nantinya PPSU tidak perlu mendaftar menggunakan ijazah.
    “Kita ada program PPSU tidak perlu kerja dengan ijazah. Tidak perlu ijazah SMP, ijazah SD saja sudah bisa kerja,” ujar Rano Karno di atas panggung debat perdana Pilkada Jakarta di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat pada 6 Oktober 2024.
    Selain itu, Rano Karno juga akan mengupayakan peningkatan kemampuan masyarakat Jakarta melalui program balai rakyat yang diadakannya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ahmad Muzani: Saya Tidak Bahas Politik dengan Megawati Soekarnoputri

    Ahmad Muzani: Saya Tidak Bahas Politik dengan Megawati Soekarnoputri

    Jakarta, Beritasatu.com – Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menegaskan, pertemuannya dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di kediamannya di Menteng, Jakarta Pusat, tidak ada pembicaraan politik.

    Muzani mengungkapkan, tujuan kedatangannya adalah untuk melakukan halalbihalal dan menyampaikan ucapan selamat Idulfitri 2025 kepada Megawati dan jajaran pengurus PDIP.

    “Tidak ada pembicaraan politik sama sekali. Pembicaraannya tentang suasana Lebaran, minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir batin, ya seperti itulah. Suasananya juga sama di dalam,” ujar Ahmad Muzani, Senin (31/3/2025).

    Muzani yang juga menjabat sebagai Ketua MPR RI, menambahkan bahwa sebelum mengunjungi rumah Megawati, dirinya terlebih dahulu bersilaturahmi ke kediaman Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

    Ia memastikan, tidak ada pembahasan soal politik dalam pertemuannya dengan Jusuf Kalla. Setelah dari rumah Megawati, Muzani mengungkapkan bahwa ia akan melanjutkan silaturahmi ke kediaman Mantan Wakil Presiden Tri Sutrisno dan Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

    “Hari ini kami bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh bangsa. Tadi pagi dengan Presiden RI, lalu ke rumah Pak Jusuf Kalla, sekarang kami ke Bu Mega, dan selanjutnya ke kediaman Pak Try Sutrisno. Nanti malam, insya Allah, kami ke Pak SBY,” katanya.

    Diketahui, sejumlah tokoh dan pejabat menyambangi kediaman Megawati Soekarnoputri untuk halalbihalal pada Hari Raya Idulfitri 2025. Megawati sendiri merayakan Lebaran secara privat tanpa menggelar open house.

    Meski begitu, beberapa tokoh politik dan menteri Kabinet Prabowo-Gibran turut hadir, seperti Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Basuki Hadimuljono.

    Sejumlah kader PDIP juga hadir dalam kesempatan tersebut, termasuk Bambang Pacul, Ahmad Basarah, Utut Adianto, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Samuel Wattimena, Ronny Talapessy, Trimedya Panjaitan, dan lainnya. Selain itu, Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno, juga turut hadir di kediaman Megawati Soekarnoputri.

