Tag: Pink

  • HP Compact Snapdragon 8 Elite Gen 5 & Baterai 7.000mAh

    HP Compact Snapdragon 8 Elite Gen 5 & Baterai 7.000mAh

    Jakarta

    Xiaomi resmi meluncurkan Xiaomi 17 di China pada Kamis (26/9/2025). Smartphone ini hadir sebagai varian standar dari keluarga Xiaomi 17 Series, mendampingi Xiaomi 17 Pro dan 17 Pro Max. Meski lebih ringkas, Xiaomi 17 tetap dibekali spesifikasi flagship yang gahar.

    Spesifikasi Xiaomi 17

    KategoriSpesifikasiLayar6,3 inch (2656 x 1220 piksel) 1.5K M10 12-bit OLED 20:9 LTPO, refresh rate 1-120Hz, kecerahan puncak 3500 nits, rasio kontras 5.000.000:1 (Min), HDR10+, Dolby Vision, 1920Hz PWM Dimming, DC Dimming, Xiaomi Dragon Crystal GlassProsesorOcta Core Snapdragon 8 Elite Gen 5 3nm dengan GPU Adreno 840RAM & Penyimpanan12GB / 16GB LPDDR5X RAM dengan 256GB / 512GB / 1TB UFS 4.1 storageSIMDual SIM (nano + nano)Sistem OperasiXiaomi HyperOS 3Kamera Belakang50MP utama (1/1.31″ Light Fusion 950, f/1.67, Hyper OIS, LED flash, Leica Summilux), 50MP ultra-wide 102° (f/2.4, Leica), 50MP telephoto 2.6X (f/2.0, OIS, 10cm-infinity, Leica), rekam video 8KKamera Depan50MP (f/2.2), rekam video 4K 60fpsSensorIn-display ultrasonic fingerprint sensor, Infrared sensorAudioUSB Type-C audio, Hi-Res audio, Stereo speakers, Dolby Atmos, 4-microphone arrayDimensi & Berat151,1 × 71,8 × 8,06mm; Berat: 191gTahan Air/DebuIP68Konektivitas5G SA/NSA, Dual 4G VoLTE, Wi-Fi 7 (802.11be), Bluetooth 5.4, GPS (L1 + L5), Beidou, Galileo, GLONASS, NavIC, USB Type-C 3.2 Gen 1, NFCBaterai7000mAh (Typical) dengan 100W wired fast charging, 50W wireless charging, magnetic charging, 22.5W wired dan wireless reverse charging

    Xiaomi 17 dirancang untuk pengguna yang menginginkan ponsel flagship dalam ukuran mungil. Dengan dimensi 151,1 x 71,8 x 8,06mm dan bobot hanya 191 gram, perangkat ini nyaman digenggam satu tangan. Bodinya menggunakan frame aluminium datar dengan sertifikasi IP68, sehingga tahan air dan debu. Bagian belakang dilapisi Xiaomi Dragon Crystal Glass yang diklaim 10 kali lebih kuat dari kaca biasa.

    Layar Xiaomi 17 Foto: Xiaomi

    Panel LTPO OLED 6,3 inch 1.5K jadi salah satu daya tarik utama. Layar ini mendukung refresh rate variabel 1-120Hz, kontras rasio 5.000.000:1, serta dukungan HDR10+ dan Dolby Vision. Tingkat kecerahannya bahkan mencapai 3.500 nits, menjadikannya salah satu layar paling terang di kelas flagship.

    Bingkai ultra-tipis 1,18mm di keempat sisi membuat pengalaman menonton lebih immersive, lengkap dengan PWM Dimming 1920Hz untuk kenyamanan mata.

    Xiaomi 17 Foto: Xiaomi

    Dapur pacunya diperkuat Snapdragon 8 Elite Gen 5 berbasis 3nm, dipadukan dengan RAM LPDDR5X hingga 16GB dan penyimpanan UFS 4.1 sampai 1TB. Untuk menjaga performa tetap stabil, Xiaomi menyematkan sistem pendingin cincin 3D yang diklaim tiga kali lebih efisien daripada vapor chamber tradisional. Dengan kombinasi ini, Xiaomi 17 mampu menangani multitasking berat hingga game AAA dengan lancar.

    Sistem kameranya bekerja sama dengan Leica, terdiri dari:

    Kamera utama 50MP Light Fusion 950 (OIS, f/1.67, sensor 1/1.31″)Ultra-wide 50MP 102° f/2.4Telephoto 50MP 2.6x f/2.0 OISKamera Xiaomi 17 Foto: Xiaomi

    Kamera depan juga ditingkatkan menjadi 50MP dengan dukungan 4K 60fps. Sementara perekaman video utama bisa mencapai resolusi 8K.

    Salah satu keunggulan Xiaomi 17 adalah baterai 7.000mAh dengan kandungan silikon 16% yang meningkatkan densitas energi. Baterai ini didukung fast charging kabel 100W, wireless charging 50W, dan reverse charging 22,5W. Xiaomi mengklaim baterainya bisa bertahan hingga 5 tahun pemakaian normal.

    Harga Xiaomi 17Xiaomi 17 Foto: Xiaomi

    Xiaomi 17 hadir dalam varian warna Snow Mountain Pink, Ice Melt Blue, Hitam, dan Putih, dengan harga di China:

    12GB + 256GB: 4.499 yuan (~Rp 10 juta)12GB + 512GB: 4.799 yuan (~Rp 10,7 juta)16GB + 512GB: 4.999 yuan (~Rp 11,2 juta)

    Pre-order sudah dibuka di China, dengan penjualan resmi dimulai pada 27 September 2025. Untuk pasar global termasuk Indonesia, Xiaomi belum memberikan konfirmasi.

    (afr/afr)

  • Pomdam Jaya Pastikan Usut Tuntas Oknum TNI Pemukul Staf Zaskia Mecca

    Pomdam Jaya Pastikan Usut Tuntas Oknum TNI Pemukul Staf Zaskia Mecca

    Jakarta

    Oknum anggota TNI AD diproses Pomdam Jaya terkait pemukulan terhadap staf artis Zaskia Mecca. Oknum TNI tersebut sudah ditahan Pomdam Jaya.

    “Saat ini yang bersangkutan sudah diamankan di Denpom Jaya-2 untuk proses penanganan selanjutnya,” kata Kapendam Jaya Kolonel Czi Anto Indriyanto, Kamis (25/9/2025).

