Tag: Pramono Anung

  • Pemprov DKI siap selesaikan masalah bau di RDF Rorotan 

    Pemprov DKI siap selesaikan masalah bau di RDF Rorotan 

    masalah bau di RDF Rorotan salah satunya berasal dari air lindi yakni limbah cair dari air hujan yang menggenang pada timbunan sampah

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta siap menyelesaikan masalah bau yang dirasakan warga sekitar fasilitas pengolahan sampah menjadi bahan bakar atau Refuse-Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Jakarta Utara dan menerima aspirasi mereka.

    “Dalam waktu dekat saya akan ke lapangan. Saya juga akan menerima warga yang mengeluh tentang RDF Rorotan karena persoalan RDF Rorotan harus diselesaikan,” kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Jakarta, Senin.

    Pramono menyampaikan masalah bau di RDF Rorotan salah satunya berasal dari air lindi yakni limbah cair dari air hujan yang menggenang pada timbunan sampah, yang bertebaran saat diangkut truk pengangkut sampah.

    “Saya mengakui masalahnya adalah di pengangkutan dan sampahnya. Harusnya di RDF Rorotan itu sampah tidak boleh lebih dari 2-5 hari. Kemarin mobil yang mengangkut air lindinya bertebaran. Itu yang kemudian menyebabkan bau kemana-mana,” jelas dia.

    Setelah dilakukan uji coba, kata Pramono, tak ada masalah dalam sistem pengolahan sampah di RDF Rorotan.

    Sementara itu, Koordinator Forum Warga sekaligus Ketua RT 18 Cakung Timur (Shinano, Mahakam & Savoy JGC), Wahyu Andre Maryono menyampaikan pengoperasian fasilitas RDF Rorotan walau masih dalam uji coba menimbulkan bau tak sedap yang dirasakan warga.

    Menurut dia, gangguan bau ini akibat kegiatan bongkar muat sampah yang tak sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Ini termasuk tidak semua pengangkutan sampah menuju pabrik RDF Rorotan menggunakan mobil kompaktor tertutup.

    “Kondisi ini menyebabkan sampah di dalamnya berceceran dan yang lebih memprihatinkan, air lindi (leachate) tumpah di sepanjang jalan irigasi BKT yang lokasinya sangat berdekatan dengan perumahan warga,” jelas dia.

    Hal lain yang dikeluhkan yakni masalah kesehatan yang dialami sekitar 20 anak di perumahan sekitar fasilitas RDF Rorotan. Sebagian besar anak mengalami penyakit mata dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), yang diduga merupakan dampak uji coba fasilitas RDF Rorotan.

    Karena itu, warga meminta pengelola RDF Rorotan untuk memperbaiki fasilitas serta prosedur pengolahan sampah.

    Apabila permintaan tersebut tak ditindaklanjuti, imbuh Wahyu, warga meminta agar RDF Plant Rorotan ditutup atau dihentikan operasinya.

    “Rencana warga akan menggelar aksi unjuk rasa kedua pada 10 November 2025 yang mendesak RDF ditutup dan meminta gubernur melakukan evaluasi kembali keberadaan RDF,” kata Wahyu.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Legislator dukung Pemprov DKI realisasikan konektivitas Ancol-JIS

    Legislator dukung Pemprov DKI realisasikan konektivitas Ancol-JIS

    Jakarta (ANTARA) – Anggota DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah meyakini dan mendukung inisiasi Gubernur DKI Pramono Anung untuk merealisasikan konektivitas antara Ancol dengan Jakarta International Stadium (JIS) guna mengatasi persoalan kemacetan hingga lahan parkir di JIS saat ada kegiatan besar.

    “Kalau ini terkoneksi, saya yakin bisa mengatasi persoalan kemacetan ketika ada kegiatan,” kata Ida di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, konektivitas tersebut akan menjadi implementasi nyata sport tourism di Jakarta karena Ancol sudah menjadi destinasi wisata unggulan dan JIS merupakan stadion megah di Jakarta.

