Tag: Pipin Sopian

  • Geisz Chalifah Klaim Warga Jakarta Marah ke PKS Karena Cueki Anies

    Geisz Chalifah Klaim Warga Jakarta Marah ke PKS Karena Cueki Anies

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Loyalis Anies Baswedan, Geisz Chalifah menyayangkan sikap kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang terkesan menyalahkan Anies atas kekalahan Ridwan Kamil-Suswono di Pemilihan Gubernur Jakarta 2024.

    Geisz justru mengungkap fakta sebaliknya bahwa PKS yang lebih meninggalkan Anies dalam proses pencalonan Pilkada Jakarta. Mantan Komisaris Ancol itu menyebut PKS yang lebih memilih bergabung di KIM Plus merupakan awal dari blunder tersebut.

    “Yang tidak diantisipasi oleh PKS adalah kemarahan warga Jakarta ketika mereka mengalihkan dukungan dari Anies ke Ridwan Kamil-Suswono. Itu faktor utamanya,” kata Geisz dilansir dari unggahan akun Instagram Total Politik, Kamis (12/12/2024).

    Sebelumnya diberitakan, Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, menyebut dukungan Anies Baswedan kepada pasangan Pramono-Rano dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta adalah sesuatu yang sangat menyakitkan.

    Pasalnya menurut Mardani, Anies dan kader PKS memiliki kedekatan emosional yang sudah terjalin lama.

    “Itu enyakitkan kader PKS. Karena Mas Anies dan kader PKS kan cinta,” ujar Mardani.

    Mardani mengaku kaget dengan sikap Anies yang tidak hanya memberikan dukungan, tetapi juga aktif berkampanye untuk pasangan Pramono-Rano.

    “Saya kira Mas Anies akan netral. Jokowi dan Prabowo dukung RK-Suswono oke, tapi Mas Anies ternyata tidak. Bukan cuma mendukung, tetapi aktif kampanye berkali-kali,” imbuhnya.

    Meski begitu, Mardani menyatakan bahwa dirinya tidak menyalahkan keputusan Anies. Ia mengakui bahwa hal itu adalah hak pribadi Anies sebagai tokoh politik.

  • Larangan Penggunaan Cadar dan Ranah Privat Warga Negara

    Larangan Penggunaan Cadar dan Ranah Privat Warga Negara

    JAKARTA, (VOI.id) – Menteri Agama Fachrul Razi mewacanakan pelarangan penggunaan cadar bagi aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan kantor instansi pemerintah dengan alasan untuk keamanan. Cadar ini biasanya dipakai oleh perempuan beragama Islam.

    Menurutnya, kebijakan ini sama dengan larangan memakai helm di lingkungan kantor pemerintah untuk tujuan agar mengenali tamu yang datang. Dengan begitu, tindakan yang tidak diinginkan bisa dihindari.

    “Betulkan, dari segi keamanan, kalau ada orang bertamu ke saya enggak menunjukkan muka, enggak mau saya. Keluar Anda,” kata Fachrul kepada wartawan usai rapat koordinasi menteri di Kemenko PMK, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis 31 Oktober.

    Kalau disebut larangan ini bertentangan dengan aturan agama, Fachrul memastikan hal itu tidak terjadi. Sebab, kata dia, tak ada anjuran di dalam Alquran dan hadis terkait penggunaan cadar. Apalagi, cadar bukanlah ukuran ketakwaan seseorang. 

    Selain cadar, Fachrul juga melarang ASN menggunakan celana di atas mata kaki atau yang biasa disebut celana cingkrang. Alasannya, celana seperti ini tak sesuai aturan berseragam di lingkungan instansi pemerintah. 

    “Masalah celana cingkrang, itu tidak bisa dilarang dari aspek agama karena memang agama tidak melarang. Tapi dari aturan pegawai bisa. Misalnya ditegur, ‘celana kok tinggi begitu? Kamu enggak lihat aturan negara gimana? Kalau enggak bisa ikuti, keluar kamu’.”

    Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Tjahjo Kumolo mempersilakan Kemenag memberlakukan aturan ini. Sebab, setiap kementerian punya aturan internal masing-masing. Namun, kebijakan ini perlu dikaji lebih dalam ketika akan diterapkan.

