Tag: Pink

  • Penjual elpiji 3 kg di Jaktim banyak, tak ada antrean konsumen

    Penjual elpiji 3 kg di Jaktim banyak, tak ada antrean konsumen

    Jakarta (ANTARA) – Jakarta Timur memiliki banyak penjual gas sehingga tidak terjadi antrean panjang, bahkan berjam-jam bagi konsumen atau warga untuk mendapatkan elpiji tiga kilogram (kg).

    “Di Jakarta Timur ini banyak yang dagang gas. Jadi gak sampai antre panjang seperti di yang lain,” kata pemilik agen Muhammad Luthfi (55) saat ditemui di Jakarta Timur, Rabu.

    Luthfi melihat warga bisa mencari dimana saja ketika tabung elpiji 3 kg di tempat berjualan kosong atau sudah habis.

    Bahkan, warga dari RW lain di kawasan Klender, Duren Sawit, pun banyak yang datang ke tempatnya untuk membeli elpiji 3 kg.

    “Ya di sini mah adem-adem aja, karena di sini banyak pangkalannya hampir di RT 1 aja ada dua yang jual, RT 5 ada saya, di RT 2 ada dua juga pangkalan. Jadi terbagi, gak sampai antre panjang, masih bisa aman,” katanya.

    Malah yang datang bukan dari sini warga Rukun Warga (RW) lain atau warga beda RW. “Mereka juga pasti keliling cari-cari,” katanya.

    Selain itu, Luthfi menyebutkan pelanggan juga terus mencari untuk mendapatkan elpiji 3 kg. Menurut Luthfi, mereka tak mudah berganti pilihan ke gas lainnya karena harga elpiji 3 kg lebih murah.

    “Mereka ga beralih, karena pada cari yang murah, kalau gas yang pink, biru ini kan perkilonya Rp17.000, ini aja kan 12 kg berarti Rp17.000 dikali 12 kg ya mahal. Sedangkan LPG 3 kg ini Rp17.500 udah 3 kg,” katanya.

    Seorang warga Klender bernama Asih (38) menyebutkan, dirinya bersyukur masih mudah mencari elpiji 3 kg di wilayahnya.

    “Alhamdulillah sih kalau, misalkan, saya ke tempat A gasnya habis, ya udah saya geser ke tempat B, atau ke tempat C. Jadi ga hanya satu dua titik aja,” kata Asih.

    Asih berharap pemerintah bisa lebih mengkaji terlebih dulu setiap kebijakan yang ada untuk memastikan masyarakatnya aman.

    “Semoga sih jangan sampai ada gini-gini lagi, biar ga ribet juga masyarakat. Jangan ada yang ditahan lah stoknya, normal normal aja,” kata Asih.

    Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur memastikan pasokan “Liquified Petroleum Gas” (LPG/elpiji) ukuran 3 kilogram (kg) di wilayah tersebut masih dalam kondisi aman.

    Penyaluran 27 dan 29 Januari 2025 mengambil 50 persen dari alokasi pekan sebelumnya. Sementara, untuk 1 Januari 2025 dilakukan penarikan 50 persen dari stok 3 Januari, stok pada Senin (27/1) lalu diberikan penyaluran sebanyak 218.600 tabung dengan menarik 50 persen alokasi 15-17 Januari 2025.

    Kemudian, tambahan 24 persen atau sekitar 110.440 tabung sebagai opsional sehingga total tambahan pada 27 Januari sebanyak 329.040 tabung.

    Untuk mengamankan stok pada Rabu (29/1) lalu, disalurkan 208.080 tabung dengan menarik 50 persen alokasi 22-24 Januari dan ditambah delapan persen sebanyak 36.880 tabung. Total tambahan pada 29 Januari 2025 sebanyak 244.960 tabung.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tren Bisnis Valentine 2025 yang Paling Laris

    Tren Bisnis Valentine 2025 yang Paling Laris

    Jakarta: Hari Valentine bukan hanya momen berbagi kasih sayang, tetapi juga peluang emas untuk meraup keuntungan. 
     
    Setiap tahunnya, permintaan terhadap berbagai produk dan jasa meningkat drastis menjelang tanggal 14 Februari. 
     
    Bagi kamu yang ingin memanfaatkan momentum ini, berikut adalah tren bisnis Valentine 2025 yang diprediksi bakal laris manis!
    Produk dan jasa yang paling dicari saat Valentine

    1. Hampers Valentine yang unik dan personal

    Hampers masih menjadi pilihan utama sebagai hadiah Valentine. Namun, tren tahun ini lebih mengarah pada custom hampers yang bisa disesuaikan dengan kepribadian atau kesukaan pasangan. 

    Contohnya hampers yang bisa kamu jual adalah hampers cokelat premium dengan nama pasangan, Hampers self-care yang berisi lilin aromaterapi, skincare, dan essential oil.
     

    2. Buket bunga dan buket uang

    Buket bunga selalu jadi simbol cinta, tetapi tahun ini buket uang semakin populer. Konsep ini mengombinasikan estetika bunga dengan nilai praktis uang tunai. Buket balon juga menjadi tren, di mana bunga disusun dalam balon transparan dengan lampu LED untuk efek romantis.

    3. Bisnis makanan dan minuman bertema Valentine

    Makanan manis selalu mendominasi bisnis Valentine. Produk yang banyak dicari, antara lain kue dan dessert bertema Valentine, seperti red velvet, lava cake, atau cake berbentuk hati.
     
    Cokelat handmade dan praline dengan isi premium seperti matcha, karamel, dan buah-buahan kering.
     
    Minuman edisi spesial, seperti latte pink, bubble tea dengan topping love, atau minuman sehat dengan sentuhan romantis.

    4. Jasa dekorasi dan event planner untuk perayaan romantis

    Banyak pasangan ingin merayakan Valentine secara spesial, sehingga jasa dekorasi dan event planner untuk dinner romantis, kamar hotel, hingga surprise party semakin diminati. Paket dinner dengan konsep picnic date atau dinner mewah di rooftop juga sedang tren.
     