    Dia mengatakan Pomdam Jaya masih meminta keterangan pihak-pihak terkait sebagai saksi saat kejadian berlangsung. Pemukulan oknum TNI tersebut bermula dari cekcok di jalanan dengan korban.

    “Betul ada kejadian pemukulan yang dilakukan oleh oknum anggota TNI terhadap Saudara FS yang diawali dengan perselisihan lalu lintas di jalan raya di antara keduanya,” katanya.

    Selain proses hukum, dia mengatakan, komunikasi dengan pihak korban juga terus dilakukan. Pemeriksaan terhadap FS untuk proses hukum selanjutnya masih berjalan.

    “Proses komunikasi antara kedua belah pihak sebagai bentuk tanggung jawab selain proses hukum yang bersangkutan tadi sampai saat ini juga terus dilakukan oleh Satuan yang bersangkutan,” kata dia.

    Sebelumnya diberitakan, staf Zaskia Mecca diduga mengalami pemukulan saat mengantar anak Zaskia ke sekolah di kawasan Ampera, Jakarta Selatan (Jaksel).

    Danpomdam Jaya Kolonel CPM Donny Agus menjelaskan pihak korban baru membuat laporan kemarin. Dia mengatakan kasus ini masih berproses.

    “Korban baru kemarin membuat laporan pengaduan dan masih berproses, terima kasih,” kata Donny.

    Kasus pemukulan ini terkuak setelah Zaskia Mecca membuat unggahan lewat akun Instagram pribadinya. Zaskia bercerita peristiwa terjadi pada Senin (22/9) pukul 07.15 WIB.

    Korban saat itu tengah mengantar anak Zaskia Mecca ke sekolah. Sesampai di lokasi, disebutkan ada pemotor yang mengendarai Vespa matik berwarna pink melawan arah dan hampir menabrak korban.

    Korban saat itu membunyikan klakson, tapi pemotor itu tak terima. Korban disebut dianiaya hingga leher dan kepalanya diinjak oleh pelaku sampai helm korban hancur.

    Penganiayaan dilakukan di depan anak Zaskia Mecca. Pelaku sempat diamankan warga setempat, tapi tak lama setelahnya pergi dari lokasi.

    Halaman 2 dari 2

    (jbr/mei)

  • Pomdam Jaya tangani dugaan anggota TNI aniaya karyawan Zaskia Mecca

    Pomdam Jaya tangani dugaan anggota TNI aniaya karyawan Zaskia Mecca

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Selatan menyatakan kasus dugaan anggota TNI menganiaya karyawan Zaskia Adya Mecca yang bernama Faisal saat mengantarkan anak pesohor itu ke sekolah di kawasan Pasar Minggu, ditangani oleh Polisi Militer Kodam (Pomdam) Jaya.

    “Silahkan dengan Pomdam ya,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol. Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan di Jakarta, Kamis.

    Kepolisian juga telah mengumpulkan rekaman kamera pengawas (CCTV) terkait dugaan kasus penganiayaan tersebut.

    Bahkan, polisi telah memeriksa tiga orang saksi, termasuk korban serta dua warga di sekitar lokasi kejadian, namun identitas pelaku masih belum diketahui.

    Salah satu kendala dalam penyelidikan tersebut, yaitu tidak terdapat pelat nomor pada kendaraan yang digunakan oleh pelaku sehingga mempersulit pelacakan.

    Sementara itu, korban diketahui mengalami luka ringan berupa memar di tangan dan kaki, namun tetap dapat beraktivitas seperti biasa.

    Sebelumnya, pemain film Zaskia Adya Mecca membagikan ceritanya saat salah satu karyawannya menjadi korban penganiayaan oleh pengguna jalan.

    Dugaan penganiayaan yang dialami Faisal, karyawan Zaskia Adya Mecca, itu terjadi saat ia mengantarkan anak Zaskia, ke sekolah pada Senin (22/9) pagi.

    Melalui unggahan pada akun Instagram pribadinya, Zaskia Adya Mecca menceritakan insiden itu terjadi di Jalan Ampera Raya, tepatnya di depan restoran Shabu Hachi, pada Senin (22/9), sekitar pukul 07.15 WIB.

    Saat Faisal sedang mengantarkan anak Zaskia, sebuah motor Vespa berwarna pink melaju melawan arah dan hampir menabrak motornya.

    Faisal kemudian spontan membunyikan klakson sebagai peringatan kepada pengendara Vespa yang arogan itu.

    Akan tetapi, pengendara motor tersebut tidak terima dan berbalik arah, menghadang Faisal, lalu menariknya turun dari motor hingga berujung penganiayaan.

    Pelaku sempat diamankan warga, namun ia mengaku sebagai ‘anggota 30’ tanpa penjelasan lebih lanjut.

    Pria yang mengenakan batik itu lalu melarikan diri. Ciri-ciri pelaku itu, yakni menggunakan motor Vespa berwarna pink dengan nomor polisi B 3701 FRM.

    Zaskia Adya Mecca berharap aparat berwenang dapat segera menangkap pelaku agar kasus tersebut mendapat keadilan.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Oppo A6 Pro 4G Meluncur dengan Baterai 7.000mAh dan Chip Helio G100 – Page 3

    Oppo A6 Pro 4G Meluncur dengan Baterai 7.000mAh dan Chip Helio G100 – Page 3

    Oppo A6 Pro 4G dirancang dengan bodi yang dibuat tangguh. Ponsel ini sudah mengantongi berbagai sertifikasi ketahanan, mulai dari IPX6, IPX8, IPX9, hingga IP6X, berarti terlindungi dari debu dan bisa bertahan dalam kondisi terkena air.

    Tak hanya itu, perangkat ini juga berhasil lolos uji standar militer MIL-STD-810H, jadi daya tahannya tidak perlu diragukan lagi.

    Fitur pendukungnya juga cukup lengkap. Ada speaker stereo yang bisa mengeluarkan suara hingga tiga kali lebih lantang berkat mode volume 300%, antena NFC 360 derajat untuk koneksi yang lebih stabil, dan fitur berbagi file yang kompatibel dengan AirDrop, sehingga memudahkan transfer data dengan cepat.

    Di Vietnam, Oppo A6 Pro 4G dibanderol sekitar VND 8.300.000 atau setara Rp 5,2 juta, dan tersedia dalam pilihan warna menarik seperti Lunar Titanium, Stellar Blue, Coral Pink, dan Rosewood Red.