    “Menuju kota global, saya berharap integrasi dua venue ini, wisata dan olahraga akan membuat Jakarta semakin memiliki daya tarik, termasuk dari dunia internasional,” ujarnya.

    Ida mengapresiasi Pramono Anung yang sudah merencanakan program konektivitas tersebut. Terlebih, JIS yang dibangun pada tahun 2019 dengan menelan anggaran Rp4,5 triliun menghadapi kendala persoalan daya tampung parkir kendaraan.

    “JIS berkapasitas 78 ribu orang. Ini perlu lebih didukung fasilitas yang memadai untuk aktivasi JIS semakin optimal,” katanya.

    Dia pun optimistis Pemprov DKI bisa merealisasikan konektivitas JIS dan Ancol karena memang menjadi kebutuhan, sehingga Ancol dan JIS akan semakin diminati masyarakat.

    “Kalau dari sisi pembiayaan, saya yakin mas Pram bisa mencari solusi terbaik. Kami di DPRD tentu juga sangat mendukung. Konektivitas Ancol-JIS ini tentu akan menjadi salah satu legacly Mas Pram-Bang Doel untuk Jakarta,” ujar Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta itu.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Metro Sepekan: Cerita Warga di Depok Tidak Sadar Tawarkan Bantuan Dorong Truk Mogok Hasil Curian

    Metro Sepekan: Cerita Warga di Depok Tidak Sadar Tawarkan Bantuan Dorong Truk Mogok Hasil Curian

    Liputan6.com, Jakarta – Sebuah mobil boks berpelat nomor B 9060 JZP terparkir di pinggir Jalan Raya Muchtar, Sawangan, Depok, Jawa Barat. Diduga mobil itu sempat dikendarai tersangka pencurian, dan ditinggalkan begitu saja di pinggir jalan.

    Salah seorang warga sekitar, Deni mengatakan, warga sekitar tidak ada yang mengira truk boks berkelir putih merupakan hasil curian. Saat itu, sekira pukul 05.30 WIB, Deni melihat warga berkerumun di depan gang Enggram di Jalan Raya Muchtar, Sawangan.

    Deni mencoba mendekati truk boks putih sambil bertanya dengan rekannya yang sudah berada terlebih dahulu di lokasi truk. Menurut temannya, ada seseorang yang pergi begitu saja meninggalkan truk.

    Sementara itu, sosok wanita berinisial B yang ditangkap bersama Onadio Leonardo alias Onad, terungkap. Dia adalah Beby Prisillia Gustiansyah, yang tak lain adalah istri dari Onad.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi membenarkan, istrinya Onad itu turut ditangkap terkait penyalahgunaan narkoba. Ade Ary menerangkan, penangkapan bermula dari penggerebekan di Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu malam (29/10/2025) sekitar pukul 19.00 WIB.

    Dari lokasi pertama itu, satu orang diamankan. Kasus itu kemudian dikembangkan ke Trevista West Rempoa, Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Di sanalah Onad dan seorang wanita ditangkap.

    Berita lain yang terpopuler dalam sepekan terakhir dalam sub kanal Megapolitan, News Liputan6.com adalah terkait Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengaku mengenal secara pribadi pengemudi mobil Lexus yang tewas tertimpa pohon tumbang di Jalan Metro Pondok Indah Raya, Jakarta Selatan. Peristiwa itu terjadi pada Minggu, 26 Oktober 2025.

    Korban bernama Harry Danardojo (50). Pramono menyampaikan duka cita mendalam secara langsung kepada keluarga korban.

    Menurutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menawarkan bantuan pemakaman kepada keluarga korban. Selain itu, seluruh proses terkait asuransi juga akan dipermudah oleh pemerintah daerah.

    Berikut deretan berita metro yang paling banyak dicari pembaca Liputan6.com dalam sepekan terakhir:

    Mogok saat melewati perlintasan kereta api, sebuah truk di Banyuwangi, Jawa Timur, terguling ditabrak kereta api yang melintas. Imbas kecelakaan, lokomotif kereta api rusak dan tidak bisa melanjutkan perjalanan.