    Valentine 2025 menawarkan peluang bisnis yang menguntungkan bagi para pelaku usaha. 
     
    Dengan memahami produk yang paling dicari dan menerapkan strategi pemasaran yang tepat, kamu bisa memaksimalkan penjualan dan mendapatkan keuntungan besar.
     
    Mulai persiapkan bisnismu dari sekarang dan manfaatkan momen penuh cinta ini untuk cuan maksimal!

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Bahlil Bantah soal Gas Pink Bakal Gantikan Elpiji Subsidi

    Bahlil Bantah soal Gas Pink Bakal Gantikan Elpiji Subsidi

    JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membantah adanya penjualan elpiji 3 kilogram (kg) nonsubsidi berwarna pink alias Bright Gas di tengah kondisi kelangkaan elpiji 3 kg bersubsidi.

    Menurut Bahlil, Bright Gas 3 kg pernah dijual oleh PT Pertamina (Persero) pada 2018 lalu, namun saat ini produk itu tak lagi diedarkan.

    “Menyangkut elpiji 3 kg (warna pink), memang Pertamina tidak pernah mengeluarkan, itu di tahun 2018, tapi ini seolah-olah ada (di masa sekarang),” ujar Bahlil yang dikutip Selasa, 4 Februari.

    Dikatakan Bahlil, dengan beredar informasi yang tidak benar tersebut, justru menandakan bahwa ada pihak-pihak yang tidak senang dengan upaya pemerintah menertibkan distribusi elpiji 3 kg subsidi agar tepat sasaran.

    “Bahwa ada yang tidak nyaman kalo kita mau tertibkan proses utk pendistibusan dari pengecer, tapi sayangnya kita hormati pengecer, dan kita berikan yang terbaik untuk masyarakat,” sambung Bahlil.

    Hal ini dipertegas dengan pernyataan Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri yang menyebut, saat ini Pertamina hanya menjual elpiji non-subsidi ukuran 5,5 kg dan 12 kg.

    “Jadi tidak ada 3 kg yang berwarna pink yang nonsubsidi,” kata di pada kesempatan yang sama.

    Simon menerangkan, sejatinya tabung gas ini memang pernah dijual pada tahun 2018 gas 3 dengan tujuan melakukan uji pasar.

    Adapun penjualan gas ini hanya dilakukan selama 6 bulan dengan 2.000 tabung yang diedarkan di Jakarta dan 1.000 tabung di Surabaya.

    Uji coba tersebut pun untuk melihat minat kalangan menengah yang memang seharusnya bukan pengguna elpiji subsidi.

    “Namun itu pada tahun 2018, sehingga kami sampaikan berita itu adalah berita hoaks,” kata Simon.

    Simon juga mengancam akan menindak tegas jika ditemukan ada praktik untuk mencari keuntungan.

    “Untuk itu apabila ada kegiatan atau praktik-praktik yang berlangsung di Pertamina, yang tentunya mencari keuntungan dengan harus membayar dengan biaya-biaya tertentu, mohon untuk dilaporkan agar kita sikat habis,” tegasnya.

  • Rekam Jejak Kenakalan Selingkuhan David Clement Terbongkar, Sahabat Agnes Jennifer Sebut Sudah Jadi Simpanan sejak Usia Dini

    Rekam Jejak Kenakalan Selingkuhan David Clement Terbongkar, Sahabat Agnes Jennifer Sebut Sudah Jadi Simpanan sejak Usia Dini

    Jakarta, Beritasatu.com – Sejumlah sahabat Agnes Jennifer membongkar tabiat buruk dari wanita yang menjadi selingkuhan David Clement suami Agnes Jennifer. Bahkan, salah satu sahabat Agnes Jennifer, Alya Maharani menyebut wanita selingkuhan David Clement, Natasha Wijaya (NW) sudah menjadi wanita simpanan sejak usia dini.

    “Surat terbuka untuk ani-ani gayung lope pink, Anda merasa hebat? Karena Anda sudah jadi ani-ani sejak berusia dini,” kata Alya Maharani dikutip dari channel YouTube, Selasa (4/2/2025).

    “Anda kok enggak sadar-sadar ya. Jadi, ani-ani sejak belasan tahun kok bangga? Ternyata, Anda sudah boyor ya,” tegasnya lagi.

    Sahabat Agnes Jennifer itu menyindir wanita selingkuhan David Clement suami Agnes Jennifer, bagaimana cara menjadi seorang wanita simpanan.

    “Info dong dukunnya di mana. Begitulah ambisi dari ani-ani yang sudah dilepeh dari gadun sebelumnya. Sadar lah,” tuturnya.

    Selain Alya Maharani, Agnes Jennifer menyebut, ternyata Natasha Wijaya sudah mengincar suami Agnes Jennifer, David Clement sejak lama.

    “Sudah jatuh cinta di taman sekolah sejak 2 tahun lalu, ngapain desperated amat sampai nungguin laki orang? Memangnya lo enggak laku sama yang lain? Ngapain buang waktu lo sampai lama begitu,” tandas Agnes Jennifer.

  • 6
                    
                        Aturan Baru Penjualan Elpiji 3 Kg yang Bikin Gaduh, Pemerintah Janji Ubah
                        Nasional

