Tag: Prabowo

  • Danantara Kelola Investasi Rp 325 Triliun pada Gelombang Pertama, Ini Sektor yang Disasar

    Danantara Kelola Investasi Rp 325 Triliun pada Gelombang Pertama, Ini Sektor yang Disasar

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto memastikan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) akan langsung beroperasi setelah diluncurkan. Investasi awal yang akan dikelola Danantara mencapai US$ 20 miliar atau setara Rp 325,8 triliun untuk berbagai proyek strategis.

    Prabowo menyatakan investasi ini akan difokuskan pada sektor hilirisasi guna meningkatkan nilai tambah sumber daya alam (SDA) Indonesia, serta sektor-sektor berkelanjutan yang mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Proyek strategis miliaran dolar ini akan difokuskan pada hilirisasi nikel, bauksit, tembaga, pembangunan pusat data, kecerdasan buatan (AI), kilang minyak, pabrik petrokimia, produksi pangan dan protein, akuakultur, serta energi terbarukan,” ujar Prabowo di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/2/2025).

    Sebagai badan pengelola investasi strategis, kata Prabowo, Danantara berperan dalam mengonsolidasikan dan mengoptimalkan aset negara untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Target total aset yang dikelola Danantara diproyeksikan mencapai lebih dari US$ 900 miliar atau sekitar Rp 14.724 triliun, menjadikannya salah satu sovereign wealth fund terbesar di dunia.

    Ada lebih dari 20 proyek nasional yang akan dikelola Danantara sebagai langkah konkret dalam industrialisasi dan hilirisasi nasional. Presiden Prabowo optimistis sektor-sektor ini akan memberikan dampak besar bagi perekonomian Indonesia dengan meningkatkan nilai tambah SDA dan mengurangi ekspor bahan mentah dengan harga murah.

    “Inilah sektor-sektor yang akan menentukan masa depan, ketahanan, dan kemandirian bangsa kita,” tegas Prabowo.

    Selain itu, pengelolaan investasi melalui Danantara diyakini akan menciptakan lapangan kerja berkualitas serta mendukung kemakmuran jangka panjang bagi masyarakat Indonesia. Pembentukan Danantara juga menjadi tonggak baru dalam transformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

    “Danantara menandai era baru bagi BUMN, yang bukan hanya sebagai entitas bisnis, tetapi sebagai aset nasional yang berperan sebagai agen pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, serta kesejahteraan rakyat,” tutup Prabowo terkait peluncuran BPI Danantara.

  • LPS tegaskan uang di Bank BUMN aman

    LPS tegaskan uang di Bank BUMN aman

    Enggak usah (ditarik). Tadi karena bisa diaudit dengan siapa saja katanya. Artinya transparansi akan tetap didorong. Jadi orang-orang enggak perlu narik dana dari perbankan

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan uang yang disimpan oleh masyarakat di bank badan usaha milik negara (BUMN) aman.

    Hal ini disampaikannya menanggapi adanya seruan untuk menarik dana secara massal dari bank-bank BUMN di tengah pembentukan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia.

    “Enggak usah (ditarik). Tadi karena bisa diaudit dengan siapa saja katanya. Artinya transparansi akan tetap didorong. Jadi orang-orang enggak perlu narik dana dari perbankan,” ujar Purbaya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.

    Dia mengatakan bahwa pemerintah telah memastikan bahwa BPI Danantara akan dikelola secara profesional, transparan, dan bisa diaudit oleh siapa pun.

    Purbaya pun menyebutkan setidaknya terdapat dua alasan utama mengapa masyarakat tidak perlu khawatir.

    Pertama, kata dia, dana di bank BUMN tetap aman. Kedua, LPS sebagai lembaga penjamin memiliki kapasitas yang cukup untuk menjamin dana masyarakat, sehingga tidak perlu ada gerakan massal untuk menarik uang di perbankan BUMN.

    “Jadi biasa saja, ‘business as usual’, karena ini akan dikelola profesional dan transparan,” ucap Purbaya.

    Presiden Prabowo Subianto telah menegaskan bahwa Danantara Indonesia harus dikelola dengan penuh kehati-hatian, mengedepankan transparansi, serta bisa diaudit oleh siapa pun.