    “Kami menunggu saja karena masing-masing instansi punya kewenangan untuk mengatur sesuai dengan ke-Indonesiaan yang ada,” ujar Tjahjo.

    Ilustrasi (Pixabay)

    Sekretaris Umum Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengatakan kebijakan ini tak bertentangan dengan aturan agama Islam serta hak asasi manusia.

    Dia menerangkan, kebijakan itu harus dilihat dari sisi upaya pembinaan ASN dan usaha membangun relasi sosial yang lebih baik. Serta, agar ASN patuh terhadap kode etik pegawai yang berlaku.

    “Hal ini tidak hanya berlaku bagi mereka yang bercadar tapi juga mereka yang berpakaian tidak sopan yang tidak sesuai dengan norma agama, susila, dan kebudayaan bangsa Indonesia,” ujarnya.

    Dari segi agama, Abdul menerangkan, sebagian besar ulama berpendapat jika cadar tak wajib digunakan. “Perempuan boleh menampakkan muka dan telapak tangan,” kata dia sambil menambahkan agar pemahaman orang bercadar adalah teroris dan radikal dihapuskan.

    Mendapat penolakan

    Sejumlah elemen menolak aturan ini. Di antaranya adalah partai yang berbasis agama, yaitu PKB dan PKS. Menurut mereka, tak ada hubungan gaya berpakaian seseorang dengan tindak lakunya, termasuk aktivitas gerakan radikal yang mengarah ke terorisme.

    “Daripada ngurusin yang tampak, mending Menag itu ngurusin yang subtansial saja deh,” kata Ketua DPP PKB Yaqut Cholil Qoumas sambil menambahkan, radikalisme dan terorisme bukan soal apa yang dipakai, tapi masalah ideologi. Karenanya dia minta Menag melakukan kajian korelasi cadar dengan tindakan terorisme.

    Wakil Ketua Komisi II DPR RI ini menambahkan, selama ini banyak perempuan bercadar yang memiliki pemikiran lebih moderat dan jauh dari perilaku radikalisme. Ditambahkannya, cadar atau nikab merupakan bagian dari budaya Arab yang sudah membaur dengan budaya di Indonesia.

    “Kalau memang secara ideologi itu berkaitan, nah baru keluarkan peraturan itu. Nah kalau enggak berhubungan bagaimana? Karena banyak orang yang pakai cadar itu moderat juga cara berpikirnya, bukan radikal,” ujar Gus Yaqut, sapaannya.

    Argumennya ini bukan untuk menentang wacana Menag, tapi dia ingin Fahcrul mempelajari lebih dalam mengenai ideologi radikal dan terorisme sebelum mengeluarkan larangan penggunaan nikab di lingkungan instansi pemerintahan.

    Selanjutnya, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera juga kurang setuju dengan wacana Fachrul yang sudah masuk ke ranah privasi seseorang ini, karena melarang seseorang menggunakan pakaian. Sebab, kata dia, negara tak punya urusan mengatur gaya berpakaian sesorang.

    “Itu ruang privat, kalau ruang privat itu paling enak jangan terlalu diintervensi oleh negara. Karena negara bagaimanapun mengatur di ruang publik,” kata Mardani yang juga menyarankan agar Kemenag membangun dialog dan literasi untuk melawan paham radikal ketimbang mencampuri urusan privat warga negaranya yang belum tentu terbukti memiliki paham radikal.

    “Saya menggarisbawahi cara terbaik melawan radikalisme itu ya dengan dialog dan literasi sama penegakkan hukum. Bukan buat memperlebar dan memperluas front-nya gitu.”

    Gedung DPR (Foto: Istimewa)

    Wakil Direktur Imparsial Gufron Mabruri mengatakan rencana kebijakan Menteri Agama itu perlu dikaji kembali dengan alasan menghormati kebebasan beragama dan berkeyakinan. “Karena kan tidak ada korelasi cara dia berpakaian dengan cara dia bekerja,” kata Gufron saat dihubungi lewat sambungan telepon.

    “Saya kira tak perlu dibuat pelarangan secara eksplisit. Karena itu melanggar kebebasan beragama dan berkeyakinan,” imbuhnya.

    Lebih jauh, Gufron meminta stigma pengguna cadar dan celana cingkrang sebagai teroris dan pendukung khilafah dihapuskan. Dia takut, stigma ini akan membahayakan masa depan seperti stigma komunisme di Indonesia puluhan tahun lalu.