    6 Aturan Baru Penjualan Elpiji 3 Kg yang Bikin Gaduh, Pemerintah Janji Ubah Nasional

    Aturan Baru Penjualan Elpiji 3 Kg yang Bikin Gaduh, Pemerintah Janji Ubah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pemerintah akhirnya memutuskan untuk memperbaiki aturan tata kelola penjualan elpiji 3 kilogram.
    Awalnya, pemerintah melarang pengecer “gas melon” untuk menjual elpiji kepada masyarakat mulai 1 Februari 2025.
    Dengan kebijakan ini, masyarakat tidak lagi bisa membeli elpiji 3 kilogram yang biasa dilakukan melalui pengecer.
    Akibatnya, gas melon untuk orang miskin itu sudah sulit didapatkan.
    Kondisi ini membuat masyarakat harus antre untuk memperoleh elpiji di pangkalan lantaran susah mendapatkan gas tersebut di pengecer.
    Polemik ini pun dibahas oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dalam rapat kerja bersama Kementerian dan Lembaga terkait.
    Dalam rapat yang diikuti langsung Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
    Bahlil Lahadalia
    , DPR menyoroti persoalan yang terjadi akibat kebijakan penjualan elpiji tersebut.
    Anggota Komisi XII DPR RI Zulfikar Hamonangan, misalnya, meminta pemerintah mencabut kebijakan soal pengecer yang tidak boleh lagi menjual elpiji 3 kilogram.
    Zulfikar mengatakan, kebijakan ini telah nyata membuat kegaduhan di tengah-tengah masyarakat.
    Politikus Partai Demokrat itu bilang, kebijakan baru pemerintah ini membuat “gas melon” tersebut menjadi langka.
    “Hari ini betul-betul sedang heboh persoalan masalah kelangkaan gas 3 kilogram, saya memohon dalam rapat pertemuan hari ini cabut segera, cabut, tarik dan sampaikan kepada Pertamina untuk menunda sementara pemberian izin kepada pengecer itu,” kata Zulfikar.
    Zulfikar meminta pemerintah menunda kebijakan pelarangan penjualan bagi pengecer sebelum ada ketentuan yang baru.
    Di hadapan Bahlil, dia meminta pemerintah untuk memperbolehkan pengecer menjual gas 3 kilogram tersebut.
    “Sekarang ini hilangkan dulu, Pak Menteri. Karena ini gaduh, sekarang di bawah gaduh. Jadi pengecer dibiarkan dulu untuk memberikan suplai kepada masyarakat saat ini karena situasinya rawan di masyarakat,” ucapnya.
    Zulfikar lantas menyinggung adanya gas dengan bentuk yang sama yang berwarna merah jambu beredar di masyarakat.
    Oleh sebab itu, dia meminta pemerintah segera mencabut kebijakan pelarangan penjualan gas 3 kilogram itu dari pengecer.
    “Terutama beredarnya (gas) melon 3 kilogram pink, yang warna pink ini jadi ini pink perang sama kuning. Jangan sampai kalah kuning, jangan sampai kuning kalah ini,” kata Zulfikar.
    “Jadi tolong, Pak Menteri segera, selesai rapat mohon kiranya apa yang terjadi di masyarakat ini kita selesaikan hari ini, ‘ikan sepat ikan gabus, biar cepat asal bagus,’” ucapnya.
    Usai mendengar pandangan anggota DPR terkait kegaduhan elpiji tersebut, Bahlil pun berjanji memperbaiki sistem tata kelola penjualan gas melon.
    Dalam rapat bersama Komisi XII DPR, dia menyatakan bahwa pemerintah segera melakukan perbaikan atas tata kelola penjualan elpiji tersebut.
    “Kami berkomitmen pulang dari sini kami akan memperbaiki khususnya tata kelola, khususnya kerja sama kami dengan Pertamina dalam rangka distribusi elpiji yang bersubsidi supaya rakyat kita bisa cepat mendapatkan hasilnya agar mereka tidak antre lagi,” kata Bahlil.
    Ditemui usai rapat, Bahlil menyatakan, dirinya bakal menggelar rapat untuk membahas kebijakan penjualan elpiji 3 kilogram.
    Ketua Umum Partai Golkar ini menjelaskan, rapat akan fokus membahas teknis pengecer “gas melon” yang diubah menjadi sub pangkalan.
    Dia bilang, kebijakan ini mesti dilakukan supaya harga penjualan gas yang disubsidi pemerintah itu bisa dikontrol.
    “Ini lagi mau rapat lagi, saya malam ini, malam ini saya rapat, saya putuskan,” kata Bahlil saat ditemui usai menggelar rapat kerja dengan Komisi XII DPR RI.
    Bahlil menjelaskan, nantinya pangkalan akan menjual gas kepada pengecer.
    Hal ini mengubah kebijakan yang melarang pengecer menjual gas kepada masyarakat.
    Dengan demikian, masyarakat tetap bisa membeli gas melon 3 kilogram langsung dari pengecer.
    “Kalau pangkalan ya itu kan mendistribusikan ke pengecer, kalau pengecer kan langsung kepada konsumen. Nah, pengecer ini yang akan kita tingkatkan menjadi sub pangkalan, tapi kita lagi bahas teknisnya ya,” kata Bahlil.
    Akibat aturan ini, terjadi antrean pembelian elpiji 3 kilogram di sejumlah tempat. Di Pamulang, bahkan ada warga yang meninggal karena lelah mengantre. 
    Yonih (62), warga Pamulang, Tangerang Selatan, meninggal dunia setelah mengantre membeli elpiji 3 kilogram pada Senin (3/2/2025)
    Sejumlah warga rela mengantre panjang demi mendapatkan elpiji 3 kilogram (kg) di pangkalan resmi yang berada di Jalan Way Besay, Tanjung Duren Selatan.
    Pengamatan Kompas.com di lokasi, pukul 09.41 WIB, antrean warga yang ingin membeli gas subsidi itu mengular hingga lima meter di sepanjang bahu jalan.
    Mayoritas warga membawa satu tabung kosong, sementara beberapa lainnya membawa lebih dari dua tabung.
    Namun, aturan pangkalan hanya mengizinkan pembelian satu tabung per orang.
    Akibat antrean yang membludak, arus lalu lintas di Jalan Way Besay tersendat karena pengendara harus berbagi jalan dengan warga yang mengantre.
    Meski telah menunggu lama, tidak semua warga bisa mendapatkan
    elpiji 3 kg
    . pukul 09.46 WIB, stok gas di pangkalan tersebut habis.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sampai Keliling 20 Warung, Warga Tetap Tak Dapat Gas Elpiji 3 Kg, Sindir Pemerintah: Kok Tega?