  • Naik Transportasi Umum di Jakarta Bisa Gratis, Ini Syarat & Caranya!

    Naik Transportasi Umum di Jakarta Bisa Gratis, Ini Syarat & Caranya!

    Jakarta, CNBC Indonesia-Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung membebaskan biaya layanan angkutan umum massal kepada golongan masyarakat tertentu alias gratis. Hal ini diatur dalam Peraturan Gubernur Nomor 33 Tahun 2025 dikutip Senin (3/11/2025).

    Angkutan umum yang dimaksud adalah Sistem Bus Rapid Transit (BRT) seperti layanan angkutan umum pengumpan, layanan integrasi, layanan angkutan Transjabodetabek, layanan angkutan lainnya yang dikelola oleh Badan Usaha BRT. Kemudian Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT)

    Adapun masyarakat golongan tertentu yang diberikan layanan angkutan umum massal gratis, meliputi:

    Peserta Didik pemegang kart KJP Plus dan KJMU
    Penerima Bantuan Sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar bagi anak
    Penghuni Rumah Susun Sederhana Sewa
    Tim Penggerak PKK dan Kelompok PKK
    PJLP dan Pegawai Non-ASN Pemprov DKI Jakarta
    ASN dan Pensiunan AN Provinsi DKI Jakarta
    Penyandang Disabilitas
    Penduduk Lanjut Usia
    Veteran RI
    Karyawan Swasta pemegang Kart Pekerja Jakarta
    Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada PAUD
    Penjaga Rumah Ibadah
    Penduduk Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
    Jumantik, Pengurus Karang Taruna, Dasawisma, atau Pengurus Posyandu
    Anggota TNI dan Kepolisian Negara RI

    Dalam aturan tersebut disebutkan masyarakat yang masuk kedalam lebih dari 1 (satu) golongan, hanya dapat mendaftarkan dir sebagai penerima Layanan Angkutan Umum Massal Gratis melalui mekanisme dari salah satu golongan.

    Persyaratan dan Mekanisme Pendaftaran

    Proses verifikasi dan validasi dokumen pengajuan Layanan Angkutan Umum Massal gratis dilaksanakan oleh PT Bank DKI (Bank Jakarta) dan Badan Usaha terkait berdasarkan data dukung dari Perangkat Daerah/Unit Kerja (PD/UKPD) pada Perangkat Daerah yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang:

    pendidikan
    ketahanan pangan
    perumahan
    pemberdayaan masyarakat
    pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
    sosial
    ketenagakerjaan
    pendidikan mental dan spiritual

    Data dukung disampaikan oleh PD/UKPD untuk diteruskan ke PT Bank DKI (Bank Jakarta) dan Badan Usaha terkait, serta menyampaikan pembaharuan data dukung setiap 6 (enam) bulan sekali tau sewaktu-waktu jika diperlukan.

    Dokumen pengajuan layanan angkutan umum massal gratis yang telah dilakukan verifikasi dan validasi, diteruskan oleh Badan Usaha ke PT Bank DKI (Bank Jakarta) untuk proses penerbitan kart layanan.

    PT Bank DKI (Bank Jakarta) melakukan penerbitan kartu Layanan Angkutan Umum Massal Gratis, yang memuat nama, kategori kelompok, dan foto diri. Kart layanan berlaku selama 6 (enam) bulan dan dapat diperpanjang.

    Ketentuan Penggunaan Kartu Layanan:

    kartu layanan dapat digunakan pada sistem BRT, MRT, dan LRT.
    kartu layanan hanya dapat digunakan sesuai dengan identitas yang tercantum dalam kartu layanan.
    dalam hal terjadi kehilangan kart layanan, pemegang kart wajib melaporkan kehilangan dan mengajukan pemblokiran kartu layanan kepada PT Bank DKI (Bank Jakarta) dalam jangka waktu 3×24 (tiga kali dua puluh empat) jam.

    Setiap penerima Layanan Angkutan Umum Massal gratis dilarang menyalahgunakan kartu layanan yang diterbitkan oleh PT Bank DKI (Bank Jakarta) berupa diperjualbelikan atau digunakan oleh orang atau pihak yang tidak berhak.