  • Pemotor yang Pukul Karyawan Zaskia Adya Mecca Tak Gunakan Pelat Nomor
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 September 2025

    Pemotor yang Pukul Karyawan Zaskia Adya Mecca Tak Gunakan Pelat Nomor Megapolitan 24 September 2025

    Pemotor yang Pukul Karyawan Zaskia Adya Mecca Tak Gunakan Pelat Nomor
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pemotor yang memukul karyawan Zaskia Adya Mecca di Jalan Ampera Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Senin (22/9/2025) lalu tidak menggunakan pelat nomor pada kendaraannya.
    Kapolsek Pasar Minggu Kompol Anggiat Sinambela mengatakan, hal itu menyulitkan polisi dalam mengidentifikasi pelaku.
    “Pada saat kejadian, pelat nomor tidak memakai. Jadi masih kesulitan mendeteksinya,” kata Anggiat kepada wartawan, Rabu (24/9/2025).
    Kesulitan juga muncul karena keterbatasan keterangan dari saksi di lokasi.
    “Yang ada di sekitar itu hanya memberikan, ‘Iya pak, ada keributan sesama pengendara motor,’ itu yang kami dapat di lokasi kejadian,” tutur Anggiat.
    Sejauh ini, polisi baru memeriksa korban dan dua saksi. Selain itu, identifikasi pelaku juga dilakukan dengan melihat rekaman CCTV dari toko-toko di pinggir jalan.
    “Kami mencari saksi-saksi, mengumpulkan bukti berupa CCTV yang ada di tempat kejadian,” kata Anggiat.
    Sebelumnya diberitakan, penjaga rumah pasangan Zaskia Adya Mecca dan Hanung Bramantyo bernama Faisal Handri menjadi korban pemukulan orang yang mengaku sebagai anggota, Senin (22/9/2025).
    Insiden bermula saat Faisal sedang mengantar anak kedua Zaskia dan Hanung, KMB (12), menggunakan sepeda motor.
    Dari arah berlawanan, datang sepeda motor merah muda yang nyaris menyerempet Faisal. Lantas ia pun mengklakson pengendara itu.
    Pengendara berbaju batik yang sempat melintas itu langsung putar balik dan melontarkan amarahnya pada Faisal.
    “Pelaku motor pink teriak-teriak sambil menghajar Faisal bilang, ‘enggak terima kamu?’,” ujar Zaskia seperti dikutip
    Kompas.com
    dari unggahan Instagram-nya, @zaskiaadyamecca.
    Anak Zaskia pun ketakutan. Pedagang bubur yang ada di tempat kejadian perkara (TKP) pun turut menjaga KMB.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi kumpulkan rekaman CCTV penganiayaan karyawan Zaskia Mecca

    Polisi kumpulkan rekaman CCTV penganiayaan karyawan Zaskia Mecca

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian mengumpulkan rekaman kamera pengawas (CCTV) terkait dugaan kasus penganiayaan terhadap karyawan pemain film Zaskia Adya Mecca yang bernama Faisal saat mengantarkan anak pesohor itu ke sekolah di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

    “Kita mencari saksi-saksi, mengumpulkan bukti-bukti berupa CCTV yang ada di tempat kejadian,” kata Kapolsek Pasar Minggu Kompol Anggiat Sinambela kepada wartawan di Jakarta, Rabu.

    Dia mengatakan laporan terkait peristiwa itu sudah diterima oleh pihaknya, dan saat ini penyelidikan masih berlangsung.

    Polisi telah memeriksa tiga orang saksi, termasuk korban, serta dua warga di sekitar lokasi kejadian, namun identitas pelaku masih belum diketahui.

    “Identitas masih dalam tahap penyelidikan,” ucap Anggiat.

    Menurut dia, salah satu kendala dalam penyelidikan tersebut, yaitu tidak terdapat pelat nomor pada kendaraan yang digunakan oleh pelaku sehingga mempersulit pelacakan.

    Sementara itu, korban diketahui mengalami luka ringan berupa memar di tangan dan kaki, namun tetap dapat beraktivitas seperti biasa.

    Polisi juga masih mendalami informasi terkait keberadaan pihak yang mengaku anggota kepolisian di lokasi kejadian tersebut.

    Kendati demikian, Anggiat memastikan Zaskia tidak akan dimintai keterangan karena tidak terlibat langsung dalam kejadian tersebut.

    Sebelumnya, pemain film Zaskia Adya Mecca membagikan ceritanya saat salah satu karyawannya menjadi korban penganiayaan oleh pengguna jalan.

    Dugaan penganiayaan yang dialami Faisal, karyawan Zaskia Adya Mecca, itu terjadi saat ia mengantarkan anak Zaskia, ke sekolah pada Senin (22/9) pagi.

    Melalui unggahan pada akun Instagram pribadinya, Zaskia Adya Mecca menceritakan insiden itu terjadi di Jalan Ampera Raya, tepatnya di depan restoran Shabu Hachi, pada Senin (22/9), sekitar pukul 07.15 WIB.

    Saat Faisal sedang mengantarkan anak Zaskia, sebuah motor vespa berwarna pink melaju melawan arah dan hampir menabrak motornya.

    Faisal kemudian spontan membunyikan klakson sebagai peringatan kepada pengendara vespa yang arogan itu.

    Akan tetapi, pengendara motor tersebut tidak terima dan berbalik arah, mengadang Faisal, lalu menariknya turun dari motor hingga berujung penganiayaan.

    Pelaku sempat diamankan warga, namun ia mengaku sebagai ‘anggota 30’ tanpa penjelasan lebih lanjut.

    Pria yang mengenakan batik itu lalu melarikan diri. Ciri-ciri pelaku itu, yakni menggunakan motor vespa pink dengan nomor polisi B 3701 FRM.

    Zaskia Adya Mecca berharap aparat berwenang dapat segera menangkap pelaku agar kasus tersebut mendapat keadilan.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bintang Pink Panther, Claudia Cardinale Meninggal Dunia Usia 87 Tahun

    Bintang Pink Panther, Claudia Cardinale Meninggal Dunia Usia 87 Tahun

    JAKARTA – Aktris asal Italia, Claudia Cardinale meninggal dunia pada Selasa, 23 September kemarin. Kabar ini diumumkan oleh agensinya bahwa ia meninggal di daerah Nemours, dekat Paris.