  • Pramono: Rusun Jagakarsa Mungkin Setelah Lebaran Akan Saya Resmikan

    Pramono Sebut Evaluasi Kontrak PPSU Diperpanjang Jadi Tiga Tahun Sekali

    Pramono Sebut Evaluasi Kontrak PPSU Diperpanjang Jadi Tiga Tahun Sekali
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta telah mengubah sistem evaluasi kontrak kerja bagi anggota Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (
    PPSU
    ) atau
    pasukan oranye
    .
    Jika sebelumnya kontrak kerja mereka dievaluasi setiap tahun, kini evaluasi akan dilakukan setiap tiga tahun sekali.
    Gubernur Jakarta
    ,
    Pramono Anung
    mengatakan, kebijakan ini bertujuan memberikan kepastian kerja bagi para petugas PPSU yang selama ini harus menjalani evaluasi tahunan.
    “Mereka akan dievaluasi bukan lagi setiap tahun, tetapi saya pengennya tiga tahun sekali. Kalau memang dia masih rajin, kemudian bekerja keras, pasti akan kita perpanjang,” ujar Pramono Anung saat ditemui di Rumah Dinas, Taman Suropati, Nomor 7, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (31/3/2025).
    Dengan perpanjangan evaluasi ini, dia berharap agar para pekerja PPSU bisa lebih fokus dalam menjalankan tugas mereka tanpa kekhawatiran terkait kontrak tahunan.
    Selain itu, menurut Pramono, Pemprov Jakarta juga sedang mengkaji kemungkinan perpanjangan batas usia kerja PPSU.
    Pramono menyebut, banyak petugas PPSU yang masih memiliki fisik prima di usia 55-58 tahun, sehingga perlu dipertimbangkan agar mereka tetap bisa bekerja.
    “Saya akan mempertimbangkan untuk itu, karena sekarang orang di usia 55-58 tahun itu fisiknya masih bagus untuk bekerja, apalagi dia ini kan mempunyai tanggung jawab di keluarganya,” kata Pramono.
    Dengan adanya kebijakan ini, dia bergarap tenaga PPSU bisa mendapatkan haknya selama bekerja.
    “Intinya kita memberikan secara prinsip apa yang menjadi haknya karena setelah pensiun, mereka rata-rata gamang dan belum ada jaminan apapun,” ujar Pramono Anung.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pramono: Rusun Jagakarsa Mungkin Setelah Lebaran Akan Saya Resmikan

    Pramono: Saya Sudah Tandatangani Pergub, PPSU Cukup Lulusan SD

    Pramono: Saya Sudah Tandatangani Pergub, PPSU Cukup Lulusan SD
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Gubernur Jakarta
    ,
    Pramono Anung
    telah menandatangani Peraturan Gubernur (Pergub) yang menetapkan syarat minimal pendidikan untuk anggota Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (
    PPSU
    ) atau
    pasukan oranye
    .
    Dengan keluarkan Pergub tersebut, petugas PPSU cukup lulusan Sekolah Dasar (SD).
    Keputusan ini diambil untuk membuka lebih banyak kesempatan bagi warga yang ingin bekerja sebagai petugas PPSU.
    “Saya sudah menandatangani bahwa untuk PPSU, pasukan oranye itu, SD saja cukup. Dan saya sudah tanda tangani Pergub-nya,” ujar Pramono Anung saat ditemui di Rumah Dinas, Taman Suropati, Nomor 7, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (31/3/2025).
    Selain perubahan syarat pendidikan, Pramono juga mengatakan, evaluasi kontrak kerja PPSU akan diperpanjang dari satu tahun menjadi tiga tahun sekali.
    “Mereka akan dievaluasi bukan lagi setiap tahun, tetapi saya pengennya tiga tahun sekali. Kalau memang dia masih rajin, kemudian bekerja keras, pasti akan kita perpanjang,” katanya.
    Menurut Pramono, keputusan ini diambil untuk memberikan kepastian kerja bagi petugas PPSU yang selama ini harus melalui evaluasi tahunan.
    Selain itu, Pramono mengatakan, pihaknya juga sedang mengkaji kemungkinan perpanjangan batas usia kerja bagi PPSU, mengingat banyak pekerja yang masih memiliki fisik prima di usia 55-58 tahun.
    “Saya akan mempertimbangkan untuk itu, karena sekarang orang di usia 55-58 tahun itu fisiknya masih bagus untuk bekerja, apalagi dia ini kan mempunyai tanggung jawab di keluarganya,” ujar Pramono.
    Dengan adanya kebijakan ini, dia berharap tenaga PPSU bisa mendapatkan haknya selama bekerja.
    “Intinya kita memberikan secara prinsip apa yang menjadi haknya karena setelah pensiun, mereka rata-rata gamang dan belum ada jaminan apapun,” kata Pramono Anung.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga antusias datangi “open house” di Rumah Dinas Gubernur DKI

    Warga antusias datangi “open house” di Rumah Dinas Gubernur DKI

    Jakarta (ANTARA) – Warga antusias mendatangi agenda silaturahmi (open house) Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo di Rumah Dinas Gubernur Jakarta daerah Menteng, Jakarta Pusat, Senin.