    “Danantara Indonesia untuk itu harus dikelola dengan sebaik-baiknya, dengan sangat hati-hati, dengan sangat transparan, dengan saling mengawasi, harus bisa diaudit setiap saat oleh siapa pun,” ujar Prabowo dalam peluncuran Badan Pengelola Investasi Danantara Indonesia di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.

    Presiden menuturkan bahwa dana yang dikelola oleh Danantara merupakan milik anak cucu dan generasi penerus bangsa Indonesia.

    Prabowo menyatakan keyakinannya bahwa dengan Danantara, Indonesia akan terus melangkah maju, menjadi lebih kuat, dan lebih bersatu dari sebelumnya.

    “Dengan keyakinan ini, mari kita bergerak bersama, bersatu dalam tujuan, teguh dalam tekad, dan yakin bahwa pencapaian terbesar Indonesia masih ada di depan kita,” kata Presiden.

    Presiden Prabowo bersama Presiden Ke-7 RI Joko Widodo dan Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono menekan tombol bersama seraya meluncurkan secara resmi Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.

    “Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada siang hari ini, hari Senin, 24 Februari 2025, saya Presiden Republik Indonesia meluncurkan Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara Danantara Indonesia,” kata Presiden Prabowo yang kemudian dilanjutkan menekan tombol peresmian.

    Prabowo mengatakan bahwa Danantara sebagai dana kekayaan negara atau sovereign wealth fund Indonesia itu akan mengelola aset senilai lebih dari 900 miliar dolar AS dengan proyeksi dana awal mencapai 20 miliar dolar AS.

    Pewarta: Fathur Rochman, Mentari Dwi Gayati
    Editor: Chandra Hamdani Noor
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pemerintah gelar operasi pasar murah jaga harga pangan saat Ramadhan

    Pemerintah gelar operasi pasar murah jaga harga pangan saat Ramadhan

    Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melihat komoditas bawang merah dan cabai rawit merah yang dijual di operasi pasar pangan murah yang dipusatkan di Kantor Pos Flora Jakarta, Senin (24/2/2025). ANTARA/Harianto

    Pemerintah gelar operasi pasar murah jaga harga pangan saat Ramadhan
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 24 Februari 2025 – 12:47 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah mulai menggelar operasi pasar pangan murah guna menjaga stabilitas dan keterjangkauan harga kebutuhan pokok masyarakat dalam rangka menyambut Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) puasa Ramadhan hingga Idul Fitri 2025.

    Peluncuran operasi pasar pangan murah dilakukan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman didampingi Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, Wakil Menteri BUMN Kartiko Wirjoatmodjo, Kepala Badan Pengan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, dan sejumlah pejabat lainnya, dipusatkan di Kantor Pos Flora Jakarta, Senin.

    “Hari ini, kita melakukan operasi pasar (pangan) perdana. Pertama, untuk menghadapi bulan suci Ramadhan atas arahan Bapak Presiden Republik Indonesia,” kata Mentan di sela peluncuran operasi pasar pangan tersebut.

    Mentan menyampaikan bahwa operasi pasar pangan murah akan dilakukan di seluruh Indonesia dengan melibatkan 4.500 gerai PT Pos Indonesia. Kemudian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pangan akan terlibat dalam menyuplai operasi pasar tersebut.

    “Dan kita mensuplai bahan pangan setiap hari selama bulan Ramadhan. Teman-teman dari Bulog, ID Food, Berdikari, PPI (PT Perusahaan Perdagangan Indonesia), PTPN (PT Perkebunan Nusantara), semua teman-teman BUMN terlibat untuk membantu operasi pasar besar-besaran,” ujarnya pula.

    Mentan menegaskan bahwa operasi pasar pangan murah itu sangat penting untuk menjaga stabilitas, dan masyarakat mendapatkan harga pangan yang terjangkau sesuai perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

    Selain itu, Mentan juga mengingatkan kepada para pengusaha di seluruh Indonesia, agar tidak menjual komoditas pangan di atas harga eceran tertinggi. Apabila hal itu ditemukan, maka segera ditindak Satuan Tugas (Satgas) Pangan berupa sanksi administrasi hingga penyegelan usaha.

    “Ini atas perintah Bapak Presiden. Saudaraku, sahabatku, ini pesan penting,” ujar Mentan menegaskan.