    Setiap penerima yang melanggar larangan penyalahgunaan kartu Layanan Angkutan Umum Massal Gratis dikenakan sanksi berupa pencabutan fasilitas layanan dan bar dapat mendaftar kembali 1 (satu) tahun sejak dilakukan pencabutan fasilitas Layanan Angkutan Umum Massal Gratis.

    (mij/mij)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pramono Buka Popnas XVII, Gratiskan Atlet Naik TransJ-Masuk Monas

    Pramono Buka Popnas XVII, Gratiskan Atlet Naik TransJ-Masuk Monas

    Gubernur Jakarta Pramono Anung menghadiri acara pembukaan Pekan Olahraga Nasional (Popnas) XVII dan Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (Peparpenas) XI Tahun 2025 pada Minggu (2/11).

    Dalam kesempatan tersebut, Pramono mengatakan Pemprov akan menggratiskan tiket masuk Monas hingga transportasi umum seperti Transjakarta dan MRT untuk para atlet.

  • Tersisa Cerita Perjuangan Tembus Macet Panjang Gara-gara Banjir Kemang

    Tersisa Cerita Perjuangan Tembus Macet Panjang Gara-gara Banjir Kemang

    Jakarta

    Banjir setinggi hampir satu meter sempat melanda kawasan Kemang, Jakarta Selatan, hingga menyebabkan kemacetan panjang. Warga pun harus menempuh perjuangan ekstra untuk melewati antrean kendaraan yang nyaris tak bergerak.

    Dirangkum detikcom, Minggu (2/11/2025), kemacetan itu terjadi pada Rabu dan Kamis lalu. Hal itu lantaran disebabkan oleh banjir setinggi hampir satu meter.

    “Karena Kemang Raya itu banjir satu meter ketinggian satu meter tampaknya sampai ke Kemang Raya termasuk terdampak ke Bangka tapi Bangka sudah terurai kita tutup jalannya sementara waktu,” Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Komarudin, kepada wartawan, Kamis (30/10).

    Namun, pada Sabtu (1/11), ruas Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, telah kembali normal seperti semula. Tak ada lagi genangan yang sempat merendam kawasan tersebut.

    Pantauan detikcom di lokasi, Sabtu (1/11) pukul 10.20 WIB, kawasan Jalan Kemang Raya sudah dapat dilintasi oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. Kondisi jalan sudah sepenuhnya kering dan tak becek.

    Sejumlah petugas dari Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Kota Jakarta Selatan tampak mengangkat sampah-sampah dari Kali Krukut. Keberadaan sampah tersebut menimbulkan banjir cukup parah di kawasan itu.

    Sementara itu, kondisi air di Kali Krukut mengalir cukup deras. Meski begitu, ketinggian air masih jauh di bawah jembatan.

    Pedagang Sulit Dorong Gerobak Saat Macet Kemang

    Meski, ruas Jalan Kemang Raya telah kembali normal, namun cerita warga menembus kemacetan itu pun belum sirna. Salah satunya, Wahyu, seorang pedagang dengan gerobak, mengeluhkan akses jalan untuk mendorong gerobaknya tersendat hingga membuatnya kelelahan.

    Saat banjir yang mengakibatkan macet horor terjadi, Wahyu sedang berjualan di Jalan Kemang Raya. Dia mengatakan air mulai naik dan menggenangi Jalan Kemang Raya pukul 17.00 WIB.

    “Lumpuh udah tuh dari jam 16.00-17.00 WIB,” ujar Wahyu saat ditemui di Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, Sabtu (1/11/2025).

    Wahyu mengatakan kemacetan parah akibat banjir ini pun menyulitkan untuk mendorong gerobak saat dirinya hendak pulang. Ia mengaku sempat menunggu hingga pukul 21.00 WIB dengan harapan lalu lintas jadi lebih lengang.

    Namun rupanya macet saat itu tak kunjung usai. Wahyu lantas memutuskan pulang ke rumahnya yang tak jauh dari tempatnya berjualan meski memakan satu jam lamanya.

