Tag: Piero Taramasso

  • Terungkap! Ternyata Gara-gara Ini Bagnaia Gagal Finis di MotoGP Malaysia

    Terungkap! Ternyata Gara-gara Ini Bagnaia Gagal Finis di MotoGP Malaysia

    Jakarta

    Francesco Bagnaia terpaksa mundur dari balapan utama MotoGP Malaysia saat tersisa tiga lap lagi. Terungkap, ini penyebabnya.

    Francesco ‘Pecco’ Bagnaia gagal menyempurnakan akhir pekannya di MotoGP Malaysia. Pecco yang sejak Q1, Q2, hingga Sprint Race menempati posisi pertama, justru gagal finis di balapan utama MotoGP Malaysia 2025. Saat balapan tersisa tiga putaran, dia tiba-tiba melebar dan beberapa kali menengok ke arah belakang motor. Dia juga sempat menggelengkan kepala sembari berjalan lambat dan akhirnya memutuskan kembali ke garasi Ducati Lenovo.

    Usut punya usut, mundurnya Pecco dari MotoGP Malaysia disebabkan permasalahan ban pada. Penyuplai ban untuk MotoGP, Michelin, mengungkap ban Pecco Bagnaia bocor.

    “Kami mendeteksi lubang di tengah ban belakang,” ungkap Bos Michelin Piero Taramasso dilansir Crash.

    “Pecco merasa motor mulai aneh. Saat dia masuk, kami memeriksa dan melihat tekanan ban antara 0,6 dan 0,7 bar,” terangnya lagi.

    Menurut Taramasso, kebocoran ban itu disebabkan oleh puing-puing. Namun Ducati belum mengkonfirmasi hal ini. Sebelum Pecco mundur, diketahui ada insiden yang terjadi melibatkan tiga pebalap yaitu Pol Espargaro, Miguel Oliveira, dan Raul Fernandez.

    “Kami menemukan lubang yang disebabkan oleh potongan karbon di lintasan. Sayang sekali karena dia tampil bagus dan bisa mengelola balapan dengan sangat baik, sekaligus masih memiliki sisa bahan bakar,” tambah dia.

    “Selama satu atau dua lap, dia merasa ada yang aneh pada motornya. Kemudian tekanan ban turun secara signifikan pada lap berikutnya. Kami perlu menganalisis data untuk melihat tepatnya berapa banyak tekanan hilang. Namun dalam dua lap dia menyadari ada yang salah dan harus mundur,” bebernya lagi.

    Di lain pihak, Pecco sudah merasakan adanya kebocoran itu sejak lap 12. Tapi dia merasa hanya tidak bisa mengelola bannya dengan baik. Pada akhirnya dia tahu kalau bannya mengalami kebocoran.

    “Jadi ini apes, sayangnya, ya itulah balapan, apapun bisa terjadi,” ujar Pecco.

    Saat memutuskan mundur, Pecco tengah berada di posisi ketiga. Alhasil, Joan Mir yang berada di posisi keempat bisa naik podium karena mundurnya Pecco. Di lain sisi, posisinya di klasemen sementara juga makin anjlok. Dia sekarang berada di posisi keempat, tertinggal lima poin dari rider Aprilia Marco Bezzecchi yang finis ke-11 pada balapan hari Minggu.

    (dry/din)

  • Terkuak! Ini Alasan Michelin Berhenti Pasok Ban untuk MotoGP

    Terkuak! Ini Alasan Michelin Berhenti Pasok Ban untuk MotoGP

    Jakarta

    Michelin akan berhenti memasok ban untuk MotoGP setelah musim 2026 berakhir. Mereka akan digantikan Pirelli sebagai pemasok baru. Lantas, apa alasan di balik pengunduran Michelin dari kejuaraan dunia tersebut?

    Disitat dari Motorsport, Selasa (11/3), produsen ban asal Prancis tersebut sudah menjadi pemasok untuk MotoGP selama 11 tahun lebih. Mereka mantap meninggalkan kejuaraan motor itu setelah tak sepaham dengan Dorna mengenai perjanjian baru.