    Operasi pasar pangan murah berlangsung mulai Senin, 24 Februari 2025 hingga 29 Maret 2025. Lima komoditas utama yang akan dijual di Kantor Pos, yaitu minyak goreng (Minyakita) dengan harga RpRp14.700 per liter, bawang putih Rp32.000 per kilogram (kg), gula konsumsi Rp15.000 per kg, daging kerbau beku Rp75.000 per kg, dan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Rp12.000 per kg.

    Sementara itu, nampak pula sejumlah mobil boks milik BUMN pangan yang juga menjual komoditas pangan di kawasan Kantor Pos tersebut, seperti komoditas cabai rawit merah di harga Rp28.000 per 0,5 kg dan Rp55.000 per kg, bawang merah Rp27.000 per kg, serta telur ayam ras Rp27.000 per kg.

    Direktur Utama PosIND Faizal R Djoemadi menegaskan bahwa keterlibatan pihaknya dalam operasi pasar itu merupakan bentuk komitmen dalam mendukung stabilitas harga dan memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat. Sebagai perusahaan dengan jaringan luas di seluruh Indonesia, Faizal mengaku bahwa pihaknya siap berkontribusi dalam memastikan bahan pangan pokok dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat.

    “Kami akan memanfaatkan infrastruktur dan kapabilitas logistik kami untuk mendukung kelancaran operasi pasar ini, sehingga masyarakat dapat memperoleh bahan pangan dengan harga yang wajar menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 2025,” ujar Faizal.

    Menurut Faizal, saat ini Pos Indonesia memiliki sekitar 4.500 jaringan di seluruh Indonesia. Didukung ribuan armada dan sumber daya manusia (SDM). Pos Indonesia telah berulang kali sukses mendukung program distribusi pangan pemerintah. Pos Indonesia berharap dengan adanya operasi pasar itu, stabilitas harga dan ketersediaan pangan menjelang HBKN Puasa-Idul Fitri 2025 dapat terjaga, sehingga masyarakat dapat menjalani ibadah dan perayaan dengan lebih tenang.

    Sumber : Antara

  • Wakil Ketua Komisi VI DPR: UU BUMN jelaskan Danantara bisa diaudit

    Wakil Ketua Komisi VI DPR: UU BUMN jelaskan Danantara bisa diaudit

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade mengatakan bahwa Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjelaskan bahwa Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) bisa diaudit.

    “Memang bisa diaudit. Nanti teman-teman bisa lihat undang-undangnya bahwa memang Danantara ini bisa diaudit. Di undang-undangnya dibahas,” kata Andre di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.

    Dengan begitu, menurut dia, penyelenggaraan Danantara yang akan mengelola aset negara lebih dari 900 miliar dolar AS itu memiliki aturan main agar dikelola secara profesional dan transparan.

    “Dalam undang-undang pun diatur bahwa Danantara ini kalau ada kerugian lalu pihak Danantara tidak bisa membuktikan pengelolaannya, ada kesalahan, mereka bisa diproses secara hukum,” kata dia.

    Menurut dia, Komisi VI DPR RI sangat optimistis bahwa langkah Presiden Prabowo Subianto yang membentuk Danantara itu akan berhasil. Dengan Danantara, dia yakin pengelolaan akan lebih transparan dan membawa BUMN lebih berkualitas kelas dunia.

    Dia pun memahami bahwa ada kekhawatiran dari masyarakat terkait kemunculan BPI Danantara. Namun, menurut dia, Presiden Prabowo ingin mengedepankan transparansi dengan mengundang beragam pihak dalam peluncuran Danantara tersebut.

    Selain itu, menurut dia, Danantara bakal dikelola oleh orang-orang profesional yang sudah mumpuni karena memiliki kredibilitas, kualitas, serta keilmuan yang baik. BPI Danantara dipimpin oleh Rosan Roeslani sebagai Group CEO, serta dibantu oleh Pandu Sjahrir dan Dony Oskaria.

    “Jadi tidak ada yang disembunyikan sama sekali oleh pemerintah. Jadi dengan begitu baik niatnya Pak Prabowo dan begitu transparan, kami optimis ini insyaallah akan berhasil,” katanya.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Rosan Bicara Tentang Nasib INA: Bukan Bagian dari Danantara

    Rosan Bicara Tentang Nasib INA: Bukan Bagian dari Danantara

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto telah meresmikan pembentukan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara. Danantara akan mengelola BUMN jumbo uang memiliki nilai aset ribuan triliun rupiah.