    “Terlepas dari perbedaan pandangan sikap, keyakinan seseorang itu sesuatu yang harus dihormati negara dan pemerintah. Jadi kebijakan itu menurut saya tidak diperlukan karena tak ada korelasi cara berpakaian dan kinerja,” tutupnya.

  • PKS Sesalkan Anies Justru Aktif Dukung Pram-Rano, Tatak Ujiyati: yang Meninggalkan Tuh Bukan Anies, tapi PKS

    PKS Sesalkan Anies Justru Aktif Dukung Pram-Rano, Tatak Ujiyati: yang Meninggalkan Tuh Bukan Anies, tapi PKS

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyesalkan dukungan aktif Anies Baswedan ke Pramono Anung-Rano Karno. Saat Pilgub Jakarta.

    Itu diungkapkan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. Dalam sebuah siaran di televisi swasta.

    Mardani mengakui efek Anies di Pilgub Jakarta. Sehingga PKS yang msngusung Ridwan Kamil-Suswono kalah.

    Pernyataan Mardani itu pun menuai sorotan. Salah satunya dari Pegiat Media Sosial Tatak Ujiyati. Menurut Tatak, sejak awak Anies tidak meninggalkan PKS.

    Tapi malah sebaliknya. PKS lah yang mengusung Anies.

    PKS sebelumnya menyatakan mendukung Anies di Pilgub Jakarta. Namun belakangan batal dan mengusung Ridwan Kamil.

    “Yang meninggalkan tuh bukan Anies, tapi PKS karena pilih gabung dengan koalisi Jokowi KIMPlus Plus,” kata Tatak dikutip dari unggahannya di X, Rabu (11/12/2024).

    Menurut Tatak, Koalisi Indonesia Maju (KIM) bersama Presiden ke-7 Jokowi selama ini punya preseden buruk saat Pilpres.

    “Padahal kita tahu bagaimana ia menyiasati aturan hukum demi langgengkan kekuasaan dinastinya,” terangnya.

    Karenanya, dengan bergabungnya PKS ke KIM Plus, maka dianggap meninggalkan idealisme.

    “Iya, dengan bergabung di koalisi gemuk PKS meninggalkan idealisme yang berpihak pada kepentingan rakyat banyak. Memilih menghamba pada yang sedang berkuasa,” jelasnya.

    “Idealis sejak berdirinya tapi belok di akhir. Sayang sekali,” tambahnya.

    Diketahui, PKS merupakan pengusung Anies saat Pilgub Jakarta. Kemudian kembali mengusungnya di Koalisi Perubahaan saat Pilpres 2024.
    (Arya/Fajar)

  • PKS Sebut Kekalahan RIDO Kalah di Pilgub Jakarta Hal Biasa, Ngaku Kadernya Sudah Bekerja Keras

    PKS Sebut Kekalahan RIDO Kalah di Pilgub Jakarta Hal Biasa, Ngaku Kadernya Sudah Bekerja Keras

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengakui kekalahan jagoannya di Pilgub Jakarta. Mereka menyebutnya sebagai hal biasa.

    Itu diungkapkan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. Ia juga mengakui, meski PKS menang di Pileg, tapi kalah di Pilgub.

    “Dalam kompetisi menang kalah adalah hal biasa. @PKSejahtera menang saat pileg di Jakarta, tapi di Pilkada Paslon yang diusung PKS saat ini di peringkat dua,” kata Mardani dikutip dari unggahannya di X, Senin (9/12/2024).

    Soal gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) oleh tin Ridwan Kamil-Suswoni (Rido). Mardani menyebut pihaknya masih dalam tahap mempertimbangkan.

    “Insyaallah tim pemenangan RIDO akan buat keputusan apakah akan menerima atau menggugat ke MK,” ucapnya.

    Walaupun kalah, PKS sendiri mengaku bahagia. Karena kadernya telah bekerja keras.

    “Kami di PKS bahagia karena kami merasakan semua kader bekerja keras mewujudkan kemenangan RIDO,” terangnya.

    Apalagi, jika merujuk pada data. Raihan suara Rido lebih tinggi dari PKS saat Pileg.

    “Angka hampir 40% jauh diatas suara PKS di angka 18% (suara PKS di Jakarta). Kerja kader sangat terasa di lapangan. Perolehan peringkat dua tentu akan dievaluasi bersama,” jelasnya.