    Agenda itu berlangsung sejak pukul 13.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.

    Warga dari berbagai kalangan tampak antusias mengantre untuk bersalaman dengan pemimpin Kota Jakarta itu.

    Tak hanya sekadar bersalaman, masyarakat juga memanfaatkan momen tersebut untuk menyampaikan keluhannya kepada Pramono.

    Salah satunya adalah warga disabilitas bernama Upi (49) yang mengeluhkan soal Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ) miliknya yang bermasalah.

    “Bapak cuma nanya, ‘masa’ katanya, iya Pak, bener Pak. Waktu itu sebelum dibilang cair, kan infonya biasanya di Instagram, itu masih masuk penetapan penerima, tunggu saja gitu. Pas sudah cair, ternyata nggak ada. Aku cek lagi, bukan penerima,” kata Upi.

    Di sisi lain, Pramono sendiri pun mengaku bahagia dan terkejut dengan animo masyarakat yang ingin bersilaturahmi dengannya di momen Lebaran.

    “Saya terenyuh itu banyak warga di luar Jakarta. Ya, saya bukan bermaksud apa-apa, saya tanya darimana, banyak yang dari Bogor, Tangerang dan sebagainya,” kata Pramono.

    Dirinya mengaku menyambut baik siapapun yang datang ke Jakarta.

    Dia pun berharap di momen Lebaran ini tidak ada tindakan-tindakan yang diskriminatif bagi warga luar Jakarta.

    “Karena saya memang betul-betul menginginkan Jakarta lebih ramah, lebih enak bagi siapapun yang ingin ke Jakarta,” kata Pramono.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pramono Anung Gelar Open House di Rumah Dinas, Pejabat hingga Ojol Antre Salaman – Page 3

    Pramono Anung Gelar Open House di Rumah Dinas, Pejabat hingga Ojol Antre Salaman – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menggelar open house Idul Fitri 1446 Hijiriah di rumah dinas kawasan Taman Suropati, Jakarta Pusat. Masyarakat umum sudah mulai antre sejak pukul 14.00 WIB.

    Pantauan Liputan6.com antrean mengular sampai sekitar Taman Suropati. Pramono dan istri menunggu masyarakat di depan teras rumahnya. Mulai dari warga disabilitas, driver ojol, hingga PPSU tampak semringah saat berjabat tangan.

    Sebelum bertemu dengan masyarakat, Pramono juga bertemu dengan sejumlah tokoh dan pejabat. Mulai dari Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno, Mentri BUMN Erick Thohir, mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, hingga Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin.

    Kemudian ada pula Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi (Nakertransgi) DKI Jakarta Hari Nugroho, hingga Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji. 

    Pramono mengatakan masyarakat yang datang tidak semuanya warga Jakarta. Hal tersebut kata dia, menandakan dirinya terbuka dengan masyarakat pendatang.

    “Warga ada dari luar Jakarta, ada dari Bogor, Tangerang. Jakarta terbuka untuk siapapun mudah-mudahan tidak ada tindakan diskriminatif dan terbuka,” kata Pramono, Sabtu (31/3/2025).

     

    Setelah salat Idulfitri, Presiden Prabowo Subianto akan mengadakan acara gelar griya yang artinya pintu terbuka atau open house di Istana Merdeka Jakarta. Jadi selain mengundang mantan Presiden, Wakil Presiden, Ketua Umum Partai sampai tokoh nasional…

  • Menata asa di lorong kumuh

    Menata asa di lorong kumuh

    Jakarta (ANTARA) – Di tengah gemerlap gedung pencakar langit Jakarta, terselip lorong-lorong sempit yang menjadi saksi bisu perjuangan ribuan keluarga untuk mempertahankan hidup.