    Di sisi lain, muncul pertanyaan, bagaimana nasib Indonesia Investment Authority atau INA yang sama-sama berada di bawah presiden? Apakah INA juga akan dilebur dengan Danantara?

    Chief Executive Officer (CEO) Danantara Rosan Perkasa Roeslani menegaskan bahwa Indonesia Investment Authority (INA) bukan bagian dari Danantara.

    Dia menekankan bahwa badan bentukkan Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) itu bakal berjalan secara terpisah dengan badan pengelola yang baru diresmikan Prabowo.

    “[INA] identitas tersendiri,” katanya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/2/2025).

    Sekadar informasi, Presiden Prabowo Subianto resmi meneken sejumlah beleid terkait Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) di Jakarta, Senin (24/2/2025).

    Beleid itu tertuang dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 2025 tentang Organisasi dan Tata Kelola Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara.

    Orang nomor satu di Indonesia itu juga menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 30 tahun 2025 tentang Pengangkatan Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara.

  • Struktur Organisasi Danantara dan Tugas yang Diembannya, Apa Posisi Jokowi dan SBY?

    Struktur Organisasi Danantara dan Tugas yang Diembannya, Apa Posisi Jokowi dan SBY?

    PIKIRAN RAKYAT – Presiden RI Prabowo Subianto pada hari ini, 24 Februari 2025, telah resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara. Dalam peluncurannya, Prabowo menyebut bahwa Danantara harus menjadi instrument pembangunan nasional.

    “Danantara Indonesia bukan sekadar sebuah badan pengelola investasi, melainkan harus menjadi instrumen pembangunan nasional yang akan mengoptimalkan cara kita mengelola kekayaan Indonesia,” katanya di Istana Kepresidenan.

    Pada kesempatan yang sama pada pengurus Danantara juga diungkapkan. Rosan Roeslani ditetapkan CEO, yang dibantu oleh Pandu Sjahrir dan Dony Oskaria.

    Struktur Organisasi Danantara

    Berikut struktur organisasi Danantara yang sudah diungkapkan hingga hari ini.

    Pimpinan Utama: Group CEO

    Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dipimpin oleh Rosan Roeslani sebagai Group CEO.

    Pandu Sjahrir bertugas sebagai Chief Investment Officer (CIO), bertanggung jawab mengelola portofolio investasi Danantara.

    Dony Oskaria menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO), fokus pada operasional harian organisasi.

    Dewan Pengawas

    Ketua Dewan Pengawas: Menteri BUMN Erick Thohir.

    Wakil Ketua Dewan Pengawas: Muliaman Hadad.

    Bertanggung jawab untuk memastikan tata kelola yang transparan dan akuntabel.

    Dewan Penasihat

    Posisi ini diisi oleh mantan-mantan Presiden RI, termasuk Jokowi dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

    Fungsi utamanya adalah menjaga integritas dan memberikan panduan strategis untuk memastikan Danantara tetap berada di jalur yang sesuai dengan kepentingan nasional.

    Komite Pengawas dan Komite Pendukung

    Oversight Committee: Mengawasi pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan dana secara keseluruhan.

    Komite Audit: Memastikan transparansi laporan keuangan dan mengelola risiko.

    Komite Investasi: Bertanggung jawab atas kebijakan investasi dan pemantauan portofolio.

    Struktur organisasi BPI Danantara dirancang dengan pengawasan berlapis untuk memastikan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas dalam mengelola investasi strategis Indonesia.

    Bersifat Transparan

    Prabowo juga mengatakan bahwa Danantara bersifat transparan serta bisa diaudit oleh siapapun. Ia memastikan bahwa pengelolaannya dilakukan dengan penuh hati-hati.

    “Danantara Indonesia untuk itu harus dikelola dengan sebaik-baiknya, dengan sangat hati-hati, dengan sangat transparan, dengan saling mengawasi, harus bisa diaudit setiap saat oleh siapa pun,” ujar Prabowo.

    Presiden juga menekankan bahwa dana yang dikelola oleh Danantara adalah milik generasi penerus bangsa Indonesia.

    Prabowo mengungkapkan keyakinannya bahwa keberadaan Danantara akan mendorong kemajuan Indonesia, menjadikan negara ini lebih kuat, serta mempererat persatuan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Di hadapan tamu asing, Presiden sebut Danantara siap kerja sama

    Di hadapan tamu asing, Presiden sebut Danantara siap kerja sama

    Danantara Indonesia menyampaikan kepada dunia bahwa kami siap untuk bekerja sama.