    Tidak hanya PKS, Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang mengusung Rido disebutnya juga telah berjuang.

    “Semua partai dalam KIM Plus telah berjuang dan kita kerja sama. Tapi memang dukungan aktif Mas @aniesbaswedan di ujung agak lambat diantisipasi,” pungkasnya.

    “Tapi sekali lagi, menang kalah adalah hal biasa,” tambahnya.
    (Arya/Fajar)

  • KPU Purwakarta umumkan pasangan Binzein-Abang Ijo raih suara terbanyak

    KPU Purwakarta umumkan pasangan Binzein-Abang Ijo raih suara terbanyak

    Purwakarta (ANTARA) – Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat mengumumkan pasangan calon bupati dan wakil bupati Saepul Bahri Binzein-Abang Ijo Hapidin meraih suara terbanyak pada Pilkada 2024 di Purwakarta.

    Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Purwakarta, Dian Hadiana di Purwakarta, Rabu mengatakan bahwa kegiatan rapat pleno rekapitulasi perolehan suara pilkada tingkat kabupaten sudah selesai.

    Berdasarkan atas hasil pleno itu, pasangan calon bupati dan wakil bupati Purwakarta Binzein-Abang Ijo memperoleh suara terbanyak, dengan raihan 251.998 suara atau 48,48 persen.

    Kemudian pasangan Yadi Rusmayadi-Pipin Sopian meraih 193.221 suara atau 37,17 persen.

    Sedangkan kandidat petahana Anne Ratna Mustika-Budi Hermawan hanya memperoleh 40.225 suara atau 7,74 persen.

    Lalu pasangan calon bupati dan wakil bupati Purwakarta Zainal Arifin-Sona Maulida Roemardie memperoleh 34.367 suara atau 6,61 persen.

    Sementara untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Barat, suara terbanyak diraih pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, dengan perolehan 384.923 suara atau 74,16 persen.

    Disusul pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie memperoleh 81.510 suara atau 15,70 persen.

    Kemudian pasangan Acep Adang Hidayat-Gitalis Dwinatarina memperoleh 27.200 suara atau 5,24 persen.

    Lalu pasangan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja meraih 25.419 suara atau 4,90 persen.

    “Dilihat dari data itu, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jabar Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan memperoleh suara terbanyak di Purwakarta,” kata Dian.

    Sementara setelah menuntaskan rapat pleno rekapitulasi perolehan suara pilkada tingkat kabupaten, dalam waktu dekat akan digelar rapat pleno tingkat Provinsi Jawa Barat.

    Menurut dia, jika ada pasangan calon yang merasa keberatan atas hasil pleno, maka dapat mengajukan banding ke Mahkamah Konstitusi dengan waktu tiga hari setelah penetapan ini.

    Pewarta: M.Ali Khumaini
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2024

  • Presiden Prabowo Naikkan Tunjangan Guru, Mardani Ali Sera: Pendidikan adalah Kunci

    Presiden Prabowo Naikkan Tunjangan Guru, Mardani Ali Sera: Pendidikan adalah Kunci

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyampaikan apresiasi atas langkah Presiden Prabowo Subianto yang menaikkan tunjangan bagi guru, baik yang berstatus ASN maupun non-ASN.

    “Alhamdulillah, Pak Presiden Prabowo Subianto menaikkan tunjangan guru, baik ASN maupun non ASN,” ujar Mardani dalam keterangannya di aplikasi X @MardaniAliSera (29/11/2024).

    Ia menilai kebijakan ini sebagai langkah penting dalam membenahi sektor pendidikan di Indonesia.

    “Langkah terpuji membenahi masalah pendidikan yang merupakan urusan terpenting saat kita ingin menggapai Indonesia Emas pada 2045,” ucapnya.

    Namun, ia mengingatkan bahwa kebijakan ini baru langkah awal dari upaya besar yang diperlukan untuk membangun sistem pendidikan yang unggul.

    “Ingat, ini hanya tangga pertama dari banyak tangga menyiapkan Sumber Insani untuk menjadikan Indonesia Taman Surga di dunia,” Mardani menuturkan.

    Mardani menyebut visi ini sebagai upaya menyiapkan Sumber Insani yang akan membawa Indonesia menuju visi besar Prabowo.