    “Dia meninggalkan kami warisan dari seorang wanita begitu juga sebagai seniman,” kata agen Laurent Savri dalam pernyataannya.

    Claudia Cardinale merupakan aktris yang memulai kariernya sebagai pemeran pendukung di beberapa film yang mampu menarik perhatian publik, salah satu contohnya Rocco and His Brothers.

    Dalam industri film Eropa, namanya terus bersinar dengan akting dan visualnya. Ia juga mulai dikenal setelah membintangi Pink Panther, sebuah film klasik karya Blake Edwards.

    Besar di Tunis atau Tunisia dengan nama Claude Joséphine Rose Cardinale dari orang tua kelahiran Sicilia. Ia belajar bahasa Italia setelah ia memerankan film-film Italia.

    Ia debut akting dalam film Goha karya Jacques Baratier tahun 1958. Awalnya, ia mengikuti kompetisi di Tunis yang diselenggarakan organisasi film Italia untuk mencari wanita tercantik di Tunis dan hadiahnya perjalanan ke Venice untuk Festival Film Venice.

    Kemudian, produser melihat Cardinale dan mulai tertarik untuk memproduseri, namun hal itu tidak terealisasi karena ia tidak fasih berbahasa Italia.

    Ia memiliki seorang anak laki-laki bernama Patrick yang terungkap tujuh tahun setelah selama ini disebut sebagai adik laki-lakinya. Cardinale mengaku pernah diperkosa saat remaja dan melahirkan seorang anak.

    Claudia Cardinale terakhir kali berakting dalam film Effie Gray tahun 2014 yang turut diperankan Dakota Fanning.

    Selama berkarier, ia memenangkan Golden Bear di Festival Film Berlin 2002, Golden Lion di Festival Film Venice 1993 dan Donatello Awards pada tahun 1997.

    Claudia Cardinale meninggal pada usia 87 tahun dan meninggalkan dua orang anak.

  • Kronologi Mahasiswi di Ciracas Dibunuh Pacar ABG gegara Cemburu Buta

    Kronologi Mahasiswi di Ciracas Dibunuh Pacar ABG gegara Cemburu Buta

    Jakarta

    Seorang mahasiswi berinisial IM (23) ditemukan tewas di sebuah indekos di kawasan Ciracas, Jakarta Timur (Timur). Korban diduga dibunuh pacarnya remaja inisial FF (16) lantaran dipicu cemburu.

    Kasi Humas Polres Metro Jakarta Timur, AKP Teta mengatakan peristiwa terjadi pada Jumat (12/9) malam pukul 23.40 WIB. Saat itu pelaku tengah berkunjung ke indekos korban.

    “ABH (anak berkonflik dengan hukum) dan korban berbincang-bincang sambil mengecek HP korban lalu didapati foto korban bersama pria lain yang tidak dikenal,” kata Teta kepada wartawan, Rabu (17/9/2025).

    Korban Dicekik hingga Mati Lemas

    Pelaku terbakar api cemburu hingga terjadi percekcokan antara keduanya. Pelaku lalu gelap mata dan mencekik pacarnya tersebut.

    “Terjadi adu mulut percekcokan sehingga ABH menjadi cemburu dan marah besar sehingga memaki korban dan korban berteriak minta tolong,” ujarnya.

    Korban sempat berteriak meminta tolong saat dicekik pelaku. Teriakan itu juga disebut sempat terdengar oleh tetangga kos.

    “Dikarenakan korban berteriak minta tolong, ABH mencekik korban yang menyebabkan korban menjadi terkapar lemas,” jelasnya.

    Pelaku Ditangkap

    Setelah itu, pelaku meninggalkan kosan korban. Beberapa jam usai penemuan mayat IM, polisi menangkap remaja FF pada Sabtu (13/9) dini hari pukul 00.15 WIB di rumahnya.

    “Sebagai barang bukti diamankan satu lembar helai kaos tanpa lengan warna biru putih, satu helai celana pendek coklat, satu helai celana dalam pink, satu helai seprai berwarna cokelat, satu buah bantal berbusa beserta sarung bantal terdapat noda darah,” imbuhnya.

    Remaja FF saat ini sudah ditetapkan sebagai anak berkonflik dengan hukum (ABH). Dia dijerat dengan Pasal 338 KUHP dan/atau Pasal 351 ayat 3 KUHP.

    (wnv/mea)

  • Kong Latiep, Semur Jengkol, dan Pangrango, Kenangan Melekat di Perjalanan Kompas.com
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 September 2025

    Kong Latiep, Semur Jengkol, dan Pangrango, Kenangan Melekat di Perjalanan Kompas.com Megapolitan 14 September 2025

    Kong Latiep, Semur Jengkol, dan Pangrango, Kenangan Melekat di Perjalanan Kompas.com
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com 
    – Matahari mulai beranjak tegak. Kami berkumpul di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tirta Jaya Depok, Jawa Barat.
    Semua berbaju hitam, berdiri mengelilingi sebuah makam.
    “Seneng banget
    die
    hari ini,” kata Nur Aprinawati (45), perempuan yang satu-satunya berbaju pink itu.
    Akrab disapa Ina, ia adalah istri dari almarhum Muhammad Latief (43), wartawan
    Kompas.com
    yang berpulang pada 28 Desember 2019. 
    Pagi itu, Sabtu (13/9/2025), kami berziarah ke makam Latief, sahabat dan keluarga kami di
    Kompas.com
    . Di kantor, ia sering disapa Kong Latiep. Kami datang, Kong.
    Ada Kadek, Obet, Ambar, Bestari, Jessi, Dea, dan Dita. Oh iya, Kong. Dita itu keluarga baru kita di
    Kompas.com
    . Sekarang,
    handle
    rubrik Nasional.
    Kalau yang lain, aman
    ye
    Kong. Muka-muka lama semua di
    Kompas.com. 
    Terakhir kali sebelum “pergi”, yang kami ingat, Kong Latiep bikin nasi liwetan bareng tim Latip Ads, pelesetan dari tim
    native ad
    s alias nama lain divisi 
    content marketing
    .