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto di hadapan sejumlah duta besar dan tamu-tamu asing menyebut Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) siap bekerja sama dan berkolaborasi dengan dunia usaha di kawasan dan dunia.

    Presiden optimistis Danantara bakal memperluas jangkauan Indonesia untuk membangun kerja sama di berbagai sektor usaha.

    “Tamu undangan yang saya hormati, para duta besar, tokoh-tokoh bangsa yang hadir di sini, pemimpin-pemimpin dari semua kalangan, dan semua sektor, Danantara Indonesia menyampaikan kepada dunia bahwa kami siap untuk bekerja sama,” kata Presiden Prabowo saat acara peluncuran BPI Danantara di kompleks Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Senin.

    Presiden, yang kemudian berpidato dalam bahasa Inggris, melanjutkan: “Indonesia mengirim pesan yang jelas kepada sahabat dan mitra kami di seluruh penjuru dunia, Indonesia terbuka untuk kolaborasi, Indonesia terbuka untuk bisnis, dan terbuka untuk investasi, dan terbuka untuk mewujudkan kesejahteraan bersama.”

    Dalam pidato yang sama, Presiden pun berharap dengan adanya Danantara, mitra-mitra di kawasan dan dunia dapat melihat potensi Indonesia tidak hanya sebagai negara yang perekonomiannya tumbuh dan berkembang untuk menjadi negara maju, tetapi juga sebagai pendorong untuk menciptakan stabilitas di kawasan, dan mitra untuk maju bersama.

    Dalam acara peresmian itu, Presiden Prabowo bersama presiden ke-7 RI Joko Widodo dan presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono bersama-sama menekan tombol yang merupakan simbol resmi terbentuknya BPI Danantara.

    Dalam struktur organisasi BPI Danantara, Presiden Prabowo menunjuk Rosan P. Roeslani sebagai pimpinan BPI Danantara—disebut sebagai Grup CEO. Rosan saat ini masih menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM.

    Rosan dibantu oleh Pandu Sjahrir sebagai chief investment officer (CIO) yang bertugas mengelola holding investasi dan Wakil Menteri BUMN Dony Oskaria sebagai chief operating officer (COO) yang bertugas mengelola holding operasional.

    Presiden Prabowo juga menunjuk Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Ketua Dewan Pengawas Danantara dan Muliaman Hadad sebagai Wakil Ketua Dewan Pengawas.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Prabowo Ingatkan Transparansi dalam Pengelolaan Danantara

    Prabowo Ingatkan Transparansi dalam Pengelolaan Danantara

    Jakarta (berirajatim.com) — Presiden RI Prabowo Subianto mengingatkan agar pengelolaan BP Investasi Danantara mengedepankan prinsip transparansi dan kehati-hatian.

    “Oleh karena itu BUMN harus beroperasi dengan standar yang tinggi, governance yang terbaik, BUMN harus mengedepankan inovasi, gagasan besar, transparansi, kemajuan teknologi, sekaligus menjaga disiplin, kehati-hatian serta komitmen terhadap tata kelola yang baik dan pengelolaan yang bertanggung jawab,” kata Prabowo.

    Hal ini disampaikan Presiden Prabowo dalam peluncuran Danantara di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (24/2). Dia pun menyebut, pembentukan Danantara menandai era baru bagi BUMN, yang kini bukan lagi hanya entitas bisnis melainkan sebagai aset nasional yang akan menjadi agen pembangunan dan pertumbuhan fundamental bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

    Untuk itu, lanjutnya, pun Danantara harus dikelola dengan sebaik-baiknya dan dengan sangat hati-hati, serta transparan. Sebab, Danantara didirikan untuk generasi penerus Indonesia.

    “Harus bisa diaudit setiap saat oleh siapa pun, karena ini sekali lagi adalah milik anak dan cucu kita, milik generasi penerus bangsa Indonesia,” tegasnya.

    Prabowo mengaku bangga dengan diluncurkannya Danantara ini. Danantara, menurut Prabowo, adalah tonggak sejarah Indonesia menuju kemandirian ekonomi, ketahanan, dan kesejahteraan.