    Kenaikan tunjangan ini dinilai sebagai angin segar bagi para guru, sekaligus bukti komitmen pemerintah dalam memperkuat fondasi pendidikan untuk masa depan bangsa.

    “Masih ada urusan kualitas guru, penajaman kurikulum hingga eko sistem lainnya. Bravo Pak Presiden,” tandasnya.

    Prabowo diketahui resmi mengumumkan kenaikan gaji guru yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) dan guru honorer pada tahun 2025. Kenaikan gaji guru ASN itu mencakup PNS dan PPPK.

    “Hari ini saya agak tenang berdiri di hadapan para guru. Karena saya bisa menyampaikan bahwa kita, walaupun baru berkuasa satu bulan, kami sudah bisa mengumumkan bahwa kesejahteraan guru bisa kita tingkatkan,” kata Prabowo dalam Puncak Hari Guru Nasional di Velodrome, Jakarta, Kamis (28/11).

  • Pramono-Rano Unggul di Jakarta, Mardani Sebut Manuver Anies Tak Terprediksi

    Pramono-Rano Unggul di Jakarta, Mardani Sebut Manuver Anies Tak Terprediksi

    Bisnis.com, JAKARTA – Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, tampak mengakui jika keunggulan Pramono-Rano di DKI Jakarta ada kontribusi Anies Baswedan.

    Dilansir dari video yang memperlihatkan wawancara Mardani dengan TV Swasta, Ketua DPP PKS tersebut pertama memberikan selamat kepada Pramono-Rano yang unggul di quick count.

    “Pertama saya ucapkan selamat kepada Mas Pram dan Rano karena hasil quick count menyatakan suara mereka di atas Rido. Apakah akan satu putaran? kita tunggu menurut KPU,” katanya.

    Namun yang menurutnya tak kalah mengagetkan, Pramono-Rano mendapatkan dukungan dari Anies Baswedan.

    Anies bahkan tampak gencar mengkampanyekan paslon usungan PDIP ini selama sepekan terakhir sebelum pencoblosan.

    Hal inilah yang menurut Mardani tak terprediksi dari kubu KIM Plus yang mengusung Ridwa Kamil dan Suswono (Rido).

    “Kami bahagia, kader dan simpatisan sangat bekerja keras memenangkan Rido, namun faktor mas Anies yang sangat aktif kampanye unpredictable. Tadinya kami berharap dia netral, tapi agak ngebut kampanye buat Mas Pram. Itu yang kami tidak kira,” ia menambahkan.

    Terpisah, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif Deddy Yevri Sitorus berterima kasih kepada warga DKI Jakarta dan Anies Baswedan yang telah memenangkan pasangan calon gubernur nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno dalam Pilkada Serentak 2024.

    “Ya kami di Pilkada DKI ini harus mengucapkan terima kasih kepada dua orang, selain kepada rakyat DKI ya tentu pada Pak Anies Baswedan yang kemudian bisa memastikan kemenangan kami,” kata Deddy dilansir dari Antaranews.

  • Pilkada Purwakarta, Paslon `Yakin`klaim terus dapat dukungan

    Pilkada Purwakarta, Paslon `Yakin`klaim terus dapat dukungan

    Sumber foto: Tita Sopandi/elshinta.com.

    Pilkada Purwakarta, Paslon `Yakin`klaim terus dapat dukungan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Sabtu, 23 November 2024 – 23:10 WIB

    Elshinta.com – Hari terakhir kampanye, yang telah ditetapkan oleh KPU Kabupaten Purwakarta, pasangan calon nomor urut dua Yadi Rusmayadi dan Pipin Sopian, banjir dukungan. Paslon dengan sebutan Yakin ini optimis memenangkan kontestasi politik Pilkada Purwakarta, 2024.

    Calon Bupati Purwakarta nomor urut dua, Yadi Rusmayadi, mengatakan, pihaknya  berterima kasih kepada masyarakat Purwakarta, di mana selama hampir 2 bulan berkampanye banyak mendukung pasangan Yakin. Bahkan, dukungan terus mengalir dari berbagai elemen masyarakat.

    “Merupakan kebanggaan bagi kami selama kampanye sampai hari terakhir kampanye ini, dukungan terus mengalir,” kata Yadi, saat menggelar jumpa pers, Sabtu (23/11) malam. 