    “Saya aja maksain jam 9 pelan-pelan lewat pinggir, sampai rumah jam 10, padahal deket di situ ngontrak,” kata Wahyu.

    Wahyu pun mengaku pegal-pegal akibat harus mendorong gerobak melintasi semrawutnya Jalan Kemang Raya malam ini. Dia menghabiskan waktu satu jam untuk bisa sampai di rumah kontrakannya.

    “(Biasanya) paling 20 menitan. Paling lama, kalau macet normal, 30 menit. Kemarin mah sampai satu jam. Pegel, lumayan nguras fisik, betis cangkeul,” ungkapnya.

    Banyak Pengendara Pilih Menepi

    Keluhan lain juga diungkapkan salah satu petugas parkir, Idan. Malam itu, Idan mengaku sedang bekerja sebagai juru parkir di salah satu minimarket.

    Idan mengatakan lalu lintas Jalan Kemang Raya benar-benar kusut kala itu. Bahkan, kata dia, tidak sedikit pengendara yang tertahan kemudian menepi di lokasi parkir tempatnya bekerja.

    “(Parkiran) penuh, cuma kan nggak kita mintain, karena pada kejebak macet, jadi ngetem dulu di pinggiran,” tutur Idan.

    Idan mengatakan ada dua titik banjir di Jalan Kemang Raya. Pertama berlokasi di pertigaan mengarah ke Jalan Kemang Selatan VII. Kemudian yang kedua persis di depan gerai Kem Chicks.

    Idan menuturkan kemacetan semakin parah lantaran penutupan Jalan Kemang Raya akibat banjir. Dia menjelaskan macet terjadi hingga tengah malam.

    “Bisa tetep balik, sekitar jam 12-an. Iya basah, kan hampir sepinggang banjirnya, lumayan celana pada basah,” imbuh dia.

    Penyebab Banjir gegara Tanggul Jebol

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkap penyebab banjir yang melanda kawasan Kemang. Ia menyebut air kali meluap ke permukiman serta jalanan akibat tanggul retak.

    Dia juga sudah meminta jajarannya segera memperbaiki tanggul jebol itu, termasuk di wilayah lain. Pramono menegaskan Pemprov DKI akan menangani banjir dari hulu hingga hilir.

    “Kenapa Kemang Raya kemarin terjadi banjir yang begitu? Memang ada patahan, ada tanggul yang dimiliki oleh Kemang Village yang retak dan kemudian bocor sehingga menyebabkan air Kali Krukut meluap,” jelas Pramono di Balai Kota Jakarta, Jumat (31/10).

    “Pemerintah DKI Jakarta tetap akan melakukan normalisasi Sungai Ciliwung, penlok-nya sudah saya tanda tangani, dan juga normalisasi Kali Krukut yang melewati Kemang Village,” sambungnya.

    “Karena kalau tidak, sampai kapan pun yang namanya di daerah Kem Chiks itu, kebetulan saya kan tinggal di daerah itu, sudah hampir 5-6 tahun ini selalu terulang hal yang seperti itu, maka itu harus ditangani dari hulunya,” tambahnya lagi.

    Halaman 2 dari 4

    (amw/amw)

  • Posbankum Perluas Akses Keadilan Bagi Warga Jakarta

    Posbankum Perluas Akses Keadilan Bagi Warga Jakarta

    JAKARTA – Gubernur Jakarta Pramono Anung menegaskan pembentukan 267 Pos Bantuan Hukum (Posbankum) di seluruh kelurahan di Jakarta menjadi pelengkap penting bagi infrastruktur layanan publik di ibu kota.

    Hal itu disampaikan Pramono dalam peresmian capaian 100 persen Pos Bantuan Hukum (Posbankum) di seluruh kelurahan di Provinsi Jakarta

    “Posbankum yang berjumlah 267 akan ada di setiap kelurahan, dan itu melengkapi semua infrastruktur yang ada di Jakarta,” katanya dalam keterangan tertulis dikutip pada Sabtu, 1 November.