    Sampai Keliling 20 Warung, Warga Tetap Tak Dapat Gas Elpiji 3 Kg, Sindir Pemerintah: Kok Tega?

    TRIBUNJATIM.COM – Mulai Sabtu, 1 Februari 2025, pemerintah memberlakukan kebijakan baru yakni pengecer dilarang menjual gas elpiji 3 kg.

    Dampaknya, kini warga Jakarta malah kesulitan memperoleh gas melon yang disubsidi pemerintah.

    Salah satunya warga Ragunan bernama Narti yang mengaku sulit mencari gas subsidi tersebut.

    Warga Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, ini sampai keliling 20 warung dari sore hingga malam hari tetap tidak mendapatkan gas 3 kg.

    Bahkan ia sampai mendatangi SPBU demi mendaparkan gas tersebut.

    Namun hasilnya tetap sama.

    “Sudah nyari keliling dari sore sampai malam, enggak dapat-dapat, ada kali 20 warung. Sampai SPBU juga enggak ada,” ungkap Narti, Minggu (2/2/2025).

    Asisten Rumah Tangga (ART) bernama Dede juga mengalami nasib serupa.

    Ia mencari gas 3 kg di sekitar rumahnya di kawasan Ampera Raya, Jakarta Selatan.

    Namun senasib, warung atau kios yang ia datangi selalu habis.

    Warung yang menjadi langganannya bahkan mengatakan gas habis sejak tiga hari terakhir.

    “Sudah keliling, dari warung deket rumah di Ampera, sampai ke Ragunan, bilangnya kosong,”ujar Dede, melansir Tribunnews.com.

    Hal yang sama dialami Fitri yang bekerja sebagai pegawai swasta.

    Warga kawasan Rorotan, Jakarta Utara, ini sulit mendapatkan gas melon tersebut.

    Warga antre untuk membeli elpiji 3 kilogram di Gampong Sukaramai, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh (Serambi Indonesia/M Anshar)

    Ia terpaksa menggunakan gas non subsidi untuk kebutuhan rumah tangga.

    “Iya beberapa warung deket rumah enggak dikirimin gas,” katanya.

    Fitri mengaku tidak tahu, mengapa gas sekarang langka.

    Penjual selalu mengatakan stok gas kosong, saat ia hendak membeli.

    Padahal, katanya, gas elpiji merupakan kebutuhan vital masyarakat.

    “Butuh banget gas 3 kg, karena praktis, dan bisa langsung beli enggak repot, tapi malah susah sekarang,” katanya.

    Sementara itu seorang penjual bakso di Jalan Pekayon, Ragunan, Jakarta Selatan, Ngatino, juga mengalami hal yang sama.

    Ia mengatakan kemungkinan dirinya tidak bisa berjualan Senin (3/2/2025).

    Pasalnya ia tidak mendapatkan gas 3 kg untuk kebutuhan jualannya.

    “Biasanya pulang jualan beli gas, kalau sekarang enggak dapet ya enggak bisa jualan,” pungkas Ngatino.

    Di tempat lain, warga Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Gunawan (39), curhat mengenai perjuangannya mencari gas 3 kg pada Senin (3/2/2025).

    Bahkan Gunawan harus mendatangi 10 warung dan dua pangkalan gas demi mencari tabung gas melon. 

    Ayah dua anak ini berkeliling kampung di rumahnya mulai dari RT 1. 

    Ia akhirnya mendapatkan tabung gas 3 kg seharga Rp25 ribu di RT 12 Lenteng Agung.

    Gunawan mencari gas mulai pukul 06.00 WIB, bersamaan dengan mengantar anaknya ke sekolah.

    Ia kembali mencari tabung gas pada pukul 09.00 WIB.

    “Pas lagi mendung. Panas-panas dikit dan mendung. Sampai gerah muter-muter kampung bawa gas,” kata Gunawan kepada Tribun Jakarta.

    Gunawan menceritakan, tabung gas 3 kg kosong saat dirinya mendatangi dua pangkalan.

    “Cuma ada gas pink dan biru,” tuturnya.

    Tak hanya dirinya, Gunawan menuturkan, banyak tetangga khususnya ibu-ibu yang menenteng gas berkeliling kampung demi mendapatkan gas 3 kg.

    “Di sini enggak ada yang sampai ngantri di pangkalan. Karena pangkalan semuanya habis stok,” imbuhnya.

    Gunawan mengaku heran dengan sikap pemerintah yang selalu membuat sulit masyarakat.

    “Bahkan tega ngelihat masyarakat pada antre. Kok tega. Saya berharap pemerintah bisa segera mengatasi kelangkaan ini,” harap Gunawan.

    Akhirnya, Gunawan membuat pantun bertemakan gas 3 kg yang langka.

    “Beli beras di Cinangka, pulangnya lewat Sasak Beji. Gara gara gas lagi langka, mau masak sampai enggak jadi,” ujar Gunawan.

    Warga Cikupa, Kabupaten Tangerang, mengular di depan agen gas LPG imbas langkanya gas melon, dan suasana antrean panjang di agen gas LPG di toko Tri Wijaya, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Senin (3/2/2025). (TribunTangerang.com/Nurmahadi – TribunTangerang.com/Ikhwana Mutuah Mico)

    Hal serupa juga dialami pedagang dan pelaku UMKM di Desa Bitung Jaya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang.

    Seorang pedagang nasi goreng, Ahmad (39), mengeluh lantaran dirinya tak bisa berjualan imbas langkanya gas melon.

    Ahmad terlihat ikut antre di pangkalan gas melon di pinggir Jalan Raya Pantura, sejak pukul 10.00 WIB pagi.

    Dirinya tampak membawa sang istri untuk ikut mengantre, demi mendapatkan satu buah gas melon.

    “Sebagai pedagang tentunya sangat terkena dampaknya ya, karena enggak ada gas, akhirnya saya enggak bisa berjualan,” keluh Ahmad di lokasi.

    Menurut Ahmad, peraturan satu KK dan KTP hanya bisa membeli satu buah gas tidak cukup bagi kebutuhan keluarga maupun dagangannya.