    Prabowo juga menekankan dirinya bertekad keras untuk membangun suatu pemerintahan yang bersih yang bebas dari korupsi. “Saya akan melawan korupsi dengan sekeras kerasnya dan dengan segala tenaga dan upaya yang bisa saya kerahkan tanpa pandang bulu.”

    “Prinsip yang sama akan menjadi fondasi dalam pengelolaan Danantara Indonesia,” kata Prabowo. [hen/but]

  • Jadi COO Danantara, Dony Oskaria Punya Harta Rp 29,8 Miliar

    Jadi COO Danantara, Dony Oskaria Punya Harta Rp 29,8 Miliar

    Jadi COO Danantara, Dony Oskaria Punya Harta Rp 29,8 Miliar
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wakil Menteri (Wamen) Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
    Dony Oskaria
    ditunjuk menjadi Chief Operating Officer (COO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI
    Danantara
    ).
    Peluncuran lembaga ini dilakukan oleh Presiden
    Prabowo
    Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/2/2025).
    Berdasarkan data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tanggal penyampaian ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 29 Maret 2024, Dony memiliki total harta kekayaan sebesar Rp 29,8 miliar atau tepatnya Rp 29.884.952.812.
    Harta kekayaan terbesar yang dimiliki Dony Dony berupa tanah dan bangunan dengan nilai keseluruhan sebesar Rp 19.811.150.000.
    Dikutip dari lama
    elhkpn.kpk.go.id
    , Dony tercatat memiliki lima bidang tanah dan bangunan dari hasil sendiri yang tersebar di Jakarta Selatan dan Kota Padang, Sumatera Barat.
    Selain itu, Dony Oskaria memiliki alat transportasi dan mesin dari hasi sendiri dengan nilai keseluruhan sebesar 2,7 miliar.
    Dengan rincian, satu unit mobil Toyota Alphard tahun 2015 senilai Rp 1.100.000.000, dan satu unit mobol Mini Cooper tahun 2020 senilai Rp 1.675.000.000.
    Dony juga memiliki surat berharga senilai Rp 17.628.100.000; harta bergerak lainnya sebesar Rp 840.000.000, serta kas dan setara kas senilai Rp 5.628.520.261.
    Kemudian, dalam LHKPN, Dony Oskaria tercatat memiliki uutang sebesar Rp 16.797.817.449.
    Dengan demikian, total kekayaan Dony Oskarian sebesar Rp 29.884.952.812 setelah dikurangi utangnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gerindra: Danantara Dibentuk untuk Mengurangi Ketergantungan Investasi Asing

    Gerindra: Danantara Dibentuk untuk Mengurangi Ketergantungan Investasi Asing

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/2/2025). BPI Danantara bertujuan untuk mengelola aset negara senilai lebih dari USD 900 miliar.

    Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa Danantara akan difokuskan pada investasi di sektor-sektor strategis, termasuk energi terbarukan, industri manufaktur canggih, dan produksi pangan. Dengan target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen per tahun, BPI Danantara diharapkan menjadi mesin utama dalam transformasi ekonomi yang berkelanjutan.

    Menanggapi momen ini, Anggota Komisi VI DPR RI Kawendra Lukistian menyatakan bahwa inisiatif ini merupakan langkah strategis yang akan membawa Indonesia menuju kemandirian ekonomi.

    “Peluncuran Danantara merupakan tonggak sejarah dalam upaya membangun ekonomi nasional yang lebih mandiri dan berdaya saing. Dengan pendanaan awal sebesar USD 20 miliar, Danantara akan menjadi katalisator bagi pertumbuhan sektor-sektor unggulan, termasuk energi hijau dan industri berbasis teknologi tinggi,” ujar Kawendra di Jakarta.

    Kawendra juga menekankan bahwa dengan adanya Danantara, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengurangi ketergantungan terhadap investasi asing dan meningkatkan daya saing ekonomi domestik.

    Hal ini, menurutnya, sesuai dengan pesan Presiden Prabowo Subianto bahwa Indonesia menjadi negara yang mandiri berdiri di atas kaki sendiri.

    “Ini bukan hanya soal investasi, tetapi juga tentang membangun fondasi ekonomi yang kuat dan berkelanjutan. Danantara akan memastikan bahwa sumber daya yang kita miliki dapat dikelola secara optimal untuk kepentingan rakyat,” tambah Politisi Fraksi Partai Gerindra ini.