    Di sebuah sudut di Jakarta Selatan, ada gang-gang kecil berkelok di antara rumah-rumah berhimpitan. Dinding-dindingnya penuh coretan, atapnya saling menindih dan aroma tak sedap seakan dianggap normal dan bukan menjadi masalah.

    Sejumlah pakaian digantung seadanya di depan rumah, di samping itu ada sebuah selokan nampak mata tikus mengintip untuk sekedar keluar mencari remahan makanan.

    Sementara anak-anak berlarian di atas jalanan yang hanya cukup untuk satu motor melintas. Inilah wajah RW kumuh di Jakarta di mana realitasnya tak bisa disembunyikan di balik kemajuan kota metropolitan

    Di salah satu sudut Manggarai, seorang pria paruh baya terlihat sibuk memperbaiki atap rumahnya yang bocor.

    Pria bernama Ahmad itu mengatakan, “Kalau hujan, airnya masuk ke dalam. Tapi kalau direnovasi, biayanya mahal.”

    Sama seperti banyak warga lain, ia dihadapkan pada dilema yakni bertahan dengan kondisi seadanya atau merelakan rumahnya dibongkar demi kehidupan yang lebih layak.

    Terlebih, kebakaran yang melanda RW 06 dan RW 12 Manggarai pada Agustus 2024 yang menambah kompleksitas permasalahan pemukiman. Lebih dari 3.000 jiwa kehilangan tempat tinggal dan harus mengungsi.

    Arsip foto – Petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan memadamkan api di Jalan Remaja 5, Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (13/8/2024). ANTARA/Luthfia Miranda Putri/aa.

    Meski berbagai langkah telah dilakukan, perjalanan menghapus RW kumuh dari Jakarta masih panjang. Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 mencatat masih ada 450 RW dengan kategori kumuh di Jakarta.

    Upaya penataan seperti di Manggarai hanyalah sebagian dari perjuangan besar yang membutuhkan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.

    Bagi warga, perubahan ini bukan sekadar soal perbaikan fisik rumah atau jalan, tetapi juga tentang harapan akan masa depan yang lebih baik.

    Seorang ibu bernama Yuni yang telah puluhan tahun tinggal di RW kumuh Manggarai menatap lorong kecil di depannya. “Kalau bisa lebih rapi dan bersih, anak-anak kita juga akan punya masa depan yang lebih baik,” katanya penuh harap.

    Adapun sejumlah kriteria dapat disematkan kepada suatu RW untuk dinyatakan kumuh yakni berdasarkan indikator kepadatan penduduk, kondisi/perencanaan bangunan, konstruksi bangunan, ventilasi bangunan, kepadatan bangunan, kondisi jalan, drainase, pengelolaan air limbah, persampahan, dan pencahayaan.

    Menuju Jakarta tanpa RW kumuh

    Semakin bergantinya tahun, perubahan mulai terasa. Di balik deretan rumah yang tampak tua dan rapuh, kini perlahan hadir sentuhan baru.

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) terus berupaya membebaskan RW-RW dari label kumuh.

    Manggarai menjadi salah satu titik fokus di Jakarta Selatan, mengingat tujuh RW di sana masih masuk dalam kategori jumlah RW kumuh tertinggi di Jakarta Selatan. Upaya ini sesuai dengan Peraturan Gubernur (Pergub) No. 90 Tahun 2018.

    Untuk mereka yang memilih bertahan, program bedah rumah menjadi secercah harapan. Pemerintah menawarkan bantuan perbaikan melalui dana non-APBD, termasuk program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).

    Alternatif lainnya adalah pola konsolidasi tanah vertikal (KTV), di mana warga diajak menata ulang pemukiman agar lebih tertata, sehat, dan nyaman ditinggali.