    Dukungan tersebut, menurut Yadi datang dari berbagai elemen. Seperti, guru ngaji, guru madrasah, musisi, seniman, sopir angkot, buruh, para ulama dan lainnya. 

    “Dukungan ini, menjadi motivasi bagi paslon Yakin untuk terus berjuang di Pilkada Purwakarta 2024. Bahkan, pasangan Yakin optimis akan memenangkan pemilihan kepala daerah ini,” ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Tita Sopandi. 

    Dengan mengalirnya dukungan ini, berdasarkan hasil survei internal, menunjukkan tren yang sangat positif. Ini yang menjadi landasan rasa optimisme tersebut.

    “Kami tidak mau takabur, Insha Allah jika Allah mentakdirkan kami sebagai putra daerah yakin akan memimpin Purwakarta selanjutnya,” ujar Yadi. 

    Selama masa kampanye, Yadi mengaku sudah banyak berinteraksi dengan seluruh lapisan masyarakat. Tak tanggung-tanggung, sudah berkampanye di 500 titik.

    Sedangkan, wakilnya Pipin Sopian tak jauh beda. Sudah menyambangi masyarakat sekitar 400 titik.

    Hasil dari door to door ke masyarakat ini, paslon Yakin menggaris bawahi permasalahan di lapisan bawah masyarakat. 

    Yakni, mengenai mahalnya harga sembako, sulitnya mendapatkan pekerjaan, masih mahalnya biaya pendidikan, mengenai iuran BPJS kesehatan yang belum terbayarkan, serta menurunnya kesejahteraan masyarakat.

    “Dari hasil berinteraksi dengan masyarakat ini, maka 5 keluhan tadi akan menjadi landasan program prioritas kami ketika terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Purwakarta yang baru,” ujar Pipin Sopian.

    Bahkan, lanjut Pipin, pihaknya serius akan memprioritaskan masalah tenaga kerja,di mana warga asli Purwakarta sangat kesulitan mendapat pekerjaan. Padahal, Purwakarta adalah merupakan kota industri di Jawa Barat.

    Kalaupun bisa bekerja, biasanya masuk melalui praktik percaloan. Sehingga, warga yang ingin bekerja harus mengeluarkan uang.

    “Ini akan kita prioritaskan, kita akan merevisi regulasi yang ada mengenai ketenagakerjaan,” ujar Pipin.

    Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Purwakarta, Luthfi Bamala, mengajak masyarakat Purwakarta untuk tidak golput. Sehingga, pada 27 November 2024 mendatang, warga yang punya hak pilih untuk datang ke TPS menyalurkan hak suaranya.

    Lutfi mengajak warga untuk datang ke TPS dan tentunya pilih pasangan putra daerah asli Purwakarta yakni Kang Yadi Rusmayadi dan Kang Pipin Sopian.

    Sumber : Radio Elshinta

  • PKS Minta Usulan Pemilu-Pilkada Beda Tahun Dikaji Mendalam

    PKS Minta Usulan Pemilu-Pilkada Beda Tahun Dikaji Mendalam

    Jakarta

    Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja mengatakan Pemilu dan Pilkada seharusnya tidak digelar bersamaan dalam satu tahun. Partai Keadilan Sosial (PKS) menilai usulan itu agar dikaji lebih dalam oleh pemerintah.

    “Setuju ada kajian mendalam. Kualitas demokrasi ditentukan oleh desain pemilu. Ada korelasi pemilu legislatif dengan lima kotak suara yang selama ini kita jalankan dengan rendahnya pengenalan dan engagement calon dengan pemilih,” kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera kepada wartawan, Rabu (20/11/2024).

    Mardani menyebut pengkajian itu tentu penting demi kualitas demokrasi di Indonesia. Pengkajian itu diharapkan bisa dilakukan secepat mungkin.

    “Termasuk pembahasan apakah pilkada dan pemilu beda tahun atau sama tahun. Bagus dikaji menyeluruh dan dilakukan saat ini di awal masa jabatan baik eksekutif maupun legislatif,” katanya.