    Pasalnya kata dia, saat berdagang dia membutuhkan kurang lebih dua gas melon dalam sehari.

    “Saya cuma bisa dapat satu gas saja, enggak cukup pasti, paling cuma buat kebutuhan masak di rumah, kalau buat dagang nasi goreng, enggak akan cukup,” paparnya.

    Ahmad pun berharap pemerintah bisa segera menyelesaikan persoalan gas melon yang langka tersebut.

    “Semoga bisa segera diatasi, sebagai rakyat kecil, pedagang khususnya, saya cukup kesulitan, mungkin pedagang yang lain juga merasakan hal yang sama,” harapnya.

    Seorang pedagang nasi goreng, Ahmad (39), mengeluh lantaran tak bisa berdagang imbas langkanya gas melon di Cikupa, Kabupaten Tangerang, pada Senin (3/2/2025). (TribunTangerang.com/Nurma Hadi)

    Sementara itu, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia secara tegas membantah adanya kelangkaan elpiji 3 kg di publik.

    Dalam sebuah acara di Bogor, ia menyatakan bahwa pemerintah sedang menata pengelolaan elpiji untuk mencegah oknum menaikkan harga.

    “Elpiji itu tetap ada. Sekarang lagi ditata kelolanya agar tidak boleh ada oknum yang menaikkan harga elpiji 3 kg,” kata Bahlil.

    Dia juga menegaskan bahwa stok elpiji 3 kg aman menjelang bulan Ramadan dan memastikan tidak ada pengurangan kuota subsidi, yang tetap sebesar Rp87 triliun.

    Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menjelaskan bahwa harga elpiji 3 kg yang dijual di pangkalan resmi akan sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh masing-masing Pemerintah Daerah.

    “Kami pastikan harga LPG 3 kg di pangkalan resmi mengikuti HET yang ditetapkan setiap pemda. Jika ada harga LPG 3 kg yang mahal, kemungkinan karena masyarakat membelinya di luar pangkalan resmi atau di pengecer,” jelas Heppy dalam keterangannya.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Serba-serbi Sulitnya Beli Gas ‘Melon’ 3 Kg: Agen Kerepotan, Keluhan Warga sampai Duka Nenek Yonih

    Serba-serbi Sulitnya Beli Gas ‘Melon’ 3 Kg: Agen Kerepotan, Keluhan Warga sampai Duka Nenek Yonih

    TRIBUNJAKARTA.COM – Terhitung per 1 Februari 2025, warga tak lagi dapat membeli gas elpiji 3 kg di tingkat pengecer. 

    Gas elpiji hanya bisa didapatkan di pangkalan resmi Pertamina. 

    Aturan ini berimbas kepada sulitnya warga di berbagai wilayah di Indonesia untuk mendapatkan gas bersubsidi tersebut. 

    Lantas, bagaimana cerita warga Jakarta terkait dengan kejadian tersebut?

    Berikut sederet serba-serbi saat gas elpiji di pasaran mendadak sulit ditemukan. 

    1. Keluh kesah warga

    Sulitnya mendapatkan ‘gas melon’ secara eceran dialami oleh sebagian warga Jakarta. 

    Dewi, mengaku kerepotan membeli 3 kg elpiji untuk keperluan sehari-hari ataupun usaha jajanan pasar sejak tiga hari yang lalu. 

    Sebab, di kompleks rumahnya tidak ada pengantar gas keliling. 

    “Adanya pengecer dekat rumah. (Dulu) cukup jalan kaki. Tapi sekarang, katanya harus ke agen kalau mau beli gas melon (gas elpiji 3 kg),” ujar warga Pancoran, Jakarta Selatan tersebut pada Senin (3/1/2025) seperti dikutip Kompas.id. 

    Meski harga di tingkat agen lebih murah ketimbang pengecer, tetapi letak agen lebih jauh dari kompleks rumah Dian sehingga dia mesti menggunakan sepeda motor. 

    Ia pun akhirnya terpaksa membeli gas melon minimal empat tabung atau beli gas pink (5,5 kg) sebagai cadangan. 

    Harga elpiji 3 kg di agen Rp 17 ribu per tabung, sementara pengecer menjualnya Rp 20 ribu per tabung. 

    Aan Sanewi (47), mengatakan hal senada dengan Dian. 

    Ketersediaan gas 3 kg di pengecer kini langka. 

    “Kadang dapat satu, kadang engga kebagian. Harus keliling cari ke warung-warung terdekat,” ujar warga Tanah Abang, Jakarta Pusat tersebut. 

    Harga elpiji 3 Kg di warung terdekat Rp 25 ribu sementara pengecer keliling menjualnya Rp 28 ribu per tabung.

    Ia bersiasat membeli 2-3 elpiji 3 kg dalam sekali jalan. Hal itu dilakukan agar tidak perlu bolak-balik ke warung terdekat. 

    2. Agen kerepotan

    Dwi (58), pemilik agen resmi gas elpiji di Jakarta Selatan mengaku kerepotan jika masyarakat hanya bisa membeli gas elpiji 3 kilogram (kg) di pangkalan resmi.

    Pasalnya, Dwi tidak terbiasa menjual gas elpiji 3 kg ke perorangan.

    “Agak merepotkan, kan kita pangkalan. Kita harus menyiapkan segala macem hal yang receh-receh gini,” kata Dwi saat ditemui di rumahnya, Senin (3/2/2025).

    Dwi mencontohkan, warga banyak yang membeli satu gas elpiji 3 kg dan memberikan uang sebesar Rp 100.000. Padahal, satu gas elpiji 3 kg harganya hanya kisaran Rp 20.000.

    Akibatnya, Dwi kerepotan mencari uang kembalian untuk pembeli.

    Selain itu, Dwi harus mengantarkan tabung gas elpiji itu ke rumah-rumah warga. Sebab, tidak semua warga bisa menjangkau pangkalan miliknya.  

    “Buat saya sebagai pangkalan, keuntungan enggak ada, justru capek kitanya. Kita harus melayani satu-satu,” tambah dia.

    Belum lagi, tidak setiap hari gas elpiji dipasok ke pangkalan milik Dwi.

    Sehingga dia harus menjelaskan kepada warga saat gas tidak tersedia. 

    Menurut Dwi, penjualan gas elpiji harus dibantu pengecer-pengecer kecil supaya lebih dekat ke warga.

    “Kalau pengecer sebenarnya lebih membantu karena di rumah-rumah, mereka lebih dekat dan prinsipnya adalah gas ini sebaiknya lebih dekat dengan warga,” kata dia.

    3. Duka nenek Yonih

    Kelangkaan gas elpiji 3 kg membawa duka bagi warga di Pamulang, Tangerang Selatan. 

    Seorang perempuan paruh baya, Yonih (62), meninggal dunia setelah mengantre membeli gas elpiji 3 kilogram pada Senin (3/2/2025) sekitar pukul 12.30 WIB.

    Adik korban, Rohaya (51), bercerita, pada Senin pagi sang kakak masih beraktivitas seperti biasa, termasuk membuka warung dan menyiapkan lontong untuk berdagang.

    “Tadi pagi saya masih ketemu, dia bilang mau antre gas. Saya sempat bilang nanti juga dianterin, tapi dia tetap berangkat. Biasanya antre di warung agen depan, ternyata dia pergi ke tempat yang lebih jauh,” ujar Rohaya saat ditemui Kompas.com di Jalan Beringin I RT 01/07 Pamulang Barat, Tangsel, Senin.  

    Rohaya mengatakan, Yonih berangkat dari rumah sekitar pukul 11.00 WIB dengan membawa dua tabung gas kosong.

    Lansia perempuan itu berjalan kaki seorang diri untuk membeli gas elpiji di agen yang jaraknya sekitar 500 meter dari rumah. 

    Setelah mengantre selama kurang lebih satu jam, Yonih berhasil mendapat gas elpiji dan kembali ke rumah berjalan kaki.

    Namun, dalam perjalanan pulang, Yonih sempat duduk di dekat tempat laundry untuk beristirahat.

    “Nah yang punya laundry di depan jalan ke rumah manggilin emak (panggilan korban) untuk duduk istirahat. Sehabis itu, emak dijemputlah sama menantunya,” kata Rohaya.

    Rohaya panik melihat sang kakak yang tiba-tiba lemah tak berdaya sesampainya di rumah.

    Dia sempat mengajak Yonih bicara, namun sang kakak sama sekali tak merespons dan kemudian pingsan. “Sesampai di rumah langsung pingsan.

    Dia sempat mengucapkan ‘Allahu Akbar’ dua kali, tapi setelah itu tidak merespons (pingsan),” kata Rohaya.

    Keluarga langsung membawa Yonih ke Rumah Sakit Permata.

    Tetapi, setibanya di rumah sakit, nyawa Yonih tidak tertolong.

    Lebih lanjut, Rohaya menyebut, Yonih tidak memiliki riwayat penyakit serius dan selama ini dikenal sebagai sehat serta pekerja keras.

    Yonih bekerja keras lantaran sedang menabung untuk beribadah umrah. 

    “Dia orangnya rajin, enggak mau diam. Saya sudah bilang enggak usah capek-capek, jualan sembako saja.

    Tapi dia tetap semangat cari tambahan, katanya buat umrah,” ungkap Rohaya.

    Jenazah Yonih dimakamkan pada Senin sekitar pukul 15.30 WIB. Pihak keluarga pun masih berduka atas kepergian Yonih.

    Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membantah adanya kelangkaan elpiji 3 kilogram (kg), terlebih di wilayah Jakarta.

    Menurutnya, keluhan masyarakat yang sulit mendapatkan elpiji subsidi karena ada peralihan penjualan menjadi hanya di tingkat pangkalan, tidak lagi tersedia di pengecer atau warung kelontong.

    Di sisi lain, titik-titik pangkalan tidak sebanyak pengecer, sehingga masyarakat merasa sulit mendapatkan elpiji 3 kg di lokasi terdekat.

    Bahlil juga mengklaim, pemerintah tidak melakukan pembatasan kuota atau pengurangan subsidi elpiji 3 kg.

    Begitu pula dengan volume impor elpiji, juga tetap sama dalam beberapa bulan terakhir.

    “Elpiji ini tidak ada kuota yang dibatasi. Impor kita sama. Bulan lalu dan bulan sekarang, atau 3-4 bulan lalu, sama aja, enggak ada. Subsidinya pun nggak ada yang dipangkas, tetap sama,” ucapnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Viral Peredaran LPG 3 Kg Pink Nonsubsidi, Bos Pertamina Bilang Begini

    Viral Peredaran LPG 3 Kg Pink Nonsubsidi, Bos Pertamina Bilang Begini

    Jakarta

    Munculnya Bright Gas 3 kg atau LPG pink menjadi buah bibir di tengah transisi pengecer ke pangkalan. Foto LPG 3 kg nonsubsidi itu beredar luas di media sosial.

    Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri pun buka suara. Ia menegaskan pertamina hanya menjual LPG ukuran 5,5 kg dan 12 kg untuk kategori nonsubsidi.

    “Pada kesempatan ini kami menyampaikan bahwa pada saat ini Pertamina hanya menjual untuk yang nonsubsidi hanya kemasan 5,5 kilo dan 12 kilo. Jadi tidak ada 3 kilogram yang berwarna pink yang nonsubsidi,” ujar Simon dalam rapat kerja dengan Komisi XII DPR Senayan, Jakarta Pusat, Senin (3/2/2025).

    Simon menjelaskan produk tersebut memang pernah beredar tahun 2018 sebanyak 2 ribu tabung dan selama 6 bulan. Peredarannya pun terbatas hanya di wilayah Jakarta dan Surabaya.

    “Itu pernah ada pada tahun 2018 ketika sedang melakukan uji pasar dan itu juga hanya dilakukan selama 6 bulan yaitu 2 ribu tabung di Jakarta dan seribu tabung di Surabaya untuk melihat pasar kepada kalangan menengah yang tentunya tidak disubsidi dan mendapatkan ukuran yang jauh lebih kecil,” tambah Simon.

    Oleh karena itu ia menegaskan peredaran produk tersebut adalah hoakas. “Namun itu adalah tahun 2018 sehingga kami sampaikan berita itu adalah berita hoaks,” tegas dia.

    Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membenarkan produk tersebut diluncurkan tahun 2018. Meskipun saat ini barang itu dianggap seolah-olah beredar di masyarakat.

    Bahlil lalu menuding ada pihak yang tidak nyaman dengan pilihan pemerintah menata ulang pendistribusian LPG 3 kg. Padahal ia menegaskan pemerintah tetap memperhatikan nasib pengecer.

    “Memang Pertamina nggak pernah mengeluarkan, itu 2018 tapi ini kan di seolah-olah bahwa ada nah jawabannya seperti apa. Memang ada yang tidak nyaman ketika kita mau tertibkan proses untuk pendistribusian daripada pengecer, tapi kita sayangi, kita hormati pengecer dan pasti kita akan memberikan yang terbaik untuk rakyat,” tutup Bahlil.

    (ily/hns)

  • Rekam Jejak Kenakalan Selingkuhan David Clement Terbongkar, Sahabat Agnes Jennifer Sebut Sudah Jadi Simpanan sejak Usia Dini

    Wajah Pelakor David Clement Suami Agnes Jennifer Terungkap, Punya 2 Suami

    Jakarta, Beritasatu.com – Setelah suami Agnes Jennifer, David Clement terciduk berselingkuh melalui sejumlah foto yang beredar di media sosial (medsos). Kini, giliran wajah selingkuhan David Clement yang beredar. Bahkan, wanita itu disebut sudah memiliki dua suami.

    Foto wajah selingkuhan David Clement pertama kali diunggah oleh akun Instagram @ratu.nyinyir.official. Bahkan, Agnes Jennifer terlihat mengunggah ulang akun Instagram tersebut.

    Pada foto itu terlihat, wanita yang menjadi selingkuhan suami Agnes Jennifer David Clement yang belakangan diketahui bernama Natasha Wijaya (NW) itu menggunakan kaos putih.

    Natasha Wijaya terlihat tidak foto sendirian, melainkan dirinya bersama seorang pria menggunakan topi putih dan baju kaos putih yang sama dengan yang dikenakan selingkuhan David Clement suami Agnes Jennifer tersebut.

    “Ini loh ini loh hay tante NW ranger berlejing mmmpink. Akurat ya gaes ya akurat! Jadi, jangan nuduh-nuduh yang lain lagi. Kasihan,” tulis akun tersebut.

    Bahkan, akun tersebut menyebut apabila Natasha Wijaya sudah memiliki dua orang suami yang berstatus pernikahan sah dan siri.

    “Plowt twist-nya si tante ranger berlejing mpink ini punya dua suami yes. Satu sah dan satu sirih. Tambahin tiga lah biar berasa Dropadi di mahabratta,” tulisnya lagi.

    Sementara itu, pada akun TikTok milik Agnes Jennifer mengatakan, Natasha Wijaya selingkuhan David Clement suami Agnes Jennifer menyebut rela mengeluarkan uang Rp 1,5 miliar untuk melakukan venner gigi yaitu lapisan tipis yang ditempelkan pada gigi depan untuk memperbaiki penampilannya.

    “Waduh keren amat, menyala veneer Rp 1,5 miliar gayung lopee pink,” ungkap Agnes Jennifer.

  • Endik Karyawan Toko Pempek Sudah Hilang 6 Hari, Terakhir Istri Titip Beli Susu Anak, Chat Tak Dibaca

    Endik Karyawan Toko Pempek Sudah Hilang 6 Hari, Terakhir Istri Titip Beli Susu Anak, Chat Tak Dibaca

    TRIBUNJATIM.COM – Seorang karyawan toko pempek keberadaannya dicari-cari oleh keluarga terutama sang istri.

    Ayah 2 anak di Palembang bernama M Nopandi (37) alias Endik dilaporkan tak pulang ke rumah dan tidak ada kabar sejak Sabtu tanggal 25 Januari 2025, terhitung sudah enam hari tak kunjung pulang ke rumah.

    Warga Jalan Faqih Usman, Kelurahan 3/4 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu ini terakhir kali terdengar kabarnya pulang dari tempatnya sehari-hari bekerja di toko Pempek Sentosa, Jalan Jend A Yani Palembang.

    Adapun ciri-ciri Nopandi yakni tinggi sekitar 155 cm, badan agak kurus, kulit sawo matang, pakaian terakhir mengenakan kemeja warna pink dan celana jeans serta jaket warna merah.

    Ia mengendarai motor Jupiter MX warna abu-abu oranye.

    Maretha (26) istri Endik mengatakan, Endik terakhir kali terlihat pulang bekerja dari toko pempek Sentosa pada 25 Januari 2025 sekitar pukul 20:00 WIB.

    “Dia pulang kerja dari toko pempek sekitar jam 8 malam, biasanya tidak pulang sehari, setelah itu pulang. Tapi ini sudah 6 hari tidak pulang ke rumah,” kata Maretha, Jumat (31/1/2025), seperti dikutip TribunJatim.com dari Sripoku.com, Sabtu (1/2/2025).

    Terakhir kali ia menghubungi suaminya pada hari Minggu 26 Januari 2025, nomor Endik masih aktif, keesokan harinya sudah tak bisa lagi dihubungi.

    “Saya chat suruh dia pulang ‘yah baleklah’ tapi baru dibaca saja besoknya (Senin) tidak ada balasan,” katanya.

    Sebelumnya pun tak ada masalah, bahkan Endik sebelum pulang kerja hari Sabtu lalu Maretha menitip belikan susu untuk anak bungsunya yang masih berusia 4 tahun.

    “Di hari Sabtu malam jam 7, dia chat ‘ada yang nak dibeli dak?’, saya jawab ‘belikan susu bae untuk anak’ ,” tuturnya.

    Sebelum membuat laporan di Polsek Seberang Ulu II, ia sudah mencari keberadaan suaminya kemana-mana, tetapi tak membuahkan hasil.

    “Saya cari ke tempat biasa dia nongkrong, tempat temannya di kawasan Kuto, 7 Ulu, Sentosa, dan Kertapati tidak ketemu juga kak,” katanya.

     Sudah enam hari sang ayah tidak di rumah membuat anaknya yang bungsu terus menanyakan keberadaan.

    “Kalau anak saya yang kecil setiap bangun tidur lihat tidak ada ayahnya selalu ‘yah ayahnya tidak ada’,” ujar Maretha menirukan perkataan anaknya sambil menangis.

    Ia telah membuat laporan polisi di Polsek Seberang Ulu II dan berharap ada kabar dari suaminya yang kini tak tahu dimana.

    “Yang penting keadaannya sehat kak, saya dan anak-anak menunggu dia pulang, ” katanya.

    Bagi yang melihat keberadaan Endik bisa menghubungi nomor istrinya Maretha 0895-6215-85505 dan Arifin kerabatnya 0812-1494-8070.

    ORANG HILANG – M Nopandi (37) Karyawan Toko Pempek Sentosa di Jalan Jenderal A Yani Palembang dilaporkan hilang oleh istrinya, Maretha (26) ke Polsek SU II Palembang, Jumat (31/1/2025). Nopandi dinyatakan hilang sejak tanggal 25 Januari 2025 setelah pulang kerja pukul 20.00 WIB saat disuruh istrinya membeli susu untuk anak mereka. (Sripoku.com)

    Sementara itu, di media sosial tengah ramai memperbincangkan sosok yang dulunya viral kini telah menghilang.

    Sosok tersebut adalah Ida Dayak.

    Masih ingatkah anda dengan sosok viral Ida Dayak?

    Selama 1,5 tahun Ida Dayak tak ada kabarnya.

    Kabar terkini Ida Dayak ternyata tak lagi melakukan pengobatan.

    Alasan di balik hal tersebut pun mengejutkan.

    Satu setengah tahun tak ada kabar, Ida Dayak kabarnya kini tak lagi melakukan pengobatan alternatif.

    Wanita asal Kabupaten Paser, Kalimantan Timur itu disebut-sebut tidak lagi keliling Indonesia untuk mengobati pasien patah tulang.

    Padahal sebelumnya, Ida Dayak tenar hingga didapuk mengobati para Jenderal guna menyembuhkan penyakitnya.

    Seperti diketahui, Ida Dayak viral di pertengahan tahun 2023.

    Wanita kelahiran 3 Juli 1972 disebut ahli dalam mengobati patah tulang stroke hingga kesulitan berbicara maupun tuli.

    Sosok Ida Dayak sempat jadi sorotan karena cara mengobatinya yang unik.

    Saat hendak menyembuhkan pasien, Ida Dayak akan menari sembari berdoa lalu mengoleskan minyak khasnya ke tubuh pasien.

    Tenar dua tahun lalu, Ida Dayak tak lagi disorot kamera selama 1,5 tahun.

    Belakangan terungkap keberadaan Ida Dayak dan kabar terbarunya.

    Dalam akun TikTok official Ida Dayak yakni @idadayak7, sang manajer angkat bicara soal kesibukan wanita bernama asli Ida Andriani itu.

    Ternyata kini Ida Dayak tidak lagi melakukan pengobatan alternatif.

    “Ibu Ida Dayak tidak lagi melakukan pengobatan. Jadi ini adalah sudah keputusan dari Ida Dayak. Karena Ibu Ida Dayak tidak lagi melakukan pengobatan, saya berinisiatif melanjutkan YouTube Ibu Ida Dayak dengan YouTube berbagi kebahagiaan,” ungkap manajer Ida Dayak dilansir TribunnewsBogor.com ( grup TribunJatim.com ) dari akun TikTok @idadayak7, Kamis (30/1/2025).

    Karenanya, sang manajer memberikan pengumuman bahwa semua informasi yang menyebut Ida Dayak akan melakukan pengobatan di berbagai daerah itu adalah bohong belaka.

    “Apabila ada kabar pengobatan (Ida Dayak) Di kota ini, di kota sana, itu adalah hoaks, itu adalah bohong. Kalau pun misalnya suatu saat nanti Ibu Ida Dayak melakukan pengobatan, saya adalah orang pertama yang memberitahukan kepada masyarakat. Saya adalah manajer ibu Ida Dayak,” imbuh manajer Ida Dayak.

    KABAR TERKINI IDA DAYAK – (Kiri) Foto Ida Dayak dan tangkapan layar momen manajer Ida Dayak menjelaskan keberadaan Ida Dayak sekarang setelah 1,5 tak tersorot kamera, Kamis (30/1/2025) (Kanan). Lama tak ada kabar, Ida Dayak kabarnya kini tak lagi melakukan pengobatan tradisional kepada warga. (TikTok/@idadayak7)

    Lebih lanjut, sang manajer pun mengimbau agar masyarakat tidak sembarangan mendaftar apalagi membayar pendaftaran berisi pengobatan Ida Dayak.

    Sebab kini Ida Dayak telah menyetop aktivitas pengobatannya.

    “Saya tidak mau lagi masyarakat tertipu lagi dengan pendaftaran-pendaftaran yang tidak jelas, itu adalah bohong,” kata manajer Ida Dayak.

    Tak lagi mengobati pasien, Ida Dayak mengurai alasan mengejutkan.

    Ternyata Ida Dayak ingin fokus berkumpul dengan keluarganya di kampung halaman.

    “Ibu ida ingin kumpul bersama anak cucunya dan kondisi Ibu Ida sudah mulai melemah karena usia,” akui manajer Ida Dayak.