    Di beberapa sudut, perubahan mulai terlihat. Jalan setapak yang dulu becek kini dilapisi beton. Saluran air yang sebelumnya mampet dibersihkan agar tak lagi menyebabkan banjir. Mural-mural warna-warni menghiasi tembok, membawa nuansa lebih hidup di tengah lingkungan yang sebelumnya tampak kusam.

    Pemerintah juga menambah fasilitas umum seperti tempat sampah dan alat pemadam kebakaran ringan (APAR), memastikan warga memiliki perlindungan dasar terhadap risiko kebakaran yang kerap mengancam permukiman padat.

    Kemudian, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga memprioritaskan kembalinya warga gusuran ke Kampung Susun Bayam di Jakarta Utara.

    Upaya ini merupakan bagian dari 11 program prioritas yang akan dikebut dalam 100 hari pertama kepemimpinan Pramono Anung dan Rano Karno dengan tujuan menyediakan hunian layak bagi warga terdampak penggusuran.

    Terakhir tak kalah penting, komitmen pemerintah untuk menyediakan hunian layak dan terjangkau bagi warga Jakarta khusus bagi mereka yang tinggal di RW kumuh.

    Salah satu strategi yang diusulkan adalah memanfaatkan tanah milik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk pembangunan hunian tersebut. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kualitas hidup warga.

    Dilema relokasi ke rusunawa

    Namun, tak semua rumah bisa diperbaiki. Bagi yang tinggal di kawasan dengan risiko tinggi seperti di bantaran sungai atau lahan pemerintah, relokasi menjadi satu-satunya pilihan.

    Tawaran pindah ke Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Green Jagakarsa, Jakarta Selatan, menjadi solusi bagi mereka yang kehilangan tempat tinggal maupun masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk bisa meningkatkan taraf hidup.

    Penyediaan rusun merupakan salah satu wujud dari janji kampanye Gubernur DKI Pramono Anung dan Wakil Gubernur DKI Rano Karno.

    Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Rano Karno (kedua kanan) berbincang dengan Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin (kanan) dan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta Kelik Indriyanto (kiri) saat melakukan peninjauan di rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Green Jagakarsa, Jakarta, Sabtu (15/3/2025). ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/foc/aa.

    Rusun yang akan diresmikan ini juga menjadi pembuktian bagi warga Kebon Pala, Jakarta Timur, untuk yang mau berpindah atau relokasi.

    Rusunawa ini bukan sekadar tempat tinggal baru, tetapi juga sebuah awal baru bagi warga berpenghasilan rendah. Dengan 723 unit yang tersedia, termasuk bagi penyandang disabilitas, rusun ini menawarkan fasilitas lengkap yakni taman bermain, perpustakaan, co-working space, hingga daycare untuk anak-anak.

    Rusunawa Green Jagakarsa berkonsep ramah lingkungan dan memiliki luas 19.886 meter persegi (m2) atau 1,5 hektare (ha) dengan alokasi anggaran sebesar Rp382 miliar.

    Unit rusun ini memiliki tipe 36 terdiri dari ruang tamu dengan keluarga, 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, dapur dan balkon. Untuk harga sewa unit rusun paling rendah Rp865.000 di luar token dan air.

    Sebanyak 40 persen penghuni Rusunawa Jagakarsa diperuntukkan bagi masyarakat terprogram yang terdampak dari sarana dan prasarana kota.

    Fasilitas yang disediakan, akses di rusun ini juga terbilang mudah yakni dekat dengan Pasar Pondok Labu, Rumah Sakit Fatmawati hingga RSUD Pasar Minggu.

    Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno atau Bang Doel meyakini Rusunawa Green Jagakarsa, Jakarta Selatan, lebih bagus dari rusun sejenis yang ada di Singapura.