    Nasi liwet bikinan Mpoknya itu. Sebelum natalan,
    die
    bilang mau liwetan sama temen-temen kantornye,” kata Ina dengan logat betawinya yang kental. 
    Saat itu, Kong Latiep sama timnya gelar nasi liwet di atas daun pisang.
    Ngariung.
    Semua tampak lahap. Ada 15 orang yang masing-masing duduk berhadapan di dalam ruangan kantor.
    Kita-kita kalau cerita urusan makanan pasti semangat. Semua juga pasti semangat. Termasuk Kadek, salah satu Wakil Redaktur Pelaksana Kompas.com.
    Kadek mengenang kala itu Kong Latiep mengusulkan masak semur jengkol buat tambahan lauk nasi tumpeng.
    Kok bisa?
    Iya, saat itu, 
    Kompas.com
    lagi ikutan lomba masak lintas unit di Kompas Gramedia. Ya, walaupun kalah juga sama saudara yang memang niat
    banget 
    masaknya.
    “Waktu itu kita mau bikin nasi kuning. Semur jengkol idenya Kong Latiep. Eh ternyata pas jadi yang antre panjang banget mau nyobain semur jengkol,” kata Kadek sambil tertawa mengingat kenangan itu.
    “Grup Santika yang menang akhirnya. Memang niat masaknya, chef semua,” tambah dia.
    Oh iya, 5C adalah nilai-nilai keutamaan Kompas Gramedia yang terdiri dari
    Caring
    (peduli),
    Credible
    (dapat dipercaya),
    Competent
    (kompeten),
    Competitive
    (kompetitif), dan
    Customer Delight
    (kepuasan pelanggan).
    Nilai-nilai ini berfungsi sebagai pedoman perilaku bagi seluruh karyawan Kompas Gramedia dalam berpikir, bersikap, dan bertindak, yang bertujuan untuk memberikan pencerahan bagi masyarakat sesuai dengan filosofi perusahaan.
    Obet nih misalnya. Ia cerita bahwa suatu saat Kong Latiep pernah membimbing liputannya terkait properti yang mangkrak. Obet mengenang, Kong Latiep memanggilnya untuk berdiskusi.
    “Waktu itu gue ke rumahnya, diskusi. Sempet diseduhin teh juga. Nah kita ngobrol-ngobrol soal liputan,” kata Obet.
    Obet saat itu bertugas sebagai reporter desk megapolitan. Sementara itu, Kong Latiep sebagai editor desk properti.
    Tentu, dengan pengalamannya meliput soal properti, Kong Latiep punya segudang solusi soal peliputan tentang properti.
    Bagi saya, Kong Latiep adalah mentor. Mentor lengkap. Urusan upgrade ilmu pengetahuan, diskusi pekerjaan sampai urusan hidup.
    Kong Latiep selain satu atap untuk mencari nafkah, ia juga satu seragam pencinta alam di kampus dengan saya di Universitas Indonesia. Begitu tahu sekantor, saya dan Kong Latiep seringkali pulang bareng ke rumah di Depok naik kereta rel listrik (KRL).
    Saya masih ingat soal nasihatnya soal riset sebelum menulis itu penting.
    Soal cicil rumah pakai skema KPR, maaf Kong. Saya belum nyicil. Mending nabung. Sabarin aja,
    hehe
    .
    Kalau lagi di kantor, setiap ada Kong Latiep pasti suasana gembira. Apalagi ada tandemnya, almarhum Ervan Hardoko yang akrab disapa Mas Koko.
    Di sofa deket kaca ruang redaksi
    Kompas.com
     gedung lama, Kong Latiep pasti main gitar. 
    Ingatan saya mungkin sedikit bagi yang rekan-rekan yang sudah lebih lama bersentuhan dengan Kong Latiep.
    Namun, solutif dan peduli adalah dua kata yang melekat dengan Kong Latiep semasa hidup dan kini untuk bisa dikenang.
    Saya dan Kong Latiep sempat mendaki Gunung Gede untuk Jambore 50 Tahun Mapala UI pada tahun 2014.
    Ia mendaki bersama rekan-rekan seangkatannya, sedangkan saya juga bersama rekan-rekan seangkatannya. 
    Di tengah pendakian, beberapa kali saya berpapasan dengan Kong Latiep. Waktu itu, saya belum satu kantor di
    Kompas.com.
    “Boy,
    fotoin dong,” kata Kong Latiep.
    Saya kemudian ambil foto Kong Latiep dan angkatannya. Di sana, salah satu persimpangan saya di gunung.
    Sesampainya di Suryakencana, kami pun berkumpul pada pagi hari yang dingin dan berkabut. Upacara bendera kami lakukan di tengah Lembah Suryakencana.
    Jelang kematiannya, Kong Latiep juga terakhir kali mendaki Gunung Pangrango.
    Ia waktu itu terlibat dalam acara penaburan abu tokoh jurnalis senior dan anggota Mapala UI, Aristides Katoppo pada Jumat (15/11/2019) di Lembah Mandalawangi Gunung Pangrango.
    Abu jenazah Aristides ditaburkan oleh rekan-rekannya, yakni para pendaki dan pencinta alam Mapala UI termasuk Kong Latiep, Wanadri, Yepe (Young Pioneers) dan Aranyacala Trisakti.
    Mendaki gunung adalah salah satu hobi Kong Latiep selain memancing.
    Kalau memancing, belakangan semasa hidupnya memang biasa dilakukan di akhir pekan. Sering banget Kong Latiep pamer kebahagiaannya menang lomba mancing di Facebook.
    Pada saat ziarah, anak almarhum Latief, Nadhif Azzam (17) juga ikut mengenang ayahnya.
    Beberapa minggu lalu, Azzam naik Gunung Pangrango bersama rekan-rekan sekolahnya.
    “Karena dimimpiin bapaknye disuruh nengok Pangrango. Pulang sekolah ke rumah, barang-barang naik gunung punya bapaknye udah bersih, dia naek gunung sama temen-temennya,” kata Ina.
    Azzam bilang, sang ayah mampir ke mimpinya. Saat itu, Kong Latiep ada di gerbang pintu pendakian Gunung Gede Pangrango jalur Cibodas.
    “Dimimpiian ayah, dia ada di pintu gerbang pendakian. Ayah bilang Azzam masih kecil terus bilang nanti kalo udah gede, kamu bisa naik gunung,” kata Azzam.
    Sebelum mendaki, tepat di kaki Gunung Gede Pangrango, Kong Latiep kembali hadir di mimpi Azzam.
    “Di
    basecamp
    sempat tidur, dimimpiin lagi, tapi ayah cuma senyum,” kenang Azzam.
    Ia pun naik Gunung Pangrango pada dini hari. Berbekal alat-alat gunung milik almarhum ayahnya, Azzam mendaki sampai Puncak Gunung Pangrango dan kembali dengan selamat sampai di rumah.
    Setidaknya, Azzam bisa mulai mengikuti hobi ayahnya mendaki gunung.
    Ziarah kubur adalah tradisi tahunan menyambut HUT
    Kompas.com.
    Kami berziarah ke makam para pendiri Kompas Gramedia dan rekan-rekan kerja yang mendahului untuk menghadap Sang Pencipta.
    Ziarah waktu itu diawali dengan gerakan bersepeda, berziarah, dan berbagi sejak 2020, ketika
    Kompas.com
    berulang tahun ke-25.
    Artinya, sudah lima tahun kami berziarah ke tempat para pendiri dan pendahulu kami.
    Kadek mewakili jajaran redaksi
    Kompas.com
    mengatakan, rekan-rekan sangat gembira bisa berziarah bersama istri dan Azzam.
    “Mas Latiep bukan sekedar rekan kerja ya, tapi
    part of family,” 
    ujar Kadek.
    Kami menaburkan bunga dan membersihkan nisan Kong Latiep.
    Makamnya kini dipenuhi taburan bunga. Warnya cerah, secerah langit pada pagi itu. 
    Ina berterima kasih kepada rekan-rekan
    Kompas.com
    yang terus mengingat dan berziarah ke makam
     