    Pramono menyebut, keberadaan Posbankum memastikan seluruh lapisan masyarakat kini memiliki akses terhadap perlindungan hukum tanpa terkendala biaya.

    “Seluruh masyarakat Jakarta kini dapat memperoleh perlindungan hukum tanpa terkendala biaya,” ucapnya.

    Diketahui, Posbankum merupakan tempat masyarakat memperoleh layanan konsultasi hukum, advokasi non-litigasi, mediasi oleh Paralegal dan Lurah sebagai juru damai, serta rujukan advokat, baik pro bono maupun melalui Organisasi Bantuan Hukum (OBH).

    Kehadiran Posbankum memperluas akses keadilan, meningkatkan kesadaran hukum, dan mendorong penyelesaian sengketa secara damai di tingkat akar rumput.

    Dengan 267 Posbankum di Jakarta, jumlahnya kini mencapai 57.968 unit atau 69,05 persen dari total 83.953 desa dan kelurahan di Indonesia.

    Sementara itu, Menteri Hukum, Supratman Andi Agtas, menegaskan pentingnya menghadirkan keadilan yang mudah dijangkau oleh masyarakat.

    “Di tengah hiruk-pikuk kota metropolitan yang tidak pernah tidur, masyarakat tidak hanya membutuhkan kepastian hukum, tetapi juga akses terhadap keadilan yang cepat, mudah, dan dekat,” ujarnya

    Menurutnya, tidak semua persoalan hukum harus berakhir di pengadilan karena proses litigasi sering kali memerlukan biaya dan waktu yang besar.

    “Penyelesaian melalui mediasi di tingkat kelurahan bisa menjadi alternatif yang lebih efisien dan berkeadilan,” lanjutnya.

    Menurutnya, kehadiran Pos Bantuan Hukum (Posbankum) menjadi solusi nyata dalam mewujudkan keadilan yang substantif bagi masyarakat. “Tujuan kita adalah menghadirkan hukum yang benar-benar memberikan rasa keadilan, terutama bagi masyarakat pada lapisan terbawah,” katanya.

    Supratman menjelaskan, pembentukan Posbankum merupakan bagian dari upaya pemerintah mewujudkan visi besar Presiden Prabowo Subianto sebagaimana tertuang dalam Asta Cita, yakni menghadirkan hukum sebagai jaminan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

    “Bapak Presiden selalu menekankan bahwa hukum adalah jaminan keadilan. Keadilan bukan hanya hak, tetapi juga tuntutan setiap warga negara,” imbuhnya.

    Ia juga menyoroti peran penting Paralegal dalam setiap Posbankum yang telah memiliki sertifikasi dan kapasitas sebagai penyelesai masalah di tengah masyarakat. Supratman berharap Paralegal dan Lurah yang menggawangi Posbankum aktif mengisi aplikasi Pelaporan Layanan Posbankum yang dikembangkan oleh BPHN.

    “Data yang terkumpul akan menjadi dasar penting bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan berbasis bukti atau evidence-based policy,” tuturnya.

    Selain itu, Duta Posbankum Sherly Tjoanda, menyebut bahwa keberadaan 267 Posbankum di Jakarta menjadi simbol hadirnya keadilan bagi masyarakat kecil. Menurut Sherly, Posbankum tidak hanya membantu penanganan kasus, tetapi juga menyediakan konsultasi dan mediasi untuk menyelesaikan persoalan warga secara damai.

    “Kita hadir di sini untuk menyalakan kembali obor keadilan di jantung Republik Indonesia, yakni Jakarta,” pungkasnya.*

     

  • Legislator apresiasi Gubernur DKI selesaikan infrastruktur di Jakut

    Legislator apresiasi Gubernur DKI selesaikan infrastruktur di Jakut

    Jakarta (ANTARA) – Legislator Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah memberikan apresiasi terhadap Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung yang bergerak cepat menyelesaikan sejumlah persoalan infrastruktur di Jakarta Utara (Jakut).

    Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu, dia mengatakan Pramono langsung merespons, bahkan meninjau secara langsung Jalan Inspeksi Kali Duri di Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, yang memiliki ketinggian berbeda di dua lajur.

    “Sudah 11 tahun jalan itu tidak ada solusi. Tapi, saya optimistis Mas Pram (sapaan Pramono) dengan komitmennya bisa cepat menyelesaikan persoalan itu,” kata Ida.

    Dia menuturkan jika persoalan itu tidak segera diatasi, maka dapat membahayakan keselamatan masyarakat, khususnya pengendara.

    Selain Jalan Inspeksi Kali Duri, dia mengatakan persoalan infrastruktur mangkrak juga terjadi di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Pluit yang berlokasi di Kecamatan Penjaringan.

    Kalau sudah difungsikan, sambung dia, maka jalan tersebut bisa tembus sampai ke pintu Tol Pluit di Jalan Pluit Selatan Raya.

    “Mas Pram punya keahlian untuk menyelesaikan persoalan itu dengan sumber pembiayaan atau anggaran yang pasti ada solusi terbaik. Kita serahkan sepenuhnya kepada Mas Pram,” ujar Ida.

    Dia menyebutkan solusi pembiayaan dapat dilakukan dengan menggunakan dana kewajiban pengembang, dana kompensasi Koefisien Lantai Bangunan (KLB), dan lainnya, yang memang dapat dimanfaatkan untuk membangun Jakarta.

    “Nilai APBD DKI yang ditetapkan sebesar Rp81,3 Triliun karena terjadi penurunan Dana Bagi Hasil (DBH), saya kira bisa dicarikan solusinya oleh Mas Pram dan tidak menjadi halangan untuk menuntaskan persoalan itu,” tutur Ida.

    Lebih lanjut, dia mengungkapkan keberpihakan Pramono terhadap berbagai infrastruktur layanan publik dan wong cilik (rakyat kecil) tidak perlu diragukan.

    “Beliau tahu betul prinsip untuk pembangunan kesejahteraan dan kenyamanan warga. Memang ini luar biasa dan harus diapresiasi karena sudah berapa tahun ini harus terselesaikan, tapi sebelumnya kan ter-pending terus,” tambah Ida.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Cuaca ekstrem, Pemprov DKI diminta antisipasi banjir dan longsor

    Cuaca ekstrem, Pemprov DKI diminta antisipasi banjir dan longsor

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk mengantisipasi banjir dan tanah longsor dalam menghadapi cuaca ekstrem di Jakarta.

    Dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, dia mengatakan selain persoalan saluran air yang kerap menjadi penyebab banjir, tanah longsor di wilayah tertentu juga perlu menjadi perhatian serius.

    “Ditambah lagi kondisi pohon-pohon besar yang ada di Jakarta harus diperhatikan oleh Dinas Pertamanan. Jika perlu, lakukan penopingan untuk mencegah pohon tumbang, karena saat musim hujan, biasanya dibarengi dengan angin kencang,” kata Yuke.

    Tak hanya itu, Pemprov DKI juga diminta untuk melakukan mitigasi bencana banjir untuk menekan jumlah warga yang terdampak banjir.

    “Mitigasi banjir sangat penting, karena evakuasi terhadap korban banjir membutuhkan waktu, dikarenakan kondisi mendadak dan serentak, walaupun sejauh ini koordinasi lintas instansi cukup baik dan profesional,” ujar Yuke.

    Dia pun menyoroti potensi peningkatan debit air dari hulu saat musim hujan. Langkah pengerukan kali, pengecekan saluran, pengecekan turap, tanggul dan jembatan dinilainya harus segera dilakukan.

    “Antisipasi harus kita lakukan sejak awal. Jangan sampai Pemprov tidak siap dalam menghadapi dampak dari musim hujan pada akhir tahun 2025 ini,” ucap Yuke.

    Secara teknis, kata dia, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta dapat melakukan pengecekan titik-titik genangan yang terjadi saat ini.

    Selain itu, sosialisasi kepada masyarakat pun harus dilakukan untuk memberikan kesadaran agar tidak membuang sampah rumah tangga ke dalam sungai dan saluran air sehingga mengakibatkan saluran air menjadi tidak berjalan normal saat hujan.