    Rano mengatakan rusunawa ini mencontoh Singapura yang memiliki rumah susun dan apartemen layak bagi warganya.

    Ditegaskan bahwa syarat untuk menyewa rusun, yakni harus warga KTP DKI Jakarta sesuai Peraturan Gubernur (Pergub) 61 Tahun 2020.

    Namun, relokasi bukanlah keputusan mudah. Bagi sebagian warga, meninggalkan rumah lama berarti juga meninggalkan komunitas yang telah mereka bangun selama bertahun-tahun. Tak sedikit yang ragu, takut kehilangan sumber mata pencaharian yang selama ini bertumpu pada interaksi sosial di lingkungan lama mereka.

    Kemudian, rasa khawatir akan beban biaya yang timbul jika tinggal di rusun, meskipun fasilitas yang disediakan lebih baik dibandingkan dengan tempat tinggal sebelumnya.

    Beragam opini yang melintas dari pandangan masyarakat, namun tidak sedikit pula yang bersyukur atas fasilitas yang diberikan.

    Jakarta mungkin tak bisa berubah dalam semalam. Namun, langkah-langkah kecil ini menunjukkan bahwa ibu kota terus berjuang untuk menata demi menyusun kembali asa bagi mereka yang memilih menetap.

    Editor: Slamet Hadi Purnomo
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pramono: Rusun Jagakarsa Mungkin Setelah Lebaran Akan Saya Resmikan

    Usai Lebaran, Pemprov Jakarta Akan Tinggikan Tanggul hingga 2,5 Meter untuk Cegah Banjir Rob

    Usai Lebaran, Pemprov Jakarta Akan Tinggikan Tanggul hingga 2,5 Meter untuk Cegah Banjir Rob
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pemerintah Provinsi
    Jakarta
    akan memulai proyek peninggian
    tanggul
    hingga 2,5 meter untuk mengantisipasi
    banjir rob
    .
    Proyek ini direncanakan dimulai setelah Lebaran 2025.
    Gubernur Jakarta,
    Pramono Anung
    , menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk menangani potensi banjir rob yang sering melanda pesisir Jakarta.
    “Sesudah Lebaran nanti, kita akan mulai di bulan April mengerjakan peninggian tanggul sampai 2,5 meter. Kalau itu terjadi, mudah-mudahan banjir rob bisa tertangani,” ujar Pramono Anung saat ditemui di Rumah Dinas, Taman Suropati, Nomor 7, Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin (31/3/2025).
    Dalam upaya mengendalikan potensi banjir rob yang diperkirakan terjadi pada 28-31 Maret 2024, Pemprov Jakarta telah menyiapkan lebih dari 500 pompa stasioner serta menambah 200 pompa portabel.
    “Alhamdulillah, berkat persiapan itu, banjir rob yang diprediksi tidak terjadi dalam skala besar dan dapat tertangani dengan baik,” kata dia.
    Selain peninggian tanggul, Pramono Anung juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan segera mengeluarkan peraturan daerah untuk mempercepat pembebasan lahan dalam rangka normalisasi Sungai Ciliwung.
    “Kami akan mengeluarkan penetapan lokasi (penlok) untuk mulai melakukan pembebasan lahan guna normalisasi Sungai Ciliwung,” jelasnya.
    Sebelumnya, Pramono Anung menggelar open house di rumah dinasnya.
    Ia mengadakan open house dalam dua sesi, sesi pertama diperuntukkan bagi para pejabat Pemprov Jakarta pada pukul 13.00 WIB, sedangkan sesi kedua untuk warga dijadwalkan pada pukul 15.00 WIB.
    Berdasarkan pantauan Kompas.com pada pukul 13.52 WIB, terlihat sejumlah pejabat Pemprov Jakarta berkerumun di depan gerbang utama rumah dinas.
    Mereka tampak tertahan karena harus bergantian masuk dengan pejabat lain yang sudah lebih dulu tiba.
    Setelah menunggu beberapa menit, mereka diperbolehkan masuk dan harus berbaris di halaman rumah dinas Gubernur Jakarta.
    Para pejabat beserta keluarganya tampak mengular sekitar 10 meter dari pintu masuk rumah dinas gubernur.
    Sesampainya di dalam, Pramono Anung langsung menyambut rekan-rekan kerjanya dan menjabat tangan mereka.
    Beberapa dari mereka mengabadikan momen dengan berfoto bersama Pramono Anung.
    Usai berjabat tangan, sebagian memilih pulang, sementara yang lain menikmati hidangan yang disajikan di halaman rumah dinas Pemprov Jakarta.
    Di antara tokoh yang hadir dalam open house tersebut, terlihat Gubernur Jakarta periode 2007-2012, Fauzi Bowo; Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI, Erick Thohir; dan Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Pemprov Jakarta, Syafrin Liputo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Suasana Open House Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Rumah Dinas