    Latief.
    Ia pun berterima kasih kepada rekan-rekan
    Kompas.com
    yang telah peduli dengan keluarganya.
    Puncak acara HUT
    Kompas.com
    dilakukan pada Senin, 15 September 2025 yakni dengan gelaran Festival HUT berupa Obrolan Newsroom On Stage dan LiteraTalk yang merupakan bagian dari Jagat Literasi, serta Awarding Kolumnis.
    Acara pamungkas, Bersuka Ria, menjadi kemeriahan pada Senin malam. Keseluruhan rangkaian perayaan HUT
    Kompas.com
    ini merupakan hasil kerja sama bersama Riady Foundation, ParagonCorp, dan Blibli. Juga didukung oleh Kita Bisa dan Gramedia.
    Sementara itu, misi Jagat Literasi di Perbatasan Ekspedisi dari Kata ke Nyata
    Kompas.com
    hadir melalui inisiatif Jagat Literasi untuk merayakan HUT ke-30 Kompas.com.
    Relawan mengajarkan literasi media dan literasi baca di 20 sekolah yang tersebar di Banten, Jawa Tengah, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, dan DKI Jakarta.
    Selain mengajar, mereka menyalurkan donasi buku anak dengan target 10.000 eksemplar agar siswa di berbagai daerah bisa mendapatkan bacaan yang layak.
    Ekspedisi Kata ke Nyata didukung gerakan STEM Indonesia Cerdas dari Riady Foundation, serta ParagonCorp, dan Gramedia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ferry Irwandi Buka WAG Gusti Ayu dengan ‘Orang Besar’ yang Berniat Jatuhkan Dirinya, Ada Foto Pistol

    Ferry Irwandi Buka WAG Gusti Ayu dengan ‘Orang Besar’ yang Berniat Jatuhkan Dirinya, Ada Foto Pistol

    GELORA.CO – Konten kreator sekaligus CEO Malaka Project Ferry Irwandi tampaknya mulai gerah dengan tudingan grafolog sekaligus pengamat perilaku Gusti Ayu Dewi yang mengatakan ia telah melakukan fitnah dan manipulasi data dalam video TNI yang ditangkap polisi di Palembang, beberapa waktu lalu.

    Karenanya Ferry Irwandi akhirnya membuktikan ucapannya dengan membuka isi WhatsApp Grup (WAG) Gusti Ayu Dewi bersama ‘orang besar’ yakni para pejabat serta komisaris, yang ingin menjatuhkan dirinya.

    Menurut Ferry Irwandi, di dalam WAG tersebut terungkap jelas bahwa Gusti Ayu sejak awal memang ingin menjatuhkan dan membungkam dirinya.

    Dalam postingan di akun Instagramnya @irwandiferry, Sabtu (13/9/2025), Ferry Irwandi mengunggah tangkapan layar sebagian isi WAG dimana ada postingan foto senjata api atau pistol yang disandingkan dengan bungkus rokok.

    “Gede bingitz, kalau saya sukanya yang kecil2 muat di kantong,” kata pengunggah foto di WAG tersebut.

    “Waduh ngeri,” timpal salah satu anggota WAG yang namanya ditutupi.

    “Biar dikira lighter sama orang,” kata anggota WAG lain bernama Hairi Oran…..

    Dalam unggahan isi WAG lainnya, Ferry menampilkan tangkapan layar dimana Gusti Ayu Dewi mengatakan bahwa ia dekat dengan FPI dan di negara setengah kacau selalu ada versi atau sosok seperti Ferry Irwandi.

    “Kalau anak-anak FPI mah sohib ma I wkwwk,” kata Gusti Ayu di WAG tersebut.

    “guys, gini deh, di setiap negara yang setengah kacau,” tambah Gusti.

    “selalu ada versi Ferry Irwandinya,” kata dia.

    “dan spt dr Strange, aku sudah lihat, jutaan kemungkinan ke depan,” katanya.

    “paling bagus, untuk Indonesia, kalau dia di nip sekarang,” kata Gusti.

    Dalam narasi di unggahannya itu, menurut Ferry, masih banyak ratusan chat lain di WAG dimana ada Gusti Ayu, yang ingin menjatuhkan dirinya.

    “Karena sudah diizinkan membahas, daripada lama nunggu stasisun tv, kita mulai dari sini dulu aja ya, karena yang pertama mau diklarifikasi foto ini hahaha, mau bilang ai? Mau bilang foto palsu? @gustiajudewi anda dan partner anda hairi yang selalu make akun @anakjaksel.ai udah ketebak kok movenya, udah kita analisis dari sumbernya,” tulis Ferry Irwandi.

    “Aparat mungkin bisa diperiksa itu senjata api asli atau enggak, coba tanya @gustiajudewi dan pak hairi. bapak-bapak bernama hairi ini dr strange ternyata, mana nyatut nama kelompok fpi seenaknya lagi,” tambah Ferry.

    “@gustiajudewi masih mau dibahas lagi gak chat lain? Saran saya sih kalau anda lapor ke hukum ya, biar jelas, saya mungkin bisa dipenjara karena membuka chat berisikan kepemilikan senjata api ilegal, ya sudah,” ujar Ferry.