    “Apakah sudah masuk dalam rencana jangka pendek dan menengah kita atau tidak? Lalu, beberapa titik yang sudah dilakukan pembenahan bisa mengurangi banjir atau tidak. Itu harus dilakukan evaluasi untuk perbaikan-perbaikan,” tutur Yuke.

    Menurut dia, menyelesaikan persoalan banjir di Jakarta harus dilakukan secara tuntas, dan tidak dapat dilakukan setengah-setengah.

    “Contohnya untuk Ciliwung, sepakat harus tuntas. Disamping juga 12 aliran sungai lainnya. Jika itu dilakukan, tentunya saya yakin banjir Jakarta bisa berkurang atau mungkin terbebas dari banjir,” jelas Yuke.

    Sebaliknya, kata dia, jika penanggulangan banjir dilakukan secara parsial, maka Jakarta diyakini tetap mengalami genangan-genangan saat musim hujan.

    “Untuk bisa bebas dari banjir, memang sangat sulit, karena butuh anggaran yang besar dan komitmen bersama dari gubernur DKI Jakarta. Tidak bisa hanya diselesaikan oleh 1 atau 2 gubernur, tapi juga dilakukan berkelanjutan oleh setiap gubernur. Apalagi, Jakarta memiliki blue print pengendalian banjir yang harus disepakati dan tinggal dijalankan bersama,” papar politisi PDI Perjuangan itu.

    Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menyebutkan penanganan banjir dan genangan di ibu kota lebih cepat dibandingkan daerah lainnya.

    “Mohon maaf, bukan apa-apa, kalau dibandingkan dengan daerah-daerah sekitar, Jakarta pasti lebih cepat penanganannya, dan kemarin relatif cepat penanganannya,” kata Pramono saat dijumpai di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (30/10).

    Pram, sapaan akrabnya, mengakui genangan air di Jakarta selalu ada, terlebih dalam beberapa hari terakhir mengingat Jakarta kerap diguyur hujan.

    Meski demikian, dia telah meminta kepada Dinas SDA DKI agar menyiagakan seluruh pompa yang yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

    Dengan begitu, lanjut dia, genangan air serta banjir yang terjadi di Jakarta dapat ditangani secara cepat.

    “Seperti yang saya janjikan berulang kali, kemarin sebelum hujan, semua air saya minta untuk dipompa. Jadi, sumber daya air sekarang ini 600 pompa yang kemarin dipersiapkan,” ungkap Pramono.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jakarta Dilanda Cuaca Ekstrem, Pramono: Curah Hujan Capai 200 mm

    Jakarta Dilanda Cuaca Ekstrem, Pramono: Curah Hujan Capai 200 mm

    Liputan6.com, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyebut curah hujan yang mengguyur Jakarta tercatat cukup tinggi. Berdasarkan data yang diterima, Pramono mengatakan curah hujan Jakarta pada Kamis 30 Oktober 2025 lebih dari 200 milimeter (mm).

    “Kami sudah memiliki data akan curah hujan yang tinggi. Tetapi yang tidak menyangka bahwa terjadi anomali yang luar biasa, curah hujan dan angin,” kata Pramono di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta Pusat, Jumat (30/10/2025).

    “Dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) yang benar-benar di stressing adalah yang berkaitan dengan curah hujan lebih dari 200 kemarin itu, ternyata curah hujan dan angin,” sambungnya .

    Pramono menjelaskan, curah hujan yang tinggi disertai angin kencang inilah yang kemudian membuat sejumlah pohon di Jakarta tumbang hingga menimbulkan korban jiwa. Oleh karena itu, Pramono telah menginstruksikan kepada dinas terkait untuk mengecek serta memangkas pohon-pohon yang sudah rawan.

    “Tadi secara khusus rapat mengenai ini dan saya minta untuk pohon-pohon dilakukan peremajaan, terutama pohon-pohon palem yang memang saya minta untuk dipotong,” kata dia.