    Suasana Open House Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Rumah Dinas

    Bisnis.com, JAKARTA— Gubernur Jakarta Pramono Anung menggelar gelar kriya atau open house di rumah dinasnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Minggu (31/3). 

    Sebelum pukul 15.00 WIB, warga mulai berdatangan untuk bersilaturahmi. Pramono Anung, yang mengenakan batik cokelat dan peci hitam, menyambut langsung para tamu di halaman rumah dinasnya. 

    Dia didampingi sang istri, Endang Nugrahani, yang mengenakan kebaya berwarna pink. Keduanya menyalami warga satu per satu dan melayani permintaan foto bersama. Acara ini dihadiri oleh berbagai lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas dan pengemudi ojek online (ojol). 

    Salah satu pengemudi ojol yang hadir, Wawan Saiful (45) dari Pulo Gebang, Jakarta Timur, menceritakan pengalamannya menghadiri open house tersebut.

    “Ada beberapa orang yang diundang. Tadinya ke Balai Kota, akhirnya kita diarahin ke sini nih. Tadi sih sempat ngobrol [sama Pramono Anung], menanyakan itu dari mana asalnya. Keluhan pasti banyak, kalian pasti ngerti sendiri. Kita sih maunya kan yang terbaik buat kita semua. Insya Allah kalau kita maunya baik, semuanya baik. Kan seperti itu. Apalagi dengan pemimpin kita yang baru sekarang,” ujar Wawan.

    Beberapa warga yang datang juga mendapatkan souvenir dari acara tersebut. Magdalena, warga asal Cibubur, menunjukkan bingkisan yang dirinya terima.

    “Ini dapat makanan berat, dapat snack juga,” katanya.

    Tidak lama setelah open house berlangsung, hujan deras turun. Meski begitu, beberapa warga yang masih mengantre tetap antusias menyalami Pramono Anung dan sang istri.

    Sebelumnya, Pramono Anung melaksanakan Shalat Idulfitri di Masjid Istiqlal mendampingi Presiden Prabowo Subianto. Setelahnya, dia menghadiri gelar kriya Idulfitri bersama Kepala Negara di Istana Merdeka, Jakarta, mulai pukul 09.00 WIB. 

    Pramono Anung menggelar gelar kriya di Rumah Dinas yang dibagi dalam dua sesi. Pertama pukul 13.00 hingga 15.00 WIB bersama para pejabat dan kerabat yang digelar tertutup. Kemudian dilanjutkan pukul 15.00 hingga 17.00 WIB bersama masyarakat umum.

    Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno melaksanakan Shalat Idulfitri di Masjid Fatahillah di Balai Kota. Rano Karno akan menggelar open house pada hari kedua Idulfitri, yaitu Selasa, 1 April 2025 (2 Syawal 1446 H), bertempat di Warung Garasi Si Doel pukul 11.00 sampai 15.00 WIB bersama para Kepala Perangkat Daerah serta masyarakat.