    Ferry memastikan masih banyak chat lain di WAG berbeda yang bisa membuat kejutan.

    “Cuma ini? Oh tentu tidak, masih ada ratusan chat lain di 2 grup yang berbeda, termasuk chat video ai dpr, chat editornya, chat soal operasi jilbab pink, masih banyak lagi, Ditunggu ya responnya,” kata Ferry sembari menyematkan emoticon senyum.

    Ferry Wanti-wanti Gusti

    Di postingan IG sebelumnya Ferry juga tampak gerah dengan Gusti Ayu Dewi dan menanyakan soal apakah ia harus membuka isi WAG nya.

    “Ini manusia @gustiajudewi setelah semua rencana framming busuknya gagal, masih aja gak nyerah, silahkan lu slide kanan, lu bisa baca sendiri, kalau ternyata @sahabatdavelaksono sudah mengubah omongannya, ya itu gak menegasi dia pernah mengatakan hal sebelumnya, sampe sekarang tidak ada permintaan maaf, harusnya anak kecil paham ini,” katanya.

    “Sekarang giliran saya yang nanya @gustiajudewi tolong dijawab, bisa anda sebutkan nama grup dan isi grup tempat anda berkoar-koar ingin menjatuhkan saya dan para komisaris serta pejabat di dalamnya? Saya tunggu responnya secepatnya,” kata Ferry.

    “Mau anda yang buka atau saya yang buka? Jujur saya tidak punya ketakutan apapun sekarang, termasuk foto pistol yang saya dapat dari teman saya di grup itu,” kata Ferry.

    Pada postingan selanjutnya, Ferry memposting pernyataannya dalam bentuk gambar.

    “@gustiajudewi jangan berpikir kabur dengan bilang gw fitnah atau framming. Gak ada lagi yang gw takutkan semua chat grup itu masih gw pegang, lua mau ngancam gw ke polisi? ke tentara? Monggo,” kata Ferry.

    “Lu tahu kalau nama grup, isi grup dan chat grup itu dilihat jutaan orang, apa yang bakal terjadi. Lu ganggu hidup gw berhari-hari, kali ini lu jual, gw beli,” ujar Ferry.

    Dalam narasi di postingan gambar berisi pernyataa itu Ferry menegaskan agar Gusti Ayu tidak usah basa-basa lagi.

    Di kolom komentar postingan ini dialog memanas antara Ferry dan Gusti Ayu juga terjadi.

    “Teruntuk @gustiajudewi sudah jangan basa-basi lagi. Siapapun yang mau podcast langsung mempertemukan saya dengan @gustiajudewi saya terima dan saya pasti membicarakan semua isi chat dia di grup itu.

    Terima kasih, udah jangan lari, mau lapor polisi juga gak masalah, sekalian kita buka semuanya di pengadilan

    Anda punya relasi kuasa dan sumber daya, jangan play victim, sangat bertolak belakang dengan isi chat anda di grup itu

    Termasuk upaya “menelpon” host acara live TV

    Jangan lupa senjata api yang dipamerkan di chat itu juga akan saya buka

    Terima kasih,” kata Ferry.

    Gusti Ayu membalas dan meminta Ferry jangan memelintir masalah, seolah-olah menyerang pribadinya.

    Gusti mengaku hanya menyoroti narasi provokatif Ferry Irwandi.

    “Silakan, saya tidak lari. Tapi jangan diplintir seolah-olah saya menyerang pribadi Anda. Yang saya soroti adalah narasi provokatif Anda di ruang publik, karena itu bisa memicu keresahan. Fakta hukumnya → sampai hari ini tidak ada laporan TNI terhadap Anda, jadi klaim kriminalisasi belum ada bukti. Semua orang berhak mengkritisi sikap publik, termasuk saya,” kata Gusti Ayu.

    “Oh ya.. ditunggu jawabannya. Pejabat yg kamu maksud apakah @anakjaksel.ai,” tambah Gusti Ayu.

    Gusti Tuding Ferry Fitnah dan Bisa Bikin Chaos Negara

    Sebelumnya grafolog dan pengamat perilaku Gusti Aju Dewi membongkar fakta bahwa CEO Malaka Project Ferry Irwandi sudah melakukan manipulasi atas video viral adanya anggota TNI yang ditangkap anggota Brimob saat demo rusuh di Palembang, beberapa waktu lalu.

    Manipulasi kata Gusti Aju, dilakukan Ferry Irwandi dengan menambah kalimat pada video asli, saat berbicara di acara Rakyat Bersuara di Inews TV, bertajuk Aksi Massa, Siapa Berada di Baliknya? Selasa (2/9/2025) lalu.

    Padahal kata Gusti, Brimob Palembang sudah mengklarifikasi hal itu karena salah tangkap.

    Namun kata Gusti, Ferry Irwandi justru memanipulasi video itu sehingga seperti memprovokasi massa untuk melawan TNI.

    Hal itu diungkapkan Gusti dalam podcast di channel YouTube Bukan Kaleng Kaleng dan di akun Instagramnya @gustiajudewi, lewat postingan gambar berisi pernyataannya dan narasinya.

    Sebelumnya  video viral penangkapan anggota TNI oleh Brimob ditayangkan atau diputar dalam acara di Inews TV atas permintaan Ferry.

    Dalam video tampak seorang anggota TNI ditangkap anggota Brimob karena dituduh ikut rusuh.

    Kemudian anggota Brimob yang memegang sang anggota TNI menanyakan dari kesatuan mana.

    “Kamu anggota mana kamu?” kata suara dalam video.

    “Kavaleri” jawab anggota TNI.

    “Kavaleri ikut rusuh Kavaleri di Palembang. Saya laporin Panglima TNI dikau,” jawab sang anggota Brimob.

    “Aku ndak ada melok (-bahasa Palembang artinya: aku tidak ikut),” bantah si anggota TNI.

    Usai video selesai diputar dalam acara itu, Ferry Irwandi langsung menjelaskan ulang suara dialog di dalam video.

    “Kapolri Kapolri ini ikut rusuh Kapolri saya laporin Panglima TNI. Terus dia bilang si orangnya, bukan cuma saya Pak, kata orang TNI ini. Anyway,” kata Ferry yang langsung mengalihkan fokus ke pembicaraan soal terkait aksi demo rusuh lain.

    Menurut Gusti, kesalahan Ferry sangat jelas.