    Kata Ketua Bawaslu

    Sebelumnya, Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja mengatakan Pemilu dan Pilkada seharusnya tidak digelar bersamaan dalam satu tahun. Bagja mengatakan usulan itu telah disampaikan kepada Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    Hal itu disampaikan Bagja dalam Apel Siaga Pengawasan Tahapan Masa Tenang, Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilihan tahun 2024 di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (20/11/2024). Bagja mulanya mengatakan dirinya telah menyampaikan kepada pemerintah mengenai keluhan-keluhan jajaran Bawaslu.

    Beberapa peserta apel pun terdengar menjawab ‘tidak’. Bagja mengaku kaget dengan jawaban ‘tidak’.

    Dia kemudian mengatakan petugas Pengawas Kecamatan (Panwascam) yang kelelahan saat Pemilu dan Pilkada disatukan. Dia menyebut banyak Panwascam Pemilu yang tak dapat melanjutkan tugas di Pilkada.

    (azh/eva)

  • Binzein-Abang Ijo memenangi Pilkada Purwakarta

    Binzein-Abang Ijo memenangi Pilkada Purwakarta

    Pemaparan hasil survei pada Pilkada Purwakarta. (ANTARA/Ali Khumaini)

    Survei Indikator: Binzein-Abang Ijo memenangi Pilkada Purwakarta
    Dalam Negeri   
    Calista Aziza   
    Rabu, 13 November 2024 – 07:38 WIB

    Elshinta.com – Lembaga Survei Indikator merilis hasil survei terkini yang menunjukkan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein-Abang Ijo Hapidin memenangi pilkada dengan elektabilitas mencapai 58,96 persen.

    Direktur Utama Indikator Politik Fauny Hidayat, di Kabupaten Purwakarta, Jabar, Selasa mengatakan, menjelang hari pemungutan suara, hasil survei Indikator Politik menunjukkan pasangan Saepul Bahri Binzein dan Abang Ijo Hapidin alias Zeinjo unggul dengan elektabilitas mencapai 58,96 persen.

    Survei itu dilakukan pada 3-10 November 2024 terhadap 400 responden melalui metode multistage random sampling, dengan margin of error sekitar 5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

    Berdasarkan survei ini, pasangan Saepul Bahri Binzein dan Abang Ijo Hapidin memperoleh elektabilitas sebesar 58,96 persen dalam simulasi empat pasangan calon. 

    Kemudian di peringkat kedua, pasangan Yadi Rusmayadi dan Pipin Sopian mendapatkan 24,03 persen. Selanjutnya pasangan Anne Ratna Mustika dan Budi Hermawan memperoleh 8,57 persen.

    Sementara pasangan Zainal Arifin dan Sona Maulida Roemardi menempati posisi terakhir dengan dukungan sebesar 4,17 persen. Sisanya, sebesar 4,27 persen, adalah responden yang belum menentukan pilihan atau tidak memberikan jawaban.

    “Dalam wawancara, kami juga menunjukkan nama-nama calon agar responden dapat memilih dengan jelas,” kata dia.

    Survei juga mencatat elektabilitas individu calon bupati di Purwakarta. Saepul Bahri Binzein menempati posisi teratas dengan dukungan 57,7 persen, disusul Yadi Rusmayadi di angka 24,8 persen. 

    Sedangkan Anne Ratna Mustika memperoleh 9,3 persen, dan Zainal Arifin berada di angka 4,0 persen. Sisanya, sebesar 4,2 persen, adalah responden yang tidak tahu atau tidak menjawab.

    Selain itu, hasil survei memperlihatkan kenaikan dukungan terhadap pasangan Saeful Bahri Binzein dan Abang Ijo Hapidin dalam simulasi. 

    “Pada simulasi top of mind atau pilihan utama, Saeful Bahri Binzein mencatat 36,8 persen, dan pada simulasi kartu bantu naik sedikit menjadi 39,3 persen. Demikian juga Abang Ijo yang naik dari 18,4 persen menjadi 20,2 persen. Kenaikan ini turut menurunkan angka responden yang belum menentukan pilihan, dari 12,7 persen menjadi lebih rendah,” tambahnya.

    Menurut Fauny, survei ini mencerminkan dinamika elektoral di Purwakarta menjelang pemungutan suara pada Pilkada 27 November 2024. 

    Hasil survei mengindikasikan peluang besar bagi pasangan Saepul Bahri Binzein dan Abang Ijo untuk memenangkan kontestasi, meski waktu kampanye masih berlangsung. 

    Sumber : Antara