    Dorna meminta Michelin menyediakan ban untuk seluruh kejuaraan balap motor. Bukan hanya MotoGP, melainkan juga Moto2, Moto3, MotoE, dan kompetisi junior seperti Rookies Cup dan Talent Cup.

    Ban Michelin untuk MotoGP Foto: Michelin

    Namun, Michelin tak menyanggupi permintaan tersebut. Padahal, mereka tengah mengerjakan kompon baru untuk musim 2027 dan seterusnya. Mereka lantas digantikan Pirelli yang dikontrak selama lima musim (2027-2031).

    “Kami telah mendiskusikan pembaruan kontrak dengan Dorna selama beberapa bulan, kemudian mereka memutuskan memiliki satu pemasok untuk semua kategori kejuaraan dunia, yakni MotoGP, Moto2, Moto3, MotoE, dan kategori junior seperti Rookies Cup dan Talent Cup,” ujar Manager Roda Dua Michelin, Piero Taramasso.

    “Untuk alasan strategis, mereka memutuskan bahwa memiliki satu pemasok lebih baik daripada dua, dan kami tidak tertarik untuk melakukan kategori lain di luar MotoGP dan MotoE,” tambahnya.

    Ban Michelin di MotoGP. Foto: AP/Kittinun Rodsupan

    Taramasso mengaku, pihaknya ingin fokus ke MotoGP. Sehingga, bagi dia, tak memungkinkan jika harus membagi fokusnya ke kompetisi lain, termasuk kelas rookie.

    “MotoGP adalah puncak dari balap motor, dengan para pebalap terbaik di dunia dan motor yang mampu melaju lebih dari 300 km/jam, yang memiliki tenaga luar biasa besar,” tuturnya.

    “Kategori ini memungkinkan Anda mendapatkan pengalaman dan memperoleh banyak data. Hal ini akan sangat berguna untuk melanjutkan pengembangan ban komersial. Dan apa yang Anda lakukan di MotoGP, Anda tidak dapat melakukannya di kategori lain,” lanjutnya.

    Taramasso juga memperhitungkan, memasok ban ke begitu banyak kejuaraan secara bersamaan akan merusak kualitas karet.

    “Sebaliknya, jika Anda membagi-bagi sumber daya Anda, Anda berisiko mengurangi kualitas layanan dan ban. Ini juga menjadi alasan mengapa kami memutuskan hengkang,” kata dia.

    Pirelli saat ini masih memiliki kesepakatan lain untuk memasok ban untuk World Superbike (WSBK) hingga akhir 2026, serta kemitraan utamanya dengan Formula 1, yang akan berlangsung paling cepat hingga 2027.

    (sfn/din)

  • MotoGP Pakai Ban Pirelli Mulai 2027, Ini Tanggapan Michelin

    MotoGP Pakai Ban Pirelli Mulai 2027, Ini Tanggapan Michelin

    Jakarta

    MotoGP resmi menunjuk Pirelli sebagai pemasok ban tunggal untuk semua kelas balap mulai musim 2027. Keputusan ini membuat Michelin harus angkat kaki dari kelas balap motor utama setelah hampir satu dekade memasok ban di ajang balap roda dua terpopuler di dunia itu. Lantas gimana tanggapan produsen ban asal Prancis itu?

    Bos Motorsport Michelin, Piero Taramasso, mengungkapkan, keputusan MotoGP untuk menggunakan pemasok ban tunggal di semua kelas balapan tidak sesuai dengan strategi Michelin. Sebab Michelin hanya mau fokus menjadi pemasok ban di kelas MotoGP dan MotoE.

    “Sayangnya, pengaturan ini bukan pilihan bagi Michelin, yang selalu memprioritaskan MotoGP dan MotoE,” bilang Taramasso dalam pernyataan resmi dikutip dari Crash, Jumat (7/3/2025).

    Sebagai informasi, Dorna Sports selaku penyelenggara MotoGP ingin memastikan seluruh kelas mulai dari Moto3, Moto2, MotoGP, hingga MotoE menggunakan ban satu merek. Langkah ini bertujuan untuk memberikan kesinambungan bagi pebalap yang naik kelas.