    Yakni pernyataan Kavaleri digantinya menjadi Kapolri.

    Untuk hal ini kata Gusti, Ferry mengaku salah dengar.

    Namun kesalahan atau manipulasi kedua, menurutnya sangat fatal.

    Di mana Ferry menambahkan seakan-akan ada pernyataan anggota TNI bahwa yang ikut demo rusuh bukan cuma dia saja, tapi banyak anggota TNI.

    “Kesalahannya jelas, Ferry menambahkan kalimat yang tidak ada di video asli. Yaitu: ‘Bukan cuma saya Pak, kata orang TNI ini’,” papar Gusti.

    Penambahan kalimat palsu ini, menurut Gusti Aju, bukan hal kecil.

    “Kalau salah dengar itu kan tidak menambahkan. Tapi kalau kata-kata itu enggak ada kemudian disebut ada itu kan sudah penambahan. Itu sudah 100 persen disinformasi, sudah fitnah,” kata Gusti Aju.

    Mennurutnuya disinformasi sangat berbahaya karena bisa membuat negara kacau.

    “Disinformasi = Bahaya, Bikin Chaos Negara,” kata Gusti di akun Ignya.

    “Itu menggiring opini publik seolah-olah TNI adalah dalang kerusuhan massa. Artinya, Ferry sengaja membenturkan rakyat dengan TNI” ujar Gusti Aju.

    Yang lebih berbahaya, tambah Gusti, karena Ferry menolak klarifikasi, video bohong itu terus diputar berulang-ulang di medsos.

    “Dan akhirnya bisa dianggap benar oleh rakyat,” ujar Gusti.

    Menurut Gusri, Ilmu Psikologi Komunikasi sudah membuktikan fenomena ini.

    “Di mana dikenal sebagai The illusory truth effect (Hasher et al., 1977; Fazio et al., 2015)” tulis Gusti.

    Illusory truth effect, jelas Gusti adalah efek psikologi ketika orang menjadi percaya sama kebohongan, cuma karena kebohongan itu diulang-ulang terus.

    “Pertama kali dibuktikan tahun 1977 lewat riset di Villanova University and Temple University,” tambah Gusti.

    “Jadi, kalau Ferry benar-benar tidak punya maksud memecah belah bangsa, kenapa dia menolak klarifikasi?” tanya Gusti.

    Menurut Gusti dia sudah meminta Ferry sebanyak 13 kali untuk klarifikasi.

    “13 kali Saya Minta Klarifikasi, Ferry Irwandi Menolak. Kalau Bukan untuk Memecah Belah Bangsa, Kenapa Takut Klarifikasi?’ tanya Gusti.

    Menurut Gusti menolak klarifikasi sama dengan membiarkan kebohongan dipercaya rakyat dan tujuan tercapai:

    “Provokasi, kebencian → konflik → kerusuhan → REVOLUSI untuk menggulingkan pemerintah. Jika benar demikian maka .. Apa yang terjadi bukan sekadar salah ucap melainkan FITNAH yang terencana dan sangat berbahaya bagi bangsa,” papar Gusti.

    “Repost jika kalian masuk dalam BARISAN WARAS. Saya berjuang untuk Sila ke-3 Pancasila : Persatuan Indonesia” ujarnya.

    Gusti juga mengatakan disinformasi yang diciptakan Ferry ini sangat berbahaya.

    Bahkan menurut Gusti atas permintaannya agar Ferry melakukan klarifikasi, Ferry justru mengancam dirinya.

    “Disinformasi = Bahaya, Bikin Chaos Negara. Kalau Benar, tidak menambah kalimat dari video asli TNI-Polri dengan sengaja), tinggal Klarifikasi Aja kan? Kok Malah Ngancam saya?,” kata Gusti.

    Menurut Gusti, ia tidak sedang ribut personal dengan siapapun tapi menyoroti perilaku berbahaya.

    “Saya tidak sedang ribut personal dengan siapapun. Yang saya soroti adalah perilaku berbahaya: menyebarkan disinformasi, fitnah, dan kebencian,” katanya.

    “Kalau dibiarkan, ini akan terus memecah rakyat melawan aparat, bahkan melawan negara. Itu bukan demokrasi, tapi tirani,” ujar Gusti.

    Gusti mengatakan kritik sehat harusnya pakai data dan klarifikasi. 

    “Provokasi justru menebar permusuhan dan membahayakan bangsa. Mari sama-sama jaga ruang publik. Stop disinformasi, stop fitnah, stop kebencian,” kata Gusti.

    Saat ditanya mengapa Ferry melakukan semua itu, Gusti Aju menjelaskan bahwa sesuatu yang tidak bisa dibuktikan adalah gosip.

    Sehingga ia tidak mau terlalu jauh ke sana.

    “Kecuali saya ada tulisan tangan Ferry. Kalau gak ada kan jadi gosip,” katanya.

    Namun yang menjadi fokus Gusti Aju adalah perilaku-perilaku yang bisa menimbulkan provokasi massa.

    “Dan sekarang negara kita itu sedang panas gitu. Dengan adanya provokasi-provokasi itu, akhirnya pertanyaan gue adalah ini mau di bawa ke mana? Mau memperjuangkan apa? Kalau mau memperjuangkan aspirasi enggak perlu dong ada provokasi-provokasi emosional,” kata Gusti.

    Gusti juga melihat pola yang dilakukan Ferry di postingan media sosialnya tentang keadaan dirinya usai tampil di acara Inews TV.

    “Pola-pola ini yang gua lihat. ‘Wish Me Luck’ ‘Doain gue ya’ ‘Eh gua udah sampai rumah dengan aman ya’. Ini kan seperti potongan-potongan puzzle ya. Bahwa dia mengungkap apa kata-kata TNI meskipun salah gitu ya, enggak 100 persen benar,” katanya.

    Hal itu katanya menjadi sebuah framing, meski tanpa ada kata-kata eksplisit daru Ferry.

    “Seolah-olah Ferry diancam oleh siapa gitu kan. Dia habis memberikan pernyataan kebetulan ada video tentang TNI. Terus kemudian update kondisinya Nah, ini ke mana arahnya?” kata Gusti.

    Sebab menurut Gusti, pola yang dimainkan Ferry bisa menimbulkan kemarahan masyarakat.

    “Ini kan akhirnya bisa menimbulkan kemarahan masyarakat. 

    Sehingga katanya berpotensi terjadi benturan antara massa dan TNi.