    Meski tak lagi menjadi pemasok ban MotoGP setelah kontraknya habis di 2026, Michelin menegaskan akan tetap berkomitmen penuh untuk dua musim ke depan. “Kami akan terus berinovasi dan bekerja sama dengan mitra kami di MotoGP dan MotoE hingga akhir 2026,” tambah Taramasso.

    Sementara itu, Pirelli kini semakin mengukuhkan posisinya di ajang balap motor. Setelah mengambil alih posisi Dunlop di Moto2 dan Moto3 pada 2023, merek asal Italia ini kini menguasai semua kelas di MotoGP.

    Pirelli juga masih menjadi pemasok ban untuk kejuaraan dunia World Superbike (WSBK) hingga akhir 2026 serta Formula 1 hingga 2027. Bagaimana strategi mereka ke depan masih menjadi tanda tanya, terutama terkait dampaknya terhadap WSBK dan F1.

    (lua/dry)

  • Jorge Martin Selesai Dioperasi tapi Harus Absen…

    Jorge Martin Selesai Dioperasi tapi Harus Absen…

    Jakarta

    Pebalap nomor 1 di Aprilia, Jorge Martin selesai menjalani operasi tangan kanan. Namun pebalap Spanyol itu masih harus absen dalam sesi tes MotoGP Thailand 2025.

    Jorge Martin sekarang menderita cedera patah tulangmetakarpal tangan kanan dan kaki kiri. Cedera ini didapat setelah Martin mengalami kecelakaan horror saat sesi tes di Sepang, Malaysia. Martin terlempar dari motornya dengan posisi wajah menghantam aspal lintasan.

    Operasi pada tangan kanan Jorge Martin berhasil diselesaikan di Klinik Quirón Dexeus, Barcelona, yang dipimpin oleh Dr Xavier Mir. Sedangkan patah tulang kaki kiri Martin tidak memerlukan pembedahan.

    “Pembalap Jorge Martín telah menjalani operasi untuk patah tulang kepala metakarpal kelima kanan yang bergeser, dengan reduksi dan fiksasi perkutan menggunakan sekrup intramedulla. Pemulihan fungsional akan dimulai dalam waktu singkat, sesuai dengan status klinisnya,” kata Xavier Mir.

    Jorge Martin belum diketahui kapan bisa membalap lagi. MotoGP 2025 akan segera dimulai dari Thailand, Sirkuit Buriram pada 28 Februari – 2 Maret 2025.

    Martin memungkinkan untuk tampil di tes MotoGP Buriram 2025, yang akan digelar pada 12-13 Februari

    “Jorge Martin telah dipulangkan dari Clinica Dexeus di Barcelona, dan sekarang akan pulang ke rumahnya di Andorra. Jorge akan absen di tes Thailand untuk mempersiapkan GP Thailand sebaik mungkin,” bunyi pernyataan Aprilia dikutip Crash.

    Digadang-gadang salah satu penyebab terlemparnya Martin dari motor adalah perihal ban. Namun Manajer balap Michelin, Piero Taramasso, membantah kecelakaan itu gara-gara kondisi ban.

    “Kami memeriksa ban belakang Jorge: dari segi identifikasi, ban ini diproduksi tahun lalu, tidak pernah dipanaskan sebelumnya, dan memiliki semua kualitas sebagai ban performa tinggi, itulah mengapa kami membawanya ke sini. Kami juga melihat kondisi ban setelah Jorge menggunakannya, dan ban itu bekerja dengan baik: dari tampilannya terlihat bahwa ban berfungsi dengan baik, baik di sisi kiri maupun kanan. Ketika ban tidak berfungsi, biasanya terlihat mengkilap dan halus, tetapi itu tidak terjadi pada ban Jorge,” lanjutnya.

    Bos Aprliia Massimo Rivola memastikan pernyataan yang dilontarkan Taramasso tidak sesuai dengan data yang dimiliki Aprilia.

    “Saya senang operasi Jorge berjalan dengan baik dan sekarang kami berharap dia bisa pulih dengan cepat, kesehatannya adalah prioritas utama. Mengenai kecelakaan itu, saya ingin menjelaskan bahwa data kami sama sekali tidak mengkonfirmasi pernyataan yang dibuat oleh Piero Taramasso,” kata Rivola.

    (